...“The risk of love is loss, and the price of loss is grief – But the pain of grief is only a shadow when compared with the pain of never risking love.” — Hilary Stanton Zunin...
...(Resiko dari jatuh cinta adalah kehilangan, dan harga dari kehilangan adalah kesedihan — Namun rasa sakit dari kehilangan hanyalah sebuah bayangan ketika dibandingan dengan rasa sakit dari tidak pernah mengambil resiko jatuh cinta.)...
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Bunga musim semi mulai merekah.
embun yang jatuh diujung daun membawa kesejukkan dipagi yang indah.
Derap langkah kaki para siswa & siswi sudah mulai ramai memasuki pintu gerbang sekolah menengah atas Nexus International school.
Seiring dengan suara teriakan Bel diseluruh sudut penjuru bangunan, para murid mulai berlari berhamburan menuju kelasnya masing-masing.
Akan tetapi lain hal nya dengan seorang remaja tampan yang menjadi most wanted disekolah bertaraf international tersebut.
Dia masih duduk dengan santai menikmati coffee latte kesukaannya ditemani oleh kedua sahabat baik nya.
Seperti biasa mereka bertiga dengan sengaja menulikan gendang telinganya, mengabaikan panggilan masuk tersebut.
Aeron merupakan cucu pemilik yayasan, yang membuat kepala sekolah serta para guru enggan untuk menegurnya.
begitu pula dengan kedua sahabatnya yaitu Kevin dan Alen yang kedua orangtua nya merupakan donatur tetap diyayasan tempat mereka menuntut ilmu saat ini.
Suasana menjadi sunyi kembali setelah para siswa masuk ke kelasnya masing2, hanya tersisa suara celotehan dari kedua sahabat karib nya.
Aeron memejamkan matanya sambil menikmati rasa pahit yang ditinggalkan kopi didalam rongga mulutnya.
Dia teringat kenangan masa kecilnya;
Flashback on ...
“Evan apakah ini sakit?”
tanya seorang gadis kecil berpipi chabi dan bermata besar, persis sekali boneka Barbie.
dengan mata berkaca2 dia meniup-niup telapak kaki seorang anak laki2 yang terluka akibat pecah kaca yang tidak sengaja diinjak nya.
Sedikit ringisan nampak disudut bibir Evan.
“tidak Elan ini tidak sakit”.
ucapnya berbohong karena tidak ingin gadis kecil dihadapan nya bersedih.
Tak lama gadis kecil itupun benar2 menangis karena melihat darah yang terus keluar tanpa henti.
“aku tahu kau pasti membohongiku kan!” bantahnya.
“ini pasti sangat sakit, lihat lah begitu banyak darah yang keluar”.
ucapnya tersedu-sedu
“Ayolah Elan ku jangan menangis! aku tidak membohongi mu. ini sungguh tidak sakit. kau tahu, kau akan terlihat sangat jelek jika sedang menangis”.
cibir Evan mencoba menghentikan tangisan Elan.
Elan Akhirnya menghapus paksa airmata nya karena dia paling tidak suka jika dikatakan jelek.
Flashback off.
Aeron tersenyum geli mengingat kenangan masa kecilnya sehingga membuat dirinya enggan untuk membuka mata nya.
Suara deruman motor sport dari luar gerbang mengganggu lamunan nya,
sehingga ia terpaksa harus menyudahi salah satu kegiatan favorite nya yaitu bernostalgia dengan kenangan masa kecilnya.
Security mendorong pintu gerbang sesaat sesudahnya nampaklah sebuah Motor Sport merah melenggang masuk menuju area parkir sekolah.
Seorang gadis cantik berambut cokelat dan terkesan sedikit angkuh, terlihat begitu mempesona saat membuka helm penutup kepalanya.
Karena letak parkiran yang tidak jauh dari kantin membuat Aeron & kedua sahabatnya bisa melihat dengan jelas wajah cantik sang pengendara.
“Wow!” teriak Alen
“Siapa dia?” tanya Aeron kemudian.
“Entahlah! aku juga belum pernah melihatnya” jawab kevin
“Akan ku jadikan target selanjutnya”. ucap Alen yang mendapat plototan tajam Aeron.
Aeron berdiri mengambil tas ranselnya.
“Ayo masuk” ajak nya.
Kevin dan Alen mencabikan bibir, mengangkat bahu mereka melihat tingkah Aeron barusan.
mereka akhirnya pergi meninggalkan kantin.
____
Clara berjalan menuju ruang tata usaha setelah dirinya mengganti celana Jeans nya dengan rok seragam.
Tidak memakan waktu yang lama semua prosedur sudah ia selesaikan.
salah satu staf tata usaha langsung mengantarkan nya menuju kekelas barunya.
Entah kebetulan atau kesengajaan kelas favorit yang sudah berjumlah 20 orang tidak boleh lebih, hari ini berkurang satu.
salah satu siswa kelas tersebut pindah sekolah karena orangtua nya yang dipindah tugaskan.
Suara ketukan pintu menghentikan sejenak pelajaran yang sedang berlangsung.
Staff tata usaha tersebut masuk dan memberi tahu perihal kedatangan nya kepada guru pengajar, dan setelah nya pergi meninggalkan Clara yang masih berdiri didepan pintu kelas.
Bu guru pun memanggil nama Clara dan mempersilahkan dirinya untuk masuk.
“Anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru” ucap bu guru yang benama Leticia dengan suara ceria.
“Ayo Clara perkenalkan dirimu” perintah ibu Leti.
Clara maju selangkah lalu tersenyum sebelum memperkenalkan dirinya.
“Hallo semua! perkenalkan nama saya Relanda Clara Wu.
panggil saja Clara dan saya pindahan dari Taylors HighSchool Sidney.
semoga kita bisa menjadi teman baik”.
ucap Clara diakhir perkenalan dirinya
“Clara kamu boleh duduk dikursi sebelah bella” ucap ibu Leti.
“Terima kasih bu”.
jawab Clara kemudian berjalan menuju tempat duduknya
Bella yang tidak dapat menahan rasa bahagia nya langsung memeluk Clara saat baru saja mendudukan diri dikursinya.
“I miss you so much baby! finally kita bisa berada disekolah yang sama”. bisik bella
“I Miss you too my dear cousin”.
jawab Clara membalas pelukan sepupunya itu.
Semua mata mulai bertanya-tanya tentang hubungan kedua gadis tersebut tanpa terkecuali Aeron sendiri.
“Relanda Clara Wu”.
gumam Aeron yang masih bisa didengar oleh kevin yang duduk di samping nya.
“Kenapa? apa kau tertarik kepada nya?”. tanya Kevin penuh selidik
Aeron memicingkan matanya, menatap Kevin lalu berkata, “Tidak” jawabnya dingin.
“mengapa aku merasa dia tidaklah asing? apa kami pernah bertemu sebelumnya?” batin Aeron.
“Baiklah Anak-anak pelajaran akan segera kita mulai, coba kalian buka Bab10 dihalaman 137” perintah ibu Leti memecah kegaduhan.
Mereka akhirnya mulai membuka buku pelajaran nya.
Sorak gembira para murid terdengar setelah suara bell istirahat berbunyi.
Clara segera membereskan buku dan alat tulisnya lalu memasukannya kedalam tas dan sebagian lagi di biarkan nya berada diatas meja.
“El kekantin yuk, aku lapar”.
ucap Clara memegang perutnya.
“Ayo”.
sahut bella yang masih memasukannya pulpen kedalam kotak pensil.
Belum sempat mereka berdiri sudah banyak siswa dan siswi yang datang menghampiri.
mereka ingin berkenalan secara langsung dengan Clara, jadi mau tidakmau Clara harus meladeni mereka satu persatu.
sampai bella pun dibuat jengkel karena menunggu terlalu lama.
Ekhem,,
Suara Kevin memecah keramaian.
Mereka semua menyingkir, memberikan jalan kepada ketiga laki-laki yang notabene ditakuti disekolah tersebut.
“Sudah bubar semua!”.
ucap Alen mengibaskan tangan nya mengusir teman2nya sekelasnya yang masih berkerumun.
tak butuh waktu lama mereka semua sudah berhamburan keluar menjadikan kelas hening seketika.
“Hi cantik”.
sapa Kevin mengulurkan tangannya.
“Kevin”.
ucapnya memperkenalkan diri.
Clara tersenyum kamudian membalas uluran tangan kevin, “Clara”. ucapnya
“Dan ini dua orang sumber masalah disekolah kita”. ujar kevin menunjuk kearah kedua sahabatnya.
Alen yang tidak terima dengan candaan kevin barusan langsung mendorong bahu dari temannya itu.
“jangan merusak nama baikku” protes Alen.
Alen segera menyambut uluran tangan clara.
“Alen”.
ucapnya memperkenalkan diri.
Hingga tiba saat nya Aeron yang memperkenalkan dirinya.
mereka saling memandang, menatap tajam kedalam manik mata masing-masing seakan mencari sesuatu, entah itu apa.
“Mata ini terasa tidak asing, sepertinya aku pernah melihatnya! tapi dimana?” tanya Aeron dalam hatinya.
“Evan”.
panggil Clara berteriak didalam hati memanggil nama orang yang begitu ia rindukan.
Melihat interaksi keduanya yang tidak biasa, Alen akhirnya menepuk pundak Aeron.
“jangan terlalu lama berjabat tangan nanti kau bisa jatuh cinta”.
bisik Alen menggoda
“Aeron”.
ucap Aeron memperkenalkan namanya lalu segera melepaskan genggaman tangannya.
“Bukankah kalian berdua ingin pergi kekantin?, bagaimana jika kita pergi bersama?” usul kevin
“Kalian bisa memesan apapun yang kalian mau”.
ucap Aeron menambahkan
Alen & kevin saling menatap dan menggerutkan kedua alisnya ketika mendengar ucapan Aeron barusan.
“Apa dia berniat untuk mentraktir?”.
tanya Alen yang dibalas kevin dengan menganggakat bahu.
“Mengapa masih diam?”.
tanya Aeron mulai kesal melihat tingkah lebay kedua sahabatnya itu.
“Kalau tidak mau ya sudah!” ucap Aeron berlalu pergi.
Mereka berempat mengikuti langkah Aeron yang sudah mulai menjauh.
“Hei dude tunggu, bisakah kau berjalan pelan sedikit”. teriak Kevin
“Tidak biasanya dia seperti ini”.
ucap Alen terkikik yang langsung ditimpali suara tawa kevin.
_____
Fanny salah satu siswi tercantik disekolah Nexus, dia bersama dengan kedua temannya (Neta & Mika ) sedang berjalan menuju kekantin.
ditengah perjalanan ia mendengar gosip yang sangat membakar dada nya.
Fanny yang sejak lama sudah menaruh hati kepada Aeron tentu saja tidak terima, karena selama hampir tiga tahun berada disekolah yang sama, dirinya belum pernah sekalipun duduk bersama Aeron maupun kedua sahabatnya.
Selama ini yang fanny tahu bahwa mereka bertiga terutama Aeron begitu menjaga jarak dengan murid lain nya terutama siswi perempuan.
Dulu pernah ada suatu kejadian, dimana seorang siswi yang cukup cantik dan famous disekolah ini ingin menyatakan perasaan nya kepada Aeron.
Siswi itu berdiri didepan kursi yang duduki oleh Aeron.
pada hari itu ia berniat menyatakan perasaan nya, tapi siapa sangka Aeron sudah langsung berdiri dan menyiramkan minumannya sebelum gadis itu sempat membuka mulutnya.
“Cepat bawa pergi mukamu yang menjijikan ini, rasanya aku ingin muntah setiap melihatnya” ucap aeron menunjuk muka sang gadis yang bernama Flo.
Keesokan harinya karena merasa malu Flo langsung pindah sekolah, dan sejak saat itu tidak ada seorang pun disekolah ini yang berani mendekati Aeron termasuk fanny sendiri.
Tapi pada hari ini seorang siswi baru malah bisa duduk bersamanya.
Fanny menjadi sangat heran dan penasaran seperti apa rupa anak baru itu sampai-sampai seorang Aeron membiarkan duduk bersamanya.
Tak lama Fanny datang bersama kedua temannya menghampiri Aeron.
dia memberanikan diri untuk menyapa.
“Hai Aeron, apa aku boleh ikut bergabung?” pintanya dengan suara lemah lembut.
“Apa kau tidak melihat jika sudah tidak ada tempat duduk lagi?”.
jawab Alen ketus
“Tidak masalah aku bisa mengambil kursi lagi”.
jawab Fanny menarik salah satu kursi yang berada dibelakang nya.
Aeron yang melihat Fanny hendak meletakan kursi tepat disamping nya langsung berdiri “apa benar kau ingin duduk disini?” tanyanya dengan suara datar.
Fanny tersenyum seraya mengganggukan kepalanya.
“iya”. jawab nya
Tidak ingin memberi kesan yang buruk untuk clara, dengan terpaksa Aeron harus mencari cara lain yang lebih halus untuk memberikan pelajaran kepada siswi yang sudah berani mengganggu nya.
dia akhirnya mengizinkan fanny untuk duduk “duduk lah”.
Hati fanny begitu senang, dia tidak menyangka jika Aeron akan mengizinkan dirinya untuk duduk bersama.
dengan bangganya fanny mendudukan dirinya tepat disebelah Aeron.
“Haiss”.
Kevin dan Alen mendesis tak suka ketika tubuh fanny berhasil mendudukan diri.
Tanpa diduga selang beberapa detik setelah fanny mendudukan dirinya, Aeron langsung berkata “kita ke basecam” ajaknya singkat padat dan jelas.
dia langsung berlalu pergi tanpa melihat raut wajah fanny yang memerah karena menahan amarah.
Alen & Kevin tersenyum puas, seolah mengerti maksud perkataan Aeron mereka langsung berdiri lalu menepuk pundak bella & clara mengajak mereka berdua untuk pergi.
Kedua gadis itu saling memandang.
mereka bertanya dalam diam “ada apa?” karena memang mereka tidak mengetahui tentang permasalahan yang ada sebelumnya.
Alen menghampiri petugas kantin menyuruh nya untuk membawa pesanan mereka kesebuah bangunan khusus disekolah ini.
Fanny yang ditinggal begitu saja, merasa sangat dipermalukan.
dia mengepalkan tangannya dan memukul meja dengan sangat keras 'Brakkk !!!
“Awas kalian”.
ucap fanny begitu emosi
Neta & Mika yang sejak tadi hanya menonton saja langsung berlari menghampiri fanny.
“Fan are you okay?”.
tanya Neta sedikit cemas melihat raut wajah Fanny yang terlihat sangat menyeramkan.
Fanny langsung berdiri meninggalkan kantin begitu saja tanpa menjawab pertanyaan dari Neta.
begitu banyak pasang mata melihatnya dengan tatapan mengejek membuat fanny semakin merasa terhina.
Neta & Mika hanya menganggat bahu dan memiringkan kepala mereka melihat langkah fanny yang mulai menjauh.
______________
...#Okay para readers ku kali ini Mimin kasih visual cowoknya dulu biar imaginasi para readers semakin dapat feel nya....
...#Bagi yang suka jangan lupa click tombol 👍 thanks you very much 🙏🙏...
...1. Aeron...
...2. Kevin...
...3. Alen...
Untuk mencapai kelasnya Clara harus melewati beberapa kelas yang lain.
dan tepat ketika berada didepan kelas fanny, langkah kakinya dan bella terhenti karena sebuah suara memanggilnya.
“Eits tunggu dulu kenapa harus terburu-buru?” ucap fanny menghentikan mereka berdua.
“Hei semua apa kalian mau berkenalan dengan murid baru sekolah kita”.
seru fanny memanggil teman sekelasnya.
Wajah Clara yang terlihat begitu cantik membuat banyak murid dengan cepat menatap kearah nya terutama para siswa laki-laki.
“Kamu tidak keberatan kan Clara berteman dengan kami semua, walaupun kita tidak satu kelas”.
ujar fanny dengan seringai liciknya
Clara memutar bola matanya ketika mendegar kata-kata fanny.
dia mencoba menerka isi kepala dari seorang fanny yang notabene kurang menyukainya dan itu terlihat jelas sewaktu pertemuan mereka di jam istirahat tadi.
Belum sempat Clara menjawab, nampak seorang siswa datang mendekati mereka diikuti satu siswa lain dibelakang nya.
“Alex” sapa fanny
Walau Alex hanya tersenyum tipis dan tak membalas sapaan nya, tapi fanny cukup pandai mengartikan tatapan mata nakal dan menggoda yang Alex tujukan kepada Clara.
Alex melangkah melewati fanny begitu saja, dengan sebelah tangan ia masukan kedalam saku celana nya dan sebelahnya lagi ia gunakan untuk menggaruk hidung nya yang tak gatal.
Ia mengulurkan tangan nya ketika berada dihadapan Clara.
“Alex”.
ucapnya memperkenalkan diri dengan sorot mata menelusuri wajah serta lekuk tubuh clara.
Ditatap nakal oleh Alex membuat clara merasa risih tapi walau bagaimanapun dia tidak boleh bersikap angkuh disekolah barunya ini terlebih ini adalah hari pertamanya.
dengan terpaksa Clara membalas uluran tangan Alex “Clara” ucapnya singkat
Alex adalah anak bungsu dari keluarga Huang yang lahir dari istri kedua tuan Smith.
Alex memiliki saudara tiri bernama Justine.
Alex menarik tangan Clara hingga tubuh gadis itu terhuyung kedepan dan hampir saja dada mereka bersentuhan jika saja Clara tidak dengan sigap menggunakan sebelah tangannya untuk menahan berat tubuhnya.
Sebuah posisi yang terlihat ambigu dan sangat menguntung kan untuk Alex.
“Aku menyukai wanita sepertimu, berapa aku harus membayar untuk sentuhan mu”.
bisik Alex ditelinga Clara.
Clara yang yang memang sudah kesal sejak awal, tidak dapat membendung lagi emosinya.
dia meremat kuat talapak tangan Alex yang masih menggenggam nakal tangan nya hingga Alex reflek mengendurkan genggamannya.
“Awss”. ringis Alex
Habis sudah kesabaran Clara.
ia menarik kasar tangan alex lalu memelintirnya kebelakang dan menguncinya.
Lalu menendang salah satu lutut bagian belakang Alex, membuat Alex terjatuh kelantai bertopangkan sebelah kakinya.
Para murid membelalakan mata ketika melihat betapa berani aksi dari seorang murid baru disekolah mereka.
walau bagaimana pun Alex termasuk orang yang ditakuti disekolah ini setelah Aeron dan kedua sahabat nya.
Clara membungkuk kan badan lalu berbisik “Anggaplah ini hadiah kecil dariku, dan jika kau masih merasa kurang puas dengan senang hati aku akan menambah nya”.
ucap Clara semakin memelintir kencang tangan alex sehingga Alex mengaduh menahan sakit.
Clara tersenyum mengejek lalu berkata “Asal kau tau, aku bisa saja mematahkan tangan mu ini jika aku mau.
jadi lain kali berfikirlah sebelum bertindak, kau salah jika meremehkan ku”.
ucap Clara bernada sombong.
Nyali fanny dibuat menciut melihat adegan tersebut, dan diam-diam dia berniat untuk pergi.
“Kau” panggil Clara menggagetkan fanny
“Bukan kah tadi kau juga ingin berkenalan dengan ku, mengapa sekarang malah seperti maling yang ingin melarikan diri”.
ejek Clara tersenyum penuh kemenangan.
Fanny hanya diam, walau dia sangat marah atas perkataan Clara tapi dia juga takut kalau2 Clara juga akan memperlakukan nya sama seperti Alex.
“Dasar sialan” maki fanny didalam hati.
Dari kejauhan Alen melihat begitu banyak anak bergerumun, dia pun menjadi penasaran.
“ada apa ini?”.
tanya Alen kepada salah satu siswa
“Siswi baru menghajar Alex”. jawab siswa tersebut
Mendengar kata siswi baru, Aeron dengan segera menerobos masuk kedalam kerubunan.
Kevin membubarkan para murid yang masih asik menonton adegan action yang jarang sekali mereka lihat.
“Sudah, sudah bubar semua”. teriak kevin
Clara yang mendengar suara teriakan kevin segera melepaskan cekalan tangannya dan mendorong tubuh Alex hingga terjembab kedepan.
Alex mendesis menahan rasa sakit di bahu hingga sikut nya.
“Kelak kau akan membayar nya, Clara” ancam Alex didalam hatinya
dengan membawa amarah dia pergi meninggalkan gadis yang telah mempermalukan nya.
“Maaf, aku tidak bermasud untuk mencari keributan”.
ucap Clara saat menatap ketiga laki-laki yang sedang bersedekap dada memperhatikan nya.
Setelah berbicara Clara langsung pergi tanpa memperdulikan tatapan bertanya dari mereka bertiga.
Aeron tersenyum simpul.
“Menarik! membuat ku semakin penasaran saja?” batin Aeron
Aeron & kedua temannya memasuki kelas, untuk sesaat Aeron melihat kearah Clara dan secepatnya mengalihkan pandangan menuju kursi tempat dia duduk.
Tak lama guru mata pelajaran pun memasuki ruang kelas.
“Selamat siang semuanya” ucap ibu guru matematika yang bernama Melodi.
“Selamat siang bu”.
jawab para murid serempak
“Hari ini kita akan mengadakan ulangan dadakan”.
ucap ibu Melo tersenyum puas ketika melihat bola mata para murid nya yang hampir saja melompat keluar dari wadahnya karena terkejutnya.
“Sekarang simpan semua buku kalian dan keluarkan kertas satu lembar sebagai jawaban”. perintah ibu Melo kemudian
Sontak saja suara hening yang tadi ada berganti menjadi suara ricuh melebihi suara burung Beo yang kelaparan dan meminta makan
“Selain ulangan dadakan apa ibu Melo mempunyai hoby lain?”.
sindir seorang siswa laki-laki.
“Tidak ada”.
jawab ibu Melo singkat membuat seluruh siswa langsung menyorakinya.
“Sudah diam semua! atau kalian mau ibu hukum keliling lapangan seratus kali karena melawan”.
bentak ibu guru menenangkan para murid nya yang mulai terdengar gaduh.
“Cepat siapkan kertas jawaban kalian waktu kita tidak banyak”
Mereka akhir nya menuruti perintah ibu guru, sampai jam pelajaran selesai.
•••••••••••••••••••••••••••
...#Kali ini kita liat Visual dari Ciwi2 nya ya reader 👏👏....
...#satu lagi ya guys jangan lupa Like & Vote nya bagi yang suka cerita Min2 ini....
...#thank you #谢谢你 😋...
...1. Clara...
...2. Bella...
...3. Fanny...
...4. Mika...
...5. Neta...
...
...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!