NovelToon NovelToon

My Beloved, My Brother, My Husband

Awal mula kebencian

FLASHBACK { DONI POV}

Sepulang nya pergi membeli es krim bersama bita dan gilang, doni hendak ingin menemui aldo, papanya. Namun langkahnya terhenti, saat ia mendengar ucapan papanya dari depan pintu kamar yang terbuka sedikit.

"Andini, andai waktu bisa di putar kembali aku tidak akan pernah menyakiti kamu, sayang. Maafkan aku yang sudah merusak persahabatan kita. Harusnya dari awal aku gak usah meminta perjodohan itu pada mama dan papa. Dan kamu juga pasti tidak akan putus dengan deva, sehingga kecelakaan itu gak akan terjadi. Dan kamu tidak akan merasakan sakit ini. Maafkan aku andini, selama menjadi suamimu, aku selalu menyakiti dan membuat kamu menangis. Andai saja, dari awal aku tidak menuduh kamu berselingkuh dan aku lebih percaya sama semua ucapan kamu, mungkin kamu sekarang bisa disini bersama aku dan doni. Atau mungkin Tuhan ingin menghukum aku, dan ia ambil kamu dari aku dan doni. Maafkan aku andini, sahabatku, istriku. Aku berjanji, selama aku masih hidup aku tidak akan menikah lagi. Aku janji sayang. " ucap aldo sambil mencium foto pernikahannya dengan andini.

Doni yang semula ingin masuk dan menemui papanya, kembali memundurkan langkahnya dan berlari ke kamarnya.

Selama di dalam kamar, doni kembali menangis. Ia juga menciumi fotonya bersama andini. Bahkan tangisan doni ini, membuatnya hingga tertidur.

Di dalam mimpinya, doni bertemu dengan mamanya.

"Mommy..." teriak doni.

"Sayang, putra kecil mommy. Mommy kangen sama doni. Sini sayang mommy peluk kamu. "jawab andini.

" Mom, kenapa mommy pergi. Apa ini semua gara gara daddy mommy? Mommy pergi karna mommy marah ya sama daddy? Mommy pulang ya, doni gak mau tidur, doni gak mau makan, doni gak mau sekolah kalau gak sama mommy. Ayo pulang mommy. " ucap doni sambil menarik tangan andini.

" Gak bisa sayang, mommy harus pulang ke rumah mommy. Doni pulang ya nak. Sekarang kita harus berpisah sayang. Tapi doni jangan takut, karna dimana dan kapanpun mommy selalu jagain doni dari atas sini. Doni jangan jadi anak yang nakal. Sekarang mommy udah gak bisa marahin doni lagi. Bye bye putra kecil mommy. " ucap andini sambil berjalan pergi meninggalkan doni.

Doni berusaha mengejar andini yang sudah pergi dan ia terus berteriak. Aldo yang menyusul doni tidur dikamarnya, terbangun dan berusaha membangunkan doni yang mengigau memanggil mamanya.

" Doni, bangun. Ayo buka mata kamu doni."ucap aldo sambil menepuk pipi doni.

"Mommy, jangan pergi. Mommy.... " teriak doni yang masih terus mengigau.

Aldo pun terus berusaha membangunkan doni, hingga akhirnya doni membuka matanya yang sudah penuh dengan air mata.

" Daddy, huaaa...." teriak doni sambil menangis.

"Doni mimpi ketemu mommy? " tanya aldo.

" Yes daddy. Mommy pergi jauh. Mommy pergi pakai baju putih. Dan mommy bilang doni gak boleh nakal. Daddy, doni mau ikut mommy. " ucap doni sambil menangis di gendongan aldo.

" Doni, sekarang mommy udah pergi sayang. Jadi doni harus nurut pesan mommy. Sekarang doni tidur sama daddy ya. Atau doni mau daddy buatin susu? "

" No daddy. Dad, doni boleh tanya? "

" Tanya apa doni? "

" Kenapa daddy selalu marah sama mommy? Kenapa daddy selalu bikin mommy nangis? Dulu waktu mommy tidur sama doni, mommy nangis terus. Daddy nakal. Kalau daddy gak marah sama mommy pasti mommy masih tidur sama doni sekarang. "

Aldo tak bisa menjawab pertanyaan doni, karna sebenarnya aldo juga mengutuk dirinya sendiri atas kematian andini.

" Daddy kenapa gak di jawab? Kenapa daddy bikin nangis mommy terus dad? "

" Doni, daddy mau pergi ke kamar daddy dulu. Doni tidur sama aunty atau suster dulu ya*. "ucap aldo yang langsung meninggal doni.

" Daddy jahat, daddy nakal. Doni benci sama daddy. " teriak doni.

Akhirnya malam itu, doni kembali tidur bersama suster mira. Sedangkan aldo pergi keluar untuk mencari udara segar.

Beberapa hari berlalu. Setelah kematian andini doni hampir jarang bertemu dengan papanya.

Aldo selalu pergi ke Bar untuk melupakan kesedihannya karna kepergian andini.Hingga pagi ini, semua sudah berkumpul di meja makan. Namun kini suasananya berbeda, doni yang biasanya ceria dan semangat saat sarapan pagi kini berubah murung dan diam tanpa kata. Sedangkan aldo, juga hanya diam.

"Al, kamu yakin akan pergi ke kantor? "tanya pak wawan.

" Iya pah, kalau di rumah ini aldo selalu ingat sama andini. "

" Tapi kak, apa gak sebaiknya loe dirumah dulu. Kasihan doni juga.Dia butuh loe kak. Loe hampir gak pernah nemenin doni. Lihat dia masih terus murung. Lebih baik loe ajak doni jalan jalan,doni mau kan?"sahut bita.

Doni pun langsung menoleh ke arah auntyanya. Dan doni menghentikan makannya. Ia pergi dari meja makan tanpa berkata atau pamit dengan semua yang berada disana.

" Doni, kamu mau kemana? Sarapannya dihabiskan dulu dong nak. "ucap mama bella.

" Doni.. " teriak bita yang berusaha memanggil doni.

Namun doni tetap tak menjawab perkataan omma dan auntynya, ia terus berjalan pergi menuju kamarnya. Aldo yang mudah emosi, akhirnya berteriak kencang dan pergi menyusul doni.

" DONI KEMBALI..JANGAN BUAT DADDY MARAH. " teriak aldo.

Doni pun menghentikan langkahnya, karna papanya sudah berdiri di depannya dengan tatapan tajam.

" Kak udah dong. Kasihan doni. "ucap bita.

" Iya al, jangan kamu marahin doni. "sahut mama bella.

" Udah kalian semua diam, semakin hari sikap doni tambah gak sopan. Dia harus tahu mah, bita, kalau sikapnya ini salah. "ucap aldo.

Doni kemudian menatap aldo dengan tatapan sinis.

" Daddy mau marahin doni. Marah aja dad. Daddy emang gak sayang doni. Cuma mommy yang sayang sama doni. "ucap doni.

" Siapa bilang daddy gak sayang sama kamu. Tapi sikap kamu pergi tanpa pamit itu salah. Kalau aja mommy ada disini, kamu juga pasti akan di marahi. " jawab aldo.

" Mommy gak akan marah sama doni. Dulu daddy juga sering pergi tanpa pamit dulu sama doni dan mommy. Tapi mommy gak marah kan sama daddy. Sekarang doni mau pergi ke kamar. Doni benci sama daddy. " ucap doni sambil berlari meninggalkan aldo.

Aldo tak bisa berkata mendengar ucapan doni. Ia tak mengira, jika sikapnya dulu sama andini ternyata akan di tiru oleh doni. Dan ia sekarang merasakan, apa yang andini rasakan dulu.

" Doni, dia ternyata mencontoh semua sikapku dulu pada andini. Apa doni beneran marah sama aku karna aku sudah membuat mamanya sedih dan menangis terus. Maafin aku andini, aku udah buat kamu kecewa hingga kamu pergi. Lihat doni sekarang, dia berubah setelah kamu pergi. Aku gak tau apa aku sanggup dengan perlakuannya sekarang. Aku butuh kamu yank. " batin aldo.

Dan aldo pun langsung pergi ke kantornya dan berpamitan pada adik dan kedua orang tuanya.

Doni melihat mobil papanya yang sudah keluar dari rumah. Dan sambil menangis dan memegang foto mamanya, doni berjanji akan membuat papanya merasakan semua yang dirasakan mamanya.

Kado dari daddy

FLASHBACK { DONI POV}

Hampir sebulan kepergian andini namun sikap doni semakin hari semakin aneh. Setiap hari sikap doni semakin murung. Bahkan yang biasanya doni suka bercanda dengan suster mira kini sudah hampir tak pernah ia mengajak susternya untuk bercanda dan bermain bersama. Ia hanya mau berbicara jika ada yang bertanya pada dirinya.

Aldo pun merasa galau. Ia sudah kehilangan andini ditambah sikap doni yang semakin hari semakin membuatnya marah. Dan hari itu,aldo meminta orang tua andini untuk datang menjemput doni.

Ting Tong...

Suara bel di rumah mama bella.

"Hai ra, apa kabar? "tanya mama bella.

" Baik bel, doni mana? Kemarin aldo telpon aku katanya suruh bawa doni dulu. Emang ada apa sama doni? "tanya mama rara.

" Doni sekarang jadi anak pemurung ra, aku sendiri juga gak tau. Tapi kepergian andini sudah mengubah suasana rumah ini ra. Aldo pun juga selalu menutup diri dari siapapun. Begitu juga doni. Aku dan mas wawan bingung harus bagaimana menyikapi semuanya. Tolong bantu aku ya ra. Kembalikan senyuman doni. "ucap mama bella.

" Iya, kebetulan aku mau ajak doni menginap dirumah ku. Siapa tau doni mau sedikit cerita sama aku dan mas atmaja. "

" Iya bel, kamu harus paham dengan kondisi doni. Aku yang sudah tua aja masih belum bisa menerima kepergian anakku, apalagi doni. Anak sekecil dia harus kehilangan mamanya. "sambung pak atmaja.

" Iya mas, sebentar aku panggil doni dulu ya." pamit mama bella.

Mama bella kemudian meminta suster mira untuk memanggil doni yang sedang berada di dalam kamar. Melihat kedatangan grandma dan grandpa nya, raut wajah doni sedikit berubah. Ia pun langsung memeluk grandma nya.

"Grandma.... " teriak doni.

" Doni, grandma kangen sama doni. Grandma sama grandpa mau jemput doni. Doni mau tidur di rumah grandma, sayang? "tanya mama rara.

" Mau grandma, doni mau ikut grandma sama grandpa aja. Ayo grandma grandpa,kita pergi sekarang. " ajak doni.

" Daddy kamu mana? Doni harus pamit dulu sama daddy. " tanya pak atmaja.

" Daddy belum pulang grandpa. "

" Yaudah pamit dulu sama oma dan papa dong."sambung mama rara.

"Iya grandma. " jawab doni.

Kini doni bersama pak atmaja dan mama rara pamit dengan mama bella. Sebelum mengajak doni ke rumah mereka, mama rara dan pak atmaja mengajak doni untuk pergi ziarah ke makam andini.

Sesampainya di depan makam mamanya, doni langsung mencium nisan mamanya. Ia menangis tersedu.

" Mommy, doni kangen sama mommy. Dua hari lagi doni ulang tahun mom. Mommy udah janji mau dateng? Tapi mommy bohong. Kata mommy, mommy mau ngerayain ulang tahun doni. Huhuhu.... " tangis doni.

Melihat kesedihan cucunya pak atmaja dan mama rara akhirnya juga ikut menangis. Mereka sudah tak mampu menahan lagi air matanya. Dan mama rara berusaha mengajak doni untuk segera pergi dari sana.

"Doni, kita pulang ya sayang. Doni gak boleh nangis didepan mommy. Nanti mommy juga ikut nangis kalau lihat doni nangis. "ucap mama rara.

" Tapi doni kangen sama mommy grandma. Semua ini gara gara daddy. Kalau aja daddy gak marah terus sama mommy, mommy gak mungkin sakit kan grandma grandpa."

"Iya doni, ini semua memang gara gara daddy kamu."sahut pak atmaja.

"Mas, kamu ngomong apa. Ini semua udah takdir dari Allah mas. Kamu jangan lupa, kita juga salah karna sudah memaksa andini buat menikah dengan aldo. Aku kecewa mas sama kamu, bukannya kamu memberi pengertian sama doni, tapi kamu malah semakin membuat dia menyalahkan papanya."

"Tapi itu kan kenyataannya mah. Sampai saat ini jujur aku belum bisa memaafkan dia. Dan kita lihat saja, sampai kapan aldo akan sendiri. Apa dia sanggup menepati janjinya di depan jenazah andini untuk tidak menikah lagi. "ucap pak atmaja.

" Terserah kamu mas. Yang penting kita harus segera bujuk doni untuk pergi dari sini. Aku gak bisa lihat dia menangis seperti itu. "ajak mama rara.

Cukup lama mama rara dan pak atmaja berusaha membujuk doni, akhirnya doni pun menuruti keinginan grandma dan grandpa nya.

Selama di dalam mobil doni hanya menatap langit dari dalam kaca jendela mobil. Hingga mama rara berusaha mengalihkan lamunan doni.

"Doni,bentar lagi doni ulang tahun. kamu mau hadiah apa dari grandma dan grandpa? "tanya mama rara.

" Iya doni, gimana kalau kita bikin pesta besar buat ulang tahun doni?"sahut pak atmaja.

"Doni gak mau apa apa grandma, grandpa. Doni cuma mau mommy pulang. "ucap doni.

" Sayang, mommy udah ikut Allah nak. Doni gak boleh sedih terus. Dulu doni udah janji kan di depan mommy, buat jadi anak yang nurut sama daddy dan gak nakal. Apa doni lupa? "

" Enggak grandma, doni gak lupa. Tapi daddy yang nakal oma. Doni denger daddy bicara sama fotonya mommy. Daddy bilang yang bikin mommy pergi itu daddy. Pokoknya doni gak mau ngomong lagi sama daddy. Gara gara daddy, mommy pergi. "teriak doni.

" Sudahlah mah, jangan paksa doni. Lagipula aldo pantas mendapatkan kemarahan dari doni. Itu semua belum cukup dengan apa yang dia lakukan pada andini. "

" Kamu itu mas, selalu aja keras kepala. Kamu mau marah sama aldo terserah, karna aku pun juga masih marah sama dia. Tapi jangan kamu ajak doni buat ikut marah dengan papanya. Bagaimanapun aldo itu papa kandung doni, dan doni harus hormat sama papanya. "

Mendengar pertengkaran grandma dan grandpa nya membuat doni semakin menangis. Hingga akhirnya mama rara dan pak atmaja mengajak doni untuk pergi ke toko mainan sambil memakan es krim.

Disana doni mulai sedikit terhibur dan melupakan kesedihan tentang mamanya. Lalu mereka bertiga pulang ke rumah pak atmaja.

*****

Hari ini hari ulang tahun doni. Dan atas permintaan doni, mereka tidak merayakan ulang tahun doni. Mereka hanya mengadakan acara makan malam bersama di rumah pak atmaja.

Sore hari sepulang kerja, aldo langsung pergi ke rumah mertuanya. Ia pun sudah membelikan kado untuk doni. Dan aldo berharap setelah berpisah dengan doni dua hari,sikap doni akan sedikit berubah pada dirinya.

"Assalamualaikum mah pah. "sapa aldo sambil mencium tangan mertuanya.

" Walaikumsalam salam al. "jawab mama rara.

" Habis pulang dari kantor, kamu langsung kesini nak? "tanya mama rara.

" Iya mah. Papa sama mama apa kabar? "

" Alhamdulillah kita sehat semua al. "jawab mama rara.

" Tapi tidak dengan papa. Jangan pikir papa sudah memaafkan kamu al. Kamu sudah membuat hidup andini menderita. Dan papa masih belum menerima semua ini. "tegas pak atmaja.

" Papa sudah. "teriak mama rara.

" Sudah mah, aldo memang pantas menerima semua ini. Karna aldo sadar ini memang kesalahan aldo. "

" Pah, maafkan aldo ya pah. Aldo minta maaf pah. Aldo juga sedih dengan kepergian andini, bahkan rasa sedih dan kehilangan aldo lebih besar di banding dengan perasaan papa. Ditambah sekarang doni menjadi anak pemberontak. Bagaimana cara aldo bisa mendapatkan maaf dari papa? "tanya aldo.

" Kembalikan andini. "jawab pak atmaja dengan nada meninggi.

" SUDAH CUKUP PAH!!!"teriak mama rara.

"Papa gak pantes ngomong seperti ini, berkali-kali mama udah bilang,semua ini gak sepenuhnya salah aldo. Kita juga salah,begitu juga andini. Bukankah dulu andini sudah memberi kita penjelasan. Aldo lebih baik kamu temui doni di kamarnya. Biar mama bicara sama papa. "

" Baik mah. Aldo pamit ke kamar dulu ya mah pah. "

" Iya al. "jawab mama rara.

Doni yang sebenarnya mendengar semua pembicaraan papa, grandma dan grandpa nya langsung berlari masuk ke dalam kamar kembali. Ia pun kembali menangis sambil mencium foto mamanya dan memeluk pakaian mamanya.

Tak berapa lama aldo masuk ke dalam kamar. Dan ia melihat putra kecilnya itu sedang menangis di depan foto andini. Aldo pun berjalan mendekati doni, dan duduk di samping putra kecilnya itu.

"Selamat ulang tahun anak daddy. Doni kangen ya sama mommy?"tanya aldo namun doni masih enggan menjawab.

"Doni, daddy ngerti doni masih marah sama daddy. Tapi daddy sekali lagi minta maaf sama doni. Daddy sayang sama doni. Kita sama sama kehilangan mommy, sayang. Sekarang yang daddy punya cuma doni. Apa doni masih belum mau bicara sama daddy? "

Doni masih saja diam tanpa menengok ke arah aldo.

" Yaudah daddy gak maksa doni buat maafin daddy. Daddy bakal nungguin doni sampai maafin daddy. Tapi daddy cuma mau ajak doni ke makam mommy sekarang. Soalnya mommy pasti juga mau ngucapin selamat ulang tahun buat kamu. Doni mau kan? "

"Mau dad." ucap doni setelah lama diam.

"Ayo sayang, oh iya ini ada kado dari daddy. Semoga ini bisa bikin doni seneng ya. "ucap aldo.

Dan tanpa menjawab doni membuka kado dari papanya. Ternyata aldo memberikan sebuah figura bersama foto dirinya bersama doni dan andini.

" Makasih daddy."ucap doni sambil memeluk aldo.

"Iya sama sama doni. Selamat ulang tahun ya nak."

"Iya daddy. Ayo kita pergi ke tempat mommy. "

"*L*ets go my boy."jawab aldo sambil menggendong doni.

Mereka berdua kemudian berpamitan pada mama rara dan pak atmaja untuk pergi ke makam andini sebelum acara makan malam ulang tahun doni.

Pesta kejutan

12 Tahun Kemudian...

Hari ini umur doni tepat 17 tahun. Baik keluarga dari papa dan mamanya sudah menyiapkan pesta besar untuk doni.

Saat bangun tidur, doni langsung bersiap untuk ke sekolah. Namun saat ia masih bersiap siap di dalam kamar, papanya masuk.

Tok tok tok..

"Doni, papa boleh masuk? "tanya papa aldo.

" Masuk aja pah."jawab doni.

Papa aldo kemudian masuk dan langsung memeluk doni.

"Selamat ulang tahun ya anak papa. Putra kecil papa kini sudah besar. Happy sweet 17 sayang. " ucap aldo.

" Terima kasih pah. "

" Oh iya doni, nanti malam undang semua teman teman kamu karna papa, oma, dan grandma sudah menyiapkan pesta ulang tahun kamu di hotel xxx. Kami ingin sekali kali merayakan ulang tahun kamu doni. Karna sampai umur 17 tahun, kamu gak pernah merayakan ulang tahun kamu. Oh iya ini undangan ulang tahunnya, nanti kamu kasih aja ke teman teman yang ingin kamu undang ya."

"Doni gak mau. Berapa kali doni bilang, doni gak mau ulang tahun doni di rayain. Papa, oma sama grandma kenapa selalu maksa doni buat merayakan pesta ulang tahun setiap tahunnya."

"Tapi doni, ini pesta sweet 17 kamu. Dulu mama dan papa juga merayakan ulang tahun kami ke 17. Kalau aja mama kamu masih ada disini, pasti dia lebih antusias buat memberi pesta kejutan buat kamu. Papa harap kamu jangan menolaknya ya. Papa udah persiapkan semuanya, sekali ini saja tolong turuti keinginan papa. "papa aldo memberikan undangan sambil menepuk pundak doni.

" Oke, doni mau. Tapi ini bukan untuk papa, oma atau grandma. Doni mau karna doni cuma gak mau bikin mama kecewa diatas sana. "jawab doni sambil menerima undangan ulang tahunnya.

" Terimakasih doni. Kalau gitu papa tunggu kamu di meja makan ya,kita sarapan bareng. Ada tante bita, om gilang sama sherli juga.Mereka jauh jauh dateng ke Indonesia buat acara ulang tahun kamu. Mereka udah nunggu kamu di bawah. "

" Hmmm, bentar lagi doni selesai. Papa turun ke bawah dulu aja. "

Setelah selesai berbicara dengan doni, aldo kemudian pergi ke ruang makan dan menyusul keluarganya.

" Gimana kak, doni mau buat rayain pesta ulang tahunnya nanti malam? "tanya bita.

" Iya, doni gak menolak. Ya awalnya dia menolak pesta ini, tapi setelah aku kasih penjelasan dia mau menerimanya. "

" Emang kamu kasih dia penjelasan apa? "tanya mama bella.

" Hmmm, sudahlah ma. Yang penting doni sudah mau."

"Aldo, doni sekarang sudah dewasa. Tapi sampai sekarang kamu juga belum mau menikah lagi. Mau sampai kapan kamu sendiri nak? Papa dan mama ingin kamu segera bangkit al. Carilah istri lagi,biar ada yang mengurus kamu sepulang kerja. Menyiapkan semua kebutuhan kamu. Dan kamu juga punya tempat lagi untuk bercerita. Apa mau papa carikan kamu istri? "ucap pak wawan.

" Iya nak, 12 tahun sejak kepergian andini kamu masih belum bisa membuka hati buat wanita lain. Jangan siksa diri kamu dengan semua penyesalan kamu al. Mama yakin, diatas sana andini pasti ikhlas jika kamu menikah lagi."sahut mama.

Belum sempat aldo menjawab, doni sudah datang dan mendengar semua ucapan mereka.

"ENGGAK. Doni gak mau ada pengganti mama."teriak doni.

"Doni? "ucap aldo lirih.

" Doni, kamu sudah datang ya sayang?sini doni duduk dulu kita bicarakan ini baik baik ya sayang. "sahut mama bella.

Doni pun berjalan menuju meja makan dan kini ia duduk di tengah tengah mereka semua.

" Doni, mau kamu apa? Kamu gak kasihan lihat papa kamu sendiri terus? Mama kamu sudah lama pergi jadi papa kamu juga berhak meneruskan hidupnya kan? Lagi pula semenjak kepergian andini, sikap kamu berubah. Kamu jadi anak pemberontak, bahkan kamu tidak pernah menghormati papa kamu. Sekarang kamu sudah bertambah dewasa. Dan sampai kapan kamu mau menghukum papa kamu seperti ini!" ucap pak wawan.

"Cukup opa, terus aja opa ngatain doni. Doni capek hidup di keluarga ini. Kalau papa mau menikah silahkan, karna setelah doni lulus doni gak akan tinggal disini lagi. Doni udah putuskan doni mau ikut grandma dan grandma sama aunty lia di Jerman. Jadi silahkan jika oma dan opa mau carikan istri buat papa. Doni udah gak peduli. Sekarang doni mau berangkat sekolah, doni udah gak laper. "teriak doni dan berlalu pergi.

" Doni tunggu nak. "teriak aldo.

" Ini semua gara gara papa sama mama. Aldo udah kehilangan andini mah pah. Dan aldo gak mau kehilangan doni. Sampai kapanpun aldo gak akan menikah lagi. Aldo permisi. "pamit aldo.

Aldo pun berusaha mengejar doni. Hingga saat doni hendak masuk ke dalam mobil, aldo langsung menutup kembali pintu mobil doni.

" Doni, tunggu. Papa mau antar kamu ke sekolah. Sambil kita bicara di dalam mobil ya."

"Buat apa pah. Doni udah capek hidup di rumah ini. Selama ini opa selalu aja ngatain doni anak pemberontak, gak punya sopan santun atau apalah. Doni udah bener bener capek pah. "ucap doni.

" Iya papa mengerti, ayo ikut papa. Biar kita bisa bicara berdua di mobil."

Tanpa menjawab ajakan papanya, doni langsung masuk ke dalam mobil papanya.

Dan selama perjalanan, doni masih saja diam. Hingga akhirnya aldo memulai untuk bicara.

"Doni, apa kami beneran mau nerusin kuliah di Jerman? "tanya aldo.

" Iya pah. Doni udah putuskan buat ikut grandma dan grandpa. Semenjak mama pergi, grandma dan grandpa sendirian. Aunty lia juga udah sibuk sama keluarganya. Doni pengen nemenin grandma dan grandpa di masa tua nya. "ucap doni.

" Terus kamu gak pengen nemenin papa nak? "tanya aldo.

" Papa kan ada oma dan opa juga. Lagipula oma dan opa kan udah nyuruh papa buat nikah lagi,jadi kalau papa mau menikah lagi silahkan. Doni bakal nerima keputusan papa, tapi maaf doni gak akan pernah menganggap istri papa itu mama doni. Karna sampai kapan pun mama doni cuma satu yaitu mama andini. "jawab doni.

Aldo kemudian menepikan mobilnya. Ia langsung menoleh ke arah doni yang tidak menatap dirinya sama sekali.

" Doni, bukan cuma kamu yang ingin cuma mama kamu cuma mama andini. Papa pun juga. Dan sampai mati papa tidak akan menikah lagi. Dulu papa sudah berjanji sama mama kamu, jika cuma mama kamu yang ada di hati papa. Dan buat ucapan oma dan opa, biarin aja. Anggap aja itu angin lalu. "

" Ya sudah terserah papa. Doni kan juga gak maksa papa. Doni cuma mau bukti ucapan papa jika memang papa tidak akan menikah lagi. "

" Iya doni, papa bakal buktikan ke kamu. Cuma mama kamu yang ada di hati papa sampai sekarang. Jadi kamu gak akan pergi ninggalin papa kan? "tanya aldo.

" Maaf pah, untuk itu doni gak akan merubah keputusan doni. Pah, selama ini doni udah ikut papa, dan sekarang doni pengen nemenin grandma dan grandpa pah. Mereka udah gak punya siapa siapa lagi. Cuma tinggal doni yang mereka harapkan. Doni minta papa ijinin doni buat pergi nerusin kuliah doni di Jerman. Tapi doni janji, setahun sekali doni kesini buat jenguk papa. Papa juga bisa kok main kerumah grandma dan grandpa disana. "

" Ya sudah doni kalau itu jadi keputusan kamu. Papa akan izinkan kamu pergi. Tapi papa harap, nantinya kamu mau jadi penerus perusahaan papa ya."

"Doni akan pikirkan itu pah. Terima kasih pah, karna papa mau mengerti keinginan doni. "

" Iya doni. Itu semua karna papa sayang sana kamu. Sekarang papa antar kamu ke sekolah, dan jangan lupa undang semua teman teman kamu ya."

"Iya pah. "

Aldo kemudian melajukan kembali mobilnya. Ia berusaha menutupi kesedihannya di depan doni dan rasanya hati aldo semakin hancur disaat dia juga harus kehilangan doni.

" Andini, kenapa keluarga kita jadi seperti ini. Andai aja dulu aku tidak bodoh dan tahu penyakit kamu lebih awal. Sekarang kamu, aku dan doni sudah menjadi keluarga yang bahagia dan sempurna. Tapi sekarang lihat andini, kamu sudah pergi ninggalin aku dan sebentar lagi doni juga akan pergi. Cuma tinggal aku disini sendirian yank. Jujur rasanya aku ingin segera menyusul kamu di Surga. Dan kita bisa bersama diatas sana. " batin aldo sambil mengusap air mata di tepi matanya.

Agar tak berlarut dengan kesedihannya aldo pun berusaha mengalihkan pikirannya.

" Doni, kamu sudah punya pacar? "goda aldo.

" Belum pah. Doni gak kepikiran buat kesana. "jawab doni.

" Oh, kalau sahabat wanita kamu punya? "

" Enggak ada juga, sahabat cowok aja gak punya apalagi sahabat cewek. Kenapa emangnya pah? "

" Gak papa. Dulu papa sama mama itu sahabatan. Sampai pada akhirnya kami menikah. Dulu kami menikah saat masih kuliah loh. Kamu gak pengen mengikuti jejak kami? "tanya aldo.

" Pah, udah ya jangan bahas masa lalu papa dan mama. Doni udah tau dan dengar semuanya dari grandpa. Doni gak mau mengingat sakit hati yang udah mama rasakan gara gara papa. Mending papa fokus nyetir aja."

"Iya doni. "jawab aldo.

Aldo tak mengira jika doni sudah mendengar semua kisah dirinya dan andini dari papa mertuanya. Dan aldo yakin, doni semakin membenci dirinya yang sudah mengambil andini dari kekasihnya yang tak lain sahabatnya sendiri.

" Kamu benar doni, gak seharusnya papa ceritakan kisah mama dan papa pada kamu. Karna itu semua awal dari penderitaan mama kamu nak. " aldo berkata dalam hatinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!