Ying Ying mendengarkan dengan wajah pucat, tangannya yang memegang HP juga gemetaran.
Laporan yang dia terima dari David sangat mengejutkan.
Ying Ying tidak pernah menyangka
kelumpuhan Lu Sun akan membawa perubahan kondisi yang begitu besar.
Ying Ying hanya terus mendengarkan tidak bisa berkata-kata tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Setelah David menutup telponnya Ying Ying berjalan kedalam ruangan dengan wajah pucat dan tubuhnya sedikit gemetar.
Tatapan matanya kosong seperti sedang melamun dan memilki beban pikiran yang sangat berat.
Lu Sun dan Nenek Lu tentu melihat perubahan Ying Ying ini, Ying Ying terlalu polos untuk menutupi perasaannya.
Semua beban pikirannya tergambar jelas di wajahnya, Ying Ying tadinya memang tidak ingin Lu Sun dan Nenek Lu tahu hal ini.
Tidak mau menambah beban pikiran mereka, tapi kini situasi berkembang menjadi tidak seperti yang dia bisa bayangkan.
Mau tidak mau Ying Ying harus bercerita dan mereka harus merundingkan nya bersama, karena kini mereka berdua lah keluarga terdekat Ying Ying saat ini.
"Ada apa Ying Ying apa yang terjadi kenapa tiba-tiba kamu terlihat seperti ini setelah menerima telpon tadi..?" tanya Nenek Lu heran bercampur khawatir.
Sambil melihat Lu Sun dan nenek Ying Ying berkata,
"Terjadi masalah besar nek, barusan David memberi ku laporan dia sudah menemui presiden Xi dan presiden Xi mengingat saat lelang kita telah berbaik hati mengembalikan Topi Chin Shi Huang Ti kembali kepada negara."
"Dia bersedia berdiri keluar membantu kita meredam masalah kerusakan fasilitas umum di pelabuhan Tian Jin."
'Biaya perbaikan pelabuhan di bebankan ke kita, kerugian di perkirakan mencapai puluhan triliun USD."
"Selain hal itu presiden Xi juga mengungkit kerusakan jembatan layang penyebrangan laut di Nan Jing."
"Di mana mereka juga memiliki bukti keterlibatan Sun ke ke dalam hal ini."
"Kerugian yang ditimbulkan juga mencapai puluhan triliun USD."
"Tapi semua hal ini belum seberapa, kedua hal ini sudah saya urus bersama David, dengan menggunakan tabungan di rekening ku saya sudah mentransfer dan membayarnya."
"Sehingga kedua hal tersebut sudah bisa di anggap beres."
"Tapi sekarang timbul kerumitan baru di grup Lu, setelah mendapatkan kabar kelumpuhan mu,.saham grup lu anjlok total." ucap Ying Ying sambil melirik Lu Sun.
Kemudian melanjutkan berkata,
"Beberapa anak perusahaan kita sudah memilih memisahkan diri dari grup Lu, ada yang pindah ke grup Xie,.ada yang pindah ke grup Xun, ada yang pindah ke grup Liu."
"Sebagian yang lainnya ada yang menjual sahamnya, ada juga yang memilih berdiri sendiri."
"Selain hal ini, beberapa hotel kita mengalami komplain berat dari para tamu, karena banyak tikus dan kecoa mendadak muncul."
"Bahkan ada beberapa kamar muncul ular berbisa dari lubang Closet, ini membuat ijin lisensi nama hotel kita di cabut."
"Dan oleh pemerintah setempat di larang beroperasi untuk sementara waktu, sampai batas waktu yang belum ditentukan."
"Apartemen yang di kelola oleh grup kita juga ada dua yang ambruk, menimbulkan korban yang tidak sedikit."
"Dan perusahaan properti kita menghadapi tuntutan ganti rugi yang berat."
"Semua bangunan apartemen kita juga menjadi tidak laku, dan menghadapi tuntutan pengembalian uang muka."
"Karena tidak ada yang bersedia membeli apartemen yang di bangun oleh perusahaan properti kita."
"Kerjasama dengan pemerintah dalam proyek pembangunan jembatan, jalan layang, pelabuhan udara, dan Wisma atlet serta beberapa stadion juga mengalami masalah kerusakan bangunan."
"Karena kualitas bahan yang digunakan tidak sesuai dengan kualitas yang ditentukan dalam kontrak."
"Kerja sama dengan kakak Zhang dan prof Billy juga dalam masalah besar."
"Puluhan ribu ayam kakak Zhang mati karena keracunan pakan ternak yang kita suplai ke beliau."
"Obat-obatan yang kita suplai ke Rumah Sakit Zhong Da juga mengalami masalah yang menimbulkan korban jiwa dirumah sakit tersebut."
"Prof Billy stres sampai mengalami serangan stroke ringan."
"Sedangkan kakak Zhang kini sedang di rawat dirumah sakit akibat serangan jantung."
"Karena proyek konstruksi dan bangunan yang kacau, kini kita tidak dapat membayar hutang pengambilan baja dan besi dari kakak Wang."
Lu Sun hanya mengerutkan alisnya tapi tidak berkata apa-apa.
Nenek lu terlihat cemas dan bingung tidak tahu harus berbuat apa.
Akhirnya Lu Sun buka suara setelah melihat Ying Ying sudah menyelesaikan laporan situasi terkini yang sedang mereka hadapi.
Dengan tenang Lu Sun berkata,
"Semua tidak mungkin terjadi secara kebetulan dan serempak, kelihatannya musuh telah bekerja sama serentak ingin menghancurkan kita."
"Tidak apa-apa kita terima saja, nek berapa banyak asset kita di ruang rahasia keluarkan semua, Ying Ying tolong bantu nenek mengurusnya."
"Reputasi nomor satu, semua hutang bayar lunas, semua ganti rugi juga harus di bayar."
"Jangan biarkan rekanan kita menderita kerugian karena kita."
"Kalau perlu kita akan gadaikan semua asset kita, kecuali rumah kediaman kita, kita bisa sewakan seluruh rumah kita ke orang."
"Kecuali kamar rahasia."
"Buka pintu samping dari garasi menuju kamar rahasia langsung, biar kita untuk sementara waktu tinggal di sana saja."
"Kita datang ke dunia tidak bawa apa-apa, pergi pun kita tidak akan membawanya pula."
"Hanya satu yang harus tetap kita miliki yaitu prinsip dan perilaku baik."
"Itu hal dasar dan paling utama yang tidak boleh hilang dari diri kita."
Setelah menutup pesan nya dengan tenang Lu Sun terlihat sedikit terengah-engah.
Nenek Lu tidak tahu mau berkata apa,
"Dia benar-benar kagum dengan sikap tenang cucunya, lebih tepatnya leluhurnya."
Aura dan ketenangan seorang Jendral terlihat jelas dalam pengambilan setiap keputusan.
Ying Ying sambil tersenyum menyenggol tangan Nenek Lu memberi kode,. seakan-akan berkata."Tuh lihat benarkan dia bukan Cin Bao, melainkan Lu Sun sang legenda."
Nenek Lu Hanya tersenyum tipis menanggapi candaan Ying Ying.
Lu Sun yang melihatnya setelah berhasil mengatur napas berkata,
"Kenapa sayang apa ada yang aneh dengan ku..?"
Ying Ying tersenyum dan menggelengkan kepalanya sambil memberikan tanda jempol kearah Lu Sun.
Lu Sun pun tertawa dan berkata,
"Kamu ini bisa aja, kedepannya suami mu yang miskin dan tidak berguna ini masih harus mengandalkan mu."
Sesaat kemudian Lu Sun melanjutkan berkata,
"Rumah sakit tidak bisa merubah kondisi ku, sayang maukah kamu ikut dengan kami pulang ke Nan Jing..?"
Ying Ying mempelototi Lu Sun dan berkata,
"Pertanyaan macam apa? aku ini istri mu, tentu aku akan ikut dengan mu kemanapun kamu pergi."
"Aku akan menemani dan merawat mu baik dalam suka maupun duka, sampai ajal datang menjemput ku."
"Kecuali kamu tidak menginginkan ku lagi."
ucap Ying Ying lemah dan sedih.
"Sayang saat ini bila kamu menyesal belum terlambat, kamu masih bisa ambil sebagian asset untuk jaminan hidup mu bersama anak kita."
"Aku tidak akan menyalahkan mu, atas keputusan apapun yang kamu ambil." ucap Lu Sun serius, dia sangat tidak ingin melihat Ying Ying hidup menderita bersamanya.
Ying Ying duduk di sisi ranjang Lu Sun dengan gemes mencubit hidung nya dan berkata,
"Aku tidak akan menyesal, keputusan ku sudah bulat tidak akan berubah."
"Aku akan selalu berada di sisi mu selamanya, sampai kamu bosan dan tidak menginginkan ku lagi." ucap Ying Ying penuh keyakinan.
"Kamu jangan menyesal, penderitaan di depan masih sangat panjang dan memerlukan perjuangan dari nol."
Ucap Lu Sun tidak berdaya dan merasa kasihan dengan Ying Ying.
Ying Ying mencemberutkan bibirnya, mengerutkan sepasang alisnya yang indah dan berkata dengan tidak senang,
"Nenek lihat dia terus berusaha mengusir ku, dia tidak menginginkan aku dan cicit mu lagi."
Nenek Lu tahu Ying Ying hanya pura-pura marah dan kesal, tapi nenek tetap menegur Lu Sun.
"Cin Bao kamu jangan tidak tahu di untung, selain Ying Ying kamu pikir siapa yang mau dan bisa menjaga dan merawat mu."
"Nenek sudah tua jelas tidak sanggup menjaga mu."
Lu Sun tersenyum dan berkata,
"Baiklah, sayang maaf ya. "
"Aku sama sekali tidak bermaksud mengusir mu, aku hanya tidak ingin melihat mu ikut hidup menderita bersama ku, kamu ngerti kan
maksudku?"
Ying Ying kembali tersenyum manis memegang wajah Lu Sun dengan kedua tangannya dan berkata,
"Asal berada di sisi mu, aku akan selalu merasa bahagia."
Lu Sun menghela nafas panjang, kemudian berkata.
"Baiklah.., Sekarang tolong bantu urus keluar dari rumah sakit, biaya nya sangat mahal dan tidak ada manfaatnya bagi ku."
"Kita segera pulang ke Nan Jing hari ini juga, tolong minta kan resep obat penghilang rasa sakit untuk 3 bulan."
Begitu dokter datang berkunjung Ying Ying langsung mengajukan permintaan seperti yang Lu Sun pesan.
Dokter sebenarnya kurang setuju, tapi dia juga tidak punya hak menahan bila pasien ngotot ingin keluar dari rumah sakit.
Setelah Ying Ying menandatangani surat bahwa segala resiko yang terjadi pada Lu Sun dia yang bertanggung jawab.
Maka Lu Sun pun diantarkan menggunakan ambulans menuju pesawat pribadi nya.
Mereka bertiga pun pulang ke Nan Jing hari itu juga, yang tinggal hanya Viktor yang ditugaskan membantu menjual semua asset di Bei Jing.
Beberapa apartemen mewah dan kendaraan yang di gunakan Ying Ying.
Sedangkan untuk perusahaan grup Lu di Bei Jing menunggu pengacara Edison Chen dan David datang baru bisa di urus.
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam Lu Sun Ying Ying dan nenek akhirnya kembali kerumah kediaman keluarga Lu.
Perjalanan menjadi lebih cepat karena mereka menggunakan pesawat jet pribadi.
Hanya saja ini adalah penerbangan terakhir mereka bersama pesawat tersebut, setelah ini dan selanjutnya pesawat ini pun akan segera di jual.
Hari demi hari berlalu dengan cepat, selama ini Ying Ying David dan Viktor lah yang paling sibuk mulai dari mengurus penjualan asset dan ganti rugi sampai mengurus gaji dan pesangon para karyawan.
Untungnya mereka mendapatkan bantuan tenaga sukarela dari Jasmine Jason dan Chintya pacar Viktor, sehingga pekerjaan mereka menjadi lebih ringan.
Lu Sun sendiri tidak mengalami banyak perubahan hanya bisa sedikit menggerakkan jarinya dengan lemah dan sedikit mengangguk dan menggelengkan kepalanya.
Tapi sedikit perubahan ini pun sudah membuat Ying Ying sangat senang dan bahagia.
Selama 3 bulan ini, relasi yang datang menjenguk Lu Sun hanya kakak Chang, dan Bos Wang.
Kakak Chang berjanji setelah semua masalah di grup Lu beres, Ying Ying, David Viktor Jason dan Jasmine boleh bekerja di tempatnya.
Kecuali Chintya dia telah di terima bekerja sebagai salah satu reporter dan pembawa acara di salah satu stasiun televisi terkemuka di Nan Jing.
Sedangkan relasi bisnis dan teman bisnis Lu Sun yang lainnya memilih menghindar dan menjauh, termasuk Prof Billy Teng yang setelah sembuh dari stroke ringan nya.
Memutuskan mengundurkan diri dari rumah sakit Zhong Da dan bermigrasi ke Canada bersama putrinya Xue Xue.
Sehari sebelum berangkat ke Canada, Xue Xue datang kerumah Lu Sun yang kini pindah tinggal di samping garasi, disebuah ruangan yang tidak terlalu luas.
Di sekat-sekat menjadi dua kamar satu ruang tamu, sedangkan untuk kamar mandi dan dapur mereka menumpang pakai dengan dapur dan kamar mandi pembantu yang menyewa gedung kediaman keluarga Lu sekarang.
Xue Xue sangat sedih melihat keadaan Lu Sun yang hanya terbaring lemah di sebuah kasur sederhana, tapi rapi dan bersih.
Keadaan rumah pun sangat bersih, alias tidak punya apa-apa, didalam kamar Hanya terdapat sebuah lemari jelek meja rias bekas berikut kursi sederhana.
Dan sebuah kipas angin besi jelek yang menyala dengan suara sedikit berisik dan berderit-derit seakan-akan tidak lama lagi akan copot.
di samping tempat tidur Lu Sun terdapat sebuah kursi roda yang terlipat dengan rapi.
Xue Xue setelah melihat keadaan sekitar dia bertanya,
"Sun ke ke bagaimana keadaan mu sekarang,?"
Lu Sun tersenyum dan berusaha terlihat baik-baik saja, dia berkata.
"Aku baik-baik saja kamu jangan khawatir."
Xue Xue duduk di samping Lu Sun sambil memegang tangan Lu Sun dan bercucuran air mata dia berkata,
"Apakah dia menjagamu dengan baik? adakah sikapnya yang berubah setelah kamu seperti ini ?"
Lu Sun tersenyum lembut dan menjawab,
"Kamu jangan khawatir, dia menjaga ku dengan sangat baik dan sikap nya tidak pernah berubah sedikitpun."
Xue Xue mengangguk sedikit lega kemudian kembali bertanya,
"Kemana dia sekarang ?"
"Bekerja, dia sangat sibuk harus mengurus semua penjualan asset dan ganti rugi kesemua costumer yang mengalami kerugian karena bekerja sama dengan grup Lu."
"Selain itu dia juga harus mengurus pembayaran gaji dan uang pesangon karyawan grup Lu." ucap Lu Sun menjelaskan kepada Xue Xue.
"Tapi selama dia pergi bekerja siapa yang menjaga mu dengan kondisi mu seperti saat ini.' tanya Xue Xue menatap Lu Sun dengan kasihan.
Lu Sun tersenyum sabar dan berkata,
"perawat nenek dulu yang membantu mengurus ku sampai tengah hari."
"Sisanya sore hari Ying Ying pulang kerja dia akan mengurus ku sampai beres, baru dia masak untuk makan malam kami bertiga."
Xue Xue tertunduk dan berkata,
"Sungguh telah sangat menyusahkan dia, maafkan aku Sun ke ke aku...."
Xue Xue tidak sempat melanjutkan kata-katanya sudah tidak tahan dan menangis di atas dada Lu Sun.
.
"Sudah jangan menangis lagi, aku tahu kamu dan ayah mu juga sedang dalam kesulitan."
"Aku tidak pernah sekalipun terlintas pikiran menyalahkan mu, udah ya jangan menangis lagi nanti jadi jelek." ucap Lu Sun sedikit bercanda untuk mengurangi rasa menyesal Xue Xue.
"Sayang aku sungguh istri tak berguna, jauh-jauh aku ikut kamu kesini, sampai di sini kamu jadi seperti ini aku malah tidak menjaga dan berada di sisi mu Sam sekali ." ucap Xue Xue sedih dan menyesali dirinya sendiri.
Lu Sun hanya bisa tersenyum lembut menatap Xue Xue karena tangannya belum bisa di gerakkan untuk membelai kepala Xue Xue.
Lu Sun sambil tersenyum berkata,
"Sudahlah, kalau di bicarakan justru aku yang merasa bersalah, tidak menjadi suami yang setia untukmu sekarang jadi seperti ini adalah karma ku."
"Aku menerima semuanya tidak menyalahkan siapapun, dalam hal ini yang membuat ku menyesal cuma satu, menarik kalian berdua ikut menderita bersama ku."
"Selain kamu aku bahkan menyeret prof Billy ayah mu sampai mengalami serangan stroke dan harus mengundurkan diri dari jabatannya."
Xue Xue menggelengkan kepalanya dan berkata ,
"tidak ini bukan salah mu, ini semua adalah takdir."
"Takdir yang mempermainkan hidup kita." ucap Ying Ying sambil menghapus airmatanya.
Setelah agak tenang Xue Xue baru berkata,
"Sayang besok aku harus menemani ayah ke Canada, kondisi ayah sangat tidak stabil."
"Aku ingin menemani dan menghiburnya, menurut team dokter ayah bisa terkena serangan stroke kedua bila tidak dirawat dengan baik, terutama beban pikirannya."
Lu Sun tersenyum dan berkata,
"Pergilah dengan tenang, di sini aku baik-baik saja setelah pulih aku pasti akan pergi mencari mu."
"Sayang kamu merasa tidak Ying Ying sangat mirip dengan Siau Ching, kamu bersama nya hati ku merasa jauh lebih tenang." ucap Xue Xue sambil menatap Lu Sun dengan serius.
Lu Sun tersenyum dan berkata,
"Mungkin sifat mereka mirip, tapi tidak mungkin orang yang sama."
"Siau Ching setengah manusia setengah siluman jadi dia tidak bisa mati seperti kita."
"Yang ikut ke dunia ini cuma kamu Sun Ting dan Giok Lan." ucap Lu Sun kelepasan bicara.
Xue Xue langsung mempelototi Lu Sun dan bertanya dengan curiga,
"bagaimana kamu tahu mereka ada di sini? dua sundal itu Kenapa ikut kemari?"
Jangan-jangan Ying Ying salah satu dari mereka?
Makanya kamu begitu lengket dengan nya?
ucap Xue Xue mulai terbakar api cemburu.
Lu Sun cepat-cepat menjelaskan dan berkata,
"aku tahu karena di lorong reinkarnasi aku tidak pingsan berkat roh abadi ku, mengenai Giok Lan aku kurang tahu.'
"Tapi Sun Ting kini dia ada di keluarga Sun,
dia polisi wanita teman mu itu, yang sering ribut dengan ku."
"Kamu jangan berpikir terlalu jauh mereka tidak ada hubungannya dengan Ying Ying."
ucap Lu Sun menjelaskan.
Xue Xue mengangguk kemudian tiba-tiba melihat kearah Lu Sun dan berkata,
"Awas kalau berani berbohong bila Ying Ying adalah salah satu dari dua sundal itu, aku tidak akan mengampuni mu."
ucap Xue Xue dengan nada dingin sambil tersenyum sadis melirik tongkat Lu Sun yang sama seperti dirinya terkulai lemah tak berdaya.
Lu Sun merasa punggungnya basah oleh keringat dingin melihat tatapan sadis Xue Yen yang galak kalau sudah terbakar.
"Ok aku pergi dulu, bila no HP mu ganti harus kabarin aku ya." ucap Xue Xue membuyarkan lamunan Lu Sun yang sedang berkeringat dingin.
Lu Sun cepat-cepat mengangguk patuh seperti burung beo.
Setelah mengecup bibir Lu Sun dengan penuh kasih sayang Xue Xue pun pergi ninggalin Lu Sun.
Setelah tidak ada siapa-siapa, Lu Sun memejamkan matanya menggunakan Ih Kin Cin Keng yang teraliri Chi yang tersisa ditubuhnya sedikit demi sedikit menyembuhkan syaraf dan nadi nya yang rusak.
Selama ini berkat dua kekuatan inilah dia bisa mengangguk dan menggerakkan jarinya.
Setelah berkultivasi sampai Ying Ying pulang kerja dan menegurnya sambil melepaskan baju berganti pakaian di depan nya.
Lu Sun sangat kesal dan malu yang sembuh setelah berkultivasi malah tongkatnya yang kini berdiri tegak dengan gagah dan sempurna.
Ketika melihat Ying Ying tidak berbusana sedang mencari pakaian ganti di lemari.
Saat Ying Ying melihat hal itu yang terpantul dari bayangan di cermin, Ying Ying tertawa terpingkal-pingkal melihat kekonyolan kesembuhan suaminya.
Lu Sun tersenyum canggung dengan wajah merah tidak tahu mau berkata apa.
Tapi Ying Ying sebaliknya terlihat sangat senang dan bahagia, dia pun berkata,
"Sudah syukurin dan nikmati saja setidaknya akan bagian dari tubuh mu yang sudah mulai sembuh dengan sempurna."
Ying Ying sambil tertawa setelah berganti pakaian dia membuka celana Lu Sun.
Melepaskan Pampers dewasa yang di kenakan Lu Sun lalu membersihkan kotoran yang nempel di daerah bawah perut Lu Sun sampai bersih dengan handuk lembut dan air hangat.
Setelah bersih Ying Ying baru memakaikan Pampers baru dan celana ganti yang baru.
Lu Sun tidak bisa pergi kekamar mandi jadi semua keperluan alamnya dia buang di Pampers.
Menunggu sampai Ying Ying pulang baru membantu nya membersihkan nya.
Semua itu Ying Ying lakukan dengan telaten dan penuh kesabaran tanpa mengeluh sedikitpun.
Setelah mengganti celana Lu Sun Ying Ying pun berkata,
"Sayang hari ini semua urusan grup Lu sudah beres, besok.aku mulai bisa kerja di perusahaan kakak Chang."
Lu Sun tersenyum dan berkata,
"Baguslah kamu pasti sangat lelah ya,? berbaring lah dulu sejenak di sini."
Ying Ying mengangguk kemudian ikut berbaring di sebelah Lu Sun.
"Sayang bagaimana kondisi kandungan mu, kamu sudah pergi cek belum?"tanya Lu Sun khawatir.
Ying Ying mengangguk sambil menyandarkan kepalanya di lengan Lu Sun.
"Sudah, kata dokter semua baik-baik saja dan berjalan normal."
"Makanya aku hari ini pulang agak telat, maaf ya sayang." ucap Ying Ying menjelaskan dengan lembut.
Lu Sun sambil tersenyum pahit berkata,
"Aku yang harusnya minta maaf tidak bisa mengantar mu pergi cek kandungan."
"Membiarkan mu menjalani semua ini sendirian, mana harus kerja mencukupi kebutuhan keluarga dan merawat ku lagi saat pulang kerja."
Ying Ying tersenyum lembut sambil membelai wajah Lu Sun dan berkata,
"Aku tidak menyesal dan aku juga tidak merasa sedih menderita maupun kecewa."
"Kenapa malah kamu yang harus merasakannya, sudah lupakan saja aku baik-baik saja kok." ucap Ying Ying sambil kembali tersenyum lembut dan memberikan ciuman mesra ke Lu Sun.
Ying Ying yang merasa tongkat Lu Sun kembali mengamuk, dia pun berkata sambil tertawa-tawa.
"Kelihatannya malam ini aku bakal dapat mainan baru nih...?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!