NovelToon NovelToon

Cinta Untuk Aletta

#Visual

Hay guys, selamat datang di novel keduaku ini. Ini adalah sekuel dari novel berjudul "Istri Kecil Om Leo" .

Novel ini mengisahkan seorang Lee Aletta Wijayanto. Anak dari Leo Abraham dan Ardita Pricilla Wijayanto.

Yang belum baca silahkan boleh baca dahulu kisah cinta orang tua dari Aletta.

🍃🍃🍃🍃🍃

Hay, namaku Aletta. Lebih tepatnya Lee Aletta Wijayanto. Mengapa namaku Lee Aletta Wijayanto???. Lee adalah marga dari ayahku dan Wijayanto merupakan marga dari ibuku. Sedangkan Aletta, nama itu diambil dari nama kedua orang tuaku, Leo Dan Dita. Lucu bukan?? Namun aku menyukai namaku itu. Aku terlahir dari orang tua yang sangat kaya raya. Bahkan nomor satu se Asia ini. Hidupku enak, berkecukupan, semua mauku selalu dituruti. Memiliki orangtua hebat yang selalu mendukungku, memiliki kakak yang selalu menjagaku, dan memiliki sahabat-sahabat yang selalu ada untukku merupakan hal terindah dalam hidupku.

Namun sayangnya kisah cintaku tak semanis dan seindah hidupku ini.

Kisah cintaku yang begitu rumit dan susah dijelaskan dengan kata-kata. Kisah cinta yang membawaku menuju kehidupan yang penuh dengan air mata. Aku ingin kisah cintaku semanis kisah cinta mama dan papaku. Namun kenyataannya salah, kisah cintaku tak bisa semulus kisah cinta mereka.

Aku mencintai seorang pria bernama Arga Dozan. Dia adalah seorang pria yang baik dan penyayang. Cinta datang karena terbiasa. Begitulah pepatah mengatakan. Aku mencintainya karena terbiasa dengannya.

Namun sayang, aku harus menggoreskan luka dihatinya. Luka yang menurutku tak bisa di maafkan seumur hidup. Luka yang membawaku pada kisah cinta yang begitu rumit dan penuh air mata. Inilah kisahku.

Lee Aletta Wijayanto 21tahun. Wanita lemah lembut dan penyayang. Dan selalu mementingkan kebahagiaan orang lain ketimbang kebahagiaannya sendiri.

Cucu Dari keluarga Wijayanto yang merupakan orang terkaya nomor dua di Asia dan cucu dari keluarga Lee yang merupakan orang terkaya se Asia nomor satu. Menjadi anak konglomerat tak membuat kisah cintanya mulus seperti yang diinginkan.

Aldi Wijayanto 25tahun. Kakak dari Aletta Wijayanto. Ia di adopsi dari panti asuhan sewaktu orang tua Aletta belum memiliki Aletta. Meski ia hanya anak angkat, namun ia diperlakukan sama oleh kedua orangtuanya angkatnya itu tanpa membedakan statusnya dan Aletta. Ia sangat penyayang dan selalu melindungi Aletta dari apapun yang menyakitinya. Namun sayangnya ia harus gagal lantaran sebuah insiden yang mana membuat Aletta justru terluka.

Ivona Bellarina, 23 tahun. Ia merupakan tunangan dari Aldi Wijayanto. Ia adalah seorang aktris terkenal dengan berbagai prestasinya. Ia sangat mencintai tunangannya itu. Ia adalah gadis yang baik namun berubah menjadi gadis yang licik saat mengetahui sebuah kenyataan.

Arga Dozan, 21tahun. Sahabat dari Aletta yang juga merupakan kekasih dari Aletta. Mereka bersahabat sejak kecil lantaran orang tua mereka juga bersahabat. Pria yang sangat mencintai Aletta namun harus menerima kenyataan pahit yang membuatnya terluka.

Olivia Wijayanto, 20tahun. Cucu kedua dari keluarga Wijayanto. Ia merupakan anak dari Tante Aletta. Ia adalah gadis yang baik dan ceria. Ia selalu bersama Aletta kemanapun ia pergi. Ia mencintai Arga namun sayang Arga malah mencintai kakaknya yakni Aletta. Ia pun mengalah dan mengubur dalam-dalam rasa cintanya terhadap Arga.

Hay guys, semoga suka ya sama visual mereka semua. Kalau kalian merasa kurang cocok, kalian boleh kok berimajinasi sesuai keinginan kalian masing-masing. Atau kalian tukar saja pemerannya yang menurut kalian lebih pas. Sekali lagi ini hanya gambaran dari author semata ya.

Happy reading 😍😘

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bidadariku

"Aletta maukah kau menjadi kekasihku" ucap Arga sambil berlutut dihadapan Aletta dan Olivia.

Aletta begitu terkejut mendengar pernyataan cinta dari Arga.

Sungguh ia bahagia mengetahui pria yang ia cintai juga mencintainya.

Dengan mantap ia pun langsung tersenyum dan mengangguk dengan cepat.

Arga yang bahagia langsung memeluk Aletta dan menangis haru.

Sementara Olivia yang menyaksikan dua sejoli itu hanya tersenyum kecut.

"Eca, Livia, ayo pulang ini sudah malam" ucap Aldi dari arah belakang.

"Kak Aldi" lirih Livia kemudian memeluknya.

Saat ini ia butuh bahu untuk bersandar dan menumpahkan tangisannya. Namun ia berusaha menahan agar air matanya keluar.

"Kau kenapa Livia??" tanya Aldi.

"Tidak kak, aku hanya merindukanmu. Seharian aku tak bertemu denganmu" ucap Olivia.

"Ku kira kau kenapa" ucap Aldi sambil mengacak gemas rambut adik sepupunya itu.

Olivia juga wanita yang sangat berarti untuk Aldi. Ia menganggap Olivia sebagai adiknya sama halnya seperti Aletta.

"Ayo Eca kita pulang" ucap Aldi lembut.

"Iya kak" jawab Aletta.

Eca adalah panggilan sayang keluarga mereka terhadap Aletta.

"Hati-hati dijalan ya,,,. sayang" bisik Arga ditelinga Aletta yang sukses membuat pipi mulus gadis itu merona merah.

"Terimakasih kak, kamu juga hati-hati ya" ucap Aletta sambil tersenyum manis.

"Panggilnya kok masih kak??" bisik Arga lagi.

"Ekhhemmmmm!!! Eca Arga!!!" tegur Aldi.

"Maaf kak" ucap Arga namun masih tersenyum manis kepada Aletta.

"Iya kak, " jawab Aletta.

"Kak, aku pamit dulu ya. Bye!!" ucap Aletta kemudian berlari kecil menghampiri Aldi dan Livia.

**

Di dalam mobil.

"Ada hubungan apa kamu dan Arga ca?" tanya Aldi.

"Tidak ada kak" jawab Aletta bohong.

"Kau tidak bisa membohongi kakak ca," kata Aldi lagi.

"Aku dan dia berpacaran kak" lirih Aletta takut kakaknya marah.

"Kau jangan sembarang berpacaran dengan seseorang Eca" ucap Aldi.

"Tapi Arga bukan orang sembarangan kak, aku mengenalnya lebih dari 20 tahun. Dan selama ini juga ia begitu baik padaku pada Livia. Bukankah itu sudah cukup membuktikan jika Arga adalah pria yang baik untukku" jawab Aletta.

"Aku tahu itu. Tapi kau tetap harus waspada dengan yang namanya pria" ucap Aldi.

"Iya kak" jawab Aletta.

Sementara Livia hanya bisa terdiam menatap pemandangan luar dari jendela mobil sambil meratapi nasibnya yang harus merelakan kehilangan seseorang yang sangat ia cintai menjadi milik kakaknya itu.

"Kau juga jangan salah memilih pria Livia" ucap Aldi namun Livia masih diam saja tak menyahut.

Aldi melirik mereka berdua lewat spion mobil dan melihat Livia tengah melamun.

"Livia!!!" Panggil Aldi lagi sehingga suara Aldi memecahkan lamunan Livia.

"Livia kau dipanggil kak Aldi" ucap Aletta sambil menyenggol lengan adiknya.

"Eh, apa iya kak!!!" jawab Livia gugup.

"Kau sedari tadi terus saja melamun Livia, apa ada masalah??" tanya Aldi.

"Tidak kak, aku hanya kurang enak badan saja" sangkal Olivia.

"Kau sakit Livia??" tanya Aletta khawatir.

"Hanya sedikit sakit perut kak. Kemungkinan ingin datang bulan" jawab Livia.

"Aku ada obatnya, nanti aku akan mengantarkan ke kamarmu" ucap Aletta.

"Terimakasih kak Eca" ucap Livia.

"Sama-sama Livia" jawab Aletta sambil tersenyum manis.

"Tuhan, aku tidak boleh egois bukan?? gadis yang dicintai Arga adalah kakakku sendiri. Dia begitu baik dan manis padaku. Mana sanggup aku melukainya. Aku harus belajar ikhlas menerima kenyataan ini" Bathin Livia.

***

"Livia" panggil Aletta sambil mengetuk pintu kamar adiknya itu.

Semenjak mereka berusia 17 tahun, Ferry memang memutuskan untuk membeli mansion yang lebih megah dan mewah agar muat ditinggali seluruh keluarganya.

Awalnya Leo menolak karena ia berencana tinggal di mansion miliknya sendiri. Namun semenjak Oma Kartika sakit dan ingin berdekatan dengan para cucu dan cicitnya pun akhirnya Leo menerima permintaan dari Ferry.

Sedangkan nenek ji-haa, ia sudah meninggal 3tahun yang lalu karena terkena serangan jantung.

"Masuk kak, pintunya tidak di kunci" suara Livia dari arah dalam kamar.

Aletta pun masuk ke dalam kamar adiknya itu. Terlihat ia membawa sebuah nampan berisi bubur, teh hangat dan beberapa obat.

"Ini makanlah dulu, tadi kau kan tidak sempat memakan makan malammu bukan??" tanya Dita.

"Iya kak, tadi perutku tidak nyaman" jawab Livia bohong karena sejujurnya hatinya terlalu sakit melihat perhatian demi perhatian yang Arga berikan kepada Aletta. Arga memang memperhatikannya juga namun perhatian Arga kepada Aletta jelas berbeda. Bukan kakak kepada adik melainkan seorang pria terhadap wanita.

"Ya sudah, cepat dimakan dan jangan lupa obatnya diminum ya. Aku pamit dulu sudah mengantuk" kata Aletta.

"Iya kak, selamat tidur kak Eca" ucap Olivia

"Selamat tidur Livia" jawab Aletta.

***

"Hay eca??" suara seorang pria dari sebrang sana.

"Halo kak" jawab Aletta sambil tersenyum manis melihat gambar seorang pria yang baru saja menjadi kekasihnya itu.

"Kau masih saja memanggilku kakak Ca" protes Arga.

"Lalu aku harus memanggilmu apa??" tanya Dita.

"Panggil aku sayang" ucap Arga dengan lantang.

"Tapi aku belum terbiasa " ucap Aletta merona.

"Kau harus terbiasa sayang" ucap Arga yang lagi-lagi membuat jantung Aletta berdebar tak menentu.

"Iya kak,, " jawab Aletta yang mendapatkan tatapan tidak suka dari Arga.

"Eh maksudku,, sa,, yang" ucap Aletta sambil tersipu malu.

"Nah seperti itu kan enak didengar" ucap Arga girang.

"Iya kak, eh sayang" jawab Aletta salah tingkah saat melihat senyuman dari Arga.

"Kau kenapa malu-malu seperti itu sih??" tanya Arga.

"Aku,, aku belum menyangka saja jika kita sudah menjadi sepasang kekasih kak" ucap Aletta.

"Aku juga tak menyangka jika kau mau menerimaku."

"Kak, bagaimana dengan,,,"

"Masalah orang tua, aku yang akan memberitahu mereka jika waktunya sudah tepat Ca, bahkan aku ingin segera melamar mu jika diijinkan." ucap Arga membuat Dita tertawa lebar.

"Hahah,, kita baru menjadi kekasih beberapa jam dan kau sudah mau melamar ku??" tanya Aletta.

"Ya, tentu saja. Kita kan sudah dewasa juga. Lagipula orang tua kita pasti akan setuju dengan status kita ini"

"Hahah kau ini" tawa Aletta yang sukses membuat hati Arga merasa sangat bahagia.

"Cantik" lirih Arga.

"Apa??"

"Kau sangat cantik sayang. Beruntungnya aku bisa menjadi kekasihmu" ucap Arga.

"Aku juga beruntung bisa menjadi kekasihmu kak" ucap Aletta.

"Ya sudah, sebaiknya kamu tidur ya. Ini sudah malam. Selamat tidur bidadari ku" ucap Arga.

Aletta hanya menggelengkan kepalanya mendengar kata-kata Arga.

"Selamat malam juga kak eh sayangku" ucap Aletta.

Panggilan Vidio pun dimatikan.

Aletta memegangi jantungnya yang sudah berdetak tak karuan itu.

"Rasanya masih seperti mimpi, pria yang aku sukai ternyata menyukai aku juga" lirih Aletta kemudian memejamkan matanya.

Cinta Pertama

"Kita mau kemana kak??" tanya Aletta.

"Huh lagi-lagi kak," protes Arga.

"Aku belum terbiasa saja. Maaf jika mengecewakanmu" lirih Aletta.

"Hey, kau kenapa jadi murung??" tanya Aldi saat melihat wajah cantik Aletta ditekuk.

"Aku tak memaksamu memanggilku kak kok" ucap Arga lagi.

"Benarkah?? Aku akan memanggilmu sayang kalau sudah terbiasa. Aku janji" ucap Aletta kemudian tersenyum menampakkan lesung pipinya.

"Ahhh sehari bersamamu bisa-bisa aku diabetes melihat senyum manis mu" puji Arga.

"Kau ini bisanya menggombal saja" ucap Aletta tersipu malu yang justru menambah kecantikan wajahnya.

Arga tidaklah berdusta saat memuji Aletta. Sungguh, Aletta adalah wanita yang sangat sempurna di matanya. Tinggi, putih, cantik, manis, pintar, seolah semua tipe idaman wanita dimiliki oleh Aletta.

Aletta adalah cinta pertamanya. Ia menyukai Aletta sejak ulang tahun Aletta yang ke tujuh belas tahun. Saat itu, ia yang sudah menginjak remaja baru sadar jika Aletta adalah gadis yang sangat manis dan juga baik. Ia pun mulai memendam rasa sejak saat itu dan baru bisa mengungkapkan perasaannya kemarin karena Aletta pernah bercerita kepadanya jika ia tak mau berpacaran sebelum usianya menginjak 21 tahun. Dan seminggu setelah ulang tahun Aletta yang ke 21 tahun ia memberanikan diri mengungkapkan rasa cintanya kepada Aletta.

Bak gayung bersambut, rupanya Aletta menerima cintanya. Dunia seolah berhenti berputar saat itu juga. Ingin rasanya ia berteriak dan memberi tahu seluruh dunia jika Aletta, wanita yang selama ini ia kagumi dan cintai rupanya membalas cintanya.

"Ayo turun" ajak Arga saat baru saja memarkirkan mobil mewahnya dan membuka pintu untuk Aletta.

"Terimakasih kak"

"Sama-sama sayang"

Mereka pun berjalan ke sebuah taman di kota itu.

Di dalam sana, Arga sudah menyiapkan kejutan kecil yakni dinner berdua bersama Aletta.

Ia menyuruh orang menata sebuah kursi dan meja didekat sebuah danau yang ada di tengah taman itu.

Ia juga menyiapkan lilin-lilin kecil dan ribuan kelopak bunga mawar putih kesukaan Aletta.

Aletta yang melihat hanya bisa tersipu malu bercampur bahagia dengan sifat romantis kekasihnya itu.

"Kau suka sayang??" tanya Arga.

"Suka sekali kak, terimakasih ya" ucap Aletta.

"Ayo kesana" ajak Arga.

Mereka pun menghampiri kursi yang sudah ditata itu. Arga mempersilahkan Aletta duduk yang mana membuat Aletta semakin menggila dengan sikap romantis yang Arga berikan.

"Aku ada sesuatu untukmu" ucap Arga.

"Apa kak??"

"Tutup matamu sebentar ya" pinta Arga.

"Baiklah" jawab Aletta kemudian menutup matanya.

Arga pun mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jasnya yang berisi kalung cantik kemudian memakaikannya ke leher Aletta.

Setelah selesai, ia menyuruh Aletta membuka matanya.

Aletta pun menatap kalung yang kini melingkar di lehernya itu sambil tersenyum.

Kalung berhiaskan batu berlian berwarna biru dan berbentuk sebuah tanda love dan tak lupa ukiran kupu-kupu di dalamnya menambah kesan mewah dan cantik kalung itu.

"Kak ini indah sekali" ucap Dita sambil tersenyum bahagia.

"Kalung ini sudah aku pesan semenjak satu Minggu sebelum ulang tahunmu. Maaf aku baru memberikannya padamu sekarang." ucap Arga.

"Wah, istimewanya kalung ini. Aku janji akan menjaganya dengan baik" ucap Aletta.

"Sesuatu yang istimewa untuk orang teristimewa" ucap Arga yang lagi-lagi membuat Aletta tersenyum.

Mereka pun makan malam dengan diiringi sebuah grup musik biola yang menenangkan jiwa.

Setelah selesai makan, Arga juga mengajak Aletta menaiki perahu dan berniat menikmati indahnya danau malam hari.

Awalnya Aletta menolak karena takut jatuh, namun ia pun memberanikan diri setelah Arga meyakinkan ia jika mereka akan baik-baik saja.

"Indah bukan?" tanya Arga sambil mendayunh perahunya.

"Indah sekali kak, terimakasih sudah memberikan aku suatu kenangan yang tak akan pernah bisa aku lupakan seumur hidupku" ucap Aletta.

"Maaf jika kurang berkesan karena kau adalah wanita pertamaku jadi aku belum tahu bagaimana caranya menyenangkan hati perempuan" ucap Arga.

"Benarkah?? Aku wanita pertamamu??" tanya Aletta yang tak bisa membohongi raut wajah bahagianya mengetahui kenyataan itu.

"Ya, kau adalah wanita pertama sekaligus cinta pertamaku" ucap Arga.

"Kau juga cinta pertamaku kak" lirih Aletta kemudian tersenyum.

"Ahh benarkah?? Beruntungnya aku menjadi cinta pertamamu. Aku berdoa semoga saja Tuhan merestui cinta kita. Aku janji secepatnya akan memberitahu orang tuaku dan orang tuamu juga tentang hubungan kita ini" kata Arga.

"Iya kak"

****

"Terimakasih sudah mengajakku keluar malam ini kak" ucap Aletta saat ia sudah sampai di rumahnya.

"Sama-sama sayang. Besok aku jemput kamu dan akan mengantarkan kamu ke perusahaan" ucap Arga.

"Iya kak, hati-hati dijalan ya" ucap Aletta kemudian masuk kedalam saat mobil Arga sudah menjauh dari rumahnya.

Ia pun masuk sambil tersenyum bahagia, namun raut wajahnya berubah saat melihat Aldi tengah berdiri didepan pintu.

"Dari mana saja kamu??" tanya Aldi.

"Kak, aku baru saja dari,,,"

"Kenapa ponselmu tidak aktif??" tanya Aldi lagi.

"Ehh, iya kak aku lupa. Tadi baterai ponselku habis dan belum sempat aku charger" ucap Aletta.

Ya, tadi sewaktu ditaman baterai ponselnya memang habis dan lupa memberi kabar kepada Aldi jika ia akan pulang sedikit larut.

"Jangan mentang-mentang mama dan papa sedang di Korea kamu bisa seenaknya pulang malam seperti ini Ca, kakak tidak mau terjadi sesuatu padamu" ucap Aldi khawatir.

Ia memang sangat khawatir jika salah satu adik perempuannya itu keluar malam atau pergi tanpa kabar. Karena ia sudah berjanji kepada papa Leo dan mama Dita untuk selalu menjaga Aletta dan Olivia.

Papa Angga dan mama Reni juga tengah berada di Paris menjalankan bisnis Oma Kartika selama beberapa bulan disana sehingga dirumah hanya ada Aletta, Aldi, Olivia, dan juga Oma Kartika.

"Tapi kak, kak Arga itu sahabatku. Ia pasti akan menjagaku sama seperti kakak menjagaku juga. " ucap Aletta.

"Sahabat atau kekasih" cibir Aldi.

"Terserah kakak, aku mau masuk aku capek mau tidur" ucap Aletta kemudian berlalu namun tangannya ditarik oleh Aldi.

Aletta yang tidak bisa menjaga keseimbangan pun terjatuh di pelukan Aldi.

Sesaat mereka berpandangan, namun Aldi langsung melepaskan pelukannya dan berkata,

"Jangan membuatku khawatir Ca" lirih Aldi.

"Maaf kak, aku janji akan memberi tahu kakak lain kali jika aku pergi seperti tadi" ucap Aletta kemudian berlalu masuk kedalam kamarnya.

Aldi yang melihat Aletta hanya bisa menatap punggung adik kesayangannya itu.

Meski Ia sudah tau jika ia hanyalah anak adopsi namun rasa sayangnya terhadap Aletta sudah seperti rasa sayang terhadap adik kandungnya sendiri. Sehingga wajar ia takut jika Aletta akan terluka dengan yang namanya pria.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!