"Key bangun udah jam berapa ini?" ucap Alenka membangunkan Keyzan Ar Arkhan,anak lelakinya.
"Mami kenapa sih teriak teriak? Key udah bangun dari tadi!" jawab Keyzan.
"Idih anak Mami pinter banget dah!" ucap Alenka tersenyum sembari mencubit pipi anaknya.
Alenka dan Keyzan tinggal berdua di apartemen dekat Kantornya Alenka.Alenka melahirkan Keyzan tanpa seorang suami.Gio pergi meninggalkan Alenka saat dia hamil muda.
Setelah kepergiaan Gio,Alenka berusaha tetap mempertahankan anak yang ada dikandungannya dan merawatnya bersama Orang Tua dan Abangnya yang sudah menikah lama tapi belum punya anak.
"Mami udah masak?" tanya Keyzan.
"Udah dong! yuk sarapan!" jawab Alenka mengambilkan sarapan buat Keyzan.
"Mami makasih ya!Mami udah ngerawat Key dan sayangin Key meski tanpa Papa!" ucap Keyzan tiba tiba yang membuat Alenka menjadi terharu.
"Udah tugas Mami buat ngerawat dan besarin Key," jawab Alenka memeluk putranya.
"Key,sayang sama Mami!" ucap Keyzan.
"Mami juga sayang sama Key,sayang banget!" ucap Alenka semakin erat memeluk Keyzan.
Setelah selesai sarapan Alenka mengantar Keyzan ke sekolah dan kemudian dia ke kantor.Alenka terhitung sukses dalam karier.Dari karyawan biasa karena kinerjanya yang bagus dia akhirnya jadi Manager Pelaksana di sebuah Perusahaan yang berjalan di bidang Properti.
"Pagi Alenka!" sapa seorang temannya di Kantor.
"Hai Dit!" ucap Alenka membalas sapaan teman nya.
"Habis nganterin Keyzan?" tanya Adit.
"Iya,tugas gue tiap pagi kan nganterin dia ke sekolah!" jawab Alenka.
Alenka kemudian berjalan menuju ruangannya tapi dia ketemu teman ceweknya,Liana.
"Al,lo tahu nggak? kalau PresDir kita ganti lho!" ucap Liana.
"Masa? kok gue baru tahu ya?" tanya Alenka.
"Iya,dia pengusaha dari Belanda! dia baru datang hari ini!" ucap Liana.
"Jadi Bos kita orang bule sekarang?" tanya Alenka.
"Katanya sih dia asli Indonesia tapi sekolah dan jadi pengusaha di Belanda!" jawab Liana.
Alenka menganggukan kepalanya kemudian kembali melanjutkan jalannya menuju ruangannya.Tak lama kemudian Alenka dipanggil oleh Direkturnya.
"Ada apa ya Pak panggil saya?" tanya Alenka.
"Kamu sudah tahu kalau PresDir kita baru?" tanya Direkturnya.
"Iya Pak,katanya hari ini datangnya!" jawab Alenka.
Direktur Alenka menyuruh Alenka buat menemani PresDir baru mereka buat lihat proyek yang sedang di kerjakan.
"Baik Pak,saya mengerti!" jawab Alenka kemudian keluar dari ruangan Direktur.
"Kenapa Al,kok dipanggil Pak Direktur?" tanya Liana.
"Suruh nemenin Bos baru kita keliling proyek!" jawab Alenka.
"Wah kesempatan bagus tuh Al!" ucap Liana.
"Maksud lo?" tanya Alenka.
"Kabarnya sih Bos baru kita masih single!" ucap Liana tersenyum.
Tapi Alenka terlihat biasa saja.Semenjak Gio pergi,Alenka merasakan hatinya beku.Dia nggak mau berurusan sama cinta lagi.Banyak yang ngedeketinnya tapi Alenka selalu menolak.Bahkan Rama dan Alex selalu ada buat dia,tapi dia tetap nggak membuka hatinya.
"Bagi gue,anak lebih penting dari segalanya! selama ini dia fine fine aja hidup tanpa Papa,karena gue akan jadi Mami sekaligus Papa buat dia!" gumam Alenka melihat foto Keyzan.
Alenka mempersiapkan diri buat tugasnya.Dia menunggu sampai siang tapi ternyata Bos baru nya belum datang.Alenka kemudian keluar kantor buat makan siang.
"Lo nggak jemput Keyzan Al?" tanya Liana.
"Nggak,dia kalau pulang dijemput sama Bibinya,istri Abang gue!" jawab Alenka.
Alenka dan Liana merasa ada yang lihatin dari tadi.Tapi ketika menoleh mereka nggak melihat ada yang aneh.Tapi emang dari luar ada yang memperhatikan mereka dari dalam mobil mewah.
"Gue kembali sayank!" ucap laki laki di dalam mobil itu.
Setelah selesai makan siang Alenka bersama Liana kembali ke Kantor.Karena jam istirahat sudah selesai.PresDir baru mereka pun juga sudah tiba.Mereka kemudian dikumpulkan buat perkenalan oleh PresDir yang baru.
"Kalian dikumpulkan disini karena,hari ini PresDir kita yang baru sudah tiba,buat Bapak Giovanni Rajendra dipersilahkan memperkenalkan diri!" ucap Pimpinan mereka.
Alenka pun terkejut bukan main ketika nama Giovanni Rajendra diucapkan dan lebih lagi ketika melihat PresDir nya ternyata adalah suaminya yang lama nggak ada kabar.
"Gio!" gumam Alenka terkejut.
Gio memberi sambutan dan memperkenalkan diri kepada karyawannya.Gio pun sesekali melirik Alenka yang terlihat semakin cantik.
"Ganteng banget,masih muda juga!" ucap Liana.
"Biasa aja!" jawab Alenka.
"Ih lo ya Al,ganteng kayak gitu lo bilang biasa aja!Haduh mata lo rabun ya?" ucap Liana tertawa.
Setelah selesai memperkenalkan diri dan memberi sambutan Gio dan karyawannya kembali ke ruangan mereka masing masing.
"Entah takdir atau kebetulan gue nggak tahu dengan semua ini!" gumam Alenka memijit keningnya.Tapi sebelum jam pulang kerja Gio memanggil Alenka ke ruangannya.
"Al,Pak PresDir pengen ketemu kamu!" ucap Direkturnya.
"Iya Pak!" jawab Alenka.
"Kalau gitu gue duluan ya Al?" pamit Liana.
"Iya!" jawab Alenka.
Alenka kemudian berjalan ke ruangan PresDir.Alenka sebenarnya agak aneh kok Gio memanggilnya waktu jam pulang kerja.
Tok tok tok
Alenka mengetuk pintu ruangan Gio kemudian membukanya dan masuk ke dalam.
"Permisi,apa Bapak memanggil saya?" tanya Alenka berpura pura tidak kenal Gio.
"Apa kabar sayank?" tanya Gio tersenyum.
"Maaf,apa Bapak memanggil saya? ada yang bisa saya bantu?" tanya Alenka tidak menghiraukan panggioan sayang Gio.
Gio kemudian berdiri dan mendekati Alenka kemudian memeluk Alenka.Tapi Alenka meronta dan melepaskan pelukan Gio.
"Kenapa? apa lo nggak kangen sama gue?" tanya Gio.
"Maaf,Pak ini di kantor..Bapak nggak bisa berbuat seperti tadi terhadap saya!" jawab Alenka.
"Apa lo nggak kangen sama gue?" tanya Gio lembut.
"Kalau Bapak nggak ada urusan manggil saya,saya keluar dan mau pulang!" ucap Alenka masih bersikap dingin kemudian berbalik.
"Gue kangen banget sama lo!" ucap Gio memeluk Alenka dari belakang dan mencium telinga Alenka.
"Bapak jangan keterlaluan!" bentak Alenka melepas pelukan Gio.
"Keterlaluan gimana? gue peluk dan kangen istri gue sendiri itu keterlaluan namanya?" tanya Gio marah.
"Istri? masih ingat kalau punya istri?" tanya Alenka tersenyum sinis.
Gio kemudian meminta maaf karena udah ninggalin Alenka tapi Gio terpaksa lakuin itu semua.Gio kemudian mengajak Alenka buat makan malam sebagai bentuk permintaan maaf nya.
"Maaf saya nggak bisa!" jawab Alenka.
"Kenapa?" tanya Gio kecewa.
"Bapak Giovanni Rajendra,saya ini bukan lagi anak muda yang bisa keluyuran tiap malam,karena saya punya anak yang harus saya jaga!" jawab Alenka.
"Anak? lo bohong kan?" tanya Gio tak percaya.
"Apa untungnya saya berbohong pada anda?" tanya Alenka balik.
Gio masih nggak percaya kalau Alenka sudah punya anak sekarang.Alenka kemudian keluar dari ruangan Gio dan Gio mengikutinya,menawarkan diri buat mengantar Alenka pulang.
"Nggak perlu!" jawab Alenka ketus.
Gio masih saja nggak percaya kalau Alenka sudah punya anak.Dia malah berpikir Alenka sengaja berbohong supaya Gio menjauhi dirinya.Gio kemudian main ke Kafe Corner yang ada di dekat kantornya.
"Gio!" sapa Refan ketika melihat Gio masuk ke Kafe nya.
"Hai,Bang! Gimana kabar lo?" tanya Gio sembari tersenyum.
"Baik Gi,lo kapan balik?" tanya Refan.
"Beberapa hari yang lalu kok Bang!" jawab Gio.
Disitu,Gio fokus memandang Keyzan yang sedang di bujuk Ana buat makan sayur.Itu pertama kalinya Gio melihat Keyzan dan merasakan sesuatu yang aneh didalam hatinya.
"Pokoknya Key nggak mau makan sayur Ma!" ucap Keyzan sembari berlarian.
Karena,Ana dan Refan sudah menikah lama tapi belum punya anak.Mereka berdua menganggap Key seperti anaknya sendiri bahkan Keyzan pun memanggil Ana dan Refan dengan sebutan Mama dan Papa.Mereka berdua juga yang membantu Alenka mengurus Keyzan saat Alenka kerja.
"Kok lari lari sih? ntar kalau jatuh gimana?" tanya Gio sembari menangkap Keyzan yang sedang lari larian.
"Om siapa?" tanya Keyzan dengan takut takut.
"Kenalin nama Om..Om Gio! kalau nama kamu siapa?" tanya Gio sembari mengangkat Key dan memangkunya.
Refan dan Ana melihat pemandangan itu dengan senang bercampur sedih.Tapi mereka membiarkan Ayah dan Anak itu ngobrol.
"Nama aku Keyzan Om!" jawab Keyzan tersenyum.
Entah kenapa melihat Keyzan tersenyum membuat Gio merasakan bahagia dalam hatinya.Mungkin itu yang disebut dengan ikatan batin.
"Tadi kenapa lari lari?" tanya Gio.
"Key dipaksa buat makan sayur,Key kan nggak suka Om makan sayur," jawab Keyzan dengan polos.
"Key tahu nggak kalau makan sayur itu baik buat tubuh kita?" tanya Gio.
"Kata Mami sih juga gitu,tapi gimana lagi Key nggak suka" ucap Keyzan.
"Key sayang nggak sama Mami?" tanya Gio.Keyzan pun mengangguk.
"Kalau Key sayang,Key harus mau makan sayur biar Key sehat dan kuat,kalau Key sakit ntar Mami Key sedih..Key mau lihat Mami sedih?" tanya Gio.
"Nggak mau,Key nggak mau Mami sedih..Oke deh mulai sekarang Key mau makan sayur biar Key sehat terus!" ucap Keyzan bersemangat.
Gio merasa senang melihat Keyzan tapi dia berpikir kalau Keyzan adalah anaknya Refan dan Ana.Karena,Gio masih nggak percaya kalau Alenka punya anak.
"Sini Om suapin!" ucap Gio.Keyzan pun merasa senang disuapin Gio.
Gio terlihat begitu telaten menyuapi Keyzan sama seperti dulu dia menyuapi Raymon,sepupu Keyzan.Alenka datang ke Kafe Refan dan kaget melihat Keyzan dipangku dan disuapi oleh Gio.Tiap pulang kerja Alenka selalu membantu Refan dan Ana di Kafe.
"Key,kok disuapin sama Om ini?" tanya Alenka tiba tiba mengagetkan Keyzan dan Gio.
"Mami,Key sekarang mau makan sayur karena Key nggak mau Mami sedih kalau Key sakit!" ucap Keyzan memeluk Alenka.
"Pinter dong..Tapi Mami kan udah bilang jangan deket deket sama orang yang nggak dikenal!" ucap Alenka.
"Key kenal kok sama Om ini..Om ini namanya Om Gio,Om Gio baik kok Mi," ucap Keyzan dengan polos kemudian memperkenalkan Alenka dengan Gio.
"Om udah kenal kok sama Mami kamu,Mami kamu kan dulu sekelas sama Om!" jawab Gio.
"Oh ya? emang iya Mi?" tanya Keyzan.Alenka hanya mengangguk.
Gio yang kecewa kalau ternyata Alenka beneran sudah punya anak,meminta izin buat ngobrol berdua sama Alenka.Keyzan pun mengizinkan karena menganggap Gio adalah orang yang baik.
"Kita ngomong diluar!" ajak Gio sembari menarik tangan Alenka keluar Kafe.
"Lo mau ngomong apa?" tanya Alenka menarik tangannya begitu mereka sampai luar.
"Jadi lo beneran udah punya anak?" tanya Gio menahan amarah.
"Seperti yang lo lihat!" jawab Alenka ketus.
"Dia anak siapa? anak Alex atau Rama?" tanya Gio.
"Bukan!" jawab Alenka cepat.
"Terus milik siapa?" tanya Gio geram.
"Milik cowok brengsek!dia ngehamilin gue terus pergi tanpa mau tanggung jawab!" jawab Alenka.
Gio menjadi semakin bersalah karena udah meninggalkan Alenka waktu itu.Tapi dia bisa apa? dia dihadapkan pada pilihan yang sulit.
"Gue minta maaf,karena gue lo jadi ngalamin hal buruk seperti ini!tapi gue yakin cowok itu pasti nyesel!" ucap Gio meraih tangan Alenka tapi ditepis oleh Alenka.
"Udahlah semua udah kejadian juga!" jawab Alenka masih ketus kemudian Alenka kembali masuk ke Kafe tapi Gio kembali menahan tangannya.
"Tapi kenapa lo hianatin gue? kenapa lo hianatin rumah tangga kita?" tanya Gio sedikit marah.
"Harusnya lo mikir sebelum tanya soal itu ke gue!apa yang udah lo lakuin!" ucap Alenka mulai tersulut amarah kemudian menghempaskan tangan Gio dan masuk ke dalam.
Gio mencoba menahan amarahnya.Dia sadar kalau dia salah tapi dia nggak menyangka kalau Alenka bakal hianatin dia padahal sebelum dia pergi.Dia kasih surat ke Alenka.
Gio kemudian pergi ke Club Malam buat mabuk mabukan.Dia juga mengajak Boy buat menemaninya.Meskipun berpisah lama sama Alenka tapi Gio tak pernah berhubungan dengan wanita lain.Karena,di dalam hatinya hanya Alenka istrinya.
"Lo kenapa Gi?" tanya Boy.
"Alenka ternyata udah punya anak Boy" jawab Gio kemudian meneguk minumannya.
"Emang iya Gi,gue juga udah tahu tapi nggak tahu siapa Bapaknya!" jawab Boy.
"Gue tadi tanya kenapa dia hianatin gue,tapi dia malah marah dan menyuruh gue mikir apa yang udah gue lakuin ke dia!" ucap Gio.
Boy membenarkan apa yang diucapkan Alenka.Karena Gio udah ninggalin Alenka selama tujuh tahun lebih.Boy kemudian juga bercerita kalau Rama dan Alex bahkan temannya Refan mencoba buat mendekati Alenka tapi selalu di tolak oleh Alenka.
"Jadi apa rencana lo sekarang?" tanya Boy.
"Gue bakal kejar lagi cinta gue,gue bakal kejar Alenka lagi!" jawab Gio.
"Tapi dia sekarang punya anak,apa lo yakin mau jadi Bapak dari anak orang lain?" tanya Boy.
"Gue nggak keberatan,gue bakal anggap anak itu sebagai anak gue sendiri..Karena ibunya adalah Alenka,wanita milik gue!" jawab Gio yakin.
Boy salut atas besarnya cinta Gio ke Alenka karena mau menganggap anak orang lain sebagai anaknya sendiri.Boy sebagai sahabat hanya bisa mendukung apa yang terbaik buat Gio.
Sementara Alenka pulang ke rumah dengan perasaan kacau.Bahkan dia melarang Keyzan buat ketemu sama Gio.
"Tapi kenapa Mi?" tanya Keyzan.
"Pokoknya kalau Mami bilang nggak boleh ya nggak boleh!" ucap Alenka sedikit berteriak tapi kemudian Alenka menyadari dan langsung memeluk putranya sambil minta maaf.
"Mami jangan nangis!Iya Key janji nggak bakal ketemu sama Om Gio lagi,Mami jangan nangis!" ucap Keyzan mengusap air mata Maminya.
"Mami sayang sama Key,Mami nggak mau kehilangan Key!" ucap Alenka memeluk putranya.
Alenka berpikir kalau Gio sampai tahu Keyzan adalah anaknya,Gio bakal rebut Keyzan dari dia.
Alenka masih belum bisa memejamkan matanya.Setelah pertemuannya dengan Gio beberapa hari lalu memang membuat Alenka sulit buat tidur.
"Kenapa sih lo kembali disaat hati gue udah hampir bisa lupain lo?" gumam Alenka sendiri.Alenka kemudian teringat masa lalu.
*FLASHBACK*
"Pokoknya Mama nggak setuju kamu berhubungan dengan dia!" ucap Mama Gio ketika Gio meminta izin buat menikahi Alenka.
"Mama tolong ngertiin Gio dong! Gio cuma cinta dan sayang sama Alenka!" jawab Gio.
"Pokoknya Mama nggak mau punya menantu dia!" ucap Mama Gio lagi.
Alenka merasa sangat sedih meilhat pertengkaran antara Gio dan Mamanya.Gio bahkan bersikeras buat tetap nikahin Alenka.
"Kalau nggak sama dia,selamanya Gio nggak akan pernah nikah!" ucap Gio sembari menggenggam erat tangan Alenka yang mungkin mulai takut.
"Kalau itu mau kamu,oke mulai sekarang tinggalin rumah ini!" ucap Mama Gio mengusir Gio.
"Ma,yang sabar Ma jangan gitu sama Gio!" ucap Papa Gio.
"Biarin Pa,kita cuma punya anak 3,Gio adalah satu satunya harapan kita,tapi sekarang dia berani membangkang sama Mama!" jawab Mama Gio menangis.
"Bukannya Gio mau membangkang Ma! Tapi Gio cinta sama Alenka dan Gio hanya mau menikah sama dia,lagian Kak Gino juga udah mulai membaik sekarang!" ucap Gio yang juga sedih.
"Kalau kamu masih mau nikahin gadis itu,kamu keluar dari rumah ini sekarang!" ucap Mama Gio lagi.
"Baik Ma! Gio akan keluar dari rumah ini..Gio berterimakasih Mama sama Papa udah rawat dan besarin Gio!" ucap Gio menarik tangan Alenka.
"Gi,jangan gini dong! biar gimana pun mereka Orang Tua lo! Keluarga lo!" ucap Alenka.
"Keluarga gue sekarang adalah lo!cuma lo!" jawab Gio kembali menarik tangan Alenka keluar dari rumahnya.
Papanya Gio sempat menahan Gio tapi Gio yang keras kepala itu nggak mau dengerin Papanya.Kemudian Papa Gio berpesan kepada Alenka buat jagain Gio.
"Iya Om!" jawab Alenka.
"Besok Papa ke Rumah Sakit jangan khawatir! kalian bakal tetap nikah!" bisik Papa Gio ke Alenka.
Besok adalah hari pernikahan Gio dan Alenka yang akan diselenggarakan di Rumah Sakit karena saat itu Ayah Alenka sedang terbaring di Rumah Sakit.Dalam sakitnya Ayah Alenka meminta Gio buat nikahin Alenka karena ingin melihat putrinya menikah sebelum dia meninggal.
Gio pada waktu itu menyetujui permintaan Ayah Alenka karena Gio juga mempunyai tujuan yang sma yaitu menikahi Alenka.
Keesokan harinya...
"Gi apa kita bakal nikah tanpa restu dari Orang Tua lo?" tanya Alenka sedih.
"Cinta gue ke lo tetap akan sama!" jawab Gio menghibur Alenka.
Tak lama kemudian Papa Gio datang bersama suami Mbak Ijah untuk menjadi Wali nikah dari Gio.Gio terlihat senang karena Papanya mau datang menyaksikan pernikahannya walau hanya sederhana.
Gio pun mulai ijab qobul di depan Ayah Alenka yang terbaring lemas.Dan sudah sah menjadi suami Alenka.Tak banyak yang tahu pernikahan Gio dan Alenka.Hanya Papa Gio,suami Mbak Ijah dan keluarga Alenka saja.
"Makasih ya Pa,udah mau hadir dinikahannya Gio!" ucap Gio memeluk Papanya.
"Iya,sekarang kamu udah jadi suami,kamu harus tanggung jawab atas kehidupan istri kamu!" jawab Papa Gio.
"Makasih ya Om,udah mau restui kita?" ucap Alenka.
"Kok Om sih? Papa dong manggilnya! kan sekarang udah jadi Papa mertua kamu!" ucap Papa Gio.
Alenka kemudian memeluk mertuanya sembari menangis dan berterimakasih.
"Papa nitip Gio ya?" ucap Papa Gio mencium kening menantunya.
"Iya Pa,Alenka janji bakal jagain Gio!" jawab Alenka.
Suasana menjadi sangat mengharukan ketika Papa Gio berpamitan dan meminta buat menyembunyikan pernikahan mereka dulu.
"Gi,jenguk Kak Gino yuk!" ajak Alenka yang emang sering menjenguk Gino,Kakaknya Gio.
Gino sudah mulai membaik bahkan udah bisa diajak ngomong sedikit sedikit.Gino senang Gio sudah menikah dengan wanita yang baik.Setelah menjenguk Gino,mereka kemudian menjenguk makam Yura.
"Gue sekarang udah nikah sama Gio,gue janji bakal jaga dan bahagiain dia!" ucap Alenka di depan makam Yura yang membuat Gio bahagia.
Setelah pernikahan Alenka beberapa hari kemudian Ayah Alenka justru menjadi sembuh dan di perbolehkan buat pulang.
"Kamu tinggal disini dulu aja Gi!" pinta Ayah Alenka.
"Iya Yah,Gio juga lagi usaha buat cari pekerjaan!" jawab Gio.
Gio akhirnya mendapat pekerjaan di sebuah bengkel mobil teman Papanya Gio.Gio senang banget karena dia bisa menafkahi Alenka dengan hasil keringatnya sendiri.
Sebulan berlalu setelah pernikahan mereka,Mama Gio jatuh sakit.Ternyata dari awal Mama Gio udah tahu kalau Gio menikah.Karena saking kecewanya Mama Gio jadi sakit.
"Mama pengen ketemu kamu Gi!" ucap Papa Gio.
"Lo pulang aja dulu hibur Mama biar Mama bisa sehat kembali!" ucap Alenka.
Gio pun akhirnya menurut buat pulang ke rumah tapi tanpa Alenka karena Alenka nggak mau penyakit Mama mertuanya jadi makin parah kalau ketemu sama dia.
"Tungguin gue pulang!" ucap Gio sambil berpamitan kepada Alenka dan kedua mertuanya.
Tapi sudah lewat seminggu Gio nggak pulang pulang,nggak ngasih kabar juga sampai sebulan berlalu dan itu membuat Ayah Alenka kembali terkena serangan jantung.
"Ayah harus bangun,Ayah harus lihat cucu Ayah! karena Alenka hamil Yah!" ucap Alenka ketika Ayahnya nggak sadarkan diri beberapa hari.
Saat itu Alenka sedang nungguin Ayahnya tapi tiba tiba Alenka merasa sangat pusing dan mual.Karena,sedang berada di Rumah Sakit Alenka pun periksa dan ternyata dia hamil 5 minggu.
"Entah harus senang atau harus sedih!Tapi Mama janji bakal besarin kamu meski tanpa Ayah kamu nak!" ucap Alenka mengelus perutnya.
Alenka pergi menjenguk Gino disana Alenka ngomong kalau dia hamil anak Gio tapi Gio pergi.Entah karena apa Gino akhirnya tersadar dan mulai saat itu Gino dinyatakan sembuh dan keluar dari Rumah Sakit Jiwa itu.
"Gue akan melindungi lo dan keponakan gue Dek!" ucap Gino.Alenka sangat bahagia melihat Gino yang sudah sembuh.
Tiga hari sebelum Alenka tahu kalau dia hamil,dia menerima surat gugatan cerai dari Gio.Tapi waktu itu Alenka nggak mau tanda tangan sebelum ketemu dan ngomong langsung sama Gio.
Sejak saat itu Alenka memutuskan buat membesarkan anak yang ada di dalam kandungannya bersama Orang Tua dan Kakak Kakaknya.Dan sejak kelahiran Keyzan Ayah Alenka mulai sehat kembali.
"Kamu jangan khawatir cucuku,meskipun tanpa Ayah kamu,Kakek janji bakal rawat kamu dan jadi Ayah buat kamu!" ucap Ayah Alenka ketika Keyzan lahir.
*FLASH ON*
Alenka pun berusaha buat selesain kuliah dengan cepat dan cari pekerjaan yang layak sampai akhirnya dia sukses dalam karier dan menjadi Manager disebuah Perusahaan ternama.
Setelah Keyzan mulai sekolah Alenka pun pindah ke apartemen kecil di dekat kantornya dan dekat dengan rumah Refan.
"Dia adalah harga yang paling berharga dalam hidup gue!" gumam Alenka menengok Keyzan ke kamarnya sambil mengelus dan mengecup kening putranya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!