...🍃🍃🍃...
•
Sinar mentari menyambut pagi, semua orang sudah bangun begitu pun dengan seorang gadis yang bernama Lintang Gemini.
Lintang tengah berada di asrama selama lebih satu bulan lamanya, dan hari ini adalah hari keberangkatan Lintang ke negara terkaya di dunia yaitu Dubai.
Itulah tujuan Lintang bekerja, dia memilih pergi ke negara timur tengah, dari pada memilih ke Hongkong, Taiwan, atau pun Singapura ... justru ia memilih ke United Arab Emirath.
Lintang Gemini berumur 19thn berasal dari kota S, dia adalah anak tunggal dari bapak Badru dan ibu Entin. Parasnya yang cantik tak membuat Lintang malu mempunyai orangtua miskin, bahkan banyak tetangga yang menghina mereka karna tinggal di atas bukit di perkampungan.
Atas hinaan itulah yang membuat Lintang bertekad untuk pergi ke Dubai, karna dia ingin mengangkat derajat kedua orang tuanya yang selalu dihina oleh para tetangga..
•
•
Lintang mengemasi barang-barang nya dan memasuk'kan kedalam tas, ada rasa sedih dan rasa tidak siap yang dia rasakan. Tidak siap karna ia harus meninggalkan Orangtua nya.
''Semangat Lintang, kamu pasti bisa."Gumam Lintang menyemangati dirinya sendiri.
Tidak lama saat Lintang fokus mengemasi barang-barang nya, ibu kepala asrama memanggil. ''Lintang, ada keluarga mu yang menjenguk." Ujarnya.
''Aah ... Ia terimakasih Buk.'' Lintang membungkuk tersenyum ramah.
Lintang buru buru memasuk'kan semuanya kedalam koper kecil dan pergi ke bawah menemui orang tuanya. ''Ibu, Ayah.'' teriak Lintang yang langsung memeluk kedua Orangtua nya, melepas rindu satu sama lain sambil menangis tersedu sedu karna menahan rindu yang sudah lama tidak berjumpa.
''Apa kabarmu Nak?'' tanya Iu Entin, menatap anaknya dengan pandangan sendu dan kasihan.
''Kabar Lintang baik Bu.'' jawab Lintang tersenyum, dan merasa nggan untuk melepaskan pelukan nya dari sang Ibu.
Ayah Badru mengelus kepala putri semata wayang nya, dia merasa sedih melihat putrinya yang akan bekerja jauh dari pandangan nya. ''Nak, apa kamu yakin akan pergi? ini belum terlambat Nak.'' pinta sang Ayah, membujuk Lintang supaya tidak jadi pergi dan tetap berada di samping mereka berdua.
Ayah Badru merasa gagal menjadi seorang Ayah, karna melepaskan anak semata wayangnya untuk bekerja ke luar negri.
Lintang tersenyum menatap sang Ayah. ''Tekad Lintang sudah bulat Ayah. Lintang akan ubah nasib kita menjadi lebih baik dari sebelumnya, Ayah jangan khawatir yaa ... Ayah dan Ibu do'ain saja Lintang supaya sehat dan dapat majikan yang baik di sana.'' tutur Lintang panjang lebar.
''Tidak perlu kau pinta Nak, kami selalu mendoakan mu di setiap doa Ibu dan Ayah.'' Ucap sang Ibu mengelus rambut anak semata wayangnya.
''Oh iya ... Ibu bawakan ini untukmu, jangan melupakan kewajibanmu sebagai umat muslim, jaga tingkah lakumu di negara orang sayang.''
Lintang menerima pemberian dari sang Ibu. ''Baik bu, Lintang akan selalu ingat nasihat ibu.''
Mereka pun berpelukan kembali dan mengobrol santai, karna ini terakhir kalinya mereka melihat putrinya yang akan merantau jauh dari negara yang mereka tempati.
''Lintang, apa kau sudah membereskan barang mu?'' tanya Ibu kepala asrama menghampiri Lintang.
''Sudah Buk.'' jawab Lintang dengan tersenyum ramah.
''Bersiaplah, sepuluh menit lagi kau dan yang lain harus berangkat ke Bandara. Semua orang sudah bersiap siap dan jangan sampai ada barang yang tertinggal.'' tutur Ibu asrama mengingatkan.
Lintang mengangguk, dan menoleh ke arah kedua Orangtua nya memeluk mereka untuk yang terakhir kalinya. ''Ayah sama Ibu yang sehat yaa disini, jangan terlalu capek di ladang. Lintang usaha'kan akan kirim uang tiap bulan nya.''
Kedua orang tua Lintang mengangguk, sang Ibu tak kuasa lagi menahan tangisan nya.. ''Hisk. Hiks. Hati hati di sana, Nak.''
''Baik Bu.''
•
•
•
Di sebrang Negara yang berbeda ... seorang pria tampan menuruni anak tangga sambil memakai jam Brended ternama di tangannya, ia berjalan dengan gagahnya lalu duduk di meja makan yang sudah ada keluarga yang menunggu dirinya.
Dia adalah Omar, anak lelaki satu satunya dari keluarga Sehk Abdulah Arrashid dan dia mempunyai dua adik perempuan yang bernama.
Zenah Binti Abdullah dan Norah Binti Abdullah, Omar adalah pengusaha paling sukses di negara UAE, ia memiliki kekayaan mencapai US$4,8 Miliar atau setara , Rp 69,45 Triliun rupiah.
Dia adalah pendiri MARSRUQBANK dan pendiri perusahaan REAL ESTATE DOMAX PROPERTIES. Omar pun sangat hobi mengkoleksi barang barang Brend ternama, dari mobil, jam, helikopter, dan lain sebagainya. Bahkan Omar mempunyai pesawat pribadi yang tidak kalah mewah dari pangeran yang memimpin negara UAE.
Banyak wanita yang menggilai ketampanan dan kekayaan Omar, namun Omar tidak pernah dekat dengan perempuan mana pun hingga dia sekarang berumur 33thn masih melajang dan tidak mau berdekatan dengan lawan jenis.
Sang Ibu yang bernama Zulaikha sudah sangat khawatir karna sang anak tidak kunjung menikah, ia sudah beberapa kali memperkenal'kan anak teman sosialitanya, namun Omar selalu menolaknya mentah mentah.
Omar selalu membuat alasan hingga Mama Zulaikha menyerah dan pasrah. Karna semenjak sang Abba Abdullah meninggal, Omar menutup dirinya untuk seorang perempuan.
Omar lebih fokus mengurus dua adiknya yang masih berkuliah dan Ibu tercintanya, di banding harus ber'urusan dengan seorang wanita yang menurut Omar menjengkel'kan dan membosan'kan.
Omar berperinsif jika dia akan menikah ketika dia menginginkan pernikahan dalam hidupnya, namun untuk saat ini ... Omar tidak menginginkan seorang wanita mengisi hatinya yang kosong.
''Akhirnya kau turun juga, aku sudah lapar yaaa Omar. '' keluh sang adik Norah, ia cemberut karna menunggu sang Kakak yang sudah seperti perempuan jika memilih aksesoris untuk dirinya pakai ke kantor.
''Ayo mulailah makan.'' Ucap Omar tanpa perduli dengan keluhan sang adik..
''Ishh ... menyebalkan!'' gerutu Norah.
''Memang.'' jawab Omar dengan senyuman jahil di bibinya.
''Sudah sudah jangan bertengkar, cepat sarapan dan habiskan sarapan kalian.'' Mama Zulaikha berucap.
Para Khadimah (Pembantu) menyajikan sarapan di meja dengan sangat hati hati, banyak pelayan wanita mencuri pandang dan mengagumi ketampanan sang Baba mereka.
Bahkan mereka tidak tau malu berkhayal di mimpi mereka masing masing, jika Omar akan menikahi mereka layaknya Cinderella di negri dongeng.
•
•
•
•
Disinilah Lintang, Ia sudah duduk dalam pesawat yang akan membawanya merantau jauh. Hatinya sangat gugup dan takut karna ini pertama kalinya Lintang menaiki pesawat terbang.
Ia selalu berdoa supaya mendapatkan majikan yang baik dan selamat sampai tujuan, dan ia akan pulang membawa kesuksesan di tangan nya menjadi pahlawan devisa yang jujur.
8Jm 25mnt, perjalanan dari Jakarta ke Dubai menggunakan pesawat Emirats tanpa transit dan mendarat di BANDAR UDARA INTERNASIONAL DUBAI.
Lintang keluar dari pesawat beriringan dengan kawan satu perjuangan, di sepanjang jalan ... Lintang menganga takjub dan tak percaya dengan apa yang dia lihat.
Bandara ini begitu luas dan mewah, lihat lantainya saja sangat mengkilap dan bisa untuk berkaca. ''Ya Allah, wajahku insicure sama lantai yang sangat glowing.'' ucap Lintang dalam hati sambil terkekeh.
''Ini bukan seperti bandara, namun sudah seperti Mall. Bahkan mungkin Mall di kotaku saja hanya sebagian dari toilet disini." ucapnya lagi.
Setelah selesai...
Mereka semua berkumpul di luar bandara, Lintang merasakan gerah yang luar biasa ketika keluar dari bandara. Seperti tidak ada oksigen di luar sini, yang mana membuat separuh bajunya Lintang penuh dengan keringat.
Dalam hati Lintang berkata... ''Bismillah ya Allah, ridhoilah hamba untuk mencari rezeki di tanah orang. Sehatkan 'lah jasmani dan rohaniku. Beri hamba kekuatan untuk menjalani kehidupan selama berada disini."
AMIN...
...🍃🍃🍃...
...JANGAN LUPA RITUALNYA...
...LIKE SETELAH MEMBACA.. TEKAN LOVE...
...🍃🍃🍃...
•
Ke esok'kan pagi, Lintang tengah menunggu majikan nya untuk menjemput dirinya di kantor pusat agensi. Lintang begitu gugup dan selalu berdo'a dan berdo'a supaya dirinya mendapatkan majikan yang baik.
Keberuntungan bagi Lintang, karna dia sudah sedikit mengerti bahasa Arab yang ia pelajari sewaktu di Pt asrama. Karna Lintang selalu rajin menanyakan bahasa Arab kepada orang yang sudah pernah menjadi tkw, bahkan Lintang tak malu untuk menulis nama barang ataupun ucapan-ucapan di buku agenda yang selalu dia bawa kemana pun.
Ketika Lintang sedang menghafalkan terjemahan, seseorang memanggilnya ''Lintang, hari ini majikan mu akan menjemput mu, bersiap lah.'' Ujarnya.
''Baik Mbak.'' jawab Lintang.
Lintang menutup bukunya dan semakin gugup sekaligus takut, takut jika majikan nya galak, takut jika dia mempunyai majikan mesum, takut jika dia di siksa di rumah majikan nya dan masih banyak ketakutan yang hinggap di benak Lintang.
Ketika Lintang sedang melamun ... seorang Ibu-Ibu melihat kegelisahan Lintang, ia pun menghampirinya dan mencoba menenangkan Lintang. ''Jangan gugup Nak, berdoalah supaya kita dapat majikan yang baik.'' Ucapnya.
''Aaah, ia Buk. '' Lintang mengangguk.
Mereka mengbrol satu sama lain, menceritakan pengalaman masing-masing dan menyemangati satu sama lain. ''Bu Elis juga semangat juga yaa ...'' Ucap Lintang mengelus pundak bu Elis karna merasa kasian.
Di umurnya yang sudah lanjut, Bu Elis harus banting tulang bekerja keras karna harus membiayai anaknya yang sedang berkuliah jurusan kedokteran..
Tak berapa lama ... ketika mereka sedang asik mengobrol, Lintang di panggil untuk menemui majikan yang sudah menunggu dirinya, Lintang pun melangkah mengekori Nia di belakangnya..
'' سيدتي. هذا هو مساعدك الجديد ..''
''Nyonya, ini pembantu baru anda..''
'' تعال الى هنا. ما اسمك?
''Kemarilah siapa nama mu?''
Lintang pun, memberani'kan diri melihat majikan nya dan menjawab apa yang dia tanyakan padanya..
اسمي سيدتي خط العرض ..
''Nama saya Lintang Madam.''
Madam Baseera mengangguk dan menyuruh Lintang mengambil barangnya, Lintang pun berpamitan kepada teman seperjuangan nya lalu mengikuti majikannya dan masuk ke dalam mobil..
Ketika Lintang ingin duduk di belakang, majikannya langsung menegur Lintang dan menghentikan nya. ''Lintang, kenapa kamu mau duduk di belakang? duduklah di depan bersamaku. '' Ucapnya..
Lintang pun menurut dan mengangguk, mobil pun pergi menuju rumah sang majikan. Di dalam mobil, Lintang melihat keluar jendela dan merasa takjub sepanjang perjalanan karna banyak sekali gedung-gedung menjulang tinggi.
''Lintang kam eumrik?( Lintang berapa umur mu.)'' Madam Baseera bertanya
''19thn Madam.''
''Shuu.(Apaa! di umur mu yang masih '' Segierr'' ( kecil) seharusnya kau masih sekolah.'' Madam Baseera terkejut.
Lintang hanya diam saja tak tau harus menjawab apa, dia pun sebenarnya ingin melanjutkan kuliah, namun ekonomi keluargnya tidak memungkinkan untuk membiayai dirinya kuliah.
''Lintang hal anti akalt ruz.(Lintang kamu sudah makan nasi?) tanya Baseera karna khawatir jika Lintang tidak di beri makan oleh orang agensi.
Lintang mengerti dan mengangguk. ''Sabiqan madam.(Sudah madam.)
•
Tak terasa mereka pun sudah sampai di rumah yang lumayan mewah, Lintang keluar dari mobil sambil menggendong tas kecilnya lalu mereka berdua pun masuk ke dalam..
Ketika Lintang sudah ada di dalam, dia di sambut oleh anak anak nya madam Baseera yang masih kecil-kecil..
''Taeal ala huna ya Lintang. (Kemarilah Lintang) perkenalkan ini anak-anakku, namanya Besaan dan Nidal, kau hanya mengurus mereka saja, karna di rumah ini sudah ada dua khadimah (Pembantu) yang mengurus rumah dan dapur.'' Tutur Baseera.
Lintang mengangguk patuh.. "Baik madam."
Besan dan Nidal melambaikan tangan ke arah pengasuh barunya. Lintang pun menghampiri kedua anak yang tersenyum padanya, sambil mengira ngira jika kedua anak ini hanya beda satu tahun saja..
''Hallo Habibi, hallo Habity." Ucap Lintang mencoba adaptasi.
Bessan dan Nidal masih malu-malu, menghampiri Lintang dengan perlahan dan tidak di sangka mereka berdua langsung memeluk Lintang. ''Hal 'anti murabiyatan 'atfaluna aljadidah. (Apa kau pengasuh baru kita?)'' tanya Bessan.
''Na'am(Ya.)
''Heeeyyyy.''
Bessan dan Nidal begitu senang dan memeluk Lintang kembali, sedangkan madam Baseera tersenyum dan merasa lega, karna anak-anaknya menyukai Lintang di pertama pertemuan mereka..
''Istirahatlah dulu, kau pasti capek bukan?'' tanya Madam Baseera
''Na'am (Ya) madam..
Madam Baseera pun berteriak memanggil pembantu yang lainnya. ''Shidaaaa, antarkan Lintang ke kamar.''
''N'zen (baik) Madam.''
Shida mengantarkan Lintang ke kamar mereka yang ada di luar rumah utama..
Author cuma mau kasih tau, di sana memang kebanyakan kamar khusus khadimah (pembantu) selalu terpisah dari rumah utama, namun tak jauh ko hanya beberapa langkah saja.
Sampai di kamar, Lintang menaruh tasnya dan duduk di pinggiran kasur yang sudah di siapkan untuknya. Lalu Shida mengulurkan tangannya.
''Aku Shida, panggil aja mbak Shi nanti ada temen satu lagi tapi dia sedang memasak nama Rini, dia lebih tua dari kita dan kita di sini punya tugas masing-masing dek jadi kamu hanya menjaga anak-anak saja.'' ucap Shida tersenyum ramah..
''Ouh gitu ya mbak, apa Madam sifatnya baik?'' Tanya Lintang hati-hati..
''Madam Baseera baik banget dek, mangkan nya mbak betah kerja di sini sudah tiga tahun. Apalagi Rini, ia sudah lima tahun di sini. Madam Baseera seorang janda dan kalau nggak salah dia kerja menjadi sekretaris di Kantor..'' Shida menjelaskan..
Lintang tersenyum dan mengangguk. ''Ouhh gituuu, syukurlah madam seorang janda, jadi apa yang aku takutnya tidak akan pernah terjadi.'' Gumam Lintang dalam hati..
''Ya sudah kamu istirahat, nanti aku panggilkan kalau sudah waktunya makan yaa.''
''Iya mbak terimakasih banyak.'' Ucap Lintang.
Lintang pun kini sendirian di kamar, setelah di tinggal oleh Shida, mata Lintang tiba-tiba berkaca kaca dan bersyukur mendapat majikan yang baik..
•
•
DOMAX PROPERTIES GRUOP•
''Sayidi (Tuan) pestanya di selenggarakan bulan depan.'' Ucap asisten pribadi Omar yang bernama Khalid.
Omar mengangguk.."Hmm, persiapkan dengan baik.''
''Tentu Tuan.''
''Apa Baseera besok mulai kerja?'' tanya Omar yang di pusingkan dengan pekerjaan tanpa sekretaris nya itu..
''Iya tuan, dia memberi kabar bahwa dia sudah mendapatkan pengasuh untuk kedua anaknya dan besok insha Allah dia mulai bekerja.'' Tutur Khalid.
'' Baiklah.''
•
...🍃🍃🍃...
...LIKE.KOMEN.VOTE...
...🍃🍃🍃...
•
Hari-hari tak terasa Lintang jalani dengan kesenangan, sudah satu bulan Lintang menjadi pengasuh untuk Bessan dan Nidal. Dan untuk pertama kalinya, kemarin Lintang menerima gaji pertama dari madam Baseera.
Lintang sangat senang menerimanya, namun ia meminta Madam Baseera untuk dikirim'kan uang itu kepada Ibu dan Ayahnya di kampung.
Lintang sudah berjanji, ketika dia menerima gaji pertamanya ... Lintang akan memberikan semua gajinya pada Orangtua nya teelebih dahulu, bahkan Lintang tidak mengambil seperserpun uang gajinya karna di sini sudah di sediakan keperluan nya..
Hari ini, madam Baseera akan mengajak tiga khadimah nya (Pembantu) untuk ikut jalan-jalan ke salah satu pusat perbelanja'an terbesar di dunia yaitu..
DUBAI MALL•
Dubai mall ini dilengkapi dengan 1.200 Toko. Taman bermain seluas 76 meter persegi dan bioskop yang luas, Mall ini juga di lengkapi akuarium raksasa yang menjadi daya tarik. Dan sebuah air mancur yang dapat mengeluarkan 25 warna yang berbeda..
Mereka semua sudah siap dan masuk kedalam mobil. Bessan dan Nidal sangat antusiasi pergi ke Mall tersebut, karna mereka bisa melihat Akwarium besar dan bermain sepuasnya..
Di dalam mobil, mereka tak henti-henti nya tertawa gembira dan sesekali mendengar'kan Bessan berbicara maupun bernyanyi.
Dua puluh menit berlalu ... akhirnya mereka sudah sampai di Mall tersebut, mereka keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam dengan hati gembira.
Lintang melihat Mall yang ada di depan nya sangat besar dan mewah, membuat dia menga'nga tak percaya sekaligus begitu takjub dengan apa yang dia lihat.
Lagi dan lagi Lintang menganga melihat lantainya yang sangat mengkilap dan glowing, membuat Lintang jadi insicure untuk kedua kalinya.
Madam Baseera yang melihat tingkah Lintang hanya terkekeh. ''Lintang tutup mulut mu, nanti lalat masuk.'' guyon madam Baseera terkekeh kecil..
Lintang merasa malu dan tertunduk. ''Mall ini sangat mewah Madam.'' ucap Lintang mengikuti Madam nya yang akan membawa mereka ke tempat bermain.
Sedangkan Baseera pergi membeli baju untuk pesta tahunan di kantor tempat ia bekerja, meninggalkan para khadimah (Pembantu) di tempat bermain dan memberikan uang jajan pada mereka bertiga..
Walau Baseera janda, tidak membuat dia harus berhemat karna gaji yang Omar berikan setiap bulannya begitu besar, karna Baseera sudah bekerja begitu lama di perusahaan milik Omar..
•
•
•
Sudah satu jam lamanya Lintang bermain dengan Bessan dan Nidal bersama Shida dan Rini. Lintang sudah tak kuasa menaha sesuatu yang akan meledak kapan pun dan di manapun..
''Mbak Shi, aku pengen ke toilet gak tahan.'' Lintang meminta izin karna sudah tak tahan.
''Kamu tau jalannya gak? aku gak bisa ninggalin Bessan dan Nidal, takut mereka hilang dari pandangan bisa berabe urusannya.''
''Insha Allah tau mbak.''
Daat. Diit. Duut.. suara kentut sangat nyaring terdengar. Utung saja tempat bermain ini begitu bising dan ramai, hingga tak ada orang yang bisa mendengar bahwa Lintang kentut sedari tadi..
Tapi tetap, harumnya masih menempel.
''Ya sudah sana pergi jangan lama-lama yaaa, sebentar lagi Madam datang.'' Ucap Shida.
Lintang pun pergi ke toilet dan menghafal jalan yang ia lalui, Lintang pun cukup berkeliling mencari toilet dan akhirnya ia menemukan juga toiletnya.
Ketika masuk lagi-lagi Lintang merasa takjub dengan toilet yang ada di Mall ini.. ''Ck ck ck, kamar mandi aja mewah. '' Ucap Lintang menggeleng'kan kepalanya.
Dengan segera ia menuntaskan apa yang sedari tadi ia tahan, selama lima belas menit Lintang di toilet, Lintang pun keluar dengan celingak celinguk melihat sekitar..
''Tadikan aku jalan sanaaa, jadi aku harus jalan sana lagi.'' Lintang berjalan dengan percaya diri melangkahkan kaki..
Namun sampai dua puluh menit Lintang berkeliling, Lintang malah semakin jauh dan entah dimana Ia berada membuat Lintang panik setengah gelo eh gila maksudnya.
''Aiiihhh aku di mana loohh.''
Lintang celingak celinguk melihat kanan kiri adalah toko-toko brend ternama yang selalu artis artis Indonesia pakai, ia melongo dan bingung..
''Aku nyasar ya, aduh ... aku di mana ini aahhh.''
Lintang berjalan dengan cepat, tanpa dia sadari menubruk seorang pria bertubuh kekar dan aahh sangat tampan..
Bugh!! Kening Lintang menubruk dada bidang pria itu.
Aaauucchh!
Lintang mengelus keningnya, sedangkan pria itu memandangi Lintang dari atas sampai bawah.. ''When eyunek! ( dimana mata mu!)'' Bentak pria itu dengan nada dingin.
Lintang yang di bentak, langsung mendongkak'kan kepalanya lalu melihat siapa yang membentak nya.
Deg. Deg. Deg.
Jantung pria itu berdetak saat pandangan mata mereka bertemu, sedangkan Lintang memasang wajah imut dengan mata yang berkaca-kaca..
''Baba, sa'idne.'' ( Baba tolong aku)'' Lintang berani meminta tolong karna dia sudah bingung dan takut..
Pria itu semakin tak karuan saja, saat mendengar suara merdu Lintang dengan tatapan memelasnya membuat ia ingin mencubit pipi Lintang..
Khalid yang melihat tuannya diam, Ia pun bertanya kepada Lintang.. ''Apa sebenarnya yang terjadi dengan mu nona.?? tanya Khalid..
Lintang pun menceritakan kejadiannya, namun tidak menceritakan dengan detail bahwa dia di tolilet untuk setor harian beraknya..
''Ma hu aism sahib aleamal alkasi bika?( Siapa nama majikan mu?) tanya Khalid
''Majikan ku bernama Baseera Babah.''
''Apakah Baseera skertaris mu tuan Omar?'' gumam Khalid dalam hati, lalu bertanya kembali ''Berikan nomer ponsel majikan mu?'' pinta Khalid..
''Baba, jika aku mempunyai nomer ponsel majikanku maka aku tidak akan meminta tolong padamu.'. jawab Lintang dengan gerakan tangan dan sedikit bahasa arab amburadul..
Omar hanya diam dan memperhatikan Lintang dengan seksama, entah kenapa matanya tidak mau lepas dari wajah Lintang. Bagaikan mempunyai magnet yang tak mau lepas satu sama lain..
''Tuan.''
''Ah! telpon Baseera suruh dia kesini jika memang Baseera Sekretaris kantor. '' Ucap Omar saat dia sadar dari melamun nya yang memandangi Lintang..
Khalid merasa bingung, apakah Baseera sekertaris di Kantor? ia pun menelepon Baseera dan bertanya, apakah khadimah (pembantu) dia hilang?? dan benar saja Baseera langsung menghampiri sang atasan nya..
•
•
Beberapa saat kemudian•
''Lintang kamu baik baik saja?'' Tanya Baseera yang sudah datang.
''Ana asyif Madam (Aku minta maaf madam).'' Ucap Lintang menunduk takut terkena marah..
''Hadha la yuhimu (Tidak apa apa.).''
Madam Baseera pun melihat atasannya dan mengucapkan terima kasih karna sudah menolong khadimah nya (pembantunya). Sedangkan Omar terus saja menatap Lintang tanpa memperdulikan perkataan Baseera..
Lain halnya dengan Lintang yang di tatap oleh Omar malah membuat bulu kuduknya merinding.. ''Ini si Baba kenapa ngeliatin aku terus yaa, aku kan jadi tatut tau! lama-lama ku congkel juga tuh matanya yang belo.'' gerutu Lintang dalam hati..
''Ouh, jadi nama nya Lintang..'' gumam Omar dalam hati dan tersenyum, namun senyuman nya sangat tipis hingga tak ada satu orang pun yang menyadarinya..
Setelah mereka berpisah Lintang dan yang lainnya pulang kerumah, kaki mereka sudah tidak kuat untuk berjalan jalan lagi namun sebelum pulang kerumah mereka berhenti di restoran untuk makan malam karna perut pun minta di isi..
•
•
Sementara di dalam mobil mewah, seorang laki-laki sedari tadi tersenyum dan memikirkan pertemuan pertama yang membuat jantungnya berdetak untuk pertama kali.
Omar merasa heran dengan perasaan nya kali ini, jujur saja dia sudah banyak bertemu dengan wanita cantik di luar sana ... namun jantung dan hatinya tak merespon apapun, lain halnya dengan pertemuan kali ini yang membuat jantung Omar berdetak seperti habis lari maraton.
Semakin Omar memikirkan Lintang, semakin pula jantungnya berdegub kencang. Omar belum menyadari jika dia jatuh cinta pada pandangan pertama.
''Aku harus bertemu dengan dokter spesialis jantung.'' Gumam Omar dalam hati, sedang'kan Khalid melihat Bos nya hanya mengerutkan keningnya dengan heran.
•
...🍃🍃🍃...
...LIKE.KOMEN.VOTE...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!