Kasih komentar di bawah yah.
Selamat membaca 🙂.
Gadis Berumur 19 Tahun itu baru saja pulang dari pekerjaan nya, dia langsung membersihkan diri nya di kamar mandi nya dan langsung melaksanakan sholat Maghrib.
Nama nya Alena Zahra. Dia berasal dari keluarga sederhana. Ayah nya mempunyai usaha toko kue, sementara Ibu nya seorang guru honorer di sekolah Dasar, tidak jauh dari rumah nya.
Mereka tinggal di kota Bogor.
Alena mempunyai Adik dua orang, laki-laki dan perempuan.
yang perempuan berumur Delapan tahun, sementara yang kecil berumur dua tahun.
Nama nya Sarah, dan Niko.
Kebutuhan mereka sangat banyak, belum lagi nenek Alena yang sakit-sakitan dan keluar masuk rumah sakit.
Itu adalah Ibu dari. ibu nya Alena.
Mereka harus habis-habisan untuk mengeluarkan dana rumah sakit nenek Alena.
Walaupun seperti itu, mereka tidak pernah ribut atau mempermasalahkan itu semua.
Ibu Alena bernama Dewi, dan ayah nya bernama Faisal.
Nia sudah dua tahun di Jakarta! meninggalkan kampung halaman nya.
Dia kuliah di Jakarta. Selama di Jakarta orang tua nya sama sekali tidak pernah mengirim nya uang, atau pun uang kuliah nya.
Hanya Saja Waktu Alena berangkat dan membayar buku, karena Alena kuliah bantuan dari Beasiswa nya.
itu lah orang tua nya terakhir memberikan Alena Uang.
Alena termasuk anak yang pintar dan sangat di sipplin.
Satu bulan di Jakarta, dan beruntung nya ternyata ada satu perusahaan yang sangat besar di kota itu mencari sekretaris pribadi dari pemilik perusahaan.
Karena kampus itu termasuk kampus terkenal dan Juga sangat banyak di bicarakan oleh publik.
Alena iseng mendaftar kan diri, dan ternyata dia lolos, dia sangat senang, dia langsung mengabari ibu dan ayah nya di kampung.
Satu hari setelah Alena terpilih, dia pun menghadiri acara pertemuan dengan bos nya.
Alena sangat gugup, dia pun menyiapkan diri nya, dari fashion dan juga mental. dia sangat penasaran seperti apa bos nya itu.
Penampilan nya sangat sederhana namun sangat cocok dengan dirinya, badan tinggi, kulit putih, wajah yang merona, serta rambut yang bagus.
Alena pun keluar dari Kamar kos nya, dan Heran nya mobil hitam panjang mewah terparkir di depan kos nya.
"Selamat Siang Non Alena Zahra, saya Paman Sam. Saya adik dari pak Wijaya. pemilik perusahaan Shengu. Saya di tugaskan menjemput anda ke sini!" ucap Paman Sam itu.
Alena terdiam.
"Ya Allah, harus seperti ini kah! Aku hanya orang biasa! namun di jemput dengan mobil mewah, serta adik dari pemilik perusahaan!" Batin Alena.
"Nona!" panggil Paman Sam.
"Eh Iyah Pak, maaf!" ucap Alena tersadar dari lamunannya.
jantung nya Sekarang berdetak lebih kencang dari biasanya, wajah nya sangat panas.
"Jangan panggil saya Pak, panggil saja saya Paman Sam!" ucap Paman Sam itu.
Alena pun mengangguk.
"Ya ampun pak Sam sangat baik dan ramah, semoga saja pak Wijaya ramah dan lembut seperti Adik nya," Batin Alena.
"Baik lah kalau begitu, jika nona sudah siap, nari kita berangkat, pak Wijaya sudah menunggu anda di Cafe!" ucap Paman Sam.
Alena lagi-lagi mengangguk dan tersenyum, supir pribadi Paman Sam pun membukakan pintu untuk Alena dan juga Untuk bos nya.
"Bisa-bisa aku terbang nih, baru kali ini aku di perlakukan seperti anak bos, naik di mobil mewah, mobil nya Wangi dan nyaman lagi, beda banget sama mobil Avanza milik Ayah," Batin Alena.
"Kalau boleh tau, Non Alena Tinggal di mana? dan berapa bersaudara?" tanya Paman Sam basa-basi.
"Saya tiga bersaudara. Saya anak paling tua, Saya berasal dari Kota Bogor Paman!" jawab Alena dengan sopan.
"Oohhh! di Bogor sangat banyak Wisata yang bagus, pasti sangat mengasyikkan di sana!" ucap Paman Sam.
"Saya dengar dan saya baca kamu sangat pintar dan kamu juga sekolah di Jakarta karena biasiswa?" tanya Paman Sam.
"Iyah paman, saya sekolah di sini karena biasiswa. Ayah dan Ibu saya hanya pekerja biasa saja," jawab Alena.
Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di sebuah Cafe yang sangat besar, Dan si Depan nya tertulis Cafe Sam Ratulangi.
Paman Sam langsung membawa Alena ke lantai atas.
Di sana Alena melihat pria Tua yang duduk dengan santai nya di Sofa yang kelihatan sangat mahal.
Jantung Alena tidak berhenti berdetak. semakin dia mendekati Pak Wijaya jantung nya semakin berdegup dengan kencang.
Awalnya dia sudah melihat pak Wijaya di foto, Namum dia terlihat lebih tua asli nya, wajar saja umur nya sudah Lima puluh delapan tahun.
Dan yang di dengar oleh Alena pun, dia sudah keluar masuk rumah sakit dia memiliki penyakit sesak nafas.
"Selamat siang kak!" sapa Paman Sam pada Wijaya.
dia kelihatan sangat sopan dan sangat patuh pada kakak nya itu.
"Selamat siang!" Jawab Wijaya dengan nada datar dan membalikkan badan nya menoleh ke arah Alena dan Sam.
Alena langsung menunduk kan badan nya memberikan salam pada Wijaya.
"Kamu pasti Alena?" tanya Wijaya dengan nada datar.
"Iyah pak, saya Alena!" jawab Nia.
"Ternyata dugaan ku salah, ternyata pak Wijaya terlihat sangat dingin tegas, bikin aku semakin gugup saja mendengar dia berbicara, suara sangat berat dan besar," Batin Alena.
"Kalau begitu saya keluar dulu yah kak, kalian bicara lah," ucap Paman Sam dan segera keluar.
Dia juga harus mengurus Cafe itu, karena Cafe itu adalah milik nya, hasil dari jerih payahnya.
Dia sudah berhasil membuka cabang di mana-mana, dia hanya hobi membuat cafe seperti itu, dan juga bangunan pabrik, Namun jika urusan bisnis seperti Kakak nya, dia tidak mempunyai keahlian untuk itu.
"Kenal kan saya pak Wijaya, pemilik dari perusahaan Shengu. Saya sudah banyak dengar tentang kamu, saya sudah tau latar belakang kamu," ucap Wijaya.
Alena pun tersenyum terpaksa.
"Silahkan duduk! minum dulu!" ucap Wijaya, Alena pun duduk di depan Wijaya.
"Aduh ya ampun! Sofa nya sangat empuk," batin Alena. Dia pun memilih menu minuman dan cemilan yang ada di kertas atas meja.
Alena sangat pusing melihat nama-nama menu makanan dan minuman itu, namanya kebanyakan bahasa cina dan ada juga nama nya berasal dari Korea,
Alena pun memilih dengan sembarangan.
"Awalnya Saya kira kamu sudah berumur Tiga puluh tahunan, ternyata kamu Lebih muda dari yang saya kira, saya salut dengan kepandaian kamu, kamu juga sangat manis!" puji Wijaya.
Alena pun tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya.
Ini karya baru author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah lupa jadikan novel ini ke favorit kalian, jika kalian suka.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak yah.
terimakasih 🙏🙃***.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak yah.
selamat membaca 🙂
"Kamu sudah tau kan, apa tujuan saya mengundang kamu ke sini!" ucap Wijaya.
"Iyah pak, saya tau!" Jawab Alena.
"Kalau begitu, saya mau kamu mulai bekerja besok jadi sekretaris saya, saya mau kamu bekerja dengan baik, dan gaji Serta bonus lainnya bendahara saya akan menjelaskan besok di kantor sama kamu!" ucap Wijaya.
"Baik pak, saya mengerti!" jawab Alena.
mereka pun menikmati minun nya, dua jam sudah duduk dengan sekretaris nya itu, Wijaya pun pamit pulang terlebih dahulu.
Sementara Alena mencoba menenangkan diri nya, dari tadi dia sangat gugup, dan sekarang sudah lega.
Dan tiba-tiba dia berteriak senang, untung saja ruangan itu kedap suara.
"Ya Allah terima kasih yah Allah, ini semua berkat mu, ayah dan ibu tidak lagi bingung untuk memikirkan biaya ku di sini, dan apalagi aku sudah kerja, aku tidak akan merepotkan mereka!" ucap Alena.
Setelah selesai minum, dan Alena sudah lega, dia pun pulang di antar kan oleh supir suruhan Sam.
Malam hari nya, Sam baru saja menghampiri Ponakan nya ke rumah Kakak nya itu.
Nama nya Arkanja Sakan. Dia adalah anak tunggal dari Wijaya, istri nya sudah meninggal sejak Arka umur Lima tahun, istri Wijaya meninggal karena penyakit kaki gajah.
Arka sekarang berumur dua puluh lima tahun, dia baru saja menyelesaikan kuliah nya di umur dua puluh empat tahun.
Dia mempunyai impian ingin menjadi musisi terkenal dan bernyanyi di panggung di tonton semua orang, karena dia sangat hobi bernyanyi dan bermain musik.
Namun Ayah nya tidak mendukung impian nya itu, ayah nya sangat melarang nya, karena dia menginginkan anak nya itu menjadi seperti dirinya, pebisnis kaya.
Arka mempunyai watak Sombong, arogan, keras kepala, dia juga akan sedih ketika mengingat mendingan Ibu nya.
Dia sangat merindukan sosok Ibu di hidup nya, ibu nya adalah penyanyi biduan, dan juga sangat hobi pada musik, Arka merasa jika dia bernyanyi dia sangat dekat dengan ibu nya.
"Selamat malam Tuan muda!" sapa Paman Sam pada Arka yang sedang bermaim gitar di kamar nya.
Arka menoleh ke arah Paman nya itu dan meletakkan gitar nya, dia sangat menghormati paman Sam, karena paman Sam lah yang selalu ada untuk nya, dan mengerti padanya.
Sementara ayah nya sangat sibuk dengan bisnis nya, sehingga dia lupa jika anak nya membutuhkan nya.
"Paman dari mana?" tanya Arka sambil tersenyum pada Paman nya itu.
"Paman baru saja pulang dari Cafe, Biasalah!" ucap Sam.
"Ini paman Bawain kamu martabak menu baru di cafe Paman, kamu sudah lama tidak kesana!" ucap sam sambil memberikan kotak makanan itu pada Arka.
Arka sangat senang, dan mengambil nya langsung melahap nya.
Arka juga termasuk pria yang belum dewasa, dia masih saja ingin bermain-main di usianya yang sekarang, dan Tampa memikirkan masa depan nya.
Sejak kecil dia sudah di jodohkan dengan anak Teman Ibu nya, sebenarnya Wijaya tidak menyetujui itu.
Namun karena itu permintaan Ibu Arka yang terakhir, dia pun mengiyakan saja, Namum Sampai sekarang perjodohan itu tidak satupun dari mereka membahas nya.
Sam memerhatikan Arka.
"Arka!" panggil Sam.
Arka menyaut dan menoleh ke arah Paman nya itu.
"Ada apa Paman?" tanya Arka.
"Bulan depan kamu akan mengambil Alih perusahaan Shengu Group, Termasuk yayasan di luar negeri. dan perusahaan keuangan di Eropa dan Amerika," ucap Paman Sam langsung.
Arka pun menghentikan makannya, dan terdiam mendengar kan paman nya itu.
Karena ini bukan pertama kalinya dia mendengar seperti ini.
Dia tidak ingin sama sekali masuk ke dunia bisnis.
"Laporan keuangan musim pertama tahun ini di pengaruhi oleh yang lebih kuat, dari laporan yang di harapkan, Harga saham telah melonjak menjadi Seratus delapan puluh. " ucap Paman Sam.
Arka hanya diam saja.
"Apa lagi! Kerajaan Finansial kita akan di didirikan!" Ucap Paman.
"Ayah mu ingin kamu menaruh hati mu ke dalam bisnis, Paman harap kamu jangan mengecewakan nya lagi!" ucap Paman sam.
"Paman Sam! Paman tau sendiri kan aku sama sekali tidak tertarik dengan ini," ucap Arka sedikit kesal.
"Tidak bisakah aku mempunyai hobi ku sendiri? mengejar mimpi ku sendiri? Anda telah mengatur segalanya untuk saya selama ini, apa saya tidak memiliki kebebasan?" tanya Arka sudah mulai marah.
"Tuan muda!" ucap Sam.
"Anda adalah anak satu-satunya dari keluarga Shengu Group, Ayah dan keluarga mu menaruh harapan padamu, Jangan sampai mengecewakan mereka!" ucap Paman Sam.
"Ayah mu Terlalu tua untuk mewujudkan Ambisi nya. Kamu Mengerti ini Tampa paman Sebut kan," ucap Paman Sam.
Arka pun terdiam, dia tidak bisa lagi berkata-kata.
dia pun membuang nafas kasar.
"Pasti Ayah yang meminta kakek menyampaikan ini!" ucap Arka.
Paman sam pun menggeleng.
"Tidak ada Ayah mu menyuruh paman ke sini, namun kamu juga harus berfikir masa depan kamu, dan juga bisnis keluarga mu," ucap Paman Sam.
"Baiklah kalau begitu, paman pulang dulu. Hari ini Ayah mu tidak pulang, dia di rumah sakit, tiba-tiba saja sesak dada nya kambuh," ucap Paman Sam pergi meninggalkan Arka yang terdiam.
Awalnya Arka sangat menyanyangi Wijaya, namun semenjak Wijaya melarang Arka menjadi musisi dan selalu mengekang dan memaksa Arka, Arka pun jadi semakin jauh dari ayahnya itu, sehingga Wijaya masuk rumah sakit saja dia sangat jarang melihat nya.
Dan apa pun yang terjadi pada Wijaya, Arka tidak mau tau.
Arka mengambil gitar nya, dan memainkan nya.
Tiba-tiba Air mata nya menetes.
"Ibu! kalau ibu ada di sini sekarang, ibu pasti akan mendukung impian ku," Batin Arka.
Arka pun tertidur pulas sambil memeluk gitar nya, Namun Air mata nya masih basah di sebagian wilayah mata nya.
Di tempat lain, Alena baru saja selesai melaksanakan sholat isya nya.
"Aku harus segera mengabari ibu dan Ayah!" ucap Alena dan mengambil handphone nya.
Setelah sambungan telepon terhubung Alena langsung bercerita gembira, Ayah dan ibu nya turut bahagia.
Alena menanyakan kabar nenek nya, namun sama sekali tidak ada kemajuan kesehatan nenek nya.
Alena pun sedih mendengar nya, namun Ayah nya langsung menyemangati Alena lagi.
Karena Alena sangat menyayangi Nenek nya itu, wajar saja jika Alena sedih mendengar kabar Nenek nya itu.
Panggilan pun terputus setelah Rindu Alena terobati.
"Huff, baru aja jadi sekretaris, udah bangga! Lihat tuh anak aku udah jadi model iklan, dan juga sudah terkenal!" ucap Bibi Alena Kakak dari Faisal.
Faisal dan Dewi hanya diam saja, karena mereka sudah paham sifat bibi Alena itu.
Dia mempunyai anak dua orang, laki-laki dan perempuan.
Yang laki-laki sudah bekerja di pertambangan.
sementara yang perempuan jadi model di kota Bogor itu.
Kedatangan nya ke tempat Faisal akan membeli kue untuk anak perempuan nya yang ulang tahun.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya.
jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya.
jangan pernah Bosan, tungguin terus kelanjutan ya.
like, komen dan vote sebanyak-banyak yah.
terimakasih 🙏🙃***
Keesokan harinya Alena sudah bangun shubuh untuk melaksanakan sholat subuh, setelah selesai sholat dia pun bersiap-siap untuk berangkat kerja.
Namun sebelum berangkat dia terlebih dahulu sarapan Roti dan susu.
Karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi Alena pun keluar dari kamar kos nya.
Di saat sudah di halaman tiba-tiba mobil yang kemarin datang menjemput nya lagi.
"Selamat pagi Paman Sam!" sapa Alena Ketika Paman sam membuka Kaca Mobil nya.
"Cepat lah naik Nona!" ucap Sam.
Alena menunjuk pada diri nya.
Paman Sam pun mengangguk Alena pun langsung naik setelah Pintu mobil di buka oleh supir nya.
"Hmm apa aku akan setiap hari seperti ini? kalau seperti ini bagi ku terlalu berlebihan!" batin Alena.
"Paman Sam dari mana tadi?" tanya Alena basa-basi.
"Paman tadi dari rumah, kebetulan paman akan ke perusahaan Shengu, dan pak Wijaya menyuruh menjemput anda ke sini!" ucap Sam.
"Sebenarnya tidak perlu berlebihan seperti ini Paman, saya hanya orang biasa saja, saya kurang enak jika merepotkan Paman terus!" ucap Alena.
Paman Sam Terkekeh.
"Ini sudah tugas paman menuruti kata-kata pak Wijaya!" ucap Paman Sam.
Alena pun terdiam.
Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di perusahaan Shengu Group.
Perusahaan yang sangat besar, bertingkat tujuh, dan sangat luas, Fasilitas nya sangat mewah dan lengkap.
"Yang benar saja aku akan jadi sekretaris pribadi di sini!" Batin Alena.
"Sudah sampai Nona!" ucap Paman Sam setelah turun dari mobil, sementara Alena sangat asik memerhatikan dari sudut ke sudut bangunan tinggi itu.
"Eh Iyah paman terimakasih sudah mau menumpang kan saya ke sini!" ucap Alena Tersenyum ramah.
"Tidak masalah! kamu segera lah ke ruangan pak Wijaya, Dia akan mengantar mu!" ucap Sam sambil menunjuk kan wanita yang baru saja datang.
Berpenampilan menarik, cantik tinggi dan kulit putih, serta Heels yang terpasang indah di kaki nya.
Alena memerhatikan penampilan perempuan itu, dan membandingkan dengan penampilan nya, sepatu flat biasa, pakaian layak nya ke kantor Serta rambut yang di gerai.
"Paman Harap kamu bekerja dengan baik, dan jangan mengecewakan pak Wijaya, dia orang nya keras kepala tidak bisa di bantah, dan paling tidak suka pada orang yang tidak tepat waktu," ucap Sam.
"Oke baik lah paman, saya akan bekerja dengan baik, sekali lagi saya mengucapkan terimakasih, permisi!" ucap Alena dan dia pun mengikuti langkah perempuan yang ditugaskan mengantarkan nya.
"Ini ruangan nya Mbak, anda bisa mengetuk terlebih dahulu, saya mohon diri!" ucap perempuan cantik itu.
Alena pun mengucapkan terimakasih.
Alena memerhatikan desain Depan ruangan itu sangat menakjubkan.
"Bismillahirrahmanirrahim!" ucap Alena dia pun mengetuk pintu Wijaya.
Dan dari dalam terdengar kata sautan jika Alena di perbolehkan masuk.
"Selamat pagi pak!" sapa Alena dan di dalam ternyata Wijaya sedang bersama dengan karyawan laki-laki.entah membicarakan apa Alena tidak tau, dan seperti nya sangat serius.
"Selamat pagi Alena, silahkan duduk! saya senang anda datang tepat waktu," ucap Wijaya.
Alena pun tersenyum.
"Baik lah kalau begitu perkenalkan ini Aristedi Keano Favian. Panggil saja Aris, dia adalah Ponakan saya anak dari Paman Sam, dia yang akan membimbing kamu di sini!" ucap Wijaya.
"Waduh! panjang banget tuh nama, itu nama atau jalan tol. Tapi Pak Aris ganteng juga yah," batin Alena.
"Perkenalkan pak nama saya Alena!" ucap Alena menjulurkan tangannya.
namun Pria itu hanya mengangguk kan Kepalanya, dan Tersenyum sedikit pada Alena.
Alena pun menurun kan tangan nya.
"Mulai dari sekarang kamu sudah resmi menjadi sekretaris pribadi saya, saya harap kamu bekerja dengan seperti yang saya harapkan, sekarang kamu bisa keruangan kamu," ucap Wijaya.
"Baik pak, terimakasih telah mempercayai saya. Saya akan bekerja dengan baik, saya mohon diri, Assalamualaikum!" ucap Alena.
Namun Tidak ada jawaban malahan Aris dan Wijaya terdiam menatap nya.
"Walaikumsalam!" ucap Wijaya sambil tersenyum.
Alena pun mengikuti langkah Aris dan mengantarkan nya ke ruangan Alena.
"Mulai dari sekarang Ini adalah ruangan anda, Jika butuh sesuatu tekan saja ini, dan semua jadwal-jadwal pak Wijaya Anda yang mengurus nya, mendampingi nya kemana pun," ucap Aris dengan nada tegas sambil memberikan beberapa map kepada Alena.
Alena pun mengangguk kan dan berterima kasih.
"Pak Wijaya sangat tidak suka dengan berkas-berkas, Atua data-data yang tidak baik, dan saya harap anda bisa mengerti!" ucap Aris.
Alena pun mengerti.
Dan masih banyak lagi yang di terangkan oleh Aris, Sangat tegas Namum sangat muda di pahami oleh Alena.
Sudah hampir Tiga jam Aris bersama Alena di ruangan itu.
"Baiklah hari ini cukup, apa anda mengerti dan paham?" tanya Aris.
Lagi-lagi Alena mengangguk.
"Iyah pak, saya mengerti dan paham!" Jawab Alena Tersenyum.
Arus pun tersenyum.
"Jika sudah paham, besok kita akan lanjutkan pembasahan selanjutnya, hari ini jam dua siang, pak Wijaya ada jadwal pertemuan di luar, sudah ada alamat nya di sana," ucap Aris. Alena pun paham.
"Saya pamit keluar, Terimakasih atas kerjasama nya," ucap Aris dan segera pergi dari ruangan Alena.
"Huff! Ganteng sih Tapi sikap nya sangat dingin dan cuek, seperti nya orang nya juga keras sama seperti pak Wijaya," ucap Alena.
Dia pun memerhatikan ruangan nya itu sangat luas Fasilitas yang lengkap dan mewah.
Tiba-tiba Pintu nya ada yang mengetuk. Alena segera membuka nya.
"Iyah! ada yang bisa saya bantu?' tanya Alena dengan sopan.
"Maaf buk saya mengganggu waktu nya, saya bendahara, saya akan menjelaskan gaji dan juga bonus untuk anda X ucap bendahara perempuan itu.
Alena pun mempersilahkan masuk.
Betapa terkejutnya Alena Ketika mengetahui jika gaji nya sangat besar, ya itu Tiga puluh juga Perbulan, itu hanya awal saja namun jika kerja Alena bagus dan baik gaji itu akan di tambah.
Serta kunci rumah pribadi untuk Alena, dan juga ada uang makan cukup selama sebulan di kasih kontan untuk Alena.
Alena tidak menyangka jika akan seperti ini.
Dia hampir saja pinggsan karena mendengar jumlah dan bonus yang di berikan pada nya.
Setelah Bendahara itu keluar, Alena memerhatikan kunci rumah dan uang yang ada di tangan nya.
" Ini semua Rahmat mu ya Allah, terimakasih!" ucap Alena dengan mata berkaca-kaca.
"Aku harus bekerja dengan giat, agar pak Wijaya tidak kecewa," batin Alena.
Hari pun sudah menunjukkan pukul dua siang, dengan tepat waktu mereka langsung otw di mana pak Wijaya membuat pertemuan.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya, jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah Bosan, tungguin terus kelanjutan ya.
Like, Komen dan Vote sebanyak-banyak nya.
Terimakasih 🙏***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!