NovelToon NovelToon

Jodohku Anak Kyai

Prolog

Fatimah Az-Zahra biasa dipanggil zahra, gadis desa yang sopan, penurut kepada orang tuanya. Gadis berhijab dengan tutur kata yang lembut.

Anak dari pasangan Ustad Zaki Hermawan dan Lidia Fitria. Dia anak ke dua dari 3 bersaudara. memiliki kakak perempuan yang bernama Aisyah Putri yang sudah berkuliah semester 1didaerahnya dan adik laki lakinya bernama Ahmad Rifa'i yang masih kelas 7 SMP.

Setelah lulus SMP ia mendaftar beasiawa dari internet. walau keluarga mereka mampu untuk menyekolahkan zahra, tapi zahra ingin mandiri. memang diantaranya aisyah, dan Fa'i ,zahra memang anak yang selalu mencoba hal hal baru.

Hingga ia menerima beasiswa itu disalah satu SMA terfavorit dijakarta, orang tua zahra sangat berat melepas kepergian anak keduanya itu kejakarta.

"Nak apa kamu tidak sekolah disini saja, Hidup dijakarta itu keras nak" ucap Umi laila

"Zahra ingin mandiri umi" ujar zahra menatap orang tuanya duduk disofa ruang tamu

"Kami masih bisa membiayai sekolah kamu nak, tanpa harus mengambil beasiswa itu, lagipula jarak desa ini kejakarta sangat jauh nak, abi takut kamu kenapa napa" ucap abi zaki menatap putri keduanya.

"Maaf abi, zahra ingin memulai suatu hal yang baru abi, dan juga tak ingin menambah beban umi dan abi" ucapnya

"Kamu tidak menjadi beban kami nak, berhenti bicara seperti itu" titah umi

"Iya umi, tapi abi dan umi tenang aja, zahra bisa jaga diri kok" ucap zahra meyakinkan orang tuanya.

"Baiklah jika itu keinginan kamu, tapi disana kamu harus jaga diri baik baik, jangan sampai salah bergaul dengan anak kota" nasihat abi.

"Jika abimu saja mengizinkan, apa daya umi. kamu jangan macem macem dikota orang" nasihat umi.

"Hmm terimakasih abi, umi... zahra sayang kalian" zahra memeluk abi dan uminya.

"Emang kapan kamu berangkat nak?" tanya abi

"Besok abi" jawabnya

"Kok mendadak sih nak?" tanya umi

"Pengumumannya itu kemarin umi, tapi zahra belum sempet bilang sama abi dan umi" jawab zahra menatap uminya lembut.

Setelah mendapat izin dari orang tuanya zahra bergegas merapikan baju yang hendak ia bawa kejakarta..

Keesokan harinya.....

"Kakak bener mau kejakarta?" tanya fa'i. ya Fa'i memang dekat dengan Zahra daripada Aisyah, tapi mereka tetap saling menyayangi.

"Iya dek, kamu baik baik ya dirumah. walau gak ada kak Zahra kan masih ada kak Aisyah, kita berdua sama kalau kamu mau curhat" Ujar Zahra mengelus lembut rambut Fa'i.

"Dek hati hati ya dijakarta, kabari kakak selalu. walau kamu adek kakak yang paling nyebelin tapi tetep sayang kamu" ucap Aisyah memeluk Zahra.

"Iya kak, Zahra juga sayang kakak" ucapnya meneluk Aisyah.

"Tolong jagain Fa'i ya kak, dia cuma butuh temen curhat kok" Bisik zahra pada aisyah.

"Pasti" ucapnya melepaskan pelukan itu.

Setelah adegan perpisahan itu akhirnya zahra masuk kedalam bus yang akan dia tumpangi.

________________________________

Muhammad Al-faiz Biasa dipanggil faiz, laki laki humoris dengan lesung pipi dikanan dan kirinya. anak terakhir dari pasangan Kyai Ali Ar-Razak dan Siti Lailatul Rohmah.

Mempunyai kakak perempuan dan laki laki, kakak perempuan bernama Lia Nur Aini biasa dipanggil neng Lia. Lia sudah menikah dengan teman Kuliahnya dan memiliki seorang putra bernama Ahmad Al-Fatih biasa dipanggil fatih yang masih berumur 2 tahun.

Kakak laki lakinya bernama Kurnia Ardiansyah biasa dipanggil Kurnia, ia masih kuliah semester 2 jurusan kedokteran. Sebenarnya kurnia bukan anak kandung dari kyai Ali dan Siti. dia ditemukan didepan pesantren dengan sebuah kalung bertuliskan Kurnia Ardiansyah Oleh sebab itu dia dinamakan kurnia Ardiansyah. kyai Ali dan Siti sudah menganggap kurnia adalah anaknya sendiri dan tidak membedakan antara mereka bertiga.

Dibesarkan dilingkungan pondok membuat orang tuanya sedikit khawatir dengan permintaan anak bungsunya.

"Abi, umi faiz minta izin untuk melanjutkan SMA dijakarta, apa boleh?" tanya faiz sopan kepada orang tuanya.

"Apa tidak sebaiknya kamu sekolah disini saja le, pondok juga menyediakan MA juga kan!!! dan kamu tidak perlu jauh dari kami" Ucap umi siti

"Tapi Faiz ingin mencari pengalaman umi, dari kecil faiz gak pernah keluar dari daerah ini" ucap faiz yang sedari kecil memang selalu berada diarea pondok. Walau pondok itu mewah banyak fasilitas juga kalau hanya disana terus pasti bosen kan :v

"Apa kamu tertekan didaerah pondok ini faiz?"tanya abi menatap putranya itu.

"Tidak abi, faiz tidak tertekan disini. tapi faiz ingin mencari pengalaman saja" ujar faiz.

"Apa kamu ada teman dijakarta?" tanya abi

"Faiz ngekos bi dijakarta, kosannya juga khusus laki laki kok" jawabnya.

"Umi takut kamu bergaul yang tidak benar dijakarta iz, ingat faiz dijakarta itu keras, kalau gak kuat iman ambruk kamu" nasihat umi.

"Faiz tau umi, faiz gak akan bergaul yang gak bener kok" ucapnya

"Apa jaminan kalau abi dan umi mengijinkanmu?" tanya abi yang membuat istrinya melotot.

"Abi. ...." ucapan umi terpotong dengan tangan abi yang menyentuh bibirnya.

"Kalau faiz berbuat macem macem dijakarta abi boleh Lepas ataupun jual Kriss" ucap faiz mantap.

(Kriss adalah Seekor Ular piton yang faiz temukan dalam keadaan terluka, umur ular itu sekarang sekitar 2 tahunan. abinya sangat ingin melepaskan ular piton itu tapi selalu dilarang oleh faiz. piton itu sudah jinak dengan faiz, kadang hanya kriss yang dapat dijadikan rempat curhat faiz. mereka sudah layaknya seperti adik dan kakak.)

"Oke, deal abi izinkan kamu kejakarta. rapi jangan macem macem apalagi soal perempuan" ucap abi.

"Yah abi dah setuju , umi mah bisa apa. Faiz pesen umi kalau cari perempuan yang seiman sama kita dan pandai menutup auratnya" pesan umi pada faiz.

"Siap umi, kalau gitu faiz peking baju dulu ya" ucap faiz.

"Emang kapan kamu berangkat?" tanya abi

"Besok abi" ycap faiz singkat

"Kok ndadak ngomongnya?" tanya umi kaget. ia kira masih 1 minggu atau 2 minggu lagi ternyata besok.

"Kemarin mau ngomobg lupa karena faiz ultah kan, faiz keatas dulu. Assalamualaikum" pamit faiz pada orang tuanya. tinggallah abi dan umi disana

"Bi, kok izinin faiz pergi sih?" tanya umi cemberut

"Biarin aja lah umi, abi yakin dia tetap bisa jadi putra kebanggaan kita" ucapnya menenangkan istrinya. umi hanya mengangguk.

Keesokan harinya faiz sudah siap dengan koper yang akan dia bawa kejakarta.

Setelah berpamitan dengan orang tua dan kakak perempuan serta kakak ipar nya, faiz diantar kebandara oleh kakak laki lakinya yaitu kurnia. Faiz tidak berpamitan dengan fatih kenapa karena ia masih tidur maklumlah bayi ye kan

pastilah ada drama kakak beradik seperti zahra.

Tunggu Eps selanjutnya......

Pandangan Pertama

Zahra telah sampai diterminal kalideres pada pukul 11 siang. ia menapakkan kakinya diterminal itu dengan menyeret koper berwarna hitam miliknya.

Perjalanan yang jauh membuat ia lapar dan singgah disebuah kafe disana.

Setelah memesan makanan zahra memainkan hp nya entah untuk balas chat di wa, scrool ig, atau apa lah hanya dia yang tahu.

Tak lama makanan yang dipesan zahra datang. ia membaca bismilah dan mulai menyantap makan siangnya.

Makan zahra pun selesai, zahra meminta bill makanan yang ia pesan tadi.

"Emang ya harga makan orang kota sama kampung itu beda" batin zahra mengambil uang dari dompetnya.

Setelah melakukan pembayaran makanan tadi zahra keluar dari kafe itu karena ia tak melihat jalan dia

Bruk

Zahra bertabrakan dengan seorang lelaki tinggi yang hendak masuk kedalam kafe tersebut.

Dengan sigap laki laki itu menahan tangan zahra dan mata mereka bertemu, dengan cepat mereka memutus pandangan mata itu.

"Cantik" batin pemuda itu

"Ganteng" batin zahra

"Astagfirullah,,, Maaf saya tak melihat jalan tadi" ucap zahra menunduk tak berani menatap orang itu

"Iya lain kali hati hati ya" ucap pemuda itu tersenyum kearah zahra.

"Iya... kalau begitu saya permisi, dan terimakasih telah menolong saya tadi" zahra mengambil kopernya

"Sama sama"

"Assalamualaikum " salam zahra melangkahkan kaki dari kafe itu

"Waalaikumsalam " jawab pemuda itu. lalu berjalan kearah salah satu meja yang ada disana.

"Kata siapa gak ada istilah dalam cinta pandangan pertama, Abi anakmu jatuh cinta" teriak faiz dalam hatinya.

"Eh tadi aku belum tanya namanya ya, duh begonya kamu faiz!! " faiz merutuki dirinya sendiri

"Tapi gak papa, kata abi mah jodoh gak akan kemana" batinnya dengan senyum manis.

Faiz?? ya.. orang yang bertabrakan dengan zahra adalah faiz. faiz mengagumi zahra dari cara bicara, tampilan, serta wajah ayu nya yang sangat menyejukkan hatinya

Terlepas dari lamunan tentang zahra faiz memesan makan dnminum karena dia lapar tak memakan apapun saat dipesawat.

sedangkan zahra saat ini menyeret kopernya menjauh dari kafe.

"SMAN Q JAKARTA, kayaknya aku harus kedaerah sana deh, siapa tau ada kos, ingat zahra jakarta beda dengan didesamu" monolognya menunggu bis atau angkot ditempatnya.

Tak lama ada angkot yang mengarah kedaerah dekat smanya.

"Ini pak, makasih ya" zahra memberikan uang ogkos pada pak sopir itu.

"Iya neng, eh si eneng sekolah disini?" tanya pak sopir itu

"Iya pak" ucap zahra menganggukan kepalanya.

"Oooo , anak bapak juga sekolah disini masih kelas 1 ini" ucapnya

"Oh ya, saya juga mau masuk ini pak anak rantau yang dapet beasiswa disini, sayang kalau gak diambil" ucap putri mengambil koper itu

"Eneng ngekos disini?" tanya pak supir

"Mungkin iya pak, bapak tau ada kos kosan disini gak?" tanya zahra pada pak supir angkot itu.

"Depan sekolahan itu kayanya masih sewa kos deh neng gak mahal juga, coba deh eneng liat kesana" ujarnya menunjuk bangunan dekat sekolah itu.

"Oh makasih ya pak kalau begitu saya kesana dulu, Assalamualaikum" pamit zahra berjalan kearah depan sekolah itu dengan menyeret koper hitamnya.

"Iya neng sama sama, Waalaikumsalam" jawab pak sopir itu lalu melajukan angkotnya.

Setelah Sampai didepan kos yang dibilang oak supir tadi ia melihat ada tulisan "Masih Terima Anak kos"

"Assalamualaikum, permisi" ucap zahra dari luar pintu, tak lama ada sautan dari dalam rumah itu dan tampaklah seorang cewe memakai bando pink

"Waalaikumsalam, cari siapa ya?" tanya cewe itu

"Maaf kak, apa disini masih terima anak kos?" tanya zahra ramah

"Oo kamu anak yang mau ngekos disini?" tanya cewe itu

"Iya kak" jawabnya

"Kalau gitu, ayo saya anterin kerumah yang punya kos ini" ajaknya Zahra hanya menurut.

"Oh ya kak. nama kakak siapa?" tanya zahra

"Oh lupa belum kenalan ya tadi, nama gue Nafiah Saputri panggil aja Fiah, Kamu?" ucap fiah

"Aku panggil kakak aja ya kalau nama kurang sopan, Nama aku Fatimah Az-Zahra panggil aja Zahra" ucap zahra dengan senyum manisnya

"Anjim senyumnya manis banget, meleleh dah gue. kalau aja gue cowo udah gw embat lu" batin fiah yang masih terpesona oleh senyuman zahra

"Kak fiah" putri melambaikan tangannya didepan mata fiah

"Ah apa ?" tanya fiah dengan nada terkejutnya

"kenapa bengong ntar kerasukan tau rasa lo" canda zahra

"Bisa aja bercandanya" ucap fiah. mereka terus berjalan kearah pemilik kos.

"Nah ini rumah yang punya kos ra" ucap fiah menunjukkan rumah dengan pagar warna putih.

"yuk aku temenin" fiah menarik tangan zahra.

"Assalamualaikum" salam Fiah

"Waalaikumsalam" jawabnya dari dalam rumah.

"Fiah ada apa kesini?" tanya bu kos itu

"Ini bu Fiah anterin anak yang mau ngekos bareng sama fiah" ucap fiah pada bu kos

"Oo. gitu mari masuk dulu" ajak bu kos itu masuk kedalam rumah dan diikuti keduanya.

"Jadi namanya nak siapa?" tanya bu kos itu menatap wajah ayu zahra

"Nama saya zahra bu" jawabnya sopan

"Oh zahra toh, kenalin nama ibu Yulia panggil aja bu yuli! apa benar kamu mau ngekos ditempat ibu?" tanya bu yuli pada zahra

"Iya bu, lagian deket dari sekolah" ucap zahra

"Gini ya zahra dikos itu ada 2 orang yaitu fiah dan temennya, 1 bulannya itu 450.000 jadi jika kamu mau kalian bertiga bisa bayar 150 ribuan perorang. Tapi makan sendiri ya ibu hanya menyediakan air dan listrik saja" ucapnya menjelaskan.

"iya bu zahra mau, bayarnya sekarang atau.." ucapan zahra berhenti

"Untuk pembayarannya bisa bareng sama yang lain nanti diakhir bulan" ucap bu yuli.

Setelah mendapatkan kos nya fiah dan zahra pamit pada bu yuli kembali kekos kosannya.

"Lintang.. oh lintang" teriak fiah memanggil teman sekosnya. ya namanya lintang

"Nyapo he" jawabnya

"Halah sok jawa lu" ucap fiah. sedangkan lintang menatap fiah malas.

"Lin kenalin ini zahra penghuni baru kos kita" ucap fiah mengenalkan zahra

"Halo kak kenalin aku zahra" ucap zahra memperkenalkan dirinya pada lintang

"Yaallah gusti ini manusia apa berbie sih imut banget" ucap lintang mencubit pipi zahra sampai memerah.

"Ya manusia atuh kak" ucap zahra sedikit sebal tapi bahagia katena ia diterima baik dikosnya ini.

"Hehehehe iya, kenalin aku Nia Amrotul Lintang panggil aja Lintang" ucap lintang memperkenalkan dirinya.

"Salam kenal kak lintang" ucap zahra dengan senyumnya.

"Jangan senyum gitu dong ntar aku diabetes" ucap lintang

"Alah lebay lo, zahra yuk masuk" ajak fiah menarik tangan zahra masuk kedalam rumah itu.

Zahra hanya mengikuti fiah, sesangkan lintang sebal dengan fiah karena fiah menarik tangan zahra padahal dia masih mau ngobrol.

Bersambung.......

Kita ketemu lagi

Zahra hanya mengikuti fiah, sedangkan lintang sebal dengan fiah, karena fiah menarik tangan zahra padahal dia masih mau ngobrol.

"Kalian kok tinggalin aku sih?" tanya lintang memanyunkan bibirnya

"Abisnya lu lebay, zahra baru sampe harusnya kita anter kekamarnya" ucap fiah . lintang mengangguk.

Mereka mengantar zahra kekamarnya, zahra hanya menurut.

"Nah zahra ini kamar kamu dan yang disebelah kamar kamu ini kamar aku dan yang pojok noh itu kamarnya lintang, nanti agak sorean kita tour sekitar sini ya kita temenin sambil cari makan " fiah menunjuk kamar kamar itu.

"oh iya makasih ya kak, zahra masuk dulu ya. Assalamualaikum" pamitnya melangkahkan kakinya kedalam kamar yang tak terlalu besar itu.

"Waalaikumsalam" ucap keduanya tanpa sadar.

"Ya allah udah berapa tahun gw gak njawab salam" ucap lintang

"Iya lin gw juga, berdosa banget dah gw" ujar fiah yang tanpa sadar telah menjawab salam dari zahra.

Mereka berdua kembali kekamar masing masing.

Sedangkan Zahra sedang menata barang barangnya dikamarnya.

"Huftt akhirnya selesai juga" ujarnya merebahkan diri dikasur kamarnya.

"Astagfirullah!!! zahra belum sholat dzuhur ya! kok bisa lupa sih" gumannya bangun dari rebahannya setelah melihat jam menunjukkan pukul 13.45

Ia berlari keluar kamar dan menanyakan kamar mandinya kepada fiah.

"Kak kak kak fiah" teriak zahra dengan mengetok pintu kamar fiah

"Napa sih ra?" tanya fiah yang keluar dari kamarnya

"Kamar mandi sebelah mana kak?" tanya zahra

"Lurus terus belok kiri" jawabnya menunjuk arah kamar mandi

"Ok maksih" ucapnya lari kearah kamar mandi.

"Kenapa dah tu anak" fiah kembali kedalam kamarnya.

____________________

Skip zahra dikamar mandi ....

Zahra keluar dari kamar mandi, dengan cepata ia kembali kekamarnya dan melakukan shalat dzuhur.

.

...........................................

Selesai shalat terdengar dering hp zahra. dan terteran nama Kak Ais disana.

"Kenapa aku jadi pelupa gini sih" gumannya mengangkat telepon itu.

"Assalamualaikum kak"

"Waalaikumsalam dek! udah nyampe?" tanya aisyah dari balik telepon

"Udah kak, maaf ya tadi gak langsung ngabarin" ucap zahra bersalah

"Iya gak papa kok, oh ya abi sama umi mau ngomong" ucap aisyah

"Halo nak udah nyape?" tanya umi pada sambungan telepon itu

" Udah umi sekitar jam 11 tadi, dan sekarang zahra ydah ada dikos!" ucap zahra seraya melippat mukena yang ia pakai

"Alhamdulillah kalau udah dikos"

Kurang lebih seperti itulah percakapan antara orang tuanya dan zahra kalau ada yang kurang boleh kalian pikirin sendiri.

"Yaudah abi umi zahra tutup ya teleponnya" ucap zahra

"Iya nak istirahatlah dulu, jangan lupa sholatnya ya nak, walau abi dan umi gak ada disana" pesan abinya.

"Iya abi, Assalamualaikum" ucap zahra lalu mematikan sambungan telepon itu setelah ada jawaban salam dari seberang.

Zahra memutuskan untuk istirahat ditempat tidurnya dengan menyetel musik dari hpnya.

_____

Sesuai ucapan fiah tadi siang, sore ini sekitar jam 4 an mereka bertiga tour disekitar kos mereka.

"Keliling kos dulu ya ra, udah biarin aja si lintang lagi asik sama pacarnya" ucap fiah menatap lintang yang masih sibuk dengan hpnya.

"Sirik aje lu, biasanya lu juga gitu kan ama pacar lu, lu cuma lagi marahan ye kan" tebak lintang.

"Au ah males, ngomongin tu cowo" ucap fiah. sedangkaan zahra yang tak mengerti apa apa itu hanya diam

"yuk ra aku tunjukin tempat tempat dikos ini"

"Ra dikos ini hanya ada 3 kamar, 1 ruang tamu, 1 dapur tapi jarang dipake karena kita gak bisa masak paling cuma masak mi sama air"

"Toilet lu udah tau kan tadi?" tanya fiah dan dianggukan oleh zahra

"Dalem rumah udah, sekarang keluar yuk tak tunjukin daerah daerah sini" ucap fiah

"lin ikut gak lo, sekalian cari makan" tanya fiah pada lintang yang sedang duduk diruang tamu.

"Boleh deh nanti gw ajak dito juga ya, katanya dikos dia juga ada anak baru" ucap lintang. Dito adalah pacar lintang.

"Oh oke" jawab fiah agak malas jika sudah ada dito pasti juga ada firza disana. Firza pacar nafiah.

"Bentar ya kak mau ambil tas dulu" ucap zahra berjalan kearah kamarnya. tak lama zahra keluar membawa tas kecil miliknya.

"Udah yuk" ajak zahra pada fiah dan lintang.

__________

Setelah mengunci kos itu mereka berjalan beriringan. fiah menunjukkan tempat tempat disana seperti toko, taman dan lainnya kepada zahra.

"Zahra udah hafalkan tempat tempat disini?" tanya lintang yang sedari tadi menyimak obrolan fiah dengan zahra.

"Udah kak" jawab zahra

"Kalau udah kita kewarung yuk, tadi aku janjian sama dito diwarung bu laras" ucapnya.

"Dito itu pacar kak lintang ya?" tanya zahra yang masih sedikit bingung

"Iya, baru 3 bulan kita pacaran. lebih tepatnya dulu kita sahabatan dari SMP. mungkin aja sahabat jadi cinta" ucapnya diakhiri tawa receh darinya.

"Oooo. kalau kak fiah pacarnya siapa?" tanya zahra

"Audah, kenapa lu jadi kepo gini deh ra?" tanya balik fiah karena tak mau menjawab pertanyaan zahra

"Hehehehe, sifat kepo udah dari lahir kak" zahra hanya cengengesan

"Dia itu sama pacarnya lagi marahan, dan kebetulannya pacarnya fiah itu temen kosnya dito" ucap lintang yang masih fokus pada layar hpnya.

"Oo gitu, eh kak kalau jalan jangan sambil lihat hp entar kesandung loh" ucap zahra pada lintang

"Gak mungkin kesandung. batunya aja minggir kalau gw yang lewat mah" canda lintang.

Tak lama mereka telah sampai diwarung yang bertuliskan Warung Bu Laras.

"Mau pesen apa?" tanya lintang pada zahra dan fiah

"Samain aja kak, aku gak tau soalnya" ucap zahra.

"gw kaya biasa aja" ucap fiah. dan diangguki oleh lintang.

"Bu laras Kayak biasa ya 3" teriak lintang yang sudah duduk dikirsi warung itu.

"Siap non, eh ini teh saha? geulis pisan" tanya bu laras melihat gadis canti berhijab itu.

"Oh ini nama zahra bu, anak baru dikos kita" jawab fiah. sedangkan zahra hanya tersenyum kepada bu laras.

"Oh. gitu yaudah ibu bikinin makanannya ya" ucapnya meninggalan.

Sepeninggalan bu laras mereka sibuk dengan ponsel masing masing. tak menyadari bahwa ada 3 cowok yang baru sampai dan tengah mengamati mereka.

"Ehem... udah lama yank?" tanya cowo yang hanya memakai kaos hitam itu duduk didepan lintang. sedangkan 2 cowo lainnya duduk didepan fiah dan zahra

"eh.. baru aja kok, kapan dateng?" tanya lintang pada dito. yang cowo tadi dito.

"Baru aja, dia siapa yank?" tanya dito yang tak sengaja melihat zahra.

"Oh dia zahra anak baru dikos" jawabnya.

"Oh ya kenalin ini Faiz, anak baru juga dikos. baru tadi siang dia sampe" ucap dito memperkenalkan faiz yang duduk disampingnya.

"Kenalin aku Faiz" ucap faiz pada ketiga cewe itu.

"Gw Nafiah panggil aja fiah" ucap fiah agak malas karena didepannya ada pacarnya. dia adalah firza

"Kenalin gw Lintang pacarnya dito" ucap lintang

"Aku Zahra" ucap zahra denggan senyum canggungnya. ini ada pertama ia duduk bersama cowo selain abinya dan Adiknya.

"Hai Zahra. aku dito pacarnya lintang" kenal dito

"Gw Firza pacarnya fiah" ucapnya mengenalkan diri dan menatap fiah

"Apa lo liat liat" ketus fiah

"Ayolah Yang, udah ya marahan nya aku gak kuat kamu cuek in mulu" melas firza pada fiah

"Gak ada" ucap fiah singkat

"Besok kita jalan yuk aku beliin apa yang kamu mau" ucap firza

"Bener ya?" tanya fiah memastikan

"Iya tapi jangan marah lagi ya" pintanya.

"Oke" Singkat fiah.

"Oh jadi kak firza ini pacarnya kak fiah to" sela zahra diantara pembicaraan fiah dan firza. mereka berdua hanya mengangguk.

"Eh kayaknya kita pernah ketemu deh!" ucap faiz pada zahra yang sedari tadi diam. sontak zahra menatapata faiz dan dengan cepat memutuskan pandangan itu.

"Kamu tadi yang dikafe deket terminal tadi kan?" tanya faiz

"Hehehe iya kak, aduh maaf lah gak sengaja tadi" ucap zahra

"Iya gak papa, kita ketemu lagi" ucapnya. sementara ke 4 orang itu masih asik dengan dunianya sendiri.

Bersambung.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!