NovelToon NovelToon

Istri Cantik Sang CEO

Bab 1

Sebuah pesta besar sedang berlangsung di Negara S, dan para tamu undangannya sendiri adalah dari kalangan orang orang ternama.

Seorang pria tampan sedang mengobrol dengan para tamu yang lainnya. Dan saat itu ada salah satu pelayan yang datang menghampirinya dengan membawa minuman untuk nya.

Pria itu pun menerimanya lalu meminum minuman yang di berikan pelayan itu padanya. Namun tak lama dia tiba tiba saja merasa matanya sangat berat dan badannya pun terasa sangat panas.

"Apa anda baik baik saja Tuan?."Tanya salah satu tamu yang sedang berbincang dengannya.

"Ah maaf tiba tiba saja saya tidak enak badan, jadi saya permisi dulu."Ucap pria itu.

"Baiklah silahkan Tuan."Ucap Tamu itu.

Pria itu berjalan dengan sedikit gontai, sampai akhirnya ada seorang pria mendekat dan memapahnya. Pria itu tak lain adalah tangan kanan nya.

"Tuan apa yang sebenarnya terjadi?."Tanya pria itu yang bernama Rio.

"Aku rasa ada orang yang memberikan aku obat Rio."Jawab pria itu yang bernama Deon Arsenio.

"Bawa aku pergi dari sini sekarang juga Rio!."Sambung Deon.

"Baik Tuan."Ucap Rio.

Rio pun akhirnya memapah Deon sampai masuk ke dalam mobil. Setelah itu Rio langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil untuk segara pergi ke hotel yang sebelumnya sudah di pesannya saat akan berangkat ke kota S.

Tapi tanpa di ketahui oleh Deon mau pun Rio kalau semuanya sudah di rencanakan dengan sangat matang oleh seorang orang wanita cantik yang sangat mendambakan Deon. Bukan hanya karena wajah Deon yang sangat tampan saja namun kekayaan yang di miliki Deon membuat para wanita menggilainya dan berebut untuk mendapatkan nya.

Namun selama ini Deon selalu menolak para wanita itu. Meski pun wanita itu adalah wanita wanita cantik dan sexy dari keluarga ternama sekali pun.

Di dalam perjalanan Deon sangat gelisah karena rasa panas yang di rasakan nya.

"Rio apa tidak bisa lebih cepat lagi."Ucap Deon.

"Tidak bisa Tuan. Sekarang sedang hujan deras dan akan sangat berbahaya jika melaju dengan sangat kencang."Saut Rio.

Rio pun berkonsentrasi mengemudikan mobilnya kembali setelah Deon tidak berbicara lagi. Tak terduga saat mobil yang di kendarai Rio dan Deon sedang melintas di jalanan yang cukup sepi, seorang wanita cantik menghentikan mobil mereka.

wanita itu berjalan sempoyongan mendekat pada mobil Deon.

Buk buk buk.

Wanita itu memukul kaca kemudi dengan cukup kencang.

"Tuan tolong saya."Teriak wanita itu dari luar.

"Saya di kejar orang."Sambung wanita itu.

Rio melihat wajah wanita itu dan Rio melihat kalau dia sedang tidak berbohong dan tak lama ada beberapa orang pria yang muncul. Akhirnya Rio memberi kode pada wanita itu untuk masuk di pintu belakang.

Tanpa pikir panjang wanita itu pun masuk ke dalam mobil bagian belakang. Setelah itu Rio melajukan mobilnya kembali dengan sedikit lebih cepat agar tidak terkejar oleh orang orang tadi.

"Rio kenapa kamu membiarkan wanita ini masuk?."Tanya Deon.

"Maaf Tuan saya hanya kasihan saja."Jawab Rio.

Saat Deon berbicara pada Rio dengan nafasnya yang sudah tidak teratur, tanpa sengaja tangan Deon menyentuh tangan wanita itu.

Tubuh wanita itu yang basah karena air hujan membuat Deon merasa sedikit nyaman. Tapi tak lama Deon menginginkan sesuatu hal yang lebih dan mungkin itu karena pengaruh obat yang di rasakan oleh Deon saat ini.

"Berhenti Rio!."Ucap Deon.

Rio pun langsung menghentikan laju mobilnya.

"Ada apa Tuan?."Tanya Rio.

"Keluar lah dulu. Kali ini aku tidak bisa menahannya lagi."Ucap Deon.

Rio pun akhirnya keluar dari dalam mobil. Beruntungnya hujan saat itu sudah mulai reda. Setelah Rio keluar dari dalam mobil Deon langsung meluapkan hasratnya pada wanita itu.

Deon melihat wajah wanita itu. Deon pun memuji kecantikan yang di miliki wanita yang saat ini ada di hadapannya. Dan saat itu Deon sadar kalau wanita itu tidak sadarkan diri.

"Dia tidak sadarkan diri? Harusnya aku tidak boleh melakukan ini padanya tapi aku sudah tidak kuat untuk menahannya lagi. Maafkan aku. Aku janji aku akan bertanggung jawab pada mu." Batin Deon.

Deon pun akhirnya melepaskan pakaian wanita itu dengan merobeknya. Deon pun menciumi wanita itu dengan ganas sehingga Deon meninggalkan tanda kepemilikannya di leher dan dada wanita itu.

Setelah itu Deon meluapkan hasratnya pada wanita itu di dalam mobil. Sedangkan Rio berjaga di luar mobil sampai akhirnya Deon meninta Rio untuk masuk kembali.

Setelah Rio di izinkan untuk masuk kembali dalam mobil Rio langsung melajukan mobilnya kembali.

"Rio kita pergi ke hotel terdekat dari sini saja."Ucap Deon yang kini memangku kepala wanita itu yang masih tidak sadarkan diri.

"Aku benar benar sudah gila. Bisa bisanya aku melakukan itu pada wanita yang ternyata masih perawan." Batin Deon.

Setelah lima belas menit mereka pun sampai di sebuh hotel yang memang tidak sebagus dan semewah hotel yang di pesan Rio sebelumnya.

Rio turun lebih dulu untuk memesan kamar setelah itu baru Rio mengajak Deon masuk ke dalam hotel.

"Silahkan Tuan."Ucap Rio setelah membukakan pintu kamar untuk Deon.

Deon pun masuk ke dalam kamar sambil menggendong wanita itu. Deon langsung menidurkan wanita itu di atas tempat tidur lalu Deon kembali menemui Rio.

"Rio kamu belikan pakaian untuk wanita itu. Dan cari informasi tentang dia!."Ucap Deon.

"Baik Tuan."Ucap Rio.

"Pergilah."Ucap Deon.

Setelah itu Rio pergi untuk melakukan perintah dari Deon. Namun sebelum itu Rio beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa letih nya.

Deon langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya. Lalu Deon berjalan mendekat pada wanita itu yang masih belum sadarkan diri.

Deon membelai wajah cantik wanita itu dengan sangat lembut.

"Setelah ini aku akan menikahi mu."Ucap Deon. Deon pun akhirnya membaringkan tubuhnya di samping wanita itu, Deon lalu terlelap sambil memeluk wanita itu.

Sedangkan di tempat lain tepatnya di hotel yang sama seperti hotel yang di pesan oleh Rio sebelumnya, seorang wanita yang berpakaian sangat menggoda tengah kesal karena orang yang di tunggunya tidak kunjung datang. Wanita itu sengaja berpakaian menggoda dan menunggu Deon di kamar yang sudah di pesan Rio tanpa sepengetahuan Rio dan Deon sendiri namun sayang Deon tidak kunjung datang.

"Kemana sebenarnya Deon pergi? Kenapa sampai saat ini dia belum juga datang?."Ucap wanita itu.

"Apa jangan jangan Deon pergi ke tempat lain? Sudah susah payah aku memberikan obat itu tapi masih saja aku tidak berhasil mendapatkan Deon."Ucap wanita itu dengan sangat kesal.

Karena kesal wanita itu pun akhirnya pergi ke kamar yang sudah di pesan oleh dirinya sendiri karena sudah dia yakin kalau Deon tidak akan datang.

Bab 2

Deon Arsenio adalah seorang pengusaha muda yang sukses. Walau perusahaan Deon itu awalnya milik Ayahnya yang di wariskan pada Deon setelah Ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu, tapi perusahaan itu tidaklah sebesar saat ini setelah di kelola oleh Deon.

Deon kini hanya tinggal bersama dengan Ibu tiri dan adik adik tirinya. Ibu kandung Deon meninggalkan saat Deon berusia lima tahun dan Deon di rawat oleh Ayah dan Ibu tirinya itu.

Sampai akhirnya saat Deon sudah dewasa dan Ayah Deon yang bernama Agam Arsenio meninggal dan Agam pun mewariskan sebagian besar hartanya pada Deon.

Ibu tiri Deon sangat marah dan tidak terima saat itu. Namun dirinya menahan emosinya untuk mengatur siasat agar harta Almarhum suaminya itu bisa sepenuhnya di ambil alih oleh nya dan juga anak anaknya.

Salah satunya dengan cara menikahkan Deon dengan wanita pilihannya. Namun Deon selalu menolak. Deon pun selalu bersikap biasa saja di depan mereka walau pun sebenarnya Deon tahu kalau mereka tidak menyukainya.

* * *

Hari kini sudah pagi, Deon perlahan membuka matanya. Saat Deon membuka matanya Deon melihat wanita cantik itu masih terlelap.

Cup.

Deon mengecup kening wanita itu dengan sangat lembut. Lalu Deon bangkit dan membukakan pintu kamarnya agar Rio bisa masuk.

Tok tok tok.

"Masuk."Ucap Deon.

Rio pun masuk ke dalam kamar untuk memberikan apa yang di minta oleh Deon tadi malam.

"Permisi Tuan ini pakaian untuk anda dan juga Nona itu."Ucap Rio.

"Taruh saja di sana."Ucap Deon sambil menunjuk kerah meja.

"Bagaimana dengan informasi tentang wanita itu yang aku minta tadi malam?."Tanya Deon.

"Maaf Tuan saya hanya bisa mengetahui sedikit tentang Nona itu. Dan semuanya ada di sini."Jawab Rio sambil memberikan sebuah map coklat pada Deon.

"Wanita itu bernama Silfiana Indira. Anak pertama dari keluarga sederhana di Negara J."Ucap Deon.

"Benar Tuan."Ucap Rio.

"Di mana ini?."Ucap Silfiana yang baru saja sadar.

Deon dan Rio yang mendengar suara Silfiana pun langsung menengok ke arah Silfiana.

"Siapa kalian?."Tanya Silfiana saat melihat Deon dan Rio.

Silfiana memegang kepalanya yang masih sedikit pusing dan Silfiana pun berusaha untuk mengingat apa yang terjadi tadi malam.

Sampai akhirnya Silfiana bisa mengingat apa yang terjadi tadi malam padanya dan Silfiana juga ingat kalau dia meminta tolong pada Rio.

"Ah aku ingat sekarang, tadi malam kamu yang menolongku bukan."Ucap Silfiana.

"Benar Nona."Jawab Rio.

"Tapi kenapa aku bisa ada di sini dan kemana pakaianku?."Tanya Silfiana saat dirinya sadar kalau dia tidak memakai pakaiannya.

"Rio kamu pergi lah dulu siapkan sarapan untuk kami."Ucap Deon.

"Baik Tuan."Saut Rio yang kemudian pergi meninggalkan Deon bersama Silfiana.

Deon berjalan mendekat pada Silfiana lalu Deon pun duduk di samping Silfiana. Deon menatap wajah Silfiana yang saat ini sedang kebingungan.

"Sebelumnya aku minta maaf padamu karena semalam sudah dengan lancang meniduri mu. Tapi jujur aku benar benar tidak sengaja, karena saat kamu masuk ke dalam mobil ku aku sedang dalam pengaruh obat dan aku sudah tidak bisa menahannya lagi."Jelas Deon.

"Tapi kamu tidak perlu khawatir aku akan bertanggung jawab dan aku akan menikahi mu saat kita kembali ke negara J nanti."Sambung Deon.

Silfiana menatap mata Deon dan saat itu Silfiana melihat kalau Deon sedang tidak berbohong padanya.

"Baiklah lupakan saja. Lagi pula aku juga dalam pengaruh obat tidur, kalau tidak semua itu tidak akan terjadi."Ucap Silfiana.

"Maksud kamu apa?."Tanya Deon tidak mengerti dengan apa yang di maksud oleh Silfiana.

"Kamu tidak perlu bertanggung jawab dan kamu juga tidak perlu menikahi ku."Jawab Silfiana.

"Tidak. Aku tidak mungkin tidak bertanggung jawab pada mu Silfiana, bagaimana pun juga aku sudah menghancurkan hidup mu."Ucap Deon sambil memegang bahu Silfiana.

"Tapi itu terjadi karena tidak di sengaja."Ucap Silfiana.

"Sengaja atau tidak aku tetap akan menikahi mu. Sekarang kamu pikirkan baik baik bagaimana jika suatu saat ternyata kamu hamil, apa kamu mau kalau anak kamu lahir tanpa orang tua yang lengkap dan coba kamu pikirkan apa nantinya anak kamu tidak akan mendapat hinaan dari orang lain."Ucap Deon meyakinkan Silfiana.

Mendengar ucapan Deon, Silfiana pun berpikir akan semua hal itu dan memang yang di katakan oleh Deon itu ada benarnya.

"Baiklah aku mau menikah dengan mu."Ucap Silfiana.

"Ya, sekarang kamu bersihkan dirimu dulu setelah itu kita pergi makan."Ucap Deon yang kemudian secara tidak di duga Deon langsung mencium kening Silfiana.

Deg.

Jantung Silfiana berdetak kencang saat Deon mencium keningnya. Ini adalah kali pertama Silfiana di cium oleh seorang pria.

"Siapa nama mu?."Tanya Silfiana.

"Deon. Deon Arsenio."Jawab Deon sambil tersenyum.

Setelah itu Silfiana pun bangkit dari tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sedangkan Deon pergi ke kamar Rio untuk mandi di sana agar mempersingkat waktu.

Silfiana tahu kalau Deon sudah keluar dari kamar. Silfiana pun mengambil handphonenya untuk menghubungi orang tuanya yang berada di Negara J.

"Halo."Ucap Silfiana saat sambungan teleponnya sudah terhubung.

"Halo Dira."Ucap orang yang ada di sebrang telpon yang tak lain adalah Ayah dari Silfiana.

"Ayah Dira akan pulang secepatnya. Dan Dira akan menikah."Ucap Silfiana memberi tahu Ayahnya.

"Apa? Apa yang kamu katakan?."Tanya Ayahnya Silfiana.

Silfiana pun akhirnya menjelaskan semuanya pada Ayahnya agar dia mengerti. Dan akhirnya Ayahnya pun menyetujui keputusan anak pertamanya itu.

"Baiklah kalau begitu Ayah akan mempersiapkan diri."Ucap Ayahnya Silfiana.

Setelah itu sambung telpon mereka pun terputus, lalu Silfiana bergegas membersihkan dirinya. Dan setelah dua puluh menit Silfiana sudah selesai mandi, Silfiana pun langsung memakai pakaian yang sebelumnya di berikan oleh Deon padanya.

"Silfiana kamu sudah selesai?."Tanya Deon.

"Iya aku sudah selesai."Jawab Silfiana.

"Kalau begitu ayo kita makan setelah itu kita langsung pulang untuk menemui orang tuamu."Ucap Deon.

"Iya."Saut Silfiana.

Mereka pun berjalan menuju restoran yang ada di hotel itu. Mereka duduk di meja yang sudah di siapkan Rio beserta makanan nya.

Saat sedang makan mereka mengobrol untuk saling mengenal satu sama lain karena bagaimana pun juga setelah ini mereka akan hidup bersama.

"Hmm Deon, bisa tidak kamu jangan panggil aku Silfiana."Ucap Silfiana.

"Lalu aku harus memanggil mu apa?."Tanya Deon.

"Panggil saja aku Dira."Jawab Silfiana yang memang sudah biasa di panggil Dira.

"Baiklah Dira."Ucap Deon.

Mereka pun melanjutkan makan mereka di iringi obrolan obrolan ringan. Deon yang biasanya tidak suka mengobrol dengan seorang wanita karena tidak merasa nyaman kali ini Deon merasakan sesuatu yang berbeda saat bersama dengan Dira.

"Mungkin ini memang takdir untuk ku bertemu dengan Dira dengan cara seperti ini." Batin Deon.

Bab 3

Sedangkan kini di Negara J. Ayah Dira yang bernama Hermansyah langsung memberi tahu istrinya tentang Dira yang akan kembali dan menikah.

"Bunda... Bunda.."Teriak Herman memanggil istrinya yang bernama Ayu.

"Ada apa sih Yah? Pagi pagi sudah teriak teriak."Ucap Ayu yang datang menghampiri Herman.

"Dira tadi telpon dan memberi tahu kalau dia akan pulang dan menikah."Ucap Herman.

"Apa menikah?."Tanya Ayu yang tak percaya akan apa yang di dengarnya barusan.

"Iya."Jawab Herman.

"Sama siapa? Kok bisa sih ada yang mau sama Dira? Jangan jangan dia tidak tahu Dira itu siapa."Ucap Ayu yang terkejut saat mendengar kalau Dira akan menikah.

"Sudahlah Bunda jangan bahas masalah itu. Lagi pula bukankah semuanya sudah berlalu, Dira sudah tidak seperti itu lagi sekarang."Ucap Herman.

"Bunda kan cuman khawatir saja Yah. Bagaimana pun juga Dira anak perempuan Bunda satu satunya. Tapi Bunda penasaran kenapa tiba tiba Dira mau menikah?."Ucap Ayu yang masih tidak percaya kalau anak perempuannya akan menikah dalam jangka waktu yang dekat.

Herman pun akhirnya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Dira sehingga Dira memutuskan untuk menikah.

Saat mendengar itu Ayu menjadi sangat kesal dan ingin rasanya dia mencari orang yang sudah memberikan obat pada anaknya itu.

Namun nasi sudah menjadi bubur dan mungkin ini memanglah takdir Dira.

Setelah itu Ayu dan Herman pun mempersiapkan segala sesuatunya agar saat Dira datang bersama dengan calon suaminya semuanya sudah siap.

Waktu terus berjalan dan hari pun kini hampir gelap. Dira dan Deon pun kini sudah sampai di depan rumah keluarga Dira.

Saat mereka sampai mereka langsung di sambut hangat oleh Herman dan Ayu.

"Kamu sudah sampai sayang?"Tanya Herman.

"Tentu saja, kalau belum mana mungkin aku ada di hadapan Ayah sekarang."Saut Dira.

"Iya juga ya."Ucap Herman.

"Oh iya mana calon suami mu?."Sambung Herman yang bertanya pada Dira.

"Ini calon suami Dira Yah, Bunda."Ucap Dira yang memperkenalkan Deon pada Herman dan Ayu.

Deon pun langsung menjabat tangan orang tua Dira sambil memperkenalkan dirinya. Setelah itu Herman mengajak Deon dan Rio masuk ke dalam rumah.

Saat sudah berada di dalam rumah Deon langsung menyampaikan niatannya untuk menikahi Dira secepatnya.

"Maafkan saya sebelumnya Pak. Mungkin Bapak sudah tahu betul apa yang terjadi pada saya dan juga Dira. Dan saya ingin meminta restu Bapak untuk menikahi Dira."Ucap Deon to the point.

"Ya saya memang sudah mengetahui semuanya dari Dira."Saut Herman.

"Sebelumnya sama minta maaf juga pada Nak Deon. Bukan saya tidak merestui jika Nak Deon menikahi anak saya Dira. Saya senang jika Dira akhirnya menikah apa lagi dengan laki laki seperti Nak Deon yang mempunyai rasa tanggung jawab yang besar. Tapi Nak Deon ada hal yang ingin saya tanyakan pada Nak Deon sebelum saya benar benar merestui pernikahan kalian."Sambung Herman.

"Katakan saja Pak jangan sungkan kepada saya."Ucap Deon.

"Nak Deon untuk saat ini mungkin kamu memang belum mengenal Dira seperti apa dan belum mengetahui masa lalu Dira bagaimana. Tapi jiak suatu saat kamu mengetahui Dira seperti apa, apa kamu akan tetap menerima dia sebagai istri kamu? Apa kamu juga akan menerima masa lalunya bahkan jika masa lalu itu Dira ulang kembali?."Tanya Herman.

"Dan apakah kamu bisa bersumpah kalau kamu hanya akan mencintai Dira sepanjang hidup kamu? Jawablah Nak Deon!."Sambung Herman.

"Saya bersedia Pak. Bahkan sebelum Bapak menanyakan hal itu pada saya , sejak awal saya berniat menikahi Dira saya sudah menerima Dira yang saat ini atau pun yang dulu. Dan untuk masalah mencintai Dira sepanjang hidup saya, Bapak tidak perlu khawatir tanpa di minta pun saya akan melakukannya. Karena jujur saja selama ini saya belum pernah bertemu dengan wanita yang bisa membuat saya merasa nyaman seperti saat saya bersama Dira."Ucap Deon penuh dengan keyakinan.

"Baiklah kalau begitu saya merestui pernikahan kalian. Dan kamu panggil saja saya Ayah jangan Bapak."Ucap Herman.

"Baik. Dan terimakasih sudah merestui kami."Ucap Deon sambil tersenyum sangat bahagia pada Herman.

"Kalau begitu sebaliknya kamu dan teman kamu istirahat saja di sini dulu. Karena pernikahan kamu dan Dira akan di adakan besok pagi."Ucap Herman.

"Baik, terimakasih banyak."Ucap Deon kembali.

Deon dan Rio pun di antar oleh Dira ke kamar yang sudah di siapkan sebelumnya oleh Ayu dan Herman.

"Kalian tidur di kamar ini dulu untuk sementara waktu."Ucap Dira.

"Maaf ya tempatnya kecil dan sempit."Sambung Dira.

"Tidak papa."Saut Deon.

"Kalau begitu aku pergi dulu, selamat malam."Ucap Dira.

"Selamat malam."Jawab Deon dan Rio.

Deon dan Rio pun masuk ke dalam kamar. Deon tidur di tempat tidur sedangkan Rio di sofa karena Rio merasa tidak enak jika harus tidur di tempat yang sama dengan Deon.

Sedangkan Dira langsung masuk ke dalam kamarnya. Saat Dira masuk ke dalam kamar Dira melihat Ayah dan Bundanya sudah ada di sana menunggu Dira.

"Kalian di sini?."Tanya Dira.

"Iya." Jawab Herman dan Ayu.

"Duduklah Dira ada yang ingin Ayah bicarakan dengan mu."Ucap Herman.

Dira pun duduk di depan Herman dan Ayu.

"Dira besok kamu akan menikah dengan Deon jadi Ayah harap kamu tidak akan seperti dulu lagi."Ucap Herman.

"Tergantung Yah."Saut Dira.

"Kenapa tergantung? Tidak boleh Dira, Deon itu dari kalangan orang terpandang kalau sampai ada yang tahu kamu itu sebenarnya siapa bukankah nantinya akan merusak nama baik Deon."Ucap Ayu.

"Aku tahu Bunda. Dan aku juga paham soal itu. Tapi yang harus kalian ingat kehidupan orang terpandang itu tidak jauh dari kata bahaya, apa lagi Deon itu masih muda dan tampan, aku yakin pasti banyak wanita di luaran sana yang berebut untuk menjadi istrinya."Jelas Dira.

"Dan aku sangat yakin mereka akan melakukan apa pun untuk bisa mendapatkan Deon, mungkin bisa saja dengan cara melenyapkan aku."Sambung Dira.

"Apa yang di katakan Dira ada benarnya juga sih Yah."Ucap Ayu.

"Tapi Dira apa kamu sudah menyukai Deon?."Tanya Ayu kembali.

"Hmmm... Tidak tahu. Tapi mungkin iya dia baik dan bisa di bilang romantis."Jawab Dira sambil tersenyum.

"Kalau begitu kamu pasti tidak akan mau melepaskan dia apa pun yang terjadi meski pun taruhan nya nyawa sekali pun."Ucap Herman.

"Tentu saja. Aku tidak pernah melepaskan apa pun yang sudah menjadi milikku dan aku tidak akan segan segan untuk mempertahankannya."Saut Dira.

"Ya sudah kalau begitu begini saja. Jangan melawan kalau tidak di lawan, jangan menyerang kalau tidak di serang."Ucap Herman.

"Ayah melakukan ini untuk kebaikan kamu Dira, mengertilah."Sambung Herman.

"Iya Ayah, Dira mengerti."Jawab Dira yang kemudian langsung memeluk Herman.

Setelah itu Herman dan Ayu pergi ke kamar mereka untuk istirahat karena besok mereka harus bangun pagi pagi untuk melangsungkan acara pernikahan Dira dan Deon.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!