NovelToon NovelToon

Ibu Muda Pengganti

1.Hari Bahagia

Perkenalkan namaku bella saat ini aku sedang mempersiapkan skripsi akhirku. Persiapannya mungkin akan cukup menguras tenaga dan pikiran namun aku harus semangat untuk bisa menyelesaikannya agar bisa mendapatkan gelar sarjana dan segera mengabdikan ilmu yang telah aku dapatkan.

Aku sangat senang semua persiapan telah ku jalani dengan baik aku sudah tidak sabar lagi untuk bisa di wisuda.

Apalagi ayah dan ibuku mereka sangat senang mendengar bahwa anaknya ini akan diwisuda ya hari gembira itu telah terdengar bahwa akan dilaksanakan bulan depan ayah dan ibu serta saudaraku pasti senang mendengar kabar ini.

Hal yang paling bahagia dan membanggakan bagi orang tuaku dan diriku adalah karena aku anak bungsu orang tuaku sangat senang melihat putrinya bisa menyelesaikan kuliahnya dan semoga ilmu yang ku dapatkan bisa bermanfaat bagi diriku dan orang lain.

Aku harus mempersiapkan diri dengan baik dari segi kesehatan dan semua persiapan untuk acara wisuda. Termasuk perlengkapan wisuda seperti pakaianku dan orang tuaku serta hal lainnya yang diperlukan dan aku sudah tidak sabar lagi untuk bulan depan.

Setelah beberapa minggu kemudian dan menjelang hari H aku sangat antusias saat perlangsungan dari acara wisuda.

Oohh ya aku mengambil jurusan pendidikan guru sd kenapa memilih jurusan ini karena aku sangat suka dengan anak kecil.

Alasanku karena suka anak kecil juga diakui oleh saudaraku dimana sejak aku SMA setiap sore harinya aku akan mengajar beberapa keponakan dan anak-anak tetanggaku.

Bukan hanya pelajaran umum aku juga mengajar mereka mengaji kakakku pernah mencoba mengajar mereka karena kakakku sudah sarjana atau ilmunya lebih tinggi dan baik dariku yang masih anak sekolahan saat itu.

Namun kakakku sulit mengontrol emosinya jika anak-anak itu sedikit berisik dan sering salah dalam belajar.

Maka dari itu kakakku menyuruh aku untuk mencoba mengajarkan anak-anak itu dan hasilnya mereka sangat suka bila aku yang mengajarinya karena aku sedikit lebih bisa mengontrol emosiku.

Melihat itu semua kakakku mengatakan

" kamu lebih cocok jadi guru anak-anak itu bel dan jika nanti kamu kuliah lebih baik kamu mengambil jurusan pendidikan guru sd ya jadi guru SD ".

Itulah cerita singkatku tentang latar belakang memilih jurusan itu baiklah aku harus bersiap-siap untuk acara wisuda besok pagi ayah dan ibu sudah datang dari kampung.

Saudara lainya akan menyusul datang pada pagi hari saja aku kuliah di ibukota provinsiku jadi aku berasal dari salah kampung.

Namun dikampungku kehidupan sudah cukup memadai baik dari segi kehidupan masyarakat maupun pendidikannya.

Aku ayah dan ibu sangat menunggu momen wisuda besok dan di malam harinya aku menghampiri ibu.

" Ibu bela minta maaf atas kesalahan bela dan bela mohon doanya bu supaya bela bisa jadi orang sukses dan menjadi anak sholeha dan berbakti sama ibu dan ayah " ucapku.

" ( Memelukku sambil menangis ) ibu selalu mendoakan putri ibu doa ibu selalu menyertaimu nak tapi ada satu hal yang ibu takutlah kau semakin dewasa ibu takut kau akan meninggalkan ibu setelah kau menikah nanti bu " ujar ibu rindu ( sarah ).

" Ibu jangan berpikir kesitu dulu bela masih mau kerja dulu dan membahagiakan ibu dan ayah " ucapku.

" Tapi nak dengan kau menikah ibu juga akan membuat ibu tenang jika suatu saat ibu meninggalkanmu ibu maka ibu...... " ujar sarah dipotong oleh bela.

" Ibu bela bilang jangan berpikiran seperti itu ibu sudahlah lebih baik kita tidur saja agar besok tidak terlambat saat acara wisuda " ucapku.

" Baiklah anak ibu yang manis " goda sarah pada putrinya bela.

Akhirnya merekapun tertidur.

Danu ayah bela tidur diruang tamu kos-kosan sedangkan bela dan ibunya tidur dikamar.

Dalam hati ini saat akan menjelang tidur hatiku sangat senang dan bahagia rasa tersebut tak terbendung lagi sulit untuk diungkapkan baiklah lebih baik aku tidur daripada nanti kesiangan.

Merekapun tertidur dan menikmati ketenangan malam yang sunyi.

Bela terbangun oleh seruan azan subuh ditengah pagi buta dan bela juga membangunkan ibu dan ayahnya untuk sholat subuh.

Setelah selesai sholat barulah kami bersiap-siap untuk menghadirkan acara wisuda setelah selesai berpakaian dan menyiapkan semua keperluan paginya kami menuju aula wisuda diadakan.

Untuk keluarga lainnya mereka juga sudah berangkat dari tadi subuh mungkin mereka akan datang nanti siang.

Namun yang paling penting pagi ini adalah ayah dan ibu yang mendampingiku hati ini semakin tak karuan menunggu saat yang sangat membahagiakan ini menunggu semua pencapaianku selama 3,5 tahun yang akan aku hadiahkan untuk ayah dan ibuku.

Karena merekalah sosok yang paling penting dihidupku aku tak ingin mengecewakan mereka aku ingin mereka senang dan bangga memiliki anak seperti ku.

Alhamdulillah semua proses wisuda berjalan dengan lancar dan aku lulus dengan nilai yang sangat bagus. Aku sudah tak sabar ingin memeluk ayah dan ibu yang duduk dibangku jajaran para orang tua serta bertemu dengan saudara yang lain yang mungkin mereka sudah sampai dan berada diluar aula.

Ya setelah serangkaian acara selesai aku langsung menemui ayah dan ibu dengan memeluk erat mereka dengan tetesan air mata bahagia dipipiku.

Aku sangat bersyukur dimana aku masih bisa didampingi kedua orang tuaku karena tak semua orang masih bisa didampingi ayah ibu mereka.

Kemudian aku ayah dan ibu menuju keluar aula dan kami sudah disambut oleh para saudara yang lainnya dengan penuh senyuman bahagia akupun juga memeluk kakakku kak putri.

Dihari inilah aku melihat banyak orang tersenyum dan menangis tetapi ini adalah tangisan kebahagian disetiap orang-orang yang hadir disini.

Ditengah perbincangan kami aku meminta izin untuk berfoto dengan teman-temanku terlebih dahulu karena nanti akan ada banyak waktu lebih dengan keluargaku.

Setelah selesai berfoto bersama teman-temanku aku kembali menemui keluargaku dan aku malah dikagetkan dengan kehadiran zidan ditengah keluargaku.

Ya zidan adalah teman seangkatanku kami sudah saling mengenal bahkan dari kecil tapi untuk dekat itu saat kami SMA dan kami juga satu universitas ya dia juga wisuda hari ini tapi kami berbeda jurusan.

Zidan adalah sosok laki-laki yang baik dan sopan bahkan sewaktu SMA banyak sekali wanita yang mengidolakannya.

Ya dalam hatiku aku berkata termasuk aku pengagumnya namun aku tak pernah mengatakannya dan sepertinya ia juga tidak suka padaku dan rasa itupun tidak terlalu dalam hanya sebatas mengangguminya.

Aku tau kenapa ia bisa ada ditengah keluargaku karena kakaknya dan kakakku berteman baik dan kami juga satu kampung orang tua kamipun saling kenal.

Saat aku datang menghampiri mereka zidan langsung mengucapkan selamat padaku akupun juga mengucapkan itu padanya.

" Ohh ya bagaimana jika kalian berdua kakak fotoin hari inikan kalian sama-sama wisuda ni ? " ujar putri.

" Kami berdua aja kak aku sama zidan gimana fotonya sama-sama aja kak sama yang lain jugakan " ucapku.

" Ya kalian berdua dulu baru nanti kita sama-sama udah yuk kakak fotoin ni " ujar putri.

Setelah selesai berfoto bersama keluarga zidan juga datang dan ibunya mengucapkan selamat kepada ku.

" Terima kasih tan bela juga ngucapin selamat buat zidan tan " ucapku.

" Iya bel " ujar mama zidan ya ( fina ).

Saat itu juga datang menghampiriku adiknya zidan ya aila aku yang sangat suka dengan anak kecil dan ditambah lagi karena aku anak bungsu jadi aku tentunya tidak bisa merasakan yang namanya punya adik.

Aila masih berumur 8 tahun dia sangat lucu dan sedikit jahil dimana ia berkata dengan polosnya pada zidan.

" Abang gimana kalo kak bela jadih istrinya bang zidan aja " ucap polos aila.

Mendengar itu zidan terdiam dan malu melihat tingkah laku adiknya begitu juga denganku bisa-bisanya aila mengucapkan hal seperti itu.

" Kalo mama setuju zid ( senyum bahagia ) " ujar fina.

" Mama mama ngomong apa sih udah ahhh kita ngomongin tentang suasana wisuda aja masak ngomongnya kemana-mana kalo masalah itu besok-besok aja " ujar zidan dengan wajah malu dengan didampingi senyumannya.

Setelah beberapa percekapan yang ada akhirnya mereka berpisah dan melanjutkan rencana mereka masing-masing.

Kemanapun kami sekarang yang pasti aku akan sangat bahagia jika bersama orang-orang yang aku cintai.

2.Kembali Bertemu

Ya sebelum aku dan keluarga pergi jalan-jalan bersama kami terlebih dahulu berfoto bersama dan saat akan pergi menuju mobil aku harus menemui temanku untuk pamit sedangkan keluargaku sudah menuju mobil.

Dan ketika aku menuju mobil tiba-tiba saja zidan kembali menghampiri ku.

" Bel tunggu sebentar " ujar zidan.

" Iya ada apa zid ? " ucapku.

" Gak ada apa-apa sih bel aku cuma mau ngucapin selamat buat kamu " ujar zidan.

" Bukannya tadi udah zid kamu mau ngucapin selamat wisudakan buat aku bahkan tadi itu kita udah foto juga zid " ucapku sambil tersenyum.

" Ohhh iya ya aku sampe lupa gini yaudah deh bel maaf ya malah ganggu " ujar zidan.

Batinku berkata apa yang terjadi dengan zidan sikap dia sangat aneh mana mungkin dia bisa lupa secepat ini soal tadi.

" Ohhh iya sebenarnya aku kesini juga mau ngundang kamu bel aku ada acara syukuran yang mama sama papa aku buat bel karnakan aku udah selesai kuliah ni kamu besok datang ya " ujar zidan.

" Insyaallah zid yaudah aku permisi dulu ya soalnya ayah ibu sama yang lain udah nunggu di mobil " ucapku.

" Oke bel sampai ketemu besok " ujar zidan.

" Iya zid " balasku padanya.

Aku kembali berpikir dan merasa sepertinya ada yang aneh dengan sikap zidan dulu aku memang berteman dan kenal dengan dia saat masih SMA.

Namun aku dan dia berbeda kelas walaupun hanya dibatasi dinding tapi tadi sikapnya sungguh aneh seperti orang yang ntah memang lupa atau pura-pura lupa dengan apa yang sudah terjadi.

Baiklah bel jangan terlalu dipikirkan hal itu ingat hari ini hari bahagia mu maka nikmatilah hari ini dengan orang yang kau cintai.

Hari bahagia ini aku dan keluarga menghabiskan waktu dengan berfoto bersama dan dilanjutkan dengan bermain di pantai sampai senja menjelang.

Baiklah tak terasa waktu untuk hari ini telah usai sungguh hari adalah hari paling membahagiakan bagiku dan mereka semua yang hadir di tengan-tengahku.

Diperjalanan menuju pulang aku sempat mengatakan mengenai undangan yang disampaikan zidan kepadaku tadi.

" Ayah ibu tadi zidan kembali menemuiku saat akan menuju mobil dia datang untuk mengundang bela yah ibu untuk datang kerumahnya.

Karena papa dan mama zidan mengadakan syukuran atas selesai pendidikan zidan bu " ucapku.

" Ohhh iya bel ibu sama ayah sudah tau tentang itu tadi mereka juga sudah mengundang ayah ibu serta putri bel " ujar sari ibunda bela.

" Wawaahhh di undang spesial banget nih sama yang mau syukuran ciiee ciee" goda putri saudari bela.

" Apaan sih kak orang belanya biasa-biasa aja kok " ucapku.

" Jangan bohong buktinya kamu senyum-senyum terus gitu" ujar putri kembali menggoda bela.

" Gak kak bela gak senyum kok " ucapku.

" Sudah-sudah putri jangan menggoda adikmu lagi nanti dia malah menangis " ujar sari.

" Ahhh ibu kok ngomong gitu sih masa cuma digituin kak putri bela jadi nangis sih belakan kuat bu " ucapku.

" Alah bel bel sekuat-kuatnya perempuan pasti kalo soal nangis juaranya mah " ujar putri.

....................................

Akhirnya malampun semakin larut dan sunyi jarak yang harus ditempuh oleh keluarga bela dari universitas ke kampungnya adalah sekitar 4 jam perjalanan.

Dan saat itu keluarga bela berjumlah 2 rombongan dengan mobil masing-masing termasuk saudara-saudara bela.

Tak lama kemudian akhirnya bela dan keluarga besarnya sampai dirumah saat perjalana tadi mobil yang ditumpangi bela dan keluarga intinya di kemudikan oleh kakak ipar bela ya suami dari putri bernama bayu.

Setelah mereka sampai dirumah merekapun langsung istirahat karena lelah setelah seharian beraktivitas namun dengan rasa bahagia dan senang.

Sebelum tidur merekapun bersih-bersih terlebih dulu dan setelah selesai mereka langsung membaringkan tubuh mereka diatas kasur melepas penat dan leleah.

Tiba-tiba saja dan tak disangka-sangka zidan mengechat bela.

Ting ting ( notifikasi chat masuk )

Zidan tumben zidan malam-malam ngechat kalopun dia ngechat sama aku biasanya mentok sampai magriban itupun nanya atau sharing masalah kuliah.

" Bel udah sampai rumahkan " chat zidan.

" Alhamdulillah udah zid emangnya ada apa ya zid " balasku.

" Gak kenapa-kenapa sih bel yaudah selamat malam ya bel tapi jangan lupa besok datang ya bel " chat zidan.

" Insyaallah zid tapi bela liat keadaan dulu siapa tau nanti ada kegiatan yang lain gitu " balasku.

" Yaudah bel kalo bisa datang ya datang aja bel kalo gak bisa yaudah gakpapa bel " chat zidan.

Malam itu dan setelah chat itu aku tidak bisa tidur apa yang terjadi sebenarnya dengan zidan disatu sisi aku merasa senang bisa dekat dengan zidan karena waktu SMA dulu gak pernah sedekat ini bahkan jarang banget bisa ngobrol bareng.

Tapi disisi lain sekarang ini aku gak rasain apa-apa dan gak terlalu pengen deket juga ya karna waktu SMA pun aku cuma sekedar menganggumi sikap dan kepintarannya zidan.

Apalagi dia tipe cowo yang gak mudah suka sama cewek gitu aja walaupun banyak yang deketin dia waktu itu gak ada yang dia terima kayaknya.

Yaudahlah kalo zidan ternyata jodoh kamu bel ya mau gimana lagi bel kalo gak ya gak usah halu juga sih ingat saingan kamu banyak lo pikiranku tiba-tiba berkata dengan sendirinya.

Sudahlah jangan terlalu memikirkan itu sekarang aku hanya ingin fokus mendapatkan bekerja dan bisa membanggakan orang tuaku setidaknya nya 1 tahunan atau lebih bekerja.

Setelah bekerja kemudian baru membicarakan masalah jodoh atau pendamping hidup.

Tak terasa akhirnya belapun tertidur bahkan sampai kesiangan saat bangun.

Untungnya bukan aku saja yang kesiangan tapi semua orang yang ada dirumah ini mungkin karena terlalu kelelahan.

Pagi harinya aku awali dengan pastinya bangun tidur merapikan tempat tidur karena kalo tidak langsung dirapikan akan ada yang patroli ke kamar siapa lagi kalo bukan tuan putri.

Namun aku sangat beruntung memiliki kakak seperti kak putri yang sangat disiplin dan pastinya wanita yang kuat dan tangguh.

Bahkan suaminya saja nurut banget sama dia baiklah lanjut mandi dan sarapan masalah masak-memasak juga sangat dan harus aku pelajari dan lakukan.

Siapa lagi kalo bukan tuan putri lagi yang akan turun tangan soal ini dan ibu hanya bisa tertawa dan tersenyum melihat aku yang dianiaya oleh kak putri.

" Udahlah bel jangan sok-sokan aniaya segala ingat perempuan itu harus bisa masak dan pastinya kamukan sayang sama anak kecil ni jadi kalo kamu punya anak besok kamu harus bisa masakin makanan yang banyak buat anak kamh sama suami kamu ngertikan bel " ujar putri.

" Iya kak tapi kalo kakak gak berhenti ngomong kapan kita mau masaknya kak dan kalo kakak ngomel terus nanti bela bisa salah masukin bumbu dapurnya.

Jangan sampai bela masukin garam banyak-banyak ke masakannya karena omongan kakak yang juga asin banget " ucapku.

" Baiklah adikku yang cantik dan imut silahkan memasak dengan baik jangan lupa yang enak ya masakannya sayang karena kamu sendiri aja yang selesain dahh " ujar putri.

" Oke kalo gitu biar bela yang lanjutin semuanya bela buktiin kalo bela bisa masak " ucapku.

Setelah selesai memasak aku dan yang lainnyapun sarapan bersama dan saatnya kita tunggu reaksi mereka saat mencoba masakan chef bela.

" Silahkan menikmati makanan chef bela terspesial komenan dari kakakku tercinta "ucapku.

" Awas kalo gak enak ya bel " ujar putri.

" Cobain dululah kak gimana rasanya akupun menunggu reaksi kak putri aku yakin masakan aku enak banget.

Gimana kak masakan aku enakkan bahkan enak banget udah gak usah bohong deh kak jujur aja sama bela " ucapku.

" Biasa aja kok rasanya bel " ujar putri.

" Yaudah kalo gak enak biar bela yang makan semuanya sendiri kakak gak usah makan " ucapku sedikit ngambek.

" Udah putri bela jangan berantem kalo lagi makan" ujar azzar ayahanda bela.

" Iya ayah " jawabku dan kak putri.

Setelah selesai makan aku melanjutkan menata dan merapikan barang-barangku yang dibawa dari kos-kosan semalam.

Lagi dan lagi kak putri datang ke kamarku pastinya dengan maksud tertentu atau paling tidak menjailiku.

" Hai adik kakak yang cantik " ujar putri.

" Wahhh wahhh kayaknya lagi ada yang mau ngerayu ni ada perlu bantuan apa ya kira-kira " ucapku.

" Sebenarnya gak mau minta bantun juga sih soalnyakan situ juga diundang " ujar putri.

" Di undang kak undangan kemana kak ? " ucapku dan sedikit heran.

" Aduh bel bel penyakitnya kumat lagi ya " ujar putri.

" Ohhh iya iya bela ingat kak ayah sama ibu mau pergi ke rumah orangtuanya zidan ya " ucapku.

" Iya betul sekali " ujar putri.

" Emangnya kenapa kalo ayah sama ibu mau pergi kak " ucapku.

" Malah nanya kamu emangnya gak mau ikut kerumah zidan ? " ujar putri.

" Kayaknya gak deh kak bela masih capek bela mau dirumah aja " ucapku.

" Alah gayanya pake capek segala bel ikut ajakan sekalian bisa ketemu zidan " ujar putri sambil senyum menggoda.

" Apaan sih kak gak ada ya itu jadi tujuannya bela kalopun ikut mendingan kakak aja yang pergi duluan sama ayah dan ibu sekalian bilangin sama ayah ibu kalo bela gak ikut kalopun nanti berubah pikiran bela bisa datang pake motor aja lagiankan bela udah lama gak naik motor " ucapku.

" Yaudah terserah kamu aja bel tapi ingat hati-hati bawa motornya " ujar putri.

" Siap tuan putri " ucapku.

" Baiklah sampai jumpa adikku yang cantik " ujar putri sambil mencubit pipi bela.

" Ihhhhh kakak jangan pegang-pegang juga sakit tau kalo pipinya dicubit sama kak udah sana pergi " ucapku.

" Oke bawel dadadahh jangan lupa datang aja ya nanti dahhh " ujar putri.

" Iya kakaku yang bawel " ucapku.

3.Ulah Kak Putri

Setelah kak putri keluar dari kamar aku sangat lega kak karna tidak mendengar bawelan dirinya untukku tapi satu hal yang aku pastikan ia sangat mencintai dan menyayangiku.

Tak lama kemudian mereka pamit kepada bela.

" Bela kak pergi duluan ya sama ayah sama ibu " ujar putri.

" Iya kak hati-hati ya " sahutku dari dalam kamar.

Tiba-tiba saja ibu malah mendatangiku ke kamar.

" Bel bela beneran gak mau ikut ke rumah zidan nak " ujar ibu.

" Loh bukannya ibu udah mau pergi sama kak putri tapi bela pergi kok bu tapi nanti aja ya bu agak siangan bela kesanannya bela masih mau rapi-rapiin barang-barangnya bela dulu bu " ucapku.

" Ya sudah ibu pamit duluan ya kamu nanti hati-hati kesananya ya " ujar sari.

" Iya bu " ucapku.

Setelah itu merekapun pergi meninggalkan aku sendirian baiklah bela sekarang saatnya kita merapikan semua barang-barang ini semangatku sendiri.

Tapi baru beberapa menit merapikan barang-barang handphoneku malah berbunyi tapi aku tidak bisa mengangkatnya karena aku berada didekat lemari dan aku sedang merapikan pakaian sedangkan handphoneku ada di meja deket kasur.

Lebih baik aku menyiapkan semuanya dulu tapi setelah itu tidak ada yang menelpon lagi dan akhirnya semua sudah rapi.

Kemudian deringan handphoneku kembali berbunyi berarti ada yang menelpon lagi akupun mengeceknya ternyata itu tuan putri ya kak putri aku langsung mengangkatnya.

" Iya kak ada apa barusan aja loh kakak pergi udah nelpon nelpon bela lagi kak " ucapku.

" Gak sih tapi mungkin informasi ini akan membuat kamu kaget bel tapi kakak cukup bahagia mendengarnya " ujar putri.

" Informasi apa sih kak sampe bahagia gitu dengernya " ucapku.

" Baiklah pasang telinganya baik-baik ya bel " ujar putri.

" Perasaan udah kepasang dari lahir kak " ucapku.

" Ohh iya ya yaudah lupain aja soal telinga jadi tadi setelah kakak ibu sama ayah sampai bahkan baru sampai ni didepan zidan bahkan keluarganya nanyain kamu lo bel " ujar putri.

" Masa sih kak gak mungkin ahh kak itu cuma omongan kak aja mau ngegoda bela " ucapku.

" Ehhhh ni anak kalo dibilangin gak percaya ini beneran lo bel yaudah ni aila mau ngomong sama kamu " ujar putri

" Tapi kak kak tunggu dulu " ucapku.

" Assalamualaikum kak bela ini aila kak " ujar aila.

" Waalaikumussalam aila " ucapku.

" Kak kak bela gak datang kesini ya padahal aila mau ketemu kak bela lo kak " ujar aila polos.

" Kakak datang kok ai tadi kak bela bersih-bersih dulu sekarang kak bela udah mau pergi kerumahnya aila ni " ucapku.

" Asikkk kak aila mau datang aila tunggu ya kk" ujar aila.

" Iya aila kak datang ya " ucapku.

" Wiiihhh yang habis nyenengin adik iparnya ni pasti lagi senyum-senyum sendiri juga ni " ujar putri.

" Apaan sih kak biasa aja tau " ucapku.

" Yaudah cepetan siap-siap dan datang kesini " ujar putri.

" Iya kak bela siap-siap dulu assalamualaikum " ucapku.

" Waalaikumussalam " ujar putri.

Akhirnya akupun sudah siap dan bergegas menuju motor tapi yang aku dapati motor itu bannya malah kempes padahal aku pikir motor ini baik-baik saja.

Terpaksa aku harus menelpon kak putri lagi tapi dia malah tidak mengangkat telponku begitu juga dengan ayah dan ibu.

Baiklah tidak perlu pergi kesana tapi aku ingat bahwa aila sangat senang mendengar aku akan datang akhirnya mau tidak mau aku mencoba menelpon zidan walaupun sedikit gugup dan gak enakan sih kalo harus minta tolong sama zidan tapi ya sudahlah coba saja.

" Dan ternyata dia mengangkat telponku assalamualaikum zid " ucapku.

" Walaikumusalam bel ada apa bel ohh ya kamu jadikan datang kesini ? " ujar zidan.

" Rencananya jadi sih zid tapi masalahnyakan ayah, ibu sama kak putri udah pergi duluan jadi aku rencananya mau datang kesana pake bawa motor sendiri tapi gak jadi soalnya ban motornya kempes jadi.... " ucapku disela oleh zidan.

" Mau zidan yang jemput ke rumah " ujar zidan.

" Ohh gak usah zid bela cuma minta tolong bilangin aja sama kak putri atau ayah aja yang jemput bela dirumah gitu soalnya mereka dari tadi bela telponin tapi gak diangkat-angkat " ucapku.

" Yaudah biar zidan aja yang jemput bel soalnya ayah sama kak putri kayaknya lagi asik ngobrol sama yang lain disini " ujar zidan.

" Tapi zid kalo zidan yang jemput bela malah ngerepotin jadinya karna harus jemput bela inikan acara zidan masa iya harus disuruh jemput bela kalo zidan gak bisa atau keberatan yaudah bela gak usah datang aja zid " ucapku.

" Gak bel kamu gak ngerepotin sama sekali soalnyakan tadi itu aku yang nawarin bantuan ke kamu yaudah sekarang bela tunggu aja ya zidan jemput sekarang assalamualaikum " ujar zidan.

" Waalaikumusalam " ucapku.

Sumpah kenapa hati ini rasanya deg-degan banget pas zidan mau ngejumput ya.

Tak lama kemudian yang ditunggu-tunggu akhirnya datang ditambah saat itu zidan sangat rapi dan menjemput bela dengan motornya.

" Udah siap bel " ujar zidan.

" Aku udah siap dari tadi zid bela kunci pagar dulu ya " ucapku.

Akhirnya akupun berangkat berdua dengan zidan menggunakan motor.

" Ohh ya kenapa tadi gak berangakat sama om aja bel " ujar zidan.

" Ohh tadi itu bela rapiin barang-barang dari kosan semalam zid selesai kita wisuda " ucapku.

" Gitu bel bela rajin banget ya kalo aku masih berantakan belum dirapiin bahkan belum disentuh sedikitpun pas udah sampai rumah bel " ujar zidan.

" Ya namanyakan perempuan zid harus rajinlah apalagi aku ada kak putri yang jadi polisi dan selalu patroli ke kamar buat cek soal keberhasilan aku " ucapku.

" Demi kebaikan ya gakpapakan bel " ujar zidan.

Tak lama kemudian bela dan zidan sampai dirumah zidan.

" Aku langsung masuk ke dalam ya zid " ucapku.

Tapi saat akan masuk ke dalam rumah tiba-tiba saja teman-teman cowoknya zidan juga sampai disini jadi aku langsung masuk ke dalam rumah zidan.

Tapi dari jauh aku mencoba memperhatikan zidan dan teman-temannya tersenyum dan tertawa aku juga gak tau apa yang mereka bicarakan disana.

Setelah selesai melewati itu aku dikagetkan dengan kedatangan aila.

" Hai kak bela udah datang ya aila kangen banget sama kakak " ujar aila.

" Iya ai kakak udah datang kok aila udah kangen aja sama kakakkan kemaren baru ketemu " ucapku.

" Ohhh iya ya kak " polos aila.

" Aila kakak boleh nanya gak aila lihat kak putri? " ucapku.

" Kak putri ada didalam kak kalo nggak salah lagi ngobrol sama kak dea kak om sama tante juga di dalam kak " ujar aila.

" Yaudah kalo gitu kita masuk ke dalam yuk " ucapku.

" Tapi aila mau ketemu teman-teman aila aja di luar kak nanti aila susulin kak aila deh tapi aila main dulu ya sama temen-temen aila kak " ujar aila.

" Yaudah kak masuk dulu ya ai " ucapku.

" iya kak " ujar aila.

Setelah masuk ke dalam rumah akhirnya aku melihat kak putri yang sedang asik ngobrol sama kak dea kakaknya zidan.

" Hai kak" ucapku.

" Eehhh bela udah sampai aja jadi bawa motor sendiri kesini ? " ujar putri.

" Gak kak " jawabku.

" Trus kesininya naik apa bel ? " ujar dea.

" Di jemput zidan kak " ucapku sedikit malu.

" Eehhhmm kayaknya put ada yang lagi pdkt ni habisnya dari kemarin nempel trus kayaknya " ujar dea pada putri.

Aku hanya bisa tersenyum dan tersipu malu mendengar kak dea bicara hal itu.

" Ya aku juga ikut senang " ujar putri.

" Oohh ya kak ayah saa ibu mana kak " ucapku.

" Tadi disini sih mungkin lagi ketemu teman-temannya didalam " ujar putri.

Acara syukurannya cukup besar juga dan meriah setelah itu acara intinya adalah acara doa bersama.

Setelah acara doa dilakukan semua tamu memasuki rumah dan duduk bersama laki-laki didepan ruang tamu sedangkan perempuan dibagian belakang dan mempersiapkan makanan.

Saat itu aku bertemu dengan ibu.

" Ibu darimana aja tadi bela carian gak ada " ucapku.

" Ibu tadi ketemu teman ibu disini tadi ibu lihat bela tapi kamunya malah langsung masuk ketemu putri sama dea

yaudah sekarang kita bantuin ibu-ibu yang lain siapin makanannya bel " ujar sari.

" Iya bu " ucapku.

Tak lama kemudian mamanya zidan datang.

" Haii bela udah datang ya " ujar riska.

" Udah tan malahan udah dari tadi disininya " jawabku.

" Ohhhh bela tante bisa minta tolong gak temenin tante ambil kue disana " ujar salma.

" Boleh tan bu bela bantuin tante riska dulu ya bu " ucapku.

" Iya bel " ujar sari.

Saat menuju tempat kue itu tante riska banyak bertanya baik masalah apa kedepannya yang akan aku rencanakan bahkan sampai bertanya tentang pacar dan calon suami dan saat itu aku sangat kaget mendengar pertanyaan dari tante riska.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!