Pagi hari dengan cuaca yang sangat cerah. Seorang pria bernama Helmi sedang memilih baju, jas dan dasi. Dia berpakaian sangat rapi. Setelah selesai berpakaian, pria tersebut mengendarai mobil sportnya meninggalkan apartemen yang sangat megah. Mobil tersebut berhenti ke sebuah Mall ternama.
Mall Bulan, Mall ternama di negara tersebut. Di Mall tersebut tampak pria berkacamata sibuk memberi arahan ke pegawai kebersihan. Pembersihan di lakukan sangat detail hingga ke sela-sela. Setelah pembersihan selesai dilakukan, pria itu memberikan kode dan mengarahkan para pegawai mall agar masuk dan berbaris dengan rapi. Pria berkacamata itu keluar menyambut direktur Mall setelah semua selesai di dalam Mall.
Helmi adalah direktur Mall tersebut. Dia terkenal sangat rapi dan bersih, alias perfect dalam segala hal. Helmi turun dari mobilnya, di sambut sekretarisnya. Pria berkacamata itu yang biasa di panggil Ben.
Ben membawakan tas Helmi, lalu mereka masuk ke dalam Mall. Helmi mulai berjalan di dalam Mall memegang benda kaca pembesar untuk mendeteksi setiap tempat ada debu atau tidak. Saat naik eskalator, Helmi meminta sapu tangan putihnya. Helmi naik eskalator sambil memeriksa debu di pegangan eskalator dengan sapu tangannya. Sekretaris Ben sangat deg-degan saat direktur memeriksa peggangan eskalator. Melihat tidak ada debu, sapu tangan tersebut di berikan kepada sekretaris Ben.
Setiap Helmi melewati etalase pajangan dan merasa susunannya tidak sesuai, dia segera merapikannya. Dan setiap dia memegang sesuatu, dia pasti memberikan tangannya pada sekretaris Ben agar di semprotkan cairan pembersih kuman atau hand sanitizer.
Helmi lanjut melakukan inspeksi. Dan tepat saat dia melewati sebuah toko, ada baju yang terpasang di patung dengan tidak rapi. Dia segera berhenti dan supervisor toko tersebut segera masuk untuk memperbaiki baju di patung.
Pegawai toko segera maju dan meminta maaf. Dia beralasan kalau sepertinya dia salah karena tidak rapi memasang baju tersebut, dia juga berkata tidak akan mengulangi atau sembrono saat memasang barang yang dia pajang.
Helmi mendekati patung tersebut dan mencium bau tersebut. Dia menegur pegawai tersebut, "Jelaskan dengan jujur.!"
Pegawai itu bingung. Helmi berkata baunya, sambil memegang hidungnya. Pegawai itu panik. Dia berkata kalau sepertinya baju itu dia berikan terlalu banyak pengharum dan sepertinya parfum yang dia gunakan juga tidak sengaja mengenainya. Pegawai itu meminta maaf.
Helmi seperti merasakan panas di badannya. Dia dengan sinis berkata kalau pegawai itu di pecat.
Pegawai itu tidak terima. Dia meminta kesempatan pada Helmi dan Helmi berkata dia sudah memberikan kesempatan. Pegawai itu tidak mengerti. Helmi berkata kalau pegawai itu sudah melanggar peraturan perusahaan. Pegawai itu membantah kalau dia tidak melanggar apapun. Helmi memberitahu kalau pegawai itu merokok. Dan pegawai itu bersikeras kalau dia tidak merokok sama sekali.
“Atau kau pasti pergi ke suatu tempat yang penuh asap dengan baju ini. Untuk menutupi bau rokoknya, kau menggunakan parfum. Tak peduli seperti apa situasinya, aku tidak punya alasan untuk membiarkanmu tetap berada di perusahaan kami,” jelas Helmi.
Pegawai itu menunduk dan meminta maaf. Dia akhirnya mengaku kalau dia menggunakan baju itu untuk bertemu dengan teman-temannya karena merasa gengsi. Pegawai itu meminta maaf dan berkata kalau dia akan membeli bajunya.
Helmi dengan tegas menjawab kalau itu sudah terlambat. Dia sudah memberikan kesempatan pada pegawai itu untuk menjelaskan tetapi dia tetap saja berbohong.
"Aku benci kebohongan." Ungkap Helmi lalu meninggalkan toko tersebut.
Helmi pergi meninggalkan toko tersebut, supervisor menegur pegawai tersebut. Setelah Helmi pergi, dia menegaskan kepada pegawainya tadi kalau dari awal mereka bekerja di perusahaan ini, dia sudah memberitahu kalau mereka tidak boleh berbohong pada direktur. Supervisor kembali menegaskan kepada semua pegawai kalau mereka, "Jangan pernah berbohong pada direktur."
Di sebuah penerbangan kelas bisnis, seorang perempuan cantik bernama Lina sedang membaca majalah fashion. Tiba-tiba berhenti sejenak melihat halaman yang menampilkan foto artis naik daun bernama Raditya. Tidak jauh dari tempat duduknya, seorang pria tua, mengangkat kakinya ke atas kursi dan menggaruknya. Masalahnya adalah kaki pria itu bau. Semua penumpang jadi terganggu karenanya.
Wanita yang duduk di kursi depan pria itu, berbalik dan menegur pria itu untuk tidak menggaruk jari tangannya ke jari kaki dan tolong turunkan kakinya. Pria tua itu malah tidak peduli dan terus menggaruk. Wanita itu memberitahu kalau kaki pria itu bau dan mereka merasa terganggu. Wanita itu menegaskan kalau mereka naik pesawat kelas bisnis bukan untuk mencium bau kaki pria itu. Pria itu tidak peduli dan malah menyuruh wanita itu untuk membeli pesawat sendiri saja kalau mau mencium bau enak. Lina memperhatikan dari belakang sambil menutup hidung dan juga terganggu dengan bau kaki pria itu.
Ketika pria itu hendak meminum jusnya, segera bangkit dari kursinya dan ketika berada di samping kursi pria itu, dia berpura-pura oleng dan menyenggol tubuh pria itu hingga jus pria tumpah. Lina segera meminta maaf. Pria itu merasa kesal karena bajunya jadi kotor. Dengan kesal, dia pergi ke toilet untuk membersihkan bajunya.
Ketika pria itu pergi, Lina mengeluarkan pelembab wajah-nya dari tas. Dia memperhatikan sekeliling dan secara diam-diam, mencoret kursi pria itu dengan pelembab wajah-nya dan menutupinya dengan jas pria itu.
Dan ternyata, seorang anak perempuan kecil melihat perbuatannya. Lina segera memberi kode diam dengan meletakkan telunjuk di depan bibirnya. Gadis kecil itu mengangguk.
Pria tua kembali dari toilet dan segera duduk di kursinya tanpa memperhatikan. Gadis cilik langsung menutup mulutnya kaget. Pria itu sendiri lanjut menggaruk kakinya
Begitu turun dari pesawat, semua orang menertawakan pria itu karena celananya berwarna coklat. Pria itu malu lalu menutup bagian belakang celananya.
Di sebuah Hotel pegawai Bulan sedang mempersiapkan konferensi pers, Pembukaan resmi ‘Moon Online’.
Helmi datang bersama sekretaris Ben untuk memeriksa semuanya. Helmi sendiri bertanya kepada sekretarisnya dimana adiknya?
Ben memberitahu Helmi untuk tidak khawatir karena semuanya sudah diatur dalam kendalinya. Dia dengan yakin berjanji kalau Raditya akan hadir di konferensi hari ini. Helmi tertawa sinis mendengarnya. Dia bertanya apakah Ben berani bersumpah?
Ben tidak berani menjawabnya. Dia dengan gugup memberitahu kalau penjaga memberitahunya kalau mereka sudah menemukan hotel dimana Raditya tinggal. Dan dia rasa tidak akan ada masalah. Helmi dengan tegas menegaskan kalau tidak boleh ada masalah. Investor akan membuat kontrak dengan perusahaan Bulan hari ini jadi tidak boleh ada kesalahan sekecil apapun. Bahkan jika perlu, mereka boleh mengikat dan menyeret Raditya kembali. Ben dengan gugup berkata, "Ya. "
Helmi ingin adiknya datang karena nenek mereka ingin mengajak Raditya bekerja ke dalam perusahaan mereka. Selama ini Raditya di kenal dengan aktor yang sering menerima kabar jelek di luar sana. Keluarga Anggodo ingin Raditya berhenti di dunia hiburan dan bergabung di perusahaan keluarganya.
Di sebuah hotel, seorang pria berkulit cokelat dan berpenampilan nyentrik. Keluar kamar dan berjalan menunju lobi sambil memberi salam kepada semua orang.
Tepat di depan hotel, sebuah troli menabraknya dan membuat kain yang membalut kakinya terlepas. Satpam hotel melihatnya dan mengenali kain itu adalah taplak meja milik hotel. Mereka segera menyuruhnya untuk menunggu dan jangan kabur.
Pria itu panik. Dua orang pria memakai jas hitam melihat wajahnya dan mengenali pria itu adalah Raditya. Dan Raditya yang menyadari orang itu mengenalnya, segera berlari kabur.
Mereka saling kejar mengejar di jalanan dan membuat beberapa kekacauan.
Di Konferensi Pers,
Acara sudah mulai di penuhi tamu undangan dan pegawai Bulan grup. Seorang wanita tua menghampiri Helmi dan bertanya dimana Raditya? Helmi menjawab kalau Raditya sudah ditemukan hotelnya. Perempuan tua itu adalah oma dari Helmi dan Raditya.
Raditya sendiri masih terus berlari menghindari dua orang pria tersebut. Dan ketika dia melihat seorang polisi, dia segera memberikan tangannya dan meminta polisi itu untuk menangkapnya. Polisi jelas bingung dengan tingkahnya yang tiba-tiba minta di tangkap. Polisi dengan tegas memberitahu kalau dia tidak akan pernah menangkap seseorang tanpa alasan.
Polisi lalu pergi dan dua orang pria yang mengejarnya semakin mendekat. Raditya tidak hilang akal. Dia mengambil kue tart pasangan yang sedang makan di dekat dia dan melemparkan kue tersebut kepada polisi. Dia segera memberikan tangannya dan meminta di tangkap. Aksinya tersebut direkam oleh orang-orang.
Di tempat lain, konferensi sudah di mulai.
Pembawa acara membuka acara dengan kata sambutan. Dan mengundang Helmi untuk naik ke panggung menjelaskan mengenai ‘Bulan Online’. Setelah itu Helmi mengundang Omanya untuk maju karena Oma pemilik perusahan tersebut.
Oma maju dan menyapa semuanya. Dia mulai berpidato mengenai Bulan Online yang merupakan inovasi dari grup Bulan. Dan dia juga akan memperkenalkan wajah baru grup Bulan untuk semuanya. "Dia adalah Ketua Operasional Bulan Online, Raditya Pangeran Anggodo." Ucap Oma sambil melihat ke kanan kiri mencari jejak cucunya.
Seketaris Ben langsung kaget karena itu berarti Raditya sudah harus naik ke panggung padahal dia sedang tidak ada disini. Semua orang bertepuk tangan menunggu kehadirannya.
Oma bingung karena Raditya belum naik ke panggung juga. Helmi mendekati oma dan memberitahu kalau Raditya mengirimkan sebuah video. Oma menyuruh Helmi memperlihatkan video itu pada mereka semua. Helmi memberitahu kalau dia belum memeriksa isi video tersebut tetapi Oma tidak peduli dan menyuruhnya Helmi untuk memutarnya saja karena mereka tidak punya waktu lagi. Helmi menuruti perkataan oma.
Helmi mengambil alih panggung dan memberitahu kalau Ketua Operasional Bulan Online, Raditya tidak bisa hadir. Hal itu karena Bulan Online merupakan layanan belanja jarak jauh jadi ia juga mengirimkan video selamat dari jarak jauh. Dia mengundang semuanya untuk melihat video tersebut.
Dan video itu memutar Raditya yang berada di sebuah kolam renang bersama para gadis-gadis. Oma dan semua kaget melihat video tersebut. Dan lebih gilanya lagi, Raditya bahkan berkata kalau dia sebagai kepala operasional akan memberikan libur tiga hari kepada para staf.
Helmi sedikit kesal melihat kelakuan adiknya, Raditya di video tersebut. Dia segera mengalihkan situasi dengan menjelaskan kalau setiap orang di perusahaan mereka sangat kreatif dan cocok dengan image Bulan Online. Itulah alasan kenapa Raditya bisa terpilih untuk bekerja di Bulan Online. Dan juga karena semua staf sudah sibuk bekerja menyiapkan Bulan Online selama ini dan karena mereka dekat dengan para staf, dia mengumumkan akan memberikan libur pada staf untuk beristirahat. Semua langsung berdiri dan memberikan tepuk tangan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!