NovelToon NovelToon

Sahabat,I Love You !

sahabat,

Sore itu, tepat jam 3 sore bel tanda pulang sekolah berbunyi, Mita, gadis cantik salah satu primadona sekolah yang masih betah menjomblo itu, bergegas meninggalkan kelas dengan muka cemberut seolah setengah berlari keluar sekolah. Sampai digerbang sekolah, matanya seperti mencari cari seseorang, tiba-tiba saja memanggilnya dengan suara khasnya yang sangat akrab di telinga Mita.

"Mitoooong......" Teriak seorang laki laki dari dalam mobil sedan merah yang hanya membuka setengah jendela mobilnya  sambil melambaikan tangan ke arah Mita yang berdiri di gerbang sekolah dari balik kemudi.

"Jalan ke sebelah sana dikit ya, gue takut ada pak kumis, cepetan...!" Ujar laki laki yang masih mengenakan seragam sekolah yang sama dengan Mita itu setengah berteriak.

Mita berjalan ke arah mobil yang berhenti agak jauh dari gerbang sekolah itu meski masih dengan wajah yang di tekuk sebal.

Ya, cowok dalam mobil itu Andra, sahabat Mita dari semenjak mereka duduk di bangku SMP.

Andra bolos pada jam istirahat ke dua, tapi pada saat jam pulang sekolah, Andra akan tetap kembali ke sekolah, karna Andra dan Mita selalu pulang sekolah bersama sama sejak dulu, walau rumah mereka berjauhan dan tak searah.

Kalau saja Mita berangkat sekolah gak bareng dengan ayahnya yang sekalian berangkat ke kantor, pasti tuh bocah dua berangkat bareng juga tiap hari. Begitulah mereka, seakan sahabat yang tak bisa dipisahkan bagai Upin dan Ipin.( tapi kan, Upin dan Ipin saudara kembar, bukan sahabat, othor,,,!)

"Kok merengut gitu sih, Tong..Mitong...?" Tanya Andra yang melihat Mita sedari tadi masuk mobil mukanya tak bersahabat.

Mita yang diajak berbicara malah melengos.

"Ya elah, Mitong, gue pan jemput lu tepat waktu, ko lu ngambek, sih ?" Protes Andra yang masih saja di cuekin oleh sahabatnya itu.

"Hmm...bagus ya... lu cabut gak bilang bilang,,, tadi gue di introgasi pak kumis abis abisan, nanya nanyain elu kemana. Gue gak tau apa apa kena getahnya, lagian dari mana sih lu ?." Ceroscos Mita sambil ngejambak rambut sahabatnya itu saking marahnya.

"Aduh..aduh..sakit Mitong..iya maaf tadi gue buru buru, jadi cabut gak bilang elu. Lagian pas mau cabut, lu kayanya lagi ke koprasi deh, ya udah gue langsung pergi aja." Elak Andra beralasan.

"Emangnya ada acara apaan, pake acara buru buru segala? sebel tau, gara gara lu cabut gue duduknya jadi sendirian, terus si Beker langsung pindah duduk sebelah gue, lagi. Kan males dengerin dia ngegombal" Rengek Mita tanpa jeda.

Beker itu sebenernya nama aslinya Barki, ketua OSIS yang kebetulan sekelas sama Mita dan Andra, dia naksir berat sama Mita tapi Mita tak pernah mau menanggapinya, entah kenapa, padahal dia termasuk kategori ganteng, tajir, pinter, entahlah apa yang bikin Mita gak suka sama si Beker.

"Widih...kayanya si Beker nembak lu lagi? ini udah yang ke 178 kalinya loo,, dia nembak lu,kebangetan kalo sampe lu tolak lagi" Andra terbahak membayangkan wajah Barki yang lagi lagi di tolak cintanya oleh sang sahabat kesayangannya, Mita.

Mita sekali lagi menjambak rambut cowok ganteng, tajir, populer, playboy dan selengean itu.

"Berisik...! ga usah mengalihkan pembicaraan, lu dari mana tadi?" Teriak Mita geram.

"Gue di telpon si  Ayu tadi, dia minta ketemuan, katanya dia lagi berantem sama emak nya, trus dia bolos sekolah, sebenernya dari pagi udah ngajakin bolos, tapi gue ga mau. Secara gue kan anak rajin, ga pernah bolos, (huweek !) tapi pas istirahat ke dua dia nelpon gue sambil nangis nangis, gue panik lah, makanya buru buru cabut gak bilang dulu sama lu, gitu ceritanya Tong.." Andra menjelaskan panjang lebar.

"Bentar bentar,,,, ko Ayu sih, ndra,? siapa lagi tuh? pacar lu kan setau gue Miranti sama si Karin, pacar yang mana lagi tuh Ayu?" tanya Mita bingung dengan kisah percintaan sahabatnya yang pacarnya selalu ganti setiap bulan bahkan kadang baru 2 minggu udah ganti lagi, susah emang punya sobat ganteng plus playboy akut kaya Andra, laris maniiis, ganti pacar udah kaya ganti baju aja.

Sementara Mita sendiri belum pernah sekalipun punya pacar, dia seperti tak tertarik untuk menjalani hubungan dengan lawan jenis, meski kata orang masa masa SMA itu, masa cinta paling indah, sayangnya Mita belum pernah merasakannya.

Hidupnya hanya berputar putar di sekitar Andra, Andra, dan Andra saja.

"Oh, si Miranti mah, udah kelar dari bulan kemaren, malesin dia, kalo gue gak telpon sehari aja rewel banget. Kalo si Karin sih, aman,dia masih jadi pacar unyu unyu gue, belum saatnya gue lepas. Nah, kalo si Ayu itu... gue baru jadian seminggu lalu, ketemu pas lagi nemenin bang Roni jaga toko" ujar Andra sambil cengengesan.

Andra tinggal di rumahnya cuma berdua sama Bang Roni sang kakak kesayangan Andra dan juga Mita, yang masih kuliah dan punya usaha toko elektronik di salah satu Mall terbesar di Bandung.

Sementara kedua orang tuanya tinggal di Jakarta, karena Papinya Andra merupakan salah satu pejabat penting di Jakarta.

Paling seminggu sekali tiap akhir pekan maminya Andra datang ke Bandung nengokin kedua putranya yang keukeuh gak mau ikut pindah ke Ibukota.

"Bodo amat dah Mandra...terserah lu, cape gue ngikutin kisah asmara lu, gonta ganti terus" Jawab Mita yang selalu tak pernah mau tau tentang urusan asmara sahabatnya itu.

Persahabatan mereka itu unik, meski mereka sudah bersama dari semenjak mereka piyik dan kemana mana bareng, tapi Mita tak pernah sekali pun mau tau dan ikut campur urusan asmara sahabatnya.

Bahkan dari sekian banyak pacar Andra tak ada satu pun yang pernah berteman akrab dengan  Mita, kecuali kalau Andra pacaran sama anak yang satu sekolahan sama mereka, pasti lah ada basa basi sekedar say hey, namanya juga temen satu sekolahan, ya kan,,? dan Andra pun tak pernah sekalipun memperkenalkan pacarnya ke Mita apalagi ketemuan atau jalan bareng ber tiga, sama sekali ga pernah bahkan untuk cerita atau curhat  masalah pacarnya pada Mita pun, bisa di bilang sangat jarang malah hampir tidak pernah.

Sampai juga mereka di pekarangan rumah Mita yang asri.

"Ndra..lu bimbel gak ntar ?" Tanya Mita dari luar mobil sesaat setelah dia turun.

"Hmmm...iya, tapi lu berangkat sendiri ya, naik ojol aja, gue mau nganterin si Ayu balik dulu, tadi dia gue tinggal di kafe om Tian, soalnya kan tadi gue harus menunaikan tugas negara, menjemput permaisuri cantik gue pulang sekolah dulu. Lu naik ojol aja loo yaa,, jangan bawa kendaraan, ntar pulangnya bareng gue,setengah jam lagi palingan gue udh nyampe di tempat bimbel." Andra mewanti wanti.Mita dengan cerewetnya.

"Ishhhh pea lu, anak orang lu main tinggalin aja di kafe, ntar ilang di gondol maling !" seloroh Mita sambil berlalu meninggalkan Andra yang juga segera tancap gas menuju kafe om Tian di mana tadi dia ninggalin ayu disana dengan alasan ngambil tas sekolahnya yang tertinggal di kelas, si Ayu di titipin ke om Tian, pemilik kafe yang memang sudah akrab dengannya, padahal dia mau menjemput Mita sahabatnya.

Memang sesibuk apapun dan sepenting apapun kegiatan yang sedang Andra lakukan, kalau sudah menyangkut masalah Mita sang sahabat, dia pasti akan meninggalkan kegiatannya, baginya Mita di atas segalanya, itu prinsip !

David

Di tempat bimbel ternama di kota kembang itu Mita masih berdiri di depan bangunan cukup megah itu, dia juga belum masuk kelas.

"Banngkke emang si Mandra, katanya setengah jam nyampe, ini udah telat 15 menit belum nyampe juga, kemana dia," gerutu Mita mengoceh sendiri.

Dia ngomel ngomel sendiri, karena sahabatnya Andra belum datang juga padahal kelas udah dimulai sejak 15 menit yang lalu. di chat cuma centang satu, beberapa kali ditelpon juga tak aktif .

setengah jam berlalu, Andra yang di tunggunya belum juga datang.

"Sue emang si mandra, telat setengah jam ini, mau masuk sendiri ya malu gue, mana gak bawa kendaraan lagi..bolos aja lah nge mall," Gerutu Mita dalam batinnya.

Saat sedang ngotak ngatik ponselnya mau pesen ojol, tiba tiba sebuah mobil sport mewah warna putih berhenti tepat di depannya, Mita pura pura tak melihatnya, padahal dia mengintip dari sudut matanya, seorang laki laki tinggi, putih, ganteng dengan bentuk badan atletis bikin bulu kuduk Mita merinding disko, turun dari mobil itu.

"Ya Alloh Gustiiii...ini cowok sempurna banget, ngiler gue liatnya, gak kuaat..." Jerit Mita dalam hati, meski masih dalam mode pura pura cuek dan berusaha sekuat tenaga untuk tak menoleh ke arah mahluk ganteng itu.

"Dek.. Maaf mau tanya, kelas seruni 3 udah bubar?" Tanya cowok ganteng berparas oriental itu pada Mita.

"Eh..iya..seruni 3 baru masuk 30 menit yang lalu, bubarnya satu setengah jam lagi" Jawab Mita terbata bata.

"Ooh gituu ya, saya salah jadwal berarti ..Makasih dek.." Ucap cowok itu sambil berlalu meninggalkan Mita yang masih terbengong bengong dengan debaran jantung yang lebih cepat dari biasanya.

Baru pernah Mita merasakan perasaan aneh dalam hatinya seperti banyak bunga bermekaran, panas dingin, aneh pokoknya, seperti baru pernah liat cowok ganteng gitu, ah, memalukan sekali memang.

"Mba Mita...!" Teriakan abang ojol yang sejak tadi manggil manggil membuyarkan lamunan Mita.

"I-iya saya Bang, yuk,! maaf tadi saya ngelamun " Jawab Mita sambil nyengir kuda.

Mita bersama bang ojol melesat ke mall XXX.Gara gara nunggu Andra tak dateng bimbel, jadinya dia ikutan bolos. Nge mall tanpa di rencana.

'Ah,, gampang ntar main ke tokonya Bang Roni kalo bosen atau bingung jalan sendiri,' begitu pikir Mita saat itu.

Tiba di mall, Mita lontang lantung tak tentu arah seperti anak hilang, mau ke tokonya Bang Roni... tapi perutnya lapar,

ah iya, tadi pulang sekolah dia tak sempat makan dulu, dia langsung berangkat bimbel hanya minum segelas susu di kulkas.

Mita mampir ke restoran ayam cepat saji, duduk di pojok sendirian sambil makan kentang goreng, tangan satunya sibuk memainkan ponselnya, mencoba menelpon Andra yang belum bisa di hubunginya juga.

"Boleh, saya duduk disini ?" Sapa seorang pria yang tiba tiba saja muncul di hadapannya.

Mita mengangkat kepalanya menoleh ke sumber suara. Wajah Mita langsung pucat, lututnya lemas seketika, bibirnya  pun tiba tiba tak bisa di gerakan, hanya kepalanya saja yang masih bisa mengangguk.

"Makasih,, tapi kamu kenapa dek, kok kayanya lagi sakit? Jangan takut, saya yang tadi di tempat bimbel. Masih inget kan? kamu sendirian kan ? gak lagi nunggu orang kan?" tanya pria ganteng itu bertubi tubi.

Mita pun hanya menjawab dengan menggelengkan dan menganggukan kepala nya saja.

"Saya David, nama kamu siapa?" Ujar pria yang memperkenalkan dirinya bernama David itu mengulurkan tangan.

"E-eh aku Mita, maaf tangannya kotor, " Jawab Mita seraya menujukkan kedua tangannya yang sekarang belepotan minyak dan saus dari ayam goreng yang dia uwel uwel tanpa sadar sambil menatap ciptaan Tuhan yang sempurna di hadapannya itu.

'Hilang deh, kesempatan megang tangan cowok ganteng,' Batin Mita lesu.

Sedangkan David hanya tersenyum melihat tingkah Mita sambil menarik kembali tangannya yang tadi di ulurkan ke hadapan Mita.

"Tadi mau jemput adik aku, namanya Andin, kelas seruni 3, aku pikir udah pulang ternyata  baru masuk, aku yang salah denger kayaknya tadi, aku pikir pulang jam 4 ternyata masuknya yang jam 4," David mulai obrolan dengan bahasa yang sudah tak kaku seperti sebelumnya.

"Oh,,Andin... Dia sekelas sama aku di seruni 3 kak, " Celoteh Mita.

"O ya? Kalo sekelas, ko kamu udah pulang?" Tanya David lagi.

"Hehe.. Aku bolos kak.. Soalnya tadi janjian sama temen, ditunggu tapi gak dateng dateng. Udah telat setengah jam, malu mau masuk kelas, aku kan gak akrab sama yang lain, cuma akrab sama temen ku yang ini. Jadi, males bengong sendirian di kelas" Papar Mita.

"Katanya tadi kenal Andin,." Sela David.

"Kenal kan gak mesti akrab, lagian Andin sama aku beda sekolahan," Jawaban Mita bikin David manggut manggut tanda dia mengerti.

Selesai makan mereka jalan jalan di mall itu sebentar.

Mita pamit mau ke tempat Bang Roni karena dia mulai bingung mau jalan kemana lagi.

"Ya udah, aku anter aja sampe tokonya ya, takutnya kamu nyasar, kasian sendirian," Goda David, Mita hanya mengangguk.

"Bang ...! Si Mandra disini ga...?" teriak Mita dari pintu masuk toko, mengagetkan para pengunjung yang ada di dalam toko itu,

Hampir semuanya yang berada di sana menoleh ke arah Mita.

Para pegawai toko yang sudah hapal banget dengan kelakuan Mita yang manja setengah mati sama Bang Roni cuma bisa geleng geleng kepala.

Sementara Bang Roni yang sedang berada di ruangannya langsung keluar menemui Mita.

"Ssttttt... berisik Mitoong,!" Bang Roni menempelkan jari telunjuk di bibirnya, sambil membelalakan mata ke arah Mita.

Tapi Mita tak memperdulikannya,

tiba tiba dia teringat sosok David yang tadi bersamanya dan hampir saja dia lupakan,

Mita lupa belum sempat berpamitan pada David, Mita berbalik badan menoleh ke arah David yang masih setia berdiri tepat di belakangnya.

"Kak makasih ya, udah nganterin," Sementara yang di ajak bicara malah menghampiri Bang Roni.

"Roni...! Udah sukses lu sekarang, udah jadi pengusaha lu, hebat !"  Sapa David sambil meninju lengan Bang Roni, saat melihat Bang Roni yang berdiri di sebelah Mita.

"Eh..calon dokter, lama gak ketemu, jarang pulang lu, betah ya di ibukota." Ledek Bang Roni.

"Tunggu..tunggu...ko bisa bareng sama si Mitong? Kalian kenal dimana?" selidik Bang Roni.

Mita hanya bengong melihat keakraban mereka,

'Ahh,,, apakah ini yang dinamakan jodoh,,,ya Tuhaaan..' Pekik Mita dalam hati.

"Pacar lu, Ron?" Tanya David kaget.

"Husss..! Adek gue itu " Jawab Roni sambil mengelus kepala Mita.

"Ade lu kan satu Ron, seinget gue adik lu cowok," David mengernyitkan dahinya berkerut mencoba mengingat ngingat.

"Dua,,, adek gue dua, si ipin dan si upin.. Noh satunya si upin di dalem !" Telunjuk Bang Roni mengarah ke ruangannya.

"Mandraaa.....! Setaaan....!" Sontak saja Mita langsung lari ke ruangan Bang Roni sambil berteriak meninggalkan  dua teman SMA yang sedang bernostalgia.

Ya, David dan Roni, mereka teman memang SMA dulu, setelah lulus, David melanjutkan kuliah kedokteran di Jakarta, sementara Roni memilih kuliah di Bandung, sambil membuka usaha yang sekarang di jalaninya.

Orang tua David tinggal di Bandung, mereka pemilik restoran chinese food terkenal dan hotel berbintang di Bandung. Jadi kalau libur kuliah David kadang menyempatkan pulang, sekedar melepas kangen sama orang tua dan adik semata wayangnya, Andin .

Didalam ruangan, Andra sedang di ceramahin habis habisan oleh Mita.

"Bisa bisanya lu Mandra, hp gak aktif, gue ngejanteng di gerbang bimbel sampe kaki pegel lu gak nongol nongol, lu mah kebiasaan ya gitu, nyebelin banget !" Mita berapi api, di tambah jambakan maut tak ketinggalan Mita layangkan di kepala Andra yang kini terlihat pasrah.

Sementara yang di omelin tumbenan diem diem bae tanpa perlawanan, Andra hanya tertunduk lesu.

"Ndra... Mandra... Lu kenapa? Kesambet lu?" tanya Mita lagi yang malah merasa heran karena tak ada perlawanan dari sahabat gila nya itu.

"Biarin...! Biar kapok tuh si Mandra, mainan cewek, terus. Tadi mau di kawinin sama si Ayu tuh, di rumahnya, mana bapaknya si Ayu udah nyewa 10 orang preman tadi, buat jagain si Mandra biar gak kabur dan mau di kawinin, untung gue dateng tepat pada waktunya" Sungut Bang Roni yang baru aja masuk, nyusul Mita ke ruangannya.

"Huahahhaha.... Mampus lu Mandra, kuwalat sama gue lu...! Aturan biarin aja bang, ga usah di tolongin biar di kawinin sekalian !" Mita tertawa puas sampai memegangi perutnya karena sakit.

"Lagian bisa bisanya lu mau di kawinin, lu di gerebeg lagi berbuat mesum ya, Mandra...?" Mita masih terbahak tak bisa berhenti menertawakan nasib sial sahabatnya itu.

"Mitooong,,,! Sembarangan lu ya kalo ngomong, gak ada respek respeknya lu sama gue, simpati dikit napa, gue menjadi korban fitnah dan ter aniyaya tau,"  Andra membela dirinya dan memasang muka mode memelas.

"Uluh uluh... Tutututu.... Tayaaang, coba cerita gimana kejadiannya.!" Mita dengan nada meledek memeluk dan mengelus kepala Andra yang masih terdiam sambil cemberut.

"Abis nganterin lu pulang, gue kan langsung ke kafe Om Tian, mau nganterin si Ayu pulang niatnya, nyampe sana si Ayu udah lagi sama bapaknya plus 10 preman sangar sangar, trus gue di paksa ikut ke rumahnya si Ayu, trus gue di mintain tanggung jawab, katanya si Ayu hamil 2 bulan. Gila aja, gue pacaran sama dia aja baru seminggu, belum gue apa apain pula, tapi ortunya ga percaya, gue telpon Bang Roni minta tolong, trus hp gue di sita sama mereka. Terus ponsel gue matiin dulu, dari pada ntar ada yang nelpon trus di jawab mereka yang nggak nggak.!" Andra menceritakan kronologi kejadian apes yang baru saja dia alaminya.

"Mampooos lu playboy curut, kena batunya lu kan, emang enak..!" teriak Mita puasss.

Mas Oppa..

Semenjak tragedi dipaksa nikah kemaren, Andra izin gak masuk sekolah tiga hari,dia memutuskan untuk pergi ke rumah orang tuanya di Jakarta, mau menenangkan diri katanya.

'Cih,,,! alasan memang dasarnya males sekolah aja, pake alesan menenangkan diri segala rupa' pikir Mita.

"Mandra...lu beneran gak masuk 3 hari? lu mah lemah,,gitu doang jiper, kabur di ketek mamih..trus gue gimana,? di sekolah sama siapa,? pulang sekolah sama siapa ? huuuuhuuuhuu..." rengek Mita saat menelpon Andra yang sekarang sedang menikmati susana hiruk pikuk keramaian jalanan Ibukota dari balkon kamar apartemen milik orang tuanya yang memang di persiapkan untuk Andra kelak kalau lulus SMU dan kuliah di Jakarta.

"Issh Mitong, lu mah gak ngerasain syoknya gue hampir di gebukin preman banyak,masih merinding gue sumpah ! Cuma tiga hari juga, apa kangen banget sama gue, sampe nangis nangis gitu,? ntar si Beker gue suruh nemenin sama nganterin pulang lu deh, selama gue holiday disini" jawab Andra enteng

"Idiiih ogah ! Mending gue pulang di anter babang ojol, nyesel gue nelpon lu, rugi ! Bye, ga usah nyariin gue mandra...gue sebel sama lo.." Mita menutup telponnya dengan kesal.

Hari kedua tanpa Andra di sekolah sungguh sangat membosankan buat Mita.

"Beker,,lu ngapain buntutin gue terus dari tadi pagi, rese lu ah !" Omel Mita saat keluar dari gerbang sekolah bersiap pulang.

"Gue anter ya Mit..rumah lu kan searah sama rumah gue,,ya,,ya,,," bujuk Barki masih mengekor di belakang Mita yang seakan malas meladeni si ketua osis ganteng itu.

"Jangan harap ! Mending gue naik ojol !" jawab Mita ketus, sambil mempercepat langkahnya meninggalkan Barki yang masih tak menyerah mengejarnya.

'Masa sih, gue kalah saing sama abang ojol dari kemaren,? Kurang apa coba gue,?' ratap  Barki dalam hati.

Tiba tiba seperti terjadi kegaduhan dari arah genk cewek cewek centil yang pada alay dari arah depan gerbang sekolah utara, mereka berteriak histeris seperti sedang melihat konser musik artis korea.

"Oppa..oppa...ganteng banget..pengen foto bareng," gitu kira kira teriakan mereka.

Mita hanya melengos, tak peduli dengan kegaduhan dan kebisingan yang di ciptakan teman temannya.

"Alay,,!" cibir Mita ketus.

"Mitaaa....! Sumpah demi pak wawan kumis yang gak pernah senyum...lu dicariin artis korea noh, disana " telunjuk Wanti mengarah ke arah kegaduhan,

Nafas Wanti yang alay dan konyol itu bahkan masih ngos ngosan karena lari ngibrit sambil teriak teriak menghampiri Mita.( Terus ngapain juga sumpah pake bawa bawa nama pak Wawan kumis segala, cewek aneh !)

"Mas Oppa...mas Oppa....! ini si Mita disini..!" teriak Wanti sampe keselek.

Mita bengong tak mengerti apa yang sedang di bicarakan Wanti padanya.

Dari balik kerumunan cewek cewek alay itu, sosok pria ganteng muncul, udah kaya adegan di drakor drakor gitu, kibas rambut mode slow motion, (gak sebegitu nya juga sih sebenernya, biar lebih dramatis aja)

"Kakaaak..!?" Mita membelalakan matanya, setengah tak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini, David benar benar berdiri di hadapannya dan mencari dirinya.?

"Aku cari cari dari tadi tau, udah tiga kali muterin sekolah kayanya, tapi kamu gak ketemu ketemu, pulang bareng yuk !" David menarik lengan Mita yang melongo.

Seperti kerbau dicocok hidungnya, Mita menurut saja apa yang di perintahkan David padanya.

Sementara semua mata mahluk satu sekolahan menatap mereka, ada yang berbisik bisik julid, ada yang memasang muka gak rela, macem macem lah pokoknya.

Tanpa di sadari kapan naiknya, tiba tiba Mita sudah berada di dalam mobil sport mewah milik David yang terparkir tak jauh dari gerbang sekolah,

Mita tersadar dari keterkejutannya,

"Kakak ko bisa ada di sekolahan aku sih? Terus tiba tiba bikin heboh satu sekolahan, aku malu tau,,, besok pasti di tanya tanyain sama seluruh penduduk sekolahan dan jadi bahan gibahan mereka." oceh Mita ngedumel.

"Emang sengaja ke sekolahan kamu, pengen aja jemput kamu, kenapa, takut pacarnya kamu marah, ya ?" David balik bertanya.

"Ishhh,,, pacar dari Hongkong,,! Mana ada aku punya pacar, gak ada yang mau kak. Eh iya, kok kaka tau aku sekolah disini ?" tanya Mita penasaran, karna sepertinya waktu beberapa hari yang lalu ketemu, Mita gak bilang dia sekolah dimana.

"Cuma nyari tau sekolahan cewek secantik kamu mah gampang,,,! Eh, tapi seriusan kamu ga punya pacar? Trus kamu beneran adiknya Roni? adik kandungnya Roni kan cuma satu,? dan itu cowok, aku masih inget dulu waktu main ke rumah nya." selidik David penuh penasaran.

"Iya,,, sepupuan kita, kenapa emang?" kata ajaib 'sepupuan', jawaban yang di pilih Mita spontan, bukan apa apa, cuma biar cepet aja jawabnya, pikir Mita,

Dari pada Mita ribet kalau harus menjelaskan bagimana dia deket sama Bang Roni selama ini itu karena persahabatan dirinya dan Andra yang sangat dekat, dan karena Bang Roni adalah kakaknya Andra, jadi Bang Roni sudah di anggap seperti kakaknya sendiri karena dia yang terlahir sebagai anak tunggal sangat menginginkan seorang kakak laki laki, makanya dia deket banget sama Bang Roni.(Kepanjangan kan kalo jawabnya gitu ke David)

"Ooh sepupuan rupanya, kenapa aku baru tau kalo si Roni punya sepupu secantik kamu,? Hmm, pinter juga dia ngumpetin kamu ya, " David seolah bergumam sendiri, tapi masih terdengar oleh Mita yang tiba tiba merasa kakinya tak menyentuh tanah alias terbang melayang ke geeran di puji mahluk seganteng David, hidungnya kembang kempis, wajahnya merah merona, tingkahnya pun menjadi seakan serba salah. ( woy... sadar Mit...!)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!