NovelToon NovelToon

Cinta Satu Malam Bersama Mafia

Perkenalan Karakter

Alvonso Taylor

Seorang ceo dan mafia yang sangat kejam,dingin tidak ada kata maaf atau ampunan siapapun yang mengganggunya tidak akan selamat. Banyak wanita yang menyukainya tapi tak ada satupun yang bisa menyentuhnya, siapa saja yang berani baik itu sengaja atau tidak tanpa segan melukainya bahkan membunuhnya. Wanita hanya bisa memandang ketampanannya dan berharap salah satu dari mereka ada yang bisa meluluhkannya. Karena banyaknya musuh membuatnya menguasai ilmu bela diri dari luar maupun dalam negri.

Ronald Alexander

Asisten Alvonso yang sangat setia, sangat dingin juga kejam dia juga seorang mafia. Banyak wanita yang menyukainya karena ketampanannya tapi tidak ada satupun yang bisa melelehkan hatinya karena baginya wanita hanya merepotkan. Menguasai ilmu bela diri untuk pertahanan diri juga membantu bosnya.

dr Kenneth Aliandra

Dokter pribadi dan sahabat Alvaro dia juga anggota mafia. Berkepribadian humoris dan ramah terhadap orang disekitarnya tapi dibalik ketampanannya itu sisi kejamnya akan keluar jika sahabat atau orang yang disayangi terluka.

Larasati Alexis

Seorang mahasiswi jurusan bisnis tingkat akhir, menguasai bidang it karena sejak umur 5 tahun kakeknya mengajari ilmu pengetahuan di bidang hacker, Larasati sangat cantik, mandiri, baik hati dan sabar. Selalu berfikir positif dan mau memaafkan kesalahan orang yang menyakitinya tapi bila orang itu terlalu sering melukai hatinya Larasati tidak mau berhubungan lagi dengannya bukannya dendam tapi baginya buat apa punya teman yang sering menyakiti hatinya lebih baik lupakan dan tidak terlalu dekat seperti dulu. Selain cantik Larasati pintar bela diri.

Maria Triatmaja

Sahabat Larasati dan Clarisa mereka teman satu kampus beda jurusan mengambil kedokteran tingkat akhir. Cantik, ramah dan tidak sombong serta bisa bela diri karena baginya wanita harus bisa bela diri karena wanita adalah makluk lemah yang mudah ditindas.

Clarisa Indra

Sahabat baik Larasati dan Maria teman satu kampus berbeda jurusan Clarisa mengambil jurusan designer tingkat akhir. Sangat ramah, cantik, baik hati dan selalu menolong orang lain terlebih orang yang tertindas karena itu membekali dirinya bela diri.

Tio

Tio seorang ceo dan berteman dengan Larasati, Clarisa dan Maria karena satu kampus hanya saja Larasati satu jurusan dengannya sedangkan Clarisa dan Maria yang beda jurusan. Sangat menyukai Larasati berkali - kali menyatakan cinta tapi selalu ditolaknya secara halus membuatnya menjadi obsesi terhadap Laras.

Veni

Mantan kekasih Alvonso seorang foto model karena kekasihnya yang dingin membuatnya selingkuh dengan pria lain sehingga hubungan dengan Alvonso menjadi kandas di tengah jalan karena ketahuan oleh mata - mata Alvonso yang dikirim untuk menjaga Veni.

XXXXX

Markas Naga Merah

Alvonso sebagai ketua mafia naga merah sedang duduk sambil memperhatikan dua orang pengkhianat yang telah membocorkan rahasia ke bagian aparat kepolosian tentang penjualan senjata ilegal sehingga mengalami kerugian milyaran rupiah.

Alvonso berjalan mengelilingi dua orang yang sudah babak belur oleh anak buah Alvonso.

" Kalian berdua tahu, aku paling benci dengan pengkhiatan, aku memberi gaji kalian yang sangat tinggi dan diberi kepercayaan tapi kepercayaanku kalian khianati, apa permintaan terakhir kalian?" tanya Alvonso

" Tuan, maafkan kami." mohon ke duanya serempak.

" Tidak ada kata maaf buat kalian, kalian sudah sepantasnya mati." jawab Alvonso tegas

" Tuan, kami janji tidak akan mengulanginya kembali, kami berjanji tuan? ampuni kami." mohon keduanya dengan serempak.

" Tidak ada kata maaf buat kalian!!! bentak Alvonso

" Ronald." panggil Alvonso

" Baik Tuan." jawab Ronald

dor

dor

dor

dor

Ronald mengeluarkan senjatanya dan menembak dada dan kepala ke dua òrang pengkhianat.

Dua pengkhianat tersebut langsung mati di tempat. Para anggota mafia hanya menelan saliva dengan susah payah melihat ke dua temannya mati dengan mengenaskan.

" Ronald, bawa mereka ke kandang buaya." perintah Alvonso

" Baik tuan." jawab Ronald sambil membungkukkan badannya.

Ronald pun meminta beberapa anak buahnya untuk membawanya ke kandang buaya untuk dijadikan santapan para buaya yang kelaparan.

Alvonso menatap satu persatu ke anak buah mafianya sambil mengelilinginya.

" Jika ada salah satu di antara kalian mencoba untuk berkhianat nasibnya akan seperti teman kalian atau aku berikan langsung ke kandang buaya biar merasakan kesakitan di gigit hewan kesayanganku." ucap Ronald sambil menatap satu persatu anak buah mafianya.

Alvonso masuk ke kamar ruang pribadinya diikuti oleh Ronald.

Alvonso duduk di kursi kebesarannya sambil memijat kepalanya.

" Tuan, lusa ada pesanan narkoba dari negara XXX kita akan melakukan traksaksinya di kapal pribadi milik Mr. X." ucap Ronald

" Kamu selidiki mereka apakah mereka berkhianat dengan kita atau tidak? Kalau ternyata berkhianat langsung tangkap atau tembak mati di tempat." jawab Alvonso.

" Baik tuan." jawab Ronald sambil membungkukkan badannya.

" Aku mau mandi dulu setelah itu kita pergi ke perusahaan." Ucap Alvonso

" Baik tuan." jawab Ronald sambil membungkukkan badannya.

Alvonso pun mandi karena badanya penuh dengan keringat dan debu. Setelah beberapa lama akhirnya Alvonso sudah memakai pakaian baru. Mereka berdua berangkat menuju ke perusahaan PT ALTA COMPANY peninggalan dari papanya yang sudah lama meninggal.

Perusahaan PT ALTA COMPANY

Tap

tap

tap

tap

Alvonso diikuti di belakangnya oleh asisten Ronald memasuki lobi perusahaan PT ALTA COMPANY Banyak wanita memandang tanpa kedip melihat dua laki - laki yang sangat tampan satu Ceo dan satunya asisten.

Pagi tuan

Pagi Tuan

Pagi Tuan

Alvonso dan Ronald berjalan dengan angkuh tanpa menjawab sapaan pegawainya. Sampai di depan lift tiba - tiba muncul seorang gadis cleaning service berjalan terburu - buru tanpa sengaja menabrak Alvonso sehingga gadis itu jatuh sedangkan Alvonso tidak karena tubuhnya kuat.

Kilatan marah tampak dimukanya walau tidak jatuh tapi anti baginya bila ada orang yang menyentuh tubuhnya. Alvonso langsung duduk kemudian

Plak

Plak

Semua pegawai sangat kaget dan tidak tega melihat nasib gadis tersebut yang mulutnya terluka bekas tamparan Alvonso yang sangat keras.

" Aku paling benci kalau ada orang yang menyentuh tubuhku." bentak Alvonso sambil mencengkram dagu gadis tersebut

" Maaf Tuan saya tidak sengaja saya tadi buru - buru." ucap gadis itu sambil berlutut meminta maaf dengan kaki gemetaran.

Gadis tersebut berlutut sambil berusaha memegang sepatu Alvonso tapi Alvonso memundurkan kakinya karena Alvonso tidak mau kakinya disentuh oleh gadis itu.

" Ronald pecat gadis ini jangan beri gaji, pesangon dan tidak diterima bekerja dimanapun." teriak Alvonso

" Baik tuan." jawab Ronald sambil membungkukkan badannya.

Alvonso langsung berjalan menuju ke lift dan tidak memperdulikan teriakan gadis itu. Gadis itu di tarik oleh seorang bodyguard, sepanjang jalan gadis itu teriak meminta maaf tapi Alvonso tetap tidak perduli karena baginya paling benci jika ada yang berani menyentuh tubuhnya.

Perusahaan PT ALTA COMPANY

Ketika Alvonso memasuki lift gadis itu ditarik oleh bodyguard berteriak dan menangis meminta maaf karena tadi dia buru - buru naik tangga mau ijin ke bagian hrd untuk pulang karena ibunya mendadak sakit dan masuk ke rumah sakit.

Gadis tersebut ditarik keluar dari lobby dan mendorongnya dengan penuh kebencian terhadap bosnya yang arogant membuatnya dendam suatu saat nanti ingin membalas sakit hatinya.

( " Tunggulah pembalasannya bos arogant." batin gadis itu yang penuh dendam dan amarah)

Gadis itu pulang menuju ke rumah sakit naik angkutan umum.

Alvonso masuk ke ruangan CEO kemudian duduk di kursi kebesarannya. Mengerjakan berkas - berkas yang menumpuk, mengecek jika sudah benar barulah ditanda tangani begitu terus hingga berkas - berkas tersebut selesai dikerjakan. Alvonso penggila kerja karena itulah perusahaannya menyebar di berbagai kota dan beberapa di luar negri.

tok

tok

tok

" Masuk." jawab Alvonso

Pintu terbuka muncullah asistennya Ronald

" Maaf tuan jam 2 siang ada jadwal meeting dengan PT. AZA Company di hotel XXXX dan jam 4 ada meeting di restoran XXXX dengan PT ACA Company." ucap Ronald memberitahukan jadwal ke bosnya Alvonso.

" Baik, siapkan semua berkasnya." jawab Alvonso

" Baik Tuan." ucap Ronald sambil membungkukkan setengah badannya.

Ronald pun keluar dan masuk keruangannya mengerjakan pekerjaan yang sama banyaknya. Ronald pun sama seperti bosnya Alvonso sama - sama penggila kerja.

Mereka sama - sama tidak pernah namanya tertarik dengan wanita karena bagi mereka wanita hanya membuang waktu mereka, banyak wanita yang terkadang berani menggodanya tapi berakhir terluka atau menjadi santapan peliharaan binatang kesayangan Alvonso yaitu buaya dan singa.

********

Kampus Pelita Kasih

" Laras." panggil Clarisa

" Kenapa Cla?" tanya Laras

" Maria sakit pulang kuliah kita ke rumah sakit yuk? nanti aku beli buah - buahhan kamu langsung jalan saja?" pinta Clarisa

" Ok." jawab Laras sambil menunjukan jari 👌

Mereka mengikuti pelajaran yang diberikan oleh dosen pembimbing. Hingga waktunya istirahat merekapun makan siang di kantin.

Banyak mahasiswa yang menyukai mereka tetapi Laras dan Clarisa hanya menanggapi dengan senyum. Karena bagi mereka pacaran hanya membuang waktu mereka karena mereka ingin segera lulus dan bekerja.

Masalah pacaran pikirkan nanti kalau sudah mulai kerja apalagi umur Laras, Clarisa dan Maria masih muda. Jadi prinsip mereka bertiga menikmati masa muda karena jika sudah menikah tidak ada waktu untuk bersenang - senang karena mengurus suami dan anak - anak. Itulah prinsip mereka bertiga.

Laras dan Clarisa makan siang bersama sambil mengobrol walau terasa kurang karena sahabatnya sedang sakit.

Mata kuliah ke dua sudah di mulai mereka masuk ke dalam ruangan dan duduk di kursi masing - masing. Laras dan Clarisa berpisah karena mereka berbeda jurusan. Laras mengambil kuliah jurusan bisnis, Clarisa jurusan designer dan Maria jurusan kedokteran.

Seorang dosen masuk ke dalam ruangan menerangkan mata kuliah. Mereka mendengarkan dan mencatat di buku kuliah.

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat jam kuliahpun selesai mereka berdua keluar kampus dan berjalan ke tempat parkiran mereka membawa mobil masing masing menuju rumah sakit menengok Maria sahabatnya.

Clarisa mengendarai mobil sambil mencari toko buah setelah ketemu Clarisa menghentikan mobilnya.

Clarisa membeli buah - buahhan dan meminta pedagang buahnya untuk membungkusnya di keranjang buah. Setelah di bungkus dan di bayar Clarisa melanjutkan perjalanan menuju ke rumah sakit.

XXXXX

Di dalam perjalanan Laras melihat dari kejauhan seorang gadis duduk di pinggir jalan sambil menunduk. Laras memperhatikan gadis tersebut sambil mengendarai mobil dengan melambat ketika mengetahui gadis itu menangis Laras menghentikan mobilnya. Laras turun dari mobil dan menghampiri gadis itu.

" Maaf kenapa mba nangis?" tanya Laras lembut sambil memberikan tissue ke gadis tersebut.

Gadis itu terdiam sambil mengambil tissue yang diberikan oleh Laras kemudian memperhatikan agak lama setelah agak tenang gadis tersebut mulai menceritakan semua kejadian yang sangat menyakitkan.

Laras dengan setia mendengarkan keluh kesah gadis tersebut.

" Jangan membalas dendam karena dendam itu bisa merusak diri kita." ucap Laras lembut

" Tapi perbuatan bosku tidak bisa dimaafkan hanya gara - gara aku tidak sengaja menyenggolnya aku di tampar hiks.. hiks..hiks.. " jawab gadis itu sambil menangis pilu.

" Sabar, mungkin bosmu lagi ada masalah, mudah - mudahan ada pekerjaan yang lebih baik, ingat orang sabar itu di sayang Tuhan." ucap Laras lembut.

Laras memeluk dan menepuk punggung gadis itu supaya menghilangkan kesedihannya. Gadis itu hanya diam dan mencerna kata - kata yang keluar dari mulut Laras.

" Sekarang mau pergi kemana ? sekalian saya antar?" tawar Laras

" Apakah tidak merepotkan?" tanya gadis itu.

" Tidak." jawab Laras lembut

" Tolong antarkan ke rumah sakit XXXX saya ingin melihat ibuku." pinta gadis itu

" Kebetulan sekali saya juga mau ke rumah sakit XXXX sahabatku sedang sakit, ayo kita berangkat" kata Laras lembut

" Terima kasih." jawab gadis itu.

Laras dan gadis tersebut naik ke mobil kebetulan arahnya sama - sama menuju ke rumah sakit. Laras menanyakan ruangan ibu gadis tersebut karena setelah menengok sahabatnya sekalian mampir menjenguknya.

Laras melanjutkan ke tempat ruangan sahabatnya sedangkan gadis itu ke tempat ibunya. Sampai di tempat yang dituju Laras masuk ke dalam.

Ceklek

" La? habis darimana? kok duluan aku yang sampai?" tanya Clarisa heran

" Tadi pas di jalan ngeliat cewe jalan sambil nangis aku berhenti terus nanyain dia curhat dah gitu aku anter ke rumah sakit makanya lama." jawab Laras

" Oh gitu." jawab mereka berdua serempak

" Oh ya Tio tidak bisa datang katanya sibuk diperusahaan, katanya salam buat Maria." kata Laras

" Bilang salam kembali." jawab Maria

" Ok." jawab Laras

" Oh ya Ria, ( Maria nama panggilannya Ria ) kamukan calon dokter kok bisa sakit?" tanya Laras usil

" Yee, yang namanya manusia pasti bisa sakitlah, maagku kambuh sibuk bikin skripsi." jawab Maria

Merekapun bercakap - cakap hingga terasa hari sudah sore. Laras dan Clarisa berpamitan pulang. Karena keluarga Maria juga mulai berdatangan untuk menjaganya.

" Cla, aku mau lihat gadis itu, kamu mau ikut aku atau pulang." tanya Laras

" Ikut deh di rumah sepi." jawab Clarisa

" Ok." jawab Laras

Merekapun menuju keruangan gadis tersebut.

ceklek

Pintu terbuka karena ruangan kelas 3 dan jumlah ruangan ada 6 pasien dan tertutup tirai satu persatu Laras dan Clarisa masuk keluar dan meminta maaf ke pasien karena ingin menengok temannya.

Setelah bertemu mereka berdua masuk dan melihat gadis itu menangis.

" Kenapa Mba? tanya Laras

" Ehhh... maaf ibuku sakit parah hiks.... hiks... harus dioperasi saya tidak ada uang hiks... hiks...." ucap gadis itu sambil menangis

Laras dan Clarisa berunding setelah selesai mereka berunding

" Mba, kenalkan ini sahabat saya Clarisa, kami berdua akan menanggung biaya operasi ibumu, ayo kita ke bagian admintrasi biar teman saya yang menjaga ibumu." ucap Laras lembut

Gadis itu kaget dan berlutut berterima kasih tapi Laras dan Clarisa memegang tangan gadis tersebut untuk berdiri kemudian Laras mengajaknya keluar ke bagian administrasi.

Tiga Sahabat

Laras, Clarisa dan gadis itu menunggu di ruang operasi. Berdoa dan berharap agar operasi berjalan dengan lancar dan berhasil sehingga bisa berkumpul dengan keluarganya.

3 jam kemudian

Ceklek

Pintu ruang operasi terbuka dokter keluar dengan tertunduk lesu.

" Dok, gimana ibu saya?" tanya gadis itu sambil menangis

" Maaf kami sudah berusaha menyelamatkan semampu kami tapi Tuhan berkehendak lain Maafkan kami." kata dokter itu sambil berjalan dengan lesu

" Tidak, ibuuuuuu hiks hiks hiks." teriak gadis itu sambil menangis.

Gadis itu masuk ke dalam ruangan diikuti oleh Laras dan Clarisa. Gadis itu sambil menangis berjalan menuju tempat ibunya berbaring kain putih yang menutup seluruh badan ibunya kemudian dengan tangan bergetar membuka kain putih di kepala ibunya dan berteriak histeris tidak percaya kalau ibunya sudah meninggal secepat itu. Dalam hatinya dia sangat benci dan dendam terhadap bosnya tempat dia bekerja dan bersumpah akan membalas sakit hatinya.

Laras dan Clarisa memeluk gadis itu meredakan kesedihannya. Setelah agak reda jenasah ibunya langsung dimakamkan. Laras dan Clarisa membayar semua biaya - biaya. Gadis itu mengucapkan terima kasih atas kebaikannya.

Laras kini sudah pulang ke rumah dan istirahat badannya sangat lelah walau sudah mandi tapi badan terasa lemas tidak berapa lama langsung tertidur karena besok pagi ada acara dikampusnya.

**Tiga Sahabat

Larasati**

Larasati anak yatim piatu ditinggal waktu umur 8 tahun dan dirawat oleh bibinya, bibinya meninggal karena sudah tua waktu Larasati lulus sekolah SMA. Laras tinggal sendiri dan hidup mandiri tidak pernah mengeluh. Laras bisa kuliah dengan jalur beasiswa karena Laras sangat pintar. Laras memiliki cafe patungan bersama ke dua temannya Clarisa dan Maria.

Clarisa

Clarisa memiliki ke dua orang tua yang lengkap, ayahnya seorang CEO dan ibunya seorang sekretaris suaminya. Hidupnya yang bergelimpangan harta tapi mereka tidak pernah sombong uang yang berkelimpahan sebagian disisihkan ke orang - orang yang tidak mampu dan ke panti asuhan.

Maria

Maria memiliki ke dua orang tua yang lengkap, ayahnya seorang CEO dan ibunya seorang dokter spesialis bedah. Hidupnya yang bergelimpangan harta tapi mereka tidak pernah sombong uang yang berkelimpahan sebagian disisihkan ke orang - orang yang tidak mampu dan ke panti asuhan sama seperti ke dua orang tua Clarisa.

XXXXX

Jam 1.30 siang Alvonso dan asistennya Ronald pergi meeting dengan PT. AZA Company di hotel XXXX. Ronald mengendarai mobil dengan kecepatan sedang sedangkan Alvonso melihat ponselnya mengecek perkembangan saham dan pekerjaan.

Tidak berapa lama sampailah mereka di hotel XXXX Alvonso bersama Ronald berjalan memasuki lobby hotel. Ronald berjalan menuju ke bagian penerima tamu untuk menanyakan janji temu dengan kliennya. Setelah di tunjuk tempatnya. Ronald berjalan dan mendekati bosnya Alvonso.

Mereka berjalan menuju meja yang sudah dipesankan oleh kliennya. Tidak berapa lama kliennya datang, dua orang gadis dengan berpakaian seksi menuju ke arah mereka.

" Kenalkan saya CEO dari PT. AZA Company Alena dan ini adik kandung saya sekaligus sekretaris saya Alina." ucap gadis itu memperkenalkan dirinya sambil bersalaman.

Alvonso hanya menganggukkan kepalanya sedangkan Ronald yang menyambut ke dua tangan gadis itu

Alena yang sebagai CEO memanggil seorang pelayan.

" Maaf tuan mau pesan apa?" tanya Alena

" Kami berdua minun juice jeruk." ucap Ronald

" Baik, kami pesan juice jeruk 2 dan lemon tea 2." ucap Alena kepada pelayan restoran sambil mengedipkan matanya.

Apa yang dilakukan Alena tidak luput dari pengamatan Alvonso dan Ronald tapi mereka pura - pura tidak tahu. Ronald mengambil ponselnya di dalam jasnya dan mengetik pesan setelah selesai ponselnya di simpan kembali ke dalam jasnya.

Mereka memperbincangkan bisnisnya dan terkadang kedua gadis itu sengaja membuka ke dua kancing kemejanya.

Alvonso dan Ronald berusaha menahan diri atas tindakan mereka berdua.

Tidak berapa lama minuman pun datang mereka pun minum berdasarkan pesanan masing - masing.

Kedua gadis itu melihat mereka berdua minum sambil tersenyum licik dan mereka saling memandang dan menahan tawa kemenangan karena misinya sebentar lagi berhasil.

( Yes, minum sampai habis sayang dan kamu pria paling tampan Alvonso laki - laki yang tidak tersentuh dan pria terkaya bersiaplah kamu harus bertanggung jawab untuk menikahiku. Batin Alena )

( Sebenarnya aku lebih mencintai tuan Alvonso tapi kakakku malah menyukainya tapi sudahlah tidak ada rotan akarpun jadi dan Ronald sebenarnya laki - laki lumayan tampan bersiaplah kamu harus bertanggung jawab untuk menikahiku. Batin Alina )

Mereka membicarakan bisnis sehingga ke dua belah pihak setuju dan menandatangani berkas dokumen.

" Silahkan dihabiskan minumannya tuan Alvonso dan tuan Ronald." pinta Alena sambil tersenyum dan menatap dengan tatapan menggoda.

Alvonso dan Ronald pun menghabiskan minuman tersebut dan tidak berapa lama kepala mereka pusing.

Ke dua gadis itu membantu ke dua pria tersebut Alvonso dan Ronald dan berjalan dengan perlahan dan masuk ke dalam kamar hotel yang sudah dipesankan.

XXXXX

Sampai di kamar Ronald di baringkan di ranjang tapi tiba - tiba Ronald terbangun.

prok prok prok

Seorang bodyguard bertampang sangar datang, Alina sangat terkejut.

" Puaskan gadis ini lakukan secara kasar kalau perlu kamu siksa sampai kamu puas dan setelah puas berikan ke kandang singa, kasihan singaku belum makan." ucap Ronald santai

" Tu... tuan apa maksudmu ini?" tanya Alina ketakutan sambil kakinya gemetaran tapi berusaha untuk berdiri tegak.

" Kenapa kaget ya? kamu itu gadis bodoh tidak bisa untuk menipuku dengan memberi minuman yang mengandung obat tidur." ucap Ronald sarkas

" Maaf tuan, ampuni saya, saya janji tidak akan melakukan ini lagi." pinta Alina sambil berlutut minta maaf.

" Tidak ada pengampunan buatmu, cepat puaskan gadis ini." perintah Ronald

" Baik Tuan." ucap bodyguard bertampang sangar sambil menundukkan setengah tubuhnya memberi tanda hormat.

Gadis itu berteriak tapi Ronald tidak memperdulikan teriakan dan tangisan gadis tersebut.

Ronald berjalan keluar menuju lobby untuk menunggu tuannya.

XXXXX

Sampai di kamar Alvonso di baringkan di ranjang tapi tiba - tiba Alvonso terbangun.

prok prok prok

Seorang bodyguard bertampang sangar datang, Alena sangat terkejut.

" Puaskan gadis ini setelah puas berikan ke kandang singa, kasihan singaku belum makan." ucap Alvonso santai

" Baik Tuan." ucap bodyguard bertampang sangar sambil menundukkan setengah tubuhnya memberi tanda hormat.

" Tuan apa maksudmu ini?" tanya Alena ketakutan sambil kakinya gemetaran

" Kamu jangan pura - pura bodoh, aku tahu kamu sengaja ingin menjebakku tapi sayang aku sudah tahu semua rencana busukmu." ucap Alvonso

" Maaf tuan, ampuni saya, saya janji tidak akan melakukan ini lagi." pinta Alena sambil berlutut minta maaf.

" Tidak ada pengampunan buatmu, cepat puaskan gadis ini." perintah Alvonso

" Baik Tuan." ucap bodyguard bertampang sangar sambil menundukkan setengah tubuhnya memberi tanda hormat.

Gadis itu berteriak tapi Alvonso tidak memperdulikan teriakan dan tangisan gadis tersebut.

Alvonso berjalan keluar menuju lobby dan menemui Ronald.

Mereka berdua menaiki mobil dan melanjutkan perjalanannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!