Tik….tik….tik…(suara percikan air )
....akhirnya ku melepaskanmu saat hati ini mulai merapuh kuberharap……
Terdengar suara lagu itu semakin kecil dan aku semakin sadar dari lamunanku, ya lamunan tentang masa laluku yang sangat suram yang bahkan membuat ku gila dan keluargaku hancur, perusahaan dan harta yang dimiliki orang tuaku habis hanya untuk biaya pengobatan mentalku..
Flashback on
Saat ini aku sedang berada didepan cermin, melihat diriku yang tak seperti biasanya, hari ini aku terlihat sangat cantik bagai putri …senyumku mengembang, rasa bahagia ini lebih mendominasi dari pada rasa gugupku.
yaaa hari ini adalah hari yang sangat kutunggu, hari pernikahanku dengan kak Rafidz.
*****
“Enggakkkkk.., biar ma kita harus bilang ke Arin... ini g bisa dirahasiakan dr Airin,”Teriak Papa terdengar dari depan pintu kamar dan aku mendengar suara tangisan mama dan erangan marah Adit adikku "Aaaarrrggghhhh"
Aku berjalan perlahan menuju pintu kamar, dengan perasaan deg degan dan was was …pikiranku sudah melayang tak tentu arah dan akhirnya tanganku sudah memegang kenop pintu dan akupun membuka perlahan dan akupun mendengar percakapan itu.
“ Paaaa gi..ma..na..Ai..rin…pa..?”suara mama terdengar parau karna menangis hingga sesenggukan.
“ Tapi Airin harus tau ma, karna ini menyangkut masa depannya” dan papa langsung terduduk di sofa sambil memegang kepalanya. melihat hal itu aku semakin penasaran apa yang sedang terjadi saat ini.
Akupun akhirnya memberanikan diri untuk menghampiri mereka dan bertanya “ Ada apa ini pa? apa yang terjadi sebenarnya?mengapa papa dan mama menangis dan Adit terlihat marah?”tanyaku beruntun dan membuat mereka kaget melihat aku yang sudah berdiri disamping mereka. Mama semakin menangis dan aku melihat papa menghela nafas panjang dan mulai mencoba menjelaskan apa yang sudah terjadi.
“Airin…maafkan papa”kata kata itu makin membuat aku semakin tak mengerti tentang apa yang terjadi sebenarnya.” Airin …. pernikahanmu hari ini batal sayang…”papa langsung tertunduk dan melepaskan tangis yang sedari tadi ditahannya. aku hanya termangu dan membeku seketika itu..
"Apa maksud Papa?"tanyaku lirih
“ Si Breng**** Rafid itu ternyata menikah dengan wanita lain” teriak Adit sambil meremas tangannya dan mengeratkan giginya menandakan bahwa dia sangat marah, aku masih diam membeku mendengarnya ..seolah tak percaya apa yang sudah dikatakan oleh Adit dan tak terasa air matakupun menetes perlahan.
“ Pa ..Ma..apa itu benar??? G mungkin pa....g mungkin …hari ini adalah hari pernikahanku dengan mas Rafidz dan semua sudah fix dari gedung catering baju bahkan undangan sudah disebar, bahkan airin sudah berdandan cantik seperti ini, tolong jelaskan semuanya dan katakan bahwa ni tidak benar?” Aku bertanya tanpa henti dengan derai airmata dan tubuhku yang tak bisa kugerakkan karna syok.
“ Airinn... benar apa yang dikatakan Adit adikmu, saat Ini Rafidz sedang melakukan akad nikah dengan wanita lain bukan dengan kamu nak..” ucap papaku dengan air mata menetes dipipinya. dan akupun terjatuh dilantai karna kakiku berasa sangat lemas sehingga tidak bisa menopang tubuhku
“ Dimana acaranya dilaksanakan Pa..Ma..” akupun langsung sadar dan berusaha berdiri namun mereka tidak menjawabku, hanya diam menangis tertunduk kepalanya
“ Di Masjid AL-Ikhlas kompleks perumahan kita” kata adit dengan sedikit teriak
”Apaaaa” teriakku kaget dan tak percaya.
Ya Masjid AL-Ikhlas adalah tempat yang sama dilakukannya akad nikahku dengan kak Rafidz
“Dek antar kakak kesana sekarang juga “ “AAirin…”seraya mama memegang lenganku sambil Menggelengkan kepalanya, tanpa sadar aku menepis tangan mamaku
“AAADIITT… ANTAR KAKAK SEKARANG..”aku berteriak kepada adikku dan langsung meninggalkan papa dan mama dirumah, kami berlari menuju mobil…
Aditpun langsung berlari keluar mengikutiku, lalu kami masuk mobil dan adit mengemudikan mobil dengan sangat kencang sehingga tak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di masjid yang dimaksud
Cciiiittttttt……suara rem mobil yang aku naiki, dan akupun langsung keluar mobil dan berlari menuju kedalam masjid, namun langkahku terhenti dengan dekorasi yang ada dipintu Aula masjid pintu yang dihiasi bunga Bunga, jalanan yang dihiasi karpet merah, dan dekorasi bernuansa hijau yang membuat terlihat asri seduai dengan apa yang aku pesan, Namun pandanganku terhenti pada papan kecil yang bertuliskan nama pengantin yang sedang melakukan akad nikah hari ini
“ Rafidz Andara Putra dan Anisa Fitria Rahmah” “ Apaaaa nama pengantin Wanita yang tertulis adalah anisa fitria rahma… bukan namaku Khairin Hawwa Rafanda”
“Apa maksud semua ini, aku masih g mengerti tentang apa yang telah terjadi “gumamku..tak terasa butiran air mata telah meleleh dipipiku dan mengalir semakin deras membasahi pipiku dan tanpa sadar langkah kakiku melangkah kedalam aula masjid, sebenarnya aku tak ingin masuk kedalam ..bukannn tapi yang sebenarnya adalah aku takut dengan kenyataan yang sudah menungguku disana…
Sesampainya didalam kulihat sepasang pengantin duduk didepan penghulu dan sedang melakukan Akad nikah, aku terus melangkah kedepan menghampiri pasangan pengantin tersebut tanpa menghiraukan pandangan orang orang disana yang penuh tanya dan mungkin sudah menilaiku seperti orang gila, dan beberapa orang yang berusaha menghalangiku namun Adit menjelaskan kepada mereka tentang apa yang terjadi dan akhirnya mereka melepaskanku …(entah karna rasa kasihan atau apa)
aku melanjutkan langkahku dan akhirnya tepat dihadapanku Pengantin laki laki Rafidz Andara Putra
”Kaaakkkk…. Ra..fidz…” panggilku kepada laki laki itu dengan terbata bata disertai dengan air mata yang makin deras mengalir, dan diapun dengan kaget langsung melihat kearahku dengan mata yang terbelalak lebar..
"AA..IIII…RRRIIINNNN…. Bagaimana kau bias ada disini”tanyanya kaget dengan nada gemetar.
“Aku yang seharusnya bertanya kakkk, ini adalah hari pernikahan kita, kenapa aku tidak boleh ada disini??!!” suaraku yang naik 1 oktaf…”Apa yang kakak rencana kan dibelakangku selama ini, siapa dia kak?"kutarahkan telinjukku pada wanita yang ada disampingnya "…bagaimana bisa kakak menikah dengan wanita ini?..dan ini kenapa harus ditempat ini ?bukankah ini tempat yang sudah kita sewa untuk dilangsungkannya akad nikah kita kak?” tanyaku beruntun…”Apa maksudmu”Tanya wanita yang ada disampingnya itu, namun aku tak menghiraukan nya dan melanjutkan pertanyaanku yang masih berputar putar dikepalaku” Coba jelaskan?”teriakku yang juga membuat kaget penghulu dan seluruh orang yang ada didalam aula itu, dan tak lama terdengar riuh tamu mempertanyakan apa yang sedang terjadi…
“Yaa… inilah istriku Anisa wanita yang aku nikahi bukan kamu, aku lebih mencintainya”jawabnya tanpa rasa bersalah yang sebenarnya tidak ingin kudengar dia berkata dengan wajah yang datar.
“Kamu lebih mencintainya…lantas apa artinya selama ini kakkk, hubungan yang sudah kita jalin selama 3 tahun ini, dan semua persiapan pernikahan iniii….”suaraku terhenti sejenak” Inii kita berdua yang megurusnya kamu dan aku kak Rafid yang merencanakan, gedung..catering… undangan dan tempat iniiiiii…iii”” tempat ini pilihan kita berdua dan kita sudah berjanji untuk melakukan janji sehidup semati disini dan baju yang dipakai olehnya...kenapa, kenapa ..sama dengan yang aku gunakan dan sadarkah kamu bahwa semua ini masih menggunakan uangkuuuu …”Suaraku makin kencang dan tangisanku yang tak ter bendung.sebenarnya aku tidak ingin mengatakan itu tapi hatiku sangt sakit dan hancur karna kejadian ini
“Kak Airin sudah kak biarlah ini sudah jalan yang ditunjukan oleh Allah, menunjukan bahwa dia bukanlah PRIA BAIK, DIA HANYA LAKI LAKI PENGECUT BENALUUU” ucap adikku Adit memegang pundakku yang mengisyaratkan agar aku keluar dari tempat ini dan itu menyadarkanku dan akupun menganggukinya” baikkkk aku ikhlaskan semuanya,aku relakan kamu untuk wanita ini tapi IIINNGGATT kembalikan semua uang yang telah digunakan untuk acara ini dan aku beri waktu kamu 3 hari untuk mengembalikannya…jika tidak kamu akan menanggung akibatnya sendiri”ancamku krpada Rafidz dan aku tidak main main dengan apa yang aku ucapkan "Dan kamu “ akupun beralih ke perempuan yang sedari tadi hanya termangu dengan pandangan tak mengerti “asal kamu tau hari ini seharusnya hari pernikahan ku dengan lelaki breng*** ini dan ternyata dia telah membohongiku dan keluargaku dia memanfaatkanku hanya karna hartaku dan ini semua masih menggunakan uangku, dan kamupun juga ikut bertanggung jawab jika laki laki b******ini tak bisa mengembalikannya maka kamupun akan terseret jg dan selamat atas pernikahan kalian dan selamat atas kehidupan yang akan kau lalui bersama BENALU ini” dan akupun langsung melangkah meninggalkanmereka dan tempat ini.
Keriuhan makin memenuhi ruangan itu….
Lalu terdengar teriakan wanita itu” Kenapa aku harus ikut menanggung semau yang dia lakukan???” dan seketika juga aku membalikkan badan ku dan menjawab “Yaaa kau ikut andil didalamnya karna kau menikah dengan Benalu itu dan sudah menikmatinya kan!!jika kau ingin menyalahkan salahkan lakilaki B*******itu” dan akupun meninggalkannya tanpa mau mendengar aalasan apapun dari mereka….
Didalam mobil aku menangis sekencang kencangnya dan Adit berusaha menenangkanku, dia memegang pundakku dan menepu nepuknya” Kakkk… sudah kak, laki laki itu g pantas untuk kakak dan kak terlalu istimewa buat dia, ini semua sudah jalan yang Allah tunjukkan untuk kakak”Terlihat airmatanya pun membasahi pipinya.
Aku bukanlah tipe orang pendendam biasanya aku mudah untuk memaafkan,tapi aku gak tau kenapa hari ini aku berbuat seperti tadi yaa mungkin karna rasa sakit yg teramat sangat sehingga menutup mata dan hatiku bahkan akupun enggan mengingat srmua kenangan manis bersamanya selama 3 tahun ini.
Tak terasa kamipun sampai didepan rumah dan akupun langsung masuk kedalam kamar dan mengunci diri disana.
Diruang Tamu
Papa dan mama hanya terpaku melihatku yang langsung berlari menuju kamar tanpa menyapanya disertai tangisan. Dan tak lama aditpun masuk ke dalam rumah dan papa langsung bertanya penasaran” Adit apa yang terjadi disana sebenarnya??”mamapun antusian ingin mendengar cerita Adit yang sedari tadi berdiri disamping papa.
Aditpun menceritakan semuanya, semua yang terjadi di tempat itu tanpa ada satupun yang terlupa dengan nada marah dan sesekali adit tertunduk dan menangis.
Flashback off
Tookk….tookk…took…Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku seketika itu juga. Kutarik nafas panjang dan menjawab ketukan itu” yaa masuklah”
Kkrriieeettttt……..pintu terbuka dan Aditpun masuk kedalam kamar menghampiriku
” HHmmm., kakak siap”Ucap Adit dengan nada lembut dan memegang pundakku dan aku membalas dengan anggukan.
Hari ini adalah hari perjodohanku dengan anak sahabat orang tuaku….semenjak kejadian itu aku mejadi hancur baik itu fisik maupun mentalku, 2 tahun aku harus keluar masuk rumah sakit dan itu membuat orang
tuaku megeluarkan banyak uang bahkan menjual hampir seluruh aset kedua orang tuaku dan membawa kebangkrutan untuk keluargaku. Dan itu juga membuat aku menutup diri kepada lelaki, trauma yang membuat aku menilai bahwa semua laki laki sama seperti RAFiDZ sibaji**** itu.
Aku berjalan menuruni tangga dengan menggunakan gamis dan hijab Syar’I modern,(aku memutuskan untuk berhijrah saat aku sudah mulai hidupku kembali) dengan kepala tertunduk diiringi Adit yang ada disampingku sambil menggandengku dan menguatkan aku. Sesekali aku mengankat kepalaku dan melihat situasi diruang tamu, terlihat kedua orang tuaku duduk bersampingan dan diseberang duduk kedua orangtua calon suamiku om Ramdhan dan tante Mila dan tepat dihadapanku duduk seorang laki laki dengan wajah tampan, dan gagah terlihat kelembutan dan kasih sayang.
“Nahh ini dia anakku Airin …Ramdhan””Arin, ini adalah om Ramdhan teman ayah dan ini tante Mila istrinya, dan ini adalah Nadhif lelaki yang akan papa jodohkan denganmu"ucap papaku memperkenalkanku pada mereka.
“Assalammualaikum… Om, tante “ salamku kepada mereka dan setelah itu aku mencium punggung tangan mereka dan aku langsung duduk disofa sebelah mamaku dan kembali menundukkan kepala tanpa melihat siapa calon suamiku dan Adit duduk disebelah papa.
“Waalaikumsalam… wahh kamu cantik ya Airin, Sholeha laagi, Umma cocok Abu, sesuai dengan kriteria umma” ucapan tante mila yang kagum terhadapku, memang banyak yang bilang bahwa aku memiliki kecantikan diatas rata rata namun itu aku anggap hanya anugerah yang diberikan kepadaku dan aku tidak berhak sombong akan itu.
“ Oke… kita kembali lagi ke rencana awal kita untuk menjodohkan putrimu dengan putraku”ucap ramdhan dengan senyum lebar diikuti tante mila, terlihat kebahagiaan sedang mengelilingi mereka. Aku hanya bisa menerima takdirku sebagai seorang anak dan tak ingin mengecewakan kedua orang tuaku lagi yg akhirnya mengingatkanku pada kejadian masa lalu
“Gimana Fan, apa kamu menerima lamaranku yang mewakili putraku untuk mempersunting putrimu Airin?”Tanya Om ramdhan “Iya gimana Sandra, aku mohon kalian menerima lamaran ini” tante mila bertanya kepada mama dengan menyatukan telapak tangannya didepan dadanya”tanpa memperdulikan Nadhif yang akan dijodohkan denganku.
“ Hmmm ..Klo aku sebagai orang tua menyerahkan langsung keputusannya kepada Airin, itu semua keputusannya dan aku tidak dapat memaksanya,"dan langsung bertanya kepadaku
“bagaimana Airin?Apakah kamu menerima perjodohan dan lamaran dari om Ramdhan untuk putranya Nadhif”
Aku mengangkat kepalaku dan mengarahkan pandanganku kearah papa, mama,Adit, om Ramdan, dan tante Amel, terlihat jelas pancaran kebahagiaan dimata mereka dan aku menjawab hanya dengan anggukan.
“Alhamdulillah…….”serempak mereka menjawab bak paduan suara terkenal.
Aku tidak ingin menghancurkan kebahagiaan mereka terutama kedua orang tuaku dan adikku Namun berbeda dengan Nadhif ekspresinya datar tak menunjukan kebahagiaan.
Dan suasana menjadi sedikit riuh, antusias mereka menentukan tanggal pernikahanku dengan Nadhif,akupun sesekali mengarahkan pandanganku kearah Nadhif namun dia hanya tertunduk tanpa suara diam seolah olah menerima perjodohan ini dengan terpaksa, yaaa mungkin jg dia sama sepertiku hanya bisa menerima walaupun diantara kami tidak ada cinta.
Adit memohon ijin untuk mengajakku keluar dengan alasan ingin berbicara dan mengenal lebih dekat denganku,”Umma, Abu, Om, Tante, Nadhif mohon ijin mengajak Airin duduk ditaman depan, Nadhif ingin berbincang dan mengenal lebih dekat Airin”
“ooo silahkan…Airin pergilah dengan Nadhif kedepan “ ucap papaku” ingat hanya berbincang tidak ada bersentuhan dan jaga pandanganmu karena Airin masih belum jadi muhrimmu" Dia hanya mengangguk mengiyakan kalimat tante Mila dan melangkah keluar dan akupun mengikutinya, 30 menitpun berlalu dan kami kembali kedalam rumah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!