Siang itu cuaca cerah bahkan lebih panas dari biasanya.di sebuah jalan menuju arah ke kota YANG CIU kelihatan seorang anak berusia sekitar 8 tahun sedang berjalan dengan gontai karena ke lelahan..
"'hhuuffttt....!cuaca hari ini panas sekali,aku harap bisa secepatnya sampai di kota atau desa terdekat ! '"
Chen liong bergumam sambil terus berjalan,sesekali dia kelihatan menyeka keringatnya.chen liong baru saja keluar dari sebuah hutan hendak menuju ke desa atau kota terdekat.terlihat sekali wajah nya lelah menambah penampilannya seperti pengemis yg kelaparan.kelihatan dari bajunya yg lusuh dan agak kotor karena debu.
"aku tidak menyangka nasibku akan seperti ini, awalnya aku hanya di sibukkan belajar sastra tanpa memikirkan yg lainnya.semua sudah di sediakan ayah dan ibu !"
mengingat akan kedua orang tuanya membuatnya kembali sedih.kehidupan bahagia yang di jalaninya akhirnya hancur dalam semalam saja.dia masih ingat ketika ibunya menyuruh dia cepat pergi sejauh mungkin lewat jalan rahasia keluarga nya.saat itu dia masih sibuk membaca buku-buku yang ada di perpustakaan keluarganya,saat itulah Chen liong mendengar ledakan dan suara pertarungan.tidak lama kemudian ibunya datang tergesa-gesa,terlihat bercak darah di baju ibunya.
"liong'er,ayo cepat ikut ibu nak !"ibunya dengan panik cepat menariknya keluar kamar.
"ada apa Bu? apa yg terjadi Bu?mana ayah Bu?"
chen liong mengajukan pertanyaan dengan bingung.
"ibu tidak bisa menjelaskan nya sekarang liong'er.nak,kamu harus pergi secepatnya meninggalkan rumah ini dan kota ini,pergilah sejauh mungkin nak".kata ibu Chen liong sambil mengusap air matanya.
"tapi kenapa Bu?liong"er pengen tetap sama ibu dan ayah".kata Chen liong sambil berhenti berjalan dan menatap ibunya.
"liong'er,kamu harus menurut sama ibu.kamu harus tetap hidup untuk melanjutkan apa yg di lakukan ayahmu.kamu harus bisa menjadi pendekar yg kuat untuk menegakkan keadilan di dunia ini".ibu Chen liong berkata dengan semangat yg berapi-api.
"tapi Bu,kan ibu tau klw liong'er tidak suka ilmu silat".Chen liong menjawab sambil menunduk.
mendengar kata anaknya,ibu Chen liong merasa tersedak tenggorokan nya.dia lupa klw anaknya tidak suka ilmu silat.padahan semua orang di keluarga nya tau kalau Chen liong memiliki tulang dan bakat yg sangat luar biasa untuk menjadi seorang pendekar,di tambah lagi kecerdasan yg di miliki Chen liong di atas rata-rata.tapi sayang dia lebih suka jadi sastrawan daripada seorang pendekar.chen liong berpendapat kalau ilmu silat hanya akan membuat keributan bahkan akan membuat orang saling membunuh.
"hhuufftt....baiklah nak,kalau begitu kamu harus bisa menjaga dirimu baik-baik nak,ibu percaya kalau kamu akan menegakkan ke adilan dengan caramu sendiri.ibu juga percaya kalau kamu nanti akan jadi tokoh besar dunia persilatan".
mereka sudah tiba di kamar belakang rumahnya, sebuah kamar seperti gudang barang-barang bekas.lalu ibu Chen liong mendorong sebuah lemari dan terlihat sebuah pintu menuju terowongan bawah tanah.
"liong'er,simpanlah kotak ini baik-baik,di dalamnya ada stempel dan Panji bengcu milik ayah mu.kamu kan tau kalau ayahmu si Hakim Langit Chen Thian Ki adalah bengcu dunia persilatan,jadi sudah jadi tugasmu untuk meneruskan kedudukan ayahmu nak".kata ibu Chen liong yg bernama Sian Hwa.
"tapi Bu... sebenarnya ada apa bu?.Chen liong masih bingung,karena kejadian ini begitu tiba-tiba.
"nak,keluarga kita di serang sekte golongan hitam,kami yakin tidak akan sanggup melewati ini semua.Sekte Iblis Darah yg merupakan sekte golongan hitam terkuat yg keberadaan nya masih menjadi misteri sampai sekarang telah menyerang keluarga kita.7 iblis penghisap darah turun tangan langsung menghancurkan keluarga kita,belum lagi gabungan sekte golongan hitam lainnya yg turut ambil bagian dalam situasi ini".Sian Hwa menceritakan nya pada Chen liong sambil mengepalkan tangannya.
"jadi Bu,apa yg harus liong'er lakukan nantinya?"Chen liong masih bingung karena walaupun dia sangat cerdas,tapi tetap saja masih anak berusia 8 thn.dia masih belum bisa berpikir dengan baik dlm situasi ini.
"sudahlah,masuklah cepat nak.berjuanglah utk melanjutkan hidup mu nak,suatu saat nanti ibu yakin kamu akan mencapai kejayaan melebihi ayahmu sekarang".Sian Hwa cepat mendorong Chen liong ke dalam terowongan dan segera menutup pintunya.
dia bergegas pergi untuk membantu suami nya
menghadapi para penyerbu yg terdiri dari gabungan tokoh2 sakti golongan hitam.
sementara itu Chen liong terus menyusuri terowongan itu,sekitar satu jam kemudian dia sampai di ujung terowongan.dia keluar di belakang gunung tempat tinggalnya.dia masih terus memikirkan kata-kata ibunya,hingga akhirnya dia hanya bisa duduk lemas tanpa tau harus berbuat apa.malam itu dia habiskan hanya duduk sambil berpikir hingga pagi terang tanah.
" sebaiknya aku kembali utk melihat apa yg terjadi ". Chen liong membulatkan tekadnya.
dia pun berlari kencang kembali ke arah rumahnya.setelah berlari sekitar satu jam setengah akhirnya dia sampai di halaman rumahnya.tapi pemandangan yg terlihat membuat Chen liong merasakan tubuhnya lemas dan bergetar keras..
"ayyaahhhh....iibuuuu...!!!.Chen liong memekik keras sambil berlari ke jasad ayah dan ibunya.
Chen liong benar-benar merasa terpukul akan kejadian ini,dia benar-benar tidak menyangka akan seperti ini.chen liong terus menangis selama beberapa jam baru akhirnya dia tersadar kalau dia tidak cepat pergi bisa saja musuh ayahnya masih ada di sekitar situ.
akhirnya Chen liong segera menggali tanah di dekat taman dan menguburkan jasad kedua orang tua nya,setelah selesai dan berbicara pada kuburan orang tuanya lalu diapun pamit pergi.mulai hari itu dia terus berjalan mengembara kemana saja arah kaki nya melangkah.
dengan kecerdasan di atas rata-rata yg di miliki Chen liong maka dia pun sengaja berpenampilan seperti gembel atau pengemis untuk menghindari musuh-musuh ayahnya.
karena Chen liong tau kalau mereka pasti mencarinya juga untuk mencabut sampai ke akarnya agar kelak tidak ada yg balas dendam pada mereka.
sudah 3 bulan Chen liong mengembara,dia juga sudah mendengar kalau orang-orang sudah tau kejadian yg menimpa keluarga nya dan menjadi topik hangat di mana-mana.
sekarang tanpa di sadari nya ternyata kakinya membawanya ke kota Yang CIU yg cukup besar dan ramai.
setelah berjalan beberapa waktu lagi akhirnya Chen liong bisa melihat gerbang kota,Chen liong jadi semangat sekali karena terlihat dari langkah kakinya yang semakin cepat dan bibir yg terlihat tersenyum gembira.setelah beberapa saat kemudian akhirnya dia sampai di gerbang kota kemudian langsung masuk tanpa hambatan karena penjaga gerbang menganggapnya pengemis yg banyak berkeliaran di kota ini.chen liong tidak sabar untuk cepat-cepat mencari makanan untuk mengganjal perutnya yg sudah minta di isi sejak kemarin,Chen liong sudah menghabiskan uang yg di berikan ibunya saat menyuruhnya pergi waktu itu.
Chen liong terus berjalan sambil menikmati pemandangan kota yg ramai dan cukup megah,hingga tiba-tiba dia di kejutkan oleh beberapa orang pengemis se usianya dan beberapa orang terlihat masih kecil sekitar 5 dan 6 tahunan.salah seorang pengemis yg paling besar dari yg lainnya menghampiri Chen liong.
"hei...kau anggota baru ya?".kata salah seorang dari mereka,anak itu memiliki tubuh kurus dan dekil tapi berwajah ramah.
"eh...emmm...a-aku bukan pengemis!".Chen liong menjawab sedikit bingung.
"kau baru di kota ini ya, perkenalkan namaku A siong!"pengemis itu mengenalkan dirinya sambil mengajukan tangannya pada Chen liong.
"aku A liong,kau benar kalau aku baru sampai di kota ini !"jawab Chen liong,dia sengaja tidak memakai she keluarganya.
"aku kira kau anggota baru partai pengemis yg ada di kota ini,akan lebih baik jika kau melapor dan minta perlindungan dari partai pengemis yg ada di kota ini.asal kau tau, orang-orang bangsawan kaya dan orang golongan hitam sering menganiaya anak-anak seperti kita".A siong menjelaskan situasi kota pada Chen liong.
"baiklah,aku mengerti.terima kasih sudah mengingatkan aku".jawab Chen liong sambil tersenyum.
"baiklah kalau begitu kami pergi dulu,jaga dirimu baik-baik ya".kata A siong sambil berjalan pergi dan diikuti dengan anak-anak lainnya.
setelah berpisah dengan anak-anak pengemis itu,A liong terus berjalan menyusuri kota sambil sesekali mengusap perut nya yg semakin terasa lapar.hingga tiba-tiba dia melihat banyaknya orang berkumpul di depan sebuah rumah besar dan mewah,segera saja A liong pergi ke sana.
"maaf kek,ada apa orang ramai berkumpul di sini kek?"tanya A liong pada seorang kakek yg juga ikut berkumpul di sana.
"kamu tidak tau ya nak?hari ini adalah hari pembagian makanan dan kebutuhan lainnya yg di berikan bangsawan Lie ".kata si kakek dengan kagum dan hormat.
A liong dapat menyimpulkan kalau bangsawan Lie ini adalah orang yg baik dan di hormati oleh orang-orang di kota ini terutama orang kalangan bawah, karena sikap dermawan nya ini.
tidak lama kemudian A liong melihat seorang seperti pelayan membuka gerbang dan di ikuti seorang pria paruh baya yg masih terlihat tampan di usianya yg sudah tidak muda lagi,di sampingnya juga ada seorang wanita paruh baya yg juga masih kelihatan cantik serta seorang anak perempuan yg nampak imut dan manis dengan rambut kepang duanya.anak kecil itu kelihatan selalu tersenyum dan berwajah ceria.
tidak lama kemudian mereka mulai membagikan bungkusan yg sudah di atur lebih dulu oleh pelayan mereka.
kira-kira 2 jam kemudian mereka selesai membagikan semua bungkusan itu.wajah mereka terlihat senang bahagia karena telah dapat membantu orang-orang tidak mampu tersebut.
A Liong pun berjalan mendekati mereka yg menyambutnya dengan senyum terkembang.
"kamu tidak ikut antri tadi nak?"kata pria paruh baya itu.
"maaf tuan,aku bukannya tidak mau ikut antri.tapi memang tidak bisa untuk menerimanya!"jawab A liong dengan sopan.
pria paruh baya itu mengernyitkan keningnya mendengar jawaban A liong.
"memangnya kenapa nak?ada yg salah ya?"tanya pria itu lagi sambil tetap tersenyum berwibawa.dia mulai tertarik dengan anak ini.
"maaf tuan,aku tidak bisa menerima pemberian orang dengan percuma saja.kalau tuan mengizinkan aku mau bekerja apa saja di sini asal aku dapat mengisi perutku".A liong menjawab dengan tegas tapi sopan.
Pria paruh baya itu yg ternyata adalah bangsawan Lie yg bernama Lie Yan Heng semakin tertarik mendengar jawaban A liong.dia berfikir anak ini bukan seperti anak miskin pada umumnya.dia seperti anak yg terpelajar dan tau sopan santun.juga memiliki pemikiran yg tidak sesuai dengan umurnya.
"jadi kamu mau bekerja di sini nak?"tanya Yan Heng lagi untuk memastikannya.
"benar tuan".jawab A liong mantap.
"baiklah,kalau begitu kamu boleh bekerja di sini.nanti kepala pelayan akan memberi tahu tugasmu disini,silahkan kamu masuk dengan kakek sun ini.nanti dia akan menunjukkan tempat istirahat mu dan sekalian pergilah makan dulu".kata Yan Heng sambil menoleh pada pelayan di belakangnya.
"baik tuan , terimakasih banyak tuan".jawab A liong sopan dengan nada senang.
"horeeee... akhirnya eng-eng ada teman juga.liong ko nanti main sama eng-eng ya". tiba-tiba saja gadis kecil yg dari tadi hanya diam memperhatikan mereka tiba-tiba saja bersorak girang.
membuat ayah dan ibunya hanya tersenyum sambil menggeleng pelan.mereka maklum saja karena anak semata wayangnya selama ini tidak punya teman seumurannya,tentu saja sekarang dia gembira mendapatkan teman baru yg hanya beda beberapa tahun saja darinya.
"tentu saja adik kecil,Koko akan main dengan adik kecil sampai puas nanti".kata A liong sambil tersenyum juga senang, karena akan dapat main seperti yg sudah lama dia inginkan dulu pada di rumahnya.
*****
siang itu nampak dua orang anak sedang asik bermain di sebuah taman di samping kediaman bangsawan Lie.
terlihat seorang gadis kecil sedang asiknya mengejar seekor kupu-kupu yg terbang di antara bunga yg indah di taman itu.
sedangkan seorang anak lelaki yg lebih tua sekitar 2 tahun darinya hanya tersenyum melihatnya.
sudah 3 bulan A liong Bekerja di rumah bangsawan Lie.dia senang tinggal di sini karena keluarga ini sangat baik padanya.dia merasa di perlakukan seperti anggota keluarga mereka sendiri bukan sebagai pelayan di sini.
Lie Yan Hong dan istrinya sangat suka pada A liong,karena mereka melihat A liong yg sangat baik Budi dan sopan.di tambah lagi setelah dia di beri pakaian yg pantas maka terlihatlah wajah seorang anak yg tampan dan berwibawa seperti seorang yg memiliki jiwa seorang pemimpin.anaknya Lie Sian eng juga akrab dengan A liong yg pandai mengambil hatinya yg selalu membuat Sian eng senang.
"A liong...! nona Sian eng...!ayo masuk,waktunya makan siang.tuan dan nyonya sudah menunggu". tiba-tiba terdengar suara kakek sun memanggil mereka yg sedang asik bermain.
"baik kek".jawab A liong cepat dan kemudian menggandeng Sian eng yg memanyunkan bibirnya karena kesal kesenangan nya terganggu.A liong hanya tersenyum melihat sikap adik kecilnya ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!