My Little Wife
Permintaan gila Park Jimin
Dan peran pendukung lainnya
Hidup memang tak selamanya berjalan seperti yang kita inginkan. Kadang semua berjalan justru berbalik arah dengan yang kita harapkan.
Menikah dan dicintai oleh orang yang kita cintai adalah mimpi dari setiap insan di dunia.
Lantas bagaimana jika akhirnya kita terpaksa menikah dengan orang yang sama sekali tidak kita cintai?
Sekalipun orang itu memiliki kriteria pasangan sempurna. Tapi tetap saja, jika di hati kita tidak pernah ada rasa cinta semuanya akan terasa hambar.
Kim Yora
Kenapa nasib ku harus seperti ini, Bu? Kenapa Ayah pergi meninggalkan hutang-hutang ayah pada keluarga gila itu.
Seorang gadis berusia 17 tahun itu terlihat sangat depresi karena baru saja menyepakati sebuah perjanjian.
Ibu Kim Yora
Maafkan Ibu, Nak. Ibu tidak bisa berbuat banyak. Harusnya ibu yang bertanggung jawab atas kesalahan ayahmu. Bukan kamu.
Yora memeluk Ibunya. Gadis beralis tebal itu hanya menangis dalam pelukan Ibunya.
Tuan Park
Tidak ada pilihan lain. Kamu harus secepatnya menikah sebelum Park Chanyeol menikah.
Tuan Park
Papa tidak mau harta warisan Kakek mu itu jatuh ke tangan keluarga mereka. Papa tidak rela.
Park Jimin
Apa tidak ada cara lain selain menikah, Pa. Aku tidak mungkin menikah secepat ini. Bagaimana dengan karir ku di BTS? bagaimana dengan para penggemar ku. Mereka pasti akan sangat kecewa.
Park Jimin
Lagipula sampai saat ini aku belum menemukan wanita yang benar-benar aku cintai.
Tidak, sebenarnya Jimin bukan belum menemukan wanita itu. Hanya saja Jimin tidak berani mengungkapkannya.
Tuan Park
Pokoknya Papa tidak mau tahu. Kamu harus secepatnya menikah. Papa tidak peduli kamu mau menikah dengan wanita manapun.
Tuan Park
JIMIN! Papa bukan egois. Ini demi kebaikan kamu juga.
Park Jimin
Jimin tidak peduli. Harta warisan Kakek mau jatuh ke tangan Om sama Tante juga biarin aja. Toh kita gak kekurangan uang kan.
Tuan Park
Benar-benar anak tidak tahu diuntung ya kamu.
Nyonya Park
Papa, sabar sayang! nanti jantung kamu kambuh lagi loh.
Nyonya Park
Biar Mama yang bicara sama anak kita ya, sayang.
Nyonya Park berjalan menghampiri dan duduk di samping putranya.
Nyonya Park
Sayang, apa yang dikatakan Papa kamu itu benar.
Nyonya Park
Lagipula kita tidak meminta kamu untuk meninggalkan karir kamu dengan BTS itu sayang. Tapi ....
Ibu Kim Yora
Silahkan diminum, Tuan, Nyonya, Tuan Muda.
ditengah-tengah pembicaraan keluarga itu, tiba-tiba datanglah asisten rumah tangga mereka. Asisten itu adalah Ayana. Dia adalah single parents yang tetap cantik di usianya yang sudah menginjak 40 tahun. Suaminya Kim Han-Bin telah meninggal dunia karena kasus narkoba. Dia terpaksa menjadi asisten rumah tangga untuk merawat putri mereka yang bernama Kim Yora. Dan satu alasan lagi adalah untuk membayar hutang-hutang suaminya pada keluarga Park. Karena semasa hidup, suaminya sering meminjam uang untuk bisnis haram itu.
Nyonya Park
Terimakasih, Bi.
Nyonya Park kembali menatap wajah Jimin
Nyonya Park
Sayang, jika Chanyeol lebih dulu menikah, kesempatan kamu mewarisi perusahaan Park Company akan musnah. Mama sama Papa cuma pengen anak-anak kamu kelak bisa hidup dengan layak seperti kita sekarang. Kan belum tentu anak cucu kamu nanti bisa jadi seleb seperti kamu sekarang.
Nyonya Park
Maka dari itu, Mama sama Papa sangat berharap sekali kamu mau ya menikah.
Jimin me mijit-mijit pelipisnya.
Park Jimin
Tapi Jimin takut kehilangan BTS, Ma. Jimin takut ditinggalkan ARMY. Jimin sangat mencintai mereka.
ARMY adalah panggilan untuk para Fans dari Boyband BTS
Nyonya Park
Tidak sayang. Mama sudah bilang sama kamu. Kamu tidak akan kehilangan BTS. Kamu tidak akan ditinggalkan ARMY. Kamu akan tetap disana bersama mereka.
Park Jimin
Tapi bagaimana caranya, Ma?
Nyonya Park
Kamu bisa menikah diam-diam, kan. Jangan ada yang tahu perihal ini kecuali keluarga besar kita.
Nyonya Park
Gampang. Itu urusan Mama sama Papa.
Nyonya Park melirik suaminya
Jimin benar-benar dibuat pusing. Siapa yang akan dia nikahi? wanita yang dicintainya? tidak mungkin, pikirnya.
Ibu Kim Yora
Saya permisi, Tuan, Nyonya.
Ayana membungkukkan badannya.
Entah ada angin dari mana? pikiran Jimin tiba-tiba terpusat pada wanita pengantar minuman itu.
Ibu Kim Yora
Iya, Tuan Muda. Ada yang bisa saya bantu.
Park Jimin
Apa kau punya anak gadis perempuan?
Ibu Kim Yora
Ma-Maksud Tuan?
Jimin mendelikan matanya malas. Apa harus dia ulang pertanyaan yang sudah sangat jelas itu.
Bukan hanya Ayana yang dibuat Jimin aneh. Tuan dan Nyonya Park pun saling bertatapan bingung.
Park Jimin
Aku bertanya padamu, apa kau punya anak gadis perempuan?
Ibu Kim Yora
Pu-punya Tuan. Tap-tapi kenapa Tuan Muda bertanya seperti itu?
Nyonya Park
Apanya yang bagus, sayang?
Park Jimin
Berapa usia anak gadismu?
Ayana makin bingung. Apa maksud Jimin menanyakan secara detail perihal putrinya itu.
Ibu Kim Yora
17 tahun, Tuan. Bulan depan usianya menginjak usia 17 tahun.
Park Jimin
17 tahun. Astaga ... Bocah.
Jimin benar-benar terkejut saat mendapat jawaban dari Ayana.
Tapi tidak ada pilihan lain. Ini adalah cara satu-satunya agar dia tetap mendapatkan harta warisan juga tetap berkarir di dunia hiburan.
Park Jimin
Bawa anak gadismu itu besok. Aku akan menikahinya.
LIKE & COMMENT
See you next time
Aku akan menikah
Tuan Park
Apa-apaan kamu Jimin? Kamu akan menikahi anak pembantu itu? Papa tidak setuju.
Jimin sudah benar-benar membuat Tuan Park murka. Bagaimana mungkin anak semata wayangnya itu akan menikahi anak pembantu mereka sendiri.
Park Jimin
Loh kenapa Papa jadi tidak konsisten dengan ucapan papa sendiri?
Park Jimin
Tadi papa bilang tidak peduli jika aku menikah dengan wanita manapun. Terus sekarang aku sudah memilih, Papa menolak. Apa sebenarnya mau papa ini?
Park Jimin
Lagipula, tujuan papa meminta aku menikah hanya untuk menguasai kekayaan kakek kan?
Tuan Park
I-iya, tapi bukan begini caranya?
Park Jimin
Lalu seperti apa?
Tuan Park terdiam. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan putranya.
Park Jimin
Sebagai seorang anak, tugasku hanyalah membantu orang tuanya untuk memenuhi keinginan akan hausnya kekuasaan.
Park Jimin
Tugasku sudah selesai. Sekarang tugas Papa dan Mama adalah menuruti keinginan ku. Aku akan tetap menikahi anak Bibi ini.
Jimin menatap kembali Ayana yang sudah mulai pucat pasi. Ayana pasti sangat tertekan saat ini.
Tuan Park
Papa tetap tidak setuju kamu menikah dengan putri bandar narkoba itu. Apa kata orang nanti.
Nyonya Park menenangkan suaminya dengan mengelus dadanya. Bagaimana pun juga saat ini ada istri dari orang yang dikatakan bandar narkoba itu. Nyonya Park paham benar. Ayana pasti sangat terluka.
Tuan Park
Lihat kelakuan anakmu itu, Ma. Kamu sih terlalu memanjakannya.
Ayana masih diam dan terpaku. Dia bahkan tidak berani mengeluarkan kata sedikitpun. Untuk sekedar menatap wajah ketiganya saja ia tak sanggup. Karena saat ini harga diri keluarganya sedang sangat direndahkan. Ingin rasanya ia berteriak. Tapi apa hak dia? dia hanyalah babu di rumah ini. Hutang-hutangnya saja masih sangat besar, dia tak mungkin meluapkan egonya hanya karena rasa sakit hatinya.
Nyonya Park
Jimin. Kamu juga.
Jimin beranjak dari tempat duduknya.
Park Jimin
Pokoknya keputusan aku sudah bulat. Aku akan menikahi gadis itu.
Park Jimin
Kalau papa dan mama tidak setuju, terserah. Itu artinya aku tidak akan menikahi wanita manapun. Dan harta kakek akan jatuh pada keluarga Chanyeol.
Jimin meninggalkan ruang keluarga itu.
Tuan Park
Anak kurang ajar.
Nyonya Park
Papa, sudah. Astaga .. Kepala mama mau pecah rasanya.
Nyonya Park
Bi, kamu bisa pergi.
Titah Nyonya Park pada Ayana.
Tempat berkumpulnya malaikat-malaikat bumi.
Terlihat seorang rapper sedang memejamkan matanya yang sebenarnya tidak perlu dipejamkan juga sudah seperti merem.
Jeon Jungkook
Hyung. Aku lapar. Apa kau punya makanan?
Suga melirik anak itik disampingnya. Ingin rasanya ia menelan hidup-hidup anak laki-laki yang menggangu aktifitasnya itu.
Jeon Jungkook
Astaga, aku hanya bercanda Hyung. Jangan menatap ku seperti itu. Kau sangat menakutkan.
Saat perdebatan kecil itu terjadi, munculah seorang laki-laki yang biasa dipanggil V .
Kim Taehyung
Ada apa sih, Kookie? kau terdengar ribut sekali.
Jeon Jungkook
Ah, Hyung. Tuh Hyung Suga. Tak bisa diajak becanda.
Jungkook mengadu pada Hyung yang paling akrab dengannya, Taehyung.
Taehyung mengikuti arah mata Jungkook. Dia melihat Suga nampak sibuk dengan alunan musik yang keluar dari headphone Nya.
Taehyung menarik tangan Jungkook.
Jeon Jungkook
Mau kemana, Hyung?
Kim Taehyung
Makan. Kau pasti lapar.
Jungkook membelalakkan matanya. Taehyung memang Kakak terbaik. Dia bahkan tau apa yang Jungkook inginkan tanpa harus berbicara.
Jeon Jungkook
Ah, Hyung. Kau benar-benar ajaib. Kau bisa tahu apa yang aku inginkan sebelum aku mengatak...
Kim Taehyung
Berhenti bicara! dan segera habiskan makanan ini. Kau menyebalkan saat kelaparan.
Taehyung memberikan banyak stok makanan dari dalam kulkas dan menaruhnya di atas meja. Jungkook benar-benar terpesona.
Jeon Jungkook
Ahhhhh, Daebak. Terimakasih Hyung.
Saat Jungkook sedang makan, tiba-tiba salah satu member datang dan membuka kulkas. Mengambil sebuah kaleng minuman dan menenggak isinya hingga tandas.
Jeon Jungkook
Jimin Hyung. Kebetulan. Ayo makan!
Kim Taehyung
Jimin. Darimana saja? RM sejak tadi mencari mu.
Jimin tak menjawab ajakan Jungkook dan tidak menjawab pertanyaan Taehyung. Dia berlalu begitu saja meninggalkan Jungkook dan Taehyung yang mematung melihat perubahan sikap Jimin yang tak biasa.
Jimin merebahkan tubuhnya di atas sofa yang berada di roof top. Kebetulan sekali RM yang sedang menghirup udara segar itu akhirnya menemukan orang yang sejak tadi dicarinya.
Kim Namjoon (RM)
Akhirnya kau datang juga. Darimana saja kau?
Park Jimin
Maafkan aku, Hyung. Tadi aku pulang mendadak tak sempat mengabari mu.
Kim Namjoon (RM)
Oh, pulang. Tidak apa-apa. Tapi lain kali berikan kabar minimal pada salah satu member. Agar kami tau kalau kamu baik-baik saja.
Park Jimin
Iya, Hyung. Maafkan aku!
Jimin tertunduk lesu. Pikirannya kembali mengingat akan percakapannya dengan orangtuanya.
Apakah langkah yang dia ambil sudah tepat? apakah dia benar-benar akan menikah?
Kim Namjoon (RM)
Jimin, kau baik-baik saja kan?
Kim Namjoon (RM)
Apa kau sedang tidak enak badan?
RM terlihat mengecek suhu tubuh membernya itu. Namun sepertinya Jimin baik-baik saja.
Park Jimin
Aku baik-baik saja, Hyung.
Park Jimin
Aku mau bicara serius. Ini masalah BTS. Tapi aku minta tolong jangan katakan ini pada anak-anak yang lain terlebih dulu.
RM melihat raut wajah Jimin terlihat sangat serius. Tapi masalah apa? kenapa Jimin meminta dia merahasiakan ini dari member yang lainnya. Bukankah selama ini mereka selalu terbuka dalam masalah apapun.
Kim Namjoon (RM)
Katakan! tapi aku tidak berjanji bisa menjaga rahasia ini jika ini menyangkut kepentingan kita bersama.
Jimin menundukkan kepalanya. RM memang sosok leader yang selalu mengutamakan kepentingan membernya. Jimin yakin akan sulit meminta RM menjaga rahasia ini.
Park Jimin
Aku mohon Hyung! untuk kali ini saja. Percayalah padaku. Aku akan mengatakan ini pada yang lainnya jika waktunya sudah tepat.
RM tidak tega melihat Jimin yang semakin memelas padanya. Akhirnya RM menyepakati permintaan Jimin dengan syarat jika Jimin harus segera membicarakan ini pada yang lainnya sesuai janjinya.
Kim Namjoon (RM)
Apa yang ingin kau katakan?
Jimin menarik nafasnya dalam-dalam.
Park Jimin
Aku akan menikah.
Pertemuan pertama
RM benar-benar terkejut ketika Jimin mengatakan bahwa dia akan menikah. Tentunya di usia Jimin yang baru menginjak usia 25 tahun, Jimin tergolong masih muda untuk seorang idol dalam melangsungkan pernikahan. Apalagi saat ini namanya tengah di elu-elukan di kalangan fans.
Kim Namjoon (RM)
Apa kau serius?
Park Jimin
Apa aku terlihat sedang bercanda?
Kim Namjoon (RM)
Tapi apa kau tahu konsekuensinya?
Jimin terdiam. Dia memijit pelipisnya.
Park Jimin
Aku tahu. Karena itu aku meminta bantuan mu untuk merahasiakan ini sementara waktu dari member yang lainnya.
Kim Namjoon (RM)
Lalu bagaimana dengan fans jika sampai mereka tahu kamu menikah diam-diam?
Park Jimin
Itu biar jadi urusan keluarga ku. Terpenting sekarang aku minta Hyung bantu aku untuk mengurus ini dari management.
Park Jimin
Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa. Hanya kau yang bisa aku percayai saat ini, Hyung.
RM terdiam memandangi Jimin.
Kim Namjoon (RM)
Memangnya siapa wanita yang akan kau nikahi?
Kim Namjoon (RM)
Apa selama ini diam-diam kau memiliki kekasih?
Jimin terkekeh mendengar pertanyaan leadernya itu.
Kekasih? menggelikan sekali rasanya. Menyatakan cinta pada wanita yang disuka saja Jimin tidak berani. Apalagi mengajaknya menikah. Mustahil sekali.
Park Jimin
Wanita mana yang mau padaku, Hyung?
Park Jimin
Aku tidak akan menikah dengan wanita yang kucintai.
Park Jimin
Aku terpaksa menikahinya karena orang tuaku.
Kim Namjoon (RM)
Maksudnya kamu dijodohkan?
Park Jimin
Tidak. Lebih parah dari itu.
RM masih menunggu jawaban selanjutnya dari membernya itu.
Park Jimin
Aku menikahinya karena harta warisan Kakek ku.
Kim Namjoon (RM)
Harta warisan? hahaha
Kim Namjoon (RM)
Kau seperti orang jaman dulu. Masih saja melakukan hal-hal yang tidak masuk akal seperti itu.
Kim Namjoon (RM)
Kau gila?
Park Jimin
Kau tahu alasan aku memintamu merahasiakan ini dari yang lainnya?
RM menggelengkan kepalanya.
Park Jimin
Itu karena pernikahan ini hanya untuk sementara.
Park Jimin
Aku akan menceraikannya setelah harta warisan itu jatuh ke tangan keluarga ku.
Kim Namjoon (RM)
Kau gila?
Kim Namjoon (RM)
Apa-apaan kau?
Kim Namjoon (RM)
Kau menjadikan pernikahan sebagai permainan. Manusia macam apa kau?
Park Jimin
Aku tidak sejahat itu, Hyung. Aku tidak akan menyentuhnya. Sungguh. Lagipula dia masih anak bocah.
Park Jimin
Aku sama sekali tidak tertarik padanya.
Benar-benar gila. RM dibuat aneh dengan pernyataan dari sahabat seperjuangannya itu.
Kim Namjoon (RM)
Yasudahlah. Aku akan bantu bicarakan ini pada manager kita. Tapi tolong satu pesan ku! Lebih berhati-hati lagi. Jangan sampai kau melukai perasaan banyak orang.
Park Jimin
Hmmm. Terimakasih, Hyung.
🔰 RUMAH KEDIAMAN TUAN PARK🔰
Yora menatap tubuh mungilnya di depan cermin. Dia tidak menyangka jika jalan hidupnya akan sesulit ini.
Setelah kepergian Ayahnya, hidup Yora dan Ibunya tidak jelas arah.
Ibu Kim Yora
Kau bisa menolak, Yora. Kau tidak perlu melakukan ini jika kau tidak bisa.
Kim Yora
Maafkan aku, Bu. Maafkan aku!
Kim Yora
Aku tidak bisa menjadi anak yang berbakti untuk mu.
Yora membalikkan badannya lalu memeluk Ayana sambil menangis.
Ibu Kim Yora
Tidak apa-apa, Nak. Kau berhak memilih jalan hidup mu sendiri.
Kim Yora tidak bisa membohongi perasaannya. Dia tidak bisa menikah dengan laki-laki itu. Apalagi saat ini Yora masih duduk di kelas 3 SMA, dan 3 bulan lagi dia baru akan melaksanakan ujian.
Yora adalah seorang gadis yang hidup serba sederhana. Kesehariannya dia hanya sekolah, belajar dan membantu orang tuanya di rumah. Tidak ada ponsel yang bisa dia mainkan untuk sekedar melihat postingan Instagram, karena memang Ayana tidak mampu membelikannya. Dan Yora pun tidak pernah memintanya.
Yora bahkan tidak tahu jika laki-laki yang berniat menikahinya itu adalah seorang Idol yang sudah sangat mendunia.
Padahal teman-teman sekelasnya sering sekali membicarakan nama ketujuh member yang digandrungi Fangirl itu.
Kini Ayana sudah membawa Kim Yora ke kediaman Tuan Park. Awalnya Ayana melarang putrinya itu untuk datang jika memang dia tidak mau menerima tawaran itu.
Tapi tekad Yora sudah bulat, dia akan datang dan menjawab sendiri pertanyaan majikannya itu. Dia tak ingin Ibunya nanti disalahkan atas keputusannya.
Ibu Kim Yora
Selamat malam, Tuan, Nyonya.
Ucap Ayana sopan. Lalu mengajak Yora masuk.
Nyonya Park terkenal sangat ramah. Tak aneh jika dia selalu memberikan senyum saat bicara, bahkan dengan para asisten rumah tangganya sekalipun.
Nyonya Park
Jimin belum turun, Pa?
Nyonya Park
Astaga, anak itu.
Tuan Park
Mungkin dia masih pake eyeliner.
Nyonya Park
Papa. Kamu tuh ya! anak sendiri aja masih dinyinyirin.
Nyonya Park menarik nafasnya dalam-dalam. Beberapa Minggu ini suasana rumah terasa panas. Ingin sekali rasanya dia liburan setelah satu masalah ini selesai.
Tak .. tok .. tak .. tok (suara langkah kaki terdengar ber irama)
Nyonya Park
Itu dia datang.
Ayana dan Yora mengikuti pandangan mata Nyonya Park.
Yora melihat dengan jelas wajah laki-laki itu ternyata sangat tampan. Melebihi ekspektasi dirinya terhadap putra tunggal itu.
Yora sempat terdiam dan terpukau saat Jimin menuruni anak tangga dengan tampang badboy Nya. Namun ia segera menundukkan kepalanya saat laki-laki itu kini sudah hampir sampai di tempat dimana mereka berkumpul.
Nyonya Park mengulum senyumnya yang hangat.
Nyonya Park
Yasudah, karena semuanya sudah hadir kita mulai saja.
Tuan Park membuang mukanya malas. Sejujurnya dia masih tidak setuju dengan rencana gila ini. Tapi Jimin, putranya sangat keras kepala. Dia mengatakan tak akan menikah jika bukan dengan anak pembantunya itu. Dengan terpaksa Tuan Park akhirnya menyetujui.
Nyonya Park
Apa gadis ini putrimu?
Ibu Kim Yora
Iya, Nyonya. Dia putri saya.
Ayana memegang tangan Yora. Dia merasakan hawa dingin dari tangan gadisnya itu.
Ibu Kim Yora
Yora, apa kau baik-baik saja, Nak?
Ayana sedikit panik. Dia berbisik di telinga Yora. Takut jika keluarga Park mendengar.
Kim Yora
Tidak apa-apa, Bu. Aku baik-baik saja.
Nyonya Park berjalan dan duduk di samping Yora.
Nyonya Park
Cantik .. Siapa nama mu?
Kim Yora
Yora, Nyonya . Kim Yora.
Nyonya Park kembali mengeja
Nyonya Park
Nama yang cantik.
Kim Yora
Terimakasih, Nyonya.
Nyonya Park
Kamu sudah tau kan tujuan pertemuan ini?
Yora terdiam. Dia menatap lekat mata Ibunya.
Nyonya Park
Baiklah kalau begitu.
Nyonya Park
Lalu bagaimana jawaban mu?
Yora menundukkan kepalanya. Setetes air matanya terjatuh. Dengan secepat mungkin dia mengusapnya.
Sedetik kemudian dia menatap laki-laki yang berniat menikahinya yang kini sedang fokus dengan ponselnya, tidak sopan memang saat menerima tamu dia malah sibuk sendiri. Tapi yasudahlah, lagipula siapa Yora dan Ibunya? hanya pembantu. Tak perlu dihargai, batin Yora. Dia tampan, tapi sepertinya hatinya tidak setampan wajahnya. Sejak awal pertemuan saja bahkan dia tak memberikan senyum hangat sekalipun pada Yora dan Ibunya. Apakah dia laki-laki jahat? batin Yora.
Ibu Kim Yora
Katakan saja, Nak. Jangan takut!
Ayana menggenggam tangan Yora.
Kini mata Yora terfokus pada wajah Ayana. Tak bisa Yora pungkiri, kesedihannya tak bisa terbendung lagi.
Dengan gugup dan gemetar. Yora mengambil keputusan.
Kim Yora
Aku menerima permintaan keluarga Nyonya. Dan aku bersedia menikah dengan putra Nyonya.
Kira-kira, apa yang membuat Yora tiba-tiba mengubah keputusannya?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!