NovelToon NovelToon

Melodi I Love You

1. Melody

Senyum manis terus terukir di bibir merahnya menuju kerumah yang selama 15 tahun ini di tempatinya bersama kedua orang tua angkatnya.

Ya.... 15 tahun lalu Melody di angkat dari panti asuhan oleh pasangan suami istri yang tak bisa memiliki anak saat itu usianya 3 tahun. Melody di letakkan di depan panti asuhan tanpa nama ataupun pesan saat masih bayi. Entah apakah orang tuanya ataukah keluarganya yang membuangnya di situ Melody tak pernah mau mencari tau... hanya akan membuat sakit hati menurutnya.

Sebenarnya hidupnya tak Jauh berbeda dari panti asuhan karena Pak Iwan dan istrinya bukanlah orang yang Kaya. Pak Iwan bekerja sebagai sekurity sedangkan istrinya... bu Imah bekerja sebagai pembantu.

Namun Melody sangat bersyukur karena keduanya begitu menyanyanginya. Melody dididik menjadi pribadi yang ramah dan santun. Kesederhanaan sudah menjadi kesehariannya, namun mereka bertiga hidup dengan bahagia.

Melody pun tau diri... selesai smu Ia langsung mencari pekerjaan, Walaupun semua teman-temannya kuliah... Ia tak tergoda, Ia ingin segera membalas jasa kedua orang tua angkat yang telah membesarkannya dengan penuh kasih sayang itu.

" Assalamu alaikum.... " sapanya begitu sampai

" Wa alaikum salam.... " suara ayahnya terdengar dari dalam

" Ayahhhhh...... Coba tebak mengapa wajah melody begitu bahagia? " tanyanya setelah menyalimi ayahnya

Iwan berfikir sambil mengamati wajah cantik anaknya yang nampak begitu bahagia...

" Mel di tembak lagi sama cogan? " sahutnya.. membuat Melody memonyongkan bibirnya

" Ah ayah.... yang serius dong... " protesnya manja

" emmm.... Mel lagi bucin?? "

" Ayahhhhh.....sama aja dong, ayah ngak asik " ucap Melody sudah dalam mode ngambek membuat Iwan tertawa senang sudah bisa membuat Melody marah

" Ya sudahlah... ayah nyerah... " ucapnya

" Ayah tau.. Melody di terima bekerja di perusahaan besar, besok sudah mulai training yeyyy..... " lapornya senang membuat Iwan terkejut

" Mel serius mau kerja...? baru minggu lalu kamu lulus nak " ucapnya sedih

Iwan sedih melihat anaknya yang begitu pintar di sekolah tak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi karena ia tak mampu.

" Seharusnya kau kuliah nak... maafkan ayah " ucap Iwan tertunduk

" Ayah Jangan berkata seperti itu... Mel ngak suka. Mel memang Ingin bekerja, Mel sudah bersyukur ayah dan ibu sudah menyekolahkan Mel sampai lulus smu, Mel akan menabung ayah... nanti Mel pasti kuliah dan membanggakan ayah dan Ibu " ucapnya membuat Iwan tersenyum

" Seharusnya kau di angkat oleh orang yang kaya nak, Jadi hidupmu tak susah seperti ini " sesal Iwan

" Tidak ayah... tidak, Mel malah bersyukur sekali ayah dan ibu sudah mengambil Mel dari panti asuhan...Mel tak pernah menyesalkan apapun dalam hidup Mel ayah, Mel sayang ayah dan Ibu " ucap Mel sambil memeluk ayahnya yang sudah berusia kepala 5 itu

Iwan menangis haru, anak yang di besarkannya dalam kesederhanaan begitu tau diri dan menyanyangi mereka dengan tulus pula.

" Ayah doakan kau mendapat Jodohnya yang terbaik nak! " doanya

" Iya ayah... doakan Mel lancar dalam pekerjaan pertama Mel " pintanya yang di angguki oleh Iwan

" Mel kerjanya jadi apa nak ? "

" Mel jadi ob.... gajinya lumayan ayah katanya 3 jutaan, bukankah besar ayah ? " ucapnya senang

" Mel ngak malu jadi ob, nanti kalau ketemu teman-temanmu gimana ? " tanya Iwan

" Ngak lah ayah... yang penting halal, Mel ngak perduli teman-teman Mel mencibir atau mengolok Mel yang penting Mel bisa membanggakan ayah dan Ibu " ucapnya penuh tekad

Iwan tersenyum mendengar nya, tak sia-sia rasanya ia dan istri mendidik Mel selama ini.

" Ya sudah.. Mel sholat dulu baru makan siang sama ayah ya " ucap Iwan yang langsung di laksanakan oleh Melody.

Malam harinya....

Melody sudah selesai menyiapkan makan malam untuk mereka bertiga. Mereka duduk bersama di ruang tengah yang merangkap dapur itu.

Sambil makan malam mereka pun bercakap-cakap perihal Melody yang akan training besok hari.

" Mel... Inikan pekerjaan pertama kamu, bekerjalah yang rajin ya nak...ingat hormati semua orang yang lebih tua ... tundukkan pandangan , Jangan ikut campur urusan orang lain dan yang terpenting jujur. Jangan sekali2 kau berani mengambil hak atau barang orang lain...mengerti!! " nasehat Iwan

" Ya ayah... terimakasih nasihatnya " jawab Melody

" Nak... gelung selalu rambutmu saat bekerja, pakai bedaknya tipis saja dan lipgloss saja. Kau itu cantik nak... jika orang-orang di Kantor melihat kecantikannmu akan menjadi bumerang untukmu sendiri . Tak perlu berdandan berlebihan yang penting rapi... bersih dan tidak bau , ingat pesan ibu ini " timpal Imah

" Iyaa bu.. Melody akan mengingat semua pesan ayah dan Ibu " ucapnya sambil tersenyum senang. Selesai membersihkan sisa makanan Melody pun langsung pamit tidur karena ia tak mau terlambat bekerja di hari pertamanya.

Kini tinggal pasangan tua Iwan dan Imah duduk di beranda bambu di depan rumahnya. Keduanya duduk sambil memandangi bintang di langit.

" Kasihan anak kita pak... nasipnya tidak jauh beda dengan kita, bekerja menjadi ob " kesahnya Imah... walau bagaimanapun Imah sama dengan orang tua yang lain... ingin nasip anaknya lebih baik dari dirinya

" Huffff.... iya bu, kita hanya bisa mendoakan semoga Melody nanti mendapatkan suami yang bisa mengangkat derajatnya . Jika ia mendapat Jodohnya yang baik aku bisa mati dengan tenang " balas Iwan... mata tuanya berkaca-kaca sambil memandang langit

" Bapak.... jangan ngomong begitu... berdoa itu yang baik... mudahan kita panjang umur sampai bisa merawat cucu-cucu kita " protes Imah yang di sambut tawa oleh Iwan

" Ha ha iya bu... maaf, betul kita harus selalu optimis menghadapi hidup ini..maaf ya bu, ayo kita istirahat biar besok segar " ajak Iwan

🐓🐓🐓🐓

Pagi ini sebenarnya tak berbeda dari pagi biasanya. Namun menurut Melody ini adalah pagi terindah, Karena ia akan masuk ke dunia kerja untuk pertama kalinya.

Semenjak subuh mereka sudah bangun... melaksanakan sholat subuh berjamaah dan pak Iwan membaca doa yang begitu panjang dan khusuk untuk anaknya Melody agar selalu di lindungi di manapun berada.

Ketiganya meninggalkan rumah bersama. Pak Iwan mengantar istrinya dengan motor kesayangannya ke rumah majikannya lalu iapun langsung ke tempatnya bekerja. Sedangkan Melody berangkat mengunakan angkot.. Kantornya tak Jauh dari rumah hanya 15 menit mengunakan angkot, Melody sengaja mengajukan lamaran hanya di sekitaran rumahnya agar bisa menghemat ongkos.

Kini Melody sudah sampai di halaman Kantor tempat nya akan bekerja. Senyum Indahnya mengiringi langkah kakinya yang mantap.

" Yesssss akhirnya aku bisa membalas budi kedua orang tuaku... Bismillahirahmanirrahim " ucapnya lalu melangkah dengan kaki kananya terlebih dahulu.

Sampai di sini dulu untuk eps awalnya ya sista....

Jangan lupa untuk...

LIKE...

KOMEN...

VOTE....

Karya terbaruku

Happy Reading selalu

02. Rahasia Melody

Masuk Eps 2 sista... jangan lupa untuk

KOMEN....

LIKE....

VOTEEE... yang banyak... 😍😍

Tampaknya Melody adalah pelamar pertama yang datang karena ruangan yang di sediakan masih kosong melompong. Melody duduk di salah satu kursi sambil menyetel lagu dan memakai earphone nya.

Sambil mendengarkan lagu matanya menerawang mengingat beragam peristiwa yang di laluinya semenjak smp. Ya semenjak smp Ia telah di bully oleh teman-temannya karena ia berkulit seputih susu dengan mata sedikit sipit, sedangkan rambut aslinya cenderung berwarna pirang kecoklatan.

Namun Ibunya selalu menutupi rambut Melody dengan semir hitam agar tak terlalu mencolok. Dari bentuk fisiknya akhirnya Melody menyadari bahwa ia bukan anak kandung keduanya, namun ia tak pernah bertanya maupun mencari tau.

Satu keanehan Melody yang di sadarinya semenjak smp, jika ia mendengar musik tubuhnya langsung bereaksi... membuatnya ingin bernyanyi dan menari seolah menyanyi dan menari itu sudah mendarah daging, namun karena kedua orang tuanya melarang maka Melody tak berani menampakkannya . Kedua orang tuanya lebih mengarahkannya untuk lebih dekat ke agama .

Hanya pada guru keseniannya di smu ia berani curhat, mendengar suara Melody yang begitu merdu akhirnya bu Sinta selalu mengajari dan membimbingnya dalam bernyanyi dan menari. Beragam tarian di ajarkan Sinta karena ia memang lulusan sekolah menari.

Sinta sebenarnya anak orang kaya... ia memiliki beberapa cafe bahkan tak ada yang tau ia memiliki sebuah pub khusus dewasa... dulu saat belum berumah tangga ia kerap menari di pub miliknya itu. Namun karena jiwa pengajarnya... Sinta menjadi pengajar di siang hari dan baru mengurusi usahanya sepulang mengajar.

Terkadang bu Sinta membawa Melody ke cafe atau karaoke miliknya dan menyuruhnya bernyanyi sepuasnya untuk memenuhi pasion nya yang tak bisa di tampilkan di kehidupan nyata.

Pernah suatu hari bu Sinta bertanya... apakah Melody tak ingin mencari orangtua kandungnya karena menurut bu Sinta pasti keduanya bukan orang biasa karena gen yang diturunkan pada Melody sangat luar biasa... selain mempunyai kelebihan bisa menyanyi dan menari... Melody juga sangat pintar dibuktikan dengan nilainya yang selalu masuk 3 besar namun Melody menolaknya... untuk apa mencari orang2 yang tak menginginkannya itulah jawabannya.

Saat perpisahan smu bu Sinta berpesan jika Melody ingin menjadi penyanyi atau penari.. ia bisa menghubunginya... bu Sinta akan menolongnya, namun Melody lebih memilih melamar menjadi Ob karena tak mau mengecewakan kedua orang tua angkatnya.

Disinilah ia sekarang dengan pilihannya menjadi pekerja dan mengubur dalam-dalam hasrat seninya.

Saking asiknya dengan lamunannya, Melody tak menyadari bahwa ruangan sudah mulai ramai. 2 orang karyawan tampak memasuki ruangan dengan langkah yang membahana. Wajah keduanya tanpa senyum... menandakan mereka sangat serius kini.

" Selamat pagi... perkenalkan saya Tony yang akan menjadi kepala divisi kalian, selamat bergabung dengan PT. Samudra, kalian semua adalah ob yang terpilih dari ratusan pelamar. Jangan remehkan pekerjaan ini karena citra kebersihan dan keindahan perusahaan ini ada di tangan kalian. " ucap Tony seorang pria yang akan menjadi bos para ob.

" Di tangan saya ini adalah kontrak pertama kalian yaitu selama 3 bulan, kami akan menganalisis performa kalian setelah 3 bulan... jika bagus maka akan mendapat kontrak lanjutan 6 bulan... Jika tidak maka jejak kalian berakhir, silahkan di baca dulu sebelum di tandatangani , saya beri waktu 15 menit " ucapnya lagi

Lalu rekannya pun membagikan berkas yang berisi kontrak dan ketentuan yang berlaku.

Melody membaca kontrak di tangannya dengan cermat. 3 bulan ini adalah masa percobaan, jadi ia harus bekerja sebaik-baiknya jika ingin melanjutkan ke kontrak 6 bulan. Melody tersenyum melihat nominal gaji yang tertera... ia sudah menghitung pengeluarannya maka ia bisa memberi separuh gajinya untuk ibu dan ayahnya.

Melody menandatangani kontrak tersebut lalu menyerahkannya pada Tony. Tony yang melihat Melody yang begitu belia dan cantik jadi penasaran.

" Siapa Namamu? "

" Melody pak "

" Berapa umurmu? "

" 19 tahun pak "

" Baru lulus smu? " Melody pun mengangguk

" Mengapa tak kuliah...malah bekerja? "

" Tentunya faktor ekonomi pak "

" Mengapa kau mau saja bekerja menjadi ob, di usiamu ini rata2 malu bekerja sebagai ob " selidik Tony curiga

" Saya tak bisa memilih pekerjaan dengan ijazah saya yang lulusan smu saja pak, yang penting halal " sahut Melody

" Yakin.....??? " selidiknya lagi sambil memperhatikan Melody dari atas sampai bawah.... gadis yang cantik, bersih walaupun penampilannya sederhana. Ia harus berhati2 karena tidak sedikit wanita yang melamar di perusahaan ini guna mendekati pimpinan mereka, itu sudah bukan rahasia umum lagi.

Siapa yang tak tertarik dengan bos nya yang duren itu. Super duper tajir dan sangat tampan. Setelah bercerai dengan istrinya Samudra menjadi incaran banyak wanita, namun Samudra sendiri tak tertarik untuk menjalin hubungan serius lagi setelah istrinya menghianatinya.... ia hanya sekedar bermain2 dengan wanita untuk memuaskan hasratnya dan mengusir kesepian.

Banyak wanita yang mengantri menjadi gandenganya dan berharap Samudra akan menikahinya namun Samudra hanya ingin bermain, ia tak ada keinginan untuk menikah lagi.

Itulah mengapa Samudra meminta pegawainya berhati2 menerima pegawai baru, ia tak mau disibukkan dengan urusan wanita di kantor, karena ia tak pernah mau mencampur pekerjaan dan kesenangan.

Melody yang tak mengerti menatap heran pada calon atasannya itu, mengapa ia seperti di curigai?? apa salahnya??

Tony menarik wakilnya untuk berdiskusi

" Bagaimana Doni... apakah gadis itu mencurigakan menurutmu ? " tanya Tony

" Kurasa tidak bos.. jika melihat cv nya gadis itu anak orang biasa dan tinggal di perkampungan tak jauh dari kantor kita, bukan anak orang kaya... namun ia memiliki nilai yg fantastis, ia anak yang pintar. Kurasa ia jujur saat mengatakan faktor ekonomi... lihatlah bos, bapaknya seorang sekuriti dan ibunya seorang pembantu dan ia baru lulus smu 2 minggu lalu " jawab Doni

" Baiklah... tapi kau harus mengawasinya dengan ketat 3 bulan ini " pinta Tony

" Ok bos... " Doni pun menyanggupi

Setelah semua mengumpulkan kontrak yang telah di tanda tangani, ke 20 orang tersebut di bawa ke kantor ob dan melakukan pengukuran untuk seragam ob.

Selama 3 hari mereka menerima pelatihan kilat dari Doni tata tertib dan cara bekerja di perusahaan tersebut.

Melody senang sekali mendapat pengalaman baru. Dulu jika pulang sekolah ia selalu memandangi bangunan PT. Samudra ini... ia terkagum2 dengan desain dan kemegahan bangunan nya, berkali ia berdoa agar bisa bekerja di kantor yang megah tersebut dan kini keinginannya tercapai walau hanya menjadi seorang ob.

Kini saatnya pembagian penempatan di mana para ob baru akan bekerja. Doni di beri kekuasaan oleh Tony untuk melakukannya. Selama 3 hari ini Doni betul-betul memperhatikan Melody dan ia kagum dengan kedisiplinan dan ketelatenan Melody dalam bekerja, ia sungguh2 bekerja dengan baik.

Ruangan PT. Samudra terdiri atas 15 lantai, ob lama dan baru berjumlah 30 orang. Doni memilih Melody dan Joko untuk bekerja di lantai 15 yaitu lantai bos besar dan lantai para kepala divisi.

Joko adalah pegawai lawas dan selalu dipertahankan karena kerajinan dan kejujurannya, ia memasangkannya dengan Melody karena performa Melody juga sangat bagus.

Setelah hasil pembagian di umumkan... beberapa ob lawas berbisik tak suka karena Melody langsung membersihkan lantai top... istilah mereka, hanya ob beruntung yang bisa memasuki lantai itu, karena mereka harus memakai kartu khusus untuk memasuki lantai 15.

Melody mendatangi Joko dan menyapanya.

" Pak Joko perkenalkan saya Melody yang nanti akan menjadi rekan bapak di lantai 15, mohon bantuannya " ucapnya sopan, Joko pun tersenyum

" Ya... semoga kau betah bekerja di sini, ingat Melody bekerja di lantai 15 itu sangat beresiko jadi berhati-hatilah " pesan Joko

" Beresiko bagaimana pak? "

" Lantai 15 adalah kantornya big bos dan beberapa kepala divisi... jika kita melakukan kesalahan kita bisa langsung di pecat... karena mereka termasuk bos 2 semua, makanya biasanya hanya ob senior yang di tempatkan di lantai 15 " ucap Joko membuat Melody takut

Melody bergegas mendatangi Doni

" Maaf pak Doni bisa minta waktunya sebentar? "

" Ya Melody... ada apa? "

" Pak... apa tidak salah saya di tempatkan di lantai 15, katanya biasanya hanya ob senior yang di tempatkan di sana? " tanya Melody

Doni pun tersenyum...

" Ya memang biasanya begitu... namun aku berani mengambil resiko kali ini, karena aku yakin kamu bisa... semangat Melody, buat orangtuamu bangga...ada sesuatu yang perlu kau tau, gaji di lantai 15 berbeda dari lantai lain... mengerti, pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya " ucap Doni lalu meninggalkan Melody yang masih melongo tak percaya

Bagaimanakah hari-hari Melody di lantai 15, sanggupkah ia bertahan

Baca terus episode berikutnya sista

Jangan lupa untuk like komen dan vote karya ke 4 aku ini...

Love you all

03. Hari-hari Melody

Dada Melody berdebar kencang Saat elevator membawanya dan pak Joko ke lantai 15, tempat di mana ia akan menghabiskan waktunya sedari pagi hingga sore hari.

Ting bunyi lift menandakan mereka sampai di Lantai 15, pintupun terbuka.. keduanya lalu keluar dari lift. Pak Joko mengajak Melody ke ruangan mereka... sebuah ruangan 4x4. Didalamnya ada ruang ganti baju dan juga full perlengkapan untuk membersihkan seluruh Kantor.

Pak Joko lalu masuk keruang ganti baju lalu menganti bajunya....

"Melody gantilah dulu bajumu lalu kita akan mulai bekerja " ucap pak Joko

" Baik pak... " ngak pake lama Melody pun siap.

" Mel karena kau baru... Kau membersihkan area luar ruangan dan saya akan membersihkan area dalam ruangan, di lantai 15 ini ada 3 ruangan Kepala divisi , 1 ruangan big bos, 1ruang rapat, 2 toilet luar 1 ruangan bersantai yang gabung jadi satu dengan taman dan 1pantry plus ruang makan" jelas pak Joko... Melody mendengarkan dengan seksama

" Jadi saya akan membersihkan 4 ruangan bos dan ruang rapat sisanya kamu... mengerti?! " tanya Joko

" Iya pak... Mel mengerti, di taman banyak juga kaca ... apa harus di bersihkan juga setiap hari Pak ? "

" Tentu... Tapi bagian taman terakhir saja kau bersihkan setelah bagian dalam selesai, yang pertama harus sering kau cek kebersihannya adalah kebersihannya 2 toilet di luar, Karena walaupun di tiap ruangan bos ada toiletnya tidak menutup kemungkinan mereka mengunakan toilet luar " paparnya lagi

Mulailah kedua ob tersebut membersihkan areanya masing2. Ruangan yang pertama kali di bersihkan Melody adalah toilet luar. Melody ternganga melihat kemewahan toilet tersebut...

" Gila... toilet aja mewah banget, sepertinya perabotannya aja dari luar negri... aku pernah melihatnya di majalah bu guru " celotehnya dalam hati, sedang asik membersihkan toilet masuklah seorang wanita berusia 40 tahunan yang bodynya rada sexy Namun tetap terlihat cantik bersih

" De... kemari, tolong saya!! " titahnya

" Iya bu... ada yang bisa saya bantu? "

" Cuci bersih dulu tanganmu lalu tolong cepolkan rambutku... buat seperti rambutmu, cepat ya nanti bos keburu datang " pintanya... dengan cepat Melody melepaskan sarung tangannya lalu mencucinya bersih

" Kita kemejaku saja..ayo " ajaknya , tanpa suara Melodypun mengikuti wanita tersebut ke mejanya yang berada di depan ruangan big boss bertuliskan sekertaris Ceo

" Cepat cepolkan rambutku... ini sisirnya!! "

" Baik bu... " Sahut melody lalu mengerjakan rambut tersebut

" Kamu ob baru ya... kemaren kayaknya bukan kamu? "

" Iya bu... saya baru mulai bekerja hari ini "

" Saya Kartika Sekertaris Ceo... siapa namamu? " tanyanya

" Saya Melody bu.... "

" Jangan panggil bu dong... kan belum tua.. he he panggilnya mba aja ya, biar awet muda " celoteh Kartika

" Baik mba... sudah selesai, ini sisirnya " ucap Melody sambil menyerahkan sisir Kartika, Kartika memperhatikan rambutnya dengan cerminnya... Ia nampak puas

" OK terimakasih Mel... semoga kau betah disini , ingat berhati-hatilah jika bertemu dengan Santi... kalau bisa menghindar saja dari dia, Sekertaris baru tapi rese dan sombongnya luar biasa... ingat itu ya " pesan Kartika... Melodypun mengangguk

" Terimakasih mba infonya, Melody akan mengingatnya " ucapnya sopan lalu kembali beraktifitas

Tak terasa 3 jam berlalu...belum kelar juga kerjaannya, kini Melody berada di taman dan sedang membersihkan kaca yang begitu banyak... Namun hanya ruangan itu saja yang full kaca, ruangan lain tidak

Tak lama pak Joko menyusul

" Sudah selesai Mel? "

" Ini pak sisa kaca-kaca ini saja setelah itu selesai " jawabnya sambil menyeka keringatnya

" Kalau sudah selesai kau bisa istirahat di ruangan ob ya, kau bebas mengambil minum atau makanan apapun di pantry dan bawa saja keruangan ob, bapak mau ke lantai 5 dulu di panggil kepala divisi kita "

" Baik pak !!" Melody pun terus menyelesaikan pekerjaannya.

Sesampainya di lantai 5 sudah berkumpul perwakilan ob dari masing-masing lantai... semua ob senior.

Tony meminta ob senior menyampaikan jika ada keluhan mengenai pekerjaan dari ob baru, beberapa ob pun menyampaikan keluhan mereka namun tidak dengan Joko... ia hanya diam saja menyimak.

" Joko... kau tak ada keluhan dengan partner barumu... kau berpartner dengan siapa? " tanya Tony

" Saya berpartner dengan Melody pak... sampai saat ini tak ada keluhan, walaupun baru lulus smu anak itu bisa bekerja dengan baik " jawab Joko, Tony langsung melotot pada Doni mendengar Melody di tempatkan di lantai 15

" Don... lo ngak salah, naroh anak baru yang masih belia di lantai top? bagaimana jika nanti bermasalah dengan bos " bisik Tony

" Tenang aja bos... saya sudah memperhatikannya selama 3 hari kemaren... ia sangat cekatan bekerja dan cepat mengerti, buktinya Joko ngak ada komplain kan " jawab Doni

" Baiklah.... tapi kalo ada apa-apa... kau tanggung jawab ya " pesan Tony

" Assiappp bos... " jawab Doni

" Baiklah... harap kalian bisa membimbing ob baru partner kalian, kita akan mengadakan rapat evaluasi lagi minggu depan, rapat bubar "! titah Tony

Para ob pun bubar....

" Pak Joko..... " panggil rekannya

" Ada apa Sisi? "

" Pak... ajukan dong nanti aku bertukar tempat dengan ob baru itu, aku kan lebih senior masa di taroh di lantai 10 " pinta Sisi

" Lho yang memutuskan kan pak Doni "

" Ya Sisi tau... makanya nanti kalau evaluasi minggu depan bapak keluhan aja anak baru itu... jadi kan bisa roling ama aku... ya ya " rayu Sisi lagi, ia sangat ingin bisa satu lantai dengan bos perusahaan, agar bisa merayu... siapa tau beruntung, pikirnya

" Maaf Si.... aku tidak suka berbohong, aku akan melaporkan apa adanya, permisi " pamit Joko tak suka dengan pemikiran Sisi, bukan hanya sekali Joko mendapat permintaan semacam ini dari rekan ob nya, karena bekerja di lantai 15 memang memiliki banyak keuntungan. Selain mendapat gaji lebih besar, fasilitas makanan juga jauh berbeda karena lantai 15 makanannya sekelas hotel bintang 5.

Hanya ob lantai 15 yang bisa naik ke lantai itu, karena lantai 15 memang sangat sakral, tak sembarangan orang bisa masuk... termasuk tamu perusahaan. Hanya tamu Ceo yang bisa naik ke lantai 15 di luar itu paling mentok ke lantai 14.

Sekembalinya Joko ke lantai 15, ia mendapati Melody sedang membersihkan pantry

" Melody... kalau sudah selesai istirahat saja dulu, hari sudah siang sebentar makan siang datang kita harus membagikan makan siang nanti " ucap Joko yang di angguki oleh Melody

Melody kemudian membuat es teh

" Pak Joko mau minum apa, nanti Mel bikinkan sekalian " tanyanya

" Coba bikinkan saya kopi panas dengan rasa manis yang pas... tidak kemanisan tidak juga terlalu pahit, apa kau bisa? " tanya Joko

" Bisa pak... sebentar Mel bikinkan " ucapnya... lalu segera membuat teh dan kopi pesanan Joko. Selesai membuatnya Melody menyerahkannya pada Joko

" Ini pak Joko... silahkan diminum, hati-hati masih panas banget lho pak " ucap Melody, Joko mencicipi kopi buatan Melody... ia menimbang rasanya sambil menutup kedua matanya, senyumnya mengembang sempurna

" Bagus Melody... ingat jika kau diminta membuat kopi untuk Ceo kita... pak Samudra buatlah persis seperti ini, mengerti!! " pesannya

" Baik pak "

" Kalau untuk ketiga kepala divisi buatkan kopi mix merk xxxx ini ya... mereka tak suka kopi hitam seperti ini, sementara ini biar saya yang membuatkan minum pagi... Nanti pelan2 kuajari kamu " pesannya lagi

" Baik pak.... akan Melody ingat " jawabnya penuh semangat

2 minggu sudah Melody bekerja, namun belum sekalipun ia pernah bertemu dengan Ceo perusahaan karena Samudra memang masih mengunjungi neneknya di negri gingseng.

Kehidupan Melody sangat di syukurinya, ia sangat menantikan hari gajian pertamanya... ia sudah tak sabar bisa mempersembahkan hasil jerih payahnya pada kedua orang tua angkatnya.

Sampai eps ini belum ada riak ya sis

See you next eps

Jangan lupa like komen dan votee nya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!