Farel dan Farhan lulus sarjana S2, mekipun mereka tergolong sangat muda namun kepintarannya sama persis dengan sang bunda.
Hari ini mereka tepat berusia 22 tahun, Hari ini Leo meyuruh Farel dan Farhan untuk mengurus perusahaannya dan Mereka ditempatkan menjadi CEO muda disana. Mereka menempati perusahaan yang berbeda meskipun itu sama-sama perusahaan milik sang Ayah. sedangkan Ina ia sudah lulus menjadi dokter kandungan dan ia praktek dirumah sakit yang Leo khusus buat untuknya.
Hari ini hari pertama sang Anak laki-laki Leo bekerja di perusahaan sang Ayah. Mereka masih tinggal bersama dimansionnya bersama buyut dan Opa mereka.
Tok.... Tok... Tok... Tok...
" Abang bangun " ucap sang Bunda
" Pagi bunda sayang... Abang sudah bangun ko... " sapa nya
" Wah... anak bunda sudah rapi... semangat sekali ke kantornya " ucap Sisil sambil terseyum
" Kamu tunggu dibawah ya... bunda mau lihat kamar Ehan... " ucap Sisil melangkah pergi
Tok.... Tok... Tok... Tok...
" Kaka bangun " ucap sang Bunda
" Lima menit lagi bunda " ucapnya
Sisil pun masuk kedalam kamar sang anak dan membuka jendelanya agar udara dan sinar mataharinya bisa masuk kedalam ruangan tersebut
" Bunda tunggu dibawah " ucapnya
" Iya bunda " ucapnya melangkah pergi menuju kamar mandinya meskipun iya sangat ngantuk berat.
Mereka sudah berkumpul disana dan melakukan ritual mereka dengan sarapan bersama agar mereka lebih dekat dan akrab mekipun semuanya tampak sibuk.
" Farel , Ehan... Kamu ikut Ayah keruangan kerja ayah " ucapnya
" Kalau begitu Ina pamit ya mom.. " ucapnya menyalami kedua orang tuanya.
Ina segera pergi dengan supirnya menuju rumah sakitnya tempat ia praktek, iya praktek bersama Satria yang kebetulan entah disengaja mereka satu kampus dan satu tempat kerja.
Sekarang Ehan dan Farel sudah berada di ruang kerja sang ayah.
" Farel Hari ini Ayah tempatkan kamu memegang perusahaan ayah yang bernama Wj Grup... sedangkan Kamu Ehan memegang perusahaan ayah yang bernama JSL grup " titahnya
" Ehan ga mau jadi CEO " ucap Ehan ketus
" Ehan... Mau tidak Mau kamu harus bisa mengelolanya... itu nantinya akan jadi perusahaan mu... " ucap Leo
" Tapi ayah... "
" Ayah ga mau ada alasan... pokonya Ayah minta Kamu lakukan " ucapnya
Dengan terpaksa Farel dan Farhan pun menyetujuinya dan mereka segera pergi menuju perusahaan masing-masing.
Sementara ditempat lain yaitu di Amerika Natali penyakit jantungnya kambuh dan mengharuskan Iya dirawat dirumah sakit yang ada disana, Leo pun segera diberitahu oleh Bagas tentang keadaan Natali sekarang.
" Sayang " ucapnya pada sang istri
" Iya Mas... " ucapnya
" Momi Sakit " ucapnya
" Apa " Sisil kaget
" Kita harus segera Kesana " jawab Leo
" Baik Mas... Aku akan memberitahukan Oma dan ayah... siapa tau mereka mau ikut " ucapnya
Dan benar saja Sang Oma dan Ayah mertua pun memutuskan untuk ikut bersama Sisil dan Leo sementara disini iya kebingungan tentang anak-anak nya meskipun mereka sudah besar namun Sisil masih menganggap mereka masih kecil.
Hari ini ketiga anak Leo pulang dari pekerjaannya dan berkumpul bersama Sisil memang sengaja membuat mereka pulang cepat.
" Sayangnya bunda... Bunda mau bicara sesuatu sama Kalian... " ucap Sisil
" Bunda ada apa " ucap Ehan
" Bunda, Ayah, Oma buyut dan Opa mau pergi ke Amerika.. Oma Natali sakit... kami berniat mau menjenguknya " ucap Sisil
" Mamah pergi saja... Ehan banyak kerjaan.. mana sebulan ini Ehan harus pergi ke Bandung untuk meyelesaikan cabang pembangunan disana " jawabnya
" Farel juga sibuk... Cabang di Surabaya juga sedang bermasalah... Farel akan Kesana dan menetap Di sana selama cabang itu bermasalah... " ucapnya
" Ga papah ko bunda.. Ina disini saja " ucapnya
" Ayah ga akan tega jika meninggalkan putri ayah sendirian " ucap Leo memeluk sang putri perempuan satu-satunya
" Gimana kalau Kamu bunda titipin dirumah Mamah Yesi... mau " tawar sang Bunda
" Tapi bunda... " ucapnya protes
" Demi kebaikanmu... tidak lama deh bunda janji " ucap Sisil
" Ya udah deh... asal Bunda tidak lama " ucap Ina kecewa
" Kami akan berangkat besok.. Oma buyut pasti merindukanmu " ucap sang Oma pada Ehan
" Oma... Ehan sudah besar jangan peluk-peluk nanti malah ga ada cewe yang sukq Ehan lagi " jawabnya
" Emang Ehan laku " cibir sang Opa Marco
" Ih.. Opa.. bukanya Ehan ga laku tapi Ehan ga mau salah pilih... belum ada yang menggetarkan jiwa dan raga Ehan ... " ucapnya mampu membuat Semua tertawa
Lalu mereka pergi ke kamarnya masing-masing untuk bersiap makan malam bersama untuk yang terakhir sebelum mereka pada sibuk.
Setelah selesai Baik Farel segera masuk kedalam kamarnya sedangkan Ehan pamit untuk nongkrong bersama teman-teman. Dan Ina sudah tidur di kamarnya.
Sisil segera menghubungi Yesi untuk meminta ijin padanya menitipkan sang Putri kesayangannya.
Tut... Tut... Tut... Tut...
" Halo... Yesi " ucap Sisil
" Iya Sil... ada apa " ucap Yesi
" Bolehkah aku titip Ina bebrapa hari dirumahmu... Aku dan Mas Leo, Oma dan ayah akan berangkat ke Amerika menjenguk Momi Natali yang sedang sakit " ucapnya
" Ga usah dijenguk Nene lampir itu mah... oh iya buat my princess Ina... mau selamanya tinggal di rumahku juga silahkan " godanya
" Ih itu mah maunya Satri atau mamahnya " ucap Sisil
" Aku mah setuju banget Ina sama satria " ucapnya senang
" Ah kamu ada-ada aja... aku cuma mau sampaikan itu... sampai ketemu besok ya " ucap Sisil
" Ok Sil.. bye " ucap Yesi mematikan teleponnya
Sisil pun segera masuk kekamar untuk beristirahat di kamarnya bersama sang Suami.
Ehan sekarang sedang nongkrong dengan teman-teman dicafe, Ehan ditemani Riki dan Niko mereka sedang santai mengobrol sampai akhirnya mereka melihat Dona disana.
Dona adalah kekasih Farel, iya seorang model dan bintang sinetron mekipun hubungan mereka ditentang oleh Leo tapi mereka masih berpacaran dan Farel sangat menyayanginya. Padahal sifatnya sombong dan galak.
" Ehan... bukanya itu Dona.. cewe Abang Lu " ucap Niko
" Eh anjim.. benar itu Dona " ucap Riki
" Sialan... dia malah jalan sama om-om... kan ga tau diri " ucap Ehan
" Gimana Kalau lu kerjain... " ucap Niko
" Otak lu memang cerdik " ucap Ehan
" Gue Foto lu cewe sialan... biar viral dan reputasi lu jelek... " ucap Niko
" Lu rekamin gue... gue mau pura-pura jadi Abang Gue... Gue rapihin dulu rambut ' ucapnya
" Udah Cakeh Han... " ucap Riko
" Gue beraksi dulu ya " ucap Ehan
Ehan pun melangkah menuju tempat duduk Dona dan om-om berada.
" Pantas saja Abang Farel bilang dia sibuk... ternyata memang dia sibuk.. dengan laki-laki lain... " batin Ehan
" Dona.. " ucap Ehan mampu membuat Dona kaget dan berdiri
" Ini Farel atau Ehan.. aku bingung " batin Dona
" Kamu ngapain disini sayang " ucap Ehan yang pura-pura menjadi Farel
" Farel... em... ini tidak seperti yang kamu lihat... dia ini... em... klien aku " ucapnya terbata-bata
" Terus gue akan percaya gitu... najis tapi aku harus pura-pura baik sama dia seperti ka farel " batin Ehan
" Klien.... " ucap Ehan pura-pura heran
" Jadi gini loh Sayang... Om Ferdi ini mau Menawari aku membintangi produk barunya... untuk iklan produknya gitu lah sayang " ucapnya salah tingkah
" Oh begitu... sudah ini kamu mau kemana " tanya Ehan lembut
" Syukurlah si Farel bodoh percaya sama aku " batin Dona
" Aku mau kekantor ya untuk membahas lebih detail mengenai produknya sayang... " ucap Dona dengan nada manja
" Padahal aku kangen sayang "
" Aku janji deh besok aku akan luangkan waktu untuk jalan-jalan bersamamu " ucapnya dengan terseyum senang
" Ya udah aku pergi ya Sayang... ini tadi mamah persen mau makanan diresto ini jadi aku bawakan " ucapnya sambil terseyum dan melangkah pergi parkiran
Disana Kedua teman Ehan memberitahukan bahwa Dona dan si Om Ferdi akan pergi meninggalkan Restoran itu.
Untungnya Ehan sedang menggunakan motor jadi iya tidak ketahuan jika membuntuti Dona. Kedua teman Ehan pun segera pergi ketika melihat Dona pergi mereka semua membuntuti Dona sambil merekamnya hingga akhirnya tiba disebuah hotel.
Merekapun segera turun dari sana . Dona tak cukup pintar menganai Aset kekayaan keluarga Farel, hotel itu adalah hotel yang dibangun Sisil dan dikelola oleh Ehan.
Ehan dan teman-teman berkumpul untuk merencanakan sesuatu.
" Hahahaha malah masuk sarang singa... " ucap Ehan
" Ya udah Ehan... sikat dia... " ucap Niko
" Jangan Dulu... kita buat dia hancur dong... Dia sudah berani mempermainkan perasaan Abang gue... " ucap Ehan
" Baner juga lu Han " ucap Riki
" Gue punya ide... " ucap Niko
" Lu pakai kamera tersembunyi disini... sebagai bukti perselingkuhanya" ucap Niko menempelkannya di baju Ehan
" Nanti gue teleponin temen gue buat liput ini... pasti dia bakal seneng dan Gue jadi punya duit... coy " ucap Riki
" Ah Lu duit Mulu " ucap Niko dan Ehan
" Bentar dulu... Biarkan mereka indihoy dulu " ucap Niko
" Sialan Lu " ucap Riki
" Eh biar ketauan bugilnya " ucap Niko
" Jadi kan dia nanti malu sendiri... pikiran lu pada memang mesum " ucap Niko
" Lu aja ga jelas ... ngomongnya " ucap Riki
Ehan pun menanyakan kamar yang dipesan oleh Dona. dengan sigap iya pun segera menuju kamar itu.
Ting...Tong....Ting...Tong...
" Ko ga ada siapa-siapa " ucap Dona
Ting...Tong....Ting...Tong...
" Siapa Sih... rese banget ga tau lagi enak-enak nya " Dona pun mencoba membuka pintu kamar hotel tersebut
Ceklek,,
" Farel " ucapnya kaget dan Farel langsung menerobos pintu kamar tersebut
dan benar saja Dona hanya mengenakan kimono handuk dan dikamar itu pakaian berserakan dilantai dan sang Om Ferdi pun sedang telanjang bulat
" Jadi gini kelakuanmu dibelakang ku " ucap Ehan pura-pura jadi Farel
" Ini tidak seperti yang kamu pikirkan sayang " ucap Dona
" Lalu apa " bentaknya
" Kamu tidak sopan... pergi sana " usir Om Ferdi
" Diam Kamu... " Ehan menonjok Om Ferdi tersebut
" Sudah Farel... kamu salah paham " ucapnya sambil menangis
" Ini yang kamu bilang salah paham " ucap Patel membuka tali kimono Dona dan benar saja Dia sedang tidak mengenakan pakaian apa-apa
" Farel aku sayang kamu... kamu ga pernah ada waktu buat aku... jadi aku kesepian " ucapnya sambil menangis
" Bukanya Kamu yang selalu bilang Sibuk... sibuk... dan Sibuk... hah " bentak Ehan sambil mendorong Dona hingga jatuh kelantai
Ehan pun segera pergi dari sana dengan perasan kesal meskipun ia bukan Ferel tapi jika iya diposisi Farel iya pun akan melakukan hal yang sama.
Dona mencoba mengejar Farel. Namun saat iya membuka pintu kamar hotel tersebut para wartawan pun datang dan iya segera diserbu banyak pertanyaan dan diliput oleh media dan Awak media masuk kekamar tersebut karena Dona mencoba menghindari ya namun lupa menutup pintu karena awak media itu sangat banyak
Lalu hasil rekaman itu, Ehan Kirimkan pada handphone sang Abang meskipun berat, Farel terima dengan lapang dada.
Ehan segera pulang ke mansion nya dilihat semua orang sudah terlelap dalam tidurnya, ehan pun pergi menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya.
.
.
.
.
.
Bersambung....
Halo Semua,.
Kisah ini lanjutan dari kisah anak-anak Sisil dan Leo ya.. namun disini aku ceritakan sudah menjadi dewasa.
So... Ikuti terus kisahnya...
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan Dukung Aku dengan cara
Like....Komen..... dan Vote ......
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua....
Karena Doa yang baik akan kembali kepada orang memberi Doa.... 😁😁😁
Keesokan harinya,,
Seperti biasa Sisil meyiapkan sarapannya dan membangunkan satu persatu anggota keluarganya.
Tok.... Tok... Tok... Tok...
" Abang bangun... " ucap sang Bunda
" Pagi bunda sayang... Abang sudah bangun ko... " sapa nya dengan wajah lesu
" Wah... anak bunda sudah rapi... semangat sekali ... barang-barang kebutuhan Abang sudah dimasukin koper " ucap Sisil sambil terseyum
" Sudah bunda " dengan raut wajah yang kurang bersemangat
" Abang Kenapa... " tanyanya
" Ternyata Ayah benar.. Dona memang tidak sebaik yang Abang pikir " ucapnya dengan wajah sedihnya
" Bunda sudah lihat beritanya tadi pagi... Abang yang sabar ya... pasti Allah akan kasih Abang jodoh yang lebih baik dari Dona... percayalah " ucap Sisil menenangkan nya
" Iya bunda... " ucapnya terseyum
" Kamu tunggu dibawah ya... bunda mau lihat kamar Ehan dulu... " ucap Sisil melangkah pergi
Tok.... Tok... Tok... Tok...
" Kaka bangun ka... " ucap sang Bunda
Ceklek,,
" Kaka ayo bangun... bunda punya gosip terbaru... " ucapnya
" Gosip apa bunda " ucapnya langsung bangun namun matanya masih tertutup
" Kamu mah kaya netizen.. ada gosip baru semangat... cepat mandi sana ... kan kamu hari ini harus kebandung " ucapnya
" Oh iya... bunda hampir Ehan lupa... " jawabnya
" Ayo cepat bangun... ini barang-barang nya sudah dimasukan koper belum " tanya Sisil
" Belum bunda "
" Kamu ini ya... cepat mandi Ehan... atau mau bunda mandiin kamu " bentaknya
" Jangan Bunda Ehan dah gede malu " jawabnya
" Eh bunda.. tapi ada gosip apa " ucap Ehan
" Abang sudah putus sama Dona " ucap Sisil
" Itu mah Ehan udah tau " jawabnya
" Jangan bilang Kamu yang menjebaknya " ucap Sisil dengan wajah curiga
" Ehan selama ini diam.. tapi melihat kemarin kelakuan Dona.. sumpah Bunda rasanya mau aku tonjokkin sampai pingsan " ucapnya
" Ga boleh gitu nak... cepetan kamu mandi... malah ngajak ngobrol " ucap Sisil sambil memasukan beberapa pakaian Ehan yang akan iya bawa ke Bandung
" Iya bunda " ucapnya melangkah pergi menuju kamar mandinya meskipun iya sangat ngantuk berat.
Sisil sudah membereskan koper Ehan iya pun sekarang menuju kamar sang putri kesayangannya.
Tok.... Tok... Tok... Tok...
" Cantik... sudah bangun " ucapnya
Ceklek,,
" Sudah bunda... Ina lagi siapin barang-barang Ina... " ucapnya sambil terseyum
" Anak bunda yang satu ini memang rapi ya orangnya " puji Sisil
" Eh Nak... kamu sudah tahu belum gosip mengenai Dona... pacarnya Abang Farel " ucap Sisil
" Memangnya kenapa Bunda " tanyanya
" Mereka sudah putus... Dona selingkuhi Abang dan ka Ehan yang membantu membongkar perselingkuhannya " ucap Sisil
" Wah Ka Ehan keren ya bunda " ucap Ina
" Meskipun Ka Ehan itu orangnya bar-bar tapi dia sebenarnya peduli sama Kamu dan Abang... " ucap Sisil
" Ia Bunda.. "
" Kamu sudah beres... bawa kopernya sekalian kita makan dulu sekarang " ucap Sisil
Merekapun segera menuju ruang makannya dan sarapan bersama-sama sebelum mereka pergi dengan tujuan berbeda.
Farel segera pergi mengunakan taksi menuju bandara sebelum iya terbang ke kota Surabaya, sedangkan Ehan segera pergi melajukan mobilnya menuju Bandung tak lupa ia pun mengajak Niko yang menjadi asisten pribadinya.
Sekarang Leo dan Sisil Terlebih dahulu mengantarkan Sang putri kesayangannya menuju rumah Yesi. sedangkan Oma dan Marco pergi duluan ke bandara dan sedang menunggu mereka.
.
...****************...
.
Ting...Tong....Ting...Ting...
Ceklek
" Sisil.... " ucap Yesi
" Yesi... maafkan merepotkan mu " ucap Sisil
" Tidak apa-apa Ina sudah ku anggap sebagai anakku " ucapnya
" Ina ... sayang yuk masuk " ajak Yesi
" Yesi.. aku ga bisa lama-lama sebentar lagi aku akan pergi ke bandara... aku titip Ina ya... sekali lagi terima kasih dan maf sudah merepotkan mu... Aku pamit " ucap Sisil
" Hati-hati dijalan " ucap Yesi
" Ina sayang... bunda sama ayah pamit... kamu baik-baik disini ya... kalau ada apa-apa hubungi bunda ya Sayang " ucap Sisil memeluk Ina
" Ayah pasti akan sangat merindukanmu " ucap Leo yang kini memeluk Ina
" By sayang " ucap Mereka
" By Bunda... by ayah... " ucapnya dengan wajah sedih ini baru pertama kalinya mereka berpisah
Sisil dan Leo pun segera pergi melanjutkan perjalanan menuju bandara. sedangkan Ina dibawa Yesi kedalam rumahnya.
" Selamat datang di rumahku Ina cantik " ucap Satria
" Iya makasih " ucapnya
" Anggap saja ini rumah kamu sendiri " ucap Yesi
" Makasih Mamah Yesi... " ucapnya
" Aku tunjukkin kamarnya " ucap Satria
" Ga usah ... biar mamah aja yang tunjukkin " ucap Yesi
" Ga mau ... Satria juga mau ikut " ucapnya
Akhirnya Satria dan Yesi menunjukan kamar Ina, disana terlihat rapi dan bersih.
" Gimana... Kamu suka " tanyanya
" Suka Mamah Yesi... " ucapnya
" syukurlah kalau kamu suka... sekarang kamu istirahat dulu disini ya... mamah mau siapkan makanan untukmu " ucap Yesi
" Iya mah... Ina biar Satria temani " ucap Satria
" Jangan... ga boleh berdua-duaan didalam kamar... kamu belum muhrim " ucap Yesi
" Kami ga akan melakukan yang macam-macam ko mah " ucap Satria
" Tetap jangan " ucap Yesi menjewer sang anak
" Ampun mah ampun " ucapnya merasa kesakitan
" Sekarang kamu ikut mamah " ucap Yesi membawa sang anak pergi dari kamar itu
Ina pun membereskan pakaian yang ada di koper ya kedalam lemari, Setelah selesai iya pun segera membaringkan tubuhnya dan beristirahat tak terasa ia pun tertidur pulas.
.
...****************...
.
Sedangkan Leo, Sisil, Oma dan Marco sekarang sudah berada didalam pesawat menuju Amerika. setelah menunggu cukup lama akhirnya mereka sampai disana dan segera menuju rumah sakit tempat Natali di rawat.
Setelah sampai disana Barulah Leo dan keluarganya menuju kamar Natali. disana terlihat Natali sedang tak sadarkan diri dan keadaanya pun mengkhawatirkan dengan berbagai alat yang dipasang di dada, hidung dan tangan.
" Mas kapan kita bisa kedalam untuk berbicara dengan Momi " ucap Sisil
" Sabar sayang... Momi belum sadarkan diri " ucap Leo
" Aku kasian pada Momi " ucapnya
" Sama... " ucap Leo
" Semoga keadaan Natali cepat sadar dan sembuh " ucap Oma
" Oma Kita pergi dulu ke apartemen Leo... " ucapnya
" Iya Kita beristirahat dulu Oma " ucap Sisil
" Baiklah... "
Merekapun segera menuju Apartemen Leo yang tidak terlalu jauh dari Rumah sakit dimana Natali di rawat. sesampainya disana mereka beristirahat disana Karena mereka merasa sangat lelah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!