Namaku suci Larasati, aku bekerja sebagai pemandu wisata untuk sebuah taman satwa yang lumayan terkenal dikota ini.
orang yang pertama kali melihatku, pasti akan menyebutku suci cantik dan kadang mereka menyebutku lebih singkat lagi cukup SICANTIK saja, awalnya aku risih dan menolak dengan sebutan itu, tapi lama kelamaan akupun terbiasa, ya tak apalah fikirku asalkan pengunjung taman satwa itu senang dan bahagia saat aku memandu mereka.
"SUCI CANTIK !!" pria itu melambaikan tangannya padaku,
Itu menagerku, usianya 27 tahun, pintar, baik, perhatian padaku, kalau masalah tampan jangan ditanya yah, super tampan, pertama kali melihatnya akupun sempat terpana, tapi maksudnya bukan suka yah, hehehe, maklum aku kan dari desa jarang sekali bisa bertemu dengan orang setampan itu.
Saat pertama kali masuk untuk berkerja sering sekali orang menatapku dengan lekat karena aku yang bisa dekat dengan menagerku yang terkenal dingin, acuh dan sombong, tapi kutepis semua gosip itu, karena sikap dan sifatnya yang dituduhkan pada managerku itu berbanding terbalik saat berada didekat ku,
Oh ya satu lagi, berkat menagerku inilah aku berhasil bekerja ditempat ini dengan rasa nyaman, walau setiap mata yang tak suka padaku selalu membuntutiku setiap waktu kemana pun aku pergi, bahkan aku sudah terbiasa bekerja disini, dan tak terasa
sudah hampir 6 tahun aku bekerja, semenjak akuh Lulus dibangku SMA, barulah setelah aku mengumpulkan uang disini ,aku berniat untuk melanjutkan kuliahku, ya alhasil berkat kerja keras ku kini aku mendapatkankan gelar S1 ku,walau aku berfikir keluargaku sederhana namun aku bercita cita untuk menjadi sarjana, dan membantu meringankan beban kedua orang tua ku didesa.
Walaupun kini aku sudah mendapatkan gelar S1 ku, namun aku berfikir akan tetap bekerja disini, karena disini aku sudah menemukan keluargaku sendiri, seperti ka eza yang sudah ku anggap seperti kakakku sendiri dan ada kak Carla dia senior ku yang sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri,
kak Carla adalah seniorku, ia adalah teman pertamaku saat aku memulai bekerja ditempat ini, kak carla bekerja lebih awal dariku, aku dan kak carla bahkan sempat akan dipindahkan kebagian yang lebih baik, tapi kami berdua sama sama menolaknya, dan tetap ingin bekerja di bagian yang sama, ya karena kami tak mau dipisahkan satu sama lain, menurut kak carla "biarlah jodoh yang hanya akan memisahkan kami berdua."
Aku anak pertama dari dua bersaudara, saudara kedua ku perempuan juga, namanya Lala, umurnya masih belia sekarang pun masih kelas 2 SMP. Ayah dan ibuku hanya seorang pedagang biasa, namun aku selalu bersyukur berkat usaha keras mereka aku bisa bersekolah SMA sampai lulus.
Aku tinggal di kota ini ikut bersama dengan bibi dan pamanku ya walau pun mereka juga masih mengontrak, aku bekerja disini pun paman yang membawaku, karena ia pun bekerja ditaman satwa ini. sampai aku mulai mandiri, paman berhenti bekerja, kini paman dan bibi kembali kedesa, karena mereka membuat rumah didesa, dan membuka usaha kecil kecilan disana.
Kini akuh tinggal sendiri, dan aku pun bersyukur karena sudah bisa memiliki sebuah apartemen sederhana, walaupun masih mencicilnya.
Menurutku tidak ada kerja keras yang tidak akan membohongi sebuah hasil yang baik.
"bidadari kak Eza, kok melamun sih" ucap ka eza padaku.
ka eza itu sedikit lebay hehe,, tapi aku suka. Oh ia ka eza itu nama managerku yah..! namanya Eza Putra Pratama, karena anak pertama dan satu-satunya dari keluarga pratama yang amat kaya raya, ka eza juga pewaris tunggal dari taman satwa tempat aku bekerja dan masih banyak lagi bisnis ayahnya yang akan dilimpahkan pada ka Eza.
"Cantik", ucap ka eza
"Iya kakakku, ada apa?"
"kok dari tadi bengong sih kakak perhatiin, apa jangan jangan lagi mikirin kakak yah?" tanyanya padaku
"ka eza PD deh, haha..!" aku sering dibuatnya tertawa karena dia terlalu narsis padaku
"nggak papa yang pasti bener kan?"
akupun mengangguk "iya...tapi kepaksa, soalnya kan kakak marah kalo aku bilang nggak!"
"bisa aja ini si cantik kakak, yuk makan?"
ka Eza kini menggandeng tanganku,
jika ada orang baru yang melihat tingkah kami yah sudah pasti orang itu akan berfikir kalau kami ini punya hubungan spesial,
bahkan ka eza sudah memperkenalkan aku pada kedua orang tuanya tapi hanya sebagai pekerja terbaik ya di taman satwa ini, tidak lebih.
akupun sempat ingin memperkenalkan ka eza pada kedua orang tuaku didesa, tapi karena ka eza yang punya seribu jadwal yang padat ya tentu banyak sekali hambatan nya,
"cantik mau makan apa?, tanya ka eza padaku
"biasa aja ka!"
"ok , cus kita ke kantin favorit cantik"
akupun menunjukkan 2 jari jempol, tanda setujuku
ka Eza, langsung memesan makan siangku,
disini dikantin sederhana ini, aku biasa makan, jika sedang tidak sibuk ka eza selalu menemanimu makan disini, itulah yang membuat aku nyaman bersama kak Eza, meskipun ia orang yang teramat kaya, tapi dia tidak malu makan ditempat sesederhana ini bersamaku.
ka Eza, datang membawakan 2 piring makanan untukku ddan untuknya,
"yuk cantik dimakan, ini spesial untuk kamu.!" menyodorkan makanan itu padaku
"makasih ka,"
Kini ia menyuapinya ku
"ayok buka mulutnya cantik aammm.." kak eza memberikan suapan pertamanya padaku
"makasih kak, nih kakak juga aku suapin yah!"
kak eza menerima suapanku "aammm,,, enak beda rasanya kalau disuapin sama si cantik kakak ini" dia terus memujiku begitulah setiap kami bertemu
"kak, hari ini biar suci aja yah yang terakhir? soalnya Suci baru gajian nih!"
"baiklah kalau cantik memaksa!"
"makasih kakakku yang tampan!"
"iya tampannya cuma miliki cantik seorang!" kak eza tersenyum sangat manis saat mengatakan itu, ditambah dengan lesung pipinya yang menawan membawa kesempurnaan pada dirinya
"bisa aja" jawab singkat ku "suci balik kerja dulu yah kak, katanya ada tamu VVIP yang datang..?"
"kenapa harus cantik yang mandu, ganti saja sama carla..!!"
ka eza terlihat sedikit tak senang padaku saat aku akan memandu tamu VVIP nya, tapi entahlah apa alasannya.
"kak, bukannya kak eza sendiri yang selalu minta suci buat jadi orang yang profesional dalam bekerja, nah karena ini tugas suci jadi suci harus menandu tamu ini, iyakan..??"
"ka jawab dong, lagian kak carla juga lagi mandu keluarga Ardana, tuh malah lagi sibuk sibuknya,, boleh yah.??"
"ya udah, tapi pas lagi mandu orang itu, tetep ingat wajah kakak, ok" kak eza terus saja sebisanya untuk menggodaku
"siap kakak, suci pergi sekarang yah, bye..!" kulambaikan tanganku pada kak Eza
"tunggu..!";ka eza seperti nya saat ini ingin menahanku agar tidak pergi.
"apa kakak??"
"setelah rapat kakak akan langsung menemui cantik!"
"ok kak" ka eza mendekapku erat dan langsung melepaskannya,
"hati hati kerjanya" ucap ka eza
aku tersenyum dengan perlakuannya
aku memasuki ruang tunggu tamu VVIP,
"belum datang rupanya, batinku
tak lama aku menunggu, sebuah mobil mewah melintas, semua orang yang ada disana menyapa dengn hormat nya, ya begitulah taman satwa ini memperlakukan tamu spesialnya.
"cantik ayo mendekat, titah kepala penerimaan tamu padaku, sebut saja namanya pak zeky. ya pak zeky ini adalah calon suami kak carla, tampan dan cantik sangat cocok, itulah dalam benakku
"iya pak, akupun mendekat,
keluar lah sesosok pria yang memancarkan auranya, Sampai membuat mata siapa pun menjadi silau karena pancaran aura itu,
haha, sampai sampai pak zeky langsung memakai kacamata nakonya,
"selamat siang pak zhul, selamat datang ditaman satwa ini, dan selamat menikmati", sambutan dari pak zeky
pria itu hanyalah tersenyum Tanpa menjawab satupun sambutan yang ditujukan padanya,
"perkenalkan pak ini cantik,,mmm- ,maksud saya suci yang akan memperkenalkan berbagai satwa di taman kami ini,
pria itu mengkrinyitkan dahinya, seolah bingung dengan nama pemandunya,
"Caaa, cantik, bisik pak zeky padaku
aku terdiam, sebenarnya aku bukan sedang memperhatikan ketampanan tamu VVIP itu, tapi kenapa, dia seolah tak percaya saat pak zeky memanggil ku cantik, ahh apakah dia orang yang pertama kalinya yang menganggap aku biasa saja, syukurlah mungkin orang ini mempunyai mata yang tajam sehingga melihat ku biasa saja. pikirku
"slamat siang pak zhul, saya suci saya adalah pemandu di taman satwa ini, dan terimakasih karena anda berkenan untuk menerima saya sebagai pemandu anda.
ia pun melemparkan senyum manisnya padaku, aneh bukannya menjawab malah senyum, batinku
ia mulai berjalan mendahului aku, pak zeky yang sedari tadi mematung, menyuruhku bergegas segera mengejarnya
"gila langkahnya cepet sekali, batinku
Kini aku sedikit berlari, untuk mengimbangi langkahnya,
"duh heran Banget sih kenapa ini orang jalannya malah ngeduluin aja, dimana mana juga pemandunya yang mengarahkan,
bruuug
"aww"
keningku menabrak dada bidang pak zhul,
kini keningku menempel pada dadanya, aku mulai menatap pak zhul itu, dia pun mulai menatap padaku
"kenapa kau malah menabrakku, sebagai pemandu bukankah seharusnya kamu yang ada didepan ku
"loh, aku kan sedari tadi berusaha mendahului langkahmu pak, malah kau berbalik seenaknya didepanku yang tergesa-gesa dan alhasil mau tidak mau aku pun menabrak dada bidangmu yang keras itu, umpatku dalam hati
"iya pak zhul saya salah, saya minta maaf.
"baik pak zhul ini adalah...
"dan ini adalah....
aku mulai memandu, mulai menjelaskan berbagai satwa yang kami jumpai
aku menjelaskan ini dan itunya, tapi heran kenapa dia malah memandang ku seperti itu yah, umpat ku
"apa ada pertanyaan sampai disini pak,
ia pun menatap ku lekat
"ada, jawab zhul
"kenapa sedari tadi orang memanggil namamu cantik bukan kah jelas di name tag namamu suci Larasati, ia menekan nama asliku
"hahaha,
akupun tertawa untuk menetralkan suasana, tapi dia membuat aku mati gaya dengan ekspresi datarnya,
"ya ampun baru kali ini ada yang menatap ku datar begitu, batinku
"maaf,,maaf pak saya tertawa keceplosan,
"hahaha,,tawa gelak pak zhul
aku tertawa 5 menit yang lalu nah ini dia baru tertawa setelah mempermalukan aku dengan wajah datarnya tadi.
"itu nama panggilan saya disini pak, cantik..
"sementara nama asli saya suci Larasati, bapak bisa panggil nama saya sesuka hati bapak, mungkin cantik atau suci bisa juga laras pak, senyamannya bapak saja,,
aku mencoba menjelaskan
"begitu yah,
ia menanggapi dengan datar
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!