NovelToon NovelToon

Istriku Seorang Berandalan

EPS 1

Terlihat segerombolan wanita dengan pakaian pendek mereka yang membuat mata semua pria yang melihatnya melotot. Sedang berjalan sambil bercanda ria.

seperti....

"El...nanti malam kita pestanya dirumah Lo ya." ucap cika. Salah satu sahabat eliza.

"Ok tapi makanannya beli ya. Kalian kan tau gue nggak bisa masak." jawab eliza yang masih bermain hp nya.

"Oke itu mah gampang." ucap teman temannya serentak.

Dilain tempat. Terlihat beberapa pria dengan baju koko dan peci. membuat mereka terlihat begitu tampan dan bercahaya. Sedang berjalan dengan terkadang berbincang dan tertawa bersama. seperti...

"Nan. menurutmu ning sarah bakal nerima lamaranku apa ndak ya..?." tanya doni pada afnan.

"La kamu kok malah tanya saya.Tanya langsung aja sama Ning sarah. Kalau saya jadi Ning Sarah sih pastinya udah nolak duluan." ucap afnan membuat doni cemberut seketika sedangkan temannya yang lain tertawa melihat tingkah doni.

"Hhhhh...kamu ini ada ada aja Don don. Oh ya nan gimana rasanya kuliah disana..? pasti seru kan..? Apa lagi disana pasti ukhtinya cantik cantik." ucap reno.

Sebenarnya hari ini, Afnan baru pulang dari studinya di universitas Al-Azhar di Kairo Mesir. Dan dijemput beberapa kang pondok yang bersahabat baik dengan afnan seperti doni, reno, dan rizky.

"Kalau serunya sih pasti. Tapi kalau soal wanita, Saya tidak pernah memperhatikannya." jawab afnan.

"Hei...ren. Kamu lupa ya kalau afnan ini udah ta'arufan sama ning nadira..? Mana mungkin afnan bisa lirik wanita lain." selak rizky.

"Iya...Dibandingkan dengan wanita lain. Ning nadira itu nggak ada tandingannya. Ia itu bagai bidadari yang disiapkan khusus untuk afnan." ucap doni.

"Ya elah. Saya kan cuma tanya Kali aja afnan mau ngenalin saya sama salah satu ukhti disana hehehe..." ucap reno dengan cengirannya membuat ketiga sahabatnya menggelengkan kepala melihat tingkah laku reno.

Saat sedang seru serunya mengobrol tiba tiba.

Bruuuaaakkk...

Afnan tidak sengaja menabrak seseorang dihadapannya membuatnya ikut terjatuh menimpa seseorang yang ia tabrak.

"Astaghfirullah." ucap afnan yang segera berdiri saat mengetahui orang yang ditabraknya seorang wanita. Dan disaat disadarinya bibirnya bersentuhan dengan bibir wanita itu bahkan dada bidangnyapun ikut bersentuhan dengan wanita dibawahnya tersebut.

"Maaf..saya tidak bermaksud apa apa. Tadi saya tidak sengaja." ucap afnan cepat.

"Lo sengaja ya. Lo sengaja nyium gue kan. Dasar pria hidung belang. Gayanya aja yang sok alim tapi dalamnya sama saja b******k." ucap eliza yang ditabrak afnan sambil mengelap bibirnya yang sempat bersentuhan dengan bibir afnan.

"Kita pergi dari sini. Males gue pagi pagi harus marah marah." ucap eliza mengajak teman temannya pergi meninggalkan afnan yang masih berdiri kaku dengan wajah pucat pasinya dan juga reno, doni dan rizky yang tak kalah kagetnya.

Sesampainya di pondok pesantren. Afnan dan teman temannya segera kedalam rumah afnan. Disana terlihat nadira, Abi, Umi afnan dan beberapa santri yang menyambut kedatangan afnan.

"Assalamu'alaikum abi, umi.." salam afnan sambil mencium tangan abi dan uminya.

"Wa'alaikum salam. nak." jawab abi dan umi serentak.

"Ayo kita masuk." ajak umi afnan dengan menarik halus tangan afnan membawanya masuk kedalam rumah.

"Ada apa nak..? Tidak biasanya kamu melamun seperti ini. Apa yang mengganggu pikiranmu..?." tanya abi afnan yang sedari tadi memperhatikan afnan.

"Tidak ada abi. Afnan hanya kelelahan saja." sangkal afnan. Namun hal itu tidak dapat menutupi rasa resah yang sedari tadi dirasakannya dari uminya.

"Kalau begitu. Mandilah lalu sholat dan istirahatlah." ucap umi afnan yang dijawab afnan dengan anggukkan.

Beberapa menit kemudian setelah melaksanakan sholat duha. Afnan duduk termenung di atas tempat tidurnya.

"Nak.." panggil umi afnan yang memasuki kamar afnan membuat afnan yang sebelumnya melamun merasa kaget.

"Umi." gumam afnan.

"Ada apa..? ceritalah pada umi. Umi tau ada masalah yang sedang kamu pikirkan. Ada apa nak..? Kamu tau. Nak nadira sudah lama menunggumu. Tapi saat kamu kembali. Kamu malah mengacuhkannya." ucap umi.

"Afnan tidak bermaksud mengacuhkan nadira umi. Hanya saja keadaanlah yang membuat afnan tak sanggup untuk dapat menatapnya." ucap afnan.

"Memangnya apa yang terjadi..?." tanya umi yang mulai penasaran.

"Umi afnan tidak sengaja melakukan zina umi." ucap afnan mengatakan hal yang telah menghanyuinya.

"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun Afnan. Bagaimana bisa kamu melakukan dosa besar itu nak. Lalu siapa wanita itu." tanya umi afnan yang terkejut dengan kabar yang telah ia dengar dari anak satu satunya.

"Afnan tidak mengenalnya umi. Umi maafkan afnan sungguh afnan tidak sengaja umi." jelas afnan.

"Minta ampunlah pada Allah Afnan. Kamu benar benar membuat umi kecewa." ucap umi yang lalu pergi meninggalkan afnan sendiri dengan rasa bersalah dan takutnya.

Dilain tempat.

Eliza dan teman temannya sedang menyiapkan mobil mereka masing masing untuk balap mobil yang memang sering mereka lakukan.

"Kali ini garis finishnya sampai depan rumah lo aja el sekalian kita berpesta." ucap karlin.

"Ok siapa takut. Yang kalah dia yang traktir makanannya." ucap eliza membuat teman temannya bersemangat untuk menang.

Mereka berempat pun segera memanaska mobil mereka hingga mereka melesatkan mobil mereka menuju rumah eliza dengan kecepatan diatas rata rata.

"Kali ini gue akan ngalahin lo el." teriak cika dari dalam mobilnya yang menyalip mobil eliza.

"Kita liat aja cik. Gue yang bakalan jadi juara bertahannya. hhhhh...." tawa eliza sambil terus menambah kecepatan mobilnya dan tanpa disadarinya didepannya ada ayam yang tiba tiba melintas didepannya.

Eliza pun segera mengerem mobilnya hingga berhenti namun hal itu pun percuma karna ayam yang menyebrang itu kini mati dibawah mobilnya.

Eliza pun segera turun untuk menguburkan ayam tersebut namun sebelum ia melakukannya tiba tiba ada ibu ibu yang datang menghampirinya.

"Hey..apa yang kamu lakukan pada ayamku..?." ucap ibu itu dengan wajah garangnya.

"Gue nggak salah. Ayamnya aja yang bodoh. Udah tau ada mobil yang melaju di jalan masih aja nyebrang." ucap eliza yang malah menyalahkan ayam.

"Nggak usah nyalahin ayam saya. Sekarang ganti rugi kamu." ucap ibu itu meminta biaya ganti rugi pada eliza.

"Nggak mau. Yang salah ayamnya kenapa gue yang harus ganti rugi...?. bahkan sekarang gue kalah balapan." ucap eliza yang masih menyalahkan ayam.

"Bayar nggak..? atau saya laporkan kamu ke kantor polisi karena sudah mengganggu ketenangan masyarakat dengan balapan liarmu." ancam ibu itu membuat eliza mau tidak mau harus ganti rugi.

"Ok..gue ganti rugi. Emang berapa..?." tanya eliza.

"500 ribu." ucap ibu itu.

"Apa..? gila ya. Masak ayam kurus gini 500 ribu. Yang bener aja. Gue nggak mau bayar." ucap eliza bersi keras tidak ingin membayarnya.

"Ooo nggak mau bayar. Ok kalau gitu saya akan telfon polisi sekarang juga." ancam ibu itu dengan mengeluarkan hpnya dan memotret plat mobil eliza.

"Eeehhh...mau ngapain. Ok gue bayar." ucap eliza yang lalu memberikan ibu itu 500 ribu.

"Nah kalau gini dari tadi kan nggak repot." ucap ibu itu yang lalu pergi meninggalkan eliza yang masih kesal.

"Iiiihhh dasar ayam jelek. Gara gara lo nyebrang nggak liat liat. Gue jadi rugi kan dan sekarang gue juga kalah balapan lagi." ucap eliza pada gundukan tanah yang ia gunakan untuk mengubur ayam tersebut.

Membuat beberapa orang yang lewat melihatnya mengira dirinya gila.

"Apa lo lihat lihat...!." ucap eliza sewot. Lalu memasuki mobilnya kembali dan melajukannya menuju rumahnya.

.

.

.

.

.

.

.

.**Gimana..??? ceritanya seru kan.

.

.Ayo like and comen ya

.

.Karena keduanya itu gratis sobat.

.

.bay...bay...

sampai jumpa lagi

.salam cherry**

**Kalau bisa comennya yang banyak ya

biar author ada temen dan nggak kesepian lagi.

Author curhat sedikit nggak papa kan**...

EPS 2

Eliza pun segera melajukan mobilnya menuju rumahnya dengan rasa kesalnya yang belum hilang juga.

Sesampainya dirumah. Eliza sudah disambut ketiga temannya didepan rumah.

"Lama amat lo el. Darimana aja lo. Jangan jangan lo mau kabur dari taruhan ya...?." ucap cika.

"Ya nggak lah. Gue tadi dapet masalah dikit." ucap eliza dengan kesalnya.

"Oooo...karena lo yang kalah. Sekarang lo yang beli makanannya." ucap karlin.

"Ya udah nih kuncinya. Gue beli makanannya dulu." ucap eliza yang memberikan kunci rumahnya lalu memasuki mobilnya kembali untuk membeli makanan.

Seusai membeli makanan. Eliza dan teman temannya pun berpesta hingga larut malam. Dan saat jam menunjukkan pukul 12:30. Teman teman eliza pulang dan meninggalkan eliza sendiri.

Pagipun tiba. Eliza terbangun dari tidurnya dengan ruangan kamarnya yang begitu berantakan bagai kapal pecah.

"bik...bik inah..." teriak eliza memanggil pembantu dirumahnya.

"Iya non.." ucap bi inah setelah tiba di kamar eliza.

"Bersih in kamar gue sekarang dan diruang tamu juga."perintah eliza yang lalu masuk ke dalam kamar mandi.

"Andai aja tuan sama nyonya masih hidup. Pasti nona eliza tidak akan seperti ini. Semoga aja ada seseorang yang akan dapat membawa non eliza kembali kejalan Allah." ucap bi inah sambil merapikan kembali kamar eliza.

Beberapa menit kemudian. Eliza keluar dari kamar mandi. Dan keluar dari rumahnya menggunakan baju dan celana yang ketat dan pendek.

Eliza mulai menjalankan mobilnya tanpa tujuan. Ya itu sudah biasa, ia tidak bekerja karena segala kebutuhannya dipenuhi oleh pamannya. Dan hal ini membuatnya tidak memiliki kegiatan apapun.

Saat jalan yang terlihat sepi. Eliza melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata hingga.

Tiiiiin..tiiin...

Bruaaak..

Eliza tidak sengaja menabrak seorang wanita yang sedang menyebrang dengan belanjaan yang memenuhi tangannya.

Eliza pun segera turun dari mobilnya untuk melihat kondisi wanita yang ia tabrak.

"Apa ibu baik baik saja...?." tanya eliza dengan membantu wanita itu berduri.

"Tidak papa..." jawab wanita itu.

"Maaf tadi gue nggak liat ada yang nyebrang." ucap eliza yang merasa bersalah pada wanita itu.

"Tidak papa. Tadi ibu yang nggak liat liat waktu menyebrang." jelas wanita itu dengan berusaha berdiri.

"Kalau begitu. Sebagai permintaan maaf gue anterin ibu pulang gimana..?." tawar eliza.

"Nggak perlu nak. Nanti ngerepotin nak..?."

"Eliza." ucap eliza memperkenalkan dirinya.

"Tidak papa." ucap eliza yang membantu membawakan belanjaan ibu itu.

Eliza pun segera melajukan mobilnya menuju rumah ibu itu. Selama perjalanan eliza mengobrol dan tertawa bersama ibu itu.

"Maaf kalau ibu boleh tau. Nak eliza ini agamanya apa..?." tanyanya.

"Islam."jawab eliza singkat.

"Emhh..apa ." ucap ibu itu yang terpotong ucapan eliza.

"Apa ini rumah ibu..?." tanya eliza.

"Ah..iya. Terima kasih." ucap ibu itu yang keluar dari mobil eliza.

Eliza pun ikut turun dari mobilnya dan membawakan belanjaan ibu itu.

"Eh nak eliza kenapa ikut turun..?." tanya ibu itu yang kaget melihat eliza turun dan keluar dari mobilnya.

"Pakailah ini." ucap seorang wanita dengan hijab merah mudanya membuatnya tampak cantik dan berseri seri. Memberikan sebuah kain pada eliza.

Sedangkan eliza yang diberi merasa bingung. Kenapa wanita itu memberinya sebuah kain.

Nadira yang mengerti kebingungan eliza pun membantu menyampirkan kain itu dibahu eliza untuk menutupi tubuh eliza yang terbuka.

Dilain tempat.

Para santriwati dan santriwan menatap aneh eliza dan membicarakannya.

"Siapa ya wanita itu. kenapa bisa kesini dan bahkan memakai pakaian yang terbuka." ucap salah satu santriwan.

"Mungkin wanita jalanan yang lagi nyasar..hhhhh..." jawab santriwan yang membuat santriwan yang lain ikut tertawa.

"Ada apa ini..?." tanya seorang pria yang tiba tiba berada dibelakang santri yang tadi berbicara.

"Ustadz rizky. Itu ustadz, tadi bu nyai di antar seorang wanita. Tapi wanita itu." jelas salah satu santriwan yang tidak melanjutkan ucapannya.

"Itu apa..?." tanya afnan yang berdiri disamping rizky.

"Lebih baik kita langsung lihat saja gus." ucap rizky.

Afnan dan rizky pun memutuskan untuk menghampiri umi afnan.

Dan saat sampai disana afnan dan rizky terkejut dengan keberadaan eliza.

"Kamu..lo.." ucap afnan dan eliza bersamaan.

"Kalian saling kenal..?." tanya umi afnan.

"Umi dia wanita itu." ucap afnan membuat semua orang di sana merasa bingung dengan apa yang di utarakan afnan kecuali umi.

"Nak eliza. Bisakah kamu ikut ibu kedalam sebentar..?." tanya umi afnan dan hanya diangguki eliza.

Afnan, umi, eliza dan nadira pun memasuki rumah afnan sedangkan rizky pergi untuk mengajar kembali.

"Afnan bisa tolong panggilkan abimu." pinta ibu afnan.

"Baik umi." ucap afnan yang keluar rumah untuk memanggil abinya yang sedang berada diruang kelas untuk mengajar santri dipondok.

Setelah beberapa menit kemudian. Afnan datang bersama seorang pria paruh baya ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum." salam afnan dan abinya bersamaan.

"Wa'alaikum salam." jawab umi dan nadira.

"Sebenarnya ada apa mi. Kok umi sampai manggil abi..?." tanya abi yang penasaran dengan apa yang terjadi.

"Abi masih ingat. Dengan apa yang dikatakan afnan..?." tanya umi dengan menatap eliza. Sedangkan eliza yang ditatap hanya melihat sekelilingnya yang terlihat begitu asing untuknya.

"Iya. lalu..?." tanya abi.

"Ini wanita itu abi." ucap umi membuat abi otomatis menatap kearah eliza yang masih merasa bingung dengan suasana yang aneh untuknya.

Sejenak abi afnan menghela napasnya dan menutup matanya.

"Nak nadira." panggil abi lirih.

"Iya pak kyai." jawab nadira.

"Nak nadira. Abi minta maaf karena abi harus mengingkari ucapan abi sendiri." ucap abi lirih namun masih dapat didengar jelas semua orang yang sedang duduk disana.

"Maksud pak kyai..?." tanya nadira.

"Abi tidak bisa meneruskan perjodohanmu dengan putra abi afnan. Karena sebuah kesalahan dari putra abi. Jadi abi harap nak nadira mengerti akan hal ini." ucap abi dengan perasaan yang begitu berat.

Nadira yang mendengar hal itupun berusaha untuk tenang dan tidak terlihat sedih. Ia memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan hatinya.

"insyaallah nadira mengerti dan ikhlas pak kyai. Lagi pula nadira yakin bahwa jodoh nadira saat ini masih menunggu nadira." ucap nadira berusaha untuk ikhlas.

"Terima kasih nak." ucap umi.

"Iya bu nyai. Kalau begitu nadira pamit undur di bu nyai pak kyai." pamit nadira.

"Iya nak."

Setelah nadira pergi. Abi dan umi kembali menatap kearah eliza.

"Nak eliza. Kamu mengenal anak kami ini..?." tanya umi.

"Tidak. Gue cuma ketemu dia dijalan. dan dia modus untuk menciumku dengan menabrakku." ucap eliza menatap tajam kearah afnan.

"kalau begitu bisakah kami menemui orang tuamu." tanya abi.

"Bisa. Tapi mereka tidak dapat kesini." jawab eliza.

"Kalau begitu kita yang akan kerumahmu." ucap umi.

"Mereka juga tidak ada disana." ucap eliza.

"Lalu kemana orang tuamu..?." tanya abi.

"Mereka sudah meninggal." ucap eliza datar dengan tatapan sedihnya.

"Maaf. Ibu tidak tahu. Kalau begitu ibu langsung beritahu kamu aja." ucap umi yang dapat melihat kesedihan dimata eliza.

"Jadi begini. kami ingin melamar kamu untuk anak kami afnan. Mau kah kau menerimana..?." ucap abi.

"Maksudnya gue dan dia menikah..?? oh tidak tidak. Gue nggak mau. Gila aja gue mau nikah sama dia." ucap eliza kesal.

"Apa kamu kira saya juga mau. Saya terpaksa menerimanya." ucap afnan yang ikut kesal dengan tingkah eliza.

Dengan rasa kesalnya eliza pergi dari rumah afnan. Namun sebelum itu ia melempar kain yang sempat ia gunakan untuk menutupi tubuhnya pada afnan.

Sedangkan afnan yang mendapat perlakuan itu merasa geram.

.

.

.

.

.

.

.

.#Hay...

.Author cuma mau ngingetin buat kamu yang lagi baca.

Jangan lupa ya buat

**like and comen

.

.Sampai jumpa lagi

salam cherry**

EPS 3

Eliza mengendarai mobilnya dengan rasa kesal yang setia melekat di hatinya.

"Sialan...kenapa gue harus ketemu tuh cowok sih nyebelin banget." gumam eliza yang berbicara sendiri.

"gara gara ketemu sekali tuh cowok gue kena sial terus menerus.." lanjutnya.

Eliza pun melajukan mobilnya menuju sebuah cafe. Disana sudah terlihat cika, karlin, dan tasya yang sedang bercanda ria dengan minuman dan cemilan yang menemani percakapan mereka.

"Lo kenapa el. Dateng dateng udah cemberut aja..?." tanya cika.

"Betek gue. Kalian tau kan cowok yang kemarin sempet nabrak gue.?." tanya eliza dan dijawab anggukan oleh temannya.

"Sejak kemarin setelah gue ketemu dia. Hidup gue jadi berantakan tau nggak. Pertama gue nabrak ayam dan harus ganti rugi daaaan juga gue kalah balapan. Yang kedua tadi gue ketemu lagi sama tu orang. Dan kalian tau apa yang terjadi. Nyokap dan bokapnya bilang gue harus nikah sama dia. Gila nggak tuh." jelas eliza tanpa henti hingga napasnya tersengal sengal dan meminum minuman yang ada dihadapannya.

"Masa sih... Emang sampai segitunya ya. Gila aja tu cowok. Sekali ketemu langsung ajak nikah." ucap tasya.

"Trus lo mau gimana..?." tanya karlin.

"Ya nolak lah. Heh di lihat dari manapun leon jauh lebih tampan dari dia tau." ucap eliza.

"Nggak ah. El mata lo mulai rabun ya. Jelas jelas cowok itu tuh ganteng buanget. Seperti pangeran di negeri dongeng tau." ucap tasya.

"Ya tuhan kenapa gue punya sahabat segini tololnya ya." kata eliza sambil menjitak kepala tasya.

"Gini akibatnya kalau jomblo. Semua cowok yang dilihatnya pasti ganteng." ucap karlin.

"Eh...nggak kok. Emang bener cowok itu tuh lebih ganteng dari leon tauk..." ucap tasya membela diri dengan mendukung afnan terus menerus.

"Ada apaan nih kok nyebut nyebut nama gue." ucap seorang pria yang tiba tiba berdiri dibelakang eliza.

"Leooon..sayang." panggil eliza dengan senyuman yang tiba tiba menghiasi wajah cantiknya saat melihat kekasihnya berada didekatnya.

"Kok lo bisa ada disini sih..?." tanya cika.

"Di manapun eliza ada. Gue pasti akan datang." ucap leon membuat eliza semakin melebarkan senyumannya.

"Uuueeeekkk....jangan bikin gue muntah deh." ucap tasya dengan sikap yang menunjukan dirinya yang seakan akan ingin muntah.

"Itu mah derita lo. Kan lo yang jomblo kita mah B aja ya nggak." ucap karli pada cika dan eliza.

"Ya ya gue jomblo. Ya nggak usah dibuli juga kalik." ucap tasya cemberut.

"Lo sama dika aja. Cocok sama sama jomblo." saran leon.

"Ihh...masa gue sama dika sih. Dia kan lemot." ucap tasya menolah.

"Jiiiaaahhh...nggak sadar diri ni bocah." ucap eliza membuat mereka tertawa sedangkan tasya masih kesal karena bulian sahabatnya.

"Oh ya. Gue kesini buat jemput eliza." ucap leon.

"Buat apa..?." tanya tasya.

"Ya biasalah jalan jalan. Kayak lo nggak pernah pacaran aja. Upsss... Sorry gue lupa. Lo kan nggak pernah pacaran. hhhhhh" ucap karlin.

"Iiiihhh...ya udah kali ngebulinya." ucap tasya sebal.

"Leon...sini gue minta no WA nya dika." ucap tasya cepat.

"Cieeee...yang udah capek jomblo. hhhh..." tawa merekapun terpecahkan.

Setelah memberikan no WA dika pada tasya. Leon mengajak eliza pergi dari kafe.

"Leon...kemarin lo kemana sih. Gue hubungin susah banget." tanya eliza.

"Kemarin gue balapan montor. Dan lo tau el, gue menang dan nanti malam gue adain pesta dan lo harus dateng. Gue nggak mau alasan apapun." kata leon.

"Balapan montor..? Kenapa nggak hubungin gue sih. Kan entar gue bisa dukung lo." ucao eliza yang sedikit merasa sebal.

"Eliza sayang. Yang penting itu gue menang dan nanti malam kita berpesta." ucap leon membuat rasa sebal eliza menghilang.

"Ok..dimana." tanya eliza.

"Tempat biasa." ucap leon.

"Tapi lo jemput gue ya." pinta eliza.

"Siap tuan putri."

Di lain tempat.

Afnan sedang melamun disebuah kursi yang berada di bawah pohon.

"Assalamu'alaikum." salam rizky menyadarkan afnan dari lamunannya.

"Wa'alaikum salam." jawab afnan.

"Kamu ini nglamunin apa sih. Inget lo jangan keseringan ngelamun." ucap rizky mengingatkan.

"Astaghfirullah hal adzim. Haah.. saya cuma sedang memikirkan hal apa yang harus saya lakukan. Jika saya melihat dari segi kesalahan yang saya perbuat saya memang harus menikahi gadis itu. Tapi dari lubuk hati saya, Ini sungguh berat." ucap afnan yang mulai menceritakan isi hatinya.

"Kenapa kamu tidak coba minta petunjuk pada Allah ..? Saya yakin kamu pasti akan menemukan jawabannya segera." ucap rizky memberikan saran pada afnan.

"Terima kasih sarannya. Oh ya kapan kamu mau nikah..?." tanya afnan pada rizky.

"Kalau saya sih. Nunggu petunjuk dariNya aja gus." ucap rizky sambil tersenyum.

"Sampai kapan..? Sampai kamu tua disini..? memangnya tidak ada ya santriwati yang berhasil memikat hatimu itu ustadz ..?." tanya afnan bertubi tubi.

"Hhhh...kamu kan tau sendiri gus. Kalau saya tidak pernah memperhatikan santriwati di sini. haaah..nanti juga bakalan ketemu sendiri gus kalau jodoh kan nggak akan kemana." ucap rizky.

Merekapun tertawa bersama seakan tak ada beban di dalam tawa mereka hingga tak menyadari sepasang mata indah yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Assalamu'alaikum nad." sapa seseorang dari belakang nadira yang sedari tadi terfokus menatap afnan dan juga rizky.

"Wa'alaikum salam sar. Kamu ini ngagetin saya aja." ucap nadira.

"Ya kamu sih. Saya perhatikan terus dari tadi kok kamu liatin gus afnan dan ustadz rizky melulu . Jangan jangan kamu masih belum bisa move on ya dari gus afnan...?." tebak sarah.

"Bukannya gitu. Saya cuma.." ucap nadira yang tak ia lanjutkan karena ia tidak tahu harus membuat alasan apa untuk diberikan pada sarah.

"Sahabatku yang cantik dan manis. Denger ya, kamu itu kan cantik, pinter, baik lagi. Jadi pasti diluar sana banyak cowok tampan yang ngantri buat jadi imam kamu. Jadi jangan sedih terus dong." hibur sarah.

"Bahkan ni ya. Kalau sarah jadi cowok. Pasti sarah langsung khitbah kamu nad. hhhhh..." goda sarah.

"Hhhhh...kamu ini ada ada aja sar sar..." ucap nadira yang tertawa lepas dibuat sarah.

'Rasa cintaku pada gus afnan itu terlalu dalam sar. Bahkan aku sendiri takut pada rasa cinta ini. Aku takut jika suatu saat nanti akan membawa masalah untukku sendiri.' gumam nadira dalam hati.

Nadirapun pergi bersama sarah meninggalkan afnan yang masih mengobrol bersama dengan rizky.

"Assalamu'alaikum gus, ustad." sapa salah satu santri.

"Wa'alaikum salam." jawab afnan dan rizky serentak.

"Maaf gus, tadi saya diminta bu nyai untuk panggil gus. Katanya disuruh menghadap ke bu nyai sebentar." ucap santri itu.

"Oohh..baiklah. Terima kasih ya." jawab afnan yang lalu pergi kerumahnya di mana umi sedang menunggunya.

.

.

.

.

.

.

.

.Pada suka ceritanya nggak. Ayo sampai in aja langsung pendapat kalian di kolom komertar ya.

.

.Dan jangan lupa buat like

.

.Karena itu gratis

.

.OK

.

.sampai jumpa lagi

.

.salam CHERRY

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!