Erica seorang gadis yang terlahir di keluarga yang kaya raya dia memiliki kemampuan atau kelebihan yaitu indera keenam dari kecil orang tua Erica sudah mengetahui keanehan pada anaknya. Karena pada saat masih kecil sering berbicara dan tertawa sendiri serta di tanya oleh ibunya.
"Erica berbicara dengan siapa kok tertawa sendiri?" tanya ibunya.
"Itu ibu ada temanku yang mengajak bermain," ucap erica.
Ibunya melihat sekeliling tapi tak ada satu orangpun. Sehingga ibunya erica konsultasi ke psikolog menanyakan kondisi anaknya yang aneh. Dokter pun menyatakan erica baik baik saja tak ada keanehan atau masalah. Sehingga tanpa di sengaja ibunya erica bertemu seorang nenek di kedai pada saat itu erica pun ikut untuk makan diluar bersama ibunya. nenek itupun mendekati erica.
"Sayang siapa namamu?" tanya nenek itu.
"Namaku erica nek," ucap erica. nenek itu langsung tersenyum.
"Apa kau bisa melihat ada apa di dekat pintu itu?" tanya nenek itu.
Erica pun langsung melihat ke arah pintu.
"Iya di sana ada seorang kakek yang sedang berdiri," ucap erica.
Nenek itu langsung berbicara kepada ibunya erica.
"Bu tak perlu risau akan anakmu karena kelebihan yang dia miliki sebenarnya ini adalah anugerah yang dia dapatkan sejak lahir," ujar nenek itu.
Ibunya erica pun merasa bingung dan bertanya.
"Maksudnya apa ya nek saya tidak mengerti?" tanya ibunya erica.
Nenek itupun menjelaskan bahwa erica memiliki kemampuan untuk melihat hantu ibunya erica pun kaget bukan main.
"Darimana nenek tahu kalau anak saya bisa melihat hantu," tanya ibunya erica.
"Karena saya melihat mata erica yang selalu tertuju di pintu itu sedangkan tak ada apapun disana bila dilihat, tetapi jika memiliki indera ke enam pasti bisa melihat bahwa ada seseorang yang sedang berdiri disana saya tahu karena saya pun memiliki kemampuan yang sama seperti erica," ucap nenek itu tangannya sambil mengelus kepala erica.
Erica pun tersenyum melihat nenek itu berbicara kepada ibunya. Setelah bertemu dengan sosok nenek itu ibunya erica pun tak terlalu khawatir lagi. Karena kemampuannya itu dia sering di ganggu hantu hantu yang berada di sekitarnya, tetapi erica tak menghiraukan hantu hantu yang sering mengganggunya. Setelah beranjak remaja Erica menjadi sosok gadis yang berpenampilan biasa yang biasa di sebut anak anak cupu karena di keluarganya mereka tidak mementingkan penampilan namun kepintaran. Erica yang cupu dan pemalu sering menjadi bahan ejekan teman temannya di sekolah. dia menyembunyikan kemampuannya karena tak ingin di bilang aneh oleh orang orang di sekitarnya. Di suatu pagi di saat dia bangun dari tidur terdengar suara yang memanggil manggil namanya.
"Ericaaaa ericaaa bangun bisakah kau membantuku."
Erica pun terbangun dari tidurnya dan terkejut ternyata ada sosok hantu di sebelahnya.
"Siapa kau kenapa bisa ada disini," teriak erica.
"Tolonglah aku erica," ucap hantu itu.
"Kenapa kau meminta tolong kepadaku?" tanya erica.
"Karena hanya kau yang bisa melihatku tolonglah aku" ucap hantu itu terdengar sedih.
Terdengar suara ibu erica dari luar kamar yang memanggilnya.
"Erica bangunlah sudah waktunya berangkat ke sekolah," teriak ibunya erica.
"Iya bu sebentar lagi," jawab erica.
Erica pun langsung berbicara kepada hantu yang mendatanginya.
"Bagaimana aku bisa membantumu!permasalahan apa yang membuat merasa sangat terbebani sehingga tak dapat ke akhirat dengan tenang," tanya erica sambil menatap hantu itu.
Hantu itu pun menceritakan permasalahannya.
"Sebenarnya saya merasa tidak tenang karena anakku yang kutinggalkan dia selalu mengurung diri di kamar tak mau melakukan apapun sehingga membuat ayahnya cemas, tolonglah berbicara kepadanya atas nama diriku," ucap hantu itu sambil memohon kepada erica.
"Baiklah aku akan membantumu akan kupinjamkan tubuhku dan berbicaralah sendiri dengan anakmu setelah aku pulang dari sekolah," jawab erica.
Hantu itu pun sangat berterimakasih kepada Erica. Tak lama pun Erica bersiap dan berangkat ke sekolah setelah sampai, erica berpapasan dengan pria yang sangat di sukainya. Dia bernama Evan, dia sangat populer di sekolah karena paling tampan dan pintar di sekolah serta dia kapten basket serta ketua OSIS di sekolah. Karena mata yang tertuju melihat Evan tanpa sadar dia menabrak Cindy dan teman temannya.
"Maaf aku tak sengaja menabrakmu cindy," ucap erica.
"Kalau punya mata itu di pakai kenapa kamu melirik Evan jangan mimpi kamu bisa mendapatkan Evan ngaca dong lihat penampilan seperti ini mana mau evan sama kamu," teriak cindy.
Cindy dan teman temannya pun tertawa mengejek Erica. Cindy merupakan orang yang dianggap paling cantik dan populer di sekolah dia juga wakil ketua OSIS di sekolah pintar bernyanyi serta pintar jg di pelajaran. Tanpa di sadari erica hantu yang tadi mengikutinya ke sekolah dan erica melihat hantu itu mencelakai cindy dengan mendorongnya. Erica pun terkejut melihat cindy terjatuh.
"Siapa yang berani mendorongku di belakang haa belum tahu apa siapa saya," teriak cindy marah.
"Emang saya tahu siapa kamu hahahahaha," ucap hantu itu sambil tertawa.
Erica pun langsung ke kamar mandi wanita hantu itupun mengikutinya.
"Kenapa kamu mendorong cindy seperti itu?" tanya erica.
"Karena dia jahat sama kamu, kenapa kamu tidak membalas dia padahal kan dia jahat," jawab hantu itu kepada erica.
Erica pun menghela nafas
"Biarlah dia jahat kepadaku," ucap erica.
"Kau terlalu sabar erica," ucap hantu itu kesal.
"Walaupun mereka jahat kepadaku aku tak akan membalas mereka karena jika aku membalas berarti aku sama seperti mereka," jawab erica.
Hantu itupun terdiam.
"Sudahlah kau tak usah ikut campur dengan kehidupanku, kalau ikut campur lagi aku tak akan menolongmu," jawab erica.
"Baiklah erica aku akan menuruti perkataanmu tapi jangan tidak membantuku," ucap hantu itu menatap erica.
"Baiklah setelah selesai sekolah aku akan menyelesaikan permasalahanmu," ucap erica sambil berjalan keluar dari kamar kecil.
"Terimakasih erica," jawab hantu itu.
Selang beberapa waktu bel sekolah pun berbunyi menandakan bahwa waktunya sekolah telah selesai. Erica tidak langsung pulang kerumah melainkan mengikuti hantu itu untuk kerumahnya. Setelah sampai di rumahnya erica melihat sosok lelaki yang sedang membersihkan halaman rumah. Erica pun berbicara kepada hantu itu.
"Apakah dia suamimu?" tanya erica.
Hantu itu melihat suaminya dengan mata yang berkaca kaca.
"Iya dia suamiku," jawab hantu itu.
"Baiklah sekarang masuklah ke tubuhku dan selesai masalahmu dengan suami dan anakmu agar kau bisa tenang," ucap erica.
"Terimakasih erica !aku akan memasuki tubuhmu dan berbicara kepada suami dan anakku," ucap hantu itu.
Hantu itupun langsung memasuki tubuh erica dan langsung memasuki halaman rumahnya menemui suaminya.
"Suamiku apa kabarmu apa kau merindukanku?" tanya hantu itu sambil menatap suaminya dengan mata yang berkaca kaca.
Suaminya kaget setelah melihat ke arah datangnya suara itu.
"Siapa kamu memanggil saya suami?" tanya suaminya heran.
"Saya istrimu yang baru saja beberapa hari lalu meninggal karena kecelakaan," jawab hantu itu.
"Jangan bercanda ya kamu masih anak remaja kenapa bisa mengaku ngaku sebagai istri saya," sentak suaminya.
Hantu itu terdiam dan menceritakan bahwa dia meminjam tubuh dari erica untuk bertemu dengannya dan anak mereka untuk yang terakhir kalinya. Sang suami pun menangis dan memeluk tubuh erica yang di masuki hantu itu.
"Istriku diriku sudah ikhlas dengan kepergianmu semuanya sudah takdir semoga kita di kehidupan lain akan berjodoh kembali," ucap suaminya sambil menangis.
Hantu itupun ikut menangis sambil memeluk suaminya. Dia langsung mengajak istrinya untuk menemui anaknya yang tak mau sama sekali keluar kamar dan selalu murung setelah kepergiaan ibunya.
"Tok tok tok" suara suaminya mengetuk pintu kamar anaknya.
"Sayang ninda ini ayah ada yang mau menemuimu," ucap ayahnya
"Perrrgiiiiii aku tak mau menemui siapapun," jawab ninda.
"Krek" suara ayahnya membuka pintu kamar
Hantu itupun masuk ke dalam kamar sambil menangis melihat keadaan anaknya.
"Nindaaa anak kesayangan ibu, ini ibu sayang," teriak hantu itu histeris.
"Siapa kamu mengaku ibu saya, ibu saya sudah meninggal beberapa hari yang lalu," ucap ninda.
Sambil menangis hantu itu mendekati anaknya sambil mengatakan hal hal yang hanya di ketahui oleh mereka. Sehingga membuat ninda percaya bahwa dia adalah ibunya, ninda langsung memeluk ibunya dan berteriak sambil menangis.
"Ibuuuuu kenapa ibuuu meninggalkan nindaa," teriak ninda sambil menangis.
"Ini bukan maunya ibu sayang ini semua sudah takdir ikhlaskan ibu ninda sayang ibu akan selalu menyayangi Ninda sampai kapanpun" ucap hantu itu sambil memeluk ninda.
"Bagaimana ibu bisa memasuki tubuh orang?" tanya ninda.
"Ini tubuhnya erica dia menolong ibu dengan meminjamkan tubuhnya untuk bertemu ayah dan ninda agar ibu bisa pergi dengan tenang serta ninda dan ayah tak akan bersedih lagi," ucap hantu itu sambil memeluk erat ninda.
"Ninndaaa sayang ibu, ninda akan berusaha mengikhlaskan agar ibu bisa tenang," ucap ninda.
"Ninda harus jadi anak yang pintar jangan menyusahkan ayah jadilah anak yang berbakti kepada orang tua ibu akan selalu melihat ninda dari surga," ucap hantu itu.
"Iya ibu jangan mengkhawatirkan ninda dan ayah kami akan mengikhlaskan ibu kami selalu menyayangi ibu," jawab ninda sambil memegangi tangan ibunya.
"Baiklah sayang ninda dan suamiku sudah saatnya ibu pergi semoga kalian akan selalu bahagia ibu akan selalu menyayangi kalian," ucap hantu itu.
Hantu itupun keluar dari tubuh erica setelah itu erica pun sadar kembali.
"Kak erica saya dan ayah sangat berterimakasih karena telah membantu ibu saya untuk bertemu kembali dengan meminjamkan tubuh kak erica," ucap ninda sambil memegang tangan erica.
Erica tersenyum dan mengelus rambut ninda.
"Sama sama adik yang manis jangan bersedih lagi ya, karena jika ninda sedih ibu nya disana pun akan ikut sedih juga jadi tetap semangat menjalani hidup bersama ayah," ucap erica.
"Iya kak erica saya tidak akan mengecewakan ibu," jawab ninda dengan penuh semangat.
Ayahnya ninda tersenyum bahagia melihat anaknya kembali seperti dulu lagi sambil melihat erica.
"Erica maaf keluarga saya telah merepotkanmu saya sangat berterimakasih karena telah membantu," ucap ayahnya ninda.
"Sama sama pak! baiklah saya mau permisi pulang karena hari sudah mulai sore," jawab erica.
Ninda dan ayahnya mengantar erica keluar rumah sambil melambaikan tangan dan berterimakasih. Erica merasa sangat bahagia bisa membantu mereka , setelah keluar rumah erica melihat hantu itu menunggunya.
"Erica sekali lagi saya mengucapkan terimakasih," ucap hantu itu.
"Saya belum mengetahui namamu siapa namamu bu?" tanya erica sambil tersenyum menatap hantu itu.
"Namaku Ria," jawab hantu itu sambil tersenyum bahagia.
"Kenapa kamu merahasiakan kemampuanmu dari orang lain?" tanya ria.
"Biarlah menjadi rahasia karena orang akan takut jika mengetahuinya, saya ingin terlihat normal seperti orang lain," jawab erica sambil menunduk.
"Baiklah jika itu memang keinginanmu semoga kau selalu bahagia erica," ucap ria sambil melambaikan tangan dan kemudian menghilang.
Erica pun kembali pulang kerumahnya dengan perasaan bahagia karena telah membantu orang lain. untuk pertama kali erica menggunakan kemampuannya untuk menolong orang lain.
Setelah sampai dirumah erica langsung masuk kerumah dan menuju ke kamarnya. Ibunya merasa heran melihat anaknya yang tiba tiba berubah menjadi lebih terlihat bahagia. Ibunya pun langsung masuk ke kamar erica.
"Tok tok tok" ibunya mengetuk pintu.
"Krek" suara ibunya membuka pintu.
"Erica sayang apakah terjadi sesuatu di sekolah yang membuatmu sangat senang tak biasanya ibu melihatmu tersenyum?" tanya ibunya.
Erica memandang ibunya dan langsung memeluknya.
"Ibuuu erica sangat menyayangi ibu," ucap erica.
Ibunya erica pun langsung menatap muka anaknya.
"Ada apa denganmu ceritakan kepada ibu apa terjadi sesuatu?" tanya ibunya.
"Ibu jika erica membantu orang lain dengan kemampuan yang aku miliki apakah ibu akan marah" ucap erica dengan suara agak sedikit takut berbicara kepada ibunya karena takut jika ibunya akan marah kepadanya.
"Kenapa suaramu terdengar takut bercerita dengan ibu erica, jika memang membantu seseorang bisa membuat erica bahagia ibu tak akan marah kepadamu," jawab ibunya sambil mengelus kepala erica.
Erica pun langsung tersenyum sambil memandang wajah ibunya.
"Terimakasih ibu mulai sekarang erica akan membantu orang yang membutuhkan bantuan erica," ucap erica sambil tersenyum.
Malam pun berlalu seperti rutinitas biasanya kalau pagi hari erica berangkat ke sekolah dengan di antar supir pribadinya. Setelah tiba di sekolah erica bertemu dengan evan dan cindy yang sedang mengobrol bersama. Ketika cindy melihat erica dia pun berteriak ke arah erica.
"Teman teman lihat ada gadis yang tak tahu malu, hey!!! kau punya cermin kan di rumah ngaca dong lihat muka dan penampilanmu, anak orang kaya tapi nggak sesuai penampilan seperti anak gembel haha haha haha," ucap cindy mengejek erica.
Evan pun merasa kasihan melihat erica yang di permalukan di depan teman teman mereka evan pun langsung menarik tangan cindy.
"Apa yang kau lakukan pada nya jangan membuat orang lain di permalukan," ucap evan.
"Evan kamu tidak tahu apa kalau si cupu ini tergila gila padamu sepertinya dia sangat menyukaimu dan itu membuat aku marah," ucap cindy sambil tangannya menunjuk muka erica.
Semua teman teman mereka langsung tertawa dan mencibir erica yang melihat dia di permalukan.
"Erica jangan mimpi kamu bisa mendapatkan evan lihat dirimu anak orang kaya tapi gaya seperti gembel percuma pintar dan kaya tapi tidak cantik haha hahahahaha" semua orang tertawa melihat erica.
"Makanya jangan coba coba bersaing denganku, level kita berbeda walaupun kamu anak orang kaya," ucap cindy sambil menatap sinis erica.
"I....iiiiiya cindy maafkan aku" dengan suara yang menahan tangis dengan mata yang berkaca kaca erica pun langsung berlari dan meninggalkan teman teman mereka yang tertawa dan mengejeknya.
Erica menelepon supirnya dan meminta di jemput di sekolahnya.
Saat di kelas guru memanggil nama siswa satu persatu. Setelah giliran erica di panggil.
"Erica !Erica !kemana erica?" tanya guru mereka.
"Mungkin dia kabur pak atau lagi menangis di suatu tempat" jawab cindy sinis.
"Sebenarnya apa maksudmu cindy? apa yang kau lakukan pada erica?" tanya gurunya.
"Tak ada apapun yang kulakukan pak aku hanya berbicara padanya terus dia kabur entah kemana?" teriak cindy.
"Dasar anak muda! baiklah nanti kita bahas lagi buka buku pelajaran hari ini," jawab gurunya.
Setelah sampai di rumah erica langsung berlari menuju ke kamarnya sambil menangis tersedu sedu. Ibunya pun langsung kaget dan mengejar anaknya yang masuk ke kamar.
"Ada apa erica kenapa kamu pulang dalam keadaan menangis terus kenapa jam segini sudah pulang apa terjadi sesuatu padamu sayang," ucap ibunya sambil mengusap rambut erica.
"Hiks hiks hiks" erica menangis tersedu sedu.
Erica hanya diam dan tak berbicara apapun kepada ibunya.
"Baiklah jika tidak mau bercerita kepada ibu tidak apa apa! istirahat lah dulu nanti kita berbicara lagi," ucap ibu nya erica sambil berdiri dan menutup pintu kamar erica.
Ibunya erica langsung menanyakan kepada supir mereka.
"Sebenarnya apa yang terjadi kenapa erica pulang dalam keadaan seperti itu?" tanya ibunya erica kepada supir.
"Maaf nyonya saya tidak tahu apa yang terjadi sama nona erica," jawab pak darmin supirnya.
"Baiklah kalau kau tidak tahu tidak apa apa yang penting erica pulang dengan selamat" ucap ibunya erica sambil melipat kedua tangannya ibu erica langsung berpikir untuk menelepon ayahnya erica yang masih di luar negeri untuk menceritakan keadaan anak mereka.
"Halo ayah ini ibu," sambil duduk menelepon ayahnya erica.
"Iya bu ada apa? apa ada sesuatu hal yang penting tidak seperti biasanya menelepon pagi pagi begin?" tanya ayah erica.
"Ayah anak kita hari ini pulang dalam keadaan yang murung sedih dan menangis sampai tersedu sedu," dengan nada sedih ibunya erica berbicara pada ayahnya erica.
"Apa erica berbicara sesuatu kepada ibu apa yang terjadi kepadanya hari ini?" tanya ayahnya
"dia tidak menceritakan apapun hanya diam saja," jawab ibunya erica.
"Baiklah kalau dia tidak mau bercerita jangan di paksakan bu, siang ini ayah pulang pekerjaan di singapura sudah selesai, kita akan mengajak erica berlibur beberapa hari agar pikirannya lebih tenang," ucap ayahnya erica.
"Memangnya ayah mau mengajak liburan kemana?" tanya ibu erica.
"Bagaimana kalau kita ke kampung halaman ayah kita berlibur kesana sudah lama villa kita disana kosong belum kita kunjungi," jawab ayahnya erica.
"Baiklah ayah kita akan berlibur kesana, ibu akan memberitahu erica dan menyuruhnya bersiap siap," jawab ibunya erica dengan senang.
Akhirnya ibunya pun memberitahu erica bahwa mereka akan berlibur beberapa hari di kampung halaman ayahnya. Erica pun hanya diam dan menganggukkan kepalanya.
"Bik bik tolong siapkan pakaian erica untuk beberapa hari kita akan pergi berlibur, setelah itu siapkan jg pakaian saya dan tuan ya" teriak ibunya erica.
Erica hanya duduk di kursi dan menatap ke arah jendela kamarnya dengan tatapan kosong.
Erica memang anak yang sangat tertutup sejak kecil dan tak pernah mau berbagi cerita pada siapapun termasuk orang tuanya. Apalagi dia anak tunggal yang tak memiliki saudara, dia selalu merasa kesepian.
Tak lama ayahnya erica pun pulang dan mereka bersiap berangkat berlibur. Ibunya erica sudah meminta izin ke sekolah bahwa erica akan pergi beberapa hari dengan orang tuanya. Di dalam perjalanan pun erica hanya diam dan memandangi pemandangan di luar mobil.
Setelah sampai di villa mereka pun turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam villa. Datang lah seorang penjaga villa dan istrinya menghampiri ayahnya erica.
"Permisi tuan saya pak deki dan ini istri saya," sambil menundukkan kepala.
"O iya pak deki yang penjaga villa saya ya, saya daniel pemilik villa ini," sambil menjulurkan tangan kepada pak deki.
Lalu pak deki pun menjabat tangan ayahnya erica.
"Iya tuan jika membutuhkan bantuan saya dan istri kita ada di belakang," sambil menunjuk ke arah rumah kecil di belakang villa.
"Iya pak deki sebelumnya terimakasih atas bantuannya, kita disini kemungkinan hanya beberapa hari saja," sambil menepuk bahu pak deki.
"Iya tuan silahkan masuk kamar kamar nya sudah kami siapkan," sambil membawa barang barang menuju ke kamar.
Keesokan harinya erica berjalan jalan sendiri keluar villa. Tak terasa dia berjalan sampailah di sebuah danau. Danau nya sangat indah dan bersih sampai erica pun terpana melihat keindahannya. Setelah melihat sekeliling danau erica melihat sosok wanita yang memakai baju putih pendek duduk di tepi danau. Erica merasa aneh karena dia merasa bahwa wanita ini bukanlah manusia yaitu hantu. Sambil menatap wanita itu dari kejauhan, wanita itupun juga menatap erica dari kejauhan. Erica langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang lain, tiba tiba muncul wanita itu di depan erica.
"Ya ampun kau mengagetkanku kenapa muncul tiba tiba di hadapanku," ucap erica sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Ternyata benar bahwa kau bisa melihatku" ucap hantu itu.
"Tiii dakkk tii dakk!!" teriak erica.
Dia pun langsung berlari meninggalkan hantu itu di danau.
Dengan nafas terengah engah erica sampai di villa dan langsung berlari ke kamarnya dan menutup pintu. Erica mengintip dari jendela dan dia melihat hantu itu mengikutinya ke villa.
Setelah menoleh kebelakang erica terkejut karena hantu itu sudah berada di kamarnya.
"Kenapa kau mengikutiku kesini?" tanya erica.
"Aku ingin meminta bantuan mu," jawab hantu itu.
"Kenapa aku harus menolongmu? aku juga tak mengenalmu?" ucap erica.
"Karena hanya kau yang bisa melihatku," jawab hantu itu.
Sambil berdiri didepan erica hantu itu memperkenalkan dirinya kepada erica.
"Perkenalkan namaku maya, kalau namamu siapa?" tanya hantu itu.
"Namaku erica," jawab erica sambil gemetar karena takut.
"Tak perlu takut padaku erica aku tak akan menyakitimu" jawab maya sambil tersenyum.
"Baiklah tapi aku tetap tak bisa membantumu aku tak mau ikut campur dengan masalahmu" ucap erica.
"Kenapa tak mau membantuku erica?" sambil menatap erica.
"Karena masalahku saja tak bisa ku selesaikan bagaimana mau menyelesaikan permasalahan orang lain" ucap erica sambil melipat kedua tangannya.
Erica tetap tidak mau membantu maya, karena erica masih merasa belum dapat menyelesaikan masalah sendiri bagaimana bisa membantu orang lain. Setelah beberapa hari berlalu erica dan orang tuanya pun pulang ke kota. Maya tak menyerah dia pun tetap mengikuti erica sampai kerumahnya yang di kota.
Setelah sampai dirumahnya erica, dia menyadari bahwa telah dikuti oleh maya, tetapi erica pura pura tak melihatnya. Maya pun terus mengikuti erica kemanapun dia pergi.
"Apa kau juga mau mengikutiku ke kamar mandi?" tanya erica.
Langkah maya pun berhenti di depan pintu kamar mandi.
"O iya maaf silahkan aku tak akan mengikutimu di kamar mandi," jawab maya.
Saat tidurpun maya tak mau menjauh dari erica, maya tidur di samping erica sambil menatapnya. Tak lama menjelang pagi seperti biasa erica melakukan rutinitas paginya. Saat di meja makan ibunya erica bertanya kepada nya.
"Erica ibu perhatikan semenjak di villa kamu sering berbicara sendiri? apa ada yang mengikutimu?" tanya ibunya.
"Maksud ibu hantu," jawab erica sambil menatap maya yang di sampingnya.
Maya pun melipat kedua tangannya dan tersenyum sambil menatap erica.
sambil menghela nafas erica.
"Entahlah bu bisa jadi mungkin ada hantu yang sangat menyebalkan yang mengikutiku sampai sekarang disini!" ucap erica sambil menggigit bibirnya karena kesal.
"Hehehehe" maya tertawa.
Erica pun lanjut pergi ke sekolahnya dengan diantar supirnya pak darmin. Sesampainya di sekolah seperti biasa dia bertemu kembali dengan cindy yang sering membullynya. Sampainya di kelas langsung saja cindy mengejek erica kembali.
"Masih ada nyali juga kamu bisa kembali kesini dengan penampilanmu seperti itu" ucap cindy dengan sinis.
Erica hanya terdiam mendengar ucapan cindy kepadanya. Malah maya yang emosi melihat cindy berkata seperti itu kepada erica.
"Gadis ini akan ku beri pelajaran mulutnya benar benar tidak tahu etika" ucap maya dengan geram sambil mendekati cindy.
Erica langsung menghalau maya dengan memberikan isyarat jangan melakukan apapun disana. Maya pun menurutinya, saat guru masuk ke kelas pelajaran pun di mulai dan pada saat istirahat di sekolah. Erica menuju ke kantin dengan maya yang mengikutinya, sesampai di kantin pun cindy tetap mengganggu erica dengan menumpahkan makanan di bajunya erica dengan sengaja.
" Ups maaf saya sengaja menumpahkannya! hahahahahahaha" suara tertawa cindy dan teman temannya.
Tak lama evan pun datang dan memarahi cindy.
"Cindy apa yang kau lakukan kepadanya," ucap evan.
"Kenapa kau harus marah evan sayang," sambil menyentuh pipinya evan.
"Apa apaan kamu cindy sudah cukup kamu tidak kasian melihatnya," ucap evan sambil menatap erica.
"Buat apa aku harus kasian kepada si cupu ini nggak ada yang bermanfaat jika baik kepadanya," sambil tersenyum sinis melihat erica.
Erica pun berlari meninggalkan kantin menuju ke kamar mandi perempuan untuk membersihkan pakaiannya yang kotor karena perbuatan cindy. Setelah sampai di kamar mandi semua orang yang di sana pun langsung keluar dan meninggalkan erica sendirian disana sambil berbisik bisik menjelekkannya.
"Apa dia orang yang juga menyukai evan apa dia tidak berkaca seperti apa penampilannya hahahahaha" terdengar suara tertawa.
Maya pun menghampiri erica dan bertanya kepadanya.
"Erica kenapa kau tidak membalas mereka kau cuma diam tak berbuat apa apa" ucap maya dengan kesal.
"Sudahlah jangan ikut campur dengan urusanku! apa dengan aku membalas, mereka tidak akan menggangguku lagi" ucap erica sambil membersihkan pakaiannya dengan air .
"Tapi setidaknya ada perlawanan terhadap anak anak kurang ajar itu erica !!!!!!!" teriak maya sambil memukul pintu di kamar mandi.
"Apa ada jaminannya jika mereka tidak menggangguku lagi dengan diriku membalas mereka? tidak kan malah bisa tambah parah mereka membullyku disini!!!!" ucap erica.
"Apa kau tidak punya teman satu pun di sekolah ini erica?" tanya maya dengan menatap erica.
"Tidak ada," jawab erica.
"Kenapa tak ada yang mau berteman denganmu padahal kau kaya, pintar, dan cantik, hanya butuh sedikit perubahan sebenarnya?" jawab maya sambil menatap erica dari ujung kaki sampai rambutnya.
"Maksudmu aku cupu begitu penampilanku aneh" ucap erica sambil menatap maya dengan kesal.
"Maksudku bukan begitu erica, ehm begini saja bagaimana kalau kita saling membantu! diriku membantumu dan kau membantuku, kita berteman ok!" jawab maya sambil menjulurkan tangannya kepada erica.
"Apa apaan sih sudahlah jangan banyak berbicara membuatku semakin kesal" ucap erica.
Erica pun keluar dari kamar mandi dengan tetap di ikuti oleh maya sambil terus berbicara kepada erica, tetapi erica tak menghiraukan maya. Tanpa erica sadari ternyata ada yang mendengar percakapan erica dengan maya di kamar mandi perempuan. Dia teman sekelas erica yang bernama putri, sambil membuka pintu kamar mandi dia langsung berpikir kalau erica bukan hanya cupu tetapi dia aneh. Karena penasaran putri mengikuti erica sampai di kelas dan terus menatap erica.
"Memang ada yang aneh dengan dirinya" ucap putri sambil melipat kedua tangannya putri terus menatap erica dan mulai curiga dengan perilaku erica yang kadang kadang aneh.
Pada saat pelajaran olahraga siswa siswa disuruh gurunya mempraktekkan melempar bola basket ke ring dengan memasukkannya.
Tiba giliran erica yang melempar bola malah bolanya membentur tiang dan mengenai kepalanya sendiri sehingga erica pun menjadi bahan tertawaan teman temannya. Evan pun mendekati erica dan berbisik pada nya.
"Tidak apa apa kau sudah berusaha jangan malu" sambil memegang bahu erica.
Melihat itu cindy pun menjadi cemburu dan marah melihatnya dengan sengaja dia melempar bola yang mengenai kepala erica.
"Ups maaf bola nya terlepas sendiri," ucap cindy dengan senyumnya yang sinis.
Erica hanya dapat menahan sakit dan malu sambil mengelus kepalanya.
Saat evan mempraktikkan melempar bola basket di depan teman temannya. Semua orang berteriak
"Evan evan evan" suara gadis gadis yang berteriak dengan semangat melihat evan.
Bola pun masuk dengan sempurna evan pun melambaikan tangan kepada teman temannya yang tambah kuat berteriak memanggil namanya. Erica pun sambil mengepal kedua tangannya yang berkhayal melihat evan sambil senyum senyum sendiri.Erica pun kaget ketika ada maya di hadapannya.
"Ya ampun apa apaan kau tiba tiba muncul membuatku kaget saja" jawab erica dengan kesal.
"Wah sepertinya memang benar bahwa kau menyukai anak muda itu, siapa ya namanya evan kan?" maya sambil tersenyum melihat erica dengan menggodanya.
Erica pun tersenyum malu, sambil melihat ke arah evan dari kejauhan.
"Mau ku bantu untuk bisa di sukai sama dia" jawab maya sambil menunjuk kearah evan.
Erica pun mata nya langsung menatap maya dengan kaget.
"Apa bagaimana bisa kau membantuku untuk bisa disukai oleh evan?" ucap erica dengan bertanya tanya.
"Tentu saja bisa dengan memasuki tubuhmu akan ku buat dia menyukaimu dengan caraku" jawab maya sambil tersenyum menatap erica.
"Jangan aneh aneh kamu aku tak mau di bilang menjadi lebih aneh lagi jika kau memasuki tubuhku dan tiba tiba berubah drastis!" jawab erica sambil menopang dagu nya.
"Sudah ku bilang kita saling membantu satu sama lain itu akan menguntungkan bagi kita berdua, bagaimana setuju?" jawab maya sambil menepuk bahu erica.
"Entahlah aku masih ragu, sudahlah aku tak mau berkhayal lebih jauh lagi, daripada aku nanti sakit hati di tolaknya" jawab erica sambil meninggalkan ruangan olahraga menuju ruang ganti.
Maya merasa kasian melihat erica yang selalu di bully dan di jauhi teman temannya. Waktu pulang dari sekolah supir erica pun menjemputnya, tiba tiba tanpa sengaja supirnya menyenggol orang yang lewat di depan mobil tanpa sengaja. Pak darmin supir erica pun memarahi orang tersebut, erica pun turun dari mobil yang ikuti oleh maya di belakangnya.
"Ada apa pak darmin? kenapa bapak ini apa dia terluka?" tanya erica sambil membantu bapak itu berdiri.
"Tidak ada apa apa non! dia yang tiba tiba menyebrang jalan dan hampir tertabrak mobil" ucap pak darmin.
Erica pun langsung menatap bapak itu dari ujung kaki sampai kepala. Bapak itu terlihat sedih dan pucat serta seperti orang yang kebingungan lalu erica pun bertanya kepada bapak tersebut.
"Maaf kalau boleh tahu nama bapak siapa? dan kenapa bapak tiba tiba menyebrang dan hampir tertabrak oleh mobil saya?" tanya erica sambil menatap wajah bapak tersebut.
Dengan tubuh yang gemetar bapak itupun menjawab.
"Nama saya pak rudi maaf non tadi kepala saya pusing dan tiba tiba terjatuh tanpa sengaja hampir tertabrak mobilnya non," jawab bapaknya dengan lirih.
"Apa bapak sakit? mau saya bawa berobat ke dokter" tanya erica memegang bahu pak rudi.
"Tidak non! tidak perlu saya mau langsung pulang saja kasian anak dan istri saya menunggu dirumah mereka belum makan dari pagi" jawab pak rudi.
"Ya ampun pak! pasti mereka kelaparan sekali apalagi ini sudah hampir sore, apa pak rudi juga sudah makan?" tanya erica dengan nada yang sedih.
"Belum non!" jawab pak rudi sambil gemetar.
"Ya sudah pak rudi saya antar pulang ya kerumah biar cepat sampai!" jawab erica sambil membukakan pintu mobilnya.
"Tidak perlu non saya jalan kaki saja sudah biasa saya pulang dengan berjalan kaki" jawab pak rudi.
"Tidak apa apa pak rudi saya ikhlas membantu, ayo silahkan masuk" jawab erica dengan tersenyum.
"Baiklah non sebelumnya saya terimakasih" jawab pak rudi sambil masuk ke dalam mobil.
"Pak darmin ayo kita antar pak rudi dulu baru pulang kerumah" ucap erica sambil memasuki mobil.
"Baik non" jawab pak darmin
Mereka pun langsung menuju rumah pak rudi, tetapi karena merasa kasian kepada pak rudi erica memberhentikan mobilnya di supermarket untuk belanja makanan untuk pak rudi.
"Pak darmin tolong stop sebentar di supermarket di depan ya ada yang mau saya beli" teriak erica.
"Baik non" jawab pak darmin.
Setiba di supermarket erica belanja makanan yang banyak sampai satu keranjang penuh. Maya pun heran dan bertanya kepada erica.
"Untuk apa kamu belanja sebanyak itu? padahal kan makanan di rumahmu udah banyak sekali erica?" tanya maya dengan heran.
"Ini semua bukan untukku melainkan untuk pak rudi dan keluarganya" jawab erica sambil keluar dari supermarket.
"Pak darmin tolong buka bagasi mobil dan masukkan semua makanan ini" ucap erica sambil masuk ke dalam mobil.
"Baik non," jawab pak darmin sambil keluar dari mobil dan memasukkan semua barang ke bagasi mobil.
"Ayo pak darmin kita lanjut ke rumah pak rudi" ucap erica sambil tersenyum melihat pak rudi.
Tidak lama pun mereka sampai dirumah pak rudi yang membuat erica terkejut dan sedih.
"Stop non ini rumah saya" ucap pak rudi.
"O iya pak rudi ayo kita turun" jawab erica.
Mereka pun langsung menuju kerumah pak rudi dan mengetuk pintu.
"Tok tok tok" pak rudi mengetuk pintu.
Kemudian istri pak rudi membuka pintu dan kedua anak anak pak rudi yang langsung berlari keluar dari kamar menuju pintu.
"Hoooreeeee ayah pulang, kita bisa makan" ucap anak anak pak rudi kegirangan.
Pak rudi hanya terdiam dan tertunduk sambil melihat anaknya. Istri pak rudi pun heran dan bertanya.
"Yah dia siapa kenapa bisa pulang bersama ayah? apa terjadi sesuatu?" tanya istri pak rudi seperti ketakutan.
"Tidak ada apa apa bu, saya hanya kebetulan bertemu pak rudi dan mengantarnya pulang kerumah" jawab erica sambil tersenyum.
"Ada apa pak rudi kenapa kelihatan sedih? apa terjadi sesuatu?" tanya erica sambil menatap pak rudi dan istrinya.
"Saya sedih non seharian saya mencari kerja tapi tidak ada dan saya tidak punya uang lagi untuk membelikan anak anak saya dan istri makanan" jawab pak rudi sambil menangis menatap anak anak nya yang masih kecil.
"Ooo pak rudi tak usah khawatir" jawab erica dengan tersenyum.
"Pak darmin tolong keluarkan semua barang belanjaan saya tadi dan bawa kesini semuanya" ucap erica.
"Iya non," jawab pak darmin sambil menuju mobil dan membawa semua barang belanjaan erica.
Pak rudi dan istri nya heran dan kaget mereka saling menatap satu sama lain.
"Ini semua apa non banyak sekali?" tanya pak rudi.
"Ini semua untuk pak rudi dan keluarga semoga bermanfaat ya!" jawab erica sambil tersenyum.
"Terimakasih non" ucap pak rudi dan istri sambil berpelukan.
"Akhirnya anak anak bisa makan dan mereka tidak kelaparan lagi" jawab pak rudi sambil menangis.
"Iya pak saya ikhlas membantu bapak dan keluarga" jawab erica.
Maya yang berada di samping erica tersenyum sekaligus senang, maya berpikir ternyata erica memang orang yang baik.
"Pak rudi saya mohon pamit pulang karena hari sudah mulai sore" jawab erica.
"Iya non saya sangat berterima kasih karena telah menolong saya, semoga tuhan yang akan membalas kebaikan hari non" jawab pak rudi.
"Aamiin sama sama pak baiklah saya pamit pulang dulu" jawab erica.
Erica pun langsung menuju mobil dan pulang kerumah. Di malam hari saat erica tertidur maya menatap nya dan berniat membantu erica dengan memasuki tubuhnya. Karena dia merasa kasian dengan erica yang selalu di bully teman temannya yang di sekolah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!