NovelToon NovelToon

Cinta Nathan

Episode 01

Andani Maharani Putri

Gadis cantik yang supel dan pandai bergaul, sangat cerdas dan banyak meraih piala penghargaan saat kuliah. Wajah yang berparas jawa ke barat-baratan yang selalu menguncir rambutnya yang bergelombang dan panjang sebahu ini dengan model bun menjadi ciri khasnya. kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan saat ia berusia lima belas tahun dan meghembuskan nafas terakhir saat itu juga karena tabrak lari dan sampai saat ini, si penabrak tak di ketahui identitasnya. Aparat penegak hukum pun seakan menutup mata dengan kasus kematian ayah dan ibunya. Dan pihak keluarganya terpaksa harus menerima walau harus menelan kepahitan dan kenyataan yang mereka alami.

Saat ini ia tengah sibuk mengurus toko roti peninggalan almarhum kedua orang tuanya yang tidak terlalu besar, namun namanya sudah terkenal dan banyak pelanggan yang sudah memfavouritkan toko tersebut karena cita rasa dan kelezatan yang menjadi ciri khasnya. Toko tersebut juga menggunakan namanya sebagai bentuk cinta kasih dari orang tuanya. Tak hanya pelanggan dari kota tempat ia tinggal, banyak pula pelanggan dari luar kota yang selalu singgah hanya untuk melepas rindu dengan roti buatan di toko tersebut atau membelinya sebagai buah tangan.

Dani, nama panggilan gadis cantik itu. Ia hidup berdua bersama neneknya. Nenek dari almarhumah ibunya, sedangkan kerabat atau saudara dari ayahnya, memutuskan tali silaturahmi semenjak kedua orang tuanya meninggal. Hanya neneknyalah satu-satunya orang yang menyanyangi dan menggenggam tanganya agar ia bisa menghadapi kerasnya hidup yang tidak bersahabat ini. Setiap pagi, ia selalu rajin datang ke toko rotinya, dan ia di temani dengan tiga orang karyawan yang sudah bekerja belasan tahun saat ayah dan ibunya masih hidup sampai saat ini.

Hingga suatu saat, takdir berkata lain, tanpa sengaja, ia menyelamatkan nyawa orang yang telah menyebabkan kematian ayah dan ibunya. Dani tidak tahu akan hal itu, dan si penabrak pun tak tahu kalau gadis yang telah menyelamatkanya adalah anak dari korban tabrak lari yang melibatkanya beberapa tahun silam. Sebagai ungkapan rasa terima kasih yang begitu besar, ia ingin menikahkan Dani dengan putra sulungnya. Karena tak tahu ia adalah penyebab kematian kedua orang tuanya, akhirnya Dani setuju. Dani tak tahu bahwa menikah dengan putra orang tersebut adalah awal dari penderitaanya. Pernikahan yang yang sebelumnya tak pernah terlintas dalam fikiranya, namun hanya dalam sekejap ia akan menjalaninya, tanpa ia pikirkan ke depanya, nasibnya akan bagaimana di tangan pria yang belum pernah sama sekali ia kenal, bahkan bertemu saja tidak. Entah kekuatan apa yang mendorong bibir Dani untuk mengatakan ' YA ' kepada ayah dari laki-laki yang akan menikah denganya.

Daniel Permana Wijaya

Orang yang akan di nikahkan dengan Dani. Seorang yang selalu menganggap remeh orang lain, dan dengan mudahnya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa pun yang ia inginkan. Termasuk mempermainkan hidup orang lain. Sebagai seorang eksekutif muda yang tampan, berbadan tinggi dan tegap, yang menunjang penampilanya, serta CEO dari sebuah hotel yang ternama, di bawah naungan ayahnya, Abraham Wijaya, menjadikan ia sangat terkenal di kalangan kelas atas. Terutama kelas konglomerat. Bisa di bilang, ayahnya termasuk orang terkaya yang menduduki posisi ke-3 di indonesia. Dengan menyandang nama Wijaya, menjadikan ia lebih mudah bahkan dengan satu jentikan jari, semua wanita yang ia inginkan akan mendekat dengan sendirinya. Laki-laki yang akan membuat hidup Dani seperti di neraka. Namun lambat laun, seiring dengan penderitaan dan luka yang ia tanamkan kepada istrinya, tumbuhlah benih-benih cinta, namun sudah terlambat untuk mengutarakanya.

Nathan Arjuna

Seorang pengawal yang bekerja kepada Daniel, untuk menjaganya dari bahaya yang mengancam di luar sana, mengingat ia adalah anak orang terkaya dan banyak menjadi incaran para penjahat. Orang yang akan di takdirkan menjadi penjaga hati Dani karena penderitaan yang di ciptakan oleh suaminya, yang terang-terangan tidak mencintainya. Ia hanya terpaksa menikahi Dani, untuk mendapatkan harta warisan. Karena tidak bisa menolak permintaan ayahnya yang mengancam akan mencoretnya dari daftar ahli waris kalau ia menolaknya. Tak banyak yang tau tentang silsilah atau garis keturunan Nathan, sebab ia orangnya agak dingin dan tertutup. Ia enggan berurusan dengan yang namanya masalah wanita. Namun dunia berbalik 180° saat ia melihat penderitaan Dani.

Evan Permana Wijaya

Adik dari Daniel Permana Wijaya. Seorang laki-laki pendiam yang kembali dari luar negeri karena telah menyelesaikan gelar s1 nya, dan kembali ke tanah air untuk mengelola hotel ayahnya. Pria yang diam-diam mencintai Dani, kakak iparnya, namun ia tidak bisa mengatakanya, karena ia tahu, perasaanya itu salah, dan Dani adalah istri kakaknya.

***

Kejadian hari itu, membuat hidup Dani akan berubah 180°. Karena sebuah kecelakaan yang tak sengaja, membawa dirinya hidup dalam sebuah istana, namun kehidupanya seperti di neraka. Bayangan ia akan hidup bahagia sirnalah sudah, saat malam pertama, suaminya malah tidur bersama wanita lain. Malang tak dapat di tolak, untung pun tak dapat di raih. Ingin rasanya ia menangis di pangkuan neneknya, dan mengadukan semua keluh kesahnya, namun tak bisa ia lakukan. Ia tak ingin terlihat sedih di hadapan neneknya yang sangat ia cintai. Nenek yang hanya sebulan sekali boleh ia kunjungi karena di larang oleh suaminya sendiri, Daniel Pramana Wijaya.

BERSAMBUNG

Episode 02

Mohon tinggalkan jejak like, rate, atau vote setelah membaca ya, supaya author semangat untuk nulis kelanjutanya. Terima kasih..😊🙏

*****

Di sebuah rumah sakit terkenal di kota X, di ruang ICU, terbaring tubuh seorang gadis yang tengah berjuang antara hidup dan mati. Di mana terpasang banyak selang di sekujur tubuhnya yang lemah tak berdaya. Luka di tubuhnya, adalah tanda bahwa ia mengalami kecelakaan yang cukup serius. Gadis itu tak lain adalah Andani Maharani Putri, orang yang berniat tulus menolong ayah dari Daniel Permana Wijaya, namun kini ia sendiri yang menjadi korban tabrak lari tersebut, hanya untuk menyelamatkan orang yang tak di kenalnya, orang yang tak sengaja merenggut kebahagiaanya, membuat ia harus berpisah dengan ayah dan ibunya untuk selamanya.

Kebaikan Dani memang tak memandang kepada siapa pun, namun kepada semua orang yang membutuhkan pertolonganya, tanpa di minta pun, dengan sukarela ia akan memberikanya. Di dunia ini memanglah banyak gadis cantik, namun jarang sekali gadis yang berhati baik. Itulah nilai plus untuk seorang Dani.

Di hari yang naas itu, Dani sedang berada di depan sebuah bank. Karena ia sedang mengambil uang tunai dalam jumlah yang lumayan untuk keperluan toko rotinya. Saat keluar dari bank, dan hampir saja ia membuka pintu mobilnya, ia melihat seorang lelaki setengah baya, berpakaian cukup rapi, berjalan menuju sebuah mobil yang bisa di bilang cukup mewah. Sebuah mobil mercy dengan warna hitam metalix. Ketika ia hendak menjangkau mobilnya, tiba-tiba ada sebuah kendaran roda dua melaju dari arah berlawanan dan hampir menabrak laki-laki itu.

“Awas paak.!”

Dani yang berada 100 meter dekat denganya, serta merta berlari dan menarik lelaki itu, dengan tujuan agar dia terhindar dari motor yang di kendarai dengan ugal-ugalan oleh si pengendara tersebut.

Namun nasib sial menimpanya. Ia terlambat menghindar dan ia harus tertabrak motor tersebut hingga terpental beberapa meter dari tempat kejadian.

Braaakkkkkkkkk

Darah segar mengalir dari hidungnya. Antara sadar dan tidak sadar, ia melihat dirinya di kerumuni banyak orang, deru langkah kaki terdengar mendekatinya dan akhirnya semua menjadi gelap. Ia segera di larikan ke rumah sakit terdekat.

Di depan ruang ICU itu, duduklah dua orang laki-laki. Satu majikan dan satunya adalah seorang asistenya. Mereka tengah terlibat pembicaraan yang serius.

“Ken, kamu urus semua biaya perawatan gadis itu, aku ingin dia mendapatkan perawatan yang terbaik di rumah sakit ini, aku berhutang budi padanya, dan sudah sewajarnya aku membalas kebaikanya, aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama.” ucap laki-laki itu lalu berdiri dan memandang tubuh lemah Dani dari luar ruangan.

Perintah seorang laki-laki setengah baya, namun sangat berwibawa. Di lihat dari cara ia berbicara, kelihatan sekali kalau ia seorang tuan besar. Dia adalah tuan Abraham Wijaya. Orang yang telah di selamatkan olah Dani.

“Baik tuan Wijaya, perintah anda akan saya laksanakan, tapi bgaimana tuan akan kembali ke kantor, kalau saya menunggui gadis itu?” tanya sang asisten dengan hormat.

“Saya sudah menyuruh pak Wawan ke sini, untuk menjemput saya.”

“Baiklah tuan.” jawab Ken dengan sedikit menganggukan kepalanya.

Tak berapa lama, datanglah laki-laki yang bernama Wawan berjalan menghampiri mereka.

“Aku percayakan gadis itu sama kamu.” kata tuan Wijaya.

“Baik tuan.” jawab Ken.

Tuan Wijaya segera bergegas meninggalkan rumah sakit tersebut, di ikuti oleh laki-laki yang di panggil Wawan tadi. Sedangkan Ken masih tetap tinggal untuk menunggui Dani sampai keluarganya ada yang datang.

Seorang nenek terlihat berjalan dengan ditemani seorang asisten, memasuki rumah sakit karena di beritahu bahwa cucunya mengalami tabrak lari dan dia berada di rumah sakit itu. Perasaan kalut, tergambar jelas di wajah yang sudah tua dan keriput itu. Ia adalah nenek Eliza, neneknya Dani. Berjalan tertatih, dengan kaki rentanya yang agak gemetaran menapaki lantai di koridor rumah sakit tersebut.

“Maaf suster, di mana kamar pasien yang bernama Andani Maharani putri?” tanya Nenek Eliza yang berusaha tetap tenang.

“Andani Maharani Putri..? Ooh, nenek lurus saja, belok kanan. Cucu nenek sekarang berada di ruang ICU.”

“Terima kasih.” ucap nenek Eliza sembari menggerakan kakinya menuju ruang ICU seperti yang telah di beritahukan oleh suster tadi.

Sesampainya di depan ruang ICU, tubuh nenek Eliza lemas. Kakinya seakan tidak bisa di gerakan, saat ia melihat keadaan Dani yang terbaring penuh dengan selang di sana sini, mulutnya pun terpasang alat bantu pernafasan. Jarum infus menempel di tangan kirinya, dan alat deteksi jantung yang berada di samping tempat tidurnya juga menemaninya.

“Nenek yang kuat ya..?” ucap sang asisten yang sedari tadi memegang tubuh nenek Eliza yang gemetaran. Bibir dengan hiasan keriput di kedua ujungnya itu, kini tengah menahan suara tangis, air matanya mulai menetes.

“Apakah aku harus kehilangan cucuku setelah anak serta menantuku pergi meninggalkan aku sendiri Ris..?”

Kata-kata yang keluar dari bibir nenek Eliza sangat pilu di rasa. Risa Andara. Asisten nenek Eliza yang sudah bertahun-tahun ikut denganya dan dengan setia mengabdi kepadanya. Sampai umurnya yang menginjak tiga puluhan, ia belum pernah pacaran sama sekali.

Ken yang melihat dua orang wanita tak di kenalnya berdiri tak jauh dari tempat ia berdiri, dan pandangan mereka juga menatap gadis yang tengah ia jaga, ia pun mendekatinya dengan maksud akan menanyakan apa hubungan mereka dengan gadis yang berada di dalam ruang ICU itu.

BERSAMBUNG

Episode 03

“Permisi..”

Ucap Ken mengalihkan pandangan nenek Eliza dan juga Risa. Keduanya memandang Ken. Lelaki yang berdiri di hadapan mereka sangatlah begitu asing. Dengan perawakan yang menurut Risa sangatlah sempurna. Baru kali ini nenek Eliza dan Risa melihatnya. Sementara Ken, berdiri dengan posisi yang tegap dengan senyum tipis yang menghiasi bibirnya.

“Iya, anda siapa...?” Dengan memasang wajah masih bingung, Risa menjawab sapaan Ken.

“Maaf, saya adalah asisten yang di tugaskan untuk menjaga gadis yang tengah berada di ruang ICU tersebut, kalau boleh saya tau, nona dan nenek ini siapa..?” tanya Ken dengan sopanya.

Asisten....?

Risa masih bingung, begitu juga dengan nenek Eliza

“Nona...?” Panggil Ken menyadarkan kebingungan Risa.

“Asisten..? Maksudnya asisten siapa..?” ucap nenek Eliza yang mengernyitkan dahinya, dan menampakan kerutan yang sangat jelas.

“Maaf, saya asisiten dari tuan yang nyawanya telah di selamatkan oleh gadis di dalam ruang tersebut...” Jelas Ken dengan sangat sopananya.

“Saya nenek dari gadis itu..” jawab nenek Eliza sebelum Risa sempat menjawabnya.

“Oh maaf, bila sikap saya kurang sopan..” ucap Ken sedikit membungkukan kepala di hadapan nenek Eliza.

“Maaf nak, kenapa cucu saya bisa seperti ini..?” tanya nenek Eliza yang kembali menatap Dani dengan kesedihan yang tak dapat ia sembunyikan. Gadis yang selalu ceria, kini tengah terbaring tak berdaya di ruang itu. Di mana untuk menggerakan jarinya saja ia tak mampu. Ruangan yang sangat di takuti oleh nenek Eliza, seperti saat ia menunggui ayah dan ibu Dani waktu itu.

“Terus, bagaimana kondisi non Dani sekarang...?” tanya Risa dengan raut wajah tak kalah cemas dengan nenek Eliza.

“Dani..? Bolehkah saya tau siapa itu..?” tanya Ken yang belum tau nama dari gadis yang ia bawa ke rumah sakit itu.

“Dani adalah nama gadis yang tengah terbaring itu..” Tunjuk Risa. Ken akhirnya tahu kalau gadis itu bernama Dani.

Dengan berat hati, dan sejenak menghela nafas dalam-dalam, Ken akhirnya mengatakan keadaan Dani, “Saat ini, dia sedang koma nona, tuan kami sudah memberikan fasilitas perawatan yang terbaik di rumah sakit ini, dan melakukan yang terbaik untuk nona Dani...”

“Koma...?”

Seketika kedua lutut renta nenek Eliza melemas, seakan tulang penyangga kaki itu lenyap. Nenek Eliza lunglai, ia duduk di kursi panjang dari besi tempat orang menunggu pasien yang berstatus keluarga atau sanak famili mereka. Kini air mata dari kedua kelopak mata yang sudah mulai agak buram pandanganya itu mulai metes. Bulir demi bulir jatuh membasahi pipinya. Dalam rengkuhan sang asisten, ia menumpahkan semua kesedihanya.

Ken yang masih berdiri di dekat mereka, tak tega menyaksikanya. Ia memang jarang tersenyum, namun di sisi lain, ia adalah pria yang sangat lemah jika melihat wanita menangis. Ia akan teringat akan almarhum ibunya yang meninggal karena sakit, sebab ayahnya terlambat membawanya ke rumah sakit. Dua tahun setelah kematian ibunya, ayah Ken meninggal, beruntung ia bertemu dengan tuan Abraham Wijaya, dan menjadikanya asisten pribadinya, dialah Kendra Raditya. Pria berumur 30 an, namun belum menikah juga. Ia hanya fokus karir, karir dan karir saja.

Perlahan Ken agak menjauh dari tempatnya berdiri semula. Ia mulai mengeluarkan hp dari saku jasnya. Terliahat ia memencet nomor di sana, sesat kemudian mendekatkan benda pipih itu di dekat telinganya.

“Iya Ken, gimana..?” Suara berat dari seberang sana menjawab dengan tegasnya.

“Tuan, nenek dari gadis itu telah kemari, saya harus bagaimana..?”

“Katakan saja, saya akan segera ke sana, dan akan berbicara denganya..?”

“Baik tuan..”

Ken mengindahkan perintah tuanya, dan segera menutup telfon. Ia membalikan badan dan segera kembali mendekat kepada nenek Eliza dan juga Risa.

“Nenek, nona.., mohon maaf bila saya lancang, tuan kami akan segera tiba dan ingin berbicara dengan nenek..”

Suara Ken terdengar sopan namun sangat tegas.

“Baiklah nak...” jawab nenek yang kemudian merapatkan tubuhnya dengan sandaran kursi tunggu tersebut.

Sebuah mobil mercy berhenti tepat di depan rumah sakit tersebut. Seorang sopir dengan tergesa turun untuk membukakan pintu untuk tuanya. Terlihat laki-laki yang tadi datang bersama Ken yang membawa Dani ke rumah sakit kembali lagi. Ia melangkahakan kaki dengan dengan pasti memasuki rumah sakit tersebut.

“Tuan, anda sudah datang?”

Tuan Abraham Wijaya mengangguk, ia hanya sedikit menganggukan kepala, untuk mengode Ken, agar posisinya agak mundur sedikit di belakanganya.

“Permisi nyonya...?” sapa tuan Abraham tak kalah sopanya dengan Ken.

Nenek Eliza mendongakan kepalanya. Matanya yang belum kering oleh air mata, beradu pandang dengan lelaki yang berdiri di hadapanya.

“Maaf nyonya, kedatangan saya kemari, ingin meminta maaf kepada nyonya yang sebesar-besarnya, karena telah menyelamatkan saya, cucu anda saat ini berada di ICU, sekali lagi maafkanlah saya nyonya..”

“Ini semua sudah takdir dari yang Maha Kuasa, kita sebagai manusia hanya bisa menjalaninya, dengan tetap pasrah dan berserah diri kepadanya, kejadian ini adalah suatu musibah tuan, anda tidak perlu minta maaf, semua atas kehendak Tuhan..” ucap nenek Eliza yang berusaha tetap tegar.

Lelaki yang di panggil tuan Wijaya itu tersentuh hatinya oleh kata-kata nenek Eliza. Ia tak menyangka, di dunia ini masih ada orang seperti beliau.

Neneknya saja sangat berbudi luhur begini, pasti gadis itu juga seperti ini, dari hal ini aku sudah dapat menyimpulkan, bagaimana wataknya

Tuan Wijaya terhanyut dalam lamunanya, terlintas dalam fikiranya, anaknya yang bernama Daniel Permana Wijaya, dan ia berniat akan menjodohkan Dani dengan putra pertamanya itu, sebagai balas budinya.

BERSAMBUNG

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!