prolog
pengenalan tokoh
Nada safaira 21thun, seorang gadis sederhana yang hidup sebatang kara, mencukupi kebutuhan hidupnya dng menjadi seorang tukang ojek, ia juga mahasiswa disalah satu kampus ternama
Revandra ambara 32thun, duda anak 1, seorang yang dingin, kejam,dan tidak bnyak bicara, pengusaha sukses, ia juga ketua dari sebuah anggota mafia eangle blood
Nurra avia ambara 21tahun, sahabat dan teman satu kampus Nada, ia juga adik dari Revandra, putri kedua keluarga Ambara
Darren sky 25thun, seorang yg misterius, kekasih Nurra, sekaligus rival dari Revandra, ketua dari anggota mafia Lionsky
Adi Ambara 60thun, ayah dari Revandra dan Nurra,
Millani Ambara 56thun, ibu dari Revandra dan Nurra
Zakia nirmala Amabara 5thun, putri kecil Revandra, cucu kesayangan keluarga Ambara
Davian haris 32thun, dosen dikampus Nada, ..
.
.
.
Diingin angin malam tk menghalangi semngat gadis berparas cantik unt mengais rezeki, dengan mengendarai sepeda motor Nada menerobos dinginnya malam..
sambil bersenandung ria, kebiasaan Nada yg tidak pernah hilang, hingga samar-samar terdengar suara tembakan menggema membelah kesunyian malam.
"suara apa itu, ? kayak tembakan ya, haduhh mana sepi lagi ni jalan "" ujar Nada smbil mengurangi kecepatan motornya
tanpa ia sadari dari arah depan ada seseorang yg berjalan kearahnya,
"itu kayak ada orang, malam2 gini kok jalan-jalan ketempat sepi gini sih" Nada berucap sendiri,
hingga sayup-sayup terlihat orang didepannya yg mulai dekat melambaikan tangan kepadanya, Nada terus melajukan motornya sampai mendekati orang didepannya
"ttoolong" pria itu terduduk didepan motor Nada, tanpa pikir panjang Nada langsung turun.
"astaga, anda kenapa tuan ??" Nada panik,melihat bnyak sekali darah di sekujur tubuh pria itu,
"antar saya kerumah sakit terdekat, " pria itu berucap demikian,
tanpa pikir panjang Nada langsung memapah pria itu untuk naik keatas motornya, segera ia menyalakan mtor kesayangannya dan melesat membawa pria yang tidak dikenal itu.
"tuan, tolong tahan sebentar ya, saya ngebut ni biar cepet smpe rumah sakit"ujar nada
tapi tidak ada jawaban, Nada heran sekaligus kawatir,
"tuan, tuan" nada menggoyang-goyangkn kepala pria itu yg menopang pundak nada.
"haduh, !! Ya Allah, ni orang jangan. mati disini dulu dong, "
"diamlah dan cepat bawa aku kerumah sakit"kata pria itu santai tapi tetap memejamkan matanya
"aahhh, syykurlah, saya pikir anda pingsan"
tk lama berselang, sampailah Nada dirumah sakit terdekat, cepat-cepat ia turun dan memapah pria itu dan membawanya masuk,
"suster, suster tolong ..!!!"" Nada berteriak-teriak memanggil perawat disitu
"haiisss, diamlah, lukaku semakin sakit mendengar teriakanmu itu" pria itu menatap Nada tajam
"ya ampun, ditolongin malah nyolot2, kau ini" tanpa sengaja Nada melepas pria itu hingga pria itu oleng karna tubuhnya lemah dengan banyaknya luka tembak,
dann..
Brruukkk...!!!
pria itu jatuh, smbil menarik tangan Nada, mereka terjatuh bersama, dengan Nada diatas pria itu,
tanpa mereka sadari mata mereka saling beradu untuk sesaat, hingga...
"apakah menyenangkan tidur diatasku nona" ucap pria itu lembut,
Nada tersadar dan langsung berdiri, ia pun langsung berlari menghampiri perawat, meminta bantuan.
pria itu terduduk, menyunggingkan senyum tipisnya.
dengan segera suster tersebut mengarahkan ke ruang operasi untuk mengangkat peluru ditubuh pria itu,
saat didepan ruangan operasi suster tersebut menyerahkan Ponsel milik pria itu kepada Nada
"maaf mbak, ini ponsel pacarnya mbak dan tolong segera diurus administrasi nya ya mbak" kata suster tersebut dengan ramah
"maaf sus, saya ini buka pacarnya, kenal aja juga ngk, tadi saya ketemu sama pria itu dijalan udah terluka kayak gitu, makanya langsung saya bawa kemari"
Nada menjelaskn kepada suster tersebut.
"kalau begitu tolong anda hubungi saja pihak keluarganya, mungkin diponsel itu ada bisa mencari info nomor tlp keluarganya, saya permisi " ucap suster itu langsung berlalu..
"eh, eh, sus, !!! hadeehh, trus gimana ini, mana q ngak ada duit lagi. ah, coba buka ponselnya aja deh, pasti adalah nomor keluarganya"
Nada mulai membuka ponsel tersebut, tampak wallpaper seorang gadis kecil yang cantik,
"wah,, apa ini anaknya tuan itu ya, cantik banget"puji Nada
" q lihat panggilan terakhirnya aja deh, "
dan...
"nah ni, pasti orang terdekat tuan itu, langsung panggil aja deh"" Nada meletakkn ponsel ketelinganya,
langsung tersambung dan..
""Hallo tuan, anda dimana??"suara barito disebrang tedengar jelas untuk Nada
"halo, maaf yang punya ponsel lagi dioperasi, ini saya mau kasih tau kalau...""
"dirumah sakit mana, anda siapa !!"pria disebrang berteriak memotong kata-kata Nada,
"dirumah sakit harapan, saya tukang ojek yg nolongin tuan kamu, ngk usah teriak-teriak kenapa, saya ngk tuli ya!!"" nada membalas dengan nada juteknya
tanpa jawaban pria disebrang langsung memutuskan panggilan,
"dasarr..!!"" gerutu nada.
episode 2
"bos terluka, sekarang dirumah sakit, ayo kesana"kata romi
"pantas tadi q cari ngk ketemu, ayo"jawab rekannya
mereka berdua langsung masuk kedalam mobil dan langsung menuju rumah sakit.
tk butuh waktu lama mereka sampai di rumah sakit, buru-buru mereka masuk dan mencari bos mereka, sesampainya didepan ruangan mereka melihat seorang wanita cantik terduduk disitu
"apa kau yang menghubungiku tadi?" tanya romi
seketika wanita itu mengangkat kepalanya,dan menatap kedua pria itu
"iya betul, apa kau mengenal pria yg punya ponsel ini" tanya Wanita itu yang tidak lain adalah Nada
"aku asiatennya, terima kasih sudah mau menolong bos kami"sambil tersenyum rekan romi mengulurkan tangannya kepada nada.
" kenalkan namaku yohan, ini temanku romi, kami berdua asistennya orang yg kau tolong tadi" kat yohan
" oh, hay aku Nada, " nada menerima uluran tangan yohan sambil tersenyum manis.
"kalau gitu aku pulang dulu ya, udah malam juga ini" lanjut Nada
"apa perlu kami antar nona Nada ?" tanya yohan dengan gaya playboynya
tapi romi langsung menginjak kaki yohan,
"awww!! apaan sih Rom, gangguin aja"
"diamlah, disini bos yang paling membutuhkan kita"tegas Romi
"eh, udah-udah, ngk apa-apa tuan yohan, saya bisa pulang sendiri kok, lagian saya bawa motor " Nada langsung berdiri dari duduknya,
"kalau begitu saya permisi"lanjutnya
"tunggu!!"" romi mendekati Nada, Nada menoleh
"ada apa tuan??"
" ini, terimalah"
Nada melihat Romi mengulurkan tangannya yang memegang uang
"oh tidak usah tuan, saya iklas nolongin bos tuan" ucap Nada sambil meperlihatkan senyum manisnya.
Romi.berjalan mendekati Nada,
"terima ini atau ku tembak kau!!""bisik Romi, dan entah dari mana tangannya sudah memegang pistol yg diarahkn dipinggang Nada.
sontak Nada terkejut dan menganggukkan kepala karna takut
"bagus, pergi sekarang!!" Romi menurunkn pistolnya dan berbalik,
Tanpa pikir panjang Nada langsung berlari keluar menuju motornya, nafasnya tersengal-sengal, bahkan jantungnya seakan mau meledak..
" apa mereka ini penjahat ya, kok punya pistol gitu"Nada bicara sendiri, suaranya bergetar krna masih ketakutan.
buru-buru ia menyalakn motornya dan langsung pergi meninggalkan rumah sakit itu.
sampailh Nada dikontrakkn sederhana yang sudah ia tempati selama 5 tahun,
"akhirnya, sampai juga.." nada menghela nafas kasar sambil membuka pintu
Nada terduduk di tempat tidurnya, mengusap kasar mukanya dan langsung merebahkan tubuhnya..
" hooammm... tu orang tadi serem amat ya, apa mereka penjahat , masa iya q nolongin bos penjahat ??"" Nada berkata sendiri
Nada melihat uang digenggaman tangannya yg dari tadi tetp digenggam, lalu menghitungnya.
" Ya ampun, ini banyak bnget!!, ngk salah tu orang, "
Nada terheran-heran,
"ahh, ya udahlah kalau dipikirin ngk akan habis malam ini, lagian ngk mungkin juga q ketemu sama orang-orang tadi. Allhamdulillah Ya Allah, terima kasih, walaupun Engkau memberikan rezeki dengan cara yang aneh tapi q tetap bersyukur..""
"mandi dulu, trus tidur, " Nada beranjak dari duduknya menuju kamar mandi.
..
.
.
.
"bos.." Romi masuk bersma yohan
pria itu menatap kedua asistennya
" bagaimana, kalian berhasil menggagalkan transaksi Lionsky??" tanya pria itu
"berhasil bos, bahkan tangan kanan bosnya berhasil kami lumpuhkan" jawab yohan
"bagus, segera urus administrasi q harus pulang" pria itu berucap smbil bangun dan langsung berdiri meninggalkn kedua asistennya.
episode 3
Matahari pagi mulai menampakkan.dirinya, disebuah mansion keluarga Ambara disibukka. dengan acara sarapan mereka
"selamat pagi" sapa Nurra
" pagi sayang" mama milla membalas pelukan hangat sang putri tercinta
" pagi bibi, " sapa Zakia sambil tersenyum manis
" pagi inces, tambah cantik aja ni syangnya bibi" Nurra mengecup pipi Zakia, langsung duduk disebelah Zakia, mengambil selembar roti dan mengolesi dengan madu, langsung memasukkan kemulutnya, sambil mengunyah Nurra mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang,
"halo"
suara serak disebrang menandakan panggilan telah terhubung
" halo, Nada ntar jemput q ya kerumah." kata Nurra
"hmm, iya"
"kau baru bangun ya, ya ampun Nada ini udah siang, buruan dong""
" iya, iya. q otw ni, bye" panggilan lqngsung terputus
Nurra hanya menggelengkan kepala,
" siapa sayang, "? tanya mama Milla
" temen kampus Nurra Ma, hari ini Nurra ngk bawa sopir, mau barengan sama temen Nurra tadi" jawab Nurra santai
" siapa temen kamu itu, jangan sembarangan cari temen, " papa Adi ikut bicara
" papa, tenang aja teemen Nurra ini orang biasa sederhana, kalian inget ngk waktu q kecelakaan trus kalian lagi dibelanda, nah temen Nurra ini yang jagain Nurra smpe sembuh, dan poinnya dia itu ngk minta imbalan apa-apa alias iklas. " terang Nurra
" oh, temen kamu yang wktu kita kirim hadiah-hadiah sebagai ucapan trima kasih malah dikembalikan kesini lagi itu ya "
" iya ma, mama masih inget rupanya"
" syukurlh, papa ngk mau smpe kamu salah pilih teman" papa Adi menambahkan
" tenang aja pa, oh ya inces, papamu belum.bangun ya, tumben jam segini belum turun, ?" tanya Nurra pada Zakia
" papa.masih tidur Bibi, tadi zakia kekamar papa
kata papa bentar lagi pasti.turun"
dan benar saja
. takk..
takk..
takk..
suara sepatu yg menuruni.tangga, pria dengan postur yang nyaris sempurna berjalan menuju meja makan, tanpa sapaan ia langsung duduk disebelah putri tercinta zakia
'" pagi papa" sapa gadis kecil itu smbil tersenyum manis
" pagi sayang, cepat habiskan sarapanmu, hari ini papa yang akan mengantarmu kesekolah" ucap pria itu yang tak lain adalah Revandra
anak itu menggangguk tanda mengerti
" kak, tumben jam segini masih dirumah, biasanya udah otw " kata Nurra
"diamlh dan nikmati sarapanmu, jangan ikut campur urusan orang dewasa" ucap Revandra dengan tegas
Nurra hanya memanyunkan bibirnya
" gimana dengan perusahaanmu Vandra, ?" tanya papa Adi
" tidak ada masalah, dan itu juga bukan urusan papa, lebih baik papa urus saja usaha papa sendiri" vandra berkata dengan tatapan emosinya
semua terdiam..
" ayo sayang, papa antar"?? Vandra menggandeng tangan putri kecilnya tanpa.berpamitan dengan orantuanya ia langsung berlalu begitu saja.
"pa, sampai kapan Vandra seperti itu pada kita, ini udh tahun ke 6 pa, tapi kenapa dia masih membenci kita " mama milla
papa Adi menghela nafas kasar
" sudahlh ma, biarkan saja, dia mau tinggal disini itu sudah lebbih dari cukup, mungkin dia memang belum bisa memaafkan kita"
Nurra yang melihat orang tuanya bersedih langsung memberikn pelukan
" Mama sama papa yang sabar ya, mudah-mudahan kak Vandra cepet dapat jodoh yang bisa membuka hatinya dan menasehatinya, "
kedua orang tua iti hanya pasrah, penyesalan memang datang terlambat, kenangan masa lalu itu selalu mengganggu pikiran kedua orang tua itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!