Di suatu perumahan elit seorang gadis berusia 20 tahun sedang sibuk dengan laptop dipangkuannya. rumahnya sangat sepi karna orang tua yang selalu sibuk sehingga lupa tak memperhatikan putri nya yang sudah mulai merasa bosan itu.

Allin Banura anak dari Tuan Banura dan Nyonya Banura. seorang gadis pintar dan berbakat sayangnya dia tidak suka bergaul dan berkerumun.

Banyak prestasi yang telah Allin raih diantaranya Lomba sains, Lomba lari, Lomba panah, dan lomba tidur terlama:')

ketika ia sudah lelah dengan laptopnya Allin berinisiatif untuk tidur didalam kamar,

sambil membawa laptop didekapannya Allin melangkah menaiki satu per satu anak tangga tapi cermin yang dibawanya malah terjatuh ia pun mengambilnya, kejadian yang tidak diinginkan terjadi, Allin terpeleset saat ingin mengambil cermin itu, ia terjatuh darah dari kepalanya bercucuran semakin banyak.

~ RUMAH SAKIT ~

"kenapa bisa gini sih bi?" Tanya Nyonya Banura kepada pembantu nya

"Maaf nyonya saya tidak tahu tadi saya sedang membersihkan halaman belakang saat saya masuk nona muda sudah tidak sadarkan diri nyonya" jawab Bi Suki sambil menangis

"Ya Tuhan tolong selamatkan putri ku"

di luar, Tuan Banura meratapi kesalahannya yang tidak pernah memperhatikan anak satu satunya

"Bangunlah nak... papa janji akan memperhatikan kamu lagi"

Allin Banura POV ;

......................

'***Cahaya apa itu?' aku berlari kesana kemarin untuk mencari pintu tapi saat aku berhenti cahaya itu slalu berada di depanku***

'***aku lelah tolong hentikan semua ini, apa mau mu***?'

***seketika muncul seorang gadis yang mirip denganku***

'***siapa kau!' tanya ku***

"***aku adalah dirimu dari masalalu***"

'***Tidak! aku tidak akan percaya' kataku***

"***Tolong percaya lah ini semua nyata.... tolong aku,,hanya kau yang bisa membantuku***" ***pinta gadis itu sambil menangis***

"***Bertukarlah tempat denganku aku sangat menderita***"

'***sebesar apa deritamu sehingga kau telah menyerahkan hidupmu padaku***'

***dia menceritakan semuanya dan tanpa sadar aku menteskan air mataku***

'***Dari ceritamu aku sangat membenci ayahmu dan kakekmu. tenanglah aku bersedia merubah hidupku, dan tolong rubah lah hidupku di dunia modern ini***'

~Off~

"Anak anda baik baik saja pak, tapi..... saya tidak bisa memastikan kapan dia akan bangun,, tolong awasi Allin terus jika sudah bangun cepat panggil dokter" ucap dokter dengan senyum ramahnya

"Baik dok" jawab tuan banura

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tahun 520 M seorang gadis terbangun dengan mata menyipit dan kepala sakit.

'Dimana ini?'

'Apa aku sudah bertukar tempat dengannya?'

"Hey Anak kecil jika sudah bangun pergilah kau hanya merepotkan orang saja!"

"siapa kau? dan..... mengapa aku bisa sampai disini?" Tanya ku

"Setau ku kau adalah anak Raja Baruna yang dibuang aku tidak tahu kenapa kau bisa terjatuh dari atas jurang tapi masih bernafas"

Allin Baruna....

Putri dari kerjaan George yang terletak di Laut Tengah

Allin menyentuh kepala nya yang tebalut perban

"Apa kau yang menolongku paman?"

"Kalau bukan aku siapa lagi" kata pria itu

"Terimakasih.... eemm apa boleh aku mengetahui namamu?" Tanya Allin sedikit ragu

"Tidak penting. aku adalah seorang preman jadi lebih baik kau pergi tuan putri"

Allin merasa tidak ada gunanya lagi berbicara dengan paman preman itu Allin bergegas berdiri dan menunduk tanda terimasih

diperjalanan Allin terus memikirkan kehidupan Allin Baruna yang sebenarnya

"Tuan putri Baruna di asingkan oleh kakeknya sejak usianya 7 tahun karena lemah, mempunyai bakat Rendah"

•**KEMAMPUAN TINGGI** (kekuatan hebat yang jarang orang memilikinya)

•**KEMAMPUAN SEDANG** (kekuatan luar biasa)

•**KEMAMPUAN RENDAH** (lemah,tidak berguna, seperti sampah)

"Bangun lah nak apa kepalamu tidak sakit jika berbaring terus?" Pinta Nyonya Banura yang menangis sesenggukan

"Pa apa kita sudah keterlaluan karna mengabaikan putri sematawayang?" Tanya Ny. Banura

"Papa rasa begitu ma" Jawab tuan Banura yang menatap putrinya lesu

"Setelah putri kita sadar kita harus berubah pa mama akan berhenti dari pekerjaan agar Allin tidak kesepian lagi" Tangis Ny. Banura pecah

"Tidak perlu ma... Mama dan Papa bekerja demi Allin juga"

Allin menggenggam tangan Mama nya yang hangat seketika Ny. Banura langsung memeluk putrinya itu

"Allin.... nak kamu baik baik saja?"

"Dokter anak saya sudah bangun tolong dok" Panggil Tuan Banura kepada Dokter

dokter memeriksa Allin tertera di nametag nya dokter itu bernama Dokter Raka

"Dokter apa anak saya baik baik saja?" Tanya Tuan Banura

Allin tersenyun kepada sang ayah menandakan ia baik baik saja

"Tenanglah tuan, putri anda baik baik saja, jangan terlalu banyak diajak berbicara ya pak biar otaknya bisa relax sebentar" jelas dokter raka

"baik dok terimakasih...." Ucap Tuan dan Nyonya Banura.

...----------------...

"Kenapa sih Aku jaman dulu lemah banget deh heran"

"Hay Allin Baruna! jika kau lemah setidaknya kau pintar!"

guman Allin sendiri yang merutuki dirinya pada jaman dulu sangat lemah

setibanya Allin digubuk yang berada di tengah hutan ia melihat seorang pria dengan baju kebesarannya

"Siapa kalian?" Tanya Allin

"Aku adalah perdana menteri baru kerajaan George, nama saya jonh " Jawab Pria itu

"Untuk apa kamu kesini?"

"Saya hanya ingin berpesan kepada anda, sebentar lagi adalah hari ulang tahun raja, lebih baik anda tidak perlu datang lagi" Jelas pria itu sambil berjalan mendekati Allin

Ya.... memang setiap ulang tahun Raja... Kakak Allin selalu menjemputnya setelah itu ia kembali ke hutan lagi.

"Ya sudah aku juga tidak mengharapkan datang ke istana, Pergi lah pesanmu sudah tersampaikan bukan" Jawab Allin ketus dan pergi menutup pintu rumahnya.

Jonh kaget dengan perbuatan Allin sejak kapan dia berani menjawab seperti itu

Allin yang diketahui seorang gadis lemah bahkan untuk menatap mata orang lain saja tidak berani

'Mengapa ayah tidak mengundangku lagi?'

'apa dia sudah tidak menyayangiku lagi?'

'Apa aku terlalu tidak berguna?'

'Tapi mengapa dia tidak membunuhku saja'

'Semua ini gara gara jeni'

'gadis licik itu sudah mempengaruhi ayahku dan mendiang kakekku'

"aaiish! kenapa aku menyalahkan orang lain! Allin sendiri dia yang bodoh!"

gumam Allin yang berada di ranjang kecilnya

DIKERAJAAN

"El... tolong persiapkan dirimu untuk menjemput adikmu, besok adalah hari ulang tahunku" Kata Geovindra Baruna Raja dari George dan bukan lain adalah ayah Allin

"Ba...." Belum sempat Elsano menjawab, perdana menteri jonh memotongnya

"Alangkah baiknya Tuan Putri Allin tidak datang yang mulia, karena ditakutkan banyak kerajaan yang akan membicarakan hal ini, mengingat besok Yang Mulia mengundang seluruh kerajaan"

Geovindra nampak berpikir keras... yang dikaran jonh ada benarnya dia tak mau menjadi buah bibir orang apalagi raja raja dan para pangeran.

melihat ayahnya yang berpikir Elsano takut jika sang ayah menyetujui pendapat menteri bodohnya itu

"Tapi ayah... itu tidak benar, Allin masih putri ayah" Kata Elsano yang terlihat geram akan opini jonh

"Tapi yang dikatan Jonh benar El... ayah tidak mau para raja serta pangeran membicarakan ayah dan Allin" Kata Geovindra

"Jika ayah membencinya mengapa tidak sedari dulu ayah bunuh saja Allin" Tutur Elsano yang sudah sangat marah

Geovindra hanya terdiam, bagaimanapun ia masih menyayangi putrinya

"Setidaknya undang Allin kemari walaupun tidak ikut merayakan bersama kita ayah" Kata Elsano terus memaksa ayahnya agar Allin datang ke kerajaan

"Yaa.... pangeran mahkota ada benarnya juga, baiklah El jemput adikmu itu besok" pinta Geovindra

Di belakang mereka,, terlihat seseorang jengkel karena rencananya gagal untuk menjauhkan Geovindra dan Putri satu satunya

Hai... tolong support karya pertama aku ya teman teman💙

"Apa?!..." Jawab pangeran Felix dan pangeran Allan ketika mendengar penjelasan Elsano

"Tidak! jika Allin tidak ikut merayakan aku juga tidak mau datang ke perayaan kak!" Kata Allan yang bukan lain adalah saudara kembar laki-laki Allin

"Ya. Aku juga tidak mau mengikuti perayaan itu jika tidak ada Allin!. Bagaimana bisa ayah melupakan putri kandungnya dan lebih mencintai putri angkat sialan itu!" Geram Felix

"Sudah lah yang terpenting Allin dibolehkan datang ke istana setidaknya kita bisa menghibur dia nanti" Jelas Elsano dengan pemikiran dewasanya.

...****************...

disebuah hutan terpencil dan jarang sekali seseorang memasuki wilayah tersebut, seorang pangeran dari kerjaaan Chandra menaiki kuda putih kesayangannya

"Pangeran... disini sangat berbahaya mungkin ada hewan buas lebih baik kita berburu di hutan lain saja" Ucap salah satu kasim setianya

"Tidak kasim Jo, Entah mengapa aku ingin berburu disini, lagipula disini pasti aman tidak ada perampok" Tegas Pangeran Bamgyu

Terdengar semak semak seperti orang berjalan saat Allin sedang mencari makanan

Allin melihat seorang bangsawan melewati wilayahnya

"Wow ternyata selain keluargaku ada seseorang yang tau keberadaan hutan terpencil ini ya."

'Sepertinya ini adalah sasaran empuk untuk merampok' gumam Allin,

dia lesatkan anak panahnya ke pangeran Bamgyu, sengaja dia plesetkan agar tidak melukai seseorang karna tujuannya hanya merampok bukan membunuh.

Allin mendapatkan Anak panah itu saat usianya 7 tahun ia berkelana ke hutan sebelah untuk pergi ke pasar malam di desa setempat, ia tertarik dengan anak panah yang ia lihat untuk memburu hewan agar dia bisa mencari makan.

"Hei! serahkan harta kalian!" pinta Allin dia menutupi wajahnya dengan kain dan bersiap siap ingin melepaskan anak panahnya lagi

"Waaah ternyata dugaan kita salah. di hutan terpencil pun masih ada perampok" Kata pangeran bamgyu

"Jangan banyak bicara! cepat serahkan harta kalian atau anak panah ini akan menancap di dadamu"

Pangeran Bamgyu turun dari kudanya dan menarik pedang yang ada di samping saku nya, ia lalu menghempaskan pedang dihadapan Allin untuk membuka cadar yang menutupi wajah Allin.

Allin yang menerima perlakuan seperti itu kaget lalu menendang perut sang pangeran

"Berani sekali kau!" ucap salah satu prajurit

"Mengapa aku tidak berani dengan pria ini? aku tidak akan takut dengan siapapun!" Bentak Allin

dihadapannya Pangeran Bamgyu menatap tak berkedip, walaupun Allin memakai pakaian compang camping tapi tidak mengurangi kecantikannya

"Aku disini bukan untuk mendapatkan tatapanmu itu Tuan!" Bentak Allin membuat pangeran kaget

"Aku disini untuk berburu jelas aku tidak akan membawa harta ku" Kata Bamgyu

"Ya sudah kalau begitu tolong carikan aku makanan"

"Baiklah"

"Berani sekali kau menyuruh seorang calon raja!" Bentak kepala kasim Jo

Allin berjalan mendekati kasim jo dan berkata "Memangnya kenapa? Saat orang tak dikenal memasuki wilayahmu, para prajurit langsung menangkap dan memenjarakan dia bahkan menghukum mati. begitu pula aku, disini adalah wilayahku kalian orang yang tidak ku kenal. maka terserahku untuk menyuruh kalian lagipula aku tidak cukup makanan untuk menahan kalian disini" Jelas Allin yang ada benarnya.

"Baiklah aku akan mencarikan mu makanan putri" Kata bamgyu yang membuat allin berbalik badan menatap bamgyu

"kenapa kau memanggilku putri?" Tanya Allin

"Apa menurutmu aku bodoh? kau adalah putri george yang bernama Allin Baruna"

allin mengerutkan keningnya

'Bagaimana orang ini tau aku adalah putri george'

~Flashback On~

"Bamgyu! Aku dengar kau adalah satu satunya yang mempunyai Kemampuan Tinggi di kerajaanmu ya?" Tanya Felix, dia adalah teman seperguruan Bamgyu sekaligus kakak kedua Allin Baruna

"Iya tapi aku belum mengetahui keistimewaan kemampuan itu, bukankah semua sama saja?" Tanya Bamgyu

"Tidak... kata ayahku Kemampuan Tinggi dia bisa mengendalikan sihirnya dengan baik serta bisa melihat masa depan" Tutur Felix

"Benarkah?? tapi bagaimana caranya melihat masa depan? kalau mengendalikan sihir aku ahlinya"

"Aku tidak tau Bams, coba saja seperti kau sedang mengeluarkan sihir mu siapa tau kau bisa melihat masa depanmu" Perintah Felix

Bamgyu langsung duduk di atas batu dekat danau dikerajaannya dan ia menutup matanya mencoba fokus dengan tujuannya yang ingin melihat masa depan

Hai.... Ini karya pertamaku tolong support ya 💙☺️