Albian Sanjaya
Merupakan anak pertama dari Fernand Sanjaya dan Denisa Rahayu. Bian mempunyai seorang adik yang bernama Elisya Sanjaya ia juga satu sekolah dengan adiknya Ayzaila. Fernand adalah pengusaha yang sangat sukses, memiliki cabang dimana-mana tidak hanya didalam negeri tapi juga diluar negeri. Fesnd Corp merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang desain pada awalnya namun seiring dengan keberhasilan yang terus diraih oleh Perusahaan Fernand tersebut, kini Fersnd Corp bergerak dalam berbagai bidang baik teknologi, konstruksi, hingga merambat kedunia entertainment.
Tak kalah dari sang ayah Albian pun sudah memulai bisnisnya dari SMA. Dengan kerja kerasnya itu kini ia sendiri mempunyai perusahaan yang bergerak dalam bidang gamers. Perusahaan yang dirintisnya sendiri bersama ketiga sahabatnya yaitu Arvin, Robby, dan Dimas.
Albian berusia 20 tahun ia dikenal memiliki wajah tampan dengan tinggi 175 cm dan ia juga dikenal dengan kecerdasan yang dimilikinya. hal itu membuatnya sangat didambakan oleh kaum wanita bahkan menjadi idola dikampusnya.
Visual Elisya Sanjaya (Syasya) 👇
Ayzaila Reina Pradja
Merupakan anak pertama dari Arsenio Pradja dan Sonia Arista. Dia memiliki seorang adik yang bernama Andara Indah Pradja kelas 2 SMA. Mereka saling menyayangi satu sama lain.
Ayzaila berusia 18 tahun dan berkuliah di Universitas Biru salah satu universitas terkenal dikota J. Ayzaila memiliki paras yang cantik dengan otaknya yang tak kalah cerdas dengan Albian.
Ayzaila adalah anak yang mandiri meskipun ia tergolong orang berada tapi ia tetap bekerja keras untuk mendapatkan beasiswa dan bekerja part-time untuk membiayai hidupnya sendiri. walaupun orang tuanya sering memberikan uang namun uang tesebut hanya ia simpan.
visual Andara Indah Pradja 👇
Amelia Dinata
Merupakan sahabat Ayzaila. mereka berteman sejak masa SMP hingga saat ini. Amelia adalah tipe cewek yang lumayan manja berbeda sekali dengan Ay yang sangat mandiri.
Amelia ikut Ay untuk berkuliah di Universitas Biru, tentunya dengan kerja keras dan hasil belajarnya dengan Ayzaila.
Arvin Raider
Arvin adalah sahabat Albian sejak mereka masih kecil karna memang Arvin merupakan anak dari sahabat kedua orang tuanya sehingga mereka sering bermain dan sekolah bersama.
Arvin memiliki tinggi 173 cm, Arvin terkenal sebagai playboy dari dulu tidak seperti Alian yang dingin dan selalu menghindari wanita namun justru Arvin memiliki sifat yang ceria dan suka merayu wanita-wanita cantik.
Robby Carmen
Berbeda dengan Arvin, Robby dikenal sebagai pria yang cuek sama seperti Albian. Robby memiliki tinggi 176 cm, tampan dan juga cool.
Dimas Putra
Yang terakhir ini merupakan sahabat Albian yang paling narsis namun hanya ketika bersama sahabatnya saja. jika berada ditempat umum maka sikapnya akan sama seperti yang lainnya cuek dan cool.
Berbeda dengan Arvin yang sudah bersahabat lama dengan Albian. Dimas dan Robby bertemu dan mulai dekat dengan Albian saat mereka masih SMA.
(Gimana nih visualnya sesuaikah? ini hanya sebuah kehaluan yah guys jadi sesuaikan saja dengan selera masing-masing..... hehe..... 😁)
*******************/********************
Kediaman Ayzaila
"Selamat ayah, selamat pagi bunda" Sapanya sambil mencium pipi kedua orang tuanya itu.
"Pagi juga sayang" jawab kedua oramg tua Ayzaila
"Aku gak disapa nih?" protes Dara dengan tangan yang disilangkan kedepan
"Iya selamat pagi juga adek kaka yang jelek" ledeknya sambil mengacak rambut adik kesayangannya itu.
"Iiihh kusut tau kak, aku mau berangkat sekolah nih" gerutunya kesal.
"Tinggal sisir lagi aja kok repot"
"Sudah-sudah jangan ribut, sekarang ayo kita sarapan nanti kalian telat loh pergi kesekolah dan kekampusnya" ucap bunda Sonia menengahi.
Mereka pun sarapan bersama, dengan suara sendok yang saling beradu.
"Ayo dek berangkat" ajak Ayzaila sambil berdiri dari kursinya diikuti dengan Dara.
"Ayah, bunda kami berangkat dulu ya" Pamit keduanya sambil mencium tangan kedua oramg tuanya.
"Iya sayang hati-hati ya, pak Agus jangan ngebut-ngebut ya" pesan Arsen pada supir anaknya itu.
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi menghantarkan nona muda tuan" pamit pak Agus dan dijawab dengan anggukan dari Arsen.
Kini mereka menghantarkan Dara terlebih dahulu kesekolahnya baru kemudian pak Agus menghantarkan Ayza kekampusnya.
Setelah 35 menit mereka tempuh kini tibalah Andara disekolahnya.
"Belajar yang benar dek, jangan terlalu cuek ntar gak laku loh hehe" ledek Ayza
"Kaka tuh harusnya ngaca, aku ini kloningannya kaka tau. kita tuh sama-sama cuek, lagian males aku kak sama orang-orang yang bermuka dua" jawab Dara
"Hmm... iyah ya... haha" ia pun baru sadar jika memang ia dan Dara memiliki sifat yang sama. sama-sama dingin namun tetap baik hati.
"Sudah ah aku mau masuk, bye kakakku tersayang" pamit Dara sambil membuka pintu mobilnya.
Jika sudah berdua maka mereka akan terlihat seperti orang yang ceria dan penuh kebahagiaan namun jika Dara dan Ayza sudah berpisah mereka akan kembali memasang wajah dinginnya. hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat canda tawa dari kakak beradik satu ini.
Universitas Biru
Karena Ayza baru akan memulai mata kuliah pukul 08.00, Ayza memutuskan untuk duduk di lobby dekat parkiran sambil membaca buku.
Mahasiswa pun satu persatu mulai berdatangan. begitupun dengan Amelia sahabat Ayza yang juga baru saja datang. melihat Ayza yang fokus dengan bukunya timbulah ide jahil Amel.
"Haaapp lalu ditangkap" ucap Amel sambil mengambil buku yang tengah dibaca oleh Ayza.
"Amel... balikin" dengan tatapan dinginnya.
"Uuuu.. padahal disana panas tapi kenapa disini dingin yah" ledek Amel.
"Serius banget sih lo Ay"
"seru" jawabnya singkat
"Hemm...masih jam 07.10, Ay kekantin yuk gue tadi gak sempet sarapan" ajak Amel dengan nada memelas.
tanpa menjawab Ayza berdiri dan langsung berjalan sambil menyilangkan tangannya didepan.
"Ayo" ajak Ayza saat menoleh kearah Amel ternyata amel masih duduk dan menunduk.
"Ayo" dengan senang Amel langsung berlari dan menggandeng tangan Ayza.
Sesampainya dikantin, Ayza dan amel pun duduk dibangku paling ujung. alasannya karena Amel ga mau nanti Ayza ga nyaman karena banyak yang memperhatikannya.
*********/*********
Disisi lain Albian CS baru saja tiba dikampusnya dan membuat kehebohan seisi kampus. Mereka yang baru saja tiba diarea parkiran, dan dengan coolnya keluar dari mobil masing-masing. lalu setelah itu mereka berdiri sejajar.
"Lihat tuh cewek-cewek pasti terpesona melihat kegantenganku yang over ini" bisik Dimas dengan narsisnya.
"Bukan terpesona ke lo suep tapi ke gue gak lihat lo tuh mata cewek-cewek mau copot lihat kearah gue" balas Arvin yang tak mau kalah.
Albian dan Robby hanya menggelengkan kepala mereka pelan lalu mulai berjalan meninggalkan kedua orang sahabat yang saat ini sedang beradu tatap itu.
"Eh kok sepi" ucap Arvin yang tak lagi mendengar keributan disekitarnya. dan benar saja saat mereka menoleh sudah tidak ada siapa-siapa lagi disekelilingnya, membuat mereka merasa malu.
"Sialan kita ditinggalin vin, ayo kita kekelas" ajak Dimas
"Ayo dim kita bikin perhitungan sama Robby dan Bian"
Sesampainya mereka dikelas, langsung saja Arvin dan Dimas duduk didekat Bian dan Robby.
"Tega yah kalian ninggalin kita berdua diparkiran" omel Arvin.
"Iya sialan kalian berdua" kesal Dimas.
"Siapa suruh berantem" jawab Robby dengan datarnya
"Aaa... jantung ini merasakan sakit tapi tak berdarah, dim kok bisa yah kita bersahabat sama manusia es dua ini" kesal Arvin dan hanya di balas dengan tatapan datar dari robby.
Mahasiswa dan mahasiswi pun mulai berdatangan masuk kedalam kelas, seperti biasa jika ada Albian CS maka kelas itu akan full bahkan mahasiswi yang tidak mengambil mata kuliah itu pun akan ikut masuk demi bisa melihat Albian CS.
Tak lama pun dosen masuk dan memulai kuliahnya hari ini.
Setelah selesai mereka pun keluar dari ruangan menuju kekantin untuk mengisi perut mereka yang mulai lapar. dengan memasang wajah coolnya mereka berjalan beriringan membuat semua mata tak hentinya memandang. sungguh suatu pemandangan yang indah fikir semua mahasiswi dikampus itu.
"Astaga astaga bebeb Robby semakin ganteng aja sih" ucap salah satu mahasiswi
"ya ampun Albiannya aku sungguh ketampananmu mengalihkan duniaku" mahasiswi lainnya ikut berkomentar.
"Albian CS memang gak ada tandingnya ganteng semua... huuuaaa mau dong sama aa Arvin"
"Hadduh aku ingin jatuh, jatuh kedalam pelukannya Dimas"
begitulah komentar-komentar yang selalu diucapkan ketika Albian CS melewati mereka.
Setibanya di kantin kampus Albian CS duduk dan memesan makanan mereka. saat mereka sedang asyik bermain game lalu datanglah Nadya Aqila gadis tercantik pilihan kampus. namun itu hanyalah sebuah pilihan yang tak mendasar karena sebenarnya mahasiswa disana pun tak tahu akan adanya pemilihan itu. karena memang diketahui jika Nadya adalah keponakan dari pemilik kampus. jika mahasiswa disana yang akan memilih maka jelas mereka akan lebih memilih Ayza yang jelas sangat cantik namun dingin dan memiliki kharisma yang luar biasa. Namun karena memang ayza gadis yang sederhana ia tidak pernah berdandan dan juga tak pernah mau mengenakan pakaian mahalnya. sehingga orang-orang tahunya Ayza adalah gadis cantik dari kalangan biasa.
Berbeda dengan Nadya yang sok cantik dan selalu berlagak menjadi penguasa. Nadya sangat menyukai Albian dan selalu berusaha mencari perhatiannya kapan pun dan dimanapun. namun setiap usaha yang dilakukannya tidak ada satupun yang berhasil membuat Albian menatapnya. seperti hari ini dikantin, lagi-lagi Nadya berniat mendekati Albian.
"Hai semuanya, hai albian" sapanya sok akrab.
"Hai juga Nad" jawab Arvin
"Bian, aku punya 2 tiket nonton, kamu mau kan kalo kita... " belum sempat Nadya melanjutkan kata-katanya, Albian langsung berdiri dan pergi dari kantin tanpa menjawab ataupun menatap Nadya.
Melihat hal itu sebenarnya Arvin kasihan melihat usaha Nadya untuk bisa jalan bersama Bian namun ia tak bisa berbuat apa-apa. lalu ketiga sahabatnya itu pun ikut menyusul Bian dan meninggalkan Nadya seorang diri.
"Lihat saja Bian gue pasti akan dapatin lo. tunggu tanggal mainnya" sebuah seringai muncul dari bibir Nadya sambil terus menatap punggung Albian yang semakin menjauh.
"Lihat saja Bian gue pasti akan dapatin lo. tunggu tanggal mainnya" sebuah seringai muncul dari bibir Nadya sambil terus menatap punggung Albian yang semakin menjauh.
Amel yang melihat kejadian itupun hanya menahan tawanya.
iyah Amel sedari tadi memang berada dikantin itu namun ia sendiri tanpa Ayza. karena Ayza menunggunya dilobby tempat tadi pagi Ayza duduk.
"hosh hosh...." Amel yang tiba-tiba langsung bersandar di bahu ayza.
"Lo kenapa mel? kayak dikejar hantu aja" tanya Ayza sambil mengambil botol minum yang dipegang Amel dan setelah dibukanya lalu diberikan kepada Amel.
"Hah... makasih beb" ucap Amel dan langsung saja meminum minuman itu.
"Huh... segeeerrrr... eh tau gak ay"
"Nggak" jawab Ayza
"Iihh dengerin dulu dong syantik, pengen ngomong jelek tapi pembohongan publik hadduh" sebal Amel lalu Ayza pun hanya tersenyum
"iya iya jadi apa yang bikin lo lari-larian gitu?" tanya Ayza yang kembali melihat bukunya.
"Mata kesono gapapa tapi ini kuping dengerin gue ya ay, jadi tadi itu.... " Amel menceritakan kejadian dikantin tadi kepada Ayza dengan semangat.
"ohh" singkat Ayza membuat Amel melongo tak percaya
"Ay, gue udah lelah ay lari dari kantin buat gosip ama lo dan lo cuma jawab "OH" sedih sedih sedih" gerutunya yang langsung melemas dan kembali bersandar dibahu Ayza.
"Udah ah drama mulu lo mel, ayo mau pulang gak?" tanya Ayza
"Mau lah ay, eh ay gue nginep yah dirumah lo. orang tua gue lagi keluar kota ay... please ya ya ya" rengek Amel.
"Yaudah ayo" Mereka pun pergi bersama ke rumah Ayza.
Dilain sisi Albian CS hendak menuju parkiran. namun langkah Albian terhenti saat melihat Ayza yang sedang tersenyum lebar dengan Amel. ntah kenapa membuat Bian merasa terpesona untuk beberapa saat.
"Hoi,, ngapain lo ayo kekantor kita harus menyiapkan bahan untuk meeting nanti sore Al" ajak Dimas membuyarkan tatapan bian.
"Kemana gadis tadi?" saat Albian kembali ingin melihat gadis itu tapi ternyata gadis itu sudah pergi.
Didalam mobilnya ia terus saja terbayang akan senyum dari gadis yang dilihatnya dikampus tadi.
"Sungguh cantik" ucapnya sambil tersenyum.
"Tapi apakah dia akan sama seperti gadis-gadis lain yang selama ini mencoba dekat denganku hanya karena melihat aku sebagai Putra dari pengusaha nomor 1 bukan sebagai albian, melihatnya tadi sepertinya ia sama saja seperti yang lainnya" ungkap albian yang terus saja bertanya pada dirinya sendiri.
****************/**************
SMA Merah Putih
Andara memasuki sekolahnya, seperti biasanya ia berjalan dengan tangan menyilang didepan dan tak lupa dengan wajah datar dan cueknya.
"Dara tunggu" panggil seseorang dari belakangnya.
"Dar, kamu udah kerjain tugas matematika belum?" tanya Arini.
"Udah" jawabnya singkat
"Boleh gak kamu ajari aku yang nomor 5 aku ga paham-paham dar" tanya arin.
"Hemm... mana" mendengar itu arin langsung mengambil bukunya dan ditunjukkan pada dara.
"jadi ini tuh kaya gini cara jawabnya... " Dara pun menjelaskan detailnya pada arin
"oohhh gitu ternyata. waahh Dara hebat" ucapnya sambil bertepuk-tepuk untuk dara.
tanpa menghiraukan apa yang dilakukan arin, dara pun langsung pergi meninggalkan arin.
"Dara Dara... " panggil arin lagi.
"Apa lagi?" jawabnya cuek sambil terus berjalan dengan tangan kembali disilangkannya kedepan.
"Dara gak malu yah deket-deket sama arin?" mendengar pertanyaan itu dara langsung berhenti dan menatap arin membuat arin jadi takut dan gemetar.
"Lo mau temanan sama gue?" tanya Dara dengan cepat arin menjawab dengan anggukan.
"Yasudah ayo kekelas" mereka kembali berjalan lalu kemudian berhenti sejenak "Oh ya kalo lo mau temenan sama gue lo harus punya percaya diri jangan nunduk terus gitu" ucap Dara lalu kembali berjalan masuk kesekolahnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!