NovelToon NovelToon

DENDAM CEO CANTIK

awal mula

Tok tok tok

"masuk". ucap seseorang dari dalam

setelah ada sahutan dari dalam ruangan tersebut. masuklah wanita cantik yang sebagai asisten masuk kedalam

"Ms. Ier besok pagi Anda akan berangkat ke Indonesia untuk memantau kantor di sana" ucap sekertaris

"oke, oh ya jangan kasih tau pimpinan di sana kalau saya datang berkunjung" ucap orang itu

"kenapa Ms.? bukankah lebih baik kita beritahu beliau supaya semua orang tau kalau pemilik perusahaan akan datang" ucap sekertaris

"tidak, karena saya mau lihat kinerjanya sendiri" ucap orang itu

"jadwal setelah ini apa?" imbuhnya

"baiklah Ms. dan jadwal setelah ini kosong Ms." ucap sekertaris

" oke kau boleh keluar" ucap orang itu

"permisi Ms." ucap sekertaris (sambil membukukan badan)

setelah keluarnya sekertaris, ia berdiri di depan kaca sambil melipat kedua tangannya di dada. matanya menerawang jauh memikirkan kejadian beberapa tahun lalu saat dirinya diusir dan terpaksa bekerja keras agar sampai dititik saat ini

FLASHBACK

saat Irene berusia 17 dia diusir dari rumahnya karena dia difitnah oleh ibu tiri dan juga adik tirinya

Plakk

suara tamparan terdengar nyaring di sebuah rumah seorang pria paruh baya terlihat sedang menampar anak kandungnya sendiri,

sedangkan semua orang di sana hanya bisa menatap jijik

"pergi kau dari sini, dasar anak tidak tahu di untung, beraninya kamu tidur dengan laki laki," ucap tuan Mahesa marah

"tapi pa Irene tidak pernah melakukannya" ucap Irene

"ini apa jelas jelas ada bukti kau bilang tidak melakukan nya" ucap tuan Mahesa sambil melemparkan foto yang sudah di edit

"tapi pa Irene tidak pernah melakukannya itu foto editan pa" ucap Irene berusaha membela diri mengabaikan air matanya yang mengalir deras.

"pa jangan gitu kasihan Irene" ucap ibu tiri sok membela

"jangan kamu bela dia pergi kau dari rumah ini, jangan harap kembali ke rumah ini lagi" ucap tuan Mahesa yang menyeret tubuh Irene dan melepaskan nya dengan kasar

"hei ingat ini baik baik" ucap tuan besar Mahesa (ayah tuan Mahesa)

"kau adalah aib keluarga, jika kau bertemu orang jangan bilang kau keluarga Mahesa mulai sekarang nama belakang mu tidak ada nama Mahesa paham kau" ucap tuan besar Mahesa

Irene hanya bisa menangis, tak lama Irene tersadar. dengan cepat ia mengusap kasar air matanya lalu bangkit berdiri menepuk baju seakan ada debu yang menempel

"baik mulai sekarang saya IRENE ABIKA membuang nama Mahesa, dan saya berjanji saya akan kembali mengambil apa yang seharusnya di ambil mengembalikan apa yang seharusnya di kembalikan ingat tuan Mahesa aku bukan lagi keluarga kalian ingat aku pasti kembali untuk balas dendam dan tunggu KEHANCURAN mu keluarga Mahesa" ucap Irene dengan lantang

kemudian Irene memandang semua orang saat pandangannya menatap ibu tiri dan saudara tiri mereka berdua tersenyum mengejek seakan mengatakan "aku yang menang" karena ibu tiri dan saudara tiri yang merencanakan ini untuk mengusir irene dari rumah

"dan kau" tunjuk irene pada ibu tiri dan saudara tiri

"tunggu pembalasan ku" ucap Irene lalu keluar dari rumah Mahesa

semua keluarga Mahesa hanya menatap jijik punggung Irene yang keluar dari rumah dan hanya menganggap angin lalu perkataan Irene. mana mungkin bocah lemah seperti irene bisa menghancurkan keluarga pikir mereka. tapi mereka tidak tau bahwa orang lemah bisa berubah kapan saja

#Maaf ya baru pemula soalnya

Jika ada yang kurang atau apa kasih saran nya ya

TERIMAKASIH 🙏

makan

Setelah bergelut dengan lamunannya. Ia melangkahkan kakinya keluar ruangan untuk kembali ke mansion miliknya.

Irene menempuh waktu 30 menit hingga di mansion, tanpa menunggu lama Irene melangkahkan kaki masuk ke dalam. Sampainya di dalam Irene di sambut hangat para pelayan di sana

"selamat datang nona" ucap Nina ketua pelayan dengan tersenyum

"Hemm, kak tolong persiapkan makan malam soalnya aku sudah lapar hihi " ucap Irene disertai kekehan kecil

"Baik nona, apakah ada yang lain nona?" Ucap Nina

"Tidak perlu kak, lanjutkan pekerjaanmu saja kak, aku bisa menyiapkan keperluan ku sendiri" ucap Irene dengan ramah

"Baiklah,saya permisi dulu nona" ucap Nina sambil membukukan badan

" Ya terimakasih kak" ucap Irene sambil menaiki tangga menuju kamarnya. sampainya di dalam kamar Irena bergegas masuk ke dalam kamar mandi

"Huh capek sekali berendam sebentar enak kayaknya" ucap Irene setelah melepas semua bajunya

Setengah jam merilekskan tubuh Irene keluar dari kamar mandi menuju walk-in closet Irene mengambil kaos dan celana jens di atas lutut. Irene lebih suka berpakaian kaos dan celana jens saja saat di rumah, karena menurut nya lebih leluasa bergerak. dirasa sudah selesai Irene bergegas turun menuju ruang makan

sesampainya di ruang makan Irene sudah disuguhkan makanan yang sangat menggugah selera

"silahkan nona" ucap Nina

"ayo kak kita makan sama sama" ucap Irene

"tidak nona saya makan di belakang saja" tolak Nina karena merasa tak enak makan satu meja dengan majikannya

" ayolah kak, kalau kakak gak mau aku aja yang ikut makan kebelakang" ucap Irene

"jangan nona, baiklah saya akan menemani nona makan disini" ucap Nina

"nah gitu dong kan enak ada temennya makan" ucap Irene sambil tersenyum

"terimakasih nona" ucap Nina

" sama-sama" ucap Irene

(baik sekali nona tidak malu atau risih makan dengan pelayan, tidak membeda-bedakan antara pelayan dan majikan selalu ada pelayan yang diajak nya dari pelayan sampai seorang sopir. aku doakan semoga nona bisa segera bahagia) batin Nina

"makann lah yang banyak kak supaya tambah berisi hihihi" canda Irene sambil terkekeh geli

"terimakasih nona tapi badan saya sudah cukup berisi nona" ucap Nina

"ya ya terserah kakak" final Irene

Nina hanya tersenyum melihat tingkah irene, menurut nya dulu irene adalah sosok gadis yang baik ceria, ramah. namun itu semua berbeda dengan yang Nina lihat sekarang dingin tegas, Irene akan menghangat pada orang-orang tertentu saja

"oh ya kak besok aku akan kembali ke tanah kelahiran ku" ucap Irene

" kenapa mendadak sekali nona?, berapa lama nona di sana? oh tidak nona akan di sana selamanya?" berentetan pertanyaan dari Nina karena Nina cukup terkejut apa yang baru saja dengar

"tidak kak Irene ada urusan penting di sana, mungkin beberapa bulan saja, setelah selesai aku akan kembali ke sini" ucap Irene tersenyum

" aa syukur lah saya kira nona akan tinggalin kita" lega Nina sambil mengelus dada

"kenapa kalo Irene tinggalin kalian" tanya Irene

"jangan nona, kalo nona tinggalin kita, terus kita gimana, kita sudah menganggap nona sebagi keluarga sendiri" ucap Nina dengan nada sedih

Irene tersenyum karena semua orang di sini menganggap nya seperti keluarganya sendiri

"terimakasih kak karena sudah menganggap Irene seperti keluarga" ucap Irene dengan tulus

"sama-sama nona"ucap Nina

"kenapa sih kakak suka sekali manggil aku nona, panggil aku Irene kak, kan sudah Irene bilang" protes Irene

"sudah biasa nona" ucap Nina tersenyum

"terserah kakak aja " pasrah Irene

memang Irene suka sekali protes pada Nina untuk tidak suka nina memanggilnya dengan embel-embel 'nona'. Irene lebih suka nina memanggilnya namanya saja karena dia harus menghormati yang lebih tua

#Maaf ya baru pemula soalnya

Jika ada yang kurang atau apa kasih saran nya ya

Terimakasih🙏

PREPARE

"Saya sudah selesai nona, saya permisi dulu" pamit Nina

"Ya kak terimakasih telah menemani ku, dan tolong suruh semua orang berkumpul di ruang tengah jangan lupa siapkan cemilan yang banyak minumannya juga ngumpulnya kalau sudah pada makan semua kak" perintah Irene

" Baik nona ada lagi nona?" Tanya Nina

"Tidak ada" ucap Irene

"Baik saya permisi nona" ucap Nina membukukan badan dan pergi

Irene beranjak dari kursinya menuju kamarnya untuk menyiapkan semua keperluannya saat berada di Indonesia

Irene memang CEO uang banyak, tapi dia lebih senang memilih hidup sederhana makanya kalo pergi suka bawa bawaan sendiri daripada harus beli lagi.

sampai dikamar Irene mengambil kopernya didalam lemari membuka nya memasukkan beberapa baju Santai, lebih banyak membawa baju kerja, memasukkan semua yang ia perlu membawanya

Dirasa ada yang kurang Irene mengambil sebuah bingkai dalam laci mengusapnya pelan dan menciumnya lalu menaruhnya di dalam koper memandangi sosok wanita paruh baya yang lagi tersenyum yang ada di dalam foto

"Mommy" gumam Irene sambil tersenyum tipis kenangan bersama mommy nya muncul di ingatan nya. cairan bening tergenang di pelupuk mata tanpa komando cairan bening menetes dengan cepat ia usap. ia menyelesaikan barang bawaannya lalu menutup kopernya ditaruhnya di samping pintu

memutar badan kembali menuju ke ranjang king size nya duduk bersandar lalu mengingat kembali apa yang kurang ia bawa

"Akhirnya selesai juga bawa barang sedikit aja, yang penting penting udah dibawa, kalau ada yang lupa bisa beli di sana" ucap Irene

Sambil memandangi koper yang ia letakkan di samping pintu

Irene beranjak dari ranjang king size menuju kursi santai dekat jendela memandang taman yang berada tidak jauh dari kamarnya Irene duduk di kursi santai matanya menerawang jauh apa yang di rasakan sebelum menjadi CEO

(Akhirnya besok kembali ke tanah kelahiran, huhh aku gak sabar buat balas semuanya, mengambil yang seharusnya aku ambil dan mengembalikan apa yang seharusnya aku kembali kan, tunggu kehancuran mu keluarga Mahesa) batin Irene

sekarang nama Irene belakang terdapat marga keluarga ibunya,bukan lagi Mahesa karena keluarga Mahesa sudah tak Sudi lagi jijik sama perempuan murahan katanya,padahal Irene tidak melakukan itu, itu hanya foto editan. IRENE ABIKA SASEDRO, itu nama Irene ,ibunya bernama Selina Sasedro yang sudah tenang di atas sana.

Irene dulu gadis ceria ramah tapi semua itu sirna, sekarang Irene menjadi pribadi yang dingin dan kejam, cuma ramah pada orang di rumahnya saja, sosok yang tak mau di usik jika berani mengusik atau mencurangi dalam pekerjaan dia akan hancurkan orang itu.

huft menghela nafas panjang, lelah yang Irene rasa sekarang, lelah nya cuma dia pendam sendiri, tak pernah bilang siapapun, cukup berat menanggung beban yang dia pikul tak ada bisa orang diajak berbagi beban hidup huft

Lamunan irene terhenti saat mendengar pintu di ketuk dari luar

Tok tok tok

"Iya masuk" ucap Irene

" permisi nona, Semuanya sudah berkumpul nona, mereka berada di ruang tengah nona" ucap Nina

"Iya baiklah aku akan segera ke sana" ucap Irene

"Permisi nona" ucap Nina

Nina membukukan badan dan menutup pintu kembali, Irene memandang sebentar pintu yang ditutup Nina lalu ia bangkit dari duduknya berjalan ke meja rias dan mengambil beberapa amplop coklat lalu ia turun menyusul Nina menuju ruang tengah

VISUAL

Selina Sasedro (ibu kandung Irene)

ibunya masih awet muda

Irene ABIKA Sasedro

cantik ya Irene hehehe

#Maaf ya baru pemula soalnya

Jika ada yang kurang atau apa kasih saran nya ya

Terimakasih🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!