Dikisahkan di sebuah kota kecil yang damai, hiduplah seorang gadis bernama Serena Stevia yang dikenal pendiam dan pemurung.
Hidupnya sangat menyedihkan setelah ibunya meninggalkannya seorang diri dengan sang Ayah yang seorang pemabuk dan maniak judi.
Sepeninggal sang Ibu, untuk memenuhi semua kebutuhan sehari-hari, kini Serena bekerja sebagai seorang staff di perpustakaan kota sembari menunggu gelar sarjananya yang akan didapatkan beberapa waktu lagi.
Seperti biasa, hari ini Serena tengah bersiap untuk berangkat bekerja.
Pipinya masih terasa nyeri akibat tamparan dari sang Ayah semalam.
Ayahnya memang seringkali melakukan kekerasan pada gadis itu, terlebih lagi ketika Serena tak memberikan uang untuk modalnya berjudi.
...----------------...
......................
Ditempatnya bekerja, Serena tak memiliki satupun teman akrab.
Semua orang membencinya tanpa alasan yang jelas.
Meskipun begitu, Serena tetap menjalani kehidupannya dengan suka cita ditengah penderitaan yang ia alami.
Dia tak pernah sekalipun patah semangat dan terus bekerja untuk mencukupi kebutuhan Keluarganya.
...----------------...
Setiap hari disudut perpustakaan, Serena suka menghabiskan waktunya untuk membaca novel atau ensiklopedia.
Salah satu novel romansa klasik kesukaannya berjudul "Violet Love" yang menceritakan kisah cinta jaman kerajaan di sebuah dunia paralel.
Meskipun sehari-hari dia selalu mendapatkan perlakuan dan gunjingan yang tidak menyenangkan dari rekan maupun senior ditempatnya bekerja, sekalipun Serena tak pernah menghiraukan apa yang mereka perbuat padanya.
Gadis polos itu tetap menjalani hari-hari berat ditempatnya bekerja dengan sabar dan ikhlas.
......................
......................
Alasan hampir semua rekan kerja dan seniornya membenci Serena adalah perasaan iri mereka akan prestasi Serena yang terhitung masih pegawai baru.
Maklum saja, atasannya sangat menyukai Serena karena Kinerjanya yang baik dan sifatnya yang jujur.
Hal ini membuat rekan kerja terutama para senior membencinya.
Dia dianggap lancang karena telah mengambil respect dan penilaian baik dari atasan mereka
Oleh karena itu, hampir setiap hari Serena mendapatkan bullyan dari para rekan kerja dan senior.
Mulai dari hal ringan seperti membuang sepatunya ke atap perpustakaan, sampai yang terparah seperti mempermalukan dia didepan pengunjung, atau menyiramnya dengan air selokan saat pulang kerja.
...----------------...
Ferika, adalah salah satu dari beberapa senior yang menaruh kebencian terhadap Serena.
Hal ini dikarenakan Serena mendapatkan peringkat sebagai pegawai teladan bulan ini, mengalahkan dia sebagai salah satu kandidat.
......................
......................
Pada suatu hari, Ferika bersama dengan teman sesama senior berniat menjebak Serena agar dia kehilangan respect dari atasan mereka.
Mereka semua tau kebiasaan Serena yang saat jam istirahat selalu menyendiri di lantai 2 untuk menghabiskan waktu, sekaligus untuk makan siang.
Hal ini dimanfaatkan Ferika dan beberapa senior yang lain untuk menjebak Serena.
Tanpa sepengetahuan Serena,mereka memasukkan sebuah ornamen Perpustakaan yang bernilai puluhan juta kedalam loker baju Serena.
...----------------...
Sesaat kemudian, Ketua perpustakaan yaitu Pak Derby tampak kebingungan akan hilangnya ornamen pajangan perpustakaan.
Dia pun mengumpulkan semua staffnya untuk mencari dimana ornamen itu berada.
Seorang staff yang mengecek ruang penyimpanan, menemukan loker Serena dalam keadaan yang tidak terkunci.
Ketika loker itu dibuka, dia terkejut karena menemukan ornamen yang hilang berada didalam loker itu, tepatnya dibelakang tas milik Serena.
Staff itu langsung memberitahukan temuannya kepada Pak Derby.
Pak Derby yang mengetahui hal tersebut nampak kecewa dengan Serena.
Dan semenjak kejadian hari itu, Respect yang diperoleh Serena dari tempat kerjanya seakan hancur.
Dia menangis didalam kamar mandi meratapi nasibnya yang malang.
Selalu saja dia ditindas oleh orang-orang jahat yang iri akan dirinya.
Tak ada seorangpun yang mempercayai apa yang dikatakannya.
Semua orang menganggapnya pencuri dan menilainya tak pantas lagi untuk bekerja di perpustakaan.
...----------------...
Beberapa minggu kemudian, Serena membuat surat pernyataan mengundurkan diri.
Dia tak lagi kuat menghadapi hinaan dan cacian yang dilontarkan semua rekan kerjanya.
Ayahnya yang tau Serena berhenti bekerja, tampak sangat murka.
"Dasar j*lang, bagaimana kau akan menghasilkan uang untukku? " Bentak sang ayah sambil menjambak rambut Serena.
Serena hanya menangis dan memohon diberikan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lagi.
...----------------...
Malam itu, dia dipukul dan disiksa oleh sang Ayah.
Dia dipaksa untuk menjual diri apabila tidak menghasilkan uang untuknya.
Serena yang sudah tidak sanggup akan keadaan yang dialaminya, memutuskan untuk kabur dari rumah dengan membawa sisa tabungan yang ia miliki.
Dengan badan yang penuh luka memar, dia berjalan ditengah gelap malam dan berhenti di sebuah halte bis.
Dia berfikir sejenak, mau kemana dia setelah meninggalkan rumah?
Akhirnya dia memutuskan untuk tinggal bersama sang bibi diluar negeri.
Bibinya yang mengetahui kondisi dari Serena menawarkan padanya untuk tinggal bersama.
Beberapa hari yang lalu, sang Bibi mengirimkan tiket pesawat yang akan digunakan Serena untuk menemuinya.
Dalam tiket itu terjadwal pemberangkatan pesawat yang jatuh pada hari ini.
Serena menaiki bis untuk menuju Bandara.
Dia tampak menunggu keberangkatan di lobby bandara sebelum akhirnya dia menaiki pesawat yang akan mengantarkannya menuju tempat sang Bibi.
...----------------...
Didalam pesawat, dia duduk disamping wanita tua yang sedari tadi tampak asyik membaca sebuah majalah.
Wanita itu tiba-tiba menatap Serena sekilas, lalu berkata
"Takdir yang sedang menunggumu anak muda"
Serena yang tak paham dengan apa yang dimaksud wanita itu, hanya bisa tersenyum padanya.
...----------------...
Sejenak kemudian, Serena tertidur dikursi pesawat.
Dalam tidurnya dia bermimpi melihat kilatan cahaya.
Diujung cahaya itu dia melihat seorang laki-laki berambut pirang tengah memandang kearahnya.
Laki-laki itu berwajah sangat tampan dan berpakaian layaknya seorang bangsawan Eropa.
Serena terhenyak dan tersadar dari mimpinya ketika mendengar banyak suara kepanikan dari para penumpang pesawat.
Seorang pramugari mengisyaratkan padanya untuk memakai masker oksigen.
Pesawat itu kini terasa seperti hilang kendali.
Serena larut kedalam kepanikan.
Dia melihat kondisi sekeliling, dan ternyata wanita tua disampingnya itu telah menghilang entah kemana.
...----------------...
Hidung pesawat menukik kebawah, semua orang berteriak panik.
Jerit keputus asaan, tangisan, dan doa-doa menyatu menjadi satu.
Pesawat itu kini semakin menukik kebawah seakan siap menghantam lautan yang berada hanya beberapa ratus kaki dibawahnya.
Serena yang ketakutan seakan ber pasrah pada keadaan.
Dilihatnya seorang ibu tampak memeluk bayinya yang sedang menangis, dia tampak pasrah akan ajal yang sudah siap menunggunya dibawah sana.
Tiba-tiba sebuah portal terbuka tepat dilantai pesawat yang dipijak Serena.
Sesaat sebelum pesawat menghantam lautan, dia terperosok masuk kedalam portal misterius itu.
to be continued...
Disebuah ranjang salah satu kamar kediaman Oswald, terbaring seorang gadis yang merupakan anak angkat keluarga tersebut, bernama
Francessa Dominic Oswald.
...
Sudah 3 hari terakhir, Francessa terbaring tak sadarkan diri karena sebuah kecelakaan yang misterius.
......................
Para kerabat maupun tetangga santer menyuarakan bahwa, Francessa mendapat sebuah kutukan dari seseorang yang merasa iri dengan jabatan Ayah angkatnya.
Frederick Johnston Oswald.
Pasalnya Frederick adalah orang diluar garis kebangsawanan Kekaisaran Wisheland yang dianugerahi jabatan penting pada kantor informan kerajaan.
Jabatan itu umumnya diisi oleh bangsawan sekelas viscount ataupun Earl.
......................
Kembali pada kisah Serena
...----------------...
Sesaat setelah kecelakaan pesawat naas dihari itu, Serena merasakan hentakan yang keras sekali pada tubuhnya.
Sesaat dia merasa melayang-layang diketinggian, sebelum akhirnya terhempas jatuh kedaratan.
Perlahan kesadarannya mulai kembali pulih,
dan dengan susah payah dia berusaha membuka kedua matanya.
Seketika itu, rasa sakit semakin menjalar ke sekujur tubuhnya.
......................
Serena sangat terkejut begitu mengetahui, kini dia terbangun pada sebuah ruangan yang asing.
"Dimana aku? "
Dia bertanya-tanya dalam hati.
Perlahan, dia beranjak dari tempat tidur itu, dan berjalan dengan tertatih-tatih karena tubuhnya sangat lemah.
Sebuah cermin besar diujung ruangan memantulkan bayangannya.
Terlihat sesosok wanita muda yang amat sangat cantik berdiri dengan gaun tidurnya.
Sontak saja dia terkejut dan berteriak..
"KYAAAAAA......!!!!!! "
...----------------...
......................
(Tak.. tak.. tak..)
Suara langkah sepatu yang tergesa-gesa menuju ruangan dimana dia berada.
"Francessa"
Teriak seorang laki-laki yang dengan tergesa-gesa membuka pintu kamar itu.
......................
Laki-laki itu memeluk dirinya dengan erat dan bertanya apakah dia baik-baik saja.
Serena yang bingung, lantas bertanya
"Ma...Maaf, aku bukan Francessa. Dan anda siapa? "
Jawabnya gelagapan.
Sontak saja laki-laki itu terperanjat kaget,
Dia tak percaya bahwa anak angkatnya sama sekali tak mengenalinya.
"Aku Ayahmu, Frederick Oswald"
Jawab laki-laki itu sambil memegang bahu Francessa.
Serena, atau yang kini telah berubah menjadi Francessa tentu saja belum bisa menerima kenyataan yang mendadak ini.
Dia hanya terhenyak sambil terus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.
......................
Rupanya setelah kecelakaan itu, jiwa Serena memasuki raga Francessa.
Dengan kata lain, kini Serena yang kita tau sudah meninggalkan dunianya dan masuk kedalam dunia baru sebagai Francessa.
......................
Di dunia baru ini, terdapat banyak sekali kekaisaran.
Namun, hanya kekaisaran Wisheland lah yang paling besar, kuat, dan makmur.
Kekaisaran ini memiliki armada laut dan militer yang kuat, sehingga membuat kerajaan-kerajaan disekitarnya segan untuk menyerang wilayah kekaisaran Wisheland.
......................
Dibalik kejayaan dan kemakmuran kekaisaran ini, tak luput dari konflik internal kerajaan.
Terjadi banyak sekali pertumpahan darah dan kudeta perebutan tahta.
Seperti yang terjadi pada masa pemerintahan sekarang ini, dimana keluarga bangsawan tertinggi yaitu "Archduke Leonhard", sedang gencar-gencarnya menentang kekaisaran.
......................
Archduke dan jajaran pengikutnya berkeyakinan bahwa Raja dinasti yang sekarang ini, sama sekali tidak memiliki darah bangsawan murni seperti halnya raja-raja sebelumnya.
Sedangkan Kepala keluarga Leonhard, yaitu
Archduke Olivier Octavian Leonhard merupakan keturunan langsung dari raja sebelumnya.
Dia adalah adik dari mending putra mahkota Wisheland yang meninggal 4 tahun sebelum tahta diserahkan padanya.
......................
Sepeninggal kakaknya, tahta seharusnya jatuh ke tangan Archduke Olivier Leonhard.
Namun karena kelicikan dari selir mendiang raja terdahulu, dirinya didepak dari garis pewaris tahta dan digantikan oleh adik tirinya Pangeran Xavier yang merupakan anak dari selir pertama raja terdahulu.
......................
Beberapa tahun setelah pemerintahan Pangeran Xavier, atau yang kini bergelar Xavier Maximilian Wisheland, banyak terjadi pemberontakan.
Pemerintah korup dan pajak rakyat yang meningkat seiring waktu, membuat pemberontakan bergejolak di penjuru negeri.
......................
Hal inilah yang mendorong Archduke Leonhard untuk merebut tahta yang seharusnya adalah hak miliknya.
Meskipun dunia baru masih tampak begitu asing baginya, namun didalam hati Francessa sangat bersyukur karena setidaknya dia bisa menjauh dari ayah kandungnya yang kejam untuk selamanya.
Dan kini, dia hidup di sebuah rumah besar yang sangat mewah, dengan Ayah angkatnya yang sangat baik dan pelayan yang setia.
......................
Frederick yang sempat panik karena Francessa tiba-tiba hilang ingatan , sempat membawanya ke beberapa dokter.
Namun, dokter dan para ahli menjelaskan bahwa tidak ada yang salah pada diri Francessa.
...----------------...
Sebagai seorang Ayah untuk Francessa, Frederick merupakan sosok yang amat baik dan penyayang.
Dia memberikan apapun yang Francessa inginkan, dan sangat memanjakan putri semata wayangnya itu.
Jauh dari lubuk hati Francessa, dia merasa sangat senang, karena baru pertama kali ini dia merasakan hangatnya kasih sayang seorang Ayah
Namun, disisi lain dia juga merasa bersalah.
Dia merasa membohongi sang Ayah, karena sebenernya, dia adalah Serena dan bukan Francessa yang asli.
......................
Di suatu pagi,
Francessa nampak mondar-mandir didekat ruang kerja ayahnya.
"Ayah? Bolehkah aku masuk? "
Katanya dari balik pintu.
"Masuklah"
Jawab Frederick singkat.
......................
Terlihat Frederick tengah berkutat dengan pena, dan berlembar-lembar kertas perkamen yang berada diatas meja kerjanya.
Matanya nampak sibuk melihat setiap lembaran dari kertas itu.
"Apa Ayah sibuk? Aku bisa datang lagi nanti jika Ayah sibuk. "
Kata Francessa
"Tidak sibuk sama sekali kok,
Ada apa putriku? "
Jawab Frederick yang masih menatap lembaran-lembaran kertas itu.
"Ayah, aku dengar dari pelayan bahwa aku akan pergi ke akademi kerajaan? apakah itu benar?"
Tanya Francessa
......................
Frederick seketika menghentikan pekerjaannya, dia menoleh pada Francessa yang duduk di sebuah sofa, diujung ruangan.
"Tentu saja.
Ini adalah tahun terakhirmu mengenyam pendidikan di Akademi sebelum kelulusan. "
Kata Frederick tersenyum.
......................
Francessa yang mendengar jawaban itu, seketika merasa bersemangat.
Ini adalah kesempatan untuk mengenal dunia baru, dan memulai hidup yang menyenangkan.
Dia keluar dari tempat kerja Ayahnya dengan senyum sumringah dan menghampiri Anne, pelayan pribadinya.
......................
"Anne? Kapan aku bisa mendaftarkan diri ke Akademi Kerajaan? "
Tanya Francessa cerah
"Pendaftaran akan dibuka setelah debutante Nona"
Jawab Anne tersenyum.
...----------------...
Francessa nampak keheranan mendengar kata "debutante" dari Anne.
Dia hanya pernah tau kata itu dari buku-buku fiksi kisah cinta Kerajaan, yang sering dibacanya di perpustakaan sewaktu masih menjadi Serena dulu.
......................
Francessa memutuskan untuk berjalan-jalan ditaman sekitar kediamannya, sambil terus memikirkan debutante yang akan berlangsung satu bulan lagi.
"Apakah semua akan baik-baik saja? "
Dia bergumam didalam hati.
Dia harus mencari pasangan untuk pesta dansa itu, jika tidak maka, dia akan menjadi bahan tertawaan banyak orang.
Sedangkan dia sendiri tau, bahwa keluarga Oswald bukan garis bangsawan murni, melainkan orang biasa yang diberikan gelar oleh Raja.
"Pasti tidak ada yang akan mengajakku sebagai pasangannya"
Francessa bergumam lagi didalam hatinya.
......................
Dia memutuskan menemui Ayahnya kembali untuk meminta saran.
Namun, ketika dia sampai diruang kerja sang Ayah, pelayan mengatakan, bahwa Ayahnya baru saja pergi karena urusan di istana.
......................
Francessa yang kecewa, lantas kembali ke kamarnya, untuk membaca beberapa buku, yang diberikan sang Ayah.
"Hidup sebagai anak bangsawan ternyata juga bisa bosan. "
Kata Francessa pada dirinya sendiri.
Sesaat kemudian, Anne masuk dengan membawa sebuah buku, berjudul "Capital City" .
Buku yang menjelaskan tentang ibu kota Wisheland, dan beberapa daerah pusat lainnya.
Anne beranggapan bahwa, Francessa harus mempelajari tentang dunia luar, agar bisa lebih beradaptasi pasca amnesia.
......................
Setelah membaca buku itu, Francessa nampak tertarik dengan Baxia yang merupakan ibu kota Kekaisaran Wisheland, dimana istana, dan pemerintahan pusat berada.
Jarak Baxia, dari kediamannya hanya 1 jam perjalanan.
Francessa berkeinginan untuk mengunjungi kota itu, sekedar menikmati keindahan, dan mengumpulkan informasi.
Namun Anne melarangnya dengan alasan, Ayahnya tidak memperbolehkan Francessa untuk keluar rumah tanpa pendampingannya.
......................
"Ayolah Anne"
Kata Francessa memohon dengan muka memelas.
Anne yang nampak tak tega dengan Nonanya itu, akhirnya memutuskan untuk menyetujui permintaan Francessa.
"Baiklah nona, tapi nona harus mengenakan mantel panjang dan penutup kepala"
Jawab Anne dengan menghela nafas
......................
"Benarkah? "
Francessa nampak kegirangan dengan jawaban Anne.
Melihat antusiasme Francessa, Anne hanya menghela nafas, dan memerintahkan pelayan, untuk menyiapkan mantel.
Sesaat, setelah Francessa berganti pakaian, mereka berdua berangkat, dengan menaiki kereta kuda menuju ke ibukota Baxia.
...----------------...
To be continued...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!