Niana Lestari,gadis berusia 18 th yang baru menyelesaikan pendidikan dibangku SMU,harus menerima kenyataan bahwa ternyata dirinya telah dijodohkan oleh almarhum sang kakek.
Walaupun sang kakek telah lama meninggal,tapi kedua belah pihak keluarga sepakat untuk meneruskan perjodohan tersebut.
Karna Papa Niko (papa Niana) dan Mama Dena (mama Niana) merasa kalo laki-laki yang dijodohkan untuk putri mereka adalah laki-laki yang baik dan pekerja keras.
Apalagi kesehatan Papa Niko yang menurun karena sakit komplikasi yang dideritanya,makanya Papa Niko ingin Niana segera menikah dengan orang yang tepat karena Niana adalah putri tunggal.
Irlan Putra Pratama,laki-laki berusia 26 th yang sukses dalam usaha kafe,selain memiliki usaha kafe milik sendiri,Irlan yang merupakan anak ke 2 dari pasangan Mami Nita dan Papi Tian juga ikut membantu sang Papi menjalankan usahanya dalam bidang perkebunan dan pertambangan karna kakak Irlan,Irna lebih memilih menjadi dokter kandungan di salah satu RS swasta.
Rumah Niana
tok tok tok bunyi ketukan pintu kamar Nia
"Niaaaa banguuun!!!! udah jam segini anak gadis kok masih molor..!!!!"
tok tok tok....mama Niana terus mengetok pintu kamar dengan sangat keras.
"Iya mah.....ini Niana udh bangun.." jawab Niana dengan malas karena sang mama yg tak henti hentinya mengetuk pintu kamar..
"iiish mama nih kenapa sih pagi pagi udah heboh,,orang nia juga udah gak kesekolah lagi kok....hedeeeh" keluh Niana sambil beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi di dalam kamarnya.
Sedangkan di ruang makan telah menunggu Papa Niko dan Mama Dena.
"Nia udah bangun mah?" tanya Papa Niko
"Tadi sih wkt mama bangunin Nia bangun,,tapi gak tau deh kalau tuh anak molor lagi"
"Kita tunggu aja 15mnt lagi,,kalau tuh anak gak turun turun juga,,nanti mama dobrak langsung itu pintu kamarnya,mama siram sekalian pake air"
15 menit kemudian
"Pagi Pah,Mah.."
"Pagi sayang,,kamu anak gadis knp harus dibangunin dulu sih,walaupun udah gak kesekolah lagi tapi kamu harus tetap bangun pagi Nia.." kata Papa Niko
"Tadi malam Nia begadang Pah,,nonton drakor..Lagian ini jg masih jam 7 kok,blm siang siang amat lah Pah.." jawab Niana.
Papa Niko yang mendengar jawaban dari putri tunggalnya hanya bisa geleng geleng kepala
"Udah Pah,mending sarapan dulu habis itu kita bicarain soal perjodohan Nia sm Irlan." kata mama Dena menengahkan perdebatan antara ayah dan itu..
Selesai sarapan Nia membantu sang mama membereskan meja makan dan mencuci piring.
Setelah urusan beres beres di dapur selesai barulah mama Dena mengajak Nia ke ruang keluarga, karena papa Niko yang sudah menunggu daritadi untuk membahas masalah perjodohan Nia dengan Irlan.
Niana yang sudah diberitahu kalau dia sudah dijodohkan oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek pun sudah tidak terkejut lagi. Namun Nia tidak menyangka kalau perjodohan ini tetap dilaksanakan karena sang kakek telah meninggal dunia 3 th yang lalu.
Dengan langkah gontai Nia pun mengikuti sang mama menuju ruang keluarga.
"Minggu depan keluarga Irlan akan datang kesini untuk membicarakan masalah pernikahan kalian,siapkan dirimu mulai dari sekarang." kata papa Niko mengawali pembicaraan
"iya pah" jawab Nia
"tapi pah,kenapa perjodohan ini harus dilanjutkan sih pah,,kan kakek udah gak ada lagi.?" tanya Niana
"Nia,,kakek mu telah berjanji kepada tante Nita untuk menjodohkan kalian,,janji itu adalah hutang Nia,,walaupun kakek sudah tidak ada jadi papa lah yang akan meneruskan janji kakek mu dengan tante Nita"
"hadeeh....lagian knp sih kakek harus janji begituan,emangnya ini jaman siti nurbaya apa.."
"Nia...jaga ucapan mu!!!" bentak papa Niko
"Sabar pah,,ingat darah tinggi mu!!" kata mama Dena sambil mengelus punggung sang suami.
"Nia,,semua orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak nya,begitupun kami yang menginginkan yang terbaik untuk mu.." kali ini mama Dena yang berbicara
"Nak Irlan itu baik Nia,,udah gitu pekerja keras dan ganteng lagi,kamu pasti gak akan nyesal nikah sama dia.."lanjut mama Dena
"Terserah mama sama papa aja lah" jawab Nia yang sudah malas berdebat dengan kedua orangtuanya.
Pembicaraan pun disudahi karena papa Niko harus berangkat ke kantor dan Nia kembali masuk ke kamarnya untuk melanjutkan menonton drama korea kesukaannya.
------------------------------------------------------------------------------
Rumah Irlan
"Pagi Papi,,Pagi Mami" sapa Irlan kepada kedua orangtuanya di ruang makan.
"Pagi juga Lan" jawab sang Mami
"hari ini kamu ikut ke kantor papa kan Lan" tanya sang Papi.
"iya Pi"
"bagus...kalo perlu mulai sekarang kamu ajalah Lan yang ngejalanin bisnis Papi,biar Papi bisa seneng seneng di masa tua Papi"
"jangan gitu juga dong Pi,,Irlan kan msh harus banyak belajar,kalau Papi lepas Irlan sekarang takutnya nanti bisnis Papi jadi gulung tikar lagi"
"makanya mulai sekarang kamu serius bantuin papi,biar bisa secepatnya papi lepas bisnis papi ke kamu,,cuma kamu loh harapan papi satu satunya.."
"iya Pi,iya...Irlan mulai serius deh sekarang."
Mereka pun melanjutkan sarapan dengan hening.
Selesai sarapan,masih di ruang makan Papi Tian memberitahukan kepada Irlan kalau minggu depan akan diadakan pertemuan keluarga untuk membahas pernikahan Irlan dengan Niana.
"Lan,minggu depan kita ketemuan sama keluarga Niana jadi kosongkan jadwal mu yah di akhir pekan"
"iya Pi" jawab Irlan malas,karena sebenarnya dia malas dijodohkan.
Karena tidak mau mendengar kata kata Papinya tentang perjodohan,Irlan pun langsung beranjak dari ruang makan untuk berangkat bekerja dikantor Papinya.
"Irlan ke kantor duluan yah Pi" sambil mencium tangan sang papi
"Mi,Irlan berangkat dulu." kini irlan mencium tangan maminya
"hati hati yah nak" jawab mami
Setelah Irlan pergi,20 mnt kemudian papinya pun pergi ke kantor dengan mobil yang dikemudikan supir.
Hari ini adalah hari Jumat,dimana keluarga Niana sibuk mengurus persiapan pertemuan dengan keluarga Irlan. Kedua keluarga menyetujui kalau pertemuan diadakan di rumah keluarga Nia saja.
Tidak seperti sang Mama yang sibuk ini itu,Niana malah bermalas malasan di dalam kamarnya sambil nonton drama korea.
"aiiiiish...bosannya begini terus!" keluh Nia yang mulai bosan di dalam kamar.
Maklum saja,selesai ujian akhir masa SMU Niana hanya dirumah saja,kerjanya hanya makan,tidur dan nonton drakor. Dia tidak diijinkan oleh Pak Niko pergi kemana-mana sampai hasil kelulusan keluar. Dan ini sudah dua minggu setelah ujian akhir,berarti sudah dua minggu juga Niana terkurung di dalam rumah.
tok tok tok,bunyi ketukan pintu di kamar Niana
"Niaaaa....kamu ngapain sih dikamar terus,gak lumutan tuh badan.." teriak Mama Dena dari luar kamar yang mulai jengkel dengan anak semata wayangnya yang terus di dalam kamar.
"Niaaa...buka pintunya,,ngapain sih pake kunci-kunci pintu segala..cepetan buka atau mama dobrak nih..!!"
Nia yang sudah sakit telinganya mendengar ocehan mamanya akhirnya membuka pintu.
"apalagi sih mah?" tanya Nia yang sudah didepan pintu kamarnya
"ayo ke mall,,kita belanja keperluan buat besok sekalian beli gaun buat kamu pake besok ketemu calon suami"
Nia yang memang sudah jenuh tingkat dewa akhirnya menyetujui ajakan sang mama.
"oke deh,mama tunggu aja dibawah Nia siap-siap dulu" jawab Nia yang semangat dan langsung masuk kembali ke dalam kamarnya untuk bersiap-siap.
15 menit kemudian
Niana yang sudah siap pun bergegas turun ke bawah menemui sang mama.
"ayo mah.." ajak Nia kepada sang Mama
Mama Dena yang melihat penampilan Nia dari ujung kepala sampai ujung kaki pun hanya geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak geleng-geleng,Nia yang memiliki paras cantik tapi soal gaya pakaian tidak ada feminim feminimnya sama sekali. Karena Nia sekarang hanya memakai kaos oblong hitam kebesaran bergambar logo superman dan celana jeans serta sneakers putih.
"astaga Nia...kamu tuh perempuan,punya muka cantik,imut,apa gak bisa kalau berpakaian yang feminim gitu.??" tanya mama Dena menunjukkan aksi protesnya kepada sang Putri karena pakaiannya.
"heeleh begini aja di protes" sanggah Nia
"harusnya mama tuh seneng anak gadisnya gak ngumbar aurat mah,bukan malah diprotes" jawab Nia lagi sambil menuju teras rumahnya.
Mama Dena yang mendengar jawaban dari anaknya hanya menghembuskan nafas nya dengan kasar.
"huuuft..."
Tidak mau berdebat masalah pakaian sang putri akhirnya mama Dena pun beranjak keluar menghampiri sang putri.
"Pak Toto..." panggil mama Dena kepada sang supir keluarga mereka.
"mobil udah siap pak?"
"udah buk" jawab pak Toto
"ayo Nia,nanti keburu sore..gak puas nanti belanjanya" ajak mama Dena kepada Nia sambil menarik tangan Nia.
Nia yang sudah malas karena gaya pakaiannya yang di protes mama Dena pun mau tidak mau mengikuki langkah mama Dena menuju mobil yang sudah disiapkan pak Toto.
------------------------------------------------------------------------------
Dikantor Pratama Group
Irlan yang disibukkan dengan bertumpuk-tumpuk dokumen pun terhanyut dalam pekerjaan,tanpa dia sadari sudah waktunya istirahat.
tok tok tok,suara ketukan pintu ruangan Irlan.
Siapa lagi yang mengetuk kalau bukan asisten pribadinya Rendi untuk mengingatkan sang atasan kalau sudah jam istirahat.
"masuk" jawab Irlan tanpa melepas pandangannya dari laptop.
"pak,udah jam makan siang"
"Pak Irlan mau dipesankan makanan atau bapak mau turun langsung?" tanya sang asisten
"ya ampun udah jam 12 ternyata.." kaget irlan sambil melihat jam tangannya
"saya turun aja deh,kita makan di kantin perusahaan aja,tapi kalau kamu mau makan di luar yah gak apa-apa biar saya sendiri makan dikantin."
"saya ikut bapak aja" jawab Rendi asisten Irlan.
Setelah membereskan berkas-berkas untuk di tinggal makan siang,Irlan dan Rendi pun turun ke bawah untuk makan dikantin.
Sesampainya dikantin semua mata tertuju pada sosok Bos dan Asistennya tersebut yang gantengnya bukan kaleng-kaleng.
Namun itu semua tidak berpengaruh sama sekali untuk sang bos dan asistennya,karena sudah terbiasa mendapat tatapan seperti itu.
Rendi pun menunjukkan kepada Irlan tempat duduk yang kosong.
"Pak Irlan tunggu disini biar saya yang bawa makan siangnya.."
"Eh..jangan kita antri sama sama aja Ren."
"Udah bapak disini aja,biar saya yang antri.Kalau kita berdua yang antri nanti kita gak kebagian bangku kosong pak" jawab Rendi yang segan kalau bos nya harus ikut mengantri dengan karyawan lain.
"ya sudah kalau gitu"
15 menit kemudian Rendi membawakan 1 nampan makan siang untuk dirinya dan 1 nampan makan siang untuk bosnya yang dibawakan salah satu karyawan lain.
Selesai makan Irlan dan Rendi pun kembali naik ke atas keruangan mereka masing-masing.
Baru sampai didepan pintu ruangan Irlan,tiba-tiba ponsel Irlan berbunyi.
drt drt drt..telpon dari Mami Nita
"Halo Mi.." jawab Irlan
"Halo Nak,kamu udah makan siang?" tanya mami Nita di seberang sana.
"udah mi,ini Irlan baru selesai makan. Mami kenapa nelpon Irlan?" jawab Irlan sambil berjalan ke ruangannya menuju sofa yang ada di dalam ruangannya.
"mami cuma mau ingetin kamu besok pertemuan keluarga kita dengan keluarga calon istri mu,jangan lupa yah kosongin jadwal kamu" pesan mami Nita.
"iya mi,iya...Irlan inget kok"
"ya sudah kalau gitu,,semangat yah nak kerjanya.." pesan mami Nita lagi memberi semangat kepada sang putra karena mulai hari Senin kemarin Papi Tian perlahan melepas Irlan di perusahaan,yah walaupun begitu papi Tian tetap mengawasi.
Sambungan telepon pun berakhir,Irlan yang sekarang mempunyai tanggung jawab di perusahaan papinya mau tidak mau harus lebih serius mengurusi perusahaan papinya. Karena ada puluhan ribu karyawan yang bergantung hidup di perusahaan ini.
Irlan pun kembali ke meja kebesarannya dengan bertumpuk-tumpuk dokumen. Mencoba fokus kembali ke pekerjaan,tapi sayang entah kemana fokus Irlan sekarang karena sekarang pikiran Irlan melalang buana ke masa lalunya dengan seorang gadis yang amat dia cintai Imelda.
Flashback On
5 th lalu
Irlan yang memang memiliki usaha kafe sejak dia masuk kuliah kini sedang sibuk memantau kafenya.
Hari ini malam minggu,banyak pengunjung kafe dari kalangan kaum muda. Begitu juga dengan teman-teman Irlan yang sedang nongkrong di kafe milik Irlan.
"Lan,ke club yuk.." ajak Yordan sahabat Irlan sejak SMU.
"Lo gag liat kafe gue lagi rame-ramenya.." jawab Irlan sambil menoyor kepala sahabatnya itu karena geram mengajak ke club saat kafe sedang rame.
"kan ada Dimas,asisten loe yang ngurus kafe" jawab Yordan tak mau kalah.
"kasihan Dimas Dan kalau gue tinggal."
"Loe juga aneh Dan jam segini udh ngajakin ke club aja,,mau nyapu dulu loe disana? sahut Igo sahabat Irlan yang satu lagi.
Karena memang jam masih menunjukkan pukul 10 mlm.
"Tunggu bentaran lagi lah Dan,ntar lagi juga nih kafe sepi." kata Igo lagi mencoba bernego dengan Yordan.
"Iya Dan,gak sabaran banget sih loe.." kali ini Irlan menimpali kata-kata Igo.
Malam semakin larut kafe pun semakin sepi,sekarang Irlan,Igo dan Yordan mulai meninggalkan kafe dan pergi ke club.
Setibanya di club,pengunjung pun mulai ramai. Dentuman musik Dj pun begitu memekakan telinga.Banyak pengunjung wanita yang berpakaian seksi,membuat mata para lelaki ingin memangsa. Termasuk mata Yordan dan Igo yang memang seorang casanova,terus memantau wanita mana yang akan menjadi target mereka malam ini.
Walaupun dua sahabatnya adalah seorang casanova,tapi itu sama sekali tidak berpengaruh untuk Irlan. Dia bahkan tidak mau maki**g l**ve dengan pacarnya sendiri,karena buat Irlan bukan hanya perempuan saja yang harus menjaga kesuciannya tapi laki-laki juga harus bisa menjaga keperjakaannya sebelum menikah. Yah walaupun Irlan sudah sangat sering berc**man b*b*r dengan mantan pacarnya dahulu.
Disaat kedua casanova sedang memantau target,mata Irlan terkunci kepada seorang wanita cantik,putih,tinggi bak seorang model. Dia duduk sendiri di table depan table Irlan. Sepertinya perempuan itu sangat frustasi,bisa dilihat dari cara dia minum minuman ber alkohol.
Cukup lama Irlan memperhatikan gadis itu,tapi Irlan tidak punya nyali untuk mendekati gadis yang sudah jelas sekali telah mabuk karena minuman beralkohol.
Sampai saatnya gadis itu beranjak dari tempat duduknya,Irlan tetap memperhatikan gadis itu. Bahkan ketika gadis itu ingin ke toilet,Irlan memperhatikan ada beberapa pria yang mencoba melecehkan gadis itu. Disitu Irlan tidak tinggal diam,dia langsung berdiri dan menghampiri gadis yang hampir dilecehkan itu.
"Woi jangan ganggu cewek itu" kata Irlan kepada beberapa pemuda tersebut.
"kenapa? ini cewek loe" jawab salah satu dari pemuda tersebut.
Karena tidak tahu harus menjawab apa,terpaksa Irlan meng iyakan pertanyaan pemuda tersebut.
"Iya,ini cewek gue..makanya sekarang pergi loe semua jangan ganggu cewek gue."
Para pemuda itu pun akhirnya pergi meninggalkan Irlan dan gadis itu.
"kamu gak kenapa-kenapa kan?" tanya Irlan kepada gadis itu sambil mencoba memapahnya.
"Iya..gue gak pa-pa." jawab gadis itu sambil berjalan menuju toilet.
Irlan membantu gadis itu sampe depan toilet perempuan,dia menungguinya takut-takut kalau gadis itu diganggu lagi oleh pria-pria iseng apalagi melihat keadaan gadis itu yang sudah mabuk,Irlan tidak mau terjadi apa-apa terhadap gadis itu.
Begitu gadis itu keluar dari toilet,Irlan kembali memapah gadis itu.
"makasih yah." kata gadis itu
"nyantai aja kali.." jawab Irlan
"kamu kesini sama siapa.? tanya Irlan lagi kepada gadis itu
"sendiri.." jawab gadis itu singkat
"aku anter pulang aja yah,kamu udah mabuk soalnya,takutnya nanti dimanfaatin sama laki-laki kayak tadi.." tawar Irlan yang berniat mengantar gadis itu.
"emangnya loe gak kayak laki-laki tadi? " tebak gadis itu.
"kamu bisa percaya sama aku."
"pokoknya aku anter kamu pulang,,"
"aku pamitan dulu sama temen-temen ku dulu"
"Dan,Go gue balik duluan yah." izin Irlan kepada kedua temannya.
"lah kok balik duluan Lan,gue belum dapet cewek" protes Yordan,namun tidak di gubris Irlan karena Irlana sudah bergegas meninggalkan mereka berdua.
Setelah pamit kepada teman-temannya,Irlan pun menghampiri gadis itu dan membawanya ke parkiran. Irlan membantu gadis itu masuk kedalam mobil.
"aku anter kemana nih.?" tanya Irlan kepada gadis yang kesadarannya mulai menghilang.
"ke alamat xx" sang gadis pun menyebutkan alamat rumahnya
"oh iya nama kamu siapa?" tanya Irlan lagi karena daritadi belum sempat menanyakan nama gadis itu.
"Nama gue Imelda,bisa dipanggil Imel bisa juga dipanggil Melda,terserah loe mau manggil apa." jawab gadis itu lagi.
"Nama aku Irlan.." kata Irlan memperkenalkan dirinya.
"ooooo" jawab Melda sambil membulatkan mulutnya.
Perjalanan pun berlangsung hening,karena Melda mulai tertidur di kursi penumpang.
Akhirnya selama tiga puluh menit perjalanan,Irlan pun sampai di alamat yang diberikan Melda.
"Mel,bangun udah sampe.." Irlan mencoba membangunkan Melda.
Melda pun terbangun dan mengerjapkan matanya.
"bener kan ini alamatnya.?" tanya Irlan lagi
"iya" jawab Melda sambil menganggukan kepalanya.
Melda pun keluar dari dalam mobil Irlan.
"makasih yah" ucap Melda berterimakasih pada Irlan.
"sama-sama.."
"oh iya Mel,bisa minta no ponselkamu? cegah Irlan sebelum Melda beranjak menuju pagar rumah Melda.
Dan Melda pun memberikan no ponselnya kepada Irlan.
Mulai hari itu mereka pun saling chat,telponan,video call bahkan ketemuan. Dan Benih-benih cinta pun mulai tumbuh di antara keduanya.
Setelah PDKT hampir dua bulan,Irlan pun menyatakan perasaannya kepada Melda dan Melda pun menerimanya.
Siapa yang tidak tertarik dengan sosok Irlan yang ganteng,perhatian,cool plus tajir pulak. Hubungan mereka pun berlanjut hingga kurang lebih dua tahun. Namun disaat Irlan lagi sayang-sayangnya kepada Melda dan berniat untuk melamar Melda,tiba-tiba Melda memutuskan hubungan mereka dan menghilang.
Flashback Off
"Mel,kamu dimana sih sekarang,aku bener-bener gak bisa ngelupain kamu,andai aja kamu gak ninggalin aku gak mungkin dijodohin kayak gini.." batin Irlan mengingat kebersamaannya dengan Melda.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!