🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah gagal menikah dengan Mentari, Chandra pergi ke Dubai dan menetap beberapa bulan disana meninjau proyek Apartement disana. Chandra kini tinggal sendiri di Jakarta disebuah kawasan perumahan elit.
Pagi itu Chandra bersiap siap pergi ke Kantor, memakai kaos putih, Celana panjang bahan hitam dan Jas kotak kotak terlihat makin tampan dan sexy meski usianya sudah 34 Tahun.
'' Aihh...ternyata masih oke juga yah dandan kayak gini'' Ucap Chandra membanggakan diri didepan cermin sambil menghadap kanan kiri.
Setelah selesai berdandan rapi, Chandra turun ke bawah dan sarapan pagi. Kemudian ia berangkat ke kantor dengan diantar Asistennya Fero.
'' Jadwal aku hari ini apa Fei ?'' tanya Chandra kepada Asistennya
'' Jam 10 ada meeting dengan klien dari singapura dan Jam 3 siang ada meeting dengan pengusaha meubeul dari malang di Cafe Seven'' Jawab Fero
'' Baiklah, apa semua berkasnya sudah siap?'' Tanya Chandra lagi
'' Sudah Tuan, Namun apa Tuan yakin akan siap bertemu dengan klien kita yang dari singapura ?'' Ujar Fero bertanya dengan hati hati.
'' Memang siapa Klien kita dari Singapura itu'' Chandra seketika mengernyitkan dahinya heran.
'' Rendi Satya Tuan, CEO Marcopollo corp.'' jawab Fero.
'' Rendi ?? jadi dia sekarang sudah jadi CEO di Perusahaan Ayah kandungnya Marco. Menarik juga, aku ingin tau bagaimana kehebatan dia.'' Ujar Chandra sambil senyum menyeringai.
Setelah perjalanan hampir 30 menit, Chandra tiba di kantornya. Dengan gagah ia masuk ke dalam Kantornya, Wajahnya yang tampak awet muda juga penampilannya yang stylish membuat semua karyawan diKantornya menjuluki Boss Tampan.
Chandra duduk dibangku kebesarannya. dia menunggu kliennya yang dari Singapura untuk meeting membahas proyek dengannya.
'' Tuan, klien kita sudah datang'' Ujar Jelly sekretarisnya. Wanita berambut pendek dan berpenampilan Aduhai bak gitar spanyol. Membuat semua pria terpesona melihat penampilannya. tapi tidak dengan Chandra, untuk saat ini menutup hati untuk wanita karena tak mau lagi gagal bercinta.
''Suruh masuk Jel,'' Ucap Chandra datar.
Tak lama masuklah tamu yang dia tunggu. Seorang pria yang pernah mengambil Calon istrinya sehari sebelum menikah. Ya dialah Rendi Satya, anak angkat kakaknya.
Rendi sedikit tersentak kaget saat memasuki ruangan tersebut ternyata Chandra pemimpin Perusahaannya.
'' Hi Rendi...bagaimana kabarmu?'' Tanya Chandra
'' Om Chandra'' Rendi kaget
'' Gak nyangka yah setelah 1 tahun kita bertemu lagi. Gimana kabar istrimu Mentari?'' tanya Chandra lagi dengan Sedikit sinis.
'' Baik om, Dia baru melahirkan minggu lalu Dan kini kami tinggal di Singapura'' Jawab Rendi
'' Wah...om punya cucu dong, hahaha'' Chandra malah tertawa.
'' Om...saya kesini mau menawarkan kerjasama. dan ini berkasnya.'' Uamjar Rendi yang mengalihkan pembicaraantentang istrinya.
Setelah itu merekan menyetujui kesepakatan kerja. Rendi pamit pulang dan Chandra pun kembali dengan kesibukannya yang lain
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Di Tempat Pemakaman Umum sebuah Desa dipinggiran kota, Assyifa duduk disamping pusara Suaminya yang baru meninggal 1 tahun yang lalu. Suami Syifa meninggal seminggu setelah menikah dengan Syifa. Syifa yang baru pulang dari Dubai sengaja menyempatkan berziarah ke makam mendiang suaminya.
'' Kang wisnu...kenapa secepat ini mas meninggalkan Syifa, maaf kan Syifa belum bisa membahagiakan Kang Wisnu. Sesuai amanat Kang Wisnu, sekarang Syifa siap menggantikan Kang Wisnu menjadi pemimpin Desa ini. Syifa sudah ikut pemilihan Kepala Desa'' Assyifa berbicara didepan pusara Almarhum suaminya seolah olah sedang mengobrol.
FlashBack Assyifa On
Assyifa Gadis berusia 24 tahun yang sangat pintar di Desanya. Ia salah satu Mahasiswa terbaik dikampusnya. Bahkan ia mempunyai 2 gelar sekaligus ketika Lulus kuliah. Sarjana Ekonomi dan Pendidikan. bahkan setelah itu ia melanjutkan pasca Sarjananya Kairo. Karna kepintarannya Assyifa mempunyai perusahaan yang dia dirikan bersama teman temannya di Dubai.
...Assyifa...
Assyifa kemudian dijodohkan oleh orang tuanya dengan Wisnu, pemuda tampan di Desanya. Tetapi seminggu setelah menikah, Wisnu meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Wisnu sendiri adalah seorang kepala Desa yang baru 3 bulan menjabat saat itu. Assyifa yang saat itu merasa sedih memilih pergi meninggalkan Desa dan menetap di Dubai. Namun karena desakan orang tuanya akhirnya Assyifa pulang ke Desa dan Maju ke pemilihan Kepala Desa.
FlashBack Off
Setelah dari makam mendiang suaminya, Assyifa pergi ke Kantor Desa untuk melihat hasil penghitungan Suara. Saat ini Assyifa mendapat saingan yaitu Juragan salim. Assyifa kini tak gentar, dengan ilmu pendidikan dan ilmu bela diri yang ia kuasai. Assyifa percaya diri jika nanti memimpin Desa.
'' Teh syifa, darimana saja baru datang?'' ujar Santi asistennya dirumah.
'' Dari makam Almarhum kang Wisnu. gimana San pemilihannya udah di hitung?'' tanya Syifa
'' Udah teh sebagian, Dua TPS lagi belum ngasih hasil teh, soalnya akses jalan dari sana kesini jalannya rusak teh.'' Jawab Santi.
'' Apapun keputusannya nanti semoga yang terbaik buat Desa kita yah San, Ya udah sekarang Teteh mau ketemu Pak Kades dulu. setelah itu Teteh mau ke madrasah lihat anak anak acara Maulid'' ujar Syifa. Santi hanya mengangguk.
Assyifa sangat terkenal ramah dan sopan di kampungnya. Banyak sekali yang melamar dirinya meski dia kini menjadi Janda, namun ia masih belum ingin berumah tangga kembali karena ia belum bisa melupakan almarhum suaminya. Setelah seharian mengikuti berbagai acara, Assyifa lalu pulang kerumahnya tepat jam 6 maghrib.
'' Alhamdulillah... Akhirnya aku bisa meneruskan keinginan kang Wisnu memimpin Desa ini, semoga apa yang menjadi Amanah buatku ini aku bisa menjalankannya dengan baik'' Assyifa mengucap rasa syukur setelah ia mendapat telepon kalau ia menang dalam pemungutan suara pilkades.
BERSAMBUNG
Bagi yang belum tahu Om Chandra bisa baca CINTA SEGITIGA ( SEANDAINYA BISA ). Disana ada Om Chandra dan saudara saudaranya yang lain yang tak kalah seru menurut saya. 😊😊
Mohon dukungannya 🙏🙏🙏
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hari ini adalah hari bersejarah disepanjang hidup Assyifa, Di usianya yang ke 25 Tahun ia dilantik oleh Bupati menjadi Kepala Desa. Dengan seragam berwarna putih dan memakai topi kebesarannya ia berjalan dengan penuh wibawa siap mengucap Janji untuk menjadi Kepala Desa yang Amanah.
Setelah selesai Serah Terima Jabatan, Syifa merayakan kemenangannya dengan mengajak para warga untuk makan bersama dirumahnya yang luas.
'' Selamat ya Bu Kades Syifa, semoga Dibawah kepemimpinan Bu Kades kampung kita makin maju dan jalan jalan juga bagus'' ucap salah satu warga
'' Terima Kasih ucapannya, insyaAlloh saya akan berusaha bekerja dengan baik demi kemajuan Desa ini.'' Ucap Syifa
'' Selamat ya Teh Syifa, Santi senang akhirnya Teh Syifa berhasil menang'' Ujar Santi sumringah
'' Itu semua berkat dukungan semua Warga dan Kamu yang paling banyak bantu aku San'' Balas Syifa yang sangat menyayangi Santi seperti adiknya sendiri.
Syifa anak pertama, mempunyai adik lelaki bernama Avicena, namun biasa dipanggil Chen. Kini Chen sedang kuliah di Mesir menyelesaikan S2 nya. Memang Keluarga Syifa cukup terpandang di Desanya. Ayahnya bernama Abdul Hamid seorang Juragan Sapi, sedang ibunya bernama Fatimah seorang Kepala Sekolah Madrasah. Selain itu, ayah Syifa juga terkenal mempunyai puluhan Hektar sawah di berbagai Kampung. Jadi wajar jika banyak yang menginginkan Syifa meski Syifa seorang Janda.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Chandra sedang duduk di sofa di Apartementnya, Dia sedang bingung apa yang harus dikerjakan disaat hari libur. Chandra pun akhirnya mengajak Fero asisten pribadinya untuk pergi berlibur ke Luar Kota. Dengan segera Fero datang menjemput Atasannya itu.
'' Kita akan kemana Tuan?'' Tanya Fero yang sedang Fokus menyetir.
'' Kita ke Karawang, Aku ingin melihat pesawahan Fei.'' Jawab Chandra sambil dirinya asyik melihat Handphonenya.
'' Bukannya di Karawang sudah jadi Kawasan Industri dan Perumahan Tuan, Memang masih ada Tuan Pesawahan?'' Tanya Fei dengan polosnya.
'' Tentu ada masih ada Fei, kamu ini kuper banget sih Fei. Aku kan dulu kesana liburan bersama Keluarga lihat Air Terjun. sekarang aku ingin kesana lagi tapi aku ingin ke Pesawahan.'' Jawab Chandra.
''Berapa lama lagi kita akan sampai Tuan ? maaf kalau saya tidak tau, karna saya kan baru pertama ke daerah sini'' Fei masih saja bertanya.
'' Kamu ikuti aja map nya Fei...aku mau tidur ah, kamu nanya terus. sekali lagi kamu siap siap aku nikahin sama Jelly'' Chandra mulai kesal, Fei bergidik ngeri saat mendengar ucapan bos nya. Pasalnya ia gak suka dengan penampilan Jelly yang kelewat ketat mencetak bentuk tubuhnya.
Setelah hampir 2 jam perjalanan akhirnya Fero menghentikan mobilnya disebuah pesawahan yang sedang memanen padi.
''Tuan, kita sudah sampai Tuan'' Ujar Fei sambil menepuk nepuk pean bahu Chandra.
'' Hoaammm...Dimana Ini Fei?'' Tanya Chandra sambil perlahan membuka matanya.
'' Di Desa Sukamekar Tuan'' jawab Fei
'' Hmm...Sukamekar yah, Haahh...kan aku bilang ke Desa Sukamaju. Kamu gimana sih Fei '' Seketika Chandra kaget karna Fero membawanya ke Desa yang salah.
'' Tapi tuan, disini juga ada pesawahannya. Tuan bisa lihat keluar. Sawahnya bagus sekali tuan.'' Ujar Fero tanpa merasa bersalah.
Chandra lalu keluar mobil dan benar saja, didepannya terhampar pesawahan yang begitu luas. tampak para petani sedang memotong padi, ada pula sedang memisahkan biji padi dengan tangkainya dengan cara dibanting banting pada sebuah papan. Chandra mengabadikan semua yang dia lihat saat itu dengan kamera Handphone nya. begitu juga Fei yang tak kalah eksis.
'' Tuan lihat disana ada bebek, saya mau kesitu yah Tuan'' Ujar Fei yang meminta izin kepada Chandra.
'' Hmm...'' balas Chandra
'' Makasih Tuan'' Fero yang terlihat dingin di kantor mendadak seperti anak kecil jika diluar. Meski begitu Chandra sangat menyayangi Fero seperti adiknya sendiri. apalagi umur Fero masih muda, baru berumur 25 Tahun.
Chandra terus melihat ke sekelilingnya, Hatinya mendadak tenang setelah melihat pemandangan sawah yang terbentang. Pandangan Chandra tiba tiba terhenti kala melihat seorang Wanita cantik berhijab putih sedang menimbang padi. Senyumnya sangat mempesona menurut Chandra. Chandra pun mengambil gambar wanita itu dengan kamera. Puas menikmati Pesawahan, Chandra pun mengajak Fero untuk kembali lagi ke Jakarta. Fero begitu senang telah ikut menemani Chandra hari ini. Begitu pun Chandra, ia merasa perasaannya lebih baik. Apalagi tadi dia melihat wanita cantik berjilbab Putih. Rasanya Chandra mendadak ingin mendengarkan lagu Qosidah jadul yang sering ia dengar yang judulnya Jilbab putih.
🎶 Berkibar jilbabmu
Di setiap waktu
Di sepanjang jalan
Kulihat kamu..
Karena jilbabmu meredam nafsu
Busanamu menyejukkan kalbu
Pesona jilbabmu
Anggun di wajahmu
Sekilas senyummu
Menambah ayu..
Karena jilbabmu aku terpaku
Cermin iman takwa di dadamu
Jilbab.. jilbab putih..
Lambang kesucian
Lembut hati
Penuh kasih
Teguh pendirian
Jilbab.. jilbab putih..
Bagaikan cahaya
Yang bersinar di tengah malam gelap gulita
Di balik jilbabmu
Ada jiwa yang takwa
Di balik senyummu
Tersimpan masa depan cerah 🎶
Chandra memutar lagu Qasidah di Handphonenya, Fei yang mendengarkannya mengernyitkan dahi heran dengan sikap Boss nya saat ini.
'' Sejak kapan Tuan Chandra suka musik Qasidah, biasanya Tuan suka musik Pop Galau, apa Tuan kesambet yah di pesawahan? waduhhh...gawat ini'' Batin Fero.
'' Tuan...Tuan tidak apa apa kan?'' Tanya Fero
'' Tidak apa apa, emang kenapa?''
'' Sejak kapan suka musik Qasida?''
'' Fei...siap siap yah...besok aku lamarin kamu buat Jelly'' ujar Chandra yang tak mau menjawab pertanyaan Fero
'' Maaf Tuan, Saya tidak bertanya lagi'' ujar Fero yang sadar karna banyak bertanya sedang Tuannya sedang malas menjawab.
Sore hari mereka sampai kembali ke Jakarta. Chandra sangat senang hari itu dan sepertinya Chandra akan mengunjungi Desa itu lagi jika ada waktu. Ia ingin melihat lagi Perempuan Cantik si jilbab Putih.
BERSAMBUNG
Karya Author gabut lanjutan tentang kisah percintaan om Chandra yang sengaja Author buat terpisah. mohon dukungan dan tinggalkan jejak di karya amatir saya ini. Salam sehat selalu buat Readerku Tercinta
🌷🌷🌷🌷🌷
Syifa merebahkan dirinya di ranjang masih mengenakan jubah mandi setelah sebelumnya ia membersihkan diri. Syifa merasa lelah seharian ini, disaat libur ia membantu Ayahnya di Sawah menghitung pendapatan hasil panen padi.
'' Alhamdulillah panen kali ini lumayan juga hasilnya. mudah mudahan akan seperti ini tiap tahun. kasian para buruh tani kalau mengalami puso.'' Syifa bermonolog sendiri.
Dalam lamunannya tiba tiba terdengar suara ketukan pintu yang membuyarkan semuanya.
tok tok tok
'' Siapa? '' tanya Syifa dari dalam kamar
'' Santi teh, Bapak sama Ibu menunggu di ruang makan teh'' jawab Santi
'' Tunggu sebentar, Teteh ganti baju dulu'' sahut Syifa.
Setelah memakai piyama tidurnya Syifa keluar kamar dan menghampiri Bapak Ibunya di Ruang makan.
'' Maaf Pak Bu, Syifa tadi mandi trus solat Isya dulu.'' ujar Syifa kepada orang tuanya
'' Kamu pasti capek ya Neng seharian bantu Bapak di Sawah.'' ucap Pak Hamid
'' Tidak apa apa Pak, Syifa senang bisa bantu Bapak '' ujar Syifa
'' Makasih ya Neng, ya sudah ayo kita mulai makan.'' ajak Bapak
Mereka pun mulai makan bersama tanpa ada percakapan. Setelah selesai makan bersama Syifa kembali ke kamarnya. Ia melihat schedule untuk pekerjaannya besok di Kantor Desa.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Hari senin adalah yang membuat orang kadang merasa malas beraktifitas. Tapi tidak dengan Chandra, senin itu dia begitu semangat. Semenjak tak jadi menikah, Ia jadi sosok yang gila kerja. Dalam setahun kesendiriannya ia berhasil membangun beberapa cabang Perusahaan dan Cafe Resto di seluruh Indonesia.
'' Fei, nanti siang gantiin aku meeting di Resto yang biasa yah. kamu di temani Jelly. aku mau ketemu kak Bara, Dia kebetulan ada disini.'' ujar Chandra.
Fero mendadak ngeri kalau harus ditemani Jelly. Jelly begitu agresif kalau dekat dengan Fero, Namun Fero tak pernah tertarik dengan Jelly.
'' Siang Pak Fero, ada apa Bapak menemui saya? '' tanya Jelly datar
'' Hari ini kita meeting dengan Investor di Resto biasa'' ujar Fero
'' Ok'' jawab Jelly singkat. Entah kenapa Jelly mendadak pendiam hari itu. biasanya dia sumringah meski melihat Fero dari jauh.
'' Tumben nih cewek gak kayak kucing minta kawin, kalem amat yah hari ini'' Fikir Fero merasa aneh.
Fero dan Jelly pun berangkat menemui klien, namun Jelly sama sekali tak bersuara. hari itu dia banyak diam. Fero merasa khawatir dengan Jelly, maka Fero pun memberanikan diri bertanya.
'' Kamu sehat kan Jel? dari tadi diam saja'' Tanya Fero yang bertanya tanpa melihat Jelly disampingnya. Fero tetap fokus menyetir.
'' Sehat'' jawab Jelly singkat.
'' Kamu kenapa?'' Tanya Fero lagi, kali ini ia menepikan mobilnya dan berhenti sejenak.
'' Tidak apa apa pak Fero, Saya cuma lagi banyak fikiran saja, bolehkah besok saya mengambil cuti pak? orang tua saya sakit''. ujar Jelly dengan mode datarnya.
'' Boleh saja, ya sudah kalau begitu kita lanjutkan perjalanan. mungkin klien kita sudah menunggu'' ucap Fero. Jelly hanya menunduk
Diruangan kerja Chandra nampak Bara yang baru datang berkunjung. Bara sedang meninjau showroom mobilnya di Jakarta, maka Bara pun menyempatkan diri mampir ke Kantor Chandra.
'' Bagaimana kabar penghuni Mansion Kak Bar? semua sehat kan?'' tanya Chandra
'' Alhamdulillah sehat dan kau tau Chan, sekarang rumah sangat ramai dengan tangisan bayi. apa kamu gak rindu kumpul bersama kami Chan?'' jawab Bara.
'' Tentu saja aku rindu kak, tapi aku masih banyak pekerjaan. nanti aku kesana kalau pekerjaan aku dah sedikit luang'' ujar Chandra sambil menyesap rokok ditangannya.
'' Sejak kapan kau merokok Chan?'' Bara heran dengan adiknya yang kini merokok.
'' Hanya sesekali saja kak, kalau fikiranku sedang kacau.'' ujar Chandra yang kemudian mematikan rokoknya.
'' Jangan terlalu banyak merokok Chan, gak baik buat kesehatan. apalagi kamu belum nikah dan punya anak. Kakak harap kamu mengerti'' Bara dengan pelan memberi nasihat Chandra.
'' Iya Kak, aku akan berusaha berhenti merokok'' Janji Chandra
'' Oh ya, Hari sabtu ada acara pembukaan Showroom baru Kakak di Karawang kota. Apakah kamu bisa hadir Chan? kemungkinan Kak Bara dan Dean juga hadir. Nanti kita kumpul di Hotel dekat sana.'' ajak Bara
'' Insya Alloh kak, aku usahakan. kakak kirim Aja alamatnya'' jawab Chandra
'' Baiklah, kakak Tunggu yah. sepertinya kakak akan kembali ke Bandung hari ini, Kakak pamit ya Chan. Sampai ketemu lagi'' Pamit Bara sambil memeluk Adiknya.
'' Hati hati dijalan kak, salam buat semuanya'' ujar Chandra membalas pelukan Bara kakaknya.
'' Assalamualaikum Chan''
'' Waalaikumsalam Kak Bara''
Bara pun pergi meninggalkan Kantor Chandra dan kembali ke Bandung. Kini Chandra sendiri di ruang kerjanya dan langsung kembali bekerja memeriksa berkas berkas yang ada diatas mejanya.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Syifa meninjau pembangunan jembatan penghubung Desa, Tampak terbengkalai akibat terlalu banyak korupsi. warga masih tak bisa menyebrang, Hanya ada jembatan darurat dari bambu. Syifa yang melihat itu semua merasa geram dengan oknum yang tak bertanggung jawab.
'' Kenapa ini masih seperti ini, bukankah dana dari pemerintah lebih dari cukup?!
Saya harap semuanya lebih memikirkan keinginan warga, apalagi ini jalan yang sangat penting bagi Warga. bagaimana mereka bisa beraktifitas kalau mereka susah melewati jalan. dan jembatan darurat ini sungguh membahayakan.''
Syifa mulai kecewa juga sedikit meninggikan suaranya. Ia merasa perlu banyak yang harus diperbaiki dalam Desanya. terutama para pegawai dikantor Desa. Syifa tak takut karna dia benar.
Bersambung
Mohon dukungannya, untuk yang mampir baca berikan vote, like, love, gift dan coment. karna dukungan kalian membuat semangat buat Aku. 💖💖💖💖
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!