NovelToon NovelToon

Selling My Virginity (Menjual Keperawanan Ku)

Visual Cast Harus baca guys

...Hai-hai selamat membaca🎉...

...Ini adalah novel terbaruku, tapi kali ini aku mau pakai visual yang berbeda. Jika biasanya aku memakai artis Asia, seperti China, Korea, atau Thailand. Tapi kali ini aku memakai Visual bule-bule cantik dan ganteng guys😍😍....

...Warning 18+++++❗❗❗...

...Cerita ini ber-genre Adult Romance. Jadi adegan ciuman, pelukan, dan yang manis-manis bertebaran. Jika ada yang tidak suka dengan adegan dan cerita seperti ini. Diharapkan tidak mampir yah. Karena jika ada Kritikan pedas yang tidak enak dilihat, akan sangat berpengaruh dengan author yang labil ini😭🤗....

...🌹 Mohon Support dari kalian yah guys 🌹...

...Langsung aja yah, ini dia perkenalan karakter. Menurut dari sudut pandangan POV Beby....

*Beby Moelinda Endrawira

Namaku Beby Moelinda Endrawira umur dua puluh tiga tahun. Akan tetapi orang-orang tidak mengenalku dengan nama itu, yang mereka tahu aku adalah Beby Endrawira tanpa Moelinda. Karena nama Moelinda sangat tersembunyi, bahkan didata pribadi mahasiswi kampus nama itu tidak tercantum. Moelinda, adalah nama bundaku. Aku tidak tahu kenapa bunda menamai ku sama seperti namanya.

Keluarga Endrawira dari ayahku, juga merupakan salah satu keluarga terpandang. Karena itu aku dan kedua adikku hidup dalam kemewahan selama ini. Sampai pada akhirnya ayahku bangkrut. Aku harus membiayai uang kuliah dan kehidupan sehari-hari ku sendiri.

Biasa teman-teman, keluarga, atau kerabat dekat memanggil ku dengan sebutan Beby. Aku memiliki netra hijau ke abu-abuan yang sangat indah. Rambut panjang berwarna blonde keemasan. Hidung mancung, bibir bervolume, serta warna kulit yang putih. Karena kakek dari bundaku berketurunan Turkey. Aku dan kedua adikku tidaklah mirip, sebabnya aku juga tidak mengerti mengapa seperti itu.

Memiliki wajah cantik dan postur tubuh sempurna sepertiku. Membuat semua orang terkadang merasa iri, terlebih aku mempunyai pacar yang terkenal sangat keren seperti Dewa. Ketua tim basket di kampus kami. Terkadang aku suka bangga hati karena sudah memilikinya.

Namun, itu sebelum aku mengetahui kebusukan mereka berdua. Dewa dan Melanie sahabat ku sendiri. Aku mendapati mereka berdua sedang tidur bersama dan melakukan hal menjijikan. Didepan mata kepalaku sendiri.

Sakit, perih, sesak, seakan dunia ini runtuh saat itu juga. Tapi aku berusaha sanggup menjalaninya. Karena apa, karena kehadiran sosok lelaki. Lelaki yang akan mengisi hari-hariku dengan sesuatu yang berbeda. Yang tidak pernah aku rasakan saat berpacaran dengan Dewa.

🌹

Ragillio Ganendra (25).

Dia sangat tampan bukan, panggil saja dia Agil. Kami mengenalnya dengan sebutan 'The Rich Young Man'. Kejayaan dan kekayaan keluarga Ganendra yang ia warisi. Seperti tambang batu bara dan juga bidang property dimana-mana. Membuat Agil terlihat begitu sempurna di mata kaum wanita. Aku pun tidak bisa memungkiri jika Agil memang sangat tampan dan kaya raya. Berbeda dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya di kampus. Diusia muda dan masih duduk di bangku kuliah, Agil juga sudah mewarisi jabatan CEO dari almarhum ayahnya. yang baru saja meninggal.

*

Melanie Clarissa (23).

Perempuan cantik ini adalah sahabatku. Sebelum semua kebusukan nya terbongkar. Aku tidak mengerti mengapa dia ternyata sangat membenciku. Padahal kami sudah bersahabat dari SMA. Dia tega mengkhianati ku, dengan berhubungan dengan pacarku sendiri. Dia dan Dewa sama persis. Sama-sama busuk dan menjijikan.

*

Dewa Ardhias (23).

Dia tampan, tapi sayangnya dia juga brengsek. Memanfaatkan pacarnya sendiri untuk kepentingan pribadinya. Dia selalu punya alasan yang mengharuskan aku membelikan nya ini dan itu yang dia mau. Bodohnya aku, aku selalu saja tertipu dengan muslihatnya. Senyuman palsu yang dia lemparkan padaku, sudah membuatku buta selama ini.

*

Daniel Adichandra (25).

Tampan, baik hati, murah senyum, dan sangat lembut. Itulah kira-kira yang bisa menggambarkan sosok Daniel di mataku. Karena dia selalu bersikap lembut padaku. Daniel adalah senior di jurusan yang sama denganku. Dia sendiri juga merupakan teman dekat Agil atau bisa dibilang sahabat.

*

Freya Endrawira dan Aydan Endrawira.

Mereka adalah kedua adikku. Freya berumur 18 tahun dan Aydan 17 tahun. Freya sendiri merupakan mahasiswi kedokteran sedangkan Aydan masih duduk di bangku kelas tiga SMA. Tapi sayangnya karena perceraian orang tua kami. Mereka berdua harus putus sekolah disini dan melanjutkan pendidikan mereka di Amsterdam tempat kakek dan nenekku berada.

*

Arsyad Endrawira (49).

Ialah ayahku, pemilik perusahaan property Endrawira. Sebelum bangkrut dan masuk penjara karena terbukti korupsi. Ayah terkesan dingin padaku ke banding dengan kedua adikku. Dia lebih hangat dan penyayang. Aku tidak mempermasalahkan nya, yang terpenting uang sakuku tidak pernah kurang. Aku lebih seperti anak tiri baginya jika menyangkut kasih sayang. Tapi jika menyangkut uang atau jajan ayah selalu memberikan berapa pun yang aku mau.

*

Moelinda Benedict (45).

Wanita cantik yang berhati lembut ini adalah bundaku. Dia sangat menyayangi ketiga anaknya. Dia tidak pernah membedakan kami bertiga tidak seperti ayah. Aku lebih dekat dengan bunda. Bunda dan ayah dulu bertemu di Amsterdam. Ayah menikahi bunda disana dan membawanya menetap di Indonesia.

...🌹 Happy Reading 🌹...

...Note : Jangan lupa like dan dukung cerita ini dengan vote, jika suka😊...

Selling My Virginity Ch 1.

Suara decitan pijakan sebuah sofa dengan lantai marmer kamar hotel. Beradu dengan seirama tubuhku yang tergoncang. Redupnya pencahayaan yang sangat minim didalam ruangan itu, membuatku samar-samar melihatnya.

"Dia sangat tampan!"

Itulah kata-kata yang terbesit dibenak ku. Ketika aku menatap wajah pria yang kini berada diatas tubuhku.

Seorang pria dengan paras wajah yang sangat tampan bak seorang aktor Hollywood. Bola matanya yang indah berwarna kecoklatan dan bulu matanya sungguh lentik. Dia juga memiliki bibir yang seksi berwarna merah jambu.

Keringat mengucur sangat deras menetes melalui rahang kokohnya. Dan sesekali ia memejamkan mata sambil bernafas dengan terengah-engah.

Dia tersenyum padaku. Senyuman nya sangat indah menampilkan deretan giginya yang memiliki selipan gingsul d itaring kanan nya. Lesung pipi nya juga sangat mempesona. Dia sangat sempurna, aku tidak bisa membohongi diriku sendiri.

Tapi aku. Aku tidak sebahagia dirinya. Karena malam ini aku sudah rusak. Aku sudah bukan perempuan yang suci lagi. Aku kotor, sangat-sangat kotor. Bahkan aku merasa jijik sendiri dengan tubuhku.

Malam ini aku kehilangan mahkota yang selalu aku jaga-jaga dengan baik. Tak pernah terbayangkan sebelumnya. Jika aku akan melepaskan keperawanan ku pada lelaki selain Dewa pria yang aku cintai. Bahkan aku tidak mengenali pria tampan yang kini sedang menjamah tubuhku malam ini.

Aku memalingkan wajahku karena tak ingin dia melihat air mata ku yang menetes. Itu akan sangat memalukan dan membuatku terlihat munafik nantinya.

"Apa kau lelah?"

Dia bertanya padaku sambil menyingkirkan helaian rambut yang menutupi sebagian wajahku. Suara nya berat dan serak. Sentuhan nya juga sangat lembut.

"Tidak." jawabku lirih.

Aku malu dan canggung untuk menjawabnya. Dia kembali tersenyum padaku. Dia pun mendekati wajahnya padaku. Menempelkan dahi kami berdua. Sontak aku terkejut. Aku pun menutup mataku. Aku mengira dia akan mencium ku. Tapi ternyata aku salah.

Dia malah mengecup kening ku. Lalu memeluk tubuhku. Dia pun terbaring lemah menindih ku.

"Kenapa?" tanya nya menatap wajahku. Sepertinya dia merasa jika aku sedang menggeliat.

"Kau sangat berat, aku tidak bisa bernafas!" jawabku dengan pelan. Aku masih malu padanya.

"Baiklah, kita sudahi sampai disini saja!" ucapnya seraya beranjak dari tubuhku.

Aku melihatnya meraih piyama mandi yang tergeletak diatas sofa lain nya. Kemudian memakainya dan berjalan kearah kamar mandi yang letak nya tidak jauh. Dari tempat kami bercinta.

Air mataku kembali menetes. Aku tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak menangis. Karena rasanya sangat sakit. Sungguh-sungguh sakit luar dan dalam.

"Maafkan aku Dewa, aku melakukan ini juga untukmu. Untuk kita. Hiks hiks!" Aku menangis sesegukan hingga sulit untuk bernafas.

Aku menatap pintu kamar mandi yang berbayang. Memperlihatkan pria tampan itu sedang membersihkan diri di guyuran air shower.

...🌺🌺🌺...

...Flashback, kembali ke satu bulan yang lalu....

Semua berawal sejak satu bulan yang lalu. Malam itu Ayah dan Bundaku bertengkar hebat di ruang santai keluarga kami. Saat itu aku dan kedua adikku sedang duduk menonton tv.

Namun tiba-tiba saja. Mereka berdua masuk. Dan langsung bertengkar hebat. Membuat kedua adikku ketakutan.

"HENTIKAN! APA KALIAN TIDAK MALU BERKELAHI DI DEPAN KAMI?" Aku berteriak memaki mereka berdua, kedua orang tuaku.

"Beby, kau tidak perlu ikut campur! Ini urusan orang tua!" ucap Ayah menatap tajam diriku.

Aku menghela nafas dengan kasar sambil menyibak helaian rambutku kebelakang. "Tentu saja ini urusanku! Karena kalian berdua telah membuat adik-adik ku ketakutan!"

Selling My Virginity Ch 2.

Mereka berdua terdiam. Menatap kami bertiga secara bergantian.

"Maafkan Bunda yah sayang!" ucap bunda yang langsung memeluk kedua adikku. Sedangkan Ayahku langsung pergi begitu saja masuk kedalam ruang kerjanya.

"Beby maafkan bunda yah! Bunda rasa, bunda sudah tidak sanggup menghadapi ayah kamu lagi! Dia menyalahkan bunda atas kebangkrutan perusahaan nya! Bunda harap kamu bisa mengerti dengan keputusan bunda untuk bercerai dengan ayah kamu!" ucap Bunda dengan menangis.

Jujur saja aku tidak sanggup jika harus melihat Bunda meneteskan air mata. Tapi rasa gengsi yang menjunjung tinggi dalam diriku. Aku pun bergegas pergi meninggalkan nya. Aku masuk kedalam kamar. Merapikan semua baju-baju ku dan memasukkan nya kedalam koper.

"Kamu mau kemana Beby? Jangan tinggalkan bunda dan adik-adik mu!" Bunda memegang tanganku.

"Beby capek liat ayah sama bunda selalu bertengkar!" ucapku.

"Tapi sayang tunggulah sebentar, bunda akan segera menceraikan ayahmu. Dan kita bisa hidup bahagia berempat di Amsterdam tempat nenek kamu! Bunda, kamu, Freeya, dan Aiden. Kita akan pergi jauh dari ayah," ucap Bunda lagi.

Seketika mataku membulat. Apa? Amsterdam? Tidak, itu tidak mungkin. Aku tidak bisa meninggalkan Dewa. Aku sangat mencintainya, aku yakin dia juga tidak akan bisa jauh dariku.

"Beby tidak mau tinggal di Amsterdam, sebentar lagi Beby akan wisuda Bunda! Tidak mungkin kan Beby pergi begitu saja!" Aku menolak mentah-mentah ajakan Bunda.

"Terus harus bagaimana sayang? Bunda sudah tidak punya uang untuk menghidupi kalian disini! Jika kita kembali ke Amsterdam dan tinggal bersama nenek kamu! Hidup kita akan terjamin sayang, Bunda harap kamu mengerti!" Bunda terus berusaha meyakinkanku.

"Tidak Bunda, Maafkan Beby! Bunda dan adik-adik saja yang pergi ke Amsterdam! Beby akan tetao di Indonesia untuk melanjutkan kuliah Beby! Masalah uang Bunda gak perlu khawatir! Jika sudah tepat waktunya, Beby pasti akan menyusul bunda dan adik-adik disana!"

Aku pun memeluk bunda dengan sangat erat. Air mataku menetes tapi langsung cepat-cepat aku usap. Aku tidak mau menampakan kesedihanku didepan bunda.

"Beby pergi dulu yah Bunda!" Aku menyalimi dan mencium punggung tangan Bunda.

"Hiks hiks! Beby kamu jaga diri baik-baik yah! Jangan lupa untuk mengabari bunda! Jangan sungkan untuk memberitahu Bunda tentang kesusahan mu!" Bunda mengelus lembut pipiku.

"Beby sayang bunda, jadi Bunda jangan nangis terus yah!" Aku mengusap air mata yang membasahi wajah bunda.

"Bunda juga sayang banget sama kamu Beby!"

Aku pun segera keluar dari kamar. Sambil menarik koper berisi baju-baju ku. Aku melihat adik-adik ku yang menangis menatap kepergian ku. Aku melambai kearah mereka sebelum masuk kedalam taksi yang sudah aku pesan sedari tadi.

Aku menatap rumah masa kecilku itu. Di sana adalah tempat aku tumbuh hingga menjadi seperti sekarang. Gadis cantik dengan rambut panjang berwarna blonde coklat keemasan. Bulu mata lentik, netra hijau keabu-abuan yang indah. Karena aku memiliki darah Turkey milik kakek dari bunda. Aku juga mempunyai bibir yang sedikit bervolume, hingga membuatnya terlihat seksi. Body ku juga lumayan lah tidak kurus dan tidak gemuk. Lebih ke montok gitu.

"Tujuannya mau kemana mba?" tanya supir taksi, membuatku tersadar dari lamunan.

"Ke alamat ini yah pak!" Aku memberikan secarik kertas bertuliskan alamat.

Supir pun mulai menancap gas dengan kecepatan sedang menuju alamat yang aku berikan tadi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!