NovelToon NovelToon

Dosenku Suamiku (SELESAI)

Kena Angin Apa Lo?

pagi hari sekitar pukul enam, aku bangun lalu mandi, dan menyikat gigi ku. setelah selesai mandi aku memakai pakaian kuliah,dan menuju lantai dasar dengan pakaian yang lengkap dan juga rapi

"mama papa, Laura berangkat dulu ya, hari ini Laura makan disekolah aja ya ma" ucapku

"iya nak" ucap mama

****

namaku Laura Alexander, umurku 23 tahun dan tentunya aku masih kuliah, aku terlambat masuk SD dan orang tuaku mendaftarkan ku di SD saat usiaku 8 tahun karena kondisi keuangan saat itu tidak mencukupi beda dengan yang sekarang. dikampus aku terkenal sangat nakal, mereka menyebutku badgirl, dan juga aku tidak menyukai dosenku yang kejam nan dingin itu, ia selalu saja menghukum kami dengan hukuman berat, dan aku tak seperti teman-temanku yang lain yang sangat-sangat menggilai ketampanan dosen kami pak Reyhan

namaku Reyhan Chandrama Williams, umurku 28 tahun, seorang dosen di universitas xxx, dimata mahasiswi ku aku terlihat dingin namun tampan dan mereka sangat takut denganku, sedangkan 1 siswi bernama Laura menyebutku sebagai dosen yang kejam nan dingin lebih tepatnya dosen iblis, dia tidak takut seperti teman-temannya

.

.

.

.

.

"sekarang masih jam setengah tujuh, seperti nya aku harus mengendarai motorku dengan sedikit pelan lagi, hmm huh! membosankan, lebih baik aku ke taman deh sekalian sarapan" ucapku

nyam nyam...

"ini enak dari yang biasanya, mama memang hebat" pujiku

sekarang pukul setengah delapan waktunya aku berangkat ke kampus dengan kecepatan yang sedang

****

"maaf pak, tolong bukakan pagarnya ya" pintaku pada pak security

"aduh nak Laura... kok sekarang telat terus, semenjak 2 bulan yang lalu, hmm lebih tepatnya... saat pak Reyhan mengajar disini" ucap pak security sambil membukakan pintu pagar

"iya nih pak, saya bosan dengan materi yang dijelaskan sama pak Reyhan, pak Reyhan menjelaskannya panjang kali lebar kali tinggi, kan Laura bosan terus ngantuk pak" jawabku sambil memasuki daerah kampus

"menurut bapak, kamu sebaiknya jangan telat lagi, bisa-bisa dapat hukuman terus dari pak Reyhan, atau yang lebih parah lagi nak Laura" nasehat pak security

"iya pak, biar Laura coba besok, hmm ya sudah ya pak, Laura permisi" kataku, dan dianggukan oleh pak security

"hmm, bener juga sih kata pak security, apa aku tidak usah telat lagi, demi kebaikanku kelak?" gumamku

*******

"permisi pak..." ucapku

"hmm, 2 bulan berturut-turut telat datang ke kampus apakah itu bagus?" tanya pak Reyhan dingin

"tidak pak" jawabku santai

"jika itu tidak bagus, lalu kenapa kau datang terlambat?" tanya pak Reyhan lagi

"bapak kalau menjelaskan materi saya merasa mengantuk pak, tidak seperti siswi bapak yang lain" jelasku

"kamu memang tidak ada takut- takutnya" ucap pak Reyhan

"kenapa harus takut sama bapak?, toh bapak kan juga manusia" gurauku

"ck kau lari keliling lapangan hingga jam istirahat" kata pak Reyhan dingin

"kapan pak?"

"sekarang!" tegas pak Reyhan membuatku kaget

"iya pak iya, saya permisi" ucapku hanya mengiyakan saja kata pak Reyhan

lalu aku menaruh tasku dan menuju lapangan, berlari, untungnya aku tadi sudah sarapan jika tidak aku mungkin akan pingsan

hosh hosh...

"hah... hah.. capek benget..." ucapku ngos-ngosan

"ke kantin bentar deh, beli air mineral" kataku

gluk gluk

"seger!!" ucapku, kemudian melanjutkan lariku

hampir satu jam aku lari dan air minumku sudah habis, namun aku harus tetap berlari, hingga kemudian bel istirahat pun berbunyi, aku yang mendengar bel istirahat pun segera menghentikan lari ku dan menuju ruang kelas untuk mengambil seragam cadangan yang aku bawa, karena seragam yang aku pakai sudah basah karena keringat, setelah sampai di depan ruang kelas, yang masih di ruang kelas tersebut hanya pak Reyhan yang sepertinya sedang menilai tugas, aku pun masuk tanpa takut sedikitpun

"capek?" tanya pak Reyhan dingin

"hm tidak tuh pak" kataku bohong

"Laura, kemari" ucap pak Reyhan, dan aku langsung mendatanginya

"kamu kerjakan yang ini, harus selesai sebelum jam istirahat habis!, kalau tidak apa kau mau dihukum lagi?" ucap pak Reyhan yang mulai kejam padaku

"tapi pak, saya kan belum ma-" ucapanku terhenti

"apa kamu pikir saya juga akan makan setelah ini, hm? dengar! saya dari kemarin belum makan sama sekali demi memeriksa nilai kalian dan menambah nilai kalian!" tegas pak Reyhan

"sabar pak sabar, dan tunggu sebentar pak, saya mau ganti baju dulu, setelah itu saya kesini lagi" ucapku sambil berlari kecil

setelah mengganti seragam ku yang basah karena keringat, aku pun ke kantin dan membawa 1 porsi soto dari kantin dengan porsi yang banyak

"Ra, tumben lo makan banyak?, " ucap Lestari

"bukan untuk gue" jawabku

"lah terus untuk siapa?" tanya Anna

"untuk pak Reyhan lah" ucapku santai

"tumben lo baik, kena angin apa lo hari ini?, biasanya lo sama pak Reyhan enggak pernah akur, dan beda dengan hari ini" ucap Arjuna

"nih dengerin, pak Reyhan itu belum makan dari kemaren gara-gara meriksa dan nambahin nilai kita, jadi gue beliin aja ni soto sebanyak ini, gue enggak mau kalian nangis dan malas gara-gara dosen kita sakit" jelasku

mereka terkejut mendengar ucapanku, terutama si Indah, ia bahkan hampir tak percaya kalau aku tau jika pak Reyhan belum makan dari kemarin

"lo tau dari mana?" tanya Rifki

"dari ekspresi pak Reyhan" gurauku

"hmm gue enggak yakin lo bisa nebak dari ekspresi wajah pak Reyhan" ucap Rifki lagi

"nah itu lo tau" tawaku

"eh, Indah ngomong napa, bengong terus semenjak Laura ngomongin pak Reyhan" ucap Arjuna

"a-ah gue enggak apa-apa kok" ucap Indah

"ya sudah ya gue mau ke kelas, bye" ucapku sambil meninggal mereka

****

"permisi pak" ucapku sambil memasuki ruangan

"kenapa lama?" kata pak Reyhan menatap tajam kearah ku

"sebentar pak" kataku sambil menaruh piring yang berisikan soto diatas mejaku dan juga menaruh kresek kedalam tas yang berisikan seragamku yang bau karena keringat

"nih pak" ucapku sambil menyodorkan soto ke arah pak Reyhan

"apa ini?" kata pak Reyhan

"makanan lah pak dan juga ini buat bapak, kalau bapak tidak habis biar saya yang habiskan pak" ucapku

"hm terimakasih" ucapnya dingin

aku kembali ke tempat duduk ku dan mengerjakan tugas yang diberikan pak Reyhan kepada ku tadi, 15 menit berlalu tugasku akhirnya selesai sebelum jam istirahat selesai

"nih pak, sudah selesai" ucapku

"hm" ucapnya dingin

aku mengambil piring bekas pak Reyhan yang tadi berisikan soto yang banyak sekarang sudah habis tak tersisa, dan meninggalkan ruangan

****

setelah selesai mengembalikan piring punya bule kantin kampus tadi, aku menuju ruang kelas lagi karena sebentar lagi akan masuk. selama jam pelajaran berlangsung aku hanya mendengar penjelasan materi dari pak Reyhan, sedangkan mataku melihat ke arah buku yang terdapat gambaran yang ku buat

Rencana Laura

sekitar jam tiga, bel pulang pun berbunyi, aku dan teman-temanku yang lainnya bersiap-siap untuk pulang, ketika aku hendak pergi dari kelas, tiba-tiba Indah memanggilku

"Laura!..." teriak Indah

"apaan?" tanyaku

"lo bisa bantu gue enggak?" kata Indah

"ngapain?" tanyaku penasaran

"lo tau kan, semenjak pak Reyhan ngajar disini, gue langsung suka sama pak Reyhan, bukan suka lagi, tapi... jatuh cinta..." ujarnya

"ciee cinlok, terus-terus?" jawabku sambil memakan roti yang tadi aku beli

"l-lo bisa bantuin gue enggak, supaya pak Reyhan mau nerima gue, dan nikahin gue..." malu Indah

"pffft hahaha, mimpi lo terlalu jauh Ind" gurauku

"tapi gue bakal bantu lo, tenang aja, kalau rencana... gue sudah tau" lanjutku

"beneran? makasih Laura sayang..." ucapnya sambil lompat-lompat tidak jelas

"hm, ya sudah gue pulang duluan" ucapku

*****

sesampainya di rumah...

"Laura pulang..." ucapku

"ma, Laura capek besok pagi aja ya Laura makan nya, plis ma" ucapku memohon

"iya nak, tapi besok makan yang banyak ya" ujar mama

"oke ma!" girang ku

.

.

.

.

.

tak tak tak...

"pagi ma, pa" semangat ku

"pagi nak, tumben bangun pagi" ucap papa

"iya dong pi, Laura mau berubah untuk masa depan Laura kelak" ucapku sambil cengengesan

"bagus itu nak" ucap mama

"nih makan, dan habiskan ya" lanjut mama

"iya ma, oh iya ma, Laura habis ini boleh masak ayam goreng nggak ma?" tanyaku

"buat apa nak?"

"buat makan disekolah lagi ma" bohongku

"ya sudah, terserah kamu saja nak"

*****

mulai hari ini aku tidak akan terlambat lagi, namun sikapku untuk menjahili teman-teman ku belum padam

"pagi pak" ucapku kepada pak security

"pagi nak Laura" senyum pak security

"sepertinya kata pak security benar, Laura sudah memikirkan harus datang cepat dan mengejar pelajaran yang tertinggal selama 2 bulan" ucapku

"pasti nya, bagus itu" tawa pak security

aku memasuki daerah kampus dan terlihat sangat semangat, kemudian aku melihat Rifki, Putra dan Arjuna lalu mengejutkan nya

"dor!..." ucapku

"eh muka Laura cantik kayak bidadari" kaget Rifki

"hahaha makasih loh ya sudah bilang gue cantik kayak bidadari" tawaku

"emang lo cantik bambang" ucap Putra

"uhuk uhuk keselek emas"kaget ku

"sini emasnya, mau gue jual kan lumayan" ucap Putra

"cih, mending gue ke kelas duluan, bye korban jahil ku..." tawaku

****

pelajaran pertama pun dimulai, aku mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, aku menangkap penjelasan yang pak Reyhan katakan, dan berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan pak Reyhan kepadaku. tak terasa jam istirahat pun berbunyi, dan waktunya aku memulai rencana ku

"Indah, sini!" ucapku memanggil Indah

"jadi kan?" lanjutku

"jadi-jadi" ucapnya

"oke lah, lo juga bakal terlibat di rencana gue, karena lo kan suka sama pak Reyhan, jadi ya lo harus ikut direncana yang gue buat" perintahku

"huft.. oke gue terima" setuju Indah

"jadi gini rencananya, kan kalau istirahat gini ruangan sepi, cuman sisa pak Reyhan.. nah gue bakal mancing pak Reyhan keluar ruangan, terus lo berantakin buku-buku kita, terus lo cepat-cepat keluar dan pura-pura masuk lagi buat ngambil bekal lo, kan lo bawa bekal kan hari ini, gue bakal kasih lo waktu 10 detik, buat berantakin buku-buku kita, kalau sudah berantakin buku-buku kita lo masuk lagi pura-pura mau mengambil bakal lo dan lo pungut buku-buku kita lagi, oke?" jelasku

"lo yakin pak Reyhan enggak bakal tau?" tanya

Indah ragu-ragu

"hmm yakin sih, tapi sepertinya yang berantakin buku-buku nya jangan lo deh, kalau gitu... gue harus panggil Anna dulu deh" ucapku

"Anna!" teriak ku

"apaan? pakai teriak-teriak segala, telinga gue masih baik-baik noh" omelnya

"hehe ya maaf Na" ucapku

"oh iya gue mau minta bantuan lo buat berantakin buku-buku kita dari meja pak Reyhan" pintaku

"loh? kok diberantakin?" bingung Anna

"itu loh si Indah, minta bantuan" ucapku singkat

"oh... oke-oke" ucap Anna mengerti

aku, Anna dan Indah pun memulai rencana, aku mengalihkan pandangan pak Reyhan dan membuat pak Reyhan keluar dari ruang kelas

"pak.. bapak ikut saya keluar bentar ya pak" pintaku

"buat apa?" ucapnya dingin

"buat... ah iya saya mau ngajak bapak ke luar sebentar, sambil duduk-duduk didepan nikmatin angin sepoi-sepoi dan buat mencicipi bekal yang saya bawa hari ini pak" jelasku

"kenapa diluar, jika disini bisa?" ucapnya tajam

"cari angin pak, panas disini" bohongku

"ck terserah apa katamu" ucap pak Reyhan tanpa rasa curiga padaku

aku berhasil mengalihkan pandangan pak Reyhan dan membuat pak Reyhan keluar dari ruangan, kemudian Anna pun mulai memberantakan buku-buku, kemudian Indah sudah siap untuk gilirannya

"bagaimana pak? enak?" tanyaku

"enak, siapa yang buat?" tanya pak Reyhan

"tentu saja saya pak" jawabku bangga

"oh, saya kira kamu tidak bisa masak" ucapnya

"kata siapa?, dari sd saya pinter masak kok pak" ucapku sambil mencibir

pak Reyhan melirikku dan hanya tersenyum tipis, dan tak lama kemudian bekal ku habis di makan pak Reyhan, dan Indah yang melihatku sudah selesai duduk-duduk, ia kemudian memulai rencananya, Indah masuk terlebih dahulu, kemudian pak Reyhan berbalik, dan memasuki ruangan, lalu mendapati Indah yang sedang memungut buku-buku yang berserakan dan sesuai dengan rencana ku

"ada apa ini?" ucap pak Reyhan dingin

"t-tidak tau pak.. s-saya hanya memungut buku-buku ini dan merapikan nya.." ucap Indah gugup

"apa ini ulah mu?" tanya pak Reyhan yang menoleh ke arah ku

"heh? saya salah apa pak?, jelas-jelas saya kan bersama bapak tadi diluar" jawabku dan mencoba menenangkan Indah dengan cara mengedipkan mataku

"lalu salah siapa, hantu?" tanya pak Reyhan lagi padaku

"mana saya tau pak, hmm pak saya permisi sebentar, kebelet nih" bohongku

"terserah" ucap pak Reyhan dingin, dan membantu Indah memunguti buku-buku dan lembaran yang berserakan, dan tak sengaja menyentuh tangan Indah

"maaf saya tidak sengaja"ucap pak Reyhan dingin

"t-tidak apa-apa pak" ucap Indah yang tak kuat berduaan bersama pak Reyhan tidak seperti Laura yang hanya biasa-biasa saja

aku berlalu pergi meninggalkan pak Reyhan dan Indah, dan kemudian mengintip bersama Anna dari balik pintu, kini tersisa pak Reyhan dan Indah. Indah terlihat sangat gugup namun dia tak mau rencana yang ku buat gagal, jadi dia harus kuat, saat buku-buku dan lembaran terlihat tersusun rapi kembali di atas meja, Indah memberanikan diri memberikan surat cintanya pada pak Reyhan dan berlalu pergi, kemudian aku segera masuk ruangan dengan nyanyian

"lalalalalala~" senandungku

"di wc ngapain?, katanya sebentar" tanya pak Reyhan

"nyanyi lah pak lalalala~" ucapku

"wah apa itu pak?, sepertinya surat cinta... ini dari... Indah Dewi Permata... wahh terima aja pak.. jangan ditolak hehe" lanjutku sambil tersenyum

"bapak kan juga belum punya pacar ataupun istri kan pak, jadi ya terima aja" lanjutku lagi

"jika saya sudah punya pacar bagaimana?" tanya nya sambil membaca surat cinta dari Indah

"yaa.. lebih baik sama Indah saja pak, dia kan pintar, selalu rangking 1 terus, anggun, kaya raya, baik, perhatian, lemah lembut, lebih cantik dari saya lagi pak" ucapku sambil memikirkan kemana arah pembicaraan pak Reyhan

"saya tidak menarik, tapi jika kamu yang menjadi pacar saya kemudian menjadi istri saya bagaimana?, itu akan jauh lebih menarik" ucap pak Reyhan, membuat ku gugup dan begitu juga dengan Anna dan Indah yang mendengar pembicaraan kami

"hahaha bapak bisa aja bercandanya, saya itu ya pak.. kalau sama teman bar-bar, kadang rangking 4 atau kadang 6, tidak anggun, keluarga sederhana, yahh pokoknya begitu lah pak" jelasku

"apa saya terlihat bercanda?" ucap pak Reyhan

"t-tidak pak" ucapku gugup

.

.

.

.

hai para readers, dukung author ya dengan cara like, komen, rate 5, dan vote, jangan lupa mampir ke novel "SUAMIKU SEORANG VAMPIR?!" oke?

bye...

Kecelakaan

aku sangat gugup saat ini karena pak Reyhan berbicara seperti itu, bisa-bisa rencana yang ku buat akan gagal dan Indah pasti akan marah padaku

"p-pak...bapak pikirkan saja dulu tentang perasaan Indah dan beri tau saya pas pulang nanti jika bapak menerimanya atau menolaknya, saya akan sampaikan kepada Indah, saya permisi" ucapku lalu meninggalkan pak Reyhan dan mendatangi Anna dan Indah

"huft.. Indah, kalau pak Reyhan nolak lo gimana?, apa lo bakal marah sama gue gara-gara rencana yang gue buat gagal?" ucapku

"ngapain marah?, toh kalau pak Reyhan menolakku berarti pak Reyhan bukan jodohku" kata Indah tersenyum dan aku hanya mengangguk lalu tersenyum lemas

"gilak banget lo Ind, bisa baik banget sama orang dari awal ketemu" ujar Anna

"sikap turunan dari mami gue Na" jawab Indah

"oh.. pantasan, ya sudah ayok ke kantin, gue laper, tadi niatnya ke kelas cuman ngecek doang eh taunya pas mau ke kantin lagi, malah nyuruh gue hamburin buku, hmm ayok!!" kata Anna semangat

"lo kenapa Ra?" tanya Indah

"gue enggak mood dan enggak selera makan, kalian aja ke kantin, lagipula tadi pagi gue sudah makan kok" ucapku berusaha tersenyum

"oh.. ya sudah, kalau ada apa-apa lo bilang aja" kata Indah

aku hanya mengangguk dan menuju ke taman belakang kampus dengan perasaan kacau balau, antara kecewa, kaget, terharu, bahagia dan menangis

"huft.. kenapa rencanaku jadi kacau gini sih, arghh untung Indah orang nya tidak ngambekan" ucapku sambil menghela nafas panjang

aku menikmati angin di taman belakang kampus yang sangat segar, dan tak lama bel pelajaran terakhir pun berbunyi, aku menuju kelas dan mengikuti pelajaran dengan kurang baik, karena perasanku yang campur aduk tidak jelas. setelah pelajaran selesai, kami pun bersiap-siap pulang, saat aku hendak beranjak dari tempat dudukku, pak Reyhan mendatangiku

"saya menolaknya" ucapnya singkat

"saya sudah menduganya, pasti bapak tolak" kataku lemas sambil menuju keluar kelas diikuti oleh pak Reyhan dari belakang

"ada apa? kenapa kamu terlihat lemas? bukankah tadi pagi dan jam istirahat kamu terlihat semangat?" tanya pak Reyhan

"tidak apa pak, hanya sedikit kurang enak badan, hanya sedikit loh ya pak" jawabku cengengesan

"mau saya antar?" tanya pak Reyhan lagi

"tidak perlu, saya naik motor kok pak, dan juga saya mau ke taman dekat toko kue yang terkenal enak itu dulu pak, baru pulang" ucapku

"ngapain?, bukannya sebentar lagi akan turun hujan?" ucap pak Reyhan yang masih mengikutiku dari belakang

"mau nenangin diri pak, hanya sebentar saja, tidak lama dan tidak akan kehujanan kok pak, bapak tidak usah khawatir, saya sudah dewasa bukan anak kecil lagi" ucapku lalu berlari meninggalkan pak Reyhan yang sedang menyunggingkan senyuman kepadaku

aku menuju parkiran lalu menancap gas menuju taman, sesampainya di taman aku merasa tenang karena udara yang sejuk ditambah lagi sambil mencium bau kue, namun tiba-tiba saja ponselku berdering...

drrtt drrtt...

"halo Laura ini tante" ucap tanteku yang terdengar seperti panik

"iya tante, ada apa? kok seperti panik begitu tan?" tanyaku

"orang tuamu kecelakaan Ra" jawab tanteku

"hah?! mama papa kecelakaan?! kok bisa tan?!" ucapku yang mulai khawatir dan menahan air mata agar tidak keluar

"tadi..pas perjalanan pulang katanya mobilnya ditabrak sama truk yang rem nya blong, truk itu juga membawa kayu dan orang tuamu tidak bisa diselamatkan begitu juga dengan pengemudi truk tersebut namun keluarga dan istri pengemudi truk mengikhlaskan kejadian ini, tante dan om sudah membayarnya dengan uang jutaan untuk mereka" jelas tante

"hiks..hiks.. mama..papa..kenapa harus begini..hiks" ucapku tersedu-sedu

"sabar ya nak Laura... sekarang kamu lagi dimana?"

"hiks..masih dikampus tan, kemungkinan akan pulang malam, gara-gara harus menyelesaikan tugas bersama dosen Laura dirumahnya hiks" bohongku

"ya sudah, hari ini kamu tidur sendiri dulu ya, tante sama om besok baru tinggal bersama bareng kamu ya" ucap tante sambil menenangkan ku

"hiks iya tan, Laura tutup dulu teleponnya" ucapku dan langsung mematikan panggilan dan juga mematikan daya ponselku, agar tidak ada yang mengganguku

"hiks.. hiks.. mama papa.. kenapa harus ada kejadian gini? hiks maafin Laura ma pa akhir-akhir ini Laura sibuk, Laura tidak tau akan ada kejadian seperti ini hiks, mama sama papa juga belum bisa lihat Laura wisuda dan belum liat Laura menikah hiks.." ucapku tersedu-sedu tak tahan apa yang aku hadapi sekarang

tik tik..

tiba-tiba saja hujan turun dengan deras membasahiku dan tangis ku semakin menjadi-jadi, setelah menangis cukup lama aku melihat samar-samar mobil pak Reyhan, namun aku tak menghiraukan itu, kemudian pak Reyhan berlari mendekatiku lalu memelukku

"apa kau bodoh? katanya tidak akan kehujanan, tapi lihat sekarang" ketusnya

"hiks..hiks..." tangis ku pecah di pelukan pak Reyhan, dan kemudian kepalaku tiba-tiba pusing dan akhirnya pingsan

"Laura apa kau mendengarkanku? hey.." ujar pak Reyhan yang kemudian melihatku dan menepuk-nepuk pipiku, namun aku belum juga sadar

lalu pak Reyhan menggendongku ke masuk kedalam mobil dan memberiku pelukan hangat

"suruh yang lain untuk mengantar motornya" ucapnya

"baik tuan"

mobil sport bewarna hitam milik pak Reyhan melaju cepat menuju rumah mewah miliknya, sesampainya di rumah pak Reyhan membawaku masuk dan membawa ku ke kamarnya, kemudian menyuruh pelayan untuk mengganti bajuku dan menuju dapur untuk membuat sendiri minuman jahe untukku

"tuan..maaf mengganggu.. saya ingin tau siapa wanita tadi itu tuan?" tanya bi Lala

"calon nyonya muda dirumah ini" kata pak Reyhan dan membuat pembantunya yang ada disitu terkejut

setelah membuat minuman, pak Reyhan bergegas menuju kamar siapa tau jika aku sudah terbangun sambil membawakan segelas minuman jahe tadi

clack..

pak Reyhan menuju meja dan meletakkan gelas, setelah pak Reyhan menaruh gelas, tiba-tiba aku tersadar dan...

"argh..sakit.." rintihku

"sudah sadar?" kata pak Reyhan mendekatiku

"e-eh..p-pak Reyhan..maaf merepotkan bapak, kalau begitu saya permisi pak.." kataku sambil beranjak dari ranjang namun tanganku ditarik oleh pak Reyhan

"diluar masih hujan dan lihat kondisimu sekarang, apakah sehat?" ucap pak Reyhan menatap tajam kearahku

"saya sehat-sehat aja kok pak, nih lihat pak... saya se- aduh duh..tsk..sakit.." rintihku

"apa hm? sehat ya? kenapa merintih kesakitan?" ucap pak Reyhan sambil menyodorkan minuman jahe yang dibuat sendiri olehnya

"hehe..ya maaf pak.. soalnya saya sudah merepotkan bapak dan.. terimakasih pak dosen kejam atas minumannya... hehe" ucapku cengengesan

"hm aku ingin tau, kenapa kamu tadi nangis?" tanya pak Reyhan penasaran

"bapak pernah kehilangan sesuatu yang sangat-sangat berharga bagi bapak tidak?" kataku

"tidak pernah" jawabnya singkat

"huft.. tadi saat saya baru saja sampai ditaman sekitar 2/3 menit kemudian, tante saya menelepon saya, tante mengatakan bahwa orang tua saya mengalami kecelakaan dan tidak tertolong hiks hiks.. saya tidak menyangka bahwa mama dan papa akan pulang secepat itu, sebelum melihat wisuda dan menikah hiks.. mami.. papi.. Laura sayang kalian.. hiks" ucapku tersedu-sedu dan membuat pak Reyhan merasa iba padaku lalu memelukku juga mengelus kepala ku

"sudah-sudah jangan menangis.. senyum ya..kalau tersenyum lebih manis dan cantik daripada kamu menangis" ucap pak Reyhan menghiburku lalu menggendongku ke lantai dasar

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!