"Lebih baik kalian menyerah..!!" kami akan pastikan kalian hidup jika menyerahkan bayi itu kepada kami baik-baik.
"Apa kalian berpikir aku akan melakukannya ?" seorang pemuda yang terkepung diantara banyak pasukan dari gerombolan vampir mencoba untuk menggertak balik para prajurit vampir.
"Kalian hanya berdua...kami bahkan lebih dari seratus pasukan. Bagaimana kau akan menyelamatkan bayi itu dan istrimu."
Pandangan Demian, pemuda vampir yang terkepung terkepung itu kemudian lesu, ia menunduk ke bawah. Ia memang melihat tidak akan mudah keluar dari situasi ini. Namun bagaimanapun ia tetap harus memastikan istri dan anaknya agar bisa tetap hidup meskipun dirinya harus kehilangan nyawa.
"Apa ini akhir dari hidupku...?" Demian berkata dalam hatinya.
"Aku akan menahan sebisa mungkin pasukan ini. Saat aku bilang lari, maka gunakan segenap kemampuanmu untuk pergi sejauh mungkin. Selamatkan anak kita, kelak ia akan tau kepada siapa harus membalaskan dendam. Firasatku mengatakan ia akan tetap hidup," Demian berkata pada Isabel, istrinya. Isabel seorang werewolf ( manusia serigala ).
Hubungan mereka ditentang oleh kerajaan serigala maupun aliansi vampir. Namun demikian mereka tetap memperjuangkan hubungan tersebut. Mereka menyepi ke hutan GreenWood untuk tinggal hingga mendapatkan seorang putra buah hati hasil dari cinta mereka.
Namun demikian, ternyata mata-mata dari Aliansi Vampir Darah berhasil menemukan mereka. Dan kini mereka telah berhasil mengepung kediaman mereka.
Pasukan vampir sengaja melakukan pergerakan untuk mengepung kediaman Demian dan Isabel pada saat matahari telah terbenam. Hal ini dilakukan karena pada waktu malam, para vampir memiliki kekuatan yang lebih besar.
Tadinya Demian dan Isabel berpikir, mereka telah pergi jauh dari tempat kediaman Isabel maupun Demian. Hampir tidak mungkin menemukan mereka. Disamping hutan Greenwood jarang di datangi manusia, hutan tersebut begitu luas.
Mereka tidak pernah menduga kalo akhirnya berhasil ditemukan oleh Aliansi Vampir Darah, sebuah kerajaan vampir yang begitu terkenal di daerah Benua Barat.
"Menyerahlah...!! Asgar, panglima atau yang terkuat dari pasukan vampir darah berteriak kepada Demian dan Isabel.
"Tidak ada waktu lagi, aku harus menggunakannya...," Demian kemudian melepaskan aura vampir yang begitu menakutkan untuk setiap vampir yang mengepung mereka.
Banyak dari pasukan vampir yang menjadi tidak sadarkan diri terkena aura Demian.
Memang saat seorang vampir immortal mengeluarkan kekuatan penuhnya, ada sebagian dari vampir yang masih di tahap dasar/pemburu tidak bisa menahan aura tersebut.
Memang dalam dunia vampir di kenal ada beberapa tingkatan. Yang paling lemah adalah vampir tingkat dasar/pemburu. Kemudian diatasnya ada vampir prajurit/perak. Perbedaan kekuatan antara vampir pemburu dan vampir perak adalah satu vampir perak setidaknya bisa mengalahkan sepuluh vampir pemburu. Dia atas tingkatan vampir perak adalah vampir petarung. Kekuatan vampir petarung sendiri mampu mengalahkan sepuluh vampir perak. Setelah vampir petarung ada lagi vampir ahli/diamond. Vampir diamond sendiri kekuatannya adalah setara dengan tiga puluh vampir pemburu.
Kekuatan vampir memang demikian, semakin tinggi kekuatannya maka semakin bisa menahan aura musuhnya. Di atas dari vampir diamond ada vampir raja. Ketika seorang vampir mencapai tingkatan vampir raja, maka kekuatannya menjadi berlipat ganda. Dia bahkan bisa menghabisi satu kerajaan manusia dengan seorang diri. Dan tingkatan yang terakhir dari vampir adalah tingkat vampir immortal. Namun tidak banyak yang mencapai tingkatan ini, dikarenakan begitu berat yang harus dilakukan untuk mencapai tingkatan vampir immortal.
Jika seorang vampir telah mencapai tingkatan vampir immortal maka ia menjadi kebal terhadap senjata dan akan sangat sulit sekali untuk dibunuh. Dengan kata lain ia akan memiliki umur yang sangat panjang.
Dalam dunia vampir hanya ada beberapa vampir yang pernah mencapai vampir immortal.
"Sekarang...larilah, lari kataku cepattt....!!" Demian berteriak keras pada Isabel. Tanpa menunggu lebih lama, Isabel segera menerobos kawanan vampir yang mulai tak berdaya karena aura yang dikeluarkan oleh demian.
"Cepat kejar...!!" teriak Asgar, pemimpin dari pasukan vampir darah yang telah mencapai tingkatan vampir raja.
Namun dengan gerakan yang begitu cepat, Demian berhasil menghadang vampir yang mengejar Isabel.
"Kalian mau kemana...hahh??" kemudian dengan gerakan yang begitu cepat Demian mematahkan beberapa kepala vampir.
"Apa...bagaimana bisa," asgar yang melihat kejadian tersebut mendadak terkejut bukan main.
Beberapa kepala yang di patahkan adalah merupakan vampir tingkat raja awal. Asgar begitu terpukul melihat pasukannya di habisi oleh Demian di depan matanya.
Meskipun kuat, namun mematahkan kepala vampir raja secara bersamaan adalah hal yang tidak mudah dilakukan.
"Apa yang sudah di pelajari vampir itu, hingga ia bisa sekuat ini..." asgar hanya bisa membatin melihat kekuatan yang ditunjukan oleh Demian.
"Trimalah ini...." Asgar kemudian mencabut pedang yang disarangkan di punggungnya. Meskipun seorang vampir, asgar adalah vampir yang suka kemana-mana membawa senjata. Saat berada di tingkatan vampir raja, seorang vampir memang bisa menggunakan senjata dalam bertarung.
Dengan energi yang dimiliki, senjata vampir bisa menjadi senjata yang sangat mematikan untuk lawannya.
Pedang ya g dikeluarkan oleh asgar memancarkan energi berwarna kemerah-merahan. Demian yang melihatnya menjadi sangat waspada.
"Pedang fajar merah....!!" Demian langsung mengenali pedang yang saat ini di gunakan oleh asgar.
Pedang Fajar Merah adalah nama pedang yang digunakan oleh panglima vampir asgar. Dahulu sebelum berada di tangan asgar, pedang fajar merah adlah merupakan senjata yang dipakai oleh Demian, senjata itu tak pernah meninggalkan Demian hingga suatu kejadian mengharuskan pedang fajar merah jatuh ke tangan asgar.
Pada masa pertempuran dulu, untuk menyelamatkan Isabel istrinya, Demian terpaksa memberikan pedang tersebut untuk ditukar dengan nyawa istrinya.
Tidak disangka pada pertempuran ini dia bisa melihat pedang pusakanya kembali. Ia tau betul, pedang tersebut merupakan pusaka langit yang ia dapatkan dulu dari manusia.
"Hiaatttt....." asgar mengayunkan pedangnya ke arah tubuh Demian.
Namun tiba-tiba tubuh Demian menghilang dari pandangan asgar.
"Mencoba membunuhku dengan pusaka ku sendiri....jangan mimpi, engkau bahkan tidak tau cara menggunakan pedang itu dengan benar, " Demian mengatakan itu dibelakang Asgar.
Tanpa Asgar sadari, kemudian Demian memberikan sebuah pukulan tapak ke tubuh Asgar.
"Tapak beracun eiga....!!" Demian mengarahkan pukulan tapaknya ke arah punggung Asgar. Karena jarak yang begitu dekat Asgar tak dapat menghindari pukulan yang di lakukan oleh Demian. Ia pun terlempar jauh dari tempat Demian.
"Bagaimana ini..." Isabel melihat kebelakang setelah dirasa dirinya berada cukup jauh dari jangkauan para prajurit vampir darah yang mengejarnya. Nafasnya tersengal-sengal karena saat berlari ia tak memperdulikan jalan kanan kiri yang dilaluinya.
Ia kemudian sampai di tepi sebuah sungai yang luas. Bisa dikatakan sungai tersebut lebih mirip danau. Sungai Tigris adalah salah satu sungai yang terbesar di daratan benua barat. Sungai itu membentang jauh hingga ratusan kilometer. Sungai Tigris sekilas nampak begitu tenang, namun siapa sangka dibawah arus yang tenang itu aliran airnya begitu deras.
Isabel diam sejenak memandang sungai yang begitu besar di hadapannya.
Lalu kemudian Isabel mengalihkan pandangannya pada bayi mungil yang sedang di gendongnya.
"Nak...mungkin takdir kita memang begini, ibu berharap bisa selalu melindungimu, namun keadaan tidak memungkinkan untuk terus membawa mu bersama ibu," air mata Isabel tak terasa mengalir membasahi pipinya.
Sekali lagi Isabel memandangi anaknya seolah ingin menyimpan wajah anaknya dalam penglihatannya.
Kemudian dengan ilmu yang dimiliki, ia membacakan mantera untuk mengumpulkan ranting-ranting kayu di sekitar sungai.
Seketika itu, ranting-ranting tersebut pun terkumpul, dengan kekuatannya isabel membentuk ranting tersebut menjadi sebuah keranjang.
Isabel meletakkan bayi mungil itu kedalam keranjang buatannya. Ia pun melepaskan kalung miliknya. Kalung emas berbandul batu giok hijau yang begitu indah. Lalu ia pun memberikan memberikan mantera dan mulai menulis di batu giok tersebut.
Ia mengukir huruf "H" kemudian "E" lalu kemudian "R" dan terakhir huruf "O". Ejaan yang berbunyi "HERO".
Sekali lagi dengan kekuatan yang dimilikinya, Isabel menyegel keranjang yang berisikan bayi tersebut.
Ajaib..keranjang tersebut tidak tenggelam di air, melainkanmengapung berkat mantera segel yang digunakan Isabel.
"Siapapun yang menemukanmu nanti, semoga ia akan menyayangimu nak, kelak jika ada takdir antara kita, mungkin kita akan dipertemukan kembali."
Saat keranjang tersebut diletakkan di air. Aliran air sungai Tigris segera menghanyutkan bayi Hero. Isabel memandangi keranjang tersebut hingga tidak terlihat lagi dalam pandangan matanya.
"Aku harus kembali,,,aku tidak bisa membiarkan suamiku berjuang sendirian."
Kemudian Isabel menelusuri jalan yang tadi dilaluinya.
Tidak berapa lama Isabel telah sampai di tempat dimana ia meninggalkan Demian sendirian.
Ia melihat Demian yang masih berada di sana beserta sebagian pasukan dari vampir darah yang masih tersisa.
Ia pun segera menghampiri Demian.
"Kau tidak apa-apa....?" ada kekhawatiran jelas yang terlihat dari raut wajah Isabel.
"Sejauh ini aku baik-baik saja, tapi mungkin akan butuh banyak waktu untuk memulihkan lukaku," Demian menjelaskan pada Isabel.
Meskipun tidak terkena pedang fajar merah, namun sedikit pancaran dari pedang tersebut ternyata berpengaruh terhadap tubuh Demian.
Pasukan vampir yang melihat mereka berdua menjadi waspada. Sementara itu Asgar yang terlempar tidak jauh dari sana mulai bangkit untuk berdiri.
"Tahan serangan kalian...." Asgar mengeluarkan perintah yang dapat di dengar oleh semua pasukan vampir darah.
"Mereka tidak lagi bersama bayinya, menghadapi mereka pun akan sangat sulit dalam situasi seperti ini, kita mundur...dan cari bayi itu sampai dapat!!"
Selesai berkata demikian, sekumpulan pasukan vampir perlahan menarik diri dan menjauhi Demian serta Isabel. Beberapa yang lain langsung berubah menjadi kelelawar-kelelawar hitam, kemudian terbang menjauhi lokasi.
Saat mereka membubarkan diri, Demian sadar sesuatu.." dimana kau tinggalkan Hero ?"
Isabel menjawab pertanyaan Demian, "Aku..menghanyutkannya di sungai Tigris, namun ia telah ku berikan mantera pelindung, hingga tidak ada dari bangsa werewolf maupun vampir yang bisa mencelakainya."
"Aku juga meninggalkan kalungku sebagai tanda untuk anak kita. Semoga anak kita tetap dapat bertahan hidup.."
Demian yang mendengar penjelasan itu hanya bisa terdiam, namun sesungguhnya ia benar-benar khawatir nasib yang akan menimpa anak mereka.
Ketika semua pasukan vampir telah pergi. Demian dan Isabel juga bergegas meninggalkan lokasi tersebut.
Namun belum jauh melangkah, demian merasakan ada sesuatu yang bergerak mendekati mereka.
"Ada yang datang....ayoo sembunyi," Demian segera menarik tangan Isabel.
"Jurus kabut ilusi....kabut putih", Demian mengeluarkan jurus yang membuat mereka berdua menjadi tidak terlihat oleh sekitar.
Jurus tersebut menyamarkan keduanya, hingga bau dari tubuh keduanya tidak bisa terdeteksi oleh pasukan vampir maupun werewolf.
Demian adalah seorang vampir immortal sehingga mampu menguasai teknik kabut ilusii. Sebenernya jurus tersebut adalah jurus yang biasa dipakai oleh manusia untuk melarikan diri jika terkepung oleh musuh.
Mereka sebenernya masih berada di sekitar tempat tersebut, jadi tidak benar-benar menghilang. Teknik yang sempurna dari jurus kabut ilusi membuat aura tubuh mereka menjadi hilang sehingga tidak dapat tercium oleh bangsa vampir dan werewolf.
Dari kejauhan semakin jelas terlihat ada sekumpulan pasukan yang datang ke arah mereka.
Setelah benar-benar dekat, mereka tau bahwa yang datang adalah sekumpulan dari werewolf atau pasukan manusia serigala dari Aliansi Serigala Utara.
Pasukan tersebut mencari putri Isabel. Iya..Isabel sebenarnya adalah seorang putri dari Aliansi Serigala Utara. Ia menikah dengan Demian yang merupakan bangsa vampir.
Dengan pernikahannya itu ia akhirnya di usir dari istana Serigala Utara. Pasukan dari Aliansi Serigala Utara sebenernya datang untuk Demian, mereka tidak akan berani mencelakai putri Isabel.
Hubungan antara werewolf dan vampire memang sangat terlarang. Permusuhan abadi antara bangsa vampir dan werewolf telah berlangsung sejak dulu kala.
Jika ada perkawinan antara bangsa vampir dan werewolf, maka sudah dapat dipastikan akan menjadi buronan kedua bangsa tersebut .
Mereka bukan hanya sudah menikah bahkan telah memiliki seorang anak.
Anak yang dihasilkan dari perkawinan bangsa vampir dan manusia serigala akan memiliki darah vampir dan werewolf.
Dikemudian hari apabila telah mencapai usia tujuh belas tahun, maka ia akan memiliki kekuatan yang cukup untuk menghancurkan bangsa serigala maupun vampir.
Selain memiliki kekuatan yang besar, darah anak tersebut juga akan memiliki efek menyembuhkan yang cepat untuk semua luka. Jika seorang vampir meminum darah anak immortal maka kekuatannya akan naik berkali lipat.
Tidak heran bayi Demian dan Isabel menjadi incaran dari bangsa vampir dan werewolf.
Jasad dari bayi immortal juga akan membuat bangsa vampir memiliki keabadian hingga tidak bisa dibunuh oleh bangsanya sendiri.
Begitu tiba di tempat Demian dan Isabel, para pasukan werewolf sama sekali tidak mengetahui keberadaan mereka berdua. Akhirnya pasukan tersebut melewati keduanya begitu saja.
"Ayo cepat kita harus segera pergi dari tempat ini..." Demian menggendong Isabel dan langsung pergi melesat meninggalkan tempat tersebut.
#-##
Aliran sungai Tigris yang terlihat tenang tersebut akhirnya membawa bayi Hero jauh dari lokasi dihanyutkannya oleh ibunya. Dalam waktu semalam bayi Hero telah melewati ratusan kilometer jauhnya.
Pada saat pagi hari yang masih berselimut kabut tebal. Seorang kakek melintas di tepian sungai Tigris.
Langkahnya terhenti ketika pandangannya melihat ada sesuatu yang bergerak di sungai.
"Ahh...benda apa itu? sepertinya ada sesuatu," kakek tersebut kemudian melompat ke atas sungai. Dan kemudian berjalan di atas aliran sungai Tigris. Ia kemudian menangkap keranjang ranting tersebut.
Meskipun usianya sudah terbilang tidak muda, gerakannya masih terlihat begitu lincah.
Kakek yang menemukan bagi Hero tidak lain adalah Kakek guru Ozan, salah satu ketua dari perguruan Teratai Putih.
Ia adalah manusia biasa yang menghindari pertempuran dengan bangsa vampir dan werewolf.
"Bayi ini tidak seperti bayi-bayi lainnya.."kakek guru Ozan dengan sekali lihat bisa merasakan bahwa bayi tersebut berbeda dengan bayi manusia pada umumnya.
Dengan ketinggian ilmunya, kemudian ia menerawang apa yang terjadi dengan bayi Hero sebelumnya.
"Apa...bagi ini adalah keturunan vampir dan werewolf?" ia hampir tidak percaya dengan apa yang dilihat.
"Bayi yang sangat langka...anak ini jika jatuh ke tangan orang jahat pasti akan menjadi senjata yang mengerikan. Bukan tidak mungkin ia akan menjadi bencana diasa depan nanti." Kakek guru Ozan masih berfikir tentang bayi Hero.
Ia telah menjalani banyak kehidupan, sehingga menjadikan wawasannya menjadi luas. Dalam beberapa pertempuran guru Ozan juga pernah menghadapi bangsa vampir dan manusia serigala.
Kemudian ia memandang keranjang bayi Ozan.
"Ada mantera sihir yang melindungi keranjang ini, itulah sebabnya keranjang ini tidak tenggelam di sungai, bayi yang malang".
"Baiklah...aku akan membawanya pulang, mungkin ada yang bisa dilakukan perguruan terhadapnya."
Kakek Ozan pun akhirnya membawa bayi Hero ke perguruan nya yang tidak jauh dari sungai Tigris.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!