NovelToon NovelToon

Kaka Ipar

Namaku Luna, Luna Kalista Pratama.

Pagi pagi sekali Ikbal meneleponku.

"Hallo!Selamat pagi Luna!" Kata Ikbal

"Hai! Selamat Pagi, What Happen?" Kata Luna

"Gw banyak tugas nih, Temenin gw nugas yuk? Lu kerumah gw, jam 10. Gw jemput!" Kata Ikbal

"Heh! Lu tau ini jam berapa? Jam 4 pagi, Adzan subuh aja belum kedengeran. Lu udah telepon gw minta ditemenin nugas?" Kata Luna

"Ya kan sekalian, Bangunin lo Sholat subuh... Tuh tuh kan udah adzan. Luna yang baik, Sekarang sholat subuh dulu ya. Udah gitu bobo sebentar baru siap siap kerumah gw, jam Setengah 10 gw jemput" Kata Ikbal panjang

"Denger ya Muhammad Ikbal Putra Trifajar. Gw lagi pms, lo ganggu tau ga?!" Kata Luna kesal dan mematikan teleponnya.

Luna baru tidur jam 2 pagi karena siklus pms yang membuatnya sakit perut hingga susah untuk tidur.

Luna yang sudah kesal dengan sikap sahabatnya membuatnya tidak bisa tidur untuk kedua kalinya. Dia langsung bergegas ke kamar mandi. Segera mandi, berharap setelah badannya merasa bugar dia akan mengatuk kembali dan kembali tidur. Tak perduli pada jam 10 permintaan sahabatnya itu..

-------------------------------------------------------------------

Jam 8 pagi,

Pintu kamar Luna sudah diketuk 3 kali oleh mamanya. Itu pertanda bahwa ikbal sudah sampai dirumahnya. Luna tidak yakin bahwa sekarang pukul setengah 10. Dia yakin bahwa saat bangun nanti jam akan menunjukan pukul 7 atau 8 pagi.

Luna pura pura tidak mendengarkan ketukan pintunya, Tapi dia juga kasian pada mama yang selalu direpotkan ikbal untuk membangunkanku.

"Sialan si Ikbal!" Kata Luna mengumpat

"Iya bentar ma... Sikat gigi dulu, cuci muka dulu... 20 menit lagi aku turun!" Kata Luna kepada Mamanya

-------------------------------------------------------------------

Sesampai dirumah Ikbal,

"Naik ke atas, ke kamar gw. gw nugasnya dikamar!" Kata Ikbal

Luna yang setengah sadar karena masih ngantuk hanya mengangguk.

"Lun, Bantuin gw ya. Mumpung lu kan libur kerja." Kata Ikbal dengan polosnya

"Lu nanya sama orang yang gak kuliah kaya gw? Kerjain sana lo! Gw mah balik tidur lagi. Lo minta nemenin. bukan ngerjain." Kata Luna yang beranjak ke kasur milik ikbal hingga menarik selimut ikbal seperti kamarnya sendiri.

Ya, Ikbal dan Luna sudah kenal sejak mereka duduk di Bangku SMA. Ikbal sangat baik pada luna. Hanya saja nasib mereka yang berbeda. Luna lahir dari keluarga yang sederhana. Sedangkan Ikbal dari orang kaya yang bergelimang harta.

Luna adalah anak tunggal. Sedangkan Ikbal adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Ada Ka Casandra Putri Utama Fajar , Ada Abang Candra kesatria Putra DwiFajar dan terakhir Ikbal.

Jujur saja, Luna memiliki perasaan lebih dari seorang sahabat.

Dia selalu berharap Ikbal memiliki perasaan yang sama padanya, Tapi setiap dia berharap. Dia juga mendapatkan kekecewaan karena ikbal memiliki nama wanita lain dihatinya. Jadi Luna hanya bisa menerima keadaan dan membuat Ikbal bahagia dengan caranya. Atau melepaskan nya demi kebahagiannya.

-------------------------------------------------------------------

Luna terbangun dari tidurnya, Dia sadar bahwa dia tidur dikamar Ikbal. Tapi yang lebih membingungkan. Ikbal tidak ada ditempat tugasnya.

Luna beranjak dari kasur, hendak keluar dari kamar.

"Luna. Udah bangun?" Kata Mama Ikbal

"Eh Tante, Iya hehe. Ikbal mana ya tante?" Kata Luna

Mama Ikbal sudah biasa melihat Luna tidur dikamar anaknya. Bahkan terkadang Luna menginap dan tidur bersama Ikbal. Hanya tidur tidak lebihh..

Mama Ikbal sangat tau betul Luna menyukai Ikbal, dan mama berharap bahwa Ikbal akan menjadi suami Luna dikemudian hari.

"Oh Ikbal tadi keluar buru buru. Katanya kalau kamu bangun tolong kasih tau ikbal ada urusan mendadak. Gpp kan?" Kata Mama Ikbal

"Heh,, Oh iya tante gpp. Kalau gitu Luna pamit pulang aja ya Tante" Kata Luna

"Eh jangan, Kita bikin Brownies dulu yuk.. kebetulan tante tadinya mau kirim kue kerumah kamu pake jasa ojek online. Tapi karena kamu disini, Kita bikin bareng yuk. Kamu kan suka." Kata Mama Ikbal

Luna hanya menggangguk....

Ikbal aku tak menyangka

Sudah lebih dari satu minggu Ikbal tidak menghubungi Luna.

Pada saat Luna menelepon pun tidak pernah diangkat.

Luna mulai sibuk lagi dengan pekerjaannya sebagai SPG produk kosmetik disalah satu swalayan dikota S.

Setiap istirahat dia berusaha menghubungi Ikbal, Tapi tidak ada jawaban. Luna memutuskan untuk pergi kerumah Ikbal setelah pulang kerja.

...----------------...

Luna tiba dirumah Ikbal saat adzan magrib...

Rumah Ikbal terlihat sepi, Dia berjalan ke arah pintu utama rumah Ikbal.

*Tokk..Tokkk...Tokkk*

Tidak ada jawaban didalam rumah, tetapi pintu terbuka begitu saja saat dia mendorongnya.

"Gak dikunci?" Kata Luna didalam hati

Luna masuk kedalam rumah, dia melihat ruang tamu yang berantakan.

Luna melangkahkan kakinya mendekati sofa yang ada didekatnya..

Ada baju wanita tercecer disana,

"Baju perempuan? Siapa? Ka Casandra? atau Tante? Tapi buat apa disini?" Kata Luna

Baju yang berceceran Luna ambil satu persatu, seolah seperti jejak.. dan jejak itu berakhir didepan kamar Ikbal...

"Inikan bra cewe!" Kata Luna bingung

"hmmmm... Sayang pelan pelan.."

Luna mendengar seseorang berbicara.

"Dimana ya?" Kata Luna pelan

Luna memfokuskan pendengarannya mencari letak suara itu..

"Hmmm sayang ikball hmmm.."

"Hah? Ikbal?" Kata Luna

"Jangan.. Jangan.." Kata Luna

Luna mendekatkan telinganya pada pintu kamar Ikbal, Suara nya semakin jelas. Luna ketakutan luar biasa. Luna merasa sakit hati, panik, Bingung harus berbuat apa.

Luna bergetar, Bibirnya menahan suara dan hatinya merasa sakit teramat sangattt...

Luna harus memastikan apa yang dia dengar, tidak sama dengan apa yang dia pikirkan.

Luna memegang gagang pintu kamar Ikbal, Tangannya bergetar. Semoga pintunya terkunci agar dia tidak bisa melihat apa yang Ikbal dan wanita itu lakukan. Tapi rasa penasaran juga menghantui hati dan pikiran Luna saat ini..

*Krekkkk...*

Pintu nya terbuka dengan mudah, Ikbal tak mengunci pintunya.

Luna mengintip Kedalam kamar Ikbal..dan ternyata Apa yang dia dengar dan apa yang dipikirkan semua sesuai dengan kenyataannya...

Luna begitu saja membuka pintu lebih lebar...

"Ikballl..." Kata Luna setengah berteriak

Ikbal yang terkejut segera melepaskan Sansan yang ada dibawahnya, Dia panik segera memakai celana pendeknya..

Luna yang kecewa dengan perbuatan Ikbal segera berbalik badan dia mengambil cetakan tangan Ikbal Luna dan memecahkannya Lalu pergi meninggalkan kamar, berlari keluar rumah dengan kecepatan maksimal yang dia bisa.. Menangis tak dapat tertahankan...

Ikbal yang panik segera berlari menyusul Luna yang sekarang sudah tidak ada dihadapannya... Berlari ke bawah menuju luar mencari Luna.. Tidak ada Luna dirumahnya..

Ikbal kembali ke kamarnya,

"Sansan sayang, Kamu dibaju dulu ya. Aku anterin kamu pulang kerumah dulu ya.. Aku ada urusan. Gak apa apa kan?" Kata Ikbal sambil memberikan baju yang tadi Luna kumpulkan.

"Iya sayang gak apa apa,, aku pulang sendiri aja gpp.. Kamu Selesai in aja dulu urusan kamu." Kata Sansan

"Aku tunggu kamu selesai dibaju, Kita keluar barengan ya.. Aku kunci pintu sekalian. Aku tunggu dibawah ya..." Kata Ikbal...

Ikbal berjalan, dia melihat patung tangan Ikbal Luna yang dipecahkan Luna barusan..

...****************...

Luna pergi dari rumah Ikbal, berlari menuju jalan besar. Mencari taxi dengan sigap dan pulang kembali kerumahnya...

Luna tergesa gesa membuka pintu rumahnya.. mencari mama nya sambil terisak menahan tangis yang sudah tidak terbendung..

"Maaa... Mama... Mama dimana?" Kata Luna

"Apa sayang kenapa?" Kata Mama

"Maa,, kalau Ikbal datang pliss bilang kalau aku gak mau ketemu dia. Ok! aku kekamar dulu.. Makasih mama." Kata Luna

Luna beranjak pergi kekamarnya mengunci pintu, Mandi dan berganti pakaian.

...****************...

*Tokk...Tokk..Tokk*

"Assalamualaikum." Kata Ikbal

Ikbal bingung harus apa, Dia ingin bertemu dengan Luna secepatnya.

*Tokk...Tokk..Tokk*

"Assalamualaikum." Kata Ikbal

Berulang kali dia mengetuk pintu, Tidak ada yang menjawab sama sekali..

"Waalaikumsalam, Iya sebentarrrrr..." Kata Mama Luna

Mama Luna membukakan pintu.

Ikbal Tak Pernah Mengerti

"Waalaikumsalam" Kata Mama Luna

"Ikbal" Kata Mama Luna tersenyum kecil

"Tante, Luna ada?" Kata Ikbal merasa cemas

Mama Luna bingung, Ikbal tidak seperti biasanya. Sedangkan anaknya tadi terburu buru wajahnya juga seperti sudah menangis.

"Hmm.. Luna ada.. Tapi maaf Ikbal, Luna lagi kurang enak badan.. Katanya gak mau diganggu dulu." Kata Mama Ikbal menggunakan bahasa halusnya

"Oh gitu ya Tante, Kalau gitu Ikbal liat keadaan Luna. Boleh tante? Ikball..." Kata Ikbal tidak melanjutkan

"Hmm.. Ikbal masuk dulu aja ya, Tante ngomong dulu sama Luna. Mudah mudahan Luna mau ketemu Ikbal." Kata Mama Luna

Mama mengerti, ada sesuatu diantara Ikbal dan Luna yang tidak beres. Mama Luna hanya ingin mereka meluruskan masalah yang ada pada mereka. Mama tidak akan ikut campur. Tapi mungkin saja ada kesalahpahaman yang membuat mereka seperti ini.

...****************...

*Tokk..Tokkk..Tokk*

Aku mendengar seseorang mengetuk pintu rumahku. Aku tau dia siapa! Pasti Ikbal, Karena khas suara ketukannya.

Aku pelan pelan keluar kamar, Bersembunyi ditangga paling atas menyender pada tembok pendek untuk melihat kearah ruang tamu rumah ku..

Mama belum membukan pintu, mungkin mama sedang sholat Isya..

"Waalaikumsalam." Kata Mama membukakan Pintu rumah

"Ikbal." Kata Mama

Sudah kuduga dia pasti yang datang, Kali ini dia akan minta maaf atas apa yang dia perbuat atau tidak ya..Aku penasaran, tapi aku sedang tidak mau bertemu dengannya saat ini.

Aku mendengarkan mereka berdua berbicara, Mama memang tak pernah tega. Bahkan lebih ingin membujukku..

Aku yang tau mama akan kekamar, segera beranjak dan masuk kekamar ku pura pura untuk tidur.

*Tokk...Tokk..Tokk*

Mama mengetuk pintu kamar ku,

"Mama masuk ya Luna." Kata Mama

"Luna,Mama tau kamu belum tidur. Mama juga tau kalau diantara kalian ada masalah.. Kalau emang ada kesalahpahaman diantara kalian mendingan kalian selasaikan baik baik. Bukan seperti ini." Kata Mama

"Kesalahpahaman? Kesalahpahaman apa ma? Kesalahpahaman bahwa Ikbal "tidur" dengan perempuan lain. Aku saja yang sering menginap dirumahnya tidak pernah disentuh.. Tapi di melakukannya dengan orang lain." Kata Luna didalam hati

"Luna, Luna temuin Ikbal ya.. Biar dia cepet pulang." Kata Mama Luna membangunkan anaknya

"Baik ma. Aku tunggu dibalkon atas." Kata Luna bangun dari tempat tidurnya

Mama keluar kamar, pergi menemui Ikbal.

Aku memakai sweater, Berjalan ke balkon rumahku. Terduduk.. Termenung menikmati langit penuh bintang dan udara malam yang membuat hati tenang.. Tidak berapa lama Ikbal muncull..

"Lun.." Kata Ikbal menyadarkanku

"Duduk." Kata Luna

"Ada apa?" Kata Luna memerhatikan wajah Ikbal

"Lun, Aku..." Kata Ikbal terbatah batah

"Aku? Aku apa?" Kata Luna

"Aku.. Aku minta maaf sebelumnya kamu ngeliat kejadian tadi. Aku yang salah seharusnya gak dirumah.." Kata Ikbal

"Whatttt? Gak dirumah.. Maksudnya?" Kata Luna dalam hati

"Aku minta tolong, Tolong jangan kasih tau orang tua ku ya.. Aku mohon.. Aku gak mau Diusir dari rumah, Aku juga belom bilang kalau aku udah punya pacar.. Kamu mau kan bantu aku?" Kata Ikbal

Hah? Jadi Ikbal kerumah aku, berusaha nemuin aku. Mau ngomongin hal yang kaya gini.. bukan minta maaf karena udah nyakitin aku, tapi malah bilang aku harus jaga rahasia dia? Gitu..

Luna menahan amarahnya, matanya menahan air mata yang sudah dia tahan sejak Ikbal ada didepan nya. Dia berusaha untuk semua baik baik saja. Tapi tidak ada rasa menyesal yang Ikbal Perlihatkan..

Luna menarik nafas panjang...

"Heh? Oh iya.. Tenang aja.. Aku gak akan bilang ortu atau kaka kamu ko." Kata Luna memalingkan muka menatap langit meneteskan air mata dan mengusapnya..

"Kalau gitu, Aku kekamar dulu ya. Kalau gak ada urusan lain.. Kamu boleh pulang.. Makasih udah dateng." Kata Luna dibarengi dengan berjalan meninggalkan Ikbal sendirian

"Luna.. Makasih.." Kata Ikbal

Luna berdiri mematung.. meneteskan air matanya lagi..

"Heh? Iya sama sama." Kata Luna masuk kedalam kamarnya dan segera menutupnya..

Air matanya tak terbendung lagi, Lagi lagi dia menangis.. membenamkan mukanya didalam bantal agar tidak terdengar oleh Ikbal yang mungkin masih ada diluar kamarnya.. Atau mungkin agar tidak terdengar oleh mama nya.. Dia hanya menangis berteriak sejadi jadinya walau tertahan oleh bantalnya.. Tidak terasa diapun tertidur...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!