NovelToon NovelToon

STORY AFTER MARRIED

Eps 01

Aldrich Yohanes Mahardika ,seorang pewaris tunggal dari Bayu Mahardika & Sinta .

Memiliki perawakan tinggi,berkulit putih,dan pasti nya memiliki wajah yang sangat tampan.

Ia terkenal sebagai laki-laki playboy , Bahkan hampir setiap minggu ia bisa membawa wanita yang berbeda , kecuali wanita yang ibu nya pilih kan untuk segera ia nikahi .

Sampai dimana ia di pertemukan dengan gadis cantik & polos berusia delapan belas tahun.

Di salah satu cafe tempat gadis itu bekerja.

"Tuan , nama gadis itu Nabila" lapor seorang suruhan Aldrich

"Nabila ?! nama yang sangat cantik,"Tatapan netra nya tak pernah teralihkan dari gadis yang sedang mondar-mandir mengantar kan pesanan kepada para pelanggan cafe tempat nya bekerja.

Ya , Nabila adalah salah satu pelayang cafe langganan Aldrich.

Dia adalah pegawai baru,tugas nya adalah sebagai waiters yang bertugas menulis dan mengantar pesanan ke setiap pelanggan.

Gadis malang itu , baru bekerja satu bulan lalu , mengubur ke inginan nya untuk melanjut kan pendidikan nya ke perguruan tinggi.

Setelah ayah nya wafat , ia harus menjadi tulang punggung untuk Ibu dan ke dua adik kecil nya yang berada di kampung.

"Nabila , kaya nya om-om itu liatin kamu terus deh," bisik Nurul salah satu teman kerja nya.

"Ahh udah biarin aja "Jawab nya sama sekali tak peduli.

Dari sekian banyak wanita yang selalu mencari perhatian Aldrich hanya Nabila yang terlihat tidak pernah memperduli kan dirinya , gadis remaja itu justru mengabaikan Aldrich berulang kali.

"Feri , cari tahu siapa gadis itu sebenar nya !" perintah Aldrich kepada sekertaria sekaligus sahabat nya.

Feri hanya melirik gadis tersebut dan menganggukan kepala , tanda ia siap menjalan kan tugas pribadi , dari sahabat nya ini.

Layak nya seorang yang mempunyai pengaruh besar di dunia bisnis , dengan nama Aldrich , Feri pasti mudah menyuruh orang untuk mencari siapa sebenar nya gadis yang di incar sahabat nya itu .

Cukup menarik memang , seorang putra dari Mahardika mengejar seorang gadis remaja , bahkan umur kedua nya nampak terpaut cukup jauh .

Banyak sekali berbagai macam jenis wanita yang mengejar cinta nya , namun baru kali ini Aldrich mengejar perhatian seorang anak remaja , yang sudah jelas selalu berusaha menjauh dari nya.

" Jam berapa kita harus miting ?" Tanya Aldrich kepada Feri yang kini tengah duduk di hadapan nya .

" Dua jam lagi Al ... ah maksud ku tuan ," Jawab Feri tergagap-gagap ketika ia salah memanggil atasan nya saat ini .

" Baiklah , habis kan dulu kopi yang sudah di pesan , lalu kita pergi ," Jelas Aldrich kembali kepada Feri yang langsung di angguki asisten sekaligus sahabat nya .

Pandangan Aldrich pun tetap pada mangsa nya , pria itu sama sekali tidak ingin melihat sekitar yang juga banyak wanita-wanita seksi tengah membicara kan kedua nya .

" Lemon mojito nya kaka ," Ucap seorang gadis kepada para wanita yang duduk di samping meja nya .

Seketika Feri menoleh , menatap wanita dengan senyuman manis di hadapan nya dengan penuh ke kaguman .

Feri kini sama seperti Aldrich , pria itu mengagumi gadis yang baru saja berdiri tidak jauh di hadapan nya .

" Gences tuh ," Ujar Aldrich yang mencolek nya menggunakan sikut dengan pandangan jengah .

Dengan cepat Feri menyentuh bibir nya yang ternyata masih kering .

" Sialan !" Gumam Feri namun masih bisa di dengar jelas oleh Aldrich

" Gw potong gaji lo Fer ! enak aja ngatain gw sialan ," Ancam Aldrich .

" Potong aja nggak apa-apa ," Balas Feri santai tampa beban sedikit pun .

" Cih sombong sekali ," Cicit Aldrich lalu beranjak meninggal kan Feri yang masih duduk di depan meja seraya menatap gadis yang kini tengah berdiri bersama Nabila .

" Main tinggalin aja tu anak !" Dengan cepat Feri menyusul Aldrich yang sudah lebih dulu jalan ke arah luar .

TBC🍀🍀🍀

JANGAN LUPA LOH , LIKE ,VOTE SAMA KOMEN NYA 🙏🤭

Eps 02

Bu uang nya udah Nabila kirim.

Begitulah isi pesan nya kepada sang ibu.

Kehidupan ekonomi nya yang sangat sulit membuat Nabila memberani kan diri untuk mencari uang di salah satu kota besar.

Dengan bekal ijazah SMA nya , ia melamar pekerjaan kesana-kemari.

Bahkan ketika Nabila sangat ingin masuk Universitas , ia harus mengubur mimpi nya dalam-dalam.

Pendidikan adik-adik nya sangat penting untuk saat ini pikir nya.

Dua bulan sudah ia bekerja sebagai pelayan di salah satu cafe coffe yang berada di kota ini.

Gaji nya memang tidak besar , hanya sekita 2jt saja .

Uang ini harus Nabila bagi dua .

1jt Nabila kirim ke kampung untuk ibu dan adik-adik nya.

1jt nya ia bagi kembali untuk bayar kontrakan 500rb , sisa nya ia simpan untuk makan .

Untung saja cafe tempat nya bekerja berada tidak jauh dari tempat ia tinggal saat ini.

Sehingga ia tak perlu mengeluar kan uang untuk ongkos kendaraan.

Tepat pukul 08:00 Nabila keluar dari kontrakan sederhana milik nya.

Cekrek...

Cekrek...

Suara pintu terkunci.

Nabila pun berangkat jalan kaki menyusuri Gang.

Tidak ada sarapan pagi ini , ia berhemat agar uang ini tidak habis di tengah jalan , ya walaupun tak jarang ia hanya memakan satu indomie saja sehari.

Sungguh , ini tidak lebih berat dari pada beban ibu nya dulu , bahkan ia harus mencari uang untuk uang beli beras dan bayaran sekolah Nabila.

Ini saat nya ia yang berjuang , untuk membawa kehidupan ibu dan ke dua adik nya menuju kehidupan yang lebih baik.

"Baru berangkat kerja neng ?"tanya bu neneng tetangga sebelah nya.

"Iya bu , permisi " jawab Nabila ramah sambil menunduk.

"Iya,,iya hati-hati neng"bu neneng kembali menjawab.

"Iya bu terimakasih"jawab Nabila sambil tersenyum.

Sekitar 20 menit , Nabila sudah sampai di cafe tempat nya bekerja.

Seperti hari-hari biasa nya , setelah sampai ia hanya menyimpan tas nya di tempat yang sudah di sediakan.

Nabila pun mengambil cling dan kanebo untuk lap meja dan kursi.

Ada juga Indri salah satu teman nya yang sedang menyapu lantai.

Nurul yang sudah siap untuk pel lantai.

Dan ada Rio yang sudah mulai membuka Rolling dor.

Setelah semua selesai , mereka hanya duduk saja sambil menunggu pelanggan datang.

Tring🔔

Tanda pelanggan masuk.

Seorang pria dengan perawakan tinggi memasuki cafe.

Segara Nurul menghampiri pelanggan pertama cafe ini.

"Silah kan tuan" Nurul menyodor kan buku menu.

"Satu sandwich dan satu americacino"

"Baik lah satu sandwich dan satu americacino , apa ada tambahan ?"

"Tidak !" Jawab pria itu singgkat.

"Mohon di tunggu pesanan nya tuan"jelas Nurul sambil berlalu pergi.

"Rio ada pesenan , satu sandwich sama satu americacino,"Ucap Nurul kepada Rio.

Sementara Nabila hanya bertugas untuk mengantra pesanan dan Indri yang bertugas menjaga mesin kasir.

TING🛎

Tanda pesanan sudah siap.

"Nabil tolong di antar ke meja paling pojok,"Titah Rio.

"Oke Rio,"jawab Nabila sambil tersenyum.

Nabila pun berjalan sambil membawa pesaan.

"Silah kan tuan"Nabila meletakan pesanan tersebut.

"mmmmm , terimakasih" jawab nya sambil menatap Nabila.

Nabila yang mulai di sibukan dengan pekerjaan nya ,ia tidak menyadari ada sepasang mata yang sedari tadi selalu memperhatikan nya.

"Kenapa dia acuh sekali , apa dia sengaja mengabai kan ku ?!" pikir lelaki itu yang tidak lain adalah Aldrich , lelaki yang sejak satu minggu lalu mulai tertarik pada nya.

Aldrich pun mulai melakukan panggilan telepon.

Tut...

Tut...

Tut...

Hallo ...

"Bagai mana , apa kau sudah mendapat kan informasi tentang gadis itu"? tanya Aldrich

Sudah tuan...

"Baiklah , aku ke kantor sekarang , temui aku di ruangan ku nanti !!"

Tut...

panggilan pun terputus.

TBC🍀🍀🍀

JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR ! BERUPA LIKE ,KOMEN DAN VOTE . TERIMAKASIH 😊🙏

Eps 03

Mahadika Group ,adalah salah satu perusahaan proverty besar yang berada di kota B .

Perusahaan yang dulu di pimpin oleh Bayu Mahardika kini telah beralih kepada sang putra tunggal nya yaitu Aldrich Yohanes Mahardika.

Seorang pimpinan yang terkenal angkuh dan kejam , ia bahkan bisa memecat pegawai nya , hanya karena sedikit kesalahan saja.

Kini Aldrich hanya terdiam di kursi kebesaran nya , sedari tadi ia menunggu sekertaris sekaligus sahabat nya itu.

TOK..TOK..TOK

( pintu pun terbuka )

Feri pun memasuki ruangan Aldrich dengan membawa satu berkas di tangan nya.

"Tuan ,saya membawa apa yang tadi tuan minta,"Feri berkata sambil meletakan berkas yang di bawa nya di hadapan Aldrich.

Aldrich melirik nya dengan penuh tandan tanya.

"Kenapa kau lama sekali"Aldrich terlihat kesal dan membuka berkas yang Feri bawa.

NABILA ADRIANA "Siapa dia ? tolong jelas kan" Aldrich membanting berkas tersebut.

Dengan wajah datar Feri mengambil kertas yang sudah berserakan di hadapan nya.

"Tunggu aja abis pulang kerja , abis lo drich !!"Feri yang kesal berbicara dalam hati.

Nama nya Nabila Adriana.

Dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Orang tua nya hanya seorang petani sayuran.

Umur nya 18thn dan sudah bekerja sejak satu bulan ini.

Ayah nya meninggal sekitar satu tahun lalu.

Dirinya terpaksa bekerja karena Ibu nya yang sudah sakit-sakitan dan punya dua adik yang masih sekolah.

Feri pun kembali menutup berkas yang sedang berada di tangan nya itu.

"Sekian tuan , jika sudah tidak ada lagi saya permisi ,"Tutur Feri sambil meninggal kan ruangan Aldrich .

Sementara itu di cafe tempat Nabila bekerja , keadaan siang ini sedikit ramai , Nabila terus mondar-mandir mengantar kan pesanan.

Setelah selesai mengantarkan pesanan para pelanggan nya , Nabila pun berjongkok ,menahan rasa perih yang mulai terasa di perut nya.

"Bil ,lo kenapa ?! " Tanya Rio sedikit cemas .

"Perut gue sakit yo !" Lirih Nabila , tangan nya meremas perut berusaha menahan rasa sakit.

"Lo ga sarapan lagi tadi pagi ?!"Cicit Rio sedikit meninggikan suara nya.

Nabila menggelengkan kepala , ia takut kalo teman laki-laki nya itu terus ngomel pada dirinya.

"Lo istirahat aja Bil , biar gue yang minta izin ke bos nanti ,"Jelas Rio diri nya tak tega melihat teman nya menahan perih di lambung nya.

"Lo ada bawa obat mag nggak, kalo ga ada ambil aja di loker gue ?"Sahut Indri.

"Gue baik-baik aja ko , minum air anget aja baikan lagi ,"Kata Nabila lirih seraya menahan rasa sakit di perut nya.

Untung saja dirinya mempunyai teman kerja yang sangat baik , jadi Nabila bisa beristirahat ketika tubuh nya sedang tidak baik-baik saja.

...——————–...

Matahari pun sudah tak memperlihat kan sinar nya kembali.

Kini tepat jam sembilan malam , Nabila dan teman-teman nya sudah bergegas untuk pulang.

"Guys gue duluan yah !"Nabila pamit terlebih dulu kepada teman-teman nya.

"Oke lo hati-hati di jalan.Inget jangan lupa makan lo !!"Indri menasehati Nabila.

"Iya iya sampe kontrakan gue makan deh . Gue jalan dulu bye,"Tangan Nabila melambai-lambai.

Nabila terus menyusuri trotoar , kaki nya berjalan sedikit santai , sambil melihat-melihat jalanan sekitar yang sudah mulai sepi.

" Hah lelah juga ,aku jadi kangen Ibu !!"Nabila duduk di salah satu bangku yang berada disana , mata nya menatap mobil yang terus berlalu-lalang.

Air mata nya hampir terjatuh , meratapi nasib nya yang harus terpisah jauh dari orang-orang terkasih nya.

"Uang ku sisa berapa yah ?!"Tangan nya merogoh saku celana milik nya. "Ah masih cukup buat beli nasi goreng" wajah nya berbinar kala mendapat sisa uang gajih nya.

Sebenar nya uang Nabila bukan sudah habis ,tapi ia berusaha irit sampai nanti waktunya gajian kembali.

Kaki nya berjalan kembali , malam sudah semakin larut ia takut kalo ada orang yang berniat tidak baik pada nya.

Ketika Nabila terus berjalan , mobil sport hitam sudah berhenti di pinggir jalan.

"Hey kau ?!"Panggil pria bertubuh tinggi.

Nabila hanya terus berjalan , dirinya tak tau pria itu memanggil siapa.

" Hey !!" Pria itu datang menghampiri Nabila sambil menarik lengan Nabila sehingga tubuh kecil itu seketika berbalik.

" Tu-tuan memanggil saya ?" Tanya Nabila menunjuk diri nya sendiri.

"Lalu menurut mu aku memanggil siapa ?!" Nada bicara nya sombong."Di sini hanya ada aku dan kau bodoh,"Suara nya terdengar sangat keras.

Nabila hanya menatap pria itu dengan tatapan penuh tanya.

" Ada apa tuan?saya harus cepat pulang,"Jelas Nabila berusaha melepaskan cengkraman erat di lengan nya.

"Ikutlah dengan ku !!"pinta nya.

"Saya tidak mau tuan ,terimakasih ,"Jawab Nabila menolak mentah-mentah tawaran pria tinggi dengan stelan jas tersebut.

"Ikut atau aku akan menggendong mu ?"Tawar nya dengan senyum licik.

" Anda siapa , saya tidak mengenal anda , jadi tolong izin kan saya pulang !" Ujar Nabila sedikit memohon.

"Aku tidak akan berbuat jahat padamu ! Hanya saja ada tawaran yang akan saling menguntungkan ," Jelas Aldrich pada Nabila.

Nabila memejamkan mata nya , ia berfikir tawaran apa yang pria itu tawar kan lepada dirinya.

"Permisi tuan ," Nabila membungkuk kan badan nya lalu berlari cukup kencang .

Melihat Nabila berlari dan mencoba menjauh darinya , kaki jenjang nya ikut berlari menyusul Nabila.

Baru kali ini ada wanita yang menolak Aldrich, bahkan ketika yang lain menawarkan tubuh nya secara cuma-cuma.

Tangan panjang itu kembali meraih lengan kecil milik Nabila.

"Awww ,tuan saya mau pulang !!"pekik nya merasa kesakitan ketika tangan nya di genggam sangat kuat.

Tanpa bersuara , pria itu menyeret tubuh kecil itu mengikuti langkah nya ,menuju mobil.

"MASUK !!"Perintah nya dengan penuh penekanan.

Nabila yang sudah sangat ketakutan , dirinya hanya terdiam .Ia melihat lelaki itu sedikit berlari memutari mobil.

"Tuan kita mau kemana ?" Nabila ketakutan.

"Diamlah ,kau sangat berisik dan keras kepala ,"Jawab nya , lalu mulai melajukan mobil milik nya.

Nabila hanya terdiam , wajah nya menunduk tak berani menatap pria garang di samping nya itu.

Mobil pun terus berjalan menjauh dari tempat tinggal nya .

"Tuan boleh kan saya membeli makan terlebih dahulu.Saya harus meminum obat , "Jelas nya dengan suara pelan.

"Baiklah kita cari restaurant yang masih buka," Jawab nya tanpa mengalih kan pandangan.

Nabila hanya mengangguk , perut nya sudah terasa perih kembali , tangan nya meremas kuat baju yang ia kenakan.

"Tuan bukan nya saya bawel,tapi bisakan menepi sebentar di warung nasi goreng itu ?!"Nabila sedikit memohon , namun tidak ada jawaban dari pria itu.

Nabila hanya bisa memejamkan mata nya kembali , tangan nya sekarang meremas perut nya yang sudah sangat terasa perih.

"Kau kenapa ?" Tanya Aldrich panik.

"Tu-tuang , tolong berikan aku air minum saja" Jelas Nabila dengan mata yang masih terpejam."Kumohon tuan , perut ku sudah sangat perih" Bibir nya meringis dengan tangan yang sudah meremas perust nya.

"Baiklah , kita mampir di mini market yang berada di depan,"Jelas Aldrich tanpa memgalih kan pandangan.

Nabila membuka mata nya , ia benar-benar sudah tidak tahan dengan rasa perih yang ia derita.

Tiba-tiba mata nya tertuju pada sebotol air mineral di samping nya , tanpa meminta izin kepada pria di sebelah nya , Nabila pun mengambil obat mag , dengan sangat cepat ia memasukan obat itu kedalam mulut , lalu mengambil air di sebelah ,dan meminum nya.

"Itu air milikku !"Tangan nya berusaha menaha , namun Nabila lebih cepat.

Setelah selesai meminum air itu hingga habis Nabila pun melirik pria itu.

"Maaf tuan ,ini sangat darurat,"Kata Nabila.

"Sebenar nya kau sakit apa hah ?!"Akhirnya dia melirik Nabila.

"Hanya mag dan asam lambung" Sahut Nabila.

"Apa kau mau ku antar ke rumah sakit ?"Tanya Aldrich.

"Tidak usah,antarkan saja aku pulang !"Pinta Nabila.

"Tidak,"Tegas Aldrich.

"Tapi aku benar-benar harus pulang,"Nabila memohon kembali.

"Aku tidak suka di bantah !!"Tegas nya kembali.

"Apa kau penculik gadis di bawah umur seperti ku?"

"Apa kau tidak mengenali ku?" Tanya Aldrich kini menatap mata Nabila.

"Tidak! "Jelas Nabila.

"Nanti kau akan tahu , sekarang ikut lah dulu ke apartement ku".

Apartement . dengan om-om ini.Gumam nya dalam hati.

Mobil pun terus melaju dengan kecepatan tinggi , Nabila hanya terdiam , dirinya bingung dengan keadaan nya saat ini.

Kalau jalan satu-satu nya hanya melompat dari mobil mewah ini , ia tidak akan melakukan itu , karena Ibu dan kedua adik nya masih sangat membutuh kan dirinya saat ini.

TBC 🍀🍀🍀

JANGAN LUPA LIKE , KOMEN DAN VOTE .

Follow juga IG nya author @anggika158 😚🙏.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!