Jakarta, Sabtu 6 maret 2020
My name is Jenny Kharisma!
Jakarta 1994, Tepat tahun kelahirannya! Banyak orang mengenal dia dengan panggilan Jenny si gadis bertubuh semampai, sexy dan berambut lurus! Jenny memiliki prinsip yang keras dan sangat kokoh dalam menyikapi percintaannya! Dalam dirinya mengental darah Betawi. Jenny kerap jadi bahan pembicaraan teman lelaki sekampusnya! Karena aura kecantikannya membuat mereka tertarik terhadapnya! Tapi, semenjak kelulusannya diploma 3, tidak ada yang berani untuk menghubunginya! Semua itu karena sikap Jenny yang membuat mereka merasa aneh seperti Iguana. Di mana Iguana hinggap maka warna kulitnya pun berubah! Terkadang Jenny merasa dingin, kekanak-kanakan, cuek bahkan polos. Semua itu hanya untuk menghindari laki-laki yang ingin mendekatinya!
Dalam percintaannya Jenny pernah mengalami trauma berat! Saat itu dia di campakkan begitu saja, di permainkan perasaannya se-olah boneka barbie dan tidak ada sedikit pun kepedulian terhadapnya serta tidak ada belas kasihan dari kecintaannya. Jenny merasa ini sudah di luar batas! Tapi, itulah lelaki bila tidak di kasih kepuasaan maka akan bersikap tidak penting, mengacuhkan bahkan menyia-nyiakan! Kesabaran Jenny pun habis dan pada akhirnya memilih untuk mengakhiri hubungannya. Jenny hanya berpesan kepada kecintaannya " Kamu akan menyesal karena telah mencampakkan wanita yang sudah menyandarkan hati nya kepada mu ". Ancaman nya pun tidak main-main hingga saat ini dia tidak mudah untuk di lunakkan oleh pria manapun!
My Family.
Keturunan dari Cucu Engkong Jiung, Putri satu-satunya dari Babeh Ali Rahman dan Mamah Rose . Mereka ini keturunan keluarga Dermawan dan terpandang di Jakarta. Banyak orang-orang sekitar segan terhadap Keluarga ini yang kental akan darah Betawi nya! Kegemaran mereka adalah bermain catur yang turun menurun selalu mereka warisi! Selain itu keluarga ini sangat tegas dan kerap suka bersikap konyol. Di samping itu mereka adalah orang tua yang benar-benar mengerti cara menghadapi Putrinya. Apapun keluhan dan masalah baik urusan percintaan, pendidikan ataupun pekerjaan! Mereka selalu mau mendengarkan apa yang di ceritakan oleh Putrinya. Kedekatan mereka sudah seperti menganggap putrinya itu seperti sahabat mereka.
Terkadang kedua orang tua Jenny selalu menanyakan soal lelaki yang di idam kan nya! Namun Jenny selalu menjawab. " aku belum sempat memikirkan hal itu! Karena aku masih trauma dan sangat takut terulang ke dua kali nya! Kedua Orang tuanya pun tak bisa bicara apa-apa! Mungkin trauma yang di alami Jenny terlalu sakit! Jadi kedua orang tua nya pun hanya bisa menasehati secara perlahan! Belajar lah mengenali sikap nya terlebih dahulu, namun jangan memberikan perasaan mu dulu nak, karena takut kamu salah dari awal dan akhirnya sakit. Jenny sangat mengerti atas ucapan dan perhatian mereka! Mungkin ada benar nya juga. Tapi, Jenny masih merasa takut! Padahal tidak sedikit pria yang ingin mengenal Jenny lebih dekat. Namun Jenny tidak pernah memberikan mereka harapan. Banyak lelaki bilang! " Untuk mendapatakan Hati Jenny tidaklah mudah! Kata pepatah Bagaikan memberhentikan Kapal Pesiar secara tiba-tiba! ".
Hobi.
Jenny seorang penulis tentang kehidupan dan cinta. Semua yang dia tulis adalah kenyataan yang di alaminya. Tidak sedikit Jenny mengeluarkan karangan tersebut dan mempublikasikan melalui jejaringan sosial! Karangannya pun cukup menarik hingga banyak pembaca di setiap kalangan. Dari hobinya sebagai penulis Jenny cukup terkenal. Tapi, tidak ada penerbit yang terikat dengan dia. Buat Jenny tidak jadi masalah baik ada penerbit atau pun tidak! Dengan alasan " Yang terpenting adalah mencurahkan isi hati atau yang di alaminya terukir di pena dan tersampaikan tanpa mendramatisir keadaan ".
Sisi lain sebagai penulis! Banyak koleksi buku Novel yang dia punya. Dari setiap penjuru karangan yang sudah terkenal dari mulai karangan A-Z " Nama yang tidak bisa di sebutkan ". Wajar bagi penulis banyak koleksi Novel hingga terpajang di setiap dinding kamarnya. Karena penulis identik dengan pembaca Aktif.
Jenny juga hobi menonton film layar lebar! Banyak bioskop yang sering dia kunjungi dari mulai kota ke kota. Cakap Jenny " Hanya dengan cara ini untuk mengusir kejenuhan yang datang tiba-tiba tak di undang ". Hhmm... Sempat juga ya Jenuh! hehe.
Asmara.
Semenjak trauma di kala itu! Jenny tidak pernah membuka hatinya lagi untuk siapa pun. Dia pikir sakitnya masih membekas dan tak kunjung hilang. Tapi, suatu ketika dimana Jenny ada tugas untuk melanjutkan karangannya! Dia berjumpa dengan Lelaki Kampung. Pandangan pertamanya tidak ada kepikir untuk mengenal lebih dalam. Namun, di saat Jenny sedang sibuk dengan menulisnya! Terjadi sesuatu yang tidak pernah dia alami sebelumnya! Siapa dia? Dia begitu pandai cara merubah pandangan wanita terhadapnya. Aku sungguh bingung, semua yang kamu miliki tidak ada kekurangannya melainkan yang ada hanya saya " Terkagum ".
Kepribadian Lelaki ini sangatlah Megah. Banyak hal yang tidak di mengerti oleh Jenny! Cara bersikap dan cara bercakapnya pun sangatlah indah. Kamu pandai membawa sepotong hati ku yang kokoh, tidak mudah lunak dan mungkin tidak akan lagi membuka hati untuk yang lain! Kini sepotong hati ku ada kamu dan bersandar dengan baik. Kamu bawa hati ku dengan Doa di sepertiga malam mu, di setiap ibadah yang kau panjatkan, di setiap Dzikirullah yang kau baca dalam hati! Sungguh aku benar-benar terlena dan tak berdaya.
Jenny pada akhirnya terjebak dalam lautan cinta di atas samudera tepat di " kota tanpa risau ". Banyak yang membuat Jenny berubah dan terlihat jelas kepribadian wanita Shalehah yang dulu tidak pernah nampak sebelumnya. Dia adalah Sang Imam di masa yang akan datang untuk aku dan anak-anak ku nanti. Dengan percaya diri Jenny menaggapi hal itu? Tapi, Jenny tetap meyakini dia tanpa keraguan.
Teman dekat.
Dia adalah Nelly, wanita kelahiran kota bogor! Teman satu kampus Jenny hingga sekarang. Sikap dia selalu membuat Jenny nyaman dan terasa asik. Kedekatan mereka sudah seperti keluarga dan saudara sendiri! Perkenalan dengan keluarga Jenny pun terlihat baik. Nelly memiliki sifat yang turut mengikuti apa kata Jenny. Nelly pikir, setiap Jenny lakukan hal apapun tidak pernah salah dan terlihat sangat baik. Begitulah rupanya sifat Nelly yang ketergantungan terhadap Jenny. Tapi, sayangnya fi anatara kedekatan mereka! Jenny tidak pernah menceritakan soal percintaan kepada Nelly. Alasan Jenny takut membuat Nelly terbawa arus. Maka dari itu, Jenny selalu terlihat tidak memiliki masalah dalam percintaannya!
Kesibukkan Nelly hanya sebagai pembisnis Online shop. Dan kesibukkan nya juga terbatas, jadi di mana ada waktu libur Nelly pun selalu berkunjung kerumah Jenny. Sekedar berbagi cerita ini itu dan bercanda ria bersama keluarga Jenny.
Kediaman rumah Jenny" kamar Jenny ".
"Aku lihat kamu sibuk menulis dari hari ke hari! Memang apa si Jenn yang kamu tulis tuh?" Tanya temannya bernama Nelly.
"Ahh kamu Nell kaya baru kenal sehari ini aja sama aku!" Ucap Jenny.
"Yah akhir - akhir ini kamu beda sekali sibuknya! Seperti pejabat yang sibuk merencanakan kampanye... hehe!"
Jenny pun menoleh kepada Nelly.
"Dasar kamu Nell, kalau ngomong udah kaya Knalpot bajai." Ucap Jenny.
"Wkwkwk.." Tawa Nelly begitu lantang.
"Oia Nell, kamu tau wisata yang bagus gak di bogor?"
Tanya Jenny.
"Tidak tahu! Memang kenapa Jenn?"
"Yah cuma nanya aja si Nell. Aku pikir kamu tahu, makanya aku tanya kamu!"
"Dasar aneh kamu Jenn" sambung Nelly dengan muka kesal.
Jenny pun tersenyum sambil melanjutkan menulis di laptopnya.
"Udah ahh Jenn, aku mau istirahat dulu, Rasa nya lelah banget hari ini!" Cakap Nelly.
"Hhmmm ....!" Gumam Jenny.
Nelly lekas tidur dengan cepat.
"Gerrrrrrrrr Gerrrrrrrrr.." suara nafas Nelly.
"Dasar kebluk cepet bener kalau tidur" celetuk Jenny.
***
4 jam berlalu .
Jenny pun melanjutkan apa yang harus dia tulis!
Tek..tek...Suara ketikan tangan Jenny yang menari di cybort laptop!
Selalu membaca ulang dan terus mengulang.
Begitulah penulis kalau sudah berkarya! Apa yang di pikirkannya akan di curahkan dari isi hati nya sebagai gambaran kehidupan atau menyusun alur cerita.
Jenny membaca isi tulisan dengan suara begitu pelan seolah takut terdengar oleh Nelly.
"RINDU TAK BERUJUNG"
Terlintas dalam pikiran ku,
Hati yang dulu pernah berlindung.
Hilang sudah termakan waktu,
Tak tersisa dan selalu terkekang.
Surut dalam pikiran seakan terbuang,
Tersisa jejak bayang-bayang mu.
Dalam lamunan tak kunjung hilang,
Dalam kebahagian sekejap hilang.
Lelah rasa nya untuk melepaskan nafas ini,
Tertekan asmara dibalik kebencian.
Apa aku merindu soal ini?
Tapi sampai kapan?
Genggaman nya, pelukan nya, ciuman nya
Sungguh menghangatkan dunia fana ku.
Tuhan tolong sandarkan lah harapan ku,
Di penghujung doa malam nya.
Tuhan tolong sempurnakan lah doa ku,
Aku membutuhkan imam yang nyata.
Kekokohan hati ini mulai rapuh
Di antara kesepian dan kebahagian.
Aku hanya bisa merenungkan,
kesedihan yang tak kunjung larut, dan
Aku hanya bisa berkata!
"Tuhan tolong pertemukan aku dengan imam yang sholeh."
"Ko aku seperti orang gila, menatap tulisan ku seperti aku merindukan seseorang tapi siapa ya? Apa aku benar-benar sudah jenuh dengan kesendirian ku? Tapi, trauma ini terlalu membuat ku takut." Gumam dala hati Jenny.
Jenny pun sedikit bingung.
Waktu terus berputar tak terasa sudah larut malam.
Jenny pun mengakhiri tulisan nya dan menutup laptop.
"Lelah rasanya banyak berpikir soal isi hati. Tapi, emang inilah hidup jadi mau di apakan lagi? Hadapi saja dengan senyuman dan terus berdoa semoga hari esok lebih baik... Amin!" Doa berharap dalam hati untuknya.
Pagi pun tiba tepat pukul 07:00.
Terbangunnya Jenny dari tempat tidur.
"Uwahh...", menguap nya Jenny sambil menoleh ke kiri dan kanan!
Jenny melihat Nelly masih tertidur pulas!
"Ampun deh ini orang tidur apa mati sampai jam segini belum bangun?" Ucapnya sembari mengelitiki kuping Nelly.
Nelly pun membuka mata sebelah nya dan berkata!
"Apa si Jenn! Masih ngantuk aku ini." Ucap lemas Nelly.
"Kamu gak liat sudah jam berapa itu? Tidur duluan, bangun duluan saya Nell!" Ucap Jenny.
"Biarlah Jenn...mumpung hari ini hari minggu, jadi bebas mau bangun jam berapa juga! Secara minggu itu hari yang sempurna buat kaum perempuan." Celotehan nelly sambil menarik selimut nya lagi.
"Dasar kamu Nell, sudah aku mau mandi dulu!" Singkat Jenny.
Bergegaslah Jenny dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi sambil bernyanyi.
"Syalalaaa la la la la la..."
Tok tok tok.. suara ketukan di balik pintu kamar Jenny.
"Jenn, Nell, bangun sudah siang!" Ini mamah nak, ayo cepat buka pintunya.
Terbangunlah Nelly dari tempat tidurnya sambil memeluk guling lalu berjalan membuka pintu.
"Ehh tante ....!" SapaNelly.
"Kalian ini sudah siang baru pada bangun? Anak gadis sudah seperti kuli proyek?" Ucap Mamah sambil menggelengkan kepala.
"Hehe, Tante bisa aja! Maklum tante hari Minggu, hari spesial anak gadis!"Ucap Nelly.
"Hhmm... dasar kalian ini. Oia Jenny mana nell?" Tanya Mamah.
"Tuh lagi mandi Tante!" Singkat Nelly.
Oh ya sudah kalau gitu, "bilang Jenny jika sudah selesai suruh sarapan ya bareng sama Papah, Mamah!" Sekalian kamu juga mandi Nell dan siap- siap sarapan. Tegas Mamah.
"Ok siap tante laporan di terima!" Seru Nelly sambil tersenyum.
"Dasar kamu Nell .....!" Singkat Mamah sembari mencubit wajah Nelly.
"Yasuda, Mamah siapin semuanya dulu ya. Awas lama kalian!"
"Ok Tante ....!"
"Jenn sudah selesai belum mandi nya? Lama sekali kamu tuh mandi!" Teriak Nelly sembari menutup pintu kamarnya lalu ia duduk dekat meja laptop milik Jenny.
"20 menit lagi Nell....!" Teriak Jenny.
"Etts dah Jenn“, Nelly sambil menundukkan kepala ke meja.
Suara berisik di kamar mandi sambil bernyanyi.
"Syallaaa lala lala la.."
"Kosrek kosrek kosrek.."
"Huh... ampun dah yang mandi udah kaya di pasar." Ucap dalam hati Nelly.
Nelly pun melamun sejenak, melihat ada laptop tergeletak di meja!
Dengan wajah terlihat bingung.
"Tumben nih laptop tergeletak? Biasa nya gak begini kamu Jenn! Selalu kamu sembunyikan ini laptop!" Seru Dalam hati Nelly.
Ia pun berpikir seperti ada yang di rencanakan.
"Boleh kali lihat-lihat ngintip isi laptop nya! hehe...."
Terbukalah laptop dan di nyalakan sama Nelly.
"Yes gak di kunci!" Seru ke isengan Nelly sembati senyum levar terlihat asa sesuatu yang di rencanakannya.
"Hihihihihi..." tawa Nelly.
Terlihat satu file yang berjudul.
"Rindu Tak Berujung"
"Wah seru nih judul!" Ucapnya Nelly.
Nelly bergegas membaca!.
"Nananana...!"
"Wah seru juga ni. Tapi, ini buat siapa ya?"
Nelly pun bingung dan sambil berpikir.
"Ini kalau saya baca separuh saja gak mungkin saya tahu isi ceritanya seperti apa?!" Seru Nelly yang mulai timbul ke isengannya lalu di copylah file tersebut dan di masukan kedalam flash disk milik Nelly.
5 menit selesai sudah copy file.
Nelly pun lekas cepat keluar dari file dan menutup laptop kembali seperti semula! Namun laptop tersebut lupa tidak di matikan.
Krek..., suara pintu kamar mandi terbuka.
Jenny pun keluar dengan muka segar!
"Akhirnya selesai juga kamu Jenn! Sekarang waktunya bidadari mandi....!" Cakap Nelly dengan jalan pinggul sedikit naik melenggok-lenggok.
"Preetttt..., Bidadari kebluk kali!" Jelas Jenny meledekinya.
"Bodo amat ....! Sambung Nelly yang tak menghiraukan ucapan Jenny.
Prakk suara pintu kamar mandi tertutup. Lalu Nely lekas mandi.
"Dasar kamu Nell...!" Gumam Jenny.
Tibalah sarapan bersama.
"Menu pagi ini kita makan, ayam goreng, sambal terasi, lalapan, sayur bayam, tahu tempe dan kerupuk!" Ucap Mamah Jenny.
"Wah mantap sekali Tante! Nelly jadi lapar ni. Iyah Gak Jenn?" Celotehan Nelly dengan menoleh Jenny.
"Memang dasar lapar saja kamu Nell! Singkat Jenny.
"Wkwkwkw..., tahu saja kamu Jenn! Ucap Nelly sembari tertawa.
"Sudah-sudah jangan ribut, yo sarapan!" Ucap Mamah dan Papah.
"Iyah Om,Tante!" singkat Nelly.
"Kalian makan yang banyak Nak!" Ucap mamah kepada mereka.
Serentak mereka berdua, " Iyah Mah, Iyah Tante!"
Sembari makan, Papah banyak bertanya kepada putrinya.
"Oia, gimana soal S1 kamu Jenn? kapan mau lanjut S1-nya."
Tanya Papah.
"Mmmm..., belum tau Pah!" Sambung Jenny.
"Loh kok gitu? Memang kamu ada kesibukan atau memang sudah tak mau melanjutkan kuliah?" Tanya Papah dengan bingung.
"Engga juga Pah. Tapi, emang belum siap buat melanjutkan S1 Pah! Karena pikiran Jenny masih kesana kemari belum siap fokus!" Jelas Jenny.
Yaudah kalau memang mau nya begitu! Kalau Papah si gak masalah. "Asal kamu gak ngecawain Papah dan Mamah mu di lain waktu!" Papah cuma ingin kamu melanjutkan S1 di Bandung dengan jurusan IT! "Yah setidak nya kamu bisa melanjutkan cita-cita Papah yang dulu tidak pernah kesampaian!" Tegas Papah ".
"Gak bisa gitu juga Pah! Kemampuan anak kita bukan di bidang itu! Tapi, anak kita lebih cocok di Sastra Bahasa. Karena selama ini dari mulai SMP, SMA bidang bahasa lah yang Jenny kuasai!" Ucap Mamah memotong pembicaraan Papah.
Yah gak nyambung lah Mah! "Jenny Diploma 3 IT", masa mau lanjut ke bahasa! Mamah ini gimana sih....?! Jelas Papah.
"Iya kan itu semua karena ke egoisan Papah yang menuntut Jenny untuk mengambil IT! Namun, kenyataan nya anak kita kesulitan untuk menguasai bidang itu!" Ucap Mamah.
Perdebatan antara orang tua pun mulai terasa memanas.
Sekarang gini aja Pah! "Mamah kasih perumpamaan sama Papah! Biar Papah paham maksud Mamah dan Anak Kita!" Sambung Mamah sembari memberi pemahaman terhadap Papah.
"Di SMA kenapa guru hanya memegang pelajaran satu aja?" Tanya Mamah.
"Yah memang sudah seharusnya begitu kali Mah! Setiap guru hanya mengajar satu mata pelajaran. karena guru tersebut supaya bisa fokus mendidik siswa/i nya untuk bisa menguasai mata pelajarannya!" Jawab Papah dengan santai.
Nah ini Papah yang gak tau selama ini! "Justru itu kesalahan kita sebagai Orang Tua!" Coba Papah tanya sama Guru SMA Papah dulu waktu sekolah yang pakar bahasa inggris!
Papah tanya Dia. "Mampu tidak dia menguasai ilmu Fisika!" Kalau Mamah rasa sih tidak akan mampu Pah! Karena Mamah punya keyakinan, "jika Guru SMA itu belum tentu bisa menguasai semua mata pelajaran! Makanya setiap Guru hanya memegang satu mata pelajaran yang mereka kuasai!" Begitu juga dengan anak kita belum tentu bisa menguasai semua mata pelajaran Pah! Seharus nya kita sebagai Orang Tua memfokuskan anak kita pada bidang mata pelajaran yang di kuasai. Supaya anak kita nyaman dalam belajar dan bisa lebih terbuka di bidang tersebut! "Bila perlu di les kan Pah!" Semakin menguasai semakin terbukalah masa depan anak kita! Tegas Mamah dengan ceramahnya.
Sejanak Papah berpikir menyaring perkataan Mamah.
"Hhmm..., iya juga sih Mah!" Ucap Papah.
"Ya sudah, jika memang maunya Mamah dan Jenny seperti itu! Papah gak bisa apa-apa! Jika memang menurut kalian itu bagus dan hal positif yah Papah dukung deh! Asal jangan mengecewakan kepercayaan Papah saja yah!" Tegas Papah.
Mamah turut senang, karena Papah mengerti maksud perkataannya.
"Gimana menurut mu Jenn?" Tanya Mamah.
Iyah Mah aku setuju menurut Mamah dan aku berjanji gak akan mengecewakan Papah dan Mamah juga!" Jawab Jenny penuh senyum dan terlihat senang.
"Akhirnya aku bisa kuliah mengambil jurusan Sastra Bahasa." Seru dalam hati Jenny merasa senang.
"Nah gimana itu Pah?" Tanya Mamah.
"Ya sudah, kalau memang kalian maunya begitu! Papah setuju saja!" Sambung Papah.
"Nah kalau Nelly gimana?". Tanya Papah kepada Nelly.
"Mmmm..., kalau aku si gimana Jenny om! hehe.. " Ucap Nelly seolah yak punya pendirian.
"Nah loh kok gitu Nell? Apa -apa gimana Jenny! Papah jadi heran sama kamu Nell?!" Cakap Papah yang bingung terhadap Nelly.
Yah maklum om! "Jenny kan selama ini gak pernah salah dalam bertindak apapun!" Jadi yah aku percaya saja sama Jenny! Apapun menurut Jenny, Nelly pasti ikutin. Hehe... ! Tutur kata Nelly!
"Hhhmm... anak gadis jaman sekarang ada-ada saja!" Gumam Papah dengan menggelengkan kepalanya!
"Ya sudah, kalau gitu dilanjut sarapannya jangan di sisain ya! Kasian Mamah mu masak jika gak di habiskan!" Cakap Papah
"Iyah Pah ....!" Sambung mereka.
Selesai sarapan, Papah pun kembali beraktifitas seperti biasa di hari Minggu menghabiskan waktu dirumah, main catur dengan kerabatnya atau nonton tv dan istirahat seharian tidak berepegian keman-mana.
Jenny dan Nelly pun berbegas membantu merapikan piring kotor di dapur bersama Mamah.
***
Sore tiba.
Nelly pun pamit pulang!
"Om, Tante dan Jenny! Aku pulang dulu ya! Terima kasih atas semuanya dan maaf sudah merepotkan!" Ucap Nelly lalu bersiap-siap mengemas baragnya.
"Iyah Nell... hati-hati yah di jalan! Sampaikan salam kepada orang tua mu dirumah Nell!" Ucap keluarga Jenny.
"Insha Allah Nelly sampaikan ya", Assalamualaikum. Ucap Nelly.
"Waalaikumsalam..!" Sambung mereka.
Jenny pun kembali ke kamarnya untuk melanjutkan menulis sambil membawa persediaan makanan ringan. karena sudah pasti seharian penuh dia berpikir untuk menulis dan menyampaikan apa isi pesan hati nya!
Lantunan musik romantis pun mengiringinya.
Seperti ada yang aneh sama laptop ku ini?! Perasaan semalam saya matikan! Tapi, ini ko nyala ya...?!" Ucapnya penuh bingung.
"Jangan-jangan Nelly buka laptop ku secara diam-diam?!" Tanya dalam hatinya.
"Ahh tidak mungkin Nelly tak sejahat itu!" Mungkin semalam aku lupa mematikannya! Ucap Jenny dalam hati lalu melupakan soal laptopnya yang menyala.
Ia pun mula melanjutkan penulisannya. Dengan fokus serta teliti memperhatikan penulisannya. Seakan ia takut ada kesalahan dalam penulisan!
Begitulah rumitnya jadi seseorang yang hobi menulis dan berusaha untuk apa yang ditulis mudah di pahami dalam penyampaian yang penuh makna! Agar si pembaca terbawa suasana cerita. Karena hal itu sangatlah diperhatikan oleh si penulis dan pastinya sangatlah senang, bila ada si pembaca terbawa suasana dengan apa yang di sampaikan dalam makna isi tulisan tersebut!
"Mah, tolong buatkan Papah kopi, lagi seru nih acara! Teriak Papah di ruang Tv.
"Iya Pah! Sebentar ya Mamah buatkan!" Jawab Mamah.
"Iyah Mah jangan lama ya..!"
"Iyah Pah." Jelas Mamah.
"Ini kopi nya Pah! Ucap Mamah sembari senyum, "yang nonton acara kesukaannya sampai terlihat ceria sekali!"
"Makasih Mah! Oia, temenin Papah nonton! Bagus nih acara nya." Ucap Papah yang mengajak Mamah.
"Aduh Pah! Lagi banyak kerjaan Rumah! Nanti yah kalau sudah selesai Mamah temenin deh nonton nya." Jawab Mamah yang sedang sibuk.
"Hhmm... yasuda kalau gitu! Papah lanjut deh sendiri."
Mamah pun kembali sibuk mengurusi Rumahnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!