Di usahakan membaca "ISTERI PENGGANTI CEO" season satu dulu ya, biar kalian bacanya nggak bingung...
💜💜💜
Alhamdulillah Akhirnya kita bisa bertemu kembali di Novel "ISTRI PENGGANTI CEO" season Dua, disini Author ingin menjelaskan kenapa harus pindah ke lapak yang baru, karena di season Dua ini akan banyak cerita dan kisah bukan hanya Reno dan Delena saja, Author ingin mengisahkan cerita tentang Fanny dan frans, Tommy dan Siska, dan perjalanan Rumah tangga Reno dan Delena tentunya, akan banyak kisah yang menarik, penuh intrik, dan mengandung bawang, kisah percintaan Fanny, Frans, Siska dan Tommy, yang pernah Author janjikan di season satu. Dan di season Dua ini kisah mereka berempat akan bikin kalian baper habis😘 juga ada kisah anak anak Reno dan Delena yang akan mewarnai dalam kisah ini.
Dan tidak lupa Author ucapkan banyak beribu Terima kasih pada kalian yang masih terus mendukung Author sampai saat ini. Semoga cerita halu ini bisa menghibur Readers semua, walau begitu banyak sindiran dan komentar yang menyudutkan Author. Sejujurnya penulis sedih, karena buat novel itu tidak lah gampang yang harus setiap hari bikin cerita mengena di hati kalian. Namun, Author selalu positif thinking😍 Terima kasih banyak juga buat kalian semua yang sudah kasih semngat 💪,, kritik dan saran yang membangun 🙏😍
lope,, lope,, lope,,, Author sayang kalian semua 😘😘😘😘😘
Oke,,, Yuk ikuti kisah selanjutnya
Happy Reading 😍😍
🧡💛💚💙💜♥️
🌿Ruangan Kamar Rawat inap🌿
Delena berbaring lemah tak berdaya dengan selang infus dan oksigen, sementara Reno dalam keadaan tidak sadarkan diri, masih diruangan yang sama dengan Delena. Reno berbaring di ranjang terpisah samping Delena, Ramon dan Andini meminta pada Dr Iskandar agar Reno jangan di jauhkan ruangannya dari istrinya, mereka tau betapa Reno sangat mencintai Delena.
Andini bersama siska sedang duduk disebuah sofa, mereka berdua sedang menunggu di ruangan rawat inap Delena dan Reno.
"Delena,,, Delena,,, Delena kau dimana? Reno mengigau
Terdengar suara Reno memanggil nama istrinya dengan mata terpejam, Andini dan siska beranjak dari duduknya berjalan mendekati ranjang Reno.
"Reno,, Ren,,, kau sudah sadar Nak? Panggil Andini dengan suara lembut, mengusap kepala Reno agar tersadar, Reno membuka matanya perlahan, keringat jagung keluar dari pori-pori kulitnya, dan ia melihat wajah Andini yang tersenyum padanya, lalu menoleh pada Siska yang terlihat khawatir.
"Mana Delena Mah,,? ucap Reno dengan suara parau
Siska dan siska saling bersitatap
"Ren,, jngan bersedih lagi ya, mama juga ikut bersedih kalau kamu kaya gini"
"Dimana istriku mah,,?!
"Delena ada diranjang sebelah mu Ren,,?
Reno menoleh ke samping, melihat gorden hijau yang tertutup, Siska yang berada di samping ranjang Reno berjalan membuka gorden itu, Reno melihat Delena sedang terbaring lemah.
"Delena,,," Reno beranjak dari ranjang nya dan melepas infusan ditangan.
"Reno,, kenapa kau lepas infusan nya? tutur Andini sambil pegangin tangan Reno, tapi Reno tidak peduli ia turun dari ranjang dan berjalan kearah ranjang Delena.
"Delena,, bangun sayang,,," Reno mengelus lembut pucuk kepala delena, "Sayang kau sedang becanda kan? ayo bangun buka mata mu, aku ada disini bersama mu" satu tangan nya mengelusi perut Delena dan menciumi keningnya "sayang,, jngan buat aku takut?" kristal bening sudah jatuh dari sudut mata Reno.
"Reno,,," Andini mendekat, mengelus lembut punggung Reno.
"Sabar lah nak, semua ini ujian, semoga Delena bisa bangun dari koma dan kembali bersama kita lagi"
"Aku nggak sanggup harus berpisah seperti ini mah, aku tidak mau kehilngan istriku,, mah bantu aku untuk menyadarkan Delena" pinta Reno mengguncang kan tangn Andini.
Reno menangis dalam pelukan Andini, Andini ikut menangis terisak, siska menatap iba dan mengelus punggung Reno, dengan mata berkaca-kaca.
"Sabar Ren,,, kau harus kuat, jangan menyerah atau patah semangat, yakin lah kalau Delena akan sembuh dan bangun dari koma"
"Benar Reno,, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, bila kau yakin dan percaya keajaiban itu akan datang, kalau kau lemah begini bagaimna Delena tidak bersedih melihat kau seperti ini"
"Iya mah,,"
Reno terduduk lemas dikursi samping ranjang Delena, menatap nanar wajah istrinya, hatinya benar-benar sakit, besok adalah hari Anniversary Pernikahannya yang pertama, serta peresmian istana barunya, belum sempat Delena menginjak kan kakinya di rumah itu, musibah sudah datang lebih dulu.
"Ya Allah, apakah semua ini dosa dan karma ku? Bila ini adalah kesalahan dan dosa dosa ku, biar aku saja yang menerimanya, jngan istri dan anak ku yang harus menanggung nya" bathin Reno menangis, dan tangisan nya semakin terdengar di telinga Andini dan siska, ia benar-benar rapuh saat ini.
"Ren,,, kau tidak apa-apa kan? sudah Nak jangan menangis lagi, makan dulu yah, kau belum makan sejak tadi pagi, tubuhmu masih terlihat lemah" bujuk Andini
"Bagaimana bisa aku makan, kalau kondisi istriku saja seperti ini?
"Ren,, jangan menyiksa dirimu sendiri, Ayo lah makan walau hanya sedikit?! rayu siska
Reno tetap menggeleng "Mah,, tante,, tolong tinggalkan Reno Sendri, aku ingin menemani istri ku disini"
Andini dan siska saling pandang, dan mereka mengalah pergi meninggalkan Reno Sendri.
Reno terus menatap istrinya, rasa kehilangan telah membuat nya terpuruk, ia menggenggam tangan istrinya, lalu membenamkan wajahnya diatas tempat tidur Delena, Reno berharap Delena cepat tersadar.
Waktu terus beranjak dari peraduannya, malam telah tiba, Reno masih terus berada di samping Delena tanpa meninggalkan sedikitpun, bahkan ia tertidur dikursi.
"Tuan Reno,," bisik Dr Iskandar membangun kannya perlahan, Reno terjaga dari tidurnya dan mengangkat kepalanya, menoleh pada Dr Iskandar dan berkata
"Dokter,,, bagaimna dengan istriku? bantu dia untuk bangun dari koma" pinta Reno memohon
"Tentu saja Tuan muda, team kami masih terus berusaha untuk kesembuhn Nona, percaya lah Allah tidak akan memberi ujian dibatas kemampuan umatnya"
"Reno,, apa yang dikatakan Dr Iskandar benar" menepuk pundak Reno "Ren,, kata mama dari pagi kau belum makan, ini sudah jam delapan malam, ayo nak makan lah dulu, kalau kau ikut sakit Delena pasti ikut bersedih" tutur Ramon, menarik tangan Reno yang terlihat lemah dan membawanya ke sofa, Andini menaruh hidangn diatas meja untuk Reno makan, ia hanya menatap makanan itu tanpa menyentuh nya.
"Maaf mah,, pah,, aku tidak nafsu makan,," ucap nya bersedih, pikiran Reno sudah menerawang jauh entah kemana, pandangan matanya kosong, Andini dan Ramon hanya menarik nafas dalam, melihat anaknya yang di juluki Macan Asia dan ditakuti banyak lawan bisnisnya benar benar sudah terpuruk, Reno harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya karena Istri kesayangn nya harus mengalami koma.
Andini menangis terisak melihat sikap Reno yang terlihat lemah dan murung, Ramon merangkul pundak Andini memberikan ketenangan pada istrinya.
"Sudah lah Mah, jangan menangis terus, kau pun harus sabar menghadapi Reno, mungkin ia masih syok,, kita harus terus beri dukungan dan kasih semangat pada Reno"
Setelah Dr Iskandar periksa keadaan Delena, Reno kembali mendekat dan duduk di samping istrinya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
@ BERSAMBUNG
@Yuk terus dukung Author dengan cara LIKE setelah membaca, beri Author VOTE/HADIAH dan sertakan juga KOMENTAR positifnya.
Malam itu frans dan Tommy berkumpul di Rumah Sakit di ruangan khusus klurga Ramon, mereka sedang membicarakan perencanaan peresmian Mansion baru Reno dan Delena yang akan dilaksanakan besok pagi di hari weekend, para pejabat dan orang orang penting berikut pengacara yang berada di perusahaan Reno pun turut hadir mengikuti acara meeting kluarga.
"Malam Tuan besar? Nyonya besar,,?, Sapa frans membungkuk memberi hormat, frans duduk diantara mereka semua yang sudah berkumpul.
"Selamat Malam Tuan Besar, Nyonya?" Maaf saya terlambat, ucap Tommy membungkuk memberi hormat.
"Tidak Tommy, baru saja akan dimulai, duduk lah,,,"
Setelah Tommy duduk disamping frans, Ramon mulai berbicara.
Selamat malam semua, kami sebagai orang tua Reno dan Delena, saat ini kami kluarga besar Mahesa sedang berduka, karena musibah yang dialami mantu kami Delena, besok adalah peresmian Mansion baru Reno, acara tetap dilaksanakan karena undangan tidak mungkin di batalkan, saya mohon kerjasama nya untuk peresmian dan acara Anniversary Reno dan Delena, saya dan istri yang akan mewakili acara besok, sambutan para tamu undangan harus tetap di lakukan dengan meriah, saya tidak ingin membuat malu Reno selaku CEO di Perusahaan terbesar di Asia, jadi saya pinta sekali lagi kerjasama pada rekan yang terlihat dalam acara besok.
"Baik Tuan besar, kami akan menjalan kan tugas dengan baik"
"Baik,, Terima kasih, meeting ini saya tutup, sampai bertemu besok"
"Tuan apakah kami bisa menengok Tuan dan Nyonya" kata salah seorang petinggi di perusahaan.
"Mohon maaf, bukan kami melarang kalian untuk menengok anak kami Reno, tapi Dokter melarang siapapun untuk berkunjung demi kebaikan Reno dan istrinya, kecuali klurga sendri"
"Baiklah Tuan, kami hanya bisa mendo'akan yang terbaik untuk kesembuhan Tuan Reno beserta istri, kalau begitu kami pamit pulang"
Setelah selesai Mereka semua pamit undur diri, tinggal asisten Tomy, Frans, dan Ramon yang berada disana bersama Andini, fanny dan siska.
"Tuan Besar,, boleh aku menemui tuan muda sebentar, ada hal penting yang harus aku bicarakan"
"Baiklah, temui Reno dan ajak dia bicara, tenang kan hatinya frans, aku takut Reno kehilangan jati dirinya, ia jadi pemurung dan tidak banyak bicara, aku takut Reno depresi"
Frans beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu.
"Aku ikut,," fanny yang tiba-tiba ikut berdiri.
"Fanny sudah jangan ganggu kak Reno dulu, Frans ada perlu ingin bicara empat mata sama kakak mu," ucap Ramon memperingati
Fanny mendengus kesal dan duduk kembali ditempat nya, sambil mengerutkan bibir.
Frans berjalan kearah ruangan rawat inap Delena, sampai didepan pintu dengan pelan penuh hati hati Frans membuka pintu dan berjalan masuk kedalam, ia melihat Reno sedang duduk disamping Delena.
"Malam Tuan,," ucap Frans pelan hampir setengah berbisik, karena ia tidak ingin mengagetkan Reno yang masih saja diam melamun, frans menatap iba pada Tuannya, wajah Reno sembab dengan Airmata, tubuhnya terlihat lemas, Aura wajahnya sangat berbeda seperti bukan Reno Mahesa yang terlihat gagah, tampan, percaya diri dan memiliki tatapan membunuh pada setiap lawan nya.
"Frans kau sudah datang?! ucap nya dengan suara pelan dan pandangan kosong
"Bisa bicara sebentar tuan?
Reno mngangguk, lalu berjalan kearah sofa dan mendudukkan tubuhnya di ikuti frans.
"Bagaimana frans? Apa kau sudah menemukan pelaku dalam ponsel istriku,,"
"Masih di proses tuan, tadi pagi sudah kebagian IT untuk mencaritahu nomor siapa yang terhubung di ponsel Nona, tadi sore aku tidak sempat kembali lagi ke kantor karena tadi harus bertemu dengan client"
"Baiklah, aku tunggu kabarnya besok"
"Tuan,, maaf, tadi saat rapat para petinggi di perusahaan cabang menanyakan bagaimana dengan peresmian kapal pesiar di Itali? Karena keadaan Tuan sedang tidak memungkinkan untuk datang kesana"
"Seandainya istriku belum bangun dari koma, aku tidak akan datang, kau yang harus mengganti kan posisiku"
"Aku Tuan,,?! Tapi masih ada wakil Direktur yang bisa menggantikan posisi tuan,, rasanya aku tidak akan mampu menggantikan posisi tuan walau hanya sementara"
"Tidak frans, aku menunjuk dirimu, kau lngsung yang aku tugaskan untuk mengurusi peresmian kapal pesiar, aku lebih percaya padamu dari pada Direktur yang hanya mencari keuntungan sendiri,,,"
"Apakah aku mampu Tuan?
"Kau bisa dan mampu, kau pun memiliki empat bahasa Asing, kecerdasan mu diatas rata rata kau sangat bisa diandalkan frans"
"Baiklah Tuan,, kalau itu permintaan anda, aku akan laksanakan tugas ini sebaik mungkin"
"Terima kasih frans"
"Bagaimana keadaan Nona Delena?
"Hah! Reno menghela nafas berat, menghembus kannya kasar "Entah lah frans" menundukan kepalanya sambil mengeratkan kedua jemarinya.
"Yang sabar tuan,, semua akan baik-baik saja, yakin lah bahwa Nona akan kembali pulih lagi" ucap Frans menghibur
"kau tau frans? semnggu sebelum peristiwa ini terjadi, Delena sering mengatakan hal hal yang tidak biasanya, seakan perkataan sebuah firasat kalau dia akan pergi jauh dan meninggl kan aku,," perkataan Reno terbata, cairan bening sudah kluar bebas begitu saja, ia mengusap kasar airmatanya, isakan tangisnya terdengar lirih
"Tuan,," frans menepuk pelan pundak Reno, menyadarkan lamunan nya "Sabar lah Tuan, yakin lah pasti ada hikmah dari semua kejadian musibah ini, mungkin Tuhan telah merencanakan sesuatu yang indah kelak buat kluarga Tuan dan Nona Delena,," tutur Frans bijak, dengan mata berkaca-kaca.
Reno mngangkat wajahnya, menoleh pada frans yang berada di sampingnya "Terima kasih Frans, kata kata mu sangat menyentuh hatiku, kau bukan saja Asisten ku tapi juga penasehat ku, ku berharap kelak kau mendapatkan jodoh yang baik, sebaik istriku"
"Semoga saja Tuan,," frans tersenyum hangat pada Reno yang masih terlihat sedih.
"Baik lah Tuan, aku permisi dulu, besok aku dan para petinggi perusahaan akan menghadiri acara peresmian Mansion da Anniversary Tuan, baru saja tuan Ramon memanggil kami semua untuk hadir disini dan membicarakan pelaksanaan Besok,,,"
"Terima kasih frans, semoga semuanya berjalan dengan lancar"
Setelah Frans pamitan, Reno berjalan mendekati ranjang Delena, menatap kembali wajahnya, mengelus lembut pipinya, Reno teringat kembali saat-saat sedang bersama istrinya, Delena yang manja dan selalu dibikin kesal oleh tingkah laku jahil Reno, selalu Reno yang dibuat bucin oleh istrinya, ia tidak ingin jauh dari Delena bila ada didekatnya, bermanja bersama dan bermesraan setiap hari itu adalah kebiasaan mereka berdua, bila ingat itu semua hati Reno begitu sakit dan hancur, Airmata mengalir deras dari kedua bola matanya, ia terduduk lemas dan berbisik lembut di telinga Delena.
"Sayang ku,, cinta ku,, ku mohon jangan pernah tinggalkan aku,, aku tidak sanggup hidup tanpa mu, bila kau pergi ajak aku bersama mu, jangan buat aku menderita tanpa dirimu di sisiku"
Cinta yang tulus adalah sebuah ikatan janji dua orang insan yang saling menyayangi, maka jangan pernah bermain main dengan cinta, atau permainkan cinta, karena cinta yang tulus tidak akan datang dua kali (by Enny)
♥️🌹♥️🌹♥️🌹♥️
@Bersambung
@Yuk terus ikuti kelanjutan nya di episode berikutnya, jngan lupa setelah membaca langsung LIKE, dan kasih Author VOTE/HADIAH sertakan juga KOMENTAR positifnya
@Happy Reading😍
Hari peresmian Mansion baru Reno tetap di laksanakan, semua orang dari kalangan orang penting, pejabat, petinggi perusahaan, para sahabat dan pembisnis ikut hadir merayakan kemewahan Anniversary, Ramon dan Andini sebagai Tuan rumah mengganti kan Reno menyambut para tamu undangan, acara yang digelar sangat mewah itu berjalan lancar, Ramon pun selaku Ayah dari Reno memberikan kata sambutan dan penghormatan pada para tamu dan berdiri diatas panggung di ikuti seluruh anggota keluarga, Andini yang dengan setia berada di samping Ramon, siska, fanny, Frans dan Tommy.
Selamat siang para hadirin semua, kami Ramon Mahesa selaku orang tua dari Reno Prayoga Mahesa mengucapkan banyak terimakasih pada seluruh tamu undangan yang sudah hadir di perayaan Anniversary putra dan putri kami Reno Prayoga Mahesa dan Delena Ayundia Sanjaya ini, dan juga untuk meresmikan Mansion baru Klurga kecil Reno Mahesa.
Mohon maaf yang sebesar besarnya kalau Anak kami Reno tidak bisa hadir di tengah tengah kalian semua dikarenakan Anak kami Delena sedang mengalami musibah dan Reno sedang menunggui istrinya di Rumah sakit, dan kami sebagai orang tua dari Anak dan mantu kami mohon keikhlasan doa kalian semua untuk anak kami Delena Ayudia Sanjaya, yang sedang mengalami koma" ucap Ramon dengan mata berkaca-kaca
semua orang yang hadir sangat kaget dan turut prihatin atas musibah yang menimpa kluarga Reno
Ramon berhenti sejenak dan meneruskan pidato nya "Aku dan seluruh klurga besar Mahesa mengucapkan banyak terima kasih atas Doa dan dukungan kalian semua yang sudah hadir disini, terima kasih wassalam mualaikum,,,".
Tommy yang ditunjuk sebagai Mc mulai mngambil alih berbicara di depan para tamu undangan.
"Baik lah Tuan dan Nyonya semua, sekarang mari kita lanjutkan acara berikutnya, yaitu memotong kue Tart lima tingkat ini sebagai simbul kebahagiaan Tuan Reno Mahesa dengan Nyonya Delena, yang akan di potong oleh perwakilan kedua orang tuanya Nyonya Andini dan Tuan Ramon"
Andini dan Ramon maju kedepan, mereka berdua mulai memotong kue tart itu, suara tepukan tangan bergemuruh dari para tamu undangan, Acara yang diadakan di area taman Mansion itu semakin meriah, mereka menikmati berbagai hidangan makanan diatas meja dan hiburan yang sudah tersedia.
Sore itu acara pun telah usai, para pelayan dan penjaga sibuk bereskan semua sisa acara Peresmian Mansion dan Anniversary, sementara Ramon dan Andini pamit kembali pulang ke Mansion nya.
Sementara Frans sedang berdiskusi dengan orang bawahan nya, saat anak buahnya telah pergi, seseorang telah memeluknya dari belakang. "Sayang,, aku kangen," pelukan erat itu membuat frans kaget.
"Fanny jangan seperti ini, tidak enak dilihat yang lain" kata frans memperingati, tapi fany yang jahil malah terkekeh
"Aku tidak peduli sayang,,, biarkan semua orang tau, kalau kita saling mencintai"
Frans membalikkan badannya "Dasar anak nakal" menarik hidung mancung fanny "Kau tidak takut kalau Nona siska tau, dia masih ada disini,,,"
"Ahh,, Apa kau tidak tau Mas? atau pura pura bodoh! lihat kelakuan asisten tommy dan Tante siska, mereka sama-sama suka tapi pada jaim,,,"
"Apa kau bilang?! Tommy dan Nona Siska saling suka? tanya frans mendelikan matanya tak percaya
"Ahh! fanny menghela nafasnya "Apa kau tidak tau Mas, kalau mereka wanita dan pria dewasa tapi tidak mau saling ungkap perasaan mereka masing masing,,"
"kalau memang Tommy menyukai nona Siska kenapa tidak ia ungkapkan perasaan nya, seharusnya sebagai laki laki sejati gantle donk"
"Ku rasa kak Tommy sudah takut duluan melihat Tante yang dingin dan cuex,," hahahaha....Fanny terbahak
"Tetap saja Asisten Tommy harus berani sebagai seorang pria sejati, mana Nona siska tau perasaan nya kalau tidak diungkapkan"
"Ohh yaa,,, Apa dulu mas frans seperti itu? rasanya kak Tommy tidak jauh beda dari Mas frans, malu malu tapi mau" goda fanny terkekeh
"Haiii gadis kecil mulai bandel ya,,,"
Fanny berlari kecil,, Frans mengejar nya, dua orang remaja yang sedang kasmaran, tentu saja membuat pelayan dan para penjaga melihat kearah mereka, suara gelak dan tawa mereka mengundang semua orang yang berada di Mansion melihat kearahnya, tak kecuali Siska dan Tommy yang sedang menikmati makan berdua di meja makan, karena mereka berdua baru sempat menikmati makan sore karena banyak nya tamu yang datang dan mereka harus menemani setiap tamu yang datang.
'Suara tawa siapa itu? Siska menghentikan makannya sambil mendengarkan suara dua orang ditaman.
"Seperti nya Nona fanny dan asisten frans" jawab Tommy menimpali.
"Ada apa dengan mereka berdua, berteriak sambil tertawa cekikikan, mereka bukan anak ingusan lagi,," Siska yang terlalu posesif pada keponakan nya itu,ia beranjak dari duduknya.
"kau mau kemana? makan mu belum selesai Nona" tanya tommy, ikut berhenti makan
"Tentu saja ingin melihat mereka,," ucap siska berjalan meninggalkan meja makan menuju taman.
"kau memang keras kepala Nona,, tapi sikap mu itu membuat ku jatuh hati, Ahh,, bodoh,, bodoh,, kenapa aku sendiri tidak berani menyatakan nya,,," gerutu Tommy kesal pada diri sendiri, lalu melangkah pergi meninggalkan meja makan dan menyusul siska
Sementara Fanny dan frans terus saling kejar-kejaran layak nya anak kecil yang sedang bahagia, para pelayan dan tukang kebun ikut tertawa melihat dua orang yang sedang kasmaran,
"Kena,, kau mau lari kemana lagi? frans menangkap fanny dari belakang, dan memeluk nya erat.
"Ampun sayang,,, ampun,, sudah geli,,aku nyerah,,," kata fanny sambil cekikikan.
"Fanny!
Teriak Siska yang sudah berdiri diantara mereka, Frans terkejut dan melepaskannya pelukan nya "Apa yang sedang kalian lakukan disini, lihat semua pelayan dan penjaga melihat ulah kalian! wajah siska terlihat kesal dan marah.
"Maaf Tante,, aku kan hanya bercanda,," tutur fanny menundukan wajahnya
"Bercanda,,? kamu bukan anak bocah Tk lagi fanny? belajar lah dewasa" siska melipat kedua tangannya didada.
"Maaf Nona,, ini salah ku, tak seharusnya aku becanda seperti tadi pada Nona fanny"
"Kau harus tau batasan nya Frans, apa lagi sampai menyentuh tubuh fanny, kau bekerja bukan untuk bercanda dengan fanny, tapi kau harus bertugas dengan baik sebagai Asisten Reno yang sangat di percaya dan jadi andalan kelurga Mahesa"
"Tante! kenapa harus menyalahkan frans sih! kami hanya bercanda dan frans juga butuh hiburan,, tidak harus setiap hari melihat kertas dan laptop diatas meja" bantah Fanny membela
"Sudah nona fanny,,. jangan bicara begitu pada Non siska,, aku minta maaf karena sudah berani menyentuh Nona"
"Maafkan aku Nona Siska" frans membungkuk memberi hormat "Maaf saya permisi dulu, lain kali tidak akan terulang lagi" frans berjalan pergi meninggalkan taman itu.
"Frans,,,! teriak fanny yang kesal dengan kelakuan Siska "Tante ini kenapa sih! kenapa bicara begitu pada Frans! seharusnya tante tidak boleh bicara begitu dan menyalakan Frans" ucap fany getir sambil mengusap kasar Airmata nya.
"Tante hanya menjaga kamu fanny,,,? tante tidak ingin nasib mu sama seperti dulu?!
"Ahh,,, Tante egois hanya mau menang sendiri, tanpa mau mengerti perasaan aku! tante sama saja seperti papa,, Frans bukan orang seperti yang ada dalam pikiran tante! hiks,, hiks,, fanny berlari pergi meninggalkan Siska Sendri.
"Fanny,,, tunggu dengar kan penjelasan Tante, Fanny kau mau kemana?!...
Fanny terus berjalan tanpa pedulikan panggilan Siska.
🌿🌿🌿🌿🌿
@Bersambung
@Yuk ikuti terus kelanjutan nya dan jangan lupa terus dukung Author dengan cara LIKE setelah membaca, Kasih Author VOTE/HADIAH dan sertakan juga KOMENTAR positifnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!