NovelToon NovelToon

AN ESPIONAGE PAIR

BAB.1

MISI PERTAMA.

King Cobra adalah Lembaga Agent Rahasia, yang bergerak dibidang jasa. Berkantor  di Jakarta, berdiri dari sepuluh tahun yang lalu dengan total agent berjumlah seratus lima puluh orang. Terdiri dari seratus orang laki-laki dan lima belas Agent wanita, selebihnya staf Kantor.

Walaupun Lembaga ini masih muda, tapi sudah sangat populer di Manca Negara, karena agent-agent yang berada di Lembaga ini semua agent pilihan yang qualified.

Lembaga ini sering menjadi buah bibir,  karena masuk sepuluh besar lembaga yang terbaik saat ini. Bangga tentunya!!. Sebagai lembaga termuda bisa bersaing dengan agent Dunia yang sudah punya nama, misalnya dengan Agent CIA, KGB, M16 atau lembaga lainnya. Level ini bisa diraih karena seringnya King Cobra berhasil mengemban misi yang dibebankan oleh para Client dengan sukses dan cepat.

Akhir-akhir ini, King Cobra menjadi Treding topik berkat masuknya seorang pemuda yang gagah perkasa, berwajah tampan, mata hitam tajam seperti burung Elang. Pemuda itu bernama Gajendra Galang Galaxi (GGG).

Dia lulusan STIN, umur dua puluh tiga tahun. Orangnya tinggi, tegap dan ganteng. Tidak ada celah kekurangannya, perfect banget dech. Usut punya usut pemuda ini masih punya hubungan keluarga dengan Bapak Rizaldi Gazali, Owner dari Lembaga King Cobra. Dia adalah keponakan Bapak Rizaldi Gazali, anak dari adiknya.

"Saya adalah keponakan Bapak Rizaldi." kata Galang ketika dia pertama kali diwawancarai oleh Staf Personalia King Cobra.

"Walaupun kau keponakannya, tidak berarti kau bebas melenggang masuk. Pertama, Kami ingin tahu kenapa kau memilih menjadi Intelijent, pekerjaan ini tidak mudah dan cenderung berbahaya bagi keselamatanmu." jelas Bapak Manurung tegas.

Bapak Rizaldi belum pernah mengatakan bahwa keponakannya akan menjadi Agent Rahasia di King Cobra, mungkin maksud Pak Rizaldi supaya Galang seperti orang lain yang lulus murni tanpa embel-embel namanya.

"Saya dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara, jadi saya sudah tahu tentang seorang Intelijent, dan saya sama sekali tidak ingin mundur atau mengurungkan niat saya menjadi salah satu Agent Rahasia." sahut Galang. Baginya pekerjaan ini walaupun berat tapi menjanjikan.

"Kau punya prinsip yang bagus, asal jangan kau goyah setelah punya pacar, atau punya istri. Kau akan diterima setelah melewati banyak tes, termasuk IQ mu yang harus di atas rata-rata." Kata Pak manurung tegas. Galang mengangguk taksim.

Setelah Galang lulus interview panjang dan melelahkan, akhirnya Galang mulai mempejajari semua ilmu yang diberikan oleh Mr. Richad dan Pak Rizaldi. Galang resmi menjadi Agent rahasia King cobra.

Walaupun Galang keponakan Bapak Rizaldi Gazali, tidak ada perlakuan yang istimewa

diterimanya, semua sama. Mr. Richad setiap hari menjejali latihan bela diri, menembak, melempar pisau terbang (piauw) atau belajar tehnik memakai semua senjata rahasia Agent.

Keinginan Rizaldi Gazali sudah terwujud membentuk keponakannya menjadi seorang agent Intelijen. Galang sendiri memang sangat antusias mempelajari tehnik-tehnik menjadi agent.

Tugas pertama Galang ke Luar Negeri untuk menemani seorang agent Intelijen Asing, Nick Becker namanya. King Cobra terpaksa menerima misi ini atas permohonan Nick Becker pribadi. Misi rahasia ini untuk menyelamatkan Presiden yang terancam akan dibunuh, oleh pembrontak extreme kiri.

***

Hari ini Bapak Rizaldi Gazali telah memberi perintah kepada Agent.G.3 alias Gajendra Galang Galaxi untuk menjalankan misi

ke Luar Negeri. Mungkin karena ditempa pendidikan yang keras, membuat Galang tidak merasa takut menjalankan tugas ini.

Outfitnya terdiri dari celana panjang Tactical Blackhawk dan T-shirt hitam, dengan topi Eiger, serta kaca mata hitam agent membuat Galang terlihat sangat macho. Dia memakai jam tangan sensor dan Sweater Uniqlo. Bulu halus menghiasi wajahnya yang ganteng. Sentuhan terakhir adalah Sepatu Sneaker. Siapapun akan terpana melihat penampilannya. Sangat flawless!!.

"Om...Aku sudah siap." Kata Galang sambil memasukan Senjata P. 229 kedalam koper.

"Bagus, Kamu berhati-hati mengemban misi ini, jangan sampai ke blow up. Aku akan selalu memonitor kamu." sahut Bapak Rizaldi Gazali menatap keponakannya dengan terharu.

Dia merasa bangga melihat Galang sudah menjelma menjadi pemuda yang ganteng luar biasa. Dia berkulit coklat cerah dan tubuhnya tinggi tegap dengan hidung yang mancung. Pokoknya Manly banget.

"Semoga kamu bisa menjalani tugas ini dengan baik, kami disini akan selalu merindukanmu."  Mr. Richad menepuk bahu Galang.

"Aku akan selalu hati-hati, semoga aku tidak mengecewakan King Cobra." jawab Galang

"Jaga dirimu dan sabar, karena misi pertamamu ini banyak resiko, dan tantangannya berat. Kamu disana akan menghadapi banyak kerakter. Ingat, jangan sampai Kamu salah melangkah. Disana

kamu akan bertemu dengan agent Number One." Kata Rizaldi melepaskan keponakannya.

"Aku akan mengingat semua petuah dari paman dan Mr. Richad. Aku juga minta doa nya supaya misi pertamaku bisa menjadi

tonggak keberhasilan utamaku,"

"Kau harus ingat, bahwa semua dinding bertelinga. Lebih baik mulut terkunci daripada Kau menjadi pentol peluru."

 "Ya Mr. Richad, Aku akan selalu mengingat saran Anda." sahut Galang hormat.

Mr. Richad adalah seorangyGuru yang tegas dan sangat genius. Dulu dia adalah mantan Agent Intelijen Negara yang dikagumi Namanya menjadi terkenal karena dia seorang Sniper dua kilo meter gugur.

Sedangkan Bapak Rizaldi Gazali, dia juga mantan Intelijen Negara yang juga sudah pensiun. Pertemuan kedua orang ini menghasilkan Lembaga King Cobra, yang sangat populer.

Setelah pamit kepada Bapak Rizaldi dan Mr. Richad, Galang akan terbang memakai Privat Jet, yang dikirim oleh client. Disana

dia akan disambut oleh NickBecker di sebuah Starbucks yang telah ditentukan. Misinya bukan untuk menyelamatkan Presiden Amerika Serikat, tapi dia bertugas menyelamatkan Presiden Negara

ke tiga yang akan berkunjung ke Amerika serikat untuk lebih menyempurnakan penyamarannya Galang akan menjadi Pengawal.

"Silahkan Anda turun, sudah sampai di Bandara Sukarno Hatta," sopir Taxi itu mengusik lamunan Galang.

"Trimakasih Pak," sahut Galang lalu turun dari Taxi. Dia menyeret kopernya menuju Boarding pass khusus, karena dia memakai Privat Jet. Seorang wanita Bule yang mirip Pramugari tersenyum tipis mendekatinya.

"Three G, silahkan Anda mengikuti saya." kata gadis itu berjalan duluan. Mulut Galangyang tadi mau bertanya, terpaksa tertutup rapat. Dia tidak tahu ternyata untuk bertanya saja tidak diperbolehkan. Daripada salah berucap lebih baik dia

mengikuti peraturan yang tidak tertulis ini.

Galang diajak oleh gadis itu ke Privat Jet yang telah menunggu. Naik Pesawat pribadi dengan Pesawat komersial sangat berbeda.Walaupun Pesawatnya kecil tapi

peralatannya sangat canggih dan terkesan mewah. Galang mengira bahwa di Pesawat akan ada orang, ternyata gadis tadi yang menjadi pilotnya. Galang hanya berempat tidak ada orang lain. Dia jadi ragu, apakah Pesawat ini benar yang menjemputnya atau dia akan diculik!!.

     

    

     

    

BAB.2 KE LOS ANGELES

Jakarta menuju Los Angeles memakan waktu delapan belas jam, lima belas menit, itupun teransit sekali. Galang keluar Negeri sudah sering, maklumlah Pamannya

termasuk orang kaya walaupun bukan Konglomerat.

Perjalanan hari ini sangat berbeda, karena dia mengemban sebuah misi. Dia cuma merasa salah tingkah harus bertingkah

bagaimana, kepada gadis Pilot yang sesekali memerintahnya untuk mengambil soft drink. Mereka cuma berdua disitu dan gadis itu sangat irit bicara. Saat transitpun gadis itu hanya diam lebih banyak tangannya bergerak memberi kode. Gagu bukan, tapi mengapa harus memakai bahasa isyarat.

Galang sangat bersyukur karena perjalanan ini cepat sampai, tidak ada halangan dan rintangan. Cuaca cerah dan banyak Bintang. Tadi di Pesawat dia sempat beberapa kali tidur. Jadi saat ini matanya sangat cerah.

Dia makan seadanya, karena tidak ada Nasi, semua makanan terdiri dari Roti, daging, salmon, salad, ntah apalagi. Perutnya terasa menjerit. Dia harus terbiasa dengan segala

makanan ini, karena dia tidak tahu seberapa lama dia akan di Negara ini. Dia harus bisa beradaptasi.

Galang berpikir Pesawat akan landing di Bandara, ternyata Pesawat Nangkring di sebuah lapangan luas. Dia sampai berpikir gadis ini adalah seorang penculik, tapi  kecurigaan itu lenyap ketika GSM nya  menyala.

"G.3, kamu telah sampai di tempat yang dituju. Jaga attitude." tulisan itu muncul di layar GSM nya. Rupanya Mr. Richad mengirim pesan.

Baru dia ingat dan berpikir geli, dia sekarang adalah Agent Intelijen dari King Cobra, tentu srmua semua gerak gerik di monitor oleh Mr. Richad. Berarti ada CCTV di Pesawat yang menghubungkan ke layar khusus di Kantor King Cobra. Dia sering diajak memantau  Agent yang lagi bertugas lewat layar monitor .

"Kita sudah sampat, silahkan turun."  kata gadis itu menoleh kepada Galang.

"Oke, trimakasih," sahut Galang mengikuti gadis turun, akhirnya sampai juga. Galang

mempercepat jalannya mengikuti gadis itu yang berjalan setengah berlari.

 Kemudian gadis itu naik ke sebuah Mobil Lambhorgini Aventandor yang terpakir disitu. Pintu Mobil sudah naik ketika gadis itu berseru dan menyuruh Galang masuk.

Rupanya Nick Becker telah mengatur semuanya, dia tinggal datang menemuinya. Maklumlah yang bertugas adalah ponakan Big Bos, jadi semua disiapkan dengan matang.

Dalam perjalanan menuju Rumah Nick Becker, gadis itu tidak bicara, Galang takut mendahuluinya. Memang itu sebuah peraturan King Cobra, tapi alangkah canggungnya duduk berdua, berdampingan tidak ada yang saling menyapa.

Yach...masa bodolah!! Dia juga tidak peduli siapa nama gadis itu. Atau dimana rumahnya pikirannya cuma strategi tugasnya. Mobil berhenti di depan sebuah Menssion. Gadis itu menyuruh Dia turun dari mobil dan masuk ke Rumah. Sedangkan gadis itu pergi bersama mobilnya begitu saja.

"Selamat datang G.3, silahkan masuk kedalam, naik ke lantai dua, kamarmu ada di sebelah kiri. Kunci pintunya dan bersihkan badan dulu, setelah itu kamu boleh istirahat."

Busyet dahh.....disini semua serba misterius, suaranya ada, tapi orangnya tidak muncul. Di Kantor pusat tidak segininya juga..Daripada dia bingung seperti kambing congek, lebih baik dia mengikuti perintah itu. Ntah siapa yang berbicara.

Jiwa kaya dan modernnya tiba-tiba rontok seharian ini. Dia merasa kerdil, berada di Rumah ini kecanggihan yang ditampilkan

oleh Nick Becker, membuat dia seolah menjadi ortodoks. Mungkin ini baru  permulaan. Semoga besok tidak ada hal-hal yang lebih membuatnya konyol.

 Dia mulai memasuki kamar, Suasana kamar sangat nyaman dan cukup luas. Setelah mengunci pintu,  Semua senjata Agent dia keluarkan. Dia ingin tahu, apakah akan ada suara yang melarangnya, kalau ada suara berarti kamarnya dipasangi CCTV.

Setelah sepuluh menit berlalu ternyata tidak ada suara, berarti kamarnya tidak dipantau. Galang tersenyum merasa merdeka. Dia lalu membuka Almari dan menaruh pakaiannya. Setelah itu, semua senjata  rahasia dimasukkan ke Filling Cabinet.

***

Tadi malam tidurnya sangat nyenyak,  mungkin karena dia merasa tidak dipantau oleh Nick Becker. Hari ini dia memakai

Celana panjang jeans dan t-shirt putih. Kemudian dia turun ke lantai satu.

Seorang gadis tersenyum menyambutnya dengan sopan dan mempersilahkan dia menuju ke ruang makan. Disana sudah ada

seorang laki- laki setengah baya..duduk sambil tersenyum ramah memandang Galang.

"Selamat pagi Tuan." sapa Galang sedikit membungkuk, kemudian dia duduk di seberang Nick Becker.

 "Silahkan duduk Galang, jangan panggil Tuan, panggil Aku Nick saja." kata Nick memakai bahasa Indonesia, tepatnya dialek Betawi. Galang tersenyum mendengar bahasa Nick yang medok ketika berbahasa Jawa.

"Aku dulu lama di Jakarta, sebelum Lembaga King Cobra ada, Makanya aku menjadi Agent pertama. KC.1 atau King Cobra number One."

        

"Berarti Anda sebaya dengan Pamanku dan Mr. Richad?" tanya Galang antusias.

"Kami bertiga adalah teman di Lembaga Intelijen yang berbeda, tapi setelah pensiun bertemu di bawah Lembaga yang sama."

Mereka cepat akrab dan mulai mengobrol, tentang banyak hal sambil sarapan. Galang dari tadi matanya celingukan karena tidak

melihat ada orang. Mereka berdua saja, di rumah segede ini. Hanya ada satu orang gadis yang tadi meladeninya, seperti waitress. Kenapa anak atau istrinya tidak

tampak. pikir Galang merasa heran.

 "Oke, Kita akan mulai!, Kau akan menjadi pengawal Mr. Adam Nakko. Dia adalah menteri Luar Negeri Negara Ketiga. Dari sanalah kamu berusaha mendapat informasi yang akurat, karena ada indikasi, bahwa Menteri ini sengaja akan membunuh Presidennya, lewat tangan orang. Ini Negara orang, kamu harus pandai menjaga diri dan berucap." kata Nick menatapnya.

"Aku akan melakukan yang terbaik, dan akan selalu ingat pesan-pesanmu. Untuk masuk kesana bagaimana caranya?."

 "Sudah ada yang mengatur, sekitar jam sepuluh lima belas menit (10.15), kamu akan dijemput oleh seseorang di sebuah Starbuck, Itu orang kita, kamu akan bekerja sama dengannya." Kata Nick.

 "Senjata yang mana saja dibawa? bagiku tidak mungkinlah membawa semua senjata, tentu akan diperiksa."

"Kamu cukup memakai kaca mata Agent, yang bisa meng zoom orang atau memakai kancing magnet sebagai GPS dan sebuah

kunci mobil sebagai senjata listrik. Setelah kamu disana dan tidak ada yang mencurigai barulah senjatamu akan dikirim," jelas Nick Becker sambil menyerahkan kartu Identitas baru.

Galang merasa bersemangat, dia ingin cepat- cepat melakukan semua intruksi dari Nick. Dia ingin seperti di Film Spionase yang sering ditonton.

Sebuah Taxi menjemputnya. Dia tidak membawa apa, hanya satu Tas ransel dan beberapa lembar baju. Yang penting ada

uang. Galang naik ke Taxi dan mobil melaju meninggakan Menssion.

Disaat dia memandangi gedung-gedung tinggi yang di lewati, tiba-tiba ada suara

tembakan yang beruntun, Galang kaget.

Seketika macet total, Galang kemudian perlahan turun dari mobil. Suara tangis dan teriakan terdengar riuh. Galang berlari

kedepan sambil mengendap-endap di badan Mobil orang. Suara tembakan terus terdengar dia tidak melihat ada yang diam dimobil, Mereka lari semua meninggalkan mobilnya.

BAB.3 TEMBAKAN TERUS

Dia membungkuk di samping mobil Orang, memperhatikan apa yang terjadi. Ternyata datangnya suara tembakan dan suara tangisan, serta teriakan dari sebuah sekolah Taman Kanak-kanak.

Bunyi letusan senjata sudah mulai melemah, kemungkinan besar orang yang berada di dalam itu memakai Revolver untuk menembak, dan sekarang peluru habis. Walaupun tidak ada suara pistol, tapi teriakan anak-anak masih bersahutan.

Dengan waspada dia lalu melangkah maju dan dia berusaha meringankan tubuhnya supaya kedatangannya tidak diketahui.

Galang mencari kelas room yang kosong dan mengintip dari celah pintu yang setengah terbuka.nDia sangat marah melihat seorang Lelaki dengan entengnya memukul satu persatu anak-anak murid dengan gagang sebuah pistol.

"Angkat tangan!!, Anda telah dikepung, menyerahlah!!." teriak Galang menerobos masuk dengan memalai bahasa Inggris.

Kemarahannya memuncak melihat mayat anak-anak bergelimpangan.

Laki-laki itu menganggap keberanian Galang sesuatu yang lucu, dia tertawa ngakak dengan mata merah, Galang yakin orang itu pasti  "pemakai"

"Kamu gila ingin mengadu ilmu dengan Devil." teriak laki-laki itu dengan bahasa inggris patah-patah. Tangan kirinya yang hitam menyeret rambut seorang murid,

kemudian murid itu dilempar kehadapan Galang. Untung Galang siaga, dengan cekatan dia lalu menangkap tubuh anak itu yang berteriak-teriak.

Laki-laki itu lalu meloncat dan menendang tubuh Galang. Cepat Galang memiringkan tubuhnya ke kiri, menghindar dari tendangan laki-laki itu.

Setelah menaruh muridnya, Galang lalu menyongsong pukulan yang dilancarkan oleh laki-laki itu dan tangannya beradu. Dengan cepat kaki Galang maju terus menendang laki-laki itu dari samping.

"Aaarrrgh ....."  terdengar teriakan dari mulut laki-laki itu. tapi dia cepat bangun, menyerang lagi.

Perkelahian terus berlanjut, tidak bisa dihindari lagi, Galang yang menguasai ilmu Whusu terus merangsek dan memberikan jeb-jeb pendek ke muka laki-laki itu.

o"Dasar bedebah!!, tunggu pembalasan dari teman-temanku." teriak laki-laki itu kesal.

"Kau tunggulah di penjara!!" teriak Galang dan cepat meringkus laki-laki itu.

Sepasukan Police masuk serta membawa senjata lengkap, mereka mengambil alih laki-laki pembunuh itu. Suara tangisan dari murid yang ketakutan membuat Police serta suara orang tua murid bercampur, membuat suasana sangat mengharukan. Diam-diam Galang mundur dan cepat menyelinap pergi.

Mobil mulai berjalan perlahan, karena sudah diatur oleh Police. Dia masuk ke mobilnya dengan tergesa-gesa.

"Bagaimana keadaannya, apa yang terjadi." suara Sopir Taxi menyambutnya tidak sabar. Dia cepat masuk mobil sambil mengatur nafas.

"Anak-anak dibunuh membabi buta, dia seperti psychopath." sahut Galang kesal.

"Manusia iblis harusnya dia ditembak ditempat." kutuk sopir itu dengan amarah yang meluap.

"Sudah aman terkendali, penjahat sudah dapat diringkus," jawab Galang mengambil air mineral yang disodorkan oleh Sopir itu.

"Syukurlah bisa ditangkap, siapa Jagoan yang melumpuhkan penjahat itu. Jangan katakan Anda yang berjasa." kata sopir Taxi  itu tertawa. Galang juga ikut tertawa garing. Tentu saja dia tidak ingin orang tahu dan melihat wajahnya.

"Mana mungkin Aku bisa menangkap seorang penjahat. Aku disana menjadi penonton saja." kata Galang menundukkan kepala, ketika mobil melewati Police. Dia sengaja menghindar dari Police.

Tiba-tiba suara GSM nya berbunyi, dengan berdebar Galang membuka GSM nya dan terlihat tulisan dilayar muncul membuat merah mukanya.

"Kamu gila!!, kamu bukan preman yang seenaknya turun dari mobil dan berantem. Jangan diulangi lagi. Ingat!! kamu Intelijen"

"Maafkan saya Nick" balas Galang kepada Nick yang ternyata memantaunya. Uuhhh..

ternyata hidupnya selalu dipantau.

Kebodohan yang membuat Nick Becker memarahinya. Kadang dia bergerak mengikuti hati nuraninya. Kalau Nick Becker menulis lewat GSM, berarti tulisan

itu bisa dibaca oleh seluruh Agent King Cobra. Galang merasa bodoh.

Semoga Bapak Rizaldi memakluminya. Karena alat itu tersambung dengan pusat (Kantor King Cobra) dan ke semua Agent. Pada saat menjalankan misi GSM selalu dibawa, sedangkan ponsel pribadi tidak boleh dibawa karena gampang dilacak.

Galang menarik nafas panjang, kemudian dia memasukan GSM nya ke tas ransel.

"Silahkan turun Tuan," kata Sopir Taxi itu ramah.

"Trimakasih Pak," Galang lalu menyelipkan selembar Dollar ketangan sopir Taxi itu. Kemudian dia turun dari mobil dan menuju ke Starbuck.

Galang memakai kacamata agent, masuk ke dalam Cafe. Suasana cukup ramai, matanya mencari seorang laki-laki yang memakai kemeja abu-abu. Mr. Mickel.

"Selamat siang Pak." sapa Galang memberi salam. Pria itu duduk sendiri. Galang datang duduk dikursi kosong yang berada di seberang pria itu. Tidak ada senyuman dari bibir itu, atau sapaan yang bersahabat. Galang tidak tahu apa yang menyebabkan sinar mata pria itu menusuk jantungnya.

"Kita langsung pergi dari sini." kata pria itu bangun dari duduknya dan keluar dari Cafe Ada perasaan tidak enak menyelimuti hati Galang, kalau di Kantor pusat apabila seorang Agent membuat kesalahan kecil, pasti hukumannya push up seratus kali. Kecuali kesalahan besar baru mungkin dibunuh.

"Aku minta maaf karena telat datang." kata Galang membuka percakapan. Dia merasa bersalah.

"Aku memaafkanmu, karena kamu masih pemula, tapi lain kali jangan gegabah. Kalau bertugas tidak boleh pikiranmu bercabang. Apapun yg terjadi disekitarmu, kamu abaikan saja." kata Mickle tegas matanya memandang Galang.

"Kecuali kamu tidak bertugas, kamu boleh membantu orang. Tapi sebaiknya kamu belajar menutup diri, merahasiakan dirimu, berubah cuek dan masa bodo ," lanjutnya lagi memperingati Galang.

"Sekali lagi aku minta maaf, tadi spontan, Aku harus banyak belajar merubah karakter." kata Galang tidak enak hati.

"Kamu nanti akan terbiasa dengan sifat palsumu. Belajar bersikap sedingin es dan membekukan perasaanmu. Membuang segala perasaan kasihan demi membela kebenaran," ucap Mr. Mickle.

"Aku sangat berterimakasih atas nasehatmu, walaupun agak sulit, tapi aku yakin pasti bisa." sahut Galang merasa bersyukur, pria ini mau mengajarinya.

Mr. Mickle itulah nama peria itu, sangat tegas dan banyak strategi yang diajarkannya secara singkat. Kini mereka berdua ada di sebuah mobil BMW yang akan mengantar Galang ke Consulat Amerika.

BMW hitam itu masuk ke sebuah Gedung Consulat Amerika Serikat. Mereka dihadang oleh Seorang Tentara. Mr. Mickle memperlihatkan kartu Identitas diri kepada yang menghadangnya. Setelah mobil diperiksa dengan sensor barulah mobil meluncur ke tempat parkir.

"Kita turun disini, kamu harus bersikap baik dan hormat kepada mereka. Hati-hati berkata dan jaga sikapmu. Disini banyak mata-mata." pesan Mr. Mickle, lalu mereka turun dari mobil.

"Selamat siang Om Mickle." seorang gadis tersenyum manis menyambut pria itu ketika mereka masuk ke sebuah ruangan yang berada di gedung itu.

"Perkenalkan ini Galang, anak temanku yang kemarin datang. Dia mau mencari 

kerja, aku dengar disini ada lowongan untuk pengawal, maka aku menawarkan dia menjadi pengawal disini." kata pria itu lalu duduk disebuah sofa. Galang tanpa diperintah ikut duduk.

"Mana curriculum vitae nya," kata gadis itu memandang genit kepada Galang. Pemuda itu merasa jengah dipandang dari ujung kaki sampai ujung rambut. Galang lalu berdiri dan menyerahkan CV.

"Oke, silahkan anda naik ke lantai lima, Bos sudah menunggu," kata gadis itu setelah memeriksa CV dari Galang, kemudian dia menghubungi rekannya di lantai lima.

"Trimakasih," sahut Galang sopan. Gadis itu lalu menghampiri Galang dan menjabat tangannya. 

"Namaku Merry, resepsionis disini." kata gadis itu sambil mengedipkan sebelah matanya. 

"Sudahlah, ponakanku masih hijau jangan kau rubah menjadi merah." seru Om Mickle sambil tertawa.

"Aku akan secepatnya merubahnya menjadi abu-abu.  I Like You..," kata Merry membuat jantung Galang berpacu dalam melody.

"Galang jangan terpengaruh, Merry sudah mempunyai pacar." kata Mr. Mickle mengingatkan. Galang cuma tersenyum melihat pria itu yang tertawa terkekeh.

"Om Mickle, jangan buka kartu, aku perlu yang segar." kata Merry pura-pura marah dan membiarkan Galang naik ke atas menemui ruangan Consulat Negara ketiga Bapak Nagobe Okalo.

****

Hallo reader ..ingat di vote n kasi hadiah ya. tq...

        

        

         

      

        

         

       

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!