NovelToon NovelToon

Perjalanan Cinta Seorang Angkatan Udara

1. Perkenalan Awal Dengan Angkatan Udara

Perkenalan Visual Dulu Yuk:

Nama : Intan Mahendra

Pekerjaan : Legal Perusahaan Swasta

Protogonis : Ceria, Mandiri, Sederhana, Pekerja Keras, Cuek

Nama : Arifin Hariri

Pekerjaan : TNI AU (Kopr Pasukan Khas /PAS)

Protogonis : Pendiam, Perhatian dan Romantis

*

sorry,

jika author menghayal terlalu tinggi sehingga di gunakan foto ini dan apabila lokasi ada yang sama di dalam novel ini, mungkin hanya kebetulan saja ya

**

Mulai Bab 1

Perkenalan Awal dengan Angkatan Udara

***

Jarum jam sudah menunjukan pukul 07.00 malam, Intan memiliki waktu luang di malam hari. waktu luang Intan pas sekali untuk sekedar bersantai membuka sebuah akun media sosialnya, kebetulan sekali pas Intan log in akun media sosial tersebut, terdapat notificotion pesan masuk menyapa Intan.

'assamualaikum, boleh kenalan?' pesan ini masuk sehari sebelumnya, kemudian Intan membalasnya

'waalaikumsallam, boleh saja, kamu siapa ya?' begitu balasan Intan padanya

'saya Arifin Hariri, panggil saya Ari saja ya, apakah kamu masih kuliah atau sudah bekerja?' balasan Ari sekaligus memberi pertanyaan kepada Intan

'aku sudah bekerja ri, kamu asli dari Jakarta?' balasan Intan pada Ari

'bekerja dimana dek? saya asli dari Jogyakarta, di Jakarta hanya merantau, adek tinggal dimana?' balasan Ari untuk Intan.

'bekerja di perusahaan swasta, aku tinggal di Jakarta Barat'. balasan Intan pada Ari

'boleh pindah ke whatsapp? saya meminta nomor whatsapp kamu dek'. balasan Ari untuk Intan.

'waaaaaaaaaaahhhhhh' teriak batin Intan.

Intan di buat kaget dengan sikapnya Ari, baru perkenalan looh sudah langsung di minta nomor whatsappnya, awalnya Intan tidak ingin memberikan nomor whatsappnya, karena belum tau jelas Arifin Hariri ini seperti apa orangnya. akan tetapi naluri di dalam hati tidak dapat di ajak kompromi, juga tidak boleh memilih-milih teman itu muncul, di barengin dengan rasa penasaran kurang lebihnya ada, akhirnya Intan memberikan nomor whatsappnya kepada Ari.

Mulai chatting yang di lalui hanya sekedar ucapan sapaan dari Ari kepada Intan.

'selamat pagi, selamat siang, selamat malam'.

Semacam itulah yang masuk di layar handphonenya Intan, chatting dari Ari mengulang dari hari ke hari berikutnya.

Intan menjadi semakin penasaran dan akhirnya membuka obrolan ketika saat itu Ari langsung vidio call Intan, Intan baru mengetahui bahwa Arifin Hariri ini seorang militer dari Angkatan Udara.

Pas pertama Ari vidio call Intan, itu mengunakan baju lorengnya, atau biasa di kenal dengan sebutan baju dinas PDL (Pakaian  Dinas Lapangan), pantes saja selama ini yang di ucapkan pada Intan semacam di dalam batalion ketika bertemu senior atau juniornya. tidak banyak bicara, melainkan ucapan saja yang di lontarkan oleh Ari. ia bisa di bilang ini terik dari perkenalan yang sangat basi menurut Intan.

Beberapa hari selang perkenalan saat itu, Intan membantu mamahnya yang sedang mengurus berkas di kodim, kodim ini adalah kantor ayahnya Intan.

Intan Mahendra adalah anak perempuan pertama dari pasangan Bapak Wira Mahendra dengan Ibu Lita Mahendra, mamahnya Intan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, walaupun hanya sekedar ibu rumah tangga, Intan mengangap bahwa mamahnya itu sosok wanita yang tanggu, siap siaga dalam keadaan apapun di saat ayahnya sedang bertugas, mamahnya lah yang mengantikan sosok ayah untuk menjaga anak-anaknya. ayahnya Intan seorang militer dari angkatan darat berpangkat letnan.

Tiba-tiba di layar handphone Intan masuk sebuah chatting, yaitu dari Ari.

'Asik ini ada yang mau pengajuan nikah'. ucap Ari pada Intan

'Nikaaaaah?' spontan Intan membalasnya pada Ari.

'Iya, kamu di kodim pengajuan nikah kan?' tanya Ari pada Intan.

Setelah pertanyaan itu masuk dan di baca oleh Intan, Intan tidak menjawabnya lagi, karena Intan sudah cukup lelah mengurus berkas ayahnya setelah dari kodim saat menjelang sore hari.

Intan tipe wanita yang sangat cuek sekali, ketika ada chatting masuk, jangankan orang yang baru Intan kenal, teman 1 kantornya pun terkadang di balasnya 9 jam kemudian, bagi Intan tergantung mood buat bales chatting.

Beberapa minggu kemudian, ada perkenalan kembali di akun yang sama, Intan awalnya hanya iseng tetapi memang niat Intan untuk membuka diri, agar dapat meyakinkan dirinya sendiri bisa membuka hati untuk orang-orang yang baru, setelah selama 3 tahun menyendiri karena patah hati dengan seorang Perwira Imigrasi yang bernama 'Bima Wibawa'.

*flasback masalalu Intan*

Pengalaman Intan berpacarn dengan Bima sudah cukup lama, yaitu selama 7 tahun, karena Intan menjalankan hubungan mulai dari pertama masuk kuliah.

Pas zaman kuliah Intan dan Bima sebagai senior dan junior, seiring berjalannya waktu sehingga Intan dan Bima itu menjalin hubungan sebagai 'sepasang kekasih'.

Bisa di bilang Intan dan Bima adalah 'best couple' di zaman kuliahnya, karena dimana ada Intan pasti selalu akan ada Bima.

Berjalannya waktu sampai saat Bima harus di tugaskan ke pulau yang berbeda, yaitu di Bandara Ngurahrai Bali, Intan meminta kepastian kepada Bima atas kejelasan untuk sebuah hubungannya yang sudah lama terjalin.

Pada saat itu Bima memberi kepastian dan akan menikahi Intan, Intan menyiapkan segala kebutuhan untuk menikah, kurang lebih sudah ampir 50% tetapi disaat 4 bulan sebelum hari H dalam pernikahannya, Bima mengakui kesalahan yang selama ini di sembunyikannya, bahwa dirinya berselingkuh dengan pramugari di salah satu maskapai ternama di tempat Bima bekerja.

Pada akhirnya hubungan Intan dan Bima selesai karena hal-hal yang tidak pantas di ucapkan oleh Bima kepada Intan, karena ucapan tersebut sudah membuat hati Intan terasa amat sakit.

*Oke, skip masalalu Intan sampai disini saja*

Maka dari itu, pengalaman di masa lalu yang menyakitkan untuk Intan, Intan memberanikan diri untuk mengenal orang-orang baru. pas berkenalan di akun yang sama ternyata membuat Intan kaget, ia adalah seorang militer dari Angkatan Udara juga, yang berpakangkat kapten, berdinas di tempat yang sama dengan Arifin Hariri.

Tanpa berpikir panjang akhirnya Intan menanyakan hal tersebut kepada Ari.

'aku ingin bertanya dong, boleh?' kamu kenal dengan ini tidak ri?'. pertanyaan Intan pada Ari, saat itu sambil mengirimkan foto kapten dan menyebutkan nama kapten tersebut.

'namanya tidak asing dek, kenapa?'. tanya Ari pada Intan.

'Iseng kenalan, ternyata dinas di tempat kamu juga, mungkin tidak sih kamu mengenalnya?' jawaban Intan sekaligus memberi pertanyaan pada Ari.

'Halim ini luas sayang, satuannya apa?' ucap Ari.

'tidak tau aku dunia tentara hahaha' ucap Intan.

'selow dek, nikah dong sama anggota biar tau banyak'. ucap Ari.

'hahaha saran kamu looh, astaga ri'. ucap Intan.

'kalau kamu ingin bertanya apa saja, nanti saya jawabnya dengan cepat ko dek'. ucap Ari.

'Asik, ribet tidak untuk menikah sama anggota pengurusan ini dan itunya?'. ucap Intan.

'tidak juga sih, saya lihat-lihat angkatan darat beda sama angkatan udara, angkatan udara seminggu juga sudah kelar looh ya'. ucap Ari.

'seminggu......?!' ucap Intan yang sedikit kaget.

'penasaran ya, yuk kita coba dek?' ucap Ari.

'calon aku belum ada, tidak ada anggota yang mau sama aku haha'. ucap Intan.

'aah masa, itu yang di kodim?'. ucap Ari.

'kodim kan angkatan darat, itu aku hanya antar mamah buat pengurusan berkas-berkas pensiunan ayah ku ri'. ucap Intan.

'haha bukan langsung ke asabri?'. ucap Ari.

'kalau berkas di kodim sudah beres baru bisa ke asabri, ini yang di kodim juga berkasnya banyak'. ucap Intan.

'Ooo, kirain sudah beres satuanya'. ucap Ari.

'alhamdulillah sudah beres kemarin, tinggal tunggu saja tabungan dan lain-lain katanya'. ucap Intan.

'masih MPP sekarang dek?'. ucap Ari

'sudah mantan anggota, kemarin pertanggal 1 April, sudah sah purnawirawan'. ucap Intan.

'Ooo, sudah sah pemsiunan'. ucap Ari.

'sudah, waktunya menebus untuk keluarga'. ucap Intan.

'haha di angkatan udara paskhas lebih parah looh'. ucap Ari

'kamu ketawa pasti paham ya, parahnya?'. ucap Intan.

padahal Intan belum tau, paskhas itu apa, pura-pura paham saja dulu biar nyambung berkomunikasinya.

'iya setiap bencana yang terjun langsung paskhas dek, ini yang satgas ke papua 3 tahun sekali pasti dapet, belum tugas lainnya, enak dinas biasa, paskhas semakin tahun kegiatan semakin banyak dek'. ucap Ari.

'aku hanya bisa tertawa di kasih tau tugasnya, berarti paham dong kenapa tadi aku bilang waktunya menebus buat keluarga haha'. ucap Intan.

'haha ya sudah saya mundur'. ucap Ari

'mundur kemana? awas kena ranjau mundur-mundur haha'. ucap Intan.

'ke rumah orang tua kamu dek'. ucap Ari.

'Berani memang?' ucap Intan.

'berani dong dek, tinggal bilang saja'. ucap Ari.

'bilang apa itu ri? tugasnya paskhas banyak? haha' ucap Intan.

'Ijin bertamu dek'. ucap Ari.

Semenjak Intan bertanya tentang kenalannya itu kepada Ari, Intan malah menjadi semakin lancar untuk berkomunikasi dengan Ari, karena rasa penasarannya dengan kapten itu.

'ijin bertanya, kamu kan anggota ya, aku mau tanya kalau kamu serius sama wanita apa yang kamu lakuin?' ucap Intan.

'Sebentar, sebentar, memang ada apa dek? kalau saya serius sama wanita ya saya bakal komitmen dan meminta untuk di kenalkan kepada orang tuanya, lalu saya kenalin dengan orang tua saya'. ucap Ari.

'kasih tau tips kenalan sama anggota? haha'. ucap Intan.

'haha wih kalau saya mah hubungan biasa saja dek, memang yang rata-rata anggota kenalan sama kamu gimana?' ucap Ari.

'aku mah biasa saja, kaya ke kamu gini sikapnya, kalau aku memang suka bercanda orangnya'. ucap Intan.

'terus poin permasalahannya dimana dek?'. ucap Ari.

'itu looh yang kemaren kenalan sama aku'. ucap Intan.

'saya rasa dia hanya iseng-iseng saja dek, kalau saya boleh kasih saran mending tidak usah ya dek'. ucap Ari.

'Oo gitu ri, siap deh jika itu arahan dari kamu'. ucap Ari

Setelah Intan di pesan seperti itu oleh Ari, Intan benar-benar sudah tidak berani mengangkat telephone dan vidio callnya kapten, karena hampir setiap hari kapten Itu menelephone Intan, jika tidak menelephone kapten itu pasti langsung vidio call Intan.

2. Mengenal Jatidiri Dan Memberikan Dukungan

Setelah percakapan Intan hampir setiap hari chattingan dengan Ari tidak pernah absen di layar handphone Intan, kali ini bukan semacam ucapan selamat pagi, selamat siang, serta selamat malam lagi. malah memberi kabar kalau hari ini Ari kegiatan ini dan itu, tetapi Ari tetap sempat memberikan kabar pada Intan walaupun sibuk, ampir setiap hari tanpa Intan tanya lebih dulu, Ari bilang 'memastikan kondisi adek harus tetap baik-baik aja di rumah, wajib untuk jaga kesehatan'.

Intan malah sempat berfikiran bahwa Ari ini akan modus, hanya Intan memberanikan diri untuk melawan rasa pemikiran negatif itu menjadi positif, karena Ari sering banget vidio call Intan di Jam-Jam kantornya, bahkan saat sedang di batalion sekalipun, lebih menyakinkannya lagi dari chatting Ari pada Intan sedikit berbeda, dengan percakapan yang menjurus keseriusan, asli baru kali ini Intan bertemu anggota yang tidak penuh basa basa tapi langsung ancang-ancang.

Awalnya Intan binggung Ari sering perhatian setiap hari, tapi yang bikin Intan agak kaget Ari tiba-tiba bertanya hal yang serius.

'kamu sudah hattam dek membaca al'quran?'. ucap Ari.

'sudah, kenapa?'. ucap Intan

'saya mau di ajarin ngaji sama kamu dek'. ucap Ari

'Boleh.! ucap Intan.

Intan semakin binggung dengan pertanyaan-pertanyaan Ari yang di tanyakan setiap hari kepada Intan ko serius semua yah, Intan hanya bisa mungkin gini kali ya anggota kaku-kaku dan semua serius.

Pada suatu hari dimana Ari memberi kabar kepada Intan bahwa Ari digeser dinas luar harus siaga di sebuah Hotel, pagi itu chatting yang masuk di layar handphone Intan berisi chatting dari Ari.

'Saya hari ini jaga hotel di dekat citra garden city aerwold'. ucap Ari.

'di hotel apa namanya ya ri?'. tanya Intan pada Ari

'Merpati wing, dek'. ucap Ari.

'Ooo, merpati wing hotel airport 2?'. ucap Intan.

'Iya betul, kenapa dek?'. tanya Ari pada Intan.

'Hotel yang kamu jaga itu punya bos aku, karena masih satu group sama perusahaan aku bekerja hehe'. jawab Intan pada Ari

Nah dari sini mulai keakrapan bertambah antara Ari dan Intan jadi semakin dekat, seperti orang sudah merasa kenyamanan satu sama lain, selama Ari menjaga di sebuah hotel itu, tiba-tiba Ari kirim chatting pada Intan yang bikin Intan syook, Ari tau posisi Intan di kantor dari terpenting yang pegang perusahaan, mulai dari situ Intan tidak bisa menutupi jatidirinya, karena awal perkenalan selalu mengaku bahwa Intan hanya sekedar bekerja menjadi kuli kertas di sebuah pabrik kecil.

Malah semakin menjadi Ari meledek Intan mulai di bilang 'Intan orang penting, gajinya besar, assistennya banyak, minder ini saya sama kamu'.

Cara Intan untuk menjawab dari ledekan semacam itu, Intan bilang pada Ari langsung.

'tentara lebih pilih pasangan hidup wanita berkarir di kantoran ya?' tanya Intan pada Ari.

'tidak, kalau saya peribadi yang terpenting penurut saja apa kata suami, mau istri bisa cari uang sendiri saya itu mempersilakan saja, yang terpenting saya bilang A ya A, kalau saya tidak mungkin menghalangi istri cari uang sendiri, yang penting uang itu halal kan dek, zaman sekarang pemikiran juga harus maju sayang, masa jadi manusia goa terus.' ucap Ari.

'aku setuju banget, harus maju dong, tidak boleh lagi berpifikan kalau penghasilan istri lebih besar dari suami kemudian minder, tidak ada lagi pikiran takut ngelawan suami karena pinter mencari uang sendiri, padahal ya kalau istri bisa cari uang sendiri itu malah justru bisa lebih kuat'. ucap Intan

'Iya dek, ngapain minder kan, mungkin pikiran suaminya parno, makanya negatif terus'. balas Ari pada Intan.

Semakin mendalam lagi argumen antara Ari dan Intan, yang akhirnya seperti pembicaraan dalam rumah tangga yang sedang di bahas antara suami dan istri, sehingga berakhir Ari bilang 'fix saya mau jadi suami mu dek', Intan langsung menertawakan Ari setelah terucap seperti itu dari mulut Ari, tetapi setelah itu Ari bertanya kembali kepada Intan.

'memang kamu cari calon suami yang gimana sih dek?'. tanya Ari pada Intan.

'tidak gimana-gimana ko'. jawab Intan dengan simpel.

'kirain yang perwira dek haha'. balas Ari terhadap Intan.

Intan hanya bisa tertawa dari pertanyaan Ari saat itu berlangsung, Ari juga sempat minder karena Ari bilang 'paling gaji saya sama kamu, besar gaji kamu dek'.

Jujur, Intan sebenarnya jengkel kalau sudah ada pembahasan persoalan gaji, Intan tidak mau di masa lalu terulang lantaran penghasilan dari kedua pasangan di bahas lagi, pada intinya disini Ari memaksa dengan pertanyaan 'cuman pada intinya, kamu mau jadi istri saya apa tidak kan' lagi-lagi Ari bikin Intan tertawa.

Keesokan harinya dimana Ari tidak memberikan kabar, Intan merasa kebinggungan ko bisa Ari tidak memberikan kabar pada Intan, kenapa ya Ari di Hotel 'apa aku samperin saja ke hotel' Intan sempat mempunyai pemikiram seperti itu, karena kebetulan jarak rumah Intan dari hotel yang Ari jaga tidaklah jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Tapi niat Intan diurungkan karena Intan yakin Ari pasti memberikan kabar pada Intan, setelah keyakinan Intan menjadi kenyataan. tiba-tiba ada chatting masuk dengan nomor baru yang memanggil sebutan 'adek'. Intan yakin banget ini pasti nomor baru Ari, akhirnya yang di tunggu-tunggu, muncul juga di layar handphone Intan.

Kayanya disini Intan mulai merasa ada kenyamanan sama Ari, buktinya kabarnya Ari saja ditunggu oleh Intan, Intan seperti makan buah simalakama, terjebak perasaan oleh seorang tentara yang awalnya Intan tidak ingin menaruh harapan di hati seorang tentara, karena sudah cukup tau gimana rasanya hidup dengan seorang tentara.

Setelah itu Ari menjelaskan bahwa nomor yang lama terganti, karena handphone Ari ke restart setelan pabrik, gara-gara game, Intan tertawa terbahak-bahak saat itu juga. karena Ari ini suka sekali main game di jam-jam jaga di luar batalionnya, tetapi Intan tidak pernah protes jika Ari suka bermain game, Intan malah mendukung karena menurut Intan lebih baik main game, dari pada chatting dengan wanita, wah Intan mulai cemburu ini sepertinya. lalu Ari bilang 'terima kasih kiriman rotinya ya dek' , karena Intan gofood roti untuk Ari sewaktu jaga di hotel. cieee mulai ada perhatian ini yang awalnya cuek-cuek saja akhirnya saling menghargai.

Dari sini Intan berani untuk bertanya memperdalam pekerjaan Ari, lantaran Ari meledek pekerjaan Intan terus.

'adek orang penting sampai first bos di kejar-kejar'. ucap Ari.

'aku kerja sesuai jobdest ku, di nikmati lama kelamaan malah hampir 6 tahun di posisi yang sekarang, kalau kamu menjadi tentara sudah berapa tahun ri?' pertanyaan Intan untuk Ari

'8 tahun dek, sekarang.' jawab Ari

Disitu Intan kaget, karena di tahun yang sama Intan baru saja lulus SMA dan mencoba untuk daftar kowad (komando angkatan darat) awalnya hanya perintah dari ayahnya Intan, mamahnya Intan selalu bilang supaya ada penerus ayah, tetapi mungkin bukan rejeki Intan jadi penerus ayahnya, akhirnya Intan keluar kota untuk memutuskan kuliah dan mengambil Jurusan yang sudah di arahkan oleh ayahnya yaitu di Fakultas Hukum.

Pembahasan selanjutnya, malah semakin berasa seperti besok ingin pengajuan nikah di kantor Ari, Intan tidak tau ya kenapa Ari ini pembahasanya begitu dalam sampai permasalahan anak pun Ari bahas looh. Disisi lain Ari juga mendukung Intan, untuk tetap melanjutkan S2 agar Intan memiliki kantor sendiri dan bisa mengurus anak serta suami, aduuuuh sepertinya Intan semakin jatuh hati jika di dukung berkarir.

Soalnya setau Intan, tidak semua anggota berpikiran sama seperti Ari, ada teman Intan seorang anggota juga tetapi ia hanya ingin istrinya di rumah tidak di ijinkan untuk bekerja dengan alasan mengurus anak dan rumah jauh lebih baik. jika seorang Ari berpikiran sebaliknya, jadi gimana tidak membuat Intan jatuh hati, sampai Ari rela jika Surat Keputusannya (SK) di jaminkan ke bank hanya untuk mewujudkan Intan punya kantor sendiri. hal konyol dan mustahil untuk pembahasan sejauh ini di dalam pikiran Intan, karena Intan orang yang berpikir logis denga sebuah keadaan.

Setelah seminggu selesai menjaga di sebuah hotel, Ari memberikan informasi kepada Intan jika tugasnya di geser lagi.

'siang dek, sekarang saya di pindah ke cikarang ya dek, untuk menjaga sebuah pabrik'. begitu kabar dari Ari.

'ujung banget ya, ya sudah jangan nakal ya dari kejauhan'. balasan Intan dengan rasa kecewa karena jauh tempat Ari siaga kali ini.

'siap, besok tapi berangkatnya dek' ucap Ari.

'kirain aku hari ini haha'. ucap Intan.

'hari ini di mess, kamu khawatir kan kalau saya dinas jauh dari kamu?' Ari memberi pertanyaan pada Intan dengan menebak isi hati Intan yang sedang kecewa.

Jujur, Intan sedih, Ari jauh dinasnya dari Intan, benar-benar ini Intan sudah mulai jatuh hati pada Ari, dimana setiap hari Ari selalu memberi warna yang Indah buat Intan, hati Intan sekarang merasa tidak kosong dengan sosok seorang paskhas dari militer angkatan udara ini.

Keesokan harinya dimana Ari baru menjaga di pabrik setengah hari, Ari memberi kabar pada Intan bahwa Ari harus kembali ke batalionnya.

'saya harus kembali ke batalion ini dek'. ucap Ari.

'sudah selesai?' pertanyaan Intan.

'saya kan orang logistik jadi harus pastiin persediaan cukup dek, mau bagi-bagi sembako untuk orang-orang sipil'. ucap Ari

'oke, hati-hati di jalan jika begitu'. jawab Intan.

Intan kira setelah Ari selesai cek persediaan akan kembali lagi untuk menjaga sebuah pabrik di daerah Cikarang, ternyata dewi keberuntung sedang di pihak Intan, Ari harus tetap standbay di batalionnya.

3. Menemani Dinas Melalui Vidio Call

Hari ini Ari harus standbay di kantor, ternyata lagi di depan layar komputer yang sedang menyusun laporan, saat Ari di ruangan, Ari vidio call Intan. vidio call pertama di hari Ari berada di batalionnya, jadi selama ini Ari jika vidio call Intan itu selalu lagi siaga di luar Batalionnya.

'assalamualaikum dek'. ucap Ari

'walaikumsalam, kenapa ya ri?' tanya Intan pada Ari.

'vidio call saja, supaya kamu tidak berpikir macam-macam kepada saya dek.' ucap Ari

'macem-macem gimana ya? aku lagi nonton tv looh'. jawab Intan yang ketus pada Ari.

'memang kamu lagi nonton apa dek?'. Ari bertanya pada Intan

'nonton berita, banyak tentara mendirikan dapur umum untuk door too door ke masyarakat memberikan nasi kotak, kamu tidak ikut ri?' ucap Intan

'itu dapur umum di komplek kodim dek?' tanya Ari pada Intan

'tidak tau dimana, hanya melihat banyak tentara masak'. ucap Intan

'di asrama paling dek?' ucap Ari

'iya mungkin, tinggal di asrama itu tidak enak ya ternyata'. ucap Intan

'kamu pernah, tinggal di asrama?'. tanya Ari pada Intan

'tidak, tidak, hanya sekedar pernah menginap saja di asrama kakak sepupuh di daerah kota B'. jawab Intan

Intan mulai menceritakan pengalamannya sewaktu menginap di asrama kakak sepupuhnya, anak dari seorang kakak ayahnya Intan, keluarga besar dari ayahnya Intan mayoritas lebih banyak menjadi seorang tentara dari angkatan darat, sedangkan keluarga besar dari ibunya Intan mayoritas lebih banyak menjadi seorang tentara dari angkatan laut. walaupun dari kedua keluarga mayoritas banyak menjadi seorang tentara, Intan tidak pernah mendalami hal mengenai militer.

'bukannya jauh dari rumah adek?'. Ari bertanya pada Intan.

'iya, menginap di sana malamnya di ketok pintu mulu, yang nyariin abang lah, yang kasih tau kalau kegiatan jam tiga malam, terus dua jam kemudian tepat di pukul dua malam ketok pintu lagi, izin mengingatkan kembali, aduh tidur merasa tidak tenang banget lah diasrama mah haha'.  ucap Intan

'haha saya disini tidak looh dek, aman-aman saja'. ucap Ari

'kamu kan di barak belum di rumah sendiri, jadi tidak ada yang mengangguin ketok izin tengah malam haha'. ucap Intan

'haha dek, dek, nanti kamu terbiasa dengan tinggal di asrama, yuk kita sholat dulu yuk dek'. ucap Ari

'oke, yuk ah assalamualaikum'. ucap Intan

'walaikumsalam'. ucap Ari

Nah, begitulah Ari jika memiliki waktu senggang pasti selalu memberikan kabar kepada Intan terus, dua jam kemudian Ari vidio call Intan lagi.

'assalamualaikum dek'. ucap Ari

'walaikumsalam, gimana ri?'. jawab Intan

'sudah belum sholatnya?' Ari bertanya pada Intan

'sudah, sudah, sudah selesai menghadapnya'. jawab Intan pada Ari,

'saya kangen dek'. ucap Ari

Waaaaah, Intan kaget  saat Ari bilang gitu pada Intan, di luar dugaan Intan, dari sekian waktu vidio call perkenalan, baru kali ini di bilang kangen, padahal sudah sering banget melakukan vidio call.

'apa, kamu ngantuk mengatakan hal itu kepada aku? haha'. Intan menjawab sambil meledek Ari

'saya gemes sama pipi adek, mau cubit rasanya dek'. jawab Ari

Memang Intan memiliki wajah berpipi chaby dari lahir, sewaktu Intan masih kuliah dulu sering sekali di cium-cium oleh ibu dosennya, karena gemes dengan wajahnya.

'enak saja kepingin cubit.' jawab ketus Intan pada Ari

'boleh aah dek haha' ucap Ari sambil meledek Intan

'kamu memang sudah selesai tugasnya?' ucap Intan

'belum sayang, selesaiin dulu ya saya.' ucap Ari

'oke, selesaiin dulu baru boleh kangen sama aku, assalamualaikum'. ucap Intan

'weeh, walaikumsalam dek'. ucap Ari

Selesai 30 menit kemudian, Ari kembali vidio call lagi, entah apa yang mau di bicarakan lagi.

'assalamualaikum dek'.  ucapan awal telephone Ari pada Intan

'walaikumsalam.' ucap Intan simpel

'sudah selesai ni kerjaannya, mau vidio call lagi sama kamu dek'

ucap Ari

'benar selesai, memang ngerjain apa kamu?' tanya Intan pada Ari

'laporan, yang orang sipil tidak akan mengerti pokonya dek.' ucap Ari

'haha ngerih juga ya rahasia negara.' ledek Intan pada Ari

Lagi asik tertawa berdua ternyata terputus, lalu Intan chatting Ari, tidak sopan langsung mati aja, Ari langsung balas sebentar dek ada wadan (wakil komandan) datang ke ruangan saya. setelah itu Intan tidak bales lagi deh, eeh tidak lama Ari vidio call kembali.

'dek maaf, ada wadan saya tadi.' ucapan Ari

'iya, pasti di marahin ya?' tanya Intan pada Ari

'tidak dek, kenapa di marahin, saya bilang istri ndan.' ucap Ari

'istri dari hongkong, pengajuan aja belum haha.' ucap Intan

'haha saya ko kangen terus sama kamu ya dek?'. Ari merayu Intan

'aku ada pengawetnya kali, jadi awet kangennya ke aku haha'. ucap Intan sedikit meledek Ari

'pakai borak ternyata kamu dek haha'. jawab Ari

'sialan, memang kamu pikir aku ini ikan asin'. ucap Intan

'haha (sambil nunjuk pakai jempol di layar handphonenya)'. Ari menjawab sambil bertingkah

'ko jari mu buntet (pendek dan berisi) sih ri? haha'. Intan meledek Ari

'looh adek, jari kamu ko panjang-panjang ya, tanggan panjang ya kamu, suka nyurih di warung jajan haha'. jawab Ari

'haha sembarangan, coba lihat jari kamu deh ri?' ucap Intan

'ini jempol, telunjuk, tengah, manis, kelingking (sambil menghitung 1,2,3,4,5 ke layar handphone)'. ucap Ari

'looh jari mu buntet-buntet ya hahaha' ucap Intan

'haha dari pada kamu, jarinya ko panjang-panjang'. ucap Ari

'biarin aja ah, berarti aku tinggi, orang tinggi masuk apa aja bisa looh haha'. ucap Intan

'haha dek, dek, gemes beneran loh saya sama kamu, ulang tahun jalan sama saya yuk dek'. ucap Ari

'mau kemana? nanti di stop sama yang patroli di jalan kan PSBB di larang boncengan, nanti aku di turunin suruh jalan kaki haha'. ucap Intan

'gampang itu dek, kamu tidak usah keluarin ktp, nanti biar saya keluarin KTA saya bilang ini istri, beres kan dek.' ucap Ari

Kalau sudah bercanda ada saja yang di bahas, kemudian Intan mulai ingin mengetahui sisi dari keluarga Ari langsung dari ucapannya.

'kamu asli jogya kan ya?' ucap Intan

'ibu bandung, bapak jogyakarta, lahir di bandung, besar di jogyakarta dek'. ucap Ari

'berati orang jogyakarta dong kan ikut suku bapak'. ucap Intan

'tapi ko saya sunda tidak ada keturunan putih-putihnya ya?! haha'. ucap Ari

'kamu gula aren, bukan gula pasir haha'. ucap Intan pada Ari

'haha adek asli jakarta ya?' Ari bertanya pada Intan

'bapak ku jawa tengah, ibu ku asli jakarta'. jawab Intan

'betawi kamu berarti ya dek?' ucap Ari

'jawa dong, kan dimana-mana ikutnya suku bapak'. Intan mejawab

'cuci muka sana looh dek'. Ari memberi perintah pada Intan

'tidak ah, ngantuk aku'. alasan Intan menolak atas perintah Ari

'aduh dek, gemes saya pokoknya sama kamu, saya doain sekalian saya sumpahin, harus nikah sama saya, jika kamu  nikah sama saya berarti gak boleh nikah sama yang lain juga haha'. Ari mulai mengoda Intan

'ya allah, doa mu ko jelek banget sih ri, doa itu yang baik-baik saja dong, jangan kaya gitu tadi. ucap Intan

'sudah dih mandi dulu dek, wanita di rumah nikah ngurus anak'. ucap Ari

'loh kerja dong, aku mau berkarier'. jawab Intan

'iya nikah, ngurus anak, kerja, wanita kaya kamu itu pasti akan selalu berpikir kerja-kerja mulu dek haha'. ucapan Ari pada Intan

'memang aku tidak perlu memanjakan suami? haha'. tanya Intan

'kamu sudah punya anak ya dek? haha'. ucapan Ari penuh dengan canda

'cari bapaknya dulu, baru anaknya haha kamu cari istri? haha'. di balikin lagi pertanyaannya dari Intan

'ngapain di cari, sudah ada di depan saya'. ucap Ari

'mana-mana coba kenalin sama aku dong'. jawab Intan penuh dengan penasaran

'ini loh yang lagi ngomong sama saya via vidio call'. ucap Ari

'looh aku dong haha'. Intan menebaknya

'lah iya haha sudah sore mandi dulu gih dek, saya mau balik barak dulu'. ucap Ari

'siap.' jawab Intan

'assalamualaikum'. ucapan Ari sebelum mengakhiri vidio call

'walaikumsalam'. jawab Intan

Percakapan antara Ari dan Intan selama vidio call sehari sudah 4 kali, Intan menyimpulkan pasien minum obat kalah deh sama Ari hari ini. setelah itu Intan bergegaslah untuk mandi dan persiapan sholat magrib, di lanjut dengan kegiatan Ari bermain game. setiap Ari main game, Intan sudah mulai iseng menganggu chatting-chatting tidak jelas.

Intan memang anak yang sedikit jahil, ya tidak apa-apa sekali-kali jahilin Ari main game. Ari paling ketawa-ketawa di saat waktu gamenya di gangguin Intan, sudah paham pasti Ari selalu menjawab dengan berkata 'kangen ya' Intan hanya tertawa dari kejauhan saja, ini cara Intan agar tidak kehabisan bahan saat komunikasih dalam kesibukannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!