NovelToon NovelToon

TRACE OF LOVE

Prolog

Kenes Satrio seorang guru TK yang masih berumur dua puluh dua tahun merupakan seorang gadis lugu yang memiliki kesederhanaan dalam hal penampilan, tutur kata, maupun tingkah lakunya.

Kenes memiliki seorang anak murid yang bernama Arga Rajaswa. Arga putra dari seorang konglomerat muda yang bernama Nathan Rajaswa. Kenes dan Arga sangat dekat, mereka saling menyayangi melebihi hubungan sebagai guru dan murid. Bahkan Arga sering berdoa suatu saat kelak dia bisa memiliki mama lagi sebaik ibu gurunya yang bernama Kenes Satrio.

Nathan Rajaswa memiliki seorang kekasih setelah kepergian istrinya bertahun-tahun silam. Istrinya Nathan meninggal karena kehabisan darah saat melahirkan Arga. Semua terjadi karena, Nathan menyimpan dendam yang begitu dalam pada papa mertuanya yang telah menabrak papa dan mamanya Nathan sampai meninggal dunia. Dendamnya dia lampiaskan dnegan cara menikahi putri dari tersangka penabrak itu lalu membuatnya hidup menderita di dalam pernikahan yang kejam, dingin, dan tanpa cinta bahkan istrinya Nathan melihat sendiri perselingkuhannya Nathan di atas ranjang mereka hingga istrinya terjatuh dari tangga di usia kehamilan tujuh bulan sampai istrinya Nathan berhasil melahirkan Arga namun akhirnya meninggal dunia karena, kehabisan darah.

Nathan tidak pernah berhubungan dengan wanita sejak istrinya meninggal lima tahun yang lalu hingga sampai pada akhirnya dia bertemu dengan Keswari Satrio seorang model cantik yang juga merupakan kakak tirinya Kenes Satrio. Nathan berniat menjadikan Keswari Satrio sebagai wanitanya setelah dia mendapatkan kesucian Keswari di malam mereka bercinta dengan sangat liar dan panas.

Keswari berbangga diri bisa menjadi wanitanya seorang Nathan Rajaswa dan mendapatkan begitu banyak, uang, materi, fasilitas dan kemudahan di dalam karirnya.

Namun Keswari juga memiliki kekasih tanpa sepengetahuannya Nathan. Kekasihnya adalah seorang vokalis band.

Kenes Satrio juga telah memiliki kekasih yang bernama Elang Rajendra. Seorang drummer yang tengah naik daun, tampan, keren, dan digandrungi banyak gadis-gadis muda.

Elang dan Kenes bersahabat sejak mereka masih duduk di bangku SMA dan mereka akhirnya berpacaran setelah Kenes mulai mengajar sebagai guru TK.

Nathan memiliki seorang nenek yang berhati baik dan lembut juga penyayang. Neneknya Nathan bernama Anjani Rajaswa. Anjani sangat menyayangi Arga cicitnya meskipun Nathan belum bisa menerima keberadaannya Arga sebagai putra kandungnya tapi Arga tidak kekurangan kasih sayang dari nenek Anjani.

Keswari akhirnya memutuskan untuk pergi ke luar negeri mengejar karir dan impiannya untuk menjadi seorang model Internasional. Sedangkan Kenes dan Nathan akhirnya menikah karena suatu keadaan yang mendesak.

Elang Rajendra pun memutuskan untuk mundur dari dunia keartisan dalam negeri dan hengkang ke Korea demi untuk keselamatannya Kenes. Kenes mendapat serangan dari para penggemarnya Elang akibat dari perbuatan cerobohnya Elang mengunggah foto dia dan Kenes di media sosial dengan caption "yang paling spesial" oleh karena itu, Elang akhirnya memutuskan untuk berkarir di Korea. Kebetulan Elang juga mendapatkan tawaran sebagai drummer salah satu band yang tengah naik daun di Korea.

Kenes dan Nathan diutus oleh nenek Anjani untuk pergi ke luar kota mengurus pembangunan hotel baru mereka di sana. Selama satu Minggu mereka berencana menetap di kota itu sampai di hari H pembukaan hotel itu tiba.

Kebersamaannya dengan Kenes istrinya telah membuat Nathan secara perlahan namun pasti melupakan Keswari kekasihnya. Namun, Kenes masih belum bisa melepaskan Elang dari dalam hatinya. Elang masih sangat dia sayangi walaupun dia sudah menjadi istri sahnya Nathan Rajaswa.

Karena kecemburuannya, Nathan menyembunyikan ponsel lamanya Kenes karena, Elang menelepon Kenes tengah malah di ponsel itu. Lalu Nathan menggantinya dengan ponsel baru. Kenes belum mengetahui soal itu untuk itulah Kenes masih terus menunggu telepon dari Elang kekasihnya.

Bonusnya apa?

Ini adalah lanjutan kisah Kenes dengan wajah baru karena, yang lama udah pindah rumah😁 Semoga suka😍

...😘Happy reading😘...

Kenes tertidur di dalam perjalanan menuju ke hotel. Dengan perlahan Nathan menangkup kepala mungilnya Kenes lalu merebahkan kepala itu di atas pundaknya. Nathan kemudian menunduk mencium keningnya Kenes, "kamu lucu banget sih kalau tidur. Imut, menggemaskan dan nggak berisik, heeeee" gumam Nathan.

"Iya anda benar, tuan" sahut Jono.

"Eh! kamu kok nyahut? siapa yang nanya kamu?" Nathan berucap kesal Jono dengan suara lirih, takut kalau Kenes terbangun.

"Maaf tuan! tapi anda.memang benar, non Kenes itu sangat imut, polos dan ........"

"Mau mati kamu? berani benar kamu memuji istriku" Nathan menendang jok mobil di depannya dan Jono langsung berucap, "maaf tuan!"

"Jangan pernah lakukan lagi. Hanya aku yang boleh memujinya" ucap Nathan ketus.

"Tapi saya jarang mendengar tuan memuji non Kenes" ucap Jono dengan kepolosannya.

"Iya kamu benar. Apa aku harus memujinya terus mulai dari sekarang?" tanya Nathan.

"Iya tuan! itu harus. Istri saya kalau sehari saja nggak saya puji bisa ngambek selama setahun, heeeee" ucap Jono.

"Itu kan istri kamu. Istriku ini beda. Dia unik dan sepertinya pujianku belum berpengaruh untuknya, justru jika aku puji, dia malah ngambek, tzk! dia memang unik" ucap Nathan sembari menggelengkan kepalanya dan mengelus bahunya Kenes yang tengah dia rangkul.

"Saya lihat anda begitu menyayangi dan mencintai istri anda, ya tuan"

"Tentu saja aku harus menyayangi dan mencintainya......what?! aku......bilang apa barusan?" tanya Nathan ke Jono.

"Anda menyayangi dan mencintai.........."

"Ada apa sih? kok berisik banget?" Kenes terbangun karena suara kerasnya Nathan yang tersentak kaget saat Nathan menyadari dia mengucapkan kata sayang dan cinta untuk Kenes.

"Itu non, tadi.................."

Nathan langsung menendang kembali jok mobil yang diduduki Jono dan segera berucap, "Jono cerita kalau dia tidak menyayangi istrinya makanya aku kaget dan sedikit berteriak tadi. Aaaa, Jon, sama istri tuh harus sayang dan cinta"

Jono menggelengkan kepalanya dan menyahut "iya tuan, siap!"

"Iya pak Jono, sayangi istri dan anak!" kenes menambahkan.

"Baik non" sahut Jono.

Dasar bos aneh, mengaku cinta dan sayang di depan istrinya sendiri kok sungkan malah aku yang kena getahnya. Batin Jono kesal.

Nathan berpura-pura menepuk-nepuk pundaknya.

Kenes menoleh dan bertanya, "kenapa mas dengan pundaknya mas?"

"Kamu tadi tertidur di sini lamaaaaaa bangeeettt jadi pegal nih pundakku" ucap Nathan sambil terus menepuk-nepuk pundaknya dan mengerucutkan bibirnya.

"Hah? apa benar begitu pak Jono?" tanya Kenes.

"Benar non" sahut Jono.

Tapi ya nggak lamaaaaaaa bangeeetttt sih, non. Batin Jono.

"Kamu nggak percaya sama aku? dan lebih percaya sama Jono?" Nathan semakin merengut dan langsung memunggungi Kenes.

"Bukan begitu, mas. Aku kan nggak sadar tertidur di atas pundaknya mas jadi aku nanya ke pak Jono. Sini! hadap sini! biar aku pijit pundaknya mas, biar aku nggak punya hutang budi" ucap Kenes.

Nathan memutar badan dan menatap Kenes, "diantara suami istri tuh nggak ada yang namanya hutang piutang, hutang budi atau semacamnya. Ralat omonganmu tadi!"

"Tapi aku memang nggak mau punya hutang budi sama mas. Habisnya kalau punya hutang budi sama mas, bayarnya mesti pakai cara yang aneh-aneh" ucap Kenes lalu merengut.

"Pfffttt" Nathan menahan tawa lalu berucap, "kamu lucu dan menggemaskan mirip dengan Chery Darmawan, cinta pertamaku"

"Chery itu nama kekasihnya, mas?" tanya Kenes.

"Bukan. Chery Darmawan itu cinta pertamaku tapi bukan kekasihku yang sekarang" ucap Nathan dengan santainya.

"Cih! banyak banget cewekmu, mas, mas" ucap Kenes sambil menggeleng-nggelengkan kepalanya.

Nathan menunduk untuk melihat lebih dekat bola matanya Kenes, "kamu cemburu?"

Kenes mendorong Nathan untuk menjauhinya, "mana ada cemburu. Sini pundaknya! jadi nggak dipijit?"

"Nggak usah! kalau dipijit dikasih bonus aku mau" jawab Nathan sambil tersenyum lebar.

"Bonus?"

"Iya Bonus" Nathan menatap Kenes dengan senyum menggoda.

"Seperti apa contoh bonusnya?" tanya Kenes sambil bersedekap.

"Pujian, belaian penuh cinta, atau ciuman, heeee"

"Mana ada bonus model begituan, itu namanya ngelunjak. Udah dipijit enak kok masih minta bonus, mana bonusnya aneh-aneh lagi, dasar menyebalkan" ucap Kenes.

"Kamu juga menyebalkan" ucap Nathan sambil mencebikkan bibirnya ke arah Kenes.

Kenes lalu menggeser letak duduknya menjauhi Nathan dengan tetap bersedekap dan mulai mengeraskan wajahnya karena, kesal.

"Sudah sampai tuan" ucap Jono kemudian.

"Ayuk turun!" Nathan mengajak Kenes untuk turun di saat mereka sudah sampai di depan hotel Rajaswa. Namun, Kenes menggelengkan kepalanya.

"Kenapa malah kayak hiasan dashboard mobil sih, geleng-geleng kepala? Ayuk turun!" Nathan mengerutkan dahinya di depan Kenes.

"Nanti ketemu sama kak Mark terus saling sapa dimarahi lagi hufffttt, mending aku di dalam mobil aja daripada dimarahi dan dapat hukuman" ucap Kenes.

Nathan mendengus kesal, "itu karena si Mark itu punya niat nggak jelas sama kamu makanya aku marah kalau kamu disapa sama dia"

"Maka dari itu tuan Nathan Rajaswa yang terhormat, aku di dalam mobil saja, ya" ucap Kenes dengan kesal.

"Turun! atau aku gendong?" Nathan mulai menggertakkan giginya dan dengan segera Kenes membuka pintu mobil dan melangkah turun.

Nathan kemudian turun dan menyusul Kenes lalu menengadahkan tangannya di depan Kenes.

Kenes menatap tangan menengadahnya Nathan lalu berkata, "maaf mas, aku nggak ada uang receh"

"Cih! kau pikir aku pengemis? taruh tangan kamu di sini!" perintah Nathan.

"Nggak mau" Kenes berucap sembari melangkah lebar meninggalkan Nathan.

Nathan mendengus kesal lalu dengan segera membopong tubuhnya Kenes sampai Kenes memekik kaget dan berteriak, "turunkan aku, mas!" sambil meronta-ronta di dalam dekapannya Nathan.

"Salah sendiri nggak mau bergandengan tangan maka aku gendong aja kamu" ucap Nathan sambil tersenyum tipis.

"Baiklah! turunkan aku dan kita bergandengan tangan" ucap Kenes.

Dasar orang gila. Suka semau gue dan tindakannya benar-benar tidak bisa diprediksi, dasar gila. Batin Kenes kesal.

Nathan tersenyum senang lalu menurunkan Kenes secara perlahan sampai kedua kakinya Kenes benar-benar kokoh menginjak lantai lalu dia kembali menengadahkan tangannya di depan Kenes dan dengan sangat terpaksa Kenes menaruh tangannya di atas tangan itu kemudian Nathan menggenggam tangannya Kenes dengan sangat erat.

Perasaannya Nathan membumbung tinggi di udara saking bahagianya dia bisa berjalan bergandengan tangan dengan istrinya di sepanjang koridor hotel untuk memeriksa semua kesiapan pembukaan hotel itu besok.

Mark menyambut kedatangannya Nathan dan Kenes dengan senyum tampannya dan pandangannya langsung melekat ke tangan Kenes dan Nathan yang saling bertaut. Nathan menyadari arah pandangnya Mark maka dengan sengaja dia langsung mencium tangannya Kenes, membuat Kenes terlonjak kaget dan menolah spontan ke Nathan.

Alih-alih membalas tatapannya Kenes, Nathan tersenyum ke Mark dan berucap, "terima kasih untuk kesiapan semuanya Mark. Saya akan bergandengan tangan seperti ini terus untuk hari ini, besok dan selama-lamanya. Istri saya akan mendampingi saya di acara pembukaan hotel ini besok"

Mark tersenyum dengan sangat terpaksa karena, cemburu lalu berucap, "tentu saja harus terus bergandengan tangan karena anda berdua adalah sepasang suami istri. Saya permisi akan mengecek bagian sana dulu"

Nathan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Kenes kembali menoleh dan melotot ke Nathan, "apa maksudnya selamanya tadi?"

"Sssttt! jangan berisik aku lapar, kita makan dulu yuk!" tanya Nathan dengan senyum lebar tanpa mengindahkan serangan protesnya Kenes.

Kenes mengikuti langkahnya Nathan dengan kesal.

Kenapa dia akhir-akhir ini suka banget mengucapkan kata selamanya? Batin Kenes kesal.

Sehati

Beragam rasa berkecamuk di dalam dada dan benaknya Elang. Elang sungguh tidak menyangka kalau Kenes tega mengkhianatinya dan menikah dengan orang lain. Elang juga merasa butuh penjelasan dari nenek Anjani Rajaswa karena, nenek Anjani mengetahui hubungannya dengan Kenes namun kenapa nenek Anjani merestui pernikahan Kenes dengan Nathan Rajaswa.

Elang mengemudikan mobilnya menuju ke kota S untuk menemui Kenes, dengan kesal dan berkali-kali dengan tanpa sadar dia memukul kemudi mobilnya dengan sangat geram.

Hanya dalam hitungan beberapa hari saja dia meninggalkan Kenes, dia ditimpuk beragam kekecewaan.

"Tega kamu Nes, tega banget sama aku" Elang mendesahkan kesedihan dan kekecewaannya ke udara.

Sementara itu Kenes dan Nathan telah sampai kembali ke rumah mereka setelah menyelesaikan makan siang mereka di sebuah resto. Kenes menjinjing tiga paper bag dan berlari masuk ke dalam kamar mendahului Nathan lalu mengunci pintu kamar itu. Kenes mau mandi dan nggak ingin Nathan berada di dalam kamar di saat dia sedang mandi.

Ceklek....Ceklek...Ceklek

"Shit! dikunci?" Nathan mengernyit lalu mengetuk pintu kamarnya sambil berteriak, "Kenken buka pintunya! kamu ngapain sih kok pakai dikunci pintunya"

Tidak ada sahutan karena Kenes sudah berada di dalam kamar mandi dan pendengarannya terhalang bunyi guyuran air dari keran.

"Nggak dijawab lagi, hmm! dasar menyebalkan. Mbok! sini!" Nathan mengayunkan tangannya ke mbok Iyem.

Mbok Iyem dengan segera menghampiri tuannya, "iya mas, den, tuan, ada apa?"

Nathan menggeleng-nggelengkan kepalanya menatap mbok Iyem, "nggak istri, nggak asisten rumah tangga, aneh semua, hmm!" Nathan menghempaskan kekesalannya ke udara lalu berucap, "mana kunci duplikat kamar ini"

Mbok Iyem yang selalu membawa semua kunci pintu rumah tersebut di saku dasternya kemudian merogoh saku dasternya dan menyerahkan segerombolan anak kunci ke tuannya, "monggo" ucapnya.

"Yang mana kuncinya?" tanya Nathan dengan kesal.

"Nggih dicoba sik, satu persatu, mbok ya mboten (tidak) hapal to den, mas, tuan, heeeee" mbok Iyem merenges ke Nathan.

"Kamu yang coba" Nathan menyerahkan kembali segerombolan kunci itu ke mbok Iyem lalu melangkah mundur.

Mbok Iyem melangkah ke depan pintu dan mencoba salah satu kunci dan langsung berhasil membuka pintu kamar itu.

"Kamu ngerjain aku ya? katanya nggak ngerti kuncinya yang mana, nah itu kok bisa langsung nemu dan kebuka pintunya?" Nathan menyipitkan matanya ke mbok Iyem.

"Hahahaha, mana berani simbok ngerjain den bagus, makanya kalau mau membuka semua hal itu harus pakai kelembutan nggak pakai emosi dan darah tinggi, mekaten ndoro (begitu tuan)" mbok Iyem kembali merenges ke Nathan.

Nathan menggaruk kepalanya lalu melangkah masuk ke dalam kamar sambil menutup pintu kamarnya. Mbok Iyem menghela napas panjang melihat tingkahnya Nathan lalu kembali melangkah ke belakang untuk memunguti jemuran yang sudah kering.

Nathan mendengar suara keran air dari arah kamar mandi lalu dengan santainya dia merebahkan diri di atas ranjang sambil berpangku tangan menatap langit-langit kamar. Dia mengantre untuk mandi, menunggu Kenes keluar dari dalam kamar mandi.

Kenes mengumpat kesal ketika melihat ke gantungan baju, "shit! karena tergesa-gesa mengunci kamar dan berlari ke kamar mandi, aku lupa bawa baju ganti kan, hmm! Kenes, Kenes, udah pikun aja nih kamu" ucap Kenes pada dirinya sendiri, sembari melangkah keluar dengan tubuh polosnya dengan langkah ringan karena, dia merasa kalau dia telah mengunci pintu kamarnya dan Nathan bisa dipastikan seratus persen masih berada di luar kamar.

Ceklek.

Nathan mendengar pintu kamar mandi terbuka secara refleks bangkit memutar badan ke arah kamar mandi dan......... bersitatap dengan Kenes.

Nathan menurunkan arah pandangnya ke bawah dan semakin ke bawah dengan mulut terbuka lebar.

"Kyaaaaaa!!!" Kenes kebingungan menutupi tiga titik sensitifnya karena, dia hanya memiliki dua tangan.

Dengan kecepatan kilat Kenes akhirnya berputar badan dan masuk kembali ke dalam kamar mandi lalu berteriak melayangkan protes, "mas keluar! lagian kok mas bisa masuk sih, kan udah aku kunci pintunya?"

"Aku kan cerdas, membuka pintu aja, masalah kecil buatku" ucap Nathan dengan santainya, "udah keluar aja nggak apa-apa, nanggung kan, lagian aku udah terlanjur melihat semuanya tadi"

"Mas keluar! aku mau ambil baju ganti, aku lupa bawa tadi" pekik Kenes dengan serius.

Alih-alih keluar, Nathan menuju ke lemari pakaian dan mengambilkan baju ganti untuk Kenes lengkap dengan pakaian dalamnya Kenes.

Nathan menatap pakaian dalamnya Kenes yang berada di dalam genggamannya, "hmm! dia itu lugu dan polos tapi selera pakaian dalamnya oke juga nih" Nathan mengulum bibir menahan senyum.

Tok...Tok

Pintu kamar mandi terketuk dan Kenes terlonjak kaget, "siapa?" tanyanya secara refleks.

"Tentu saja suami kamu. Siapa lagi yang berani masuk ke kamar ini selain suami kamu" ucap Nathan kesal.

"Ngapain ketuk-ketuk? keluar mas! keluarlah aku mohon! aku mau ambil baju ganti"

"Lha ini aku udah ambilkan baju ganti kamu. Buka pintunya!" ucap Nathan.

"Aaaa! dasar ngeyel, menyebalkan! taruh di depan pintu lalu pergi! aku akan mengambilnya setelah mas pergi" ucap Kenes dengan kesal.

"Ya kalau ditaruh di depan pintu kotor dong nanti bajunya. Kamu mau mengalami gatal-gatal di sekujur tubuhmu dan nggak bisa tidur semalaman? udah buka pintunya! aku juga nggak akan ngapa-ngapain kamu, aku nggak tertarik sama tubuh kurusmu itu"

Kenes mendengus kesal dan akhirnya mengalah, dia membuka sedikit pintu kamar mandinya lalu mengeluarkan tangannya, "taruh di atas tanganku"

Nathan menaruh tangannya di atas tangannya Kenes yang menengadah.

"Mas! kok tangan mas sih"

"Iya lalu apa?" Nathan menahan geli menggoda Kenes.

Kenes menghempaskan tangannya Nathan, "bajunya, cepat! aku mulai kedinginan nih"

"Buka pintunya lebar-lebar dan biarkan aku masuk, aku akan menghangatkan badanmu" ucap Nathan sembari menaruh baju gantinya Kenes di atas tangannya Kenes.

Kenes langsung menarik tangannya, menutup pintu kamar mandinya dan dengan cepat menguncinya.

Nathan langsung menggemakan tawanya ke udara.

Kenes keluar dari dalam kamar mandi dengan dressnya dan langsung menatap Nathan dengan heran, "kok masih berdiri di depan pintu gini sih? ngintip ya?"

"Cih! siapa yang ngintip. Lihatlah mana ada lubang di pintu itu. Minggir aku mau mandi" Nathan mendorong pelan tubuhnya Kenes lalu dia melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan saat dia hendak menutup pintunya dia melihat Kenes masih menatapnya lalu dia berucap, "mau ikut masuk? mau memandikan suami kamu nih?"

Kenes langsung menggelengkan kepalanya dan berlari pergi meninggalkan Nathan.

Nathan menutup pintu kamar mandinya dan mandi dengan terus tergelak geli mengingat semua tingkah konyolnya Kenes beberapa hari belakangan ini.

Kenes terengah-engah saat sudah sampai di sebelahnya mbok Iyem.

Mbok Iyem menoleh dan tersenyum penuh arti sambil menyenggol bahunya Kenes dia berucap, "wadidaw Non, kalau pengantin baru lha kok mesti terengah-engah saat keluar dari kamar pengantin, hihihihi. Bikin mbok berasa muda lagi nih, pfffttt"

Kenes memotong wortel sembari berucap, "hmm mbok, mbok, sepertinya pikirannya mbok itu perlu dibersihkan, disapu, dan dipel" Kenes kemudian terkekeh.

"Mbok pokokmen tahu nggak usah berkelit, hmm, pffttt" mbok Iyem kembali menyenggol bahunya Kenes.

Kenes hanya bisa tersenyum, mengalah, dan menggelengkan kepalanya menanggapi kejahilannya mbok Iyem lalu dia berucap, "mau masak apa mbok? kok pakai wortel?"

"Lha Non mau masak apa? kok nanya mbok?" mbok Iyem terkekeh.

"Yaaahhh, Kenes kira mbok Iyem udah siap mau masak apa habisnya semua bahan udah di atas meja nih" ucap Kenes sambil menatap mbok Iyem dengan senyum kesalnya.

"Siapa yang nyiapin bahan, lha wong mbok mbersihin kulkas kok" ucap mbok Iyem dengan santainya.

"Huuffttt, oke yang waras ngalah aja ya" ucap Kenes kemudian dan disambut gelak tawanya mbok Iyem.

Kenes kembali menggelengkan kepalanya lalu menatap wortel yang sudah terlanjur dia potong dadu, "masak fu yung hai aja mbok, tolong keluarkan telur dan ayam rebus sisa masak tadi pagi, tolong disuwir-suwir ya!"

"Siap Non!" mbok Iyem langsung menyiapkan semuanya dan membantu Kenes memasak fuyunghai ala Kenes.

"Emm, mas Nathan suka kuah yang nyemek alias kental atau yang encer ya?"

"Nyemek" sahut Nathan sembari menarik kursi dan duduk di atasnya.

Kenes menoleh dan bertanya, "emangnya mas tahu, aku mau masak apa?"

"Enggak tahu, tapi yang pasti aku suka kuah kental untuk steak, fu yun hai, capcay, dan masakan semacamnya" sahut Nathan.

"Cieeee sehati nih, tahu aja kalau istri cantiknya masak fu yun ghai, ehem, ehem eheeeemmmm" sahut mbok Iyem.

"Apa sih mbok" Kenes kembali memutar badan dan fokus ke masakannya sedangkan Nathan mengulas senyum lebar. Dia senang sekali dikatakan sehati sama Kenes, senang sekali. Dia kemudian mengacungkan jempolnya ke mbok Iyem dan mbok Iyem langsung tertawa senang.

Kenes menoleh ke mbok Iyem, "kenapa tertawa mbok, ada yang lucu?"

"Emm, ada dong tapi rahasia lucunya, hihihihi" mbok Iyem kembali tertawa ketika melihat Nathan kembali mengacungkan jempol untuknya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!