NovelToon NovelToon

Jodoh Terbaik

awal

"tidak.......sekali mama katakan tidak ya tidak,mama tidak menginginkan OB itu menjadi menantuku" pekik Sarah pada Anak pertamanya ini

" ma...mengertilah aku sangat mencintai Dita,kami telah dua tahun berpacaran" mohon Gilang pada mamanya

" biarkan saja ma mereka menikah,toh umur Gilang juga sudah pas untuk menikah apa kamu tidak ingin menimang cucu" bela pak Harun

" tidak...mau di taruh di mana muka ku,kalau dia menikahi anak yatim piatu yang tidak tau asal usulnya,bebet bibit bobotnya,kerja OB apa kata ibu-ibu sosialita ku pa,aku malu...malu.." ucap Sarah berapi-api dengan emosi

" kenapa kamu harus memikirkan ucapan orang yang menjalaninya anak mu,bukan orang,lagi pula Anindita kan kuliah seharusnya kamu bangga memiliki seorang menantu yang mandiri" hardik pak Harun

" sekali aku bilang tidak...ya tidak,aku tidak mau jadi bahan ejekan teman-teman ku" tegas Sarah

" ma,,,apa mama ingin aku menjadi anak durhaka dengan menikahi Dita tanpa sepengetahuan mama"ucap Gilang

" kalau kau tidak mengingat pengorbanan mama mu ini silahkan nikahi dia,tapi jangan harap mama akan menganggap mu anak,coba kamu pikirkan seorang Gilang wicaksana pengusaha muda menikahi gadis yatim piatu yang tidak tau asal usulnya dan bekerja sebagai OB" pekik Sarah di telinga anaknya ini

Gilang menghentakkan kaki nya lalu keluar dari kediaman rumah orang tuanya

*

*

*

Di dalam mobil Gilang

hanya diam saja tidak bersuara sedikitpun,Anindita yang ada di sampingnya hanya diam tanpa berani bertanya,,

" sayang.....jika orang tua ku tidak merestui kita apakah kamu masih mau menikah dengan ku?" tanya Gilang tiba-tiba

" tidak..." jawab Dita tegas

Gilang mengerutkan keningnya meminta penjelasan dari gadis berhijab disebelahnya ini

" maaf mas,aku tidak bisa menikah dengan mu bila tidak ada restu karena restu orang tua adalah ridho perjalanan rumah tangga kita,kamu duluan mengenalnya dibandingkan ku,surgamu ada di bawah telapak kaki ibumu,jangan pernah kecewakan hati seorang ibu karena kamu belum merasakan tidak mempunyai seorang ibu" ucap Anindita lembut

Anindita seorang gadis yang lembut dan baik hanya nasibnya saja yang kurang beruntung kehadirannya tidak di inginkan oleh kedua orang tuanya

"tapi aku sangat mencintaimu sayang,aku ingin kita menikah agar aku bisa sepenuhnya menjagamu" ucap Gilang sendu

" aku mengerti mas,aku pun juga sangat mencintaimu tapi aku tidak ingin kau menjadi anak durhaka,ingat mas tangisan dan kesedihan orang tua termasuk ke durhaka an yang sangat besar" ingat Dita

"ya allah maaf kan hamba,tolong kasih petunjuk mu ya rob"batin Gilang

" terima kasih kau selalu ada dan selalu membuat ku tenang,aku sangat bersyukur bisa mengenal gadis sepertimu" ucap Gilang tulus

Gilang dan Anindita sudah berpacaran selama dua tahun mereka bertemu saat Anindita ingin memberikan tugasnya di ruang dosen yang kebetulan saat itu Gilang ada di sana juga memberikan tugas akhirnya,Gilang melanjutkan studi S2 nya di kampus yang sama dengan Dita,karena harus menjalankan perusahaan papa nya Gilang harus memilih kuliah di dalam negri..

setelah pertemuan pertama mereka Gilang menaruh hati pada Anindita dan berusaha mendekatinya bak gayung bersambut Anindita menerima Gilang dan mereka memutuskan untuk menjalin hubungan hingga sekarang.

sejak tamat dari pesantren dan mendapatkan pekerjaan Anindita memilih untuk keluar dari karena panti karena jadwal kerja dan kuliahnya tak menentu takut mengganggu penghuni panti lainnya.

sudah 4 tahun Anindita mengontrak rumah petak kecil yang terletak di dekat kantornya,dia sengaja mencari kontrakan yang dekat dari kantornya agar memudahkan nya pergi bekerja.

Jadi staff

"Dit kamu dipanggil pihak pak suryo" ucap Rania sahabat sekaligus rekan kerjanya sesama OB

" ada apa Ran,aku belum selesai membersihkan gelas kotor ini"jawab Dita sambil mengangkat gelas yang sedang di cuci nya

" biar aku yang lanjutin" ujar Rania mengambilalih tempat sabun di depan Dita

Dita mencuci tangan dan keluar dari ruangan Pantry...

" assalamualaikum....bapak memanggil saya?" tanya Dita sopan saat telah di perbolehkan masuk

" iya....Saya dengar kuliah mu sudah selesai,saat ini bidang marketing sedang membutuhkan karyawan,maukah kamu bergabung di dalam nya"tawar pak Suryo sebagai manajer pemasaran

" serius pak?" ucap Dita tak percaya

" iya...besok kamu bisa menyerahkan CV terbarumu pada HRD,dan mulai besok kamu tidak menjadi OB lagi,jadi berpakaian lah yang layak seperti teman mu yang lainnya" ucap Pak suryo

" terimakasih pak,besok akan saya bawa CV terbarunya,ada lagi pak" tanya Anindita

" tidak...kamu cukup bekerja dengan baik"

" baik,saya permisi" pamit Anindita

Tak hentinya dia menebar senyum karena sangat gembira,suatu pekerjaan yang dicita-citakannya dari kecil menjadi orang kantoran,berkat tekad dan usaha nya yang kuat...

Anindita menghubungi Gilang memberitahu kabar gembiranya ini

" assalamualaikum sayang,ada apa?" tanya Gilang lembut

" waalaikumsalam mas,,mas aku ada berita gembira,karena kuliah ku telah selesai pihak perusahaan mengakatku menjadi karyawan marketing mas,mulai besok aku bekerja sebagai staf marketing mas di sini" jelas Anindita gembira

" wah...selamat ya sayang,akhirnya usaha mu tidak sia-sia,pulang kerja aku jemput kita harus merayakannya" Gilang turut senang atas apa yang telah di raih kekasihnya ini

"terimakasih mas,ini semua juga berkat dukungan mu,kalau kamu tidak ada aku belum tentu bisa menyelesaikan kuliah ku dengan cepat" ucap Anindita

" ya sudah....itu juga berkat kepintaran mu,aku tutup dulu ya sayang,aku ada meeting,,jangan lupa makan siang,I Love U, assalamualaikum... ucap Gilang menutup panggilannya

" waalaikumsalam" jawab Anindita tersenyum manis walau pun mereka sudah dua tahun berpacaran dia masih saja malu mendengar kata cinta dari Gilang

*

*

*

sore harinya jam pulang kantor Gilang menjemput Anindita mereka mampir di sebuah resto ternama untuk merayakan pekerjaan baru Anindita

" Mas,,seharusnya tidak perlu ke resto ini mas,kan mahal...sayang uangnya" ucap Anindita pelan

" tidak masalah sayang,uang kan bisa di cari,kebahagian mu adalah yang paling utama" jawab Gilang

setelah selesai makan Gilang mengantar Anindita untuk pulang

*

*

*

Gilang sampai di rumah hari sudah hampir magrib dia bersiap membersihkan diri lalu sholat magrib,setelah itu turun ke bawah untuk makan malam

" Gilang besok antar mama arisan di kafe dekat kantor mu" ucap Sarah

" kenapa harus aku ma,kan bisa minta antar supir" tolak Gilang

"mama maunya kamu yang antar,sesekali senangi hati orang tua apa salah nya" jawab Sarah ketus

tiba-tiba Gilang teringat akan ucapan Anindita yang mengatakan menyenangkan hati orang tua itu adalah pahala

"ya sudah besok aku jemput,hubungi saja kalau mama sudah siap" ucap Gilang

Pak Harus hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah istrinya ini,bukan dia tidak tau maksud dan tujuan Sarah ingin meminta Gilang mengantarkan nya,karena tadi di kamar Pak Harun mendengar percakapan istri nya dengan sesama teman sosialitanya...

menjodohkan

siang ini sesuai janji Gilang dia menjemput mama nya dan mengantarkan ke tempat dimana ibu-ibu sosialita itu arisan

Setelah sampai Gilang hendak pulang tapi di cegah oleh Sarah

" nanti saja pulangnya mama ingin mengenalkan mu pada seseorang" ucap Sarah memaksa Gilang turun

Gilang sebenarnya enggan untuk turun tetapi mamanya memaksa,akhirnya Gilang menuruti kemauan mamanya

" hay jeng......" sapa Sarah pada teman-temannya yang sudah berkumpul di dalam Kafe

" sudah pesan jeng Mia" tanya nya pada Mia salah satu teman nya

" sudah Jeng,jeng Sarah mau pesan apa?" tanya nya

" sebentar saya tanya dulu sama anak saya" ujar Sarah lalu menatap pada Gilang

" sayang...kesini" panggil Sarah yang melihat Gilang berdiri jauh dari nya

" siapa jeng?" tanya Ratih yang juga peserta arisan

" kenalkan ini anak sulung saya Gilang,dia pengusaha muda,sekarang dia yang memimpin perusahaan suami saya" ucap Sarah dengan bangganya

" ganteng ya Jeng,kalau saya punya anak perempuan sudah saya jodohkan sama anak Jeng" ujar Retno yang juga salah satu teman sosialita nya

" saya dengar jeng Mita juga ada anak laki-laki ya jeng,tapi baru cerai ya sama istrinya"sindir Sarah

" iya...." jawab Mita lembut

" wah..kenapa cerai jeng,bukan nya anak Jeng Mita juga pengusaha sukses,kaya dan tampan,kok bisa cerai" tanya Ratih

" saya kurang tau ibu-ibu karena saya tidak pernah mencampuri urusan rumah tangga anak saya,itu sudah jadi keputusan mereka" jawab Mita

" Jeng Mia sama siapa?" tanya Sarah melihat gadis cantik di sebelahnya

" kenalkan saya casandra tante,panggil Sandra saja,saya anak mama Mia" ucap Sandra memperkenalkan diri

" wah,jeng Mia punya anak cantik banget,apa kegiatannya?" tanya nya lagi

" tante bisa saja,,saya baru tamat kuliah tan,sekarang sedang membantu papa di perusahaannya" jelas Sandra

" iya jeng,jadi direktur di perusahaan suami saya" ujar Mia sombong

" wah.....hebat ya anak sekarang tamat kuliah sudah langsung kerja jabat jadi direktur aja" puji Sarah

"Gilang yang kayak gini bagus di jadikan calon mantu,sudah cantik,pintar,karir nya bagus lagi" sindir Sarah pada putranya

Gilang hanya diam saja tanpa mau menanggapi ocehan mama nya

" kamu duduk dulu di sana Gilang tunggu mama pulang,Sandra tante minta tolong buat temani Gilang bisa?" tanya Sarah lembut

" bisa tante,kalau begitu saya permisi dulu" ujar Sandra melangkah ke meja sebelah nya

*

*

*

"mama tidak mau tau,kamu harus mau dengan Sandra" paksa Sarah saat mereka telah masuk kedalam mobil

" ma,jangan yang aneh-aneh deh,aku itu udah punya Dita,kami saling mencintai sekarang juga Dita tidak jadi OB lagi,dia sudah jadi staff ma tidak ada alasan lagi buat mama mempermasalahkan pekerjaannya" jelas Gilang

" alah jadi staff biasa aja bangga,kamu itu cocoknya sama Sandra dia cantik,kaya,karir bagus bisa di banggain ke tetangga dan teman-teman"

" tapi aku nggak cinta ma"

" zaman sekarang nggak cukup cuman makan cinta,hidup itu harus realistis...kalau cuma makan cinta nggak akan hidup"

" tapi kan aku bisa kerja ma,bakalan cukup buat menghidupi rumah tangga kami" bantah Gilang

"seterah kamu,mama capek buat nasehatin kamu,nggak pernah masuk..." ucap Sarah kesal

setelah sampai Sarah menutup pintu mobil kencang,lalu masuk kedalam rumah dengan wajah kesal

" ada apa lagi?" tanya Harun pada putranya yang baru masuk kedalam rumah

" biasa lah pa,mama coba jodohin aku sama anak temen nya" jawab Gilang

" ya sudah nanti papa coba bantu ngomong sama mama mu" ucap Harun menepuk pelan pundak Gilang

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!