Suatu pagi yang cerah terletak sebuah rumah yang sangat megah dan mewah dipinggir kota.
Ada seorang anak perempuan tinggal bersama ayahnya. Dia baru keluar dari kamarnya dan turun dari tangga untuk menyapa ayahnya.
"Selamat pagi Papi",sapa sang anak.
"Selamat pagi juga putriku",jawab sang ayah.
"Cla,Papi dengar kamu hampir setiap malam ke club ya",tanya Papi.
"Tidak juga Pi,tidak setiap malam. Kalau Cla lagi suntuk aja baru ke club,itu pun bareng temen-temen Cla Pi",jawab Clarisa yang biasa dipanggil Cla.
“Kamu itu masih sekolah Cla. Jangan suka ke club lagi. Kamu di rumah saja belajar yang benar. Itu lebih berguna buat kamu dari pada kamu ke club terus-terusan. Sampai kapan kamu mau begini terus Cla",keluh sang Papi.
“Pi,yayasan sekolah kan milik Papi. Jadi Cla bebas dong mau masuk sekolah kapan saja",jawab Cla.
“Oh,jadi mentang-mentang yayasan tersebut milik Papi jadi kamu seenaknya saja ya keluar masuk sekolah.
"Baiklah kalau begitu,kalau kamu dalam 3 bulan tidak mau berubah dan bolos terus,sementara ini Papi akan sita mobil kamu dan ambil ATM kamu. Dan Papi akan kasih kamu 500 ribu setiap minggu buat uang jajan kamu. Kamu ke sekolah naik angkutan umum. Setuju atau tidak setuju,itu sudah keputusan Papi",marah sang Papi.
Papinya sudah pusing dengan ulah sang anak.
Papi Cla juga akui,semenjak maminya meninggal 2 tahun yang lalu,Cla berubah. Suka berbuat ulah dan suka sering pergi ke club karena karena kesibukan Papi dan kurangnya perhatian darinya. Semua kebutuhan Cla dibantu sama bibi.
Cla sangat terkejut dengan kemarahan sang Papi. Dia berlari sambil menangis dan naik keatas lalu masuk ke kamarnya.
“Papi jahat..Papi sudah tidak sayang Cla lagi. Kalau begitu Cla pergi saja dari sini",gumam Cla sambil menangis.
Di ruang makan,Pak Anthonie juga sedih melihat anaknya seperti ini. Tetapi apa boleh buat,mau tidak mau dia harus tegas dalam mengambil keputusan untuk menghadapi putri satu-satunya yang sangat dia sayangi.
"Maafin Papi,Cla. Papi terpaksa harus tegas sama kamu supaya Papi mau kamu tidak seenaknya dalam bertindak. Papi mau kamu menjadi anak yang berguna untuk dirimu dan orang-orang yang kamu sayangi",begitu batin Papi.
.
.
.
Oh ya,pengenalan dulu nich. Namaku Clarisa Alexia Lucas. Umurku 18 tahun. Aku anak tunggal dari pasangan Antonie Lucas dan Adelia Lucas. Papi Ku pendiri Yayasan Sekolah Taruma Bangsa dan juga CEO dari perusahaan tekstil yang terkenal di Indonesia yaitu Lucas Industries. Sedangkan Mamiku sendiri sudah meninggal 2 tahun yang lalu.
Di dalam kamarnya,Cla terus menangis dan bergumam kalau ayahnya jahat dan tidak sayang lagi sama dia.
“Cla tidak terima kalau mobil dan ATM ditarik Papi. Papi kan sudah kasih ke Cla kenapa harus ditarik lagi",gumamnya sambil menangis.
“Ingin sekali bertemu dengan temen-temenku. Tetapi mengingat hari ini adalah hari minggu,mereka pasti berkumpul dengan keluarga mereka",batin Cla dalam hati.
"Apa aku chatting kak Mela saja ya. Kak Mela kan sayang banget sama Cla."
Akhirnya Cla mengirim pesan ke Melanie (sepupu Clarisa) dan mengetik satu persatu huruf yang ada di handphonenya.
Cla:”Kak..bole nggak aku tidur di tempat kakak?beberapa hari saja kak,buat menenangkan pikiran sekaligus mau curhat sama kakak."
“Oh ya,tapi kakak ada di rumah mertua apa di rumah sendiri?”
Mela:”Kakak sekarang ada di rumah sendiri,nggak ke mana-mana. Kalo Cla mau menginap di rumah,kakak senang kok. Apa nanti sore kakak jemput kamu saja."
Cla:”Jangan kak. Nanti Cla pergi sendiri saja ya ke rumah kakak."
Mela:”Ok dech. Kakak tunggu ya di rumah ya.”
Cla:”Bye kak.”
Mela:”Bye sepupuku tersayang.”
.
.
.
Pada sore harinya Cla keluar dari kamarnya dan melihat apakah sang Papi ada di ruang keluarga. Setelah mengintip ke ruangan tersebut ternyata tidak ada siapa-siapa di sana.
Cla langsung memesan taxi online.
Setelah memesan taxi,dia memanggil bibi dan mengatakan kalau dia akan menginap di rumah Mela.
"Bi,Cla akan menginap ke rumah Kak Mela dalam beberapa hari. Bibi jaga rumah baik-baik ya."
"Baiklah Non. Non juga baik-baik ya di sana".
Setelah menunggu,taksi pun datang. Kemudian Cla menyuruh Siti,pelayan yang lain untuk membawa kopernya sampai di teras rumah.
“Bi,kalau Papi pulang tolong kasih tahu Papi ya Cla menginap di rumah kak Mela. Cla kangen sama kak Mela makanya Cla mau menginap di sana",ucap Cla kepada sang bibi.
"Baiklah non,hati-hati ya. Jaga kesehatan non",kata Bibi.
"Baiklah bi,Cla pamit ya."
Cla langsung berjalan menuju ke pagar dan satpam di rumah membuka pintu pagar buat Cla.
Cla menaiki taxi yang dia pesan dan menuju ke rumah Mela.
.
.
.
Sesampai di rumah Mela,Cla memencet bel yang ada di luar rumah. Pelayan di rumah Mela langsung membuka pintu.
“Bi,apa kak Mela ada di rumah",tanya Cla.
“Ada non. Nanti bibi panggilkan dulu ya. silahkan masuk non."
Setelah sang pelayan memanggil si tuan rumah,akhirnya Melanie ke ruang tamu menemui tamunya.
Melanie kaget melihat punggung Clarisa di ruang tamu. Melanie tahu itu Clarisa yang datang karena tadi Cla memberitahu untuk menginap di rumahnya.
Clarisa tidak tahu kalau Melanie mendatanginya karena dia sedang melihat handphone nya.
“Hhmmm",deham Melanie.
Clarisa yang kaget dengan suara Melanie langsung berlari memeluknya.
“Kak Mela....Cla kangen",sapa Cla dengan suara manjanya.
"Kakak juga kangen,sayang. Ayo Cla kita bicara di ruang santai saja ya."
Mereka langsung masuk ke ruang keluarga. Sedangkan bibi membawa koper Cla dan membawanya ke kamar tamu yang ada di lantai bawah.
“Duduk dulu,kakak ambilkan minum ya."
Mela ke dapur dan mengambil minuman buat Cla.
Setelah keluar dari dapur,Mela membawa minuman serta cemilan dan ditaruh diatas meja.
Mela duduk di sebelah Cla dan bertanya kepadanya.
“Tumben sepupu kesayangan kakak menginap di rumah. Ada apa Cla",tanya Melanie.
Cla menatap Melanie dengan tatapan sendu dan hampir menangis.
“Papi jahat kak. Papi menyita mobil dan ATM Cla."
“Kenapa",tanya Mela.
“Gara-gara Papi mendengar dari orang suruhannya kalau Cla suka ke club malam."
😀😀..Mela langsung tertawa.
“Ya iyalah Cla. Wajar kalau Papi kamu marah. Dia kan mau kamu menjadi anak yang baik dan sukses dalam sekolah. Papi mau setelah kamu lulus,kamu bisa meneruskan usahanya. Papi sudah tua,Cla. Kamu harapan satu-satunya kebanggaan Papi",nasehat Mela.
“Ya,tapikan Cla masih muda kak. Masih mau bersenang-senang dengan teman-teman. Cla ke club juga sama temen-temen kok. Habis Cla bosen di rumah terus. Jadi ya sekali-sekali saja Cla ke club bareng temen-temen",Cla memanyunkan bibirnya mendengar nasehat sang Kakak Sepupu.
Mela merangkul Cla dan memberikan kasih sayang kepadanya. Mela tahu karena Cla kurang mendapatkan kasih sayang dari Papinya yang sibuk bekerja.
Pada saat kedua perempuan tersebut sibuk bersenda gurau,kedua kakak beradik tersebut masuk ke dalam rumah dan memasuki ruang keluarga.
“Hai sayang"..Alvin menemui Mela dan mencium pipinya.
.
“Hai kakak ipar",sapa Erick adik Alvin.
Pada saat Erick mau ke naik ke atas menuju ke kamarnya,secara tidak sengaja dia melihat Clarisa.
“Itu kan cewek yang pernah ketemu di Club' Malam. Kenapa dia ada di sini",batin Erick.
Saat Cla melihat ke kanan dan ke kiri tak sengaja matanya pun melihat Erick. Mata mereka saling ketemu. Tetapi Cla langsung membuang mukanya ke arah lain.
"Itukan cowok yang pernah ketemu gua di Club' dan pernah ribut dengan gua,kenapa dia ada di sini,batin Cla.
Erick tersenyum miring melihat Cla dan langsung naik ke atas menuju ke kamarnya.
Setelah Alvin mencium pipi Mela,tak sengaja Alvin melihat Cla.
“Loch ternyata ada Clarisa di sini".
“Iya kak Alvin,hari ini Cla nginep di sini ya",Cla langsung meminta izin ke Alvin.
“Iya mas,Cla mau nginep di sini katanya sich dia kangen sama aku",sambung Mela.
“Ya sudah,tidak apa-apa kok. Kamu tidur di kamar atas aja ya,sebelah kamar Erick".
“Cla tidur di kamar bawah aja kak. Bibi sudah meletakkan barang Cla di kamar bawah. Terima kasih ya kak,Cla senang akhirnya diperbolehkan nginep di rumah kak Alvin”,ucap Cla dengan senang.
“Tidak apa-apa Cla,kamu bebas kok mau menginap kapan saja. Semoga betah ya",Alvin mengacak rambut Cla.
“Ok kak”,Cla tersenyum senang.
“Kakak pamit ke kamar dulu ya Cla",pamit Alvin.
Mela dan Cla pun meneruskan pembicaraan mereka.
.
.
.
Selesai bercengkrama dengan Cla,Mela masuk ke kamarnya.
Alvin merentangkan tangannya saat melihat Mela. Mela menuju ke Alvin dan mendekapnya.
Sebelum tidur,biasanya Alvin dan Mela selalu bercengkrama. Alvin pun bertanya kepada Mela tentang Clarisa.
“Sayang,ada apa dengan Cla. Tumben dia bisa menginap di sini?”
“Iya mas, Cla kabur dari rumah. Tadi Cla cerita dia ribut sama Papinya. Katanya sich Papinya tahu kalau Cla sering ke Club' malam dan sering bolos sekolah”.
“Ya,uncle Anthonie benar. Masalahnya mau sampai kapan Cla begini terus. Sebentar lagi kan Cla sudah mau lulus sekolah",ucap Alvin sambil mengelus rambut dan perut istrinya yang sedang hamil muda.
“Ya,mas benar. Nanti kalau Cla sudah lulus sekolah, Cla kuliah di kampus Erick saja ya,mas. Biar Erick bisa pantau Cla",ucap Mela Sambil mengelus pipi Alvin.
“Boleh juga. Nanti kita bilang sama uncle Anthonie saja biar Cla tak usah kuliah di Luar Negeri. Kasihan dia sendirian di sana. Takutnya di sana semakin bebas dan pergaulannya semakin hancur",ucap Alvin yang masih memeluk Mela.
“Iya,mas benar. Ya sudah,kita tidur yuk mas. Sudah tengah malam. Besok kita pikirin lagi ya”.
“Yuk,kita tidur",kata Alvin
Akhirnya mereka tidur sambil berpelukan.
.
.
.
Di Rumah Alvin dan Mela
Hari sudah pagi dan Mela bangun lebih dulu. Dia sudah terbiasa bangun pagi. Dan membantu bibi menyiapkan sarapan buat suaminya,Cla dan Erick.
Alvin yang sudah siap ke rumah sakit langsung turun dan melangkahkan kakinya menuju ke ruang makan.
“Pagi sayang",sapa Alvin
“Pagi juga mas",balas Mela.
Cla belum bangun ya”,tanya Alvin.
“Nggak tau mas,dari tadi Cla belum keluar. Mungkin masih di kamarnya”
Saat Alvin dan Mela sedang mengobrol,tiba-tiba Erick turun dan ikut bergabung ke ruang makan.
“Pagi kakak...pagi kakak ipar",sapa Erick.
“Pagi juga Erick",balas mereka berdua.
Erick memutarkan matanya melihat ke kanan dan ke kiri. Seakan sedang mencari seseorang.
“Oh ya kak,kemarin aku lihat ada cewek cantik berada di sini. Ke mana dia kak",tanya Erick.
“Oh,cewek itu namanya Clarisa. Dia Adik sepupu kakak",jawab Melanie yang biasa disapa Mela.
“Kayaknya masih sekolah ya kak",tanya Erick.
"Iya,Clarisa masih sekolah. Tapi juga sering bolos sekolah dan sering ke Club bersama teman-temannya",kata Melanie dengan gusar.
“Oh..pantesan aku nggak asing lihat perempuan itu. Karena setahuku kak,aku sempat ketemu dia di Club Malam. Dia suka minum bersama teman-temannya",sambung Erick.
“Dia ngerokok nggak Rick?"tanya Mela.
“Nggak kak. Mereka cuma minum saja",balas Erick.
“Makanya itu kakak takut dia terpengaruh sama teman-temannya”.
“Tapi aku rasa dia pendiriannya kuat,kak. Masalahnya selama aku lihat,dia orangnya nggak pernah merokok. Cuma minum alkohol saja yang kuat”.
“Kasihan Cla. Dia kurang kasih sayang dari Papinya. Maminya sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena sakit. Dia sendiri diasuh sama pembantu. Makanya dia jadi seperti ini. Pemberontak dan keras kepala. Tapi di sisi lain Cla anaknya ramah,ceria dan perhatian. Apa pun yang terjadi dengan Cla,baik masalah besar ataupun kecil,tak sedikitpun sahabat-sahabatnya meninggalkannya. Mereka justru membantu dan menghiburnya",cerita Mela tentang Cla.
Kedua kakak beradik itu pun hanya mendengarkan sambil sesekali mengangguk.
Maaf ya Chapter ini ceritanya agak pendek.
Masalahnya ini novel pertama saya. Jadi saya masih banyak belajar. Mohon dukungannya ya..😊
Erick Gunawan, umurnya baru 28 tahun tetapi dia sudah menjadi dosen di Universitas Pelita Bangsa (UPB) sekaligus rektor muda di kampus tersebut. Erick menjadi seorang rektor karena melanjutkan kedudukan dari sang pamannya,adik dari ayahnya yang sudah pensiun. Pamannya Erick orang yang di percaya oleh papanya menjadi seorang rektor. Dan baru 3 tahun ini Erick menjabat sebagai rektor menggantikan sang paman.
Semenjak cinta pertamanya selingkuh dengan cowok lain yang begitu ia sayangi,Erick merasa hatinya hancur dan kehidupannya berubah menjadi 180 derajat. Sifat aslinya yang begitu ramah dan perhatian berubah menjadi datar dan dingin.
Ayah Erick adalah orang terkaya no 3 di Indonesia. Selain Universitas, orang tuanya juga mempunyai rumah sakit yang berada di beberapa cabang di Indonesia.
Erick sendiri anak bungsu dari pasangan Permadi Gunawan dan Elena Gunawan. Dia juga mempunyai kakak yang bernama Alvin Gunawan. Alvin menikahi sepupu Clarisa bernama Melanie Rosalina Lucas. Alvin melanjutkan kedudukan dari ayahnya menjadi direktur di rumah sakit. Sedangkan sang istri,Mela menjadi dokter anak dan praktek di rumah sakit tersebut.
"Mas,nanti malam aku ada janji sama uncle Anthonie di sebuah restoran. Aku sengaja ketemuan sama uncle tanpa sepengetahuan Clarisa karena mau membahas masalah anaknya. Kamu ikut ya,mas?”
“Ok sayang,tentu saja aku ikut. Karena sudah lama juga nggak ketemu sama uncle kamu”.
“Cla gimana,kenapa nggak kita ajak saja dia. Kasihan dia. Bagaimana juga papinya pasti kangen sama Cla",ucap Alvin.
“Jangan dulu mas. Aku sengaja nggak ngajak Cla justru mau membicarakan tentang masa depannya”,jawab Melanie.
"Nanti kalau keadaan sudah membaik,aku akan mengajak Cla pulang ke rumah dan ketemu sama papinya",Mela melanjutkan perkataannya.
“Tapi kalau Cla di rumah sendirian nanti dia kabur lagi ke Club Malam. Memangnya kamu mau dia lari ke Club'?”,tanya Alvin.
“Ya nggak sich mas. Aku juga takut Cla terpengaruh dengan pergaulan bebasnya. Aku berharap nggak terjadi sama dia".
“Ya sudah,apa kita suruh Erick saja yang jaga Cla biar dia nggak ke mana-mana. Kalaupun mau pergi biar Erick yang mengantar dan menjaganya”ucap Alvin yang juga mengkhawatirkan Cla.
“Boleh juga tuch mas idenya”,jawab Mela sambil tersenyum.
Sebelum pergi,Alvin memanggil Erick dan meminta tolong untuk menjaga Cla agar tidak pergi ke mana-mana. Dan Erick menyetujui amanat kakaknya.
.
.
.
“Bosen banget di rumah. Aku ajak mereka aja ke Club'. Mudah-mudahan mereka mau”,gumam Cla.
Cla pun menghubungi teman-temannya yang rencananya mau mengajak mereka ke Club Malam.
Cla: “Hai Selly...kita pergi ke Club' yuk. Gua suntuk nich”
Selly: “Besok sekolah say”
Cla: “Sebentar saja Sel. Kalau perlu besok kita bolos saja. Besok juga pelajaran sejarah. Bosen gua”.
Selly: “Tapi ini sudah jam 8 malem,Cla”
Cla: “Nggak apa-apalah. Paling jam 12 ini kita pulang”
Selly: “Ok dech. Gua telepon yang lain dulu ya. Siapa tahu mereka bisa”.
Cla: “Sip. Gua lihat keadaan dulu. Mudah-mudahan mereka ada di kamar masing-masing”.
Setelah menelepon Selly,Cla melihat-lihat keadaan sekitar rumah Mela.
Untung sepi,gumamnya.
Cla pun mengganti bajunya dan memesan taksi online yang akan mengantarnya ke Club malam tersebut.
Baru saja sampai di tangga bawah,dia melihat ada seseorang yang menegurnya.
“Mau ke mana kamu”,ucap Erick dengan nada tinggi.
“Bukan urusan loe”,balas Cla juga tak mau kalah.
“Ok..pergi saja. Kalo begitu setiba kakak ipar pulang,aku bilang ke kakak ipar kalo sepupu kesayangannya pergi ke Club' Malam”.
“Memangnya kenapa kalau gua ke Club Malam. Gua di sana juga cuma minum. Silahkan bilangin tuch ke kak Mela. Lagian juga gua ketemuan sama temen-temen di sana kok. Lagi pula ini bukan urusan loe. Ngapain juga loe mau tahu urusan orang”,Sahut Cla dengan nada tinggi.
“Ok. Pergilah. Kalau begitu nggak usah pulang ke rumah ini lagi”. Nanti aku kasih tahu kakak ipar kalau kamu tinggal di jalanan,Erick juga marah karena Cla keras kepala.
Sedangkan Cla masa bodoh mendengar kemarahan Erick dan dia langsung pergi dengan taksi yang udah dipesannya.
“Dasar anak keras kepala”,gumam Erick.
Tak lama kemudian Erick mengeluarkan mobilnya dan mengikuti ke mana Clarisa pergi.
Nine Club and Bar
Sesampainya di Nine Club and Bar,Cla melihat ke kanan dan ke kiri mencari teman-temannya.
“Cla sini",sapa Selly yang sudah datang duluan.
Akhirnya Clarisa ikut bergabung dengan Selly dan Vinka. Sedangkan Vita dan Maureen tidak bisa datang.
“Udah lama loe di sini Sel”,tanya Clarisa.
“Belum begitu lama. Gua datang bersama Vinka. Ini,gua pesan minum buat kita-kita. Have fun friends”,kata Selly dengan riang.
.
.
.
Di tempat yang sama Erick sudah sampai di Club malam yang terus memantau Clarisa dan teman-temannya. Dia begitu penasaran apa yang dilakukan oleh Clarisa dan teman-temannya. Erick duduk di depan bartender.
Cla dan teman-temannya terlihat sedang asik ngobrol dan ketawa.
“Teman-teman,gimana kalau kita main tebak-tebakan yuk. Yang kalah kena hukuman”,kata Clarisa dengan semangat.
“Hukumannya apa Cla”,Tanya Selly.
Yang kalah minum bir 1 gelas kecil ya”,jawab Clarisa.
Ok..semangat”,seru mereka.
Sehabis main tebak-tebakan tak disangka mereka pada mabuk akibat kalah bermain. Mereka langsung terkapar di sofa dan Cla juga kelihatan mabuk berat.
Erick langsung menghampiri mereka. Dia bingung teman-teman Cla mau di bawa ke mana. Apalagi teman-teman Cla ada 2 orang. Dan untungnya mereka semua perempuan. Setelah berpikir sebentar,munculah ide Erick.
Dia menyuruh pelayan memanggil pemilik Club' sekaligus temannya.
Pelayan naik ke atas dan memanggil pemilik Club' tersebut. Pemilik Club' keluar dari ruangan dan turun menemui Erick.
“Hai bro,ada apa memanggilku”,tanya Sandy.
“Coba kau suruh pelayanmu untuk membawa mereka ke hotel di dekat sini. Nanti gua yang bayar hotelnya. Gua akan membawa gadis ini pulang”.
“Ok baiklah kalau begitu”.
Erick akhirnya memesan taksi online untuk teman-teman Clarisa. Sedangkan Sandy memanggil kedua karyawannya untuk menemani teman-teman Clarisa ke hotel.
.
.
.
Erick dengan gemetar menggendong Clarisa sampai ke mobilnya. Dan Di duduki nya Clarisa di sebelah kemudi. Erick sendiri mengemudi mobil tersebut dan melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi menuju ke rumah kak Alvin.
Sesampainya di rumah,Erick menggendong Cla dan masuk ke dalam rumah. Dia melihat ke kanan dan ke kiri takutnya kak Alvin atau kak Mela ada di bawah. Ternyata sepi.
Akhirnya Erick membawa Cla ke kamarnya dengan hati-hati.
Dilihatnya Cla tertidur dengan tenang. Dengan wajah yang masih di make up tipis.
“Cantik dan imut tapi sayangnya kepala batu. Bener-bener bikin gemas”,gumam Erick.
Dia langsung menyelimuti Cla sampai ke lehernya tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu.
Setelah mematikan lampu kamar,Erick keluar dari kamar Cla dan segera masuk ke kamarnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!