NovelToon NovelToon

Istri Tercinta Sang Ceo

Awal Mula.

...🍀Happy Reading🍀...

......................

Seorang wanita sedang berjalan di lorong Hotel tempatnya berkerja ini sudah waktunya dia untuk pulang setelah mengantarkan pesanan makanan dari salah satu kamar hotel VVIP tempat nya bekerja.

Dia berjalan menuju ke lift lampu di lorong lantai ini memang selalu temaram di lantai itu adalah lantai khusus Kamar-kamar VVIP.

Saat sampai di depan pintu lift bertepatan dengan pintu lift yang terbuka dan keluar seorang Pria yang tidak terlihat jelas wajahnya selain karena penerangan yang temaram wajah Pria itu pun di penuhi dengan bulu.

Awalnya dia tidak ingin memperdulikannya dia pun memutuskan untuk masuk kedalam lift tapi belum sempat dia masuk kedalam lift tubuh lelaki itu limbung sehingga secara reflek si wanita menangkap tubuh kekar Pria itu.

"Apa anda baik-baik saja tuan.?" Tanya si wanita.

"Saya baik-baik saja pergilah." Kata Si Pria itu dengan nada yang dingin sambil mendorong wanita yang menahan tubuhnya.

Si wanita pun melepaskan rangkulannya dari Pria itu tapi baru saja Pria itu akan melangkahkan kaki jenjangnya tubuhnya kembali limbung ke lantai karena suasana yang sepi dan tidak mungkin ada orang lain lagi mengingat sekarang sudah sangat larut malam wanita itupun merangkul kembali tubuh Pria itu.

"Biar saya bantu ke kamar anda tuan." Kata Si Wanita.

"Pergi atau kamu akan menyesal." Kata Pria itu lagi dengan suara yang tertahan seperti sedang menahan sakit.

"Biar saya mengantarkan anda sampai ke depan pintu kamar anda setelah itu saya akan pergi tuan." Kata Si Wanita sambil perjalan secara perlahan karena tubuhnya yang mungil harus menahan beban tubuh Pria yang besar dan tinggi itu.

"Berapa nomor kamar anda tuan.?" Tanya Si Wanita sambil terus berjalan.

"Di ujung lorong nomor 1304." Jawab Si Pria dengan lirih dan keringat yang terus mengalir di wajahnya.

Meski merasa ada yang Aneh dengan keadaan Pria yang di tolong nya itu tapi Wanita itu tidak mau ambil pusing dia hanya akan mengantarkannya ke depan pintu kamarnya saja setelah sampai di depan pintu dia meminta kartu akses untuk membuka pintu kamar itu.

"Tuan maaf bolehkah saya meminjam kartu aksesnya agar tuan bisa segera beristirahat." Kata Si Wanita.

Si lelaki itupun mengambil kartu Aksesnya yang berada di saku jas nya dia mencoba mengembalikan kesadarannya dengan menggelengkan kepalanya untuk bisa membuka pintu kamar itu tapi dia semakin kehilangan kesadarannya dan hawa panas dalam dirinya semakin bertambah.

Melihat lelaki yang di tolong nya kesusahan untuk membuka pintu kamar itu si wanita pun mengambil kartu aksesnya dan menempelkannya di pintu lalu pintu pun terbuka.

"Silakan tuan pintu sudah terbuka anda bisa beristirahat sekarang saya permisi dulu." Kata si wanita ingin pergi dari sana tapi tangannya di cekal dengan sangat erat oleh pria yang di tolong nya itu.

"Bukan kah aku sudah menyuruhmu pergi dari tadi tapi kenapa kau masih saja di dekat ku sekarang jangan salahkan aku karena aku benar-benar membutuhkanmu sekarang." Kata si Pria dengan suara yang dingin dan tatapan mata yang sulit untuk di artikan.

"Apa maksud anda tuan saya harus pergi sekarang,, tuan tolong lepaskan tangan saya." Kata si wanita dengan tubuh yang bergetar melihat tatapan mata pria di depannya membuatnya takut.

"Terlambat untuk pergi sekarang." Kata si Pria dengan menyeringai dia menarik tangan si wanita dengan kasar menyeretnya masuk kedalam kamar yang gelap.

"Tuan saya mohon saya harus pulang lepaskan saya." Kata si wanita air matanya sudah mengalir di pipinya dengan jalan terseok karena di seret dia terus mencoba melepaskan tangannya dari cekkalan Pria itu.

Dia di tarik masuk ke Kamar yang gelap gulita bahkan dia tidak bisa melihat apapun dan sesekali kaki nya menyenggol barang yang ada di sana.

"Tuan saya mohon lepaskan saya." Kata Si wanita dengan tubuh bergetar karena ketakutan.

Si pria tidak menghiraukan perkataan dan suara isakkan tangis dari wanita itu kesadarannya sudah sangat menipis dia menghempaskan wanita itu ke lantai napas nya semakin memburu.

Dia menindih tubuh wanita itu dan me***** bibir wanita itu dengan sangat rakus si wanita berusaha melawan dengan memukul dada pria itu dengan kedua tangannya tapi hal itu tidak berpengaruh apapun pada si pria itu, pria malah semakin me***** bibirnya dengan rakus.

Kedua tangannya dicekal dengan sangat erat dan di simpan di atas kepalanya tangan si pria yang satunya lagi mencoba melepaskan pakaian yang melekat di tubuhnya.

"Tidak tuan saya mohon jangan lakukan itu biarkan saya pergi tuan." Kata si wanita dengan menggelengkan kepalanya dan kakinya berusaha menendang tubuh pria yang ada di atasnya itu tapi kakinya juga di tahan oleh kaki Pria itu sehingga dia tidak bisa bergerak lagi.

"Bukankah kau ingin menolongku hah maka tolonglah aku sampai tuntas jangan setengah-setengah." Kata si pria yang sudah berhasil membuka pakaian bagian bawah si wanita itu.

Semakin kuat dia berusaha berontak semakin kuat juga cekkalan tangan si pria itu di tangannya.

Hingga jeritan terdengar dari mulut si Wanita saat dia merasakan sesuatu menerobos tubuhnya dengan paksa dan kasar si wanita terus menangis tanpa bisa melawan lagi tenaganya sudah habis tubuhnya benar-benar terasa remuk.

Di kamar yang teramat gelap itu menjadi saksi bisu bagaimana wanita itu kehilangan hal yang paling berharga dalam hidupnya dengan cara direnggut secara paksa oleh Pria asing yang bahkan di sendiri tidak tau bagaimana rupa Pria yang sedang menikmati tubuhnya itu air matanya terus mengalir dari kedua sudut matanya.

......................

Setelah melakukannya beberapa kali dengan sangat kasar dan mendapatkan pelepasan beberapa kali tubuh Pria itu tumbang di atas tubuh kecil si wanita yang saat ini masih menangisi kejadian yang menimpanya itu.

Si wanita mendorong tubuh pria asing yang di atas tubuhnya itu hingga tubuh kekar itu jatuh ke sampingnya dia segera duduk dengan rasa sakit diseluruh tubuh dan juga hatinya.

Dia meraba lantai untuk mencari celananya yang di lepaskan Pria itu tadi, setelah menemukan celana itu dia lekas memakainya tanpa memakai CDnya karena dia yakin CDnya sudah tidak bisa di pakai lagi karena di buka secara paksa hingga sobek.

Setelah selesai memakai celana dan membenarkan bajunya yang berantakan dia bangun dengan perlahan kakinya gemetaran dan terada sangat lemas, rasanya dia tidak sanggup untuk berjalan tapi dia harus segera meninggalkan tempat itu sebelum pria asing itu bangun.

Dia berjalan terseok dan sesekali menabrak barang karena kamar yang sangat gelap dia tidak bisa melihat apapun dia berjalan dengan cara merayap untuk menemukan pintu keluar setelah menemukan pintu dia membuka pintu itu dan langsung keluar dengan cara berjalan berpegangan pada dinding untuk menahan tubuhnya yang lemah agar tidak jatuh.

Setelah masuk kedalam lift dia menjatuhkan tubuhnya dan menangis lagi kenapa hidupnya selalu di penuhi dengan masalah apa salahnya kenapa Tuhan tidak pernah memberikan setitik saja kebahagiaan untuknya.

Saat lift sampai dia berdiri dan menghapus air matanya dia keluar dari lift berjalan menuju ruangan ganti khusus para pegawai disana dia membuka loker tempatnya menyimpan tasnya dan mengambil tasnya lalu mengganti bajunya terlebih dahulu sebelum pulang.

Dia melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 2:30 dini hari setelah selesai berganti pakaian dia keluar dari sana dan berjalan menuju motornya yang ada di parkiran, dia mengemudikan motornya dengan pikiran yang terus berkelana dan air mata yang terus mengalir di pipinya bagaimana hidupnya setelah ini hanya itu yang ada di pikirannya.

.

.

.

.

.

.

.

...☘Bersambung☘...

Kirania Nerissa.

...🍀Happy Reading🍀...

......................

Wanita yang baru saja mengalami kejadian yang memilukan itu telah sampai di rumahnya, Bukan rumahnya lebih tepatnya rumah orang tua angkatnya.

Dia membuka pintu secara perlahan agar tak membangunkan orang tua angkatnya itu setelah pintu terbuka dia masuk secara perlahan dan berjalan secara mengendap-ngendap agar kakinya tidak menimbulkan suara.

KIRANIA NERISSA Adalah seorang wanita yang ditemukan oleh Ardi dan Linda di pinggir jalan dia diangkat menjadi anak mereka awalnya mereka memang menyayangi KIRANIA sebagai anaknya tapi setelah kelahiran Nindy kasih sayang mereka menghilang secara perlahan.

KLIK..

Lampu yang tadinya mati kini menyala dia melihat ibu angkatnya sedang berdiri dengan berkacak pinggang di ujung tangga tak lupa juga mata yang menatapnya dengan tajam.

"Bagus.. jual diri dimana kamu jam segini baru pulang hah." Kata pedas yang hampir setiap hari di dengarnya dari orang yang ada di rumah ini.

"Maaf Bu Kiran lembur karena ada temen Kiran yang ijin jadi Kiran pulang telat." Kata Kiran sambil menundukkan kepalanya.

"Baiklah aku akan memaafkan mu tapi sekarang juga berikan uang yang kamu punya untuk uang jajan Nindy nanti." Kata ibu angkatnya yang bernama Linda itu.

"Tapi Bu, bukannya dua hari yang lalu Kiran sudah memberikan sebagian uang gaji Kiran untuk Nindy." Kata Kirania sambil memegang tasnya dengan erat.

"Uang segitu hanya cukup buat sehari saja kamu 'kan tau Nindy kuliah di tempat yang elit jadi dia harus bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan kampusnya." Kata Linda lalu menarik tas yang ada ditangan Kirania.

"Tapi Bu, itu uang simpanan Kiran kalau ada kepentingan mendesak." Kata Kirania berusaha mengambil tasnya dari Linda.

Tapi dia di dorong oleh Linda hingga terjatuh ke lantai sementara Linda mengambil semua uang yang ada di dalam dompet Kiran uang yang Kiran simpan untuk kepentingan mendesak.

"Seharusnya kamu memberikan saya dan keluarga saya lebih dari ini kamu sudah menumpang disini selama bertahun-tahun masih untung aku mau mengambil kamu saat di temukan di pinggir jalan kalau kamu tidak aku ambil kamu pasti sudah luntang lantung tidak ada tempat tinggal sekarang," Kata Linda melemparkan tas Kirani ke wajahnya dan pergi dari sana meninggalkan Kiran yang masih menangis sambil terduduk di lantai.

Kirania bangun dengan kaki yang gemetar di berjalan secara perlahan badannya yang masih sangat lemah karena kejadian yang baru saja menimpanya kini di tambah lagi dengan perlakuan Linda dia berjalan menuju ke kamarnya yang berada di dekat dapur untuk mengistirahatkan tubuhnya juga hati dan pikirannya.

Setelah menutup pintu kamarnya tubuhnya merosot ke lantai dia membenamkan wajahnya dilipatan kakinya.

"Kenapa ini harus terjadi kepadaku Tuhan belum cukup 'kah penderitaan yang selalu aku alami dari perlakuan keluarga angkatku sekarang ditambah lagi dengan engkau mengambil hal yang paling berharga dariku kenapa tidak kau ambil saja nyawaku ini tuhan bagaimana aku menjalani hidup sekarang apa akan ada pria yang mau menerima perempuan yang sudah tidak suci lagi sepertiku ini." Kata Kirania dengan lirih ingin rasanya dia menjerit sekerasnya atas jalan hidupnya ini.

Lelah menangis dia pun berdiri dia akan mandi terlebih dahulu untuk menghilangkan aroma Pria yang sudah merenggut hal yang paling berharga darinya.

Dia mengguyur tubuhnya dengan air dingin di kamar mandinya memang tidak ada air hangat dia mengguyur dirinya lumayan lama hingga tubuhnya menggigil dan baru menyudahi mandinya lalu keluar dari kamar mandi dan memakai baju tidur setelah itu dia merebahkan tubuhnya di kasur yang sudah sangat usang dan tanpa ranjang.

Dia menutup tubuh nya dengan selimut tipis dan tak berapa lama dia tertidur karena terlalu lelah entah bagaimana kehidupan yang akan dia jalani setelah ini dia hanya bisa mengikuti alur yang Tuhan gariskan untuknya.

......................

Baru saja beberapa saat dia tertidur sudah terdengar pintu kamarnya di gedor dengan sangat keras mau tak mau dia pun bangun dari tidur dan membuka pintu kamarnya.

"Enak banget ya jam segini masih tidur nih setrika bajuku dan ingat harus benar-benar rapi jangan sampai ada yang masih kusut sedikitpun." Kata Nindy sambil melemparkan bajunya ke wajah Kirania.

"Kenapa tidak kamu sendiri aja sih Nin yang setrika kamu 'kan sudah dewasa." Kata Kirania.

"Terus kamu cuma mau jadi parasit gitu di rumah ini." Kata Nindy ketus dan berlalu dari sana.

Kirania hanya bisa menghela nafas untuk meredam amarahnya kalau dipikir-pikir siapa yang parasit selama ini dia selalu menghidupi dirinya sendiri dengan hasil kerja kerasnya bukannya malah mereka yang selalu memerasnya.

"Aku tak pernah meminta kalian untuk membawaku kesini dari jalanan aku lebih baik tinggal di jalan setidaknya aku akan bebas tidak akan terkurung di sini dan selalu mendapat perlakuan kasar dan hinaan dari kalian." Kata hati Kirania.

Akhirnya dia menyetrika baju itu dengan sangat rapi sehingga Nindy tidak punya alasan untuk menyiksanya. Setelah selesai Dia memberikan baju itu kepada Andin yang sedang di kamarnya.

"Tunggu,, mau ngapain kamu." Tanya Linda yang melihat Kirania yang mau ke dapur.

"Kiran mau membantu bibi siapin sarapan Bu." Kata Kirania.

"Tidak usah sebagai hukuman kamu karena semalam pulang telat kamu bersihkan seluruh rumah ini sendiri." Kata Linda lalu dia duduk di meja makan menunggu bibi selesai menyiapkan sarapannya.

Kirania mulai membersihkan seluruh rumah itu sendiri dia harus cepat menyelesaikan semuanya karena dia harus berangkat kerja ke hotel itu lagi dia berencana kalau hari ini dia akan mengundurkan diri dari hotel itu karena kejadian semalam membuatnya enggan untuk terus kerja di sana dia memutuskan akan kerja di dua restoran saja.

Setelah selesai membereskan rumahnya Kiran langsung mandi dan berganti pakaian dia harus berangkat kerja sebelum telat ini adalah hari terakhirnya bekerja disana.

......................

Setelah sampai di hotel tempatnya bekerja dia menghela nafas terlebih dahulu untuk menenangkan hatinya Tapi entah kenapa saat menginjakkan kakinya di Lobby hotel itu perasaannya menjadi tidak karuan.

Dia merasa sedih, marah, kecewa dan hatinya menjadi sesak bayangan-bayangan kejadian semalam menari-nari di kepalanya hingga dia merasa kepalanya menjadi pusing.

"Tidak,, tidak jangan aku mohon jangan lakukan itu." Kata itu secara spontan keluar sendiri dari mulutnya pegawai lain yang melihat itu merasa heran dengan apa yang di lakukan oleh nya.

"Tidak aku mohon jangan, biarkan aku pergi." Kata Kirania lagi sambil berjongkok dan memegang kepalanya keringat terus bercucuran keluar dari keningnya.

"Kamu kenapa Ran?" Tanya salah satu temannya yang sesama pegawai di hotel itu.

Kirania tidak menjawab pertanyaan temannya itu dia terus memegang kepalanya kejadian semalam terus menerus berputar di pikirannya.

Karena merasa khawatir dengan keadaan Kiran temannya pun membawa Kirania untuk istirahat di ruangan tempat para pelayan istirahat.

Setelah beberapa saat kemudian Kirania merasa lebih baik dia melihat kearah temannya.

"Terima kasih ya." Kata Kirania kepada temannya.

"Iya sama-sama,, kalau kamu sakit lebih baik kamu istirahat terlebih dulu." Kata tema Kirania.

"Tidak pa-pa aku akan ke ruang HRD dulu untuk mengundurkan diri aku tidak bisa kerja di sini lagi." Kata Kirania.

"Kenapa kamu mengundurkan diri apa ada masalah." Kata temannya heran.

"Tidak apa-apa aku hanya ingin bekerja di tempat lain dan mengambil dua pekerjaan sekaligus karena kebutuhanku semakin banyak sekarang." Kata Kirania dengan tersenyum.

"Kenapa apa Ibu angkat mu masih suka mengambil uang gaji mu?" Tanya teman Kirania yang tau tentang kelakuan Ibu angkat Kirania.

Kirania hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan teman kerjanya itu.

.

.

.

.

.

.

.

...☘Bersambung☘...

Mengundurkan diri.

...🍀Happy Reading🍀...

......................

"Jadi kamu yakin ingin keluar dari pekerjaan ini.?" Tanya HRD saat dia menerima surat pengunduran diri dari Kirania.

"Iya Bu saya sudah yakin." Kata Kirania.

"Hmmm baiklah saya tidak bisa memaksa mu lagi,, semoga setelah ini kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi." Kata HRD itu.

"Iya bu Terima kasih untuk bimbingan ibu selama saya bekerja di sini." Kata Kirania.

"Iya sama-sama." Kata HRD berdiri dari kursinya lalu mereka bersalaman setelah itu Kirania pun pamit dan keluar dari ruangan itu.

Kirania tidak berani mengangkat wajahnya apalagi saat dia berpapasan dengan Pria dia akan menundukkan wajahnya.

Seperti nya kejadian semalam membuat sudut dalam dirinya terganggu. dia menghela nafas untuk menenangkan hati nya yang tidak karuan itu.

"Kiran,,, Kamu beneran mau keluar dari pekerjaan ini tidak coba kamu pikirkan lagi.?" Tanya teman Kirania.

"Iya aku kaya nya tidak bisa lagi kerja di sini." Kata Kirania sambil membereskan pakaiannya.

"Kamu sebenarnya ada apa sih Ran,, kamu ada masalah lain ya sampai kamu tidak bisa lebih lama lagi bekerja di sini.?" Tanya teman Kirania.

"Aku baik-baik saja Mel aku hanya ingin dapat uang lebih saja biar bisa memberikan Ibuku uang yang lebih juga." Kata Kirania.

"Ya sudah kalau kamu tidak akan berubah pikiran kamu jangan lupakan aku ya setelah ini kita harus bertemu lagi sesekali." Kata Imel mereka pun berpelukan.

......................

Kirania melajukan motor menuju rumah nya dia ingin istirahat dulu untuk hari ini sebelum besok mulai lagi kerja.

Kirania memang sudah mendapatkan pekerjaan itu dari kemarin dan dia sudah berencana akan mengundurkan diri dari hotel itu sebelum dia mengalami musibah itu.

"Hey ngapain kamu jam segini sudah pulang lagi." Kata Linda yang lagi nonton televisi.

"Kiran mau istirahat dulu sehari ini Bu." Kata Kirania.

"Apa kamu bilang kamu mau istirahat enak banget kamu yah berlagak seperti Nyonya,, Kenapa kamu jam segini sudah pulang hah jangan bilang kamu di pecat dan jadi pengangguran." Kata Linda dengan nada yang membentak.

"Kiran mau pindah kerja Bu dan baru akan mulai besok jadi hari ini Kiran mau istirahat dulu." Kata Kirania.

"kenapa kamu berhenti bekerja dan dimana kamu akan bekerja besok apa gajinya lebih besar dari tempat kamu bekerja sekarang." Kata Linda.

"Gajinya agak besar dari yang kemaren Bu." Jawab Kirania singkat lalu setelah itu dia pergi ke kamar nya karena semua nya tidak akan selesai kalau dia meladeni omongan Ibu angkat nya itu.

Kirania merebahkan tubuh nya di kasur nya yang usang dia mengambil sesuatu dari bawah kasur itu dia mengangkat nya itu adalah sebuah gelang bayi yang terukir namanya di gelang itu.

"Kenapa orang tua ku membuang ku apa aku anak yang tidak mereka harapkan apa aku anak yang tidak sah sehingga mereka membuang ku." Gumam Kirania dengan air mata yang keluar dari matanya.

Kata Ardi dan Linda saat mereka menemukan nya di pinggir jalan hanya ada gelang itu dan sehelai baju yang di kenakannya selain itu mereka tidak menemukan apa pun lagi.

......................

...Flashback...

Saat itu Linda dan Ardi sedang berjalan-jalan mereka sudah menikah selama tiga tahun tapi belum juga di karuniai anak.

Dan saat mereka sedang berjalan-jalan di jalan yang sepi mereka mendengar suara bayi yang menangis karena penasaran mendengar bayi menangis begitu kencang dan lama mereka pun mencari asal suara tangisan itu.

Mereka begitu kaget saat melihat bayi yang di perkiraan baru berusia tiga bulan tergeletak begitu saja di rumput tanpa selimut atau pun alas apapun.

Karena tidak ada siapa pun dia sana mereka yakin kalau bayi itu sengaja di buang oleh orang tua nya akhirnya mereka pun memutuskan untuk membawa dan mengangkat nya menjadi anak mereka karena mereka memang belum mempunyai anak saat itu.

Linda melihat gelang yang ada di tangan bayi itu dengan ukiran nama dia yakin kalau itu nama bayi itu awalnya mereka sangat menyayangi Kirania.

Tapi saat kirania berumur satu stengah tahun Linda melahirkan Nindy dan perhatian mereka terhadap Kirania terus berkurang dengan seiring berjalan nya waktu.

Hingga sampai saat ini kasih sayang mereka tidak pernah ada lagi untuk nya mereka menahan Kirania di rumah mereka karena mereka ingin memanfaatkan uang dari gaji kirania untuk menambah pemasukan mereka.

...Flashback End...

......................

Kirania terlelap sambil memegang gelang itu di tangan nya dia tertidur tanpa mengisi perut nya terlebih dahulu.

Setelah satu jam tertidur Kirania akhirnya bangun saat merasakan perut nya berbunyi dia begitu lapar karena belum mengisi perut nya sama sekali dia bangun dan keluar dari kamarnya lalu ke dapur.

"Bi ada makanan tidak kiran lapar banget dari tadi pagi belum makan." Kata Kirania kepada ART yang kerja di sana.

"Eh non Kiran,, Ada nih non bibi baru saja beres masak untuk makan siang biar bibi siapkan ya." Kata ART yang sudah berusia 40 tahun itu.

"Tidak usah Bi kiran ambil sendiri saja kiran juga akan makan di sini kok." Kata Kirania dengan tersenyum dia mengambil makanan ke dalam piring dan duduk di lantai di dapur itu.

ART merasa sedih dengan nasib yang di alami oleh Kirania dari kecil dia tidak pernah lagi merasakan bagaimana rasanya kasih sayang keluarga.

ART itu sudah bekerja di sana sangat lama saat pertama kali mulai kerja di rumah itu Kirania masih sekolah Dasar dan Kirania selalu membantu nya mengerjakan pekerjaan rumah dari dulu.

"Non kiran memang tidak punya niatan untuk pergi dari keluarga ini gitu non jujur bibi tidak tega melihat perlakuan mereka selama ini kepada non kiran." Kata Art itu.

"Kiran juga ingin pergi dari sini bi tapi kalau mereka tidak ngijinin Kiran pergi itu artinya kiran tidak tau Terima kasih karena pergi begitu saja dari sini." Kata Kirania.

"Tapi kan selama ini mereka tidak pernah memperlakukan non kiran dengan baik." Kata Art.

"Kiran tau bi tapi walau bagaiman pun mereka lah yang memberikan kiran tempat tinggal dari dulu saat orang tua kiran sendiri membuang kiran,, jadi sebelum mereka sendiri yang menyuruh kiran untuk pergi dari sini kiran akan bertahan di sini walau menyakitkan." Kata Kirania.

"Semoga suatu saat nanti non kiran mendapatkan kebahagiaan dan menemukan orang yang akan menyayangi non kiran dengan sepenuh hati nya." Kata Art.

"Aamiin bi mudah-mudahan doa bibi jadi kenyataan ya,, kiran bantuin bibi menata makanan di meja makan ya." Kata Kirania mereka pun menata makanan di meja makan tak lama setelah semua makanan tersaji Ardi dan Linda datang ke meja makan untuk makan siang.

"Tumben kamu jam segini sudah di rumah jangan bilang kamu jadi pengangguran sekarang." Kata Ardi datar dan duduk di kursi.

"Kiran mau pindah kerja yah,, jadi hari ini istirahat dulu sebelum besok memulai kerja di tempat yang baru." Kata Kirania.

"Hemmm bagus deh kalau kamu tidak jadi pengangguran setidaknya kamu tidak tinggal di rumah ini secara cuma-cuma." Kata Ardi sambil memakan makanan nya.

"Iya yah,, kalau gitu kiran mau kembali ke kamar lagi ya Yah, Bu." Pamit Kirania ingin ke kamar nya tapi di tahan oleh Linda.

"Eehhh tunggu enak saja mau leha-leha bukan nya tadi udah istirahat,, daripada hanya tiduran mending kamu setrika baju sana." Perintah Linda.

"Nyonya biar saya saja yang menyetrika baju nyonya dan biarkan non kiran istirahat dulu untuk hari ini." Kata Art.

"Tidak perlu kamu kerjakan pekerjaan yang lain saja sana biarkan dia yang menyetrika nya daripada hanya tiduran saja tidak berguna kamu ingat jangan membantu nya biarkan dia mengerjakan nya sendiri kalau kamu berani membantu nya awas saja kamu." Kata Linda tegas kepada Art itu.

Kirania pun melihat ke arah Art itu dan menganggukkan kepala nya sebagai pertanda kalau dia baik-baik saja.

Kirania mengerjakan apa yang di perintah kan oleh Ibu angkat nya untung tadi dia sempat makan terlebih dahulu sehingga dia tidak akan kelaparan saat menyetrika pakaian nanti.

.

.

.

.

.

.

.

...☘Bersambung☘...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!