NovelToon NovelToon

My Little Girl

Chapter 1

“Kaka..”

“Kaka aku pulang”

Alexandra teriak sa’at memasuki ruang utama rumah, Dia melihat sekeliling tapi sang Kaka belum keluar.

“Kaka kalau Kaka belum keluar aku akan pergi lagi dan akan sembunyi selama mungkin dihutan.”

Alexander mengalah dan langsung keluar dari belakang pintu kamarnya.

“Hemm..gadis kecil Kaka sudah pulang?” Kata Alexander sambil memeluk dan memberi kecupan ke kening gadis kecilnya itu.

“Kaka ayo hari ini kita berburu” Alexandra sangat suka berburu apalagi dengan sang Kaka,sambil melepas pelukannya kakanya.

“Baiklah Kaka akan menuruti permintaan gadis kecil Kaka,tapi jangan lupa makan makananmu dan bawa minuman sendiri” Alexander bergegas ke kamar untuk mempersiapkan dirinya pergi berburu.

“Oke siap bos”Alexander segera berlari ke kamar untuk mengganti pakaiannya.

Setelah selesai bersiap-siap Alexandra ke meja makan dan segera menghabiskan makanan yang sudah disiapkan kakaknya.

Lalu sang Kaka keluar dengan baju kaos oblongnya warna hitam,memakai celana panjang dan memakai sepatu,tidak lupa memakai topinya. Dan sang adik yang sangat di sayanginya juga memakai baju kaos hitam,celana hitam dan sepatu hitam.

Setelah menyelesaikan makanannya Alexandra segera menyelesaikan sisa makanannya dan mengikuti sang Kaka keluar rumah.

“Kaka sepertinya hari ini cuacanya sangat bagus.”ucap Alexandra dan melompat-lompat seperti sedang berolahraga.

“Baiklah little girl ayo kita pergi, dan ingat tetap disekat Kaka karena kita hanya pergi berdua.”

Setelah berjalan kaki selama 45 menit sampailah mereka ditempat tujuan mereka.

“Wuah Kaka sangat bagus bukan udaranya”ucap Alexandra sambil menghirup udara segar.

“Kalau begitu berhentilah pergi Kekota dan bermain tidak jelas disana”Alexander menarik anak panahnya karena dia mendengar sesuatu yang berbunyi melewati mereka.

“Tetap di belakang Kaka,jangan bergerak sampai Kaka mengatakan bergerak”dan Alexandra hanya mengikut langkah kaki kakanya.

Setelah mereka mencari apa yang bunyi ternyata musik dari sebuah hp tapi tidak tau siapa pemiliknya.

Betapa terkejutnya Alexandra sa’at dia menoleh ke tempat sebelah kakanya,dia melihat 3 orang tergeletak dan berdarah.

“Kaka apa itu”teriak Alexandra sambil memeluk kakanya,dan dengan perlahan Kakanya melepas pelukan itu dan coba melihat lagi apa yang dilihat adiknya.

Betapa terkejutnya Alexander sa’at dia melihat satu orang laki-laki yang sudah berumur 50an dan dua laki-laki mudah Disampingnya.

Dia mencoba mengecek orang-orang tersebut dan benar saja dua orangnya masih bernafas sedangkan yang satunya sudah masih bernafas tapi sangat lemah.

“Kaka apa mereka baik-baik saja darahnya sangat banyak,ini sangat menyeramkan Kaka,aku sangat takut.”dia menggigit jarinya sambil menangis.

“Tidak apa-apa,jangan menangis Kaka disini.”Alexander memeluk adiknya sambil menghapus air matanya.Dia teringat kembali dengan malam yang kejam itu dimana saat adiknya melihat sendiri orang yang sudah menyelamatkan dia dan adiknya dibunuh di depan mata adiknya sendiri. Jujur saja Alexander masih sangat takut saat dia harus dihadapi dengan keadaan seperti ini.

Bukan karena dia tidak sanggup menghadapi orang terluka atau berdarah,tapi dia takut kalau adiknya akan ada disitu dan mengingat kembali malam itu.

Lamunannya saat ada sebuah tangan yang menarik celananya,dia menghapus air matanya dan menatap adiknya dengan penuh kasih sayang

“Lihat Kaka,lihat mata Kaka itu hanya mimpi buruk dan jangan takut Kaka tidak akan pergi jauh”Alexander memeluknya adiknya lagi dan segera melihat orang yang menarik celananya.

“Tolong,ku mohon selamatkan Tuanku. Aku tidak sanggup membawanya sendiri pergi kejalan raya didekat sini dan bahkan aku tidak tau aku ada dimana sekarang ini”ucapnya terbata

“Jangan banyak bergerak aku akan membawa kalian pergi dari sini,tapi apakah kau masih bisa berjalan sedikit?”tanya Alexander

“Bisa aku bisa,tolong bawa Tuanku dan pria yang di sebelahnya”ucapnya sambil menahan tangis.

“Baiklah,tunggu sebentar aku akan minta adikku membantumu membawa seseorang dari mereka dan yang satunya akan aku bawa sendiri”Alexander berbalik dan melihat adiknya.

“Alexandra bantu Kaka kali ini saja,setelah ini anggap saja kau tidak pernah melihat semua ini.sambil memegang tangan adiknya.

“Kaka tidak perlu mengatakannya aku tidak takut lagi,percayalah padaku. Aku akan membantumu untuk Menyelematkan orang-orang itu.”dan segera duduk di samping kakaknya.

“Tuan adikku bisa membantumu,ayo kita pergi sebelum malam.seharusnya kami tidak kesini untuk berburu hari ini tapi adikku memintakh untuk kemari dan ternyata kami kemari karena ada yang membutuhkan bantuan kami.”ucapnya sambil mengangkat salah satu orang-orang tersebut.

“Aku memanggilmu Tuan apa Uncle?

“Terserah Anda Nona”jawabnya sambil membantu tuannya berdiri.

“Namaku Alexandra dan kakaku Alexander,kami tinggal dihutan ini.” Ucap Alexandra.

“Terimakasih Nona sudah mau membantuku dan Tuanku,namaku Adilio Nona”ucapnya tersenyum bahagia

“Jangan Memanggilku Nona,panggil aku Alexandra dan panggil kakaku Alexander”

“Ayo ikuti aku,tempat kami dari sini hanya 40an menit.”ucap Alexander kepada Adilio dan segera berjalan sambil menggendong laki-laki Tua yang pingsan.

Chapter 2

Setelah berjalan kaki sejaman akhirnya mereka sampai di kediaman mereka,bagi Alexandra sepertinya perjalanan hari ini sangat lama.

“Masuklah kedalam Adilio dan anggap rumah sendiri,aku akan segera membantu kakaku untuk mengecek Tuanmu dan temanmu itu”ucapnya dan segera ke tempat penyimpanan obat-obat.

“Tuan terimakasih”ucap Adilio sambil menangis

“Jangan Memanggilku Tuan,umurku masih 25 tahun dan adikku 18 tahun. Sangat formal saat kau Memanggilku Tuan”

“Terimakasih Alexander “Adilio menghapus air matanya dan tersenyum.

“Kaka ini aku bawakan semuanya,sepertinya pria itu terbentur Kaka dan laki-laki di sebelahnya itu sangat kasihan bukan.”

“Nona...eh maksudku Alexandra laki-laki yang tua itu Tuanku namanya Alert,dan yang Muda itu suami dari putrinya namanya Chen Lee dia orang Korea.”

“Oh begitu,Adilio bersihkan lukamu sendiri karena aku harus membantu kakaku”dan memberi beberapa botol obat-obatan.

Alexandra berjalan mendekati kakaknya dan duduk didamping kakanya itu yang sedang membersihkan luka kedua orang itu.

“Kaka biar aku yang bantu Tuan Alert”

“Bagaimana kau bisa mengenal nama mereka Alexandra?”tanya kakanya bingung

“Aku mencari di internet Kaka”kakanya tambah bingung mendengar jawaban adiknya itu.

“Kaka aku berbohong,Adilio memberi tahuku bahwa yang ini namanya Alert dan ini Chen Lee suami dari putrinya.”jelasnya sambil menunjuk orang tersebut.

Alexandra melanjutkan kerjanya membersihkan luka tuan Alert dan menyuntik vitamin dan infus.

Dia sangat bingung kenapa orang-orang ini bisa ada dihutan,padahal kelihatannya mereka kaya,dilihat dari pakaiannya pasti mereka hidup mewah pikirnya. Lamunannya berhenti saat sang Kaka mencubit pipinya.

“Ish Kaka ini menyebalkan sekali ah”ucapnya cemberut

“Apa yang dipikirkan otakmu itu gadis nakal?”Alexander mengambil kain dari adiknya yang dipakai adiknya tadi untuk mengelap wajah tuan Alert.

“Kaka apa yang akan kita masak sepertinya si tuan Adilio itu sangat syok dan lapar?”sambil berjalan keruangan Adilio berada.

“Bagaimana keadaan Tuanku?”Adilio berdiri dari tempat duduknya.

“Mereka sudah diberi vitamin dan infus,nanti tunggu mereka sadar baru kita cek lagi. Istirahatlah Adilio,aku dan adikku akan menyiapkan makan malam kita.”Alexander berjalan dan meninggalkan Adilio sedangkan Alexandra mengikuti langkah laki kakanya.

“Kaka hari ini aku sangat cape”

“Istirahatlah dikamar jangan lupa membersihkan badan,Kaka akan bangunkan saat makan malam.”

“Baiklah Kaka,maafkan aku tidak bisa membantumu memasak”dan segera ke kamarnya.

Setelah Alexander menyelesaikan masaknya dia kekamar Adilio,baru saja dia ingin membuka pintu kamarnya ternyata Adilio duluan membuka pintu itu.

“Tuanku sadar dan sepertinya dia haus,aku minta air tolong”

“Baiklah tunggu disini sebentar”Alexander segera berbalik untuk mengambil tapi Alexandra sudah disana.

“Ada apa Kaka,apa Kaka butuh sesuatu?”

“Kaka butuh air Ale,orang tua itu sudah sadar”

“Kaka tunggulah disini aku akan membawakannya,Kaka segera periksa orang itu”anak itu segera berlari kedapur dan mengambil air.

“Kaka ini airnya berikan pada dia,aku harap dia baik-baik saja Kaka”

“Kaka juga berharap begitu Ale”dan memberi air itu kepada Adilio.

“Setelah ini segera turun makan atau tidak adikku akan membawakannya kesini”Adilio belum menjawabnya tapi Alexander sudah memanggil adiknya.

“Alexandra bawakan makanan untuk Adilio dan kau juga segera makan,ini sudah malam dan Istirahatlah,kalau ada apa-apa panggil Kaka biar Kaka kesana.

Kaka akan menemani Adilio disini menjaga tuan Alert.”ucapnya sambil mengelus kepala adiknya.

“Baiklah Kaka”Ale segera pergi kedapur untuk menyiapkan makanan untuk Adilio.

Sedangkan di sebuah rumah dikota lain,seseorang sedang melempar semua barang yang ada di depan mukanya.

“Apa kalian tidak bisa mencari keberadaan Daddyku dan Kaka iparku?

Apa kalian sudah tidak memiliki otak kalian ha?”

“Maafkan kami Tuan,kami sudah melacak GPS di mobil yang mereka kendarai tapi mobil itu ada di jalan dan tidak ada tanda-tanda apapun disana”ucap seseorang sambil menundukkan kepalanya.

“Baiklah tolong cari mereka aku tidak mau Mommyku dan kakaku menangis terus,ini sudah hari ke dua dan kita belum mendapatkan apapun. “Ucapnya dan kembali ke tempat duduknya.

“Tuan ada telfon dari nomor baru tapi dia mengatakan dia Adilio”

“Kemari telfonnya”ucap pria tersebut.

“Halo,apa ini benar Adilio?apa kau baik-baik saja?bagaimana dengan Daddy dan suami kakaku?”

“Maafkan aku Tuan baru bisa menghubungimu,aku tidak tahu ini dimana.

Orang ini menemukan kami dihutan bersama adiknya dan dia menolong kami,tuan Alert sudah sadar sedangkan Tuan Lee masih belum sadar.”

“Berikan telfon itu kepada orang tersebut biar aku bicara padanya”

Alexander menerima Hp dari Adilio dan menyapa orang tersebut.

“Keluargamu ada dirumahku kau tidak perlu kemari Tuan aku akan antar mereka pagi hari ini ketempatmu dengan selamat”ucap Alexander tegas.

“Tidak perlu,biar aku kesana sekarang.Mommyku sudah menangis selama 2 hari.”

“Tidak,kau tidak bisa kesini”Alexander masih berpegang teguh dengan apa yang dia bicarakan.

“Terserah kau saja,aku tunggu dirumahku besok pagi atau tidak aku akan melacak nomormu dan membunuhmu”ucap pria tersebut dan mematikan hpnya.

“Dasar manusia aneh”gerutu Alexander

“Makanlah makananmu Adilio besok pagi aku akan mengantar kalian ketempat kalian dengan adikku.”dan Alexander berlalu pergi.

“Terimakasih Alexander”ucap Adilio tapi sudah tidak didengar oleh Alexander.

Chapter 3

Alexander kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri dan segera istirahat,karena besok pagi dia harus Pergi kekota.

“Hah segarnya,akhirnya aku selesai membersihkan diriku. Apa anak nakal itu sudah tidur?kalau aku ke kamarnya dia pasti akan terbangun,sudahlah biarkan saja dia tidur nyenyak”

Keesokan paginya sangat pagi Alexandra sudah bangun dan memasak beberapa makanan didapur untuk kakaknya dan juga tamu mereka.

Setelah dia menyelesaikan masakannya dia kembali kekamarnya dan segera membersihkan dirinya karena dia harus menemani kakanya ke kota.

Semalam di sudah tidur jadi Alexander mengirim pesan agar besok temani kakaknya itu ke kota.

Setelah selesai mandi dia segera turun dari kamarnya,dia mengenakan baku kaos putih dan celana jeans warna hitam sedangkan rambutnya dia lepas begitu saja karena masih basah.

“Kaka apa Kaka sudah siap?”

“Heemm..Kaka sudah siap.Setelah ini ayo antar makanan ke Adilio,hari ini kita harus jalan pagi biar kita cepat pulang atau mungkin kita singgah di beberapa tempat membeli barang kesukaanmu girl”

“Oke syap Tuan”kata Alexandra sambil cekikikan,dia tahu kakanya akan ngambek kalau dia memanggilnya kakanya itu dengan sebutan Tuan.

Setelah menyelesaikan makanannya dia menemani kakanya itu kekamar Adilio dan membawa beberapa makanan,sesampai dikamar ternyata Adilio lagi membantu tuannya minum air.

“Adilio,Alexandra sudah memasak beberapa makanan dan untuk Tuan Albert

Makanlah bubur ini,tolong habiskan. Adikku jarang memasak tapi hari ini dia bangun pagi agar bisa membuatkan bubur untukmu.”kata Alexander menyerahkan makanan itu pada Adilio.

“Kaka biar aku saja yang menyuapi tuan Alert”lalu dia duduk di dekat tuan Alert.

“Terimakasih Nak”ucap tuan Alert terbata dan matanya berkaca-kaca.

“Tidak apa-apa Tuan,kebetulan aku dan kakaku kehutan kemarin untuk berburu”

“Jangan memanggilku Tuan,panggil aku Uncle saja”kata tuan Alert

“Tapi tuan aku harus meminta persetujuan kakaku dulu”

“Tidak apa-apa Ale,turuti saja permintaan tuan Alert”kata Alexander sambil memainkan hpnya.

“Tapi kenapa menantuku kenapa belum sadar anak?”

Alexandra dan Alexander sangat bingung untuk jawab apa.

“Tuan kita harus bawa dia kerumah sakit besar,semalam aku pikir dia akan sadar tapi melihat keadaannya sekarang sepertinya kita harus membawa dia kerumah sakit yang besar”ucap Alexander

“Adilio hubungi putraku agar segera menjemput kita,aku tidak mau putriku menjadi perempuan tidak bersuami di usianya yang sekarang”

“Tidak perlu tuan,aku akan segera mengantar kalian setelah kalian makan”kata Alexander

Tidak butuh waktu lama mereka sudah menyelesaikan makan mereka dan Alexandra sudah menyalakan mobil untuk mereka pergi dari sana.

“Tuan ayo kita pergi sekarang,adikku sudah menyiapkan perjalanan kita,dari sini ke kota butuh waktu 4 jam aku sudah menghubungi putramu agar menyiapkan rumah sakit untukmu dan menantumu.”

“Terimakasih Nak,aku berhutang Budi padamu”ucapnya dengan rasa haru

“Sama-sama Tuan”

“Adilio tolong bantu aku untuk mengangkat tuan Lee ke mobil dan Anda tuan Alert adikku akan membantumu jalan ke mobil”

Alexander segera mengangkat tuan Lee ke dalam mobil bersama Adilio,sedangkan Alexandra membatu tuan Alert berjalan.

“Uncle apa aku boleh bertanya?”

“Iya ada apa Nak?”Jawab tuan Alert

“Kenap Uncle bisa ada dihutan bersama menantu dan anak buah Anda?”

“Ceritanya sangat panjang Nak,yang pasti mereka adalah musuh putraku.”

“Oh my god,bagaimana bisa mereka sangat jahat kepada orang yang lebih tua.”ucap Alexandra sambil menggelengkan kepalanya.

“Nak aku belum tahu namamu”

“namaku Alexandra Uncle dan kakaku Alexander,kami tinggal dihutan ini sejak kecil dan sampai sekarang.”

“Hah hutan?”ucap tuan Alert dan dia baru menyadari bahwa mereka berada dihutan yang sangat sepi.

Obrolan mereka berhenti saat Alexander memanggil Alexandra.

“Ale cepatlah biar kita cepat selesai”

“Iya Kaka aku datang”dan dia segera membawa tuan Alert kedalam mobil.

Lalu mereka berjalan melalui hutan itu dengan cepat karena Alexander tahu banyak sekali kejadian dihutan ini.

Saat Alexandra dan Alexander nyaman dengan perjalanan ini dan menikmati suasananya,berbeda dengan tuan Alert dia sangat bingung dengan jawaban gadis itu.

Dia mengatakan mereka sudah Sudah dari kecil ditempat ini.

Bagaimana bisa orang tua mereka membiarkan anak-anak kecil itu dihutan seperti ini.

Tanpa terasa mereka sudah memasuki kota dan Alexander menanyakan alamat mereka,setelah 30 menit mereka memasuki kota,Alexander akhirnya sampai di kediaman tuan Alert.

Saat mereka sampai sudah banyak Bodyguard disana dan 3 orang perempuan sedang menangis,satunya sudah umur 50an dan sedangkan yang keduanya masih sekitar 23atau 22 tahun dan ada satu laki-laki berdiri tidak jauh dari mereka.

Tatapannya begitu tajam dan dalam tanpa tersenyum dia datang dan segera memeluk Daddynya,lalu tuan Lee pun diturunkan.

Karena mereka terlalu bahagia sampai mereka tidak sadar ada 2 orang disana yang memperhatikan mereka semua.

“Daddy bagaimana bisa semua jadi begini?”tanya pria itu

“Diamlah dulu,bawa suami adikmu kedalam dan kita akan segera mencari tahu setelah ini,aduh Daddy lupa dimana mereka tadi?”

“Tuan mereka sudah pergi,aku sudah meminta mereka untuk tinggal tapi mereka tidak bisa.kakanya mengatakan bahwa adiknya harus mencari sesuatu di kota jadi mereka harus segera mendapatkan sebelum sore.”terang Adilio

“Karena kalian semua aku lupa mengatakan terima kasih dan meminta mereka untuk tinggal sebentar”ucap tuan Alert dengan rasa menyesalnya.

Dia pun segera memasuki rumah bersama istri dan anak-anaknya dan dia lihat salah satu putrinya sudah tersenyum karena suaminya sudah ditangani oleh para dokter hang menunggu dirumah.

“Nak kau seharusnya mengatakan terima kasih kepada dua anak tadi,kalau mereka tidak pergi berburu mungkin kami sudah mati”ucap tuan Alert

“Maafkan aku Daddy”ucap putrinya

Dia pun memeluk istrinya dan juga kedua putrinya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!