NovelToon NovelToon

Nikah Muda SMA

Ingat, jangan jatuh cinta

"Dek, dimakan dong nasinya, jangan dilepehin doang, itu lagi kenapa rambutnya digerai-gerai gitu, Alifea mau rambutnya kesangkut pohon mangga?" tutur papa Ghaidan seusai mengelap mulutnya.

Alifea masih mengacak-ngacak isi piringnya.

masa bodo nasi nya dilepehin, nasi goreng buatan bunda nya aja 1 per 100 ama buatan papanya.

Hambar bagaikan kutu!

Bunda ngak dimarahin nenek apa ya masakannya bak rasa serangga ini, pakai pelet apa bunda sampai diterima jadi menantu dari keluarga 'Ghaidan' yang keturunan otak bumbu chef Juna.

"Abang, abang yang nganterin adek ke sekolah ya."

Alif menengok pelan, dia langsung bersemangat mendengar adeknya mau Alif yang mengantarnya.

"Ayo! sekalian abang mau nengok gebetan abang yang ada disekolah kamu."

"Gebetan? Siapa?"

"Bu guru cantik, Quinsya fiolan, sang dewi rembulan, mekar bagaikan bunga mawar, eak."

Plak!

Satu tamparan melayang di pipi putih Alif.

"Jangan main-main, udah ayo!"

Alifea memakai sepatunya cepat lalu menuju mobil. selang di mobil, Alifea membaca chat nya dengan kak Azrel (yang terpaksa Alifea baca) semalam. Yang namanya setan dunia itu kayak apa sih? Alifea tadi malam kayak habis kerasukan jin.

Bisa-bisanya Alifea balas pesan itu setan tampan.

>•isi chat nya dengan Azrel

○KETOS SETAN

》 heh, save no gue

hah? siapa?《

》Azrel, save cepet

oh okeke. 《

dapet no Alifea dri mana? 《

》dari om Ghaidan

ini bukan Alifea, salah orang《

》paan sih jangan sok canda heula

》yaudah, sana tidur dulu calon istriku

yang cantik, besok aku jemput di

depan gerbang sekolah, ♡ love you

__________________________________

Ih, isi chat nya garing banget, udah sama banget kaya keripik pisang nya Bu Dewi.

Pake embel-embel calon istriku pula, setan banget sih KETOS satu. Memangnya bener kak Azrel bakal nunggu dia di depan gerbang sekolah? Dasar pengelabu.

Sesudah 15 menit berjalan, Alif menurunkan Alifea 15 meter sebelum di gerbang.

"Abang katanya mau liat bu guru cantik? Nggak jadi?"

"Nggak jadi ah, keburu telat aing."

"Yeuhh, cinta kok ngak di perjuangin, ntar keburu bu isha nya di gebet pak guru lain lo."

Alif hendak saja menjitak kepala adeknya itu, tapi Alifea sudah keburu berlalu berjalan ke arah gerbang. Alifea berjalan cepat takut telat, mana pelajaran pertamanya itu pelajaran nya pak handoko, guru terkiller di kelas, hiiii.

Baru saja hendak memasuki gerbang, tangannya ditahan oleh Azrel yang memang dari tadi sudah menunggu Alifea.

"Gue udah nunggu lo, ngak ngucapin salam dulu sama calon suami?" Tahan kak Azrel diseringai senyum nya yang super kepedean.

'ih, paan sih, calon suami setanmu!' batin Alifea kesal.

"Assalamualaikum calon ahli kubur ..."

"Hah? Bilang apa tadi lo?"

"Calon ahli surga, hehe."

Tak lama setelah itu, Azrel menyerahkan sebuah godie bag sedang kepada Alifea.

"Buat lo, makanan makan siang dari mamah."

Hah? Dari tante Ghea? Yaudahlah, terima aja.

toh lumayan hemat uang jajan es krim di kantin.

"Makasih ..."

Pengucapannya lirih, tapi dengan cepat Alifea menyambar godie bag yang berisi tupperewe itu karna baunya yang harum.

"Heh! Awas, itu tupperware mak gue!"

"Iya iya, lagian tupperwarenya hilang yang dimarahin bukan Alifea kan? Paling ntar kak Azrel yang dicoret dari kartu keluarga," Cibir Alifea memonyongkan bibirnya, bermaksud mengejek Azrel.

Sebelum selangkah memasuki ke dalam sekolah, Azrel lagi-lagi menahannya.

"Ntar lo gue jemput."

"Hm ..."

Azrel kini membuat jarak antara Alifea kini hanya 1,5 centi.

"Lo masih inget kan? Kalo gue ngak akan jatuh cinta sama lo kapan pun itu?" bisik Azrel sedikit tajam.

Kalimat itu, seakan melempar kilas ingatan Alifea atas apa yang terjadi seminggu yang lalu di antara mereka berdua.

"Jatuh cinta?"

"Bunda!! Fea **mau berangkat ah!!"

Teriakan gadis belia berusia 17 tahun itu memekakan gendang rumah keluarga Ghaidan. Pasal nya, Alifea, gadis itu tak sengaja kembali pada penobatan siang nya.

"Dek!! Lo ngapain kesiangan bego!" Teriak sang abang, Alif. Yang sibuk mengelap kaca motor.

Alifea terburu-buru memakai sepatu nya, melemparkan sebuah kanebo gosong pada Alif yang mirip orang pelo.

"Elu juga ngapain ngelap kaca motor pake dasi gue! Balikin jir!" Oh, pantesan kanebo yang dipegang Alif biru-biru gimana gitu.

Dengan gesit nya Alifea naik ke atas jok motor dengan Alif di depan nya yang sudah siap mengegas stang motor. Belum sempat Alifea memasangkan helm nya, Alif malah lebih dulu menyerobot keluar halaman rumah.

"Abang! Adek! Istighfar kalian nggak Salim Ama bunda!"

"KELAMAAN BUND! UDAH DITUNGGU AMA SATPOL PP DEPAN MASJID!"

Akhirnya Abang adik ini sama-sama mengebut menuju sekolah mereka. *Dengan berbekal seribu jurus hokage, Alifea akhirnya selamat masuk dalam kelas.

"Untung ada Abang, kalo enggak udah mati gue di tangan pak Jaeffan." Mengingat kalau pak Jaeffan adalah guru cabang IPA yang killer nya melebihi sejurus tusukan angka x-y di matematika.

Dengan wajah nya lega nya, Alifea bisa menikmati hari seperti biasa nya walau tadi ada sedikit kesalahan koneksi dari Mbah Google. Nggak papa lah, mungkin WiFi rumahnya lagi error. Makanya dia kesiangan.

Terbit lah senyum dari wajah gadis ayu itu, menghayati gambaran dari laptop yang sedang ia nyalakan saat jam istirahat.

Tanpa menahu apa yang akan terjadi pada nya saat pulang.

-

"Lo tahu nggak? Kata nya putra sulung Al-hares udah punya tunangan tahu!"

"Ah, masa? Si Hanafi itu kan?"

"Iya! Kata nya gara-gara telat sekolah jadi mau dijodohin tahun ini!"

"Serius?! Iri deh gue ama calon nya!"

"Gimana kalo ternyata dia nikah Ama anak sini?"

Lontaran gosip itu semakin mengeras tatkala Alifea melewati koridor kelas tempat menuju lorong kematian, eh bukan, lorong menuju gerbang. Siapa lagi yang digosipin kalau bukan si KETOS SETAN, alias* ****Muhammad Azzrel Hanafi****.

"*Najez, nginget rupa nya aja udah bikin gue muntah," Cibir Alifea dalam diam.

Bukan nya menghina atau bagaimana ya sodara-sodara, emang ini KETOS itu ya emang SETAN. Yang nggak percaya, silahkan hubungi nomor dibawah ini.

Alifea begitu membenci nya, amat membenci nya. Mengingat bahwa cowok itu pernah mempermalukan nya saat perkenalan anak kelas 1 dengan anak OSIS baru.

"Liat nih, sok manis banget pake tas warna nyolok begitu. Lo mau susuk para buaya disini bilang dek."

Alifea yang saat itu terpaksa memakai tas berwarna pastel saat ajang perkenalan anak OSIS, menahan tangis lantaran menjadi bahan tertawaan anak OSIS yang diketuai oleh sang KETOS sendiri.

Najis, kucing, setan, bego.

Apalagi cowok itu sering sekali mengusili nya lantaran Alifea sering berjalan berdua dengan Mentari.

"Awas aja kalo tuhan ngasih jodoh gue kayak tuh setan, kagak masuk surga gue gue nanti nya kali ya*."

Alifea yang sudah kesal setengah mati dengan KETOS setan satu ini pun berteriak tepat di depan wajah Azrel sebelum benar-benar menghilang ke dalam sekolah.

Sampai kapan sih, Azrel mau ngatain itu sama Alifea? Kalo Alifea presiden, Alifea bakal ilangin mulut kak Azrel yang udah kayak setan itu.

Sayangnya Alifea masih takut sama dosa, coba kalo nggak. Mungkin tubuh kak Azrel sekarang udah Alifea buang ke tengah jurang buaya.

Tpi memangnya ngak ada cara buat batalin pernikahan ini? Alifea bener-bener ngak mau nikah. apalagi kalo sahabat dan satu sekolah dengar, kemungkinan Alifea akan diskualisasi oleh sekolah.

"Setann!! Akh! Sial bet sih aku, dikira aku bahan dagangan apa, pake dinikahin gara-gara perusahan, kuno banget! kalo ntar kak Azrel jahatin Alifea yang pas udah nikah, Alifea pastiin tuh setan dicoret dari keluarga 'al-hares! Awas aj---"

Sedetik sebelum menyelesaikan katanya, Alifea yang nggak fokus berjalan itu tak sengaja terkena bola basket yang lagi dimainkan kakak kelas-2.

"Hei!! ada adik kelas pingsan! cepet tolongin!"

Tubuhnya yang sudah setengah pingsan dan hidungnya yang berdarah itu dibawa beberapa kakak kelas ke UKS. Tanpa sadar ada sosok yang memperhatikan ia dari jauh, dan sosok itu dengan sigap membantu para anak basket yang membawa Alifea ke UKS.

"Dasar bocil, untung gue liat Lo."

:)

Kakak kelas gila

"Fea!"

*Ah, Alifea benci suasana ini. Dimana teman nya yang bernama Mentari. Kalo ada hal urusan OSIS, kadang Mentari suka iseng minta bantuan nya.

"Napa Ar? Suruh bikin tabel data siswi lagi?" Toleh Alifea, yang langsung disambut dengan cengiran tanpa dosa.

"Hehe, iya. Soal nya OSIS yang jago gambar sibuk semua. Boleh ya?" Mentari langsung to the point menyerahkan map coklat berisi kertas HVS dan tentu nya data.

"Terus? Abis ini gue kemana? Masa diem disini kek patung."

Mentari langsung lari kabur meninggalkan Alifea sambil berteriak, "Kalo Lo mau, kerjain nya di ruang OSIS aja! Nggak ada orang kok!"

Lambe turah mu nggak ada orang!

Dengan terpaksa Alifea menjungtangkan kaki nya ke arah ruang OSIS. Saat dia baru saja ingin membuka pintu, tiba-tiba saja pintu itu dengan melesat cepat terbuka dan membuat orang yang tadi membuka pintu itu duluan menabrak Alifea.

"AUW! GOBL--"

Okey, Alifea nggak jadi ngumpat. Setelah merasakan apa yang telah terjadi.

Azzrel, ya cowok itu. Barusan menabrak nya dan dengan reflek meletakan lengan nya di lingkaran pinggang Alifea yang ramping. Azzrel yang kaget setelah itu juga, langsung melepaskan lingkaran tanggan nya yang membuat Alifea jadi untuk jatuh.

"ANJ-- Dog, kucing cat, kupu-kupu ..."

"Butterfly ..."

"Lo ngapain ngelanjutin Romlah! Bukan nya bantuin gue berdiri."

Yang diumpat dalam hati hanya berasa 'bomat', yang mengumpat dengan kesal langsung menyingkir kan badan kekar Azzrel ke pinggir. Ia tak mau jadi mood swing cuman gara-gara ini.

"Lo ngapain masuk? Mau maling ya?!"

"Iya, maling hati Lo."

Tanpa seribu alasan, Alifea langsung mempersiapkan diri nya untuk menyelesaikan tugas Mentari. Entah kenapa Azzrel malah mempelototi nya dari pintu dengan posisi berdiri.

"Lo ngapain?" Tanya Alifea sambil mengangkat satu alis nya.

"Nungguin Calon istri selesai bertugas."

"Hah?" Kuping Alifea budeg sumpah.

"Nungguin* CALON ISTRI *gambar!"

Alifea yang ngeh celingak-celinguk, mengkerut, kebingungan.

"Lo nungguin siapa setan?!"

"Nungguin* ELO!" *Kali ini dua-dua saling beradu tatap. Satunya berusaha mengode, satunya sama sekali belum punya internet.

"Gue?" Tanya Alifea menunjuk pada diri nya sendiri, mengheran.

Dengan tatapan super dingin dan malas, dengan agak kasar Azzrel menarik tangan Alifea yang terperanjat bangkit. Masih tak mengerti.

"Ikut gue kalo mau logika Lo nyampe Ampe hotspot hape gue*.

"Ng ..."

Alifea tersadar dengan balutan perban di kepalanya. Bentar, siapa yang berani nya masang perban pake berantakan di kepala Alifea?!

Sebentar ...

Bau obat, kasur lempeng, ruangan serba putih kayak ruang mayat, dia ada di UKS?!

"Lo udah bangun?"

Alifea menengok ke arah suara yang memanggilnya, berjalan ke arahnya dengan wajah semerawut khawatir. Ya panteslah perbannya berantakan, yang makein aja bukan dokter UKS, melainkan KETOS setan yang tampan.

Mana ada KETOS yang berusan sama urusan UKS, ganteng sih ada, berantakan ahlinya.

"Kak Azrel ngapain di sini? Bukannya tadi Kak Azrel ada di depan gerbang ngasih aku godie bag?"

Alifea memasang wajah curiga dan marah terhadap Azrel, dia begitu kesal sampe rasanya pengen membanting Azrel ke genteng atap sekolah. Biar meledak badannya sekalian organnya.

"Lo nggak papa kan?"

Sekarang suara Azrel benar-benar lirih dan raut mukanya yang sanyu menatap wajah Alifea. Membuat hati Alifea tiba-tiba berdegup kencang persis rel kereta listrik.

'DASAR KETOS SETAN PENGGODA!'

Uah mah hidung berdarah, kepala nyut-nyutan, sekarang hatinya mau ngajak senam siang-siang?! emang setan penggoda! awas aja lo!

_-_-_-

Alifea sedang asyik memakan bekal dari tante Ghea yang, Beuhhhhh. Enak banget, 200 dari masakan bunda yang hambar akan rasa kutu.

"Felii!!"

"Apaan sih jrit, manggil tuh yang selow dong, nggak usah bawa-bawa toa!"

Thea, sahabat Alifea yang suaranya ngak ada bedanya dengan toa, membawa kabar gajah di siang bolong begini.

"Katanya lo ditungguin ama Reon di taman sekolah!" ucap Thea tersenggal-senggal, udah tau toa berat, masih dibawa lari juga.

Alifea tertegun, Reon?

Anak mana tuh? Anak planet pluto? Pede amat manggil-manggil Alifea di tengah siang bolong begini. Lagian Alifea aja kagak kenal.

Kalau Reon di tokoh komik sih Alifea kenal.

"Buruan Anjim! ditungguin tuh ama Reon!"

"Iya iya! kalo dia cuman pengen buat aku bertengger di atas pohon tak telempeng kepalanya!" teriak Alifea kesal keluar kelas.

Dia punya kejadian pernah dipanggil seorang temannya ke taman sekolah. Ternyata mereka cuman mau ngerjain Alifea pake kucing yang kesangkut di atas pohon. Alhasil Alifea yang phobia ketinggian itu, memecahkan gendang telinga temannya setelah turun dari pohon.

_-_-_-

"Kak Reon ya? Ngapain manggil-manggil? Mau ngerjain kucing nyangkut di atas pohon?!" Sesampainya, Alifea langsung menggerutu sebal.

Reon jadi gelagapan melihat kedatangan Alifea di taman. Kelihatannya mau ngomong sesuatu lelakit itu, apakah?

"Mau ngomong apaan?"

"Anu ... itu ..."

"Apaan cepetan! Feli laper belum makan! lagian manggil-manggil di tengah siang bolong begini cacingnya nggak laper apa?! buruan mau ngo---"

"Aku suka sama kamu!"

Tunggu tunggu eh? Apa katanya?

"Gue suka sama lo, dari dulu. Lo yang buat gue ngerti apa itu artinya cinta. Mungkin dulu buat mencintai lo semua itu butuh proses, dan gue udah melewati semua proses itu, sampai sekarang gue cinta sama lo!"

Alefia tertegun, bukan karna baper atas ucapan Reon tadi, tapi karna perutnya yang udah berbunyi di sela Reon berbicara.

diem napa perut!

Reon memantapkan wajahnya untuk bertemu wajah Alifea, lalu berkata.

"Lo ... mau jadi pacar gue?"

Alifea tertegun lagi, seumur hidup seabadnya nggak pernah ada yang nyatain cinta sama dirinya. kalo ngejek-ngejek sih ada.

Tapi ....

Kenapa rasanya penembakan ini terasa nggak normal ya? Kayaknya Reon salah makan obat atau ngelantur, makanya bikin acara penembakan cinta kayak gini, panas-panasan lagi.

Mendingan penembakan cintanya diadain di pantai.

"Anu ... kak Reon nga---"

'Greb.

Alifea terpaksa menoreh ke belakang, dimana tepat Azrel sudah menggemgam tangannya sambil memasang wajah yang mirip sama kulkas yang ada di toko mebel.

"Lo ngapain di sini? kenapa nggak makan siang?" Tanya Azrel dingin.

Anyyeong haseyo, Azrel setan bin setan.

Ini masalahnya juga Alifea lagi makan tapi diganggu ama ni kakak kelas, udah mah gitu ngajak ketemuannya di tempat panass, situ setan punya mata bisa buat ngeliat kagak sih?!

"Ini juga Alifea lagi makan, ni malah diganggu!" Sarkas Alifea marah, kesal dituduh-tuduh.

"Gue lagi liat lo berduaan ama Reon, bukan lagi makan."

"Yakan tadi Alifea udah bilang tadi lagi makan malah diganggu, bodoh!"

"Nggak boleh ngomong kasar ama cal---"

Lancar sekali mulutnya ya setan, untung Alifea cepet bungkem mulutnya Kak Azrel, kalo nggak udah ada perang dunia ke 5 baru tahu rasa!

'Jangan, bilang, kita, calon suami istri!'

Telepati Alifea dengan mata melototnya.

Diapun segera membawa Azrel pergi dari sini daripada ntar jadi ikan bawal goreng di bawah sinar matahari.

"Kita pergi dulu ya! dadah kakak kelas kesayangan!"

Reon melongo melihat kepergian Alifea dan Azrel yang sangat langka dan eksklusif, siapa sangka KETOS setan satu itu bisa dekat sama perempuan. Reon pasti mikir kalo Azrel udah nyantet gebetannya alias Alifea.

>▪●▪●▪●▪●▪<

"Kak Azrel kenapa sih mulutnya lancar amat! coba tadi Alifea nggak bungkam mulutnya kakak! Alifea pastiin mulut kakak udah ada di tengah jurang buaya!"

Alifea berhasil membawa Azrel ke belakang sekolah dan langsung mengomelinya. kalo nggak dosa tadi juga Azrel udah Alifea bunuh deh!

Sayangnya ntar dosanya bukan buat Azrel, tapi buat Alifea.

"Ya lo pake ngapain juga maemunah ketemuan ama si Reon?! emang ada yang ngizinin?!"

"Ya situ teh mak saia?! pake izin izin segala kayak ngurus pasport!"

"Ya situ teh calon suaminya Reon?! udah tau panas malah ketemuan di taman! lo mau dijadiin bebek goreng ama dia?!"

"Diam kau tukang provokasi!"

"Lo juge diem mak mak julid!"

Azrel dan Alifea kini sudah bertatapan penuh amarah dan rasa kesal satu sama lain.

Sebenarnya Alifea agak bersyukur tadi Azrel datang di saat yang tepat karna baginya Reon udah gila tadi.

Tapi Alifea besyukur dikit ya, dikit!

kalo banyak kayaknya Alifea harus syahadat ulang tujuh kali atau nggak masuk rumah sakit jiwa.

Alifea makin kesal dengan KETOS setan satu ini!

Maunya apaan sih?!

Lusa

"Yaudahlah! Alifea balik dolo!" Teriak Alifea berlalu melewati Azrel yang masih dengan mata melotot.

"Heh! lo mau kemana?!" Tahan Azrel dari belakang, wong belum selesai, main nyelonong pergi aja emang Alifea.

"Ya mau ke kelas lah setan! dikira mau ke kuburan?!" cibir Alifea kesal berkacak pinggang.

Si setan bener-bener nggak punya mata ya?!

sudah bawel, dingin, punya mata nggak dipake pula! tak jual matanya sekalian nih!

"Heh, mak lampir, awas tupperware mak gue nggak dibalikin! tak taplok lo!" ucap Azrel ikut-ikut berkacak pinggang kayak bebek.

kopi cat banget sih, udah mah gitu inget banget sama tupperware.

"Iya-iya setan! ntar aku balikin juga! inget banget sih ama tupperware doang! situ inget mati aja masuk neraka baru tahu rasa! dasar setan!" teriak Alifea langsung kabur, semoga Azrel sekarang mukanya nggak mirip sama setan dikatain begitu.

"Heh! mak lampir! awas aja lo nggak pulang bareng ama gue! setan setan!"

Teriakan Azrel terdengar samar-samar di telinga Alifea, emangnya harus banget ya bareng sama Azrel?! kuhancurin juga mobilnya biar nggak bisa pulang! sayangnya Alifea nggak punya duit, pulang pulang nanti nyawanya bisa bisa melayang yang ada.

Pokoknya aku nggak mau nikah! inget itu kepala setan! batin Alifea melunjak sambil berlari ke dalam kelas.

>▪●▪●▪●▪●▪●▪<

"Fel, lo nggak mau pulang bareng gue?"

Alifea masih mengepak barangnya, nggak peduli sama pertanyaan Thea.

dia harus buru-buru pulang biar Thea nggak tau di Pulangnya bareng si setan alias Azrel.

"Nggak, aku mau jalan kaki aja, bayee!"

Alifea berkata bohong sambil melewati Thea dengan melompat ala tekotok.

Thea melongo sama Alifea yang langsung nyelonong ke luar kelas tanpa pamitan.

tumben banget tuh anak pulangnya nggak bareng Thea, mo dijemput ama siapa tuh? ama hantu?

Thea jadi penasaran.

>▪●▪●▪●▪●▪●▪<

Alifea menunggu Azrel di belakang sekolah, biar nggak ada yang tau dia pulangnya bareng Azrel.

mau itu hantu kek, setan, iblis kek, orang kek, pokoknya Alifea nggak mau ada yang tau kecuali Azrel ama yang di atas.

Tin, tin.

"Assalamualaikum calon istriku ..."

Oh, ternyata Azrel sudah sampai rupanya.

Calon istriku bapakmu! tak sumpel ni ya pake kaos kaki. Alifea dengan geram pun membalasnya sambil masuk ke dalam mobil.

"Waalaikumsalam calon ahli kubur ... eh maksudnya calon suami keSETANAN."

Azrel tak merasa tersinggung sekalipun dengan balasan Alifea, Azrel malah menggoda gadis itu yang udah kesel sama Azrel di ujung ubun-ubun.

"Setan-setan gini tampan kan gue?"

goda Azrel sambil memasang wajah super kepedeannya yang minta disamber kilat biar gosong.

Alifea pun menggeplak kepala Azrel tanpa ampun, tadi di UKS udah digodain, sekarang mo godain juga pake senyum super kepedeaannya itu? Dasar maling kandang!

Selang di mobil, Alifea hanya sekadar duduk, natap ke luar, lalu pegang hape sambil balas chat dari Thaiii.

○Th-aiiiii♡

》Heh, lo pulang bareng siapa?

Bareng orang^^《

》Oh, dikira lo beneran jalan kaki biar

gosong kayak bebek bakar

》:^

palalu bebek bakar maemunah!《

》Btw, tadi Reon ngapain manggil

manggil lo ketaman? ditembak?

hah? ditembak? mati tadi dong《

》_-

》yaudah by bebek gosong

_______________________________

Azrel mengintip dikit Alifea yang sedang sibuk pegang hape.

"Lo tadi abis ditembak Reon kan? lo jawab apa?"

Alifea menengok ke arah Azrel yang bertanya.

ngapain setan nanya-nanya?

kepo amat! lagian Alifea aja nggak kenal ama Reon, anak saha sih itu teh.

"Kenapa Jamet banyak bertanya? situ kurang belajar? Sono ke psikolog!'

"Paan sih lo mak lampir?! gue kan tanya! bukan kepo!"

"Situ tuh tanya ya kepo! makanya belajar biar pinter jangan banyak nanya!"

gerutu Alifea tak mau kalah.

"Diem ato gue cium lo sekarang!"

Ancam Azrel garang, dari tadi ni anak kerjanya ama Azrel nyerocos mulu satu benua.

Mulutnya kayak nggak ada rem sama sekali.

Alifea yang mendengar itupun cuman bisa diem dan menggerutu dalam hati.

dia hanya bisa mendoakan kalo nanti setan itu ngejahatin Alifea terus dicoret dari keluarga 'al-hares. Mampus kau! hahahahaha!

>▪●▪●▪●▪●▪●▪<

"Assalamualaikum keluarga 'Ghaidani yang penuh dengan dosa, Alifea pulang ..."

Setelah sampai depan rumahnya, Alifea langsung buru-buru kabur dari mobil Azrel tanpa pamit karna males natap wajah Azrel yang tampan bagaikan setan jahannam.

Untung tadi Alifea tak lupa kembalikan tupperware punya tante Ghea, kalau enggak jadi tupperware hilang > Alifea dibuang atau enggak nyawa melayang.

Hihhh.

"Dek, sini sini!"

Belum aja naroh sepatu di tembok, udah disuruh duduk di sofa sama abangnya yang jaraknya menurut Alifea 1000 jalur 1 benua.

jauh amat.

Dengan gontai Alifea menuju sofa ruang keluarga yang telah dilingkari oleh papa bunda dan Alif.

"Besok lusa kamu akad sama resepsi ya."

Belum aja menyentuh dasar empuk sofa, Alifea yang mendengar ucapan papanya itu membuat Alifea terkejut hebat sampe jatuh di atas lantai.

Lusa?! yang bener aja! dikira jalan-jalan apa, pake lusa-lusa an segala?! papa lucknut!

"Lusa?! yang bener aja pa!"

teriak Alifea terkejut, yakali lusa! Alifea aja masih jalan kaki.

"Ntar kamu izin libur aja 1 minggu, besok kamu ke rumah mamah Ghea buat nyoba baju pengantin, okeh?" tutur papanya sambil tersenyum, begitupun dengan Alif dan bunda di samping.

Udah gitu tampangnya nggak merasa berdosa banget. dasar keluarga laknat!

"Auk ah! terserah papa aja! Alifea nggak suka!" bentak Alifea berlalu ke kamarnya sambil membanting pintu kamarnya tanpa ampun.

Nggak peduli dengan tatapan papanya di belakang yang terlihat kaget dan khawatir.

khawatirnya telat! bukannya dari tadi kek! mereka bener-bener udah kena santet!

>▪●▪●▪●▪●▪●▪<

Setelah sholat dan ganti baju, Alifea tampak terpapar di kasur dengan raut wajah kesal dan panik.

'Yakali satu minggu, dikira selametan abis mati jadi idup! udah gitu besok nikahnya lusa! dikira kayak ngerencanain liburan ke taman safari apa?! ihhh!' Alifea hanya bisa membatin penuh amarah pada keluarganya, bener-bener nyumpahin nanti kalo beneran kena azab! habis laknat banget sih jadi keluarga!

Akhinya Alifea memutuskan untuk izin libur pada Thea, Alifea malas nanti kalo yang ngizinin libur itu abangnya. Pasti ada aja maunya.

○Th-aiiii♡

thea,besok aku ijin libur semingu ya《

》oh oke, mau kemana?

》tumben libur

》oh ya

》jangan lupa senin depan ada

camp ekslusif di sekolah

》lo ikut ya:)

》ntar gue daftarin

iya, insya allah makasih♡《

》mwt bobok♡

____________________________________

Alifea menghela nafas lega, dia merasa nggak enak kalo harus berbohong sama sahabatnya itu tentang dia sama Azrel.

"*Heh! Heh! Ngapain narik-narik gue?!"

Seribu diam bahasa, Azzrel hanya menyeret Alifea keluar dari ruang OSIS menuju parkiran sekolah. Yang mungkin sekarang yang ada di fikiran Azzrel 'Gua tarik ni bocah biar ngerti'

Yang ada di fikiran Alifea 'Njing, tuh gambar belum selesai gua arsir juga.'

Tangan Alifea terus memberontak, berharap ia dilepaskan. Tapi tak kunjung sampai akhirnya mereka berhenti di sebuah mobil Lamborghini punya sang KETOS.

Jangan lupakan ada SETAN nya, dalam hati Alifea.

"Masuk." Titah Azzrel.

"Lu siapa gua juga, prik." Ucapan itu dibalas tatapan tajam.

"Masuk atau gue suruh lu nginep di ruang OSI--" Tanpa berfikir dua kali, Alifea langsung masuk daripada mendengar suruh ditemani oleh hantu ruangan OSIS.

Begitulah yang ia dengar.

Nggak jelas ya? Sama kok, aku juga nggak ngerti.

Mereka hanya menciptakan atmosfer kediaman dalam mobil, Alifea malas berbacot-bacotan dengan alien yang kebetulan hadir di hari nya.

Padahal pepatah nya berbacot-bacot lah sebelum kamu tak bisa membacot lagi.

"Bunda Lo, kenal mama gue?" Tanya Azzrel sembari menyetir mobil, Alifea mengedikan bahu nya.

"Why?" Alifea mengangkat satu alis.

Azzrel berbalas menatap wajah nya, lalu memalingkan lagi. Alifea menatap wajah cowok itu, sadar bahwa ada semburat merah jambu di dataran bawah mata nya.

"Bunda Lo, tiba-tiba ngehubungin gue. Gue tanya, kenapa. Kata nya disuruh mama juga." Alifea diam, menunggu kelanjutan nya.

"Kata nya minta kepastian kita berdua ..."

"UHUKK!"

Wekh, kepastian? Plis, ini pasti konpirasi anak SD. Bukan anak TK.

Alifea menatap Azzrel aneh, begitupun sebalik nya. Seakan-akan rasa yang memusuhkan mereka akan semakin dekat setelah mereka bertemu dengan orang tuanya.

"Adekkk!!! Lama banget pulang nya, Bunda nungguin nih*!"

"Pernikahan itu bukan main-main, memangnya nikah itu kayak sandiwara drama di atas panggung? kenapa? emangnya harus? serius amat!" ucap Alifea kesal mengingat keluarganya yang laknat itu maksa Alifea untuk nikah.

Alifea merasa keluarganya itu beban, beban hidup Alifea.

_TBC♡,

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!