NovelToon NovelToon

Salahku Mencintaimu

01 - Awal Cerita

...Kelanjutan Cerita Suami Pilihan Papa....

...Bagi pembaca baru yang baru bergabung sangat di saran kan untuk membaca kisah Suami Pilihan Papa lebih dulu,agar Cerita nya nyambung ya....

...Dalam Cerita ini masih banyak Typo dan EYD yang harus di perbaiki,mohon dimaklumi dan akan segera di perbaiki...

...Terima kasih...

Pagi hari yang cerah.

Seorang wanita sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga Kecil nya.

Tia Larasati.

Wanita yang berusia 24 Tahun dengan semangat nya menyiapkan sarapan agar suami nya bisa sarapan sebelum bekerja. Di usia pernikahan yang sudah berjalan 2 Tahun,Mereka juga mempunyai putri cantik kecil yang di nama kan Artia,Artia yang sedang aktif nya belajar banyak hal,membuat Tia harus bangun lebih awal agar ia bisa menyelesaikan kerjaan nya tanpa di ganggu putri nya.

Wanita itu menyekat keringat yang mengalir membasahi kening nya,Tia menoleh ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 6 pagi ,Tidak ada kata lagi menguap atau pun mengantuk,Ia harus menyelesaikan semua sebelum putri nya bangun.

Saat sedang sibuk memasak di dapur,Tia di kagetkan dengan seseorang yang memeluk nya dari belakang.

"Sayang,kau mengagetkan ku." ucap Tia,karena ternyata yang memeluk nya adalah suami nya yang bernama Arnan.

"Selamat pagi,pagi - pagi sudah wangi makanan." Sapa Arnan.

"Pagi juga,segera lah mandi sayang,dan kembali untuk sarapan." Ucap Tia.

"Baiklah." Arnan berlalu dan mengecup pipi Tia sebelum ia berlalu pergi kembali ke kamar untuk bersiap.

Arnan Wijaya.

Seorang pria yang berusia 29 Tahun,sejak menikah,Arnan membangun sebuah perusahaan yang di berikan oleh Ayah nya pak Wijaya.

Namun belakang ini,Arnan sedikit tidak semangat ke kantor dan ingin menyerah dengan masalah yang ada di perusahaan nya,kurang nya pengalaman dalam bekerja membuat Arnan sedikit kewalahan mengatasi nya.

Namun saat di rumah,ia mencoba tidak menampak kan ke galau nya di depan Tia,meski pun sebenarnya Tia tahu,namun Wanita itu tetap diam,dan ingin mendengar lansung dari mulut suami nya itu.

•••

Menikah sudah 2 Tahun,sudah melewati senang dan suka duka bersama,membuat Kedua pasangan itu hidup harmonis.

Selama menikah,Tia dan Arnan sepakat untuk tidak mengunakan jasa pembantu setelah pembantu yang bekerja 2 Tahun dengan mereka harus pulang kampung,sejak 1 Tahun ini Tia sendiri yang mengerjakan kerjaan rumah sendiri,rumah dengan 2 Lantai,Membuat Tia harus membagi waktu untuk membersihkan rumah ini.

Tia pun sangat senang mengurus semua nya sendiri,tidak ada pembantu dan Baby sister,Tia ingin bisa menjaga dan merawat putri nya sendiri,agar ia tidak kehilangan kebersamaan bersama Artia.

•••

Arnan yang sudah mandi keluar dan duduk di meja makan,terlihat Tia sedang menata piring untuk nya.

"Sayang,Apa kita pakai pembantu saja?,kau pasti kelelahan." Ucap Arnan.

Belum sempat Tia menjawab,terdengar suara tangisan Artia dari dalam kamar mereka ang terletak di lantai 1.

"sayang,Tolong Lihat kan putri kita sebentar ,tangan ku bau bawang." Ucap Tia.

Arnan pun mengangguk dan tersenyum,bergegas melangkah kembali ke kamar,menemui Putri mereka yang baru saja bangun dari tidur nya.

"Lihat!,Mama sedang masakan Bubur untuk Artia." Ucap Arnan membawa Artia ke dapur. Tia tersenyum melihat kedua orang yang ia cintai itu di dekat nya.

Tia lekas mencuci tangan nya dan mengambil Artia dari gendongan suami nya,Agar Arnan bisa segera makan.

"Ayo sayang,Mama siapin bubur." Ucap Tia saat mengendong.

"Sayang,kamu makan lah,ini sudah siang." Ucap Tia dan Arnan pun mengiyakan dan tersenyum berjalan ke meja makan dan menikmati sarapan pagi nya sebelum ia ke kantor.

02 - Kekacauan Bisnis

Setelah selesai sarapan,Tia mengantar Suaminya yang akan segera berangkat bekerja. sampai di teras rumah ,Arnan mencium kening Tia dan Artia sebelum ia berangkat bekerja. "Hati - hati sayang." Ucap Tia dan Arnan mengiyakan dan berjalan masuk ke dalam mobil..

Tia memandangi mobil Arnan yang berlalu dari hadapan nya,ia lalu memijit - mijit leher nya dengan satu tangan nya ,ia merasa sangat lelah hari ini.

•••

Arnan Kini memimpin perusahaan nya yang di berikan oleh ayah nya. Pak Wijaya memberikan modal pertama yang sama pada Arnan dan sama seperti Arya kakaknya dulu.

Sudah satu tahun ini,tidak ada peningkatan pada perusahaan Yang ia pimpin itu,berbeda dengan Arya yang sudah lebih dulu menginjak dunia bisnis dan sudah pasti lebih pengalaman dan lebih maju.

Kesuksesan Arya baru membuat Arnan sedikit iri ketika ia sudah menginjak di dunia bisnis dan membuat Arnan berfikir kalau Ayah nya memberi modal lebih pada sang kakak. dan di lain sisi,Rasa cintanya pada Tiara istri Arya dari sejak masa kuliah yang masih ada,membuat nya semakin berfikir jelek tentang Arya.

Tak sekali pun ia membuka mulut dan memberi tahu kakaknya dan juga ayah nya tentang perusahaan nya yang sedang tidak stabil dan bahkan ketidak stabilan perusahaan nya membuat Arnan terpaksa melakukan pengurangan karyawan.

Siang itu.

Di kantor nya,ia terlihat pusing karena banyaknya kerjaan dan masalah yang belum terselesaikan,pengalaman Arnan yang kurang membuat Arnan ke susahan dalam mengatasi masalah di kantor nya dan kurang nya kepercayaan dari perusahaan lain,membuat nya juga sulit mencari perusahaan yang mau bekerja sama dengan perusahaan nya.

•••

Jam menunjukan pukul 9 Malam.

Tia yang khawatir menunggu Arnan pulang pun mencoba menghubungi nomor ponsel Arnan,namun nomor ponsel Arnan Tidak aktif,meski Tia sudah biasa dengan kepulangan Arnan yang selalu malam akhir - akhir ini,tapi Tia tetap saja mengkhawatirkan suami nya itu jika jam sudah menunjukan pukul 9 malam.

Tia yang sudah menidurkan anak nya duduk di sofa menunggu Arnan pulang bekerja sembari memainkan ponsel nya.

Pukul 10 Sudah berlalu.

Pukul 11 Sudah berlalu.

dan pukul 12 pun sudah berlalu ,hingga Tia tertidur di atas sofa menunggu Arnan yang tidak kunjung pulang.

Tiba - tiba saja Tia terbangun karena mendengar suara tangisan Artia dari dalam kamar,ia lekas berdiri dan menuju ke kamar,Tia mencoba menidurkan nya lagi sembari memberikan nya susu badan.

Sembari Tia melihat jam sudah menunjukan jam 3 pagi. "Kenapa Arnan kok belum pulang ya." Tia semakin khawatir memikirkan suami nya yang tidak memberi kabar.

Sembari berbaring menyusui artia,Tia mencoba menghubungi Arnan kembali dan tetap tidak bisa terhubung,ia lalu mencoba menghubungi nomor telefon kantor dan tidak ada yang mengangkat. membuat Tia tentu saja semakin khawatir,namun tetap Tia tidak bisa kemana - mana,karena ia mempunyai bayi dan tidak bisa keluar di jam segini.

Tia pun tak lagi bisa tidur hingga matahari mulai menampakkan diri nya,Tia lalu turun dari tempat tidur dengan hati - hati agar tidak membangun putri nya dan ke dapur untuk menyibukkan diri,menyiapkan sarapan seperti biasa dan juga bersih - bersih agar ke khawatiran nya ini bisa menghilang sejenak memikirkan Arnan yang tidak kunjung pulang.

03 - Mencoba Tuk Diam

Tia pun tak lagi bisa tidur hingga matahari mulai menampakkan diri nya,Tia lalu turun dari tempat tidur dengan hati - hati agar tidak membangun putri nya dan ke dapur untuk menyibukkan diri,menyiapkan sarapan seperti biasa dan juga bersih - bersih agar ke khawatiran nya ini bisa menghilang sejenak memikirkan Arnan yang tidak kunjung pulang.

Saat sedang bersih - bersih ,Tia mendengar suara pintu terbuka,dengan cepat ia melangkahkan kaki nya keluar dan ia merasa lega saat melihat Arnan yang sudah pulang,meski dengan wajah yang tampak lelah.

"Sayang,kenapa pulang pagi,semalaman tidur dimana?." Tanya Tia sembari mengambil jas daj tas milik suami nya.

"Aku ketiduran di kantor." Jawab Arnan singkat sembari memijat leher nya yang terasa pegal.

"O...,Ayo sarapan dulu,aku sudah siapkan sarapan." Ajak Tia.

"Nanti saja ya,aku masih ingin tidur." Jawab Arnan dan masuk ke dalam kamar.

Tia menatap Arnan yang masuk ke kamar dengan tidak bersemangat,ia mencoba gak banyak bertanya karena melihat Arnan begitu banyak beban pikiran,Ia pun duduk di kursi meja makan menyandarkan tubuh nya yang terasa lelah dan tak bersemangat.

Sementara Arnan masuk ke kamar dan melihat Artia sedang tertidur ,ia mencium kepala Artia dan tidur di samping putri nya dengan masih mengunakan pakaian kantor nya.

Saat Tia masuk ke dalam,ia melihat Arnan sedang tidur di samping putri mereka,ia pun tersenyum dan kembali keluar,menutup pintu itu dengan perlahan agar tidak mengeluarkan bunyi yang membisingkan.

Tia lalu duduk di sebuah Sofa membaca pesan grup dari kedua sahabat nya,yaitu Tiara dan Nia.

"Hai Guys." Pesan Tia terkirim bergabung dengan pesan kedua sahabat nya yang sudah lebih dulu berchatting.

"Datang juga,kemana aja semalam gak ada kabar?." Tanya Nia.

"Biasa,sibuk dengan urusan rumah tangga." Balas Tia.

"Apa Kabar Tia, bagaimana keadaan di kecil?." Tanya Tiara.

"Baik Ra,kalian kapan main ke rumah ku?." Tanya Tia.

"Minggu depan ya,tunggu aku tidak terlalu sibuk." Ujar Nia. Nia yang masih bekerja meski ia juga sudah menikah pun masih di kelilingi kesibukan yang membuat mereka jarang bisa bertemu.

"Oke,di tunggu ya." Balas Tia.

Tia pun tersenyum membaca obrolan pesan - pesan di grup WhatsApp mereka,Tia ingin sekali menceritakan semua pada Tiara dan Nia tentang keadaan rumah tangga nya yang sudah mulai berubah,terutama Arnan yang tak lagi punya waktu untuk nya. Namun ia mengurungkan niat nya ,karena tidak enak pada kedua sahabat nya.

•••

Siang hari saat Arnan terbangun ia tak mendapati Artia sudah ada di samping nya,ia pun merenggangkan otot tubuh nya sebelum ia masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.

Saat ia keluar ia melihat Tia sedang duduk menyuapi Artia makan siang.

"Kau sudah bangun sayang." Sapa Tia tersenyum.

"Iya." Balas Arnan juga membalas senyuman Tia,meski sebenarnya ia sedang tidak ingin melakukan nya.

"Ayo makan,sudah ku panas kan tadi." Ucap Tia dan Arnan pun mengangguk.

"Apa ada masalah di kantor?." Tanya Tia saat Arnan sedang menikmati makan siang nya.

"Iya begitu lah,masalah yang tidak pernah ada habis nya." Ucap Arnan.

"Kenapa tidak coba meminta bantuan pada Mas Arya?." Tanya Tia dan Arnan hanya diam saja.

"Kenapa diam?." Tanya Tia.

"Sudah lah,aku sedang ingin di rumah dan tak mau membahas soal kantor." Ucap Arnan.

Tia pun terdiam,ia menghela nafas dengan pelan,memejamkan mata nya sejenak dan kembali membuka nya,mencoba menahan ucapan yang ia pendam selama ini pada Arnan.

Setelah makan,Arnan tak mengatakan apa pun lagi dan berjalan masuk ke dalam ruangan kerja nya,Tia yang melihat pun hanya diam saja dan tak bertanya kemana Arnan akan pergi.

Di ruangan kerja Arnan,Arnan mengambil sebotol bir dan sebuah gelas,menikmati minuman itu di dalam ruangan kerja nya,mencoba sejenak melupakan kebisingan tentang pekerjaan di kantor.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!