NovelToon NovelToon

~Always Be With You~

Awal Kisah

Saat ini seorang pria tampan sedang berbunga-bunga bagaimana tidak hari ini ia bertekad untuk menyatakan perasaanya pada seorang gadis yang sangat ia cintai

jika mengingat beberapa waktu belakangan hubungannya dengan sosok gadis itu sudah sangat dekat kemana-mana selalu bersama, berbagi tawa serta suka bersama, bahkan duka kehidupan pun dilalui bersama

pertemuannya dengan sosok gadis itu bisa dibilang tanpa sengaja. saat sedang melakukan perjalanan bisnisnya ke kota B ia memutuskan untuk mampir di sebuah taman kota yang saat itu tengah ramai pengunjung

suasana sore hari dimana warna langit tak lagi menapakkan cahaya teriknya kini berganti dengan suasana yang sangat teduh. langit yang tak lagi menampakkan warna birunya kini berubah menjadi jingga yang sangat cantik ditambah burung-burung yang terbang kesana-kesini seolah tengah menari indah angkasa swrta tiupan angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah menambah rasa kedamaian yang ada

Setelah sampai di taman itu pandangannya seakan menyapu segala sesuatu yang ada disekitarnya, hingga tanpa sengaja netranya menangkap sosok gadis yang sedang duduk terpojok disalah satu kursi taman.

ia lihat bahwa sosok gadis cantik nan manis itu tengah melamun dengan air mata yang merembes jatuh membasahi pipinya. rambut yang tergerai indah kini sedikit kusut akibat ulah sang angin senja

dari kejauhan ia dapat melihat bahwa sosok gadis itu menjadi pusat perhatian para pejalan kaki terutama para lelaki

melihat itu sosok pria tersebut berinisiatif melangkahkan kaki jenjangnya untuk menghampiri sosok gadis itu untuk menyelamatkannya dari tatapan para lelaki pencari mangsa

"maaf apakah boleh saya duduk disini?" ucap sang pria

mendengar suara seseorang yang menyapanya gadis tersebut reflek mendongakkan kepalanya yang sedari tadi tertunduk untuk menyembunyikan kesedihannya

"maaf tidak bisa kursi ini sudah saya booking" ucap sang gadis sambil mengalihkan pandangannya dari sang pria

"maaf bukankah ini tempat umum lagi pula ini bukan hotel ataupun restaurant yang perlu mem booking terlebih dahulu baru bisa dinikmati" ucap sang pria

tanpa menunggu protes dari gadis tersebut tanpa aba-aba pria itu langsung menduduk kan dirinya

"maaf apakah anda tidak mendengar apa yang saya katakan" protes sang gadis

"maaf..dan apakah anda tidak mendengar dengan apa yang saya katakan" ucap sang pria

"dasar semua laki-laki sama saja nyebelin" gumam sang gadis

"maaf bolehkah saya tahu apa yang sedang anda lakukan disini, apakah anda tidak menyadari bahwa anda menjadi pusat perhatian para lelaki disini" ucap sang pria

"bukan urusan anda" jawab sang gadis cuek dan kesal tanpa melihat sang pria

"maaf kalau boleh berpendapat apakah sebaiknya anda pulang saja tidak baik bagi seorang gadis perawan disini seorang diri, apalagi sebentar lagi malam dan pecahayaan disini tak begitu memadai takutnya anda menjadi korban kejahatan" ucap sang pria

mendengar itu membuat gadis tersebut sadar akan hal itu

"waduh yang ia bilang ada benernya juga kalau terjadi apa-apa bisa brabe gue" gumam sang gadis

"kalau boleh minta tolong apakah anda bisa disini lebih lama lagi" ucap sang gadis menoleh ke arah pria tersebut

"waduhh gimana nihh...tidak lama lagikan ada meeting dadakan sama klien" gumam sang pria

"maaf apakah ada alasan yang mengharuskan saya lebih lama disini" jawab sang pria

"sebenarnya tidak ada alasan penting hanya saja saya hanya ingin anda sedikit lama disini untuk menemani saya dan dari yang anda katakan tadi itu ada benarnya tapi jika anda ingin pergi silahkan saya tidak akan memaksa" jawab gadis itu dengan lesu

melihat bahwa gadis tersebut menimbulkan rasa iba didalam benak sang pria

iapun segera mengabari asisten sekaligus sekertarisnya agar pertemuan malam ini dibatalkan dan agar di undur besok saja

"baiklah kalau begitu" ucap sang pria

" terimah kasih" ucap sang gadis

hening beberapa saat...

karna tak ada lagi obrolan diantara mereka sang pria tersebut mencari kesibukan sendiri. Ia merogok saku jasnya dan mengeluarkan sebatang rokok dari tempatnya dan membakar serta menyesapnya

karna merasa sesak akan aroma asap rokok, gadis tersebut pun sedikit protes

"maaf..bisakah anda mematikan rokok anda itu sangat berbahaya dimana anda selaku penghisap dan yang menghisap bisa mendapatkan akibat yang fatal" protes sang gadis

"tapi ini bisa membuat pikiran saya jernih jika sedang kacau" tolak sang pria

" jika memang hanya dengan menghisap rokok bisa menjernihkan pikiran terus bagaimana yang tidak merokok, mengapa masih ada yang stres bahkan sampai depresi" ucap sang gadis

"okey okey okey akan saya matikan" ucap sang pria sambil membuang batang rokoknya ketanah dan menginjaknya

melihat itu membuat sosok gadis tersebut tersenyum hangat ke arah pria itu. Dan pria itupun membalasnya dengan senyuman

"maaf kalau boleh tahu mengapa anda tidak pulang saja inikan sudah malam" ucap sang pria

karna tak mendapat respon dari gadis yang tengah menatap kosong kedepan membuat pria itu diam saja

" maaf" ucao sang pria

" tidak apa..sebenarnya saya hanya ingin menghirup udara malam saja sambil menenangkan pikiran" ucap sang gadis tanpa menoleh

"jika boleh saya memberi saran sebaiknya anda bercerita saja agar segala beban anda sedikit berkurang dan anda bisa merasa lega" ucap sang pria

mendengar penuturan dari pria tersebut membuat gadis itu reflek menoleh je arahnya sambil tertawa

" hahahaha...maaf tapi saya tak mempunyai tempat untuk membuang beban saya ini..hahaha" ucap sang gadis

melihat sang gadis tersebut tertawa membuat pria itu terdiam sejenak mengamati betapa cantik nan manisnya gadis itu apalagi saat tertawa menampilkan kedua lesung pipitnya yang manis

" cantik " ucap sang pria itu pelan

" apakah anda mengatakan sesuatu" ucap sang gadis menghentikan tawanya

"ehh..emm itu saya hanya bilang bahwa saya siap menjadi tempat curhat anda saat ini" ucap sang pria gugup

" sebenarnya saya baru saja putus cinta, kekasih saya memutuskan saya sepihak dengan alasan yang menurut saya konyol. kami sudah menjalin kasih selama 2 tahun lebih dan dengan mudahnya ia memutuskan hubungan bahkan lewat telpon...hahahaha bukan kah itu lucu" ucap sang gadis sambil tertawa disela tangisnya

"terus mengapa anda sangat bersedih bahkan terpuruk akan hal itu bukan kah lucu jika anda bersedih disini sedangkan ia disana tengah berbahagia" ucap sang pria

mendengar itu membuat sang gadis ter enyuh..

" yang anda katakan ada benarnya juga buat apa saya menangis sedangkan dia tengah bahagia bisa jadi dia sudah ada kekasih lagi...hahahaha betapa bodohnya aku ini..hahaha" ucapnya sambil memukul lengan sang pria

mendapat perlakuan itu membuat pria itu juga ikut tertawa bersama gadis itu

"maaf" ucap sang gadis setelah sadar akan tindakannya

" lihatlah betapa sok-sokannya aku ini memberikan nasehat soal percintaan sedangkan aku sendiri boro-boro cinta pacar saja tak punya hihihi" gumam sang pria

"halo...hai..." sapa sang gadis sambil melambaikan tangannya ke wajah pria itu karena bingung melihat pria itu melamun

"ehh iya apakah anda mengatakan sesuatu" ucap sang pria yang sadar dari lamunannya

"apakah anda mempunyai masalah jika ada sebaiknya anda cerita juga saya siap mendengarkan" ucap sang gadis lembut

" hehehe iya...jika saya mempunyai masalah itu hanya masalah kantor saja dan pastinya anda tak akan mengerti akan hal itu" jawab sang pria

" hahaha yang anda katakan ada benarnya karena menurut saya persoalan kantor lebih rumit dari pada persoalan cinta...hahaha" ucap sang gadis

" baiklah kalau begitu mari saya antar anda pulang. ini sudah malam tidak baik gadis perawan disini sendirian" ajak sang pria sambil beranjak dari duduknya

mendengar itu membuat sang gadis sedikit takut akan ajakan pria yang baru saja dikenalnya itu

melihat ekspresi sang gadis tersebut berubah serta tatapan matanya yang seolah mengatakan " maksudnya"

seolah mengerti akan hal itu sang pria pun memberikan sedikit ketenangan

" anda tak perlu khawatir saya akan menculik anda karna itu tak akan saya lakukan percayalah" ucap sang pria menenangkan

melihat tak ada kebohongan maka sang gadispun meng iyakan

Di dalam mobil hanya keheningan yang terjalin, hanya suara-suara kendaraan saja yang terdengar samar-samar oleh telinga mereka saja

" nanti belok kiri ya pak setelah itu rumah saya" ucap sang gadis memecahkan keheningan

sampailah gadis tersebut didepan gerbang rumahnya. rumah yang tidak terlalu besar berantai dua, bercat putih bersih

" terimah kasih sudah mengantarkan saya pulang" ucap sang gadis

" iya sama-sama" ucap sang pria

" CINTA...CINTA AURELLIA" ucap sang gadis memperkenalkan dirinya

"apakah aku harus memeperkenalkan diri yang sebenarnya atau jangan... ah lebih baik jangan aku mau lihat apakah dia gadis baik atau matre " gumam sang pria

" RAGA" ucapnya

" kalau boleh apakah saya bisa minta no.tlp anda nona Cinta" ucap Raga

" Tentu saja..saya yakin anda bukan orang jahat" ucap Cinta sambil memberikan kartu namanya

"baiklah kalau begitu saya permisi dulu" pamit Cinta

" silahkan..mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi" ucap Raga

Cinta hanya membalasnya dengan senyuman saja

dan pertemuan singkat itupun berlalu

Menyatakan Perasaan

Sejak pertemuan itu, Raga dan Cinta sudah sangat dekat, makanya Raga memberanikan diri hari ini tekadnya sudah sangat bulat untuk menyatakan cintanya pada Cinta

"apakah ia akan menerimaku"

"bagaimana jika ia menolak"

"bagaimana jika ia tak memiliki rasa seperti yang aku rasakan"

"aaarrggg biarlah diterima disyukuri ..di tolak jangan bersedih"

"tapi apa aku yakin tak akan bersedih jika di tolak...kalau begitu nanti aku paksa...hahahaha"

dan masih banyak lagi hal-hal yang di pikirkannya

Beberapa saat kemudian...

kini Raga tengah menunggu Cinta di tempat yang menjadi saksi pertemuan pertama mereka. Sejak pertemuan itu Raga menyempatkan waktunya sesering mungkin ke kota tempat Cinta tinggal untuk sekedar bersapa saja

Dengan penampilan casualnya tak meyurutkan kadar ketampanannya yang selalu melekat dibalik pakaian kantornya saja

Dengan rangkaian bunga mawar yang berada di tangan menunjukkan bahwa tekadnya kali ini sudah sangat matang. Perasaan yang saat ini sedang berkecamuk di dalam dada menandakan hati dan pikirannya sedang berperang dengan perasaan yang di rasakannya

" aku pasti bisa...aku pasti bisa" gumamnya menguatkan diri

beberapa saat kemudian akhirnya yang ditunggu pun tiba.

Kali ini tampilannya sedikit berbeda dari biasanya. Saat ini penampilannya sedikit feminin dengan dress putih dibawah lutut dengan aksen pita yang melekat di bagian pinggangnya serta rambut yang di biarkan terurai saja menambah kadar kemanisan gadis itu.

melihat gadis yang saat ini semakin mendekat padanya menambah rasa gugup dalam dirinya

" betapa beruntungnya diriku jika bisa memilikinya" gumam Raga dalam lamunannya

" Hai...udah lama..maaf yaa tadi ada macet" ucap Cinta

" ehhh..ahhh..ia nggak papa kok" jawab Raga sedikit gugup

"kamu hari ini tambah cantik aja beda dari biasanya" Raga

"hehehe...masa sih tapi makasih yaa" Cinta malu-malu

"ohh iya kamu ngapain ajak aku ketemuan disini" tanya Cinta

"ohh itu..anu...emm..apa yaa aduhhh" jawab Raga sangat gugup

"kok kamu gugup gitu sih emangnya ada masalah apa" Cinta heran

" Tenang Raga..tarik nafas yang dalam hembuskan...rilex" gumam Raga

"Cinta" ucap Raga kali ini dengan tatapan serius

"iya..kok kamu serius gitu sih emangnya ada masalah apa" tanya Cinta yang bingung dengan sikap Raga

"ada hal yang ingin aku sampaikan ke kamu...dan sebenarnya sudah lama hal ini aku aku simpan hanya saja aku takut jika kamu akan menjauhi ku karna itu, tapi kali ini aku memberanikan diri untuk mengutarakannya" Raga

"Cinta" ucap Raga sambil memegang kedua tangan Cinta dan kedua netra saling berpandangan

" jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam aku sangat mencintai, menyayangi, dan mengasihi mu tanpa syarat apapun. Aku yakin pasti kamu belum bisa melupakan pria yang sedang melukai hati dan perasaanmu dan aku yakin bahwa luka yang ada di hatimu masih menganga lebar dan aku mohon izinkan lah aku menjadi obat akan hal itu, aku akan memastikan bahwa luka itu akan sembuh dan akan ku pastikan bahwa hati dan perasaanmu akan tertata kembali seperti sedia kala sebelum pria itu datang, akan kubuat kau bahagia melebihi kebahagiaan yang belum pernah kau rasakan. jadi aku mohon jika memang engkau berkenan menerima cinta ku maka ambillah bunga ini dan jika tidak sebaiknya kau membuangnya" ucap Raga panjang lebar

mendengar ungkapan perasaan dari Raga membuat Cinta bingung harus bagaimana. Disisi lain jika ia menerimanya maka ia akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia, bagaimana tidak lelaki yang dihadapannya itu memiliki wajah yang tampan mendekati kata sempurna, sifatnya yang sopan dan santun serta ia sangat mencintainya dari tatapannya saja seolah-olah menyatakan bahwa semua yang ia katakan itu sungguh-sungguh tapi di sisi lain dia bisa apa....

melihat Cinta yang sedari tadi termenung membuat Raga sedikit bingung

" apakah ia akan menolakku, mengapa ia diam saja tanpa menjawab ku" gumam Raga membatin

"Cinta" panggil Raga

"ehhh...iya ada apa" ucap Cinta yang sadar dari lamunannya

"jika kamu butuh waktu untuk menjawabnya aku bersedia untuk menunggu, seberapa lama pun aku siap" ucap Raga

" apakah kamu akan menunggu ku Raga"

" Tapi apakah itu mungkin" gumam Cinta membatin

" maafkan aku Raga aku butuh waktu untuk itu kuharap kamu bisa bersabar untuk menunggu ku" ucap Cinta

" Pasti Cinta berapa lamapun itu pasti aku akan menunggu mu" ucap Raga sambil tersenyum manis ke arah Cinta

Dan Cinta pun membalas senyum Raga dengan senyumannya walaupun sebenarnya ada sebuah perasaan yang saat ini sedang berkecamuk dalam dirinya

" maafkan aku Raga, aku tau pasti sebenarnya kamu sangat kecewa dengan jawabanku ini yang perlu kamu tau aku juga merasakan hal yang sama dengan yang kau rasakan. hanya saja saat ini aku tidak tahu harus bagaimana dan aku yakin kamu pasti akan membenciku" gumam Cinta dalam hati disela senyumnya

Untuk menghindari kecanggungan yang terjadi, Raga mengajak Cinta untuk berkeliling taman sambil bergandengan tangan

menikmati pemandangan indah yang disuguhkan alam padanya Raga dan Cinta berjalan menyusuri jalan di taman yang sedang ramai dengan pasangan muda-mudi yang pacaran atau keluarga yang sedang liburan bersama atau para pejalan kaki yang sedang lalu lalang saja.

Senja yang saat ini tengah menampakkan dirinya menandakan bahwa malam kini tengah merangkak naik mengganti siang, kicauan burung-burung yang mengudara bebas di angkasa seolah menandakan betapa bahagianya ia saat ini

setelah cukup lama berjalan menyusuri jalan mereka pun memutuskan duduk di salah satu bangku pinggir danau

"kamu pasti capek yaa..aku antar pulang yaa" Raga

"ehhh nggak kok justru aku sangat menikmati saat-saat seperti ini rasanya nggak mau pulang" Cinta

" kamu bisa aja, yaudah kita duduk bentar terus nanti aku ajak makan baru aku antar pulang, nggak baik anak perawan keluyuran diluar lama-lama" ucap Raga sambil tersenyum

" aku hanya ingin lebih lama lagi bersama kamu Raga aku nggak tau kapan waktu ini bisa aku rasakan kembali dan apakah senyum itu masih bisa aku lihat nantinya. mungkin aku egois tapi aku hanya ingin bersama kamu lebih lama lagi...nggak papakan" gumam Cinta membatin

" iyaa" jawab Cinta membalas senyum Raga

Beberapa saat kemudian...

Di salah satu kedai makan pinggir jalan dekat taman. Cinta memilih tempat ini dari pada restoran dengan alasan ia bisa menikmati waktu berdua dengan Raga berjalan-jalan sambil bergandeng tangan, tertawa bersama sambil bercerita hal-hal yang nyeleneh

Setelah selesai makan Raga langsung mengantar Cinta pulang kerumahnya karna hari sudah malam di takutkan orang tua Cinta akan mencari anaknya

Setalah sampai di depan rumah Cinta

"makasih yaa kamu udah nganterin aku pulang" Cinta

" iya nggak papa kok lagian aku kan yang ngajak kamu ketemuan masa aku nggak bertanggung jawab..hahaha" jawab Raga sambil tertawa

" inilah mengapa aku sangat mencintaimu Raga kamu sangat bertanggung jawab dan perhatian..aku menicintai mu sangat mencintaimu bahkan cintaku melebihi cintamu..maafkan aku" gumam Cinta

" kalau begitu aku masuk dulu..kamu hati-hati dijalan yaa kalau sudah sampe kabarin okee" Cinta

"oke...bye" ucap Raga sambil berlalu pergi

melihat mobil Raga sudah tak nampak lagi barulah Cinta masuk kedalam Rumahnya...

Beberapa saat kemudian Raga sampai ke apartemennya yang ia beli saat kenal dan dekat dengan Cinta.

sesaat ia teringat akan pesan Cinta untuk mengabarinya saat sampai ke tempatnya. setelah mengabari Cinta kini ia tengah melamun tentang kejadian yang ia lalui hari ini.

" ternyata mengatakan cinta pada CINTA itu tidak mudah butuh perjuangan hati dan logika"

"ufffhhh kenapa cinta itu sulit yaaa bahkan yang lebih sulit lagi itu orang yang sudah memberiku cinta dan itu adalah CINTA"

" aku rasa aku harus menunggu lagi walaupun sulit tapi demi CINTA aku rela"

setelah sadar dari lamunannya ia segera membersihkan diri dan tidur dengan damai menjemput mimpi

Pernyataan Yang Tak Terduga

Tak terasa waktu berjalan dengan cepatnya

sudah 2 bulan lebih berlalu sejak Raga menyatakan perasaannya pada Cinta. Sejak waktu itu pula hubungan diantara Raga dan Cinta berjalan dengan baik dan lebih harmonis lagi walaupun sampai saat ini Cinta belum membalas ungkapan cinta Raga padanya

Hari ini tepat hari valentine...

bagi para pasangan hari ini adalah hari yang sangat spesial. karna hari ini selain cinta bertambah maka bisa juga menumbuhkan cinta yang lain

Tidak terkecuali bagi pemuda yang satu ini, ia sangat senang bagaimana tidak pagi tadi di hari yang sangat spesial ini Cinta menghubunginya dan mengatakan akan memberikan jawabannya akan ungkapan cintanya waktu itu

Dengan semangat yang membara bahkan melebihi semangat 45, saat ini ia sudah sangat bersiap-siap berdandan dengan gagahnya sambil menelisik memperhatikan penampilannya apakah masih ada yang kurang, setelah dirasa pas iapun langsung meluncur ke tempat yang telah ditentukan tak lupa pula sebuket bunga mawar merah dan putih yang telah disusun rapi membentuk hati dan sebuah cincin berlian yang menjadi pelengkap momentumnya karna hari ini ia bertekad akan langsung melamar dan menikahi Cinta secepatnya

Di Taman...

Saking bersemangatnya ia bahkan tak menyadari bahwa ia sudah sampai ditujuan yang biasanya menghabiskan waktu sejam lebih kini ia hanya menempuhnya kurang dari 45 menit saja dan tentu saja jadwal yang pertemuan yang seharusnya jam 4 ia jadi harus menunggu karna sekarang baru jam 3 sore.

Untuk menetralisir rasa gugup serta ketakutannya, iapun mencoba mengalihkan fikirannya memandang taman yang menjadi saksi awal mula pertemuan mereka. Bagi orang lain mungkin ini hanya sebuah taman namun berbeda dengan Raga, ia menganggap bahwa taman ini sudah menjadi tempat dimana tuhan telah menakdirkan ia bertemu dengan cintanya. mengirup aroma alam serta menikmati setiap terpaan angin lembut yang membelai dirinya

Entah ia yang terlalu larut dalam suasana pikirannya sendiri hingga ia tak sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul 4:15. Ia baru tersadar dari alam pikirannya ketika tak sengaja anak kecil yang berlarian terjatuh dan menangis tak jauh darinya

"sudah jam segini tapi kok Cintanya belum datang yaa" tanyanya pada diri sendiri

"mungkin dijalan lagi macet" cobanya untuk positife thinking

"baiklah aku akan menunggu sedikit lagi, lagian soal menunggu aku merasa sudah sangat ahli akan hal itu hahaha" ucapnya menenangkan diri

5 menit

10 menit

30 menit

bahkan sekarang sudah 1 jam berlalu dari waktu yang ditentukan Cinta untuk bertemu di taman ini

" ini sudah sangat lama, apakah ia akan datang" gumam Raga

" atau apakah ia berubah pikiran"

" ahhh kenapa aku sangat bodoh, kenapa nggak aku telpon dari tadi aja" gumamnya lagi sambil merogok kantong jeansnya dan mengeluarkan hp nya menghunungi Cinta

" kok nggak diangkat yaa"

panggilan 1

panggilan 2

panggilan 3

bahkan sampai panggilan 10 masih belum ada respon dari sana

"arrrggg kemana sih Cinta...lebih baik gue kerumahnya saja kalau begini"ucapnya

Baru mengangkat separuh badannya dari kursi yang ia tempati tiba-tiba ia melihat Cinta yang sedang mendekat

Tapi yang ia lihat ada hal yang aneh dari penampilan Cinta saat ini, seperti acak-acakan pakaian yang bisa dibilang tak rapi, tak memakai sling bag yang biasa melengkapi penampilannya, rambut yang hanya digulung naik meninggalkan beberapa helai yang tak ikut terikat walaupun masih sangat terlihat cantik, Tapi yang paling mengherankan ia memakai sandal berbulu saja. seolah-olah menunjukka bahwa ia tak siap akan hari ini.

" Cinta kamu kenapa? mengapa penampilanmu seperti ini? apa terjadi sesuatu?" tanya Raga beruntun

Cinta hanya tersenyum penuh arti menanggapi pertanyaan Raga sambil berjalan dan duduk disamping Raga

" kamu kenapa coba cerita aku siap menjadi pendengar" tanya Raga penuh khawatir

Cinta masih tak menjawab, ia hanya menatap Raga penuh arti dibumbui dengan senyuman

karna masih belum ada tanggapan dari pertanyaannya, Raga diam menunggu Cinta untuk menjelaskan alasan mengaoa ia seperti ini

hening

hening

hening

hanya suara hiruk pikuk para pengunjung taman yang terserdengar serta hembusan lembut dari sang angin seolah memberikan ketenangan

setelah cukup lama diam dengan Raga yang sesekali curi-curi pandang ke arah Cinta yang hanya menatap kosong kedepan. Raga dapat melihat bahwa wanita disampingnya ini mempunyai beban besar yang sedang dipikul oleh tubuh mungilnya itu. Raga hanya berharap agar wanita yang ia cintai itu bisa berbagi duka dengannya. sekilas melihat keadaan Cinta saat ini mengingatkan ia pada pertemuan pertama dengannya dimana ia juga sedih dan terpuruk hanya saja kondisi sekarang dan dulu berbeda. Jika dulu ia meluapkan bebannya dengan cara menagis sekarang jangankan menangis berbicara saja tidak.

hampir 15 menitan tak ada bersuara diantara mereka, hingga akhirnya Cinta sendirilah yang memecah keheningan diantara mereka

" Raga" ucap Cinta dengan nada yang tak bisa diartikan

mendengar namanya dipanggil Raga langsung menoleh ke arah Cinta

"hmm" jawab Raga

"ayok kita jalan-jalan" ucap Cinta dengan senang tapi tak menyembunyikan sesuatu yang ia pendam

"tapi kemana bukannya kamu mau mengatakan sesuatu ke aku" ucap Raga

"iya nanti aku katakan kok sebelum itu ayo kita jalan-jalan dulu tapi penampilan aku kayak gini jadi nggak PD dech" ucap Cinta sambil memperhatikan penampilannya

" kamu tetap cantik kok karena menurutku penampilan hanya pendukung dari sebuah kecantikan seorang wanita, walaupun penampilan kamu lebih parah lagi dari yang sekarang bahkan jika kamu nyeker sekalipun tak akan mengurangi kecantikan mu" ucap Raga penuh cinta seolah-olah ia sedang menyalurkan cintanya lewat perkataannya

mendengar itu Cinta hanya menampilkan ekspresi yang penuh arti lagi hanya ia saja yang tau perasaannya saat ini

"ayok kita jalan-jalan" ucap Raga sambil berdiri dan menarik tangan Cinta

"tapi apakah kamu mau kita ke mall dulu beli baju gitu atau apalah..mungkin kamu merasa risih akan penampilan mu saat ini" ucapnya lagi sambil terus berjalan

"kalau kamu merasa nggak nyaman dengan penampilanku ini lebih baik kita ke mall aja takutnya kamu yang nggak nyaman jalan sama aku lagi" jawab Cinta

"aku kan tadi sudah bilang Cinta kalau kamu itu sudah cantik walaupun penampilanmu kayak gini aku hanya menawarkan mungkin kamu merasa risih sendiri" jawab Raga sambil mencubit gemas pipi Cinta

"tunggu dulu" ucap Raga dambil menghentikan langkahnya dan melepas pegangan tangan Cinta

" apa" jawab Cinta

Raga kemudian melepas gulungan rambut Cinta sehingga rambutnya terurai bergelombang dan sedikit merapikan rambut-rambut yang usil di wajah gadis itu

"nahh begini lebih baik, ayok" ucaonya lagi sambil melanjutkan langkahnya

mendapat perlakuan itu Cinta hanya senyum penuh arti

Sekarang senja kini berganti malam...

manusia berbeda gender itu sudah menghabiskan banyak waktu bersama, bahkan tak menimbulkan kejenuhan sedikut pun diantara mereka dan menggap bahwa waktu ini masih kurang

segala sesuatu yang dianggap menyenangkan sudah di coba dan dilalui hingga hanya kebahagiaan saja yang terpancar dari aura mereka. setelah cukup puas walaupun tak akan ada puas diantara mereka, akhirnya Raga memutuskan untuk mengantar Cinta pulang

" aku antar pulang ya ini sudah malam" ucap Raga

Cinta menggeleng

" kenapa" tanya Raga heran

"aku belum menjawab pernyataan cinta mu waktu itu jadi tolong kita ke Taman sebentar aku ingin menjawabnya disana" jawab Cinta

"okey sekarang kita kesana" jawab Raga

Di Taman Lagi

hening....

" ekhemm..ekhemm" Cinta yang coba menetralisir perasaannya

" Raga aku ingin mengatakan sesuatu padamu tapi sebelum itu aku ingin kamu tak menyela perkataan ku, kamu hanya perlu mendengar tanpa perlu menjawab" ucap Cinta

Raga hanya mengangguk

"Raga jujur dari lubuk hati ku yang paling dalam sejak kita bersama bahkan sejak pertemuan tak sengaja itu entah mengapa aku sudah merasa nyaman sama kamu. aku merasa kamu laki-laki baik yang menghampiriku di tengah kesedihanku. waktu itu aku sadar bahwa pasti aku menjadi pusat perhatian orang sekitar bahkan menjadi pusat para lelaki pemangsa hingga kau datang dan menyelamatkan ku akan hal itu. bahkan dengan kedatanganmu waktu itu aku sudah menggapmu sebagai penolongku" ucap Cinta seraya memandang sekilas Raga dengan senyuman

Dan Cinta pun kembali melanjutkan ceritanya

"aku tau dibalik sakit yang ku alami waktu itu tuhan sedikit berbaik hati padaku ia mengirimmu disisiku. bahkan selama beberapa bulan ini sejak kita bersama aku selalu merasa nyaman dan aman disampingmu, aku merasa bahwa kau akan selalu menjadi malaikat penolongku yang menolongku dari segala hal yang mengancam diri dan hati ku dan aku sangat senang akan hal itu" ucapnya lagi

Raga hanya tersenyum hangat mendengar cerita Cinta itu

" sejak engkau berani mengungkapkan perasaanmu padaku aku tersadar bahwa kita tak bisa bersama" Cinta

Deg

"sejak kau menyatakan perasaanmu waktu itu sebenarnya aku sudah memiliki jawabannya hanya saja aku menundanya aku tak ingin menyakiti perasaanmu dan sebenarnya akupun hanya ingin sedikit lama denganmu makanya aku menundanya, mungkin kamu asti berpikir jika aku ini egois kan "ucap Cinta sambil berdiam sejenak karna tak mampu lagi menahan laju air mata yang sedari tadi terbendung di kelopak matanya.

" maafkan aku Raga aku nggak bisa menerima cinta kamu hikss hikss maafkan aku hikss hikss" ucapnya lagi

Raga hanya diam mematung tak bergeming

"aku ingin pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir diantara kita makanya aku mengusulkan agar kita menghabiskan waktu bersama seharian ini agar kita bisa sama-sama memiliki kenangan yang indah walaupun sebenarnya akan suram hikss hikss hikss"

"jika kita bertemu lagi setelah ini anggap saja kita hanya orang yang tak saling kenal dan tak perlu saling sapa" ucapnya lagi sambil mencoba menguatkan hati sambil menatapi sendu ke arah Raga

"maafkan aku...sekali lagi maafkan aku. aku pergi" ucap Cinta sambil berlari pergi menjauh dari Raga

sementara Raga masih diam tak bergeming seolah menunjukkan bahwa ia sedang mencerna cerita dari Cinta barusan

setelah lama berdiam....

Hahahahahaha

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!