NovelToon NovelToon

Suamiku Seorang Pangeran

Bab 1 Prolog

Dimas Prayuda Mahendra

Pangeran Dimas prayuda mahendra merupakan salah satu pewaris kerajaan dinegara Luwis, umurnya 29 tahun. Dia merupakan anak pertama raja luwis.

Wajahnya yang tampan, tubuhnya tinggi dan kekar sehingga dia dijuluki sebagai pangeran sempurna dimata para wanita namun sayang sifatnya sombong, arogan dan sering gonta ganti wanita sehingga banyak pihak yang tidak suka pada sifatnya tapi dia masih tetap dihormati dan sangat dipuji dikalangan para petinggi kerajaan karena diantara para saudaranya, hanya dia yang mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di kerajaan.

Hal itulah yang membuatnya disayang oleh raja dan dihormati para menteri.

Sejak umur 15 tahun, dimas sudah terjun didunia politik. Dia sangat berpengaruh diantara para pejabat yang membuatnya sangat berkuasa.

Ibunya sudah meninggal dan ayahnya raja luwis menikah lagi dengan seorang wanita bernama Karina, meskipun karina menikah dengan raja luwis tapi karina tidak bisa menjadi seorang ratu karena peraturan kerajaan luwis hanya bisa memiliki satu ratu meskipun ratu sudah meninggal tetap tidak bisa menggantikan ibu dimas, karena itulah karina sangat membenci dimas dan berusaha menyingkirkan dimas.

Ibunya bernama ratu gayatri, seorang wanita dermawan, dia membangun beberapa panti Asuhan.

Ibunya dimas juga membangun sebuah kampus untuk para anak - anak miskin yang bernama Universitas prayuda yang diambil dari nama dimas.

Setelah kematiannya, dimas mengambil alih kampus ibunya untuk meneruskan impiannya membantu rakyat yang membutuhkan.

Sejak dimas mengambil alih kampus yang dibangun ibunya, kampus itu menjadi kampus terbesar dinegara luwis, bukan hanya rakyat miskin atau rakyat biasa yang bisa masuk tapi dari semua kalangan sehingga menjadikannya terkenal sebagai kampus termewah.

***

Milan Angga Mahendra

Milan adalah seorang pangeran kedua negara luwis, dia memiliki adik kembar bernama putri Meisya, meisya adalah sosok gadis yang baik hati dan rendah hati, dia tidak pernah merendahkan orang, dia sangat dekat dengan kakak dan ibunya itu, ibunya bernama Kirana Anggira seorang wanita yang haus akan kekuasaan, milan tidak begitu dekat dengan ibunya karena sifatnya yang suka menekannya.

Milan adalah sosok pria yang cool dan tampan, dikagumi banyak gadis – gadis dikampusnya, sifatnya yang genit dan suka menggoda membuatnya dikenal sebagai playboy sejati, mungkin semua gadis sudah pernah dia pacari.......

Karena ketidak sukaannya pada ibunya itu membuatnya harus tinggal diluar negeri, dia tidak ingin dipaksa oleh ibunya untuk menjadi seorang penerus karena keinginnya adalah menjadi bebas tanpa harus memikirkan urusan yang bisa membuatnya pusing. Baginya adalah hidup bebas tanpa beban.

Meskipun dia bisa menghindari ibunya tetapi tidak ayahnya raja luwis yang menginginkan anak - anaknya semua bekerja di politik maka dengan terpaksa dia harus mematuhi ayahnya yang menginginkan dia mengambil jurusan politik dan melupakan impiannya menjadi seorang pelukis terkenal. Dia hanya menjadikan impiannya itu sebagai hobi. Suatu hari sifat playboy berubah saat bertemu dengan gadis bernama sabrina, sifatnya yang tomboy mencuri perhatiannya karena menurutnya sabrina adalah wanita pertama yang berani menonjok wajahnya.

***

Elina....

Elina adalah seorang gadis berparas cantik dan lemah lembut berumur 20 tahun. Rambutnya panjang berwarna coklat bergelombang, kulitnya putih dan tubuhnya langsing. Dia tinggal disebuah pulau bernama pulau pelangi. Saat umur 5 tahun elina ditemukan oleh penyelam bernama arya karena arya tidak tau cara merawat elina yang masih kecil, dia lalu menyerahkan kepada nenek sira untuk dirawat. Elina sangat dekat dengan arya yang dia panggil paman arya. Sejak elina ditemukan, dia dilatih oleh paman arya menjadi seorang penyelam dipulau pelangi. Elina sangat dikenal oleh para penduduk pulau pelangi karena sifatnya baik yang suka membantu orang. Orang - orang dipulau itu juga sering memuji sifatnya yang lemah lembut dan ramah pada setiap orang.

Cerita singkatnya

Suatu hari saat elina menyelam dipantai pelangi bersama paman arya, dia menemukan seorang pria terdampar dengan banyak luka disekucur tubuhnya, pria itu bernama dimas. Lalu elina dan pamannya membawa dimas ke rumah elina untuk dirawat. Selama satu bulan, elina merawat dimas sampai sembuh. Dimas jatuh cinta kepada elina karena sifatnya yang baik dan lemah lembut. Elina juga jatuh cinta pada dimas. Dimas sangat mencintai elina sehingga membuatnya pura - pura ingatan agar supaya bisa tinggal bersama elina, dia mengatakan kepada elina bahwa dia tidak mengingat asal usulnya dan hanya mengingat namanya saja. Karena para penduduk pulau pelangi mempertanyakan keberadaannya, nenek sira dan paman arya pun menikahkan mereka berdua. Mereka pun sangat bahagia dengan pernikahan mereka, setelah 6 bulan pernikahan terjadi sebuah tragedi yang membuat elina menghilang dan terpisah dari dimas. Dimas pun tidak menemukan jejak keberadaan elina selama dua tahun.

***

Setelah dua tahun elina muncul dengan identitas baru bernama Sabrina Hadinata dan bersekolah di universitas prayuda yang merupakan kampus milik suaminya, hari - hari sekolahnya yang menurutnya indah berubah menjadi kacau karena dimas.

Bab 2 Kecelakaan Pesawat Dimas

Pangeran Dimas berada disebuah villa mewah di Kota A bersama Sekertaris Halim dan pengawal pribadinya Alex. Terlihat beberapa pengawal berjaga disekitar villa. Didalam kamarnya, Dimas sedang siap - siap berpakaian. Sekertaris Halim masuk dan memberikan sebuah map.

"Yang mulia ... saya sudah mendapatkan surat tanahnya, silahkan diperiksa," kata Halim.

"Oke ... sisanya kamu urus bersama Alex," jawab Dimas.

"Yang mulia ... apa sebaiknya Alex menemani Anda kembali ke Luwis. Masalah informasi tentang Geng Naga biar saya dan yang lainnya yang urus?" kata Halim.

"Tidak usah ... Alex harus berada disini bersamamu, masalah ini lebih penting daripada masalah di Luwis. Aku akan kembali dalam dua hari," jawab Dimas.

"Baik, yang mulia. Kalau begitu saya akan mengantar Anda sampai ke Bandara!" pinta Halim.

Dimas lalu pergi bersama beberapa pengawalnya dan sekertarisnya. Setelah 60 menit perjalanan, mereka sampai disebuah bandara pribadi milik Dimas. Dimas naik ke pesawat pribadinya bersama para pengawalnya dan langsung istirahat disebuah kamar.

Setelah beberapa menit perjalanan terdengar kegaduhan di Kabin Belakang. Pangeran Dimas yang mendengar itu langsung bangun dan sudah melihat beberapa pengawalnya berkelahi dengan beberapa orang. Pangeran Dimas pun ikut berkelahi hingga membuatnya terluka parah.

Terdengar suara bip ... bip menandakan pesawat sebentar lagi akan meledak. Dimas yang mendengar itu langsung menginstrusikan kepada pilot untuk mencari laut. Tiba - tiba ia melihat ekor pesawat yang sudah terbakar dan akan meledak. Pangeran Dimas langsung terjun ke air menyelamatkan diri.

Setelah Pangeran Dimas terjun, pesawat pun tidak terkendali dan mengarah ke sebuah hutan lalu menabrak sebuah gunung dan meledak.

Sekertaris Halim yang mendengar kabar tentang kecelakaan pesawat Pangeran Dimas, langsung ke lokasi pencarian. Ia menemukan serpihan pesawat disebuah hutan. Mereka melakukan pencarian selama berhari - hari.

Setelah tiga hari pencarian, Sekertaris Halim menemukan beberapa mayat yang sudah terbakar dan tidak bisa dikenali tetapi ia tidak menemukan mayat Pangeran Dimas.

Beberapa media juga sudah memberitakan tentang kecelakaan Pangeran Dimas. Mereka bahkan memberitakan bahwa Dimas tidak bisa ditemukan dan kemungkinan meninggal dunia karena sudah tiga hari pencarian tapi tidak menemukannya. Karina, ibu tiri Dimas masih belum percaya dengan yang diberitakan karena sebelum mayat Dimas ditemukan, ia masih belum bisa tenang.

Karina duduk dikamarnya menonton berita tentang Dimas sambil minum anggur yang ada ditangannya. Tiba - tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

"Masuk!" kata Karina.

Seorang wanita berbaju hitam dengan rambut pendek langsung masuk ingin memberikan informasi tentang Pangeran Dimas, wanita itu adalah asisten pribadi Karina.

"Selamat siang nyonya." Memberikan salam sambil membungkuk.

"Informasi apa yang kamu dapat?" tanya Karina sambil berjalan kearah asistennya yang masih memegang gelas anggur.

"Mereka masih belum menemukan tubuh Pangeran Dimas tetapi beberapa pihak yang mendukung Anda sudah menganggap kematian Dimas, Nyonya," jawab asistennya.

"Bagaimana mereka bisa sebodoh itu?" tanya Karina dengan wajah kesal.

"Itu karena mereka ingin Pangeran Milan secepatnya menggantikan Pangeran Dimas sebagai pewaris raja, Nyonya," jawab asistennya.

"Sebelum tubuh Dimas ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, aku belum bisa menganggap kematiannya!" kata Karina dengan tegas.

"Jadi ... apa yang harus kita lakukan nyonya?" tanya asistennya.

"Kamu terus awasi gerak gerik Sekretaris Halim dan para pengikutnya itu. Cari informasi tentang perkembangan pencarian Dimas dari mereka!" perintah Karina.

"Baik nyonya," jawab asistennya.

Asistennya yang bernama Lira itu langsung pergi meninggalkan Karina yang masih berdiri dikamarnya.

.

.

.

Bersambung

Bab 3 Awal Pertemuan

Pagi itu ... Elina sudah siap - siap berangkat ke pantai bersama pamannya untuk menyelam. Setelah sampai dipantai, Paman Arya sudah menghidupkan kapalnya. Elina naik dikapal dan langsung duduk dibelakang mempersiapkan alat - alat penyelamnya. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria terbaring dengan banyak luka disekucur tubuhnya, ia lalu berteriak. Paman Arya yang mendengar teriakan Elina langsung berlari kearahnya.

"Ada apa El? Kenapa kamu berteriak?" tanya Paman Arya.

"Paman ... lihat. Ada mayat!" Dengan wajah kaget sambil menunjuk pria itu.

Paman Arya yang melihat pria itu langsung memeriksa nafasnya.

"Tenanglah ... dia masih hidup," jawab Paman Arya.

"Tapi ... kenapa dia tidak bergerak sama sekali paman?" tanya Elina.

"Itu karena dia pingsan, sepertinya lukanya sangat parah. Mungkin dia dilukai seseorang," jawab Paman Arya.

"Kalau begitu ... sekarang kita bawa dia kerumah sakit paman," kata Elina.

"Tidak bisa El. Kalau ke Rumah Sakit kita harus keluar pulau dulu dan itu butuh beberapa jam. Takutnya tidak sempat, dia butuh pertolongan sekarang," jawab Paman Arya.

"Kalau begitu ... kita bawa saja dulu ke Puskesmas," kata Elina.

"Baiklah," jawab Paman Arya.

Paman Arya kemudian menggendong Dimas dipunggungnya dan membawanya ke Puskesmas satu - satunya yang ada dipulau itu. Setelah sampai di Puskesmas, Dimas langsung diperiksa oleh Dokter Rian.

"Dia siapa paman?" tanya Dokter Rian sambil memeriksa Dimas.

Elina dan pamannya saat itu berdiri disamping Dokter Rian.

"Paman tidak tahu, tadi Elina dan paman menemukannya dikapal," jawab Paman Arya.

Dokter Rian melihat Elina yang masih syok dan pucat.

"Kamu tidak apa - apa El?" tanya Dokter Rian sambil memegang kepala Elina.

"Aku tidak apa - apa kak. Kakak periksa saja dia" jawab Elina.

"Tapi ... wajahmu terlihat pucat, sebaiknya kamu pulang dulu. Biar aku dan pamanmu disini," kata Dokter Rian.

"Tidak kak ... aku dan paman yang membawa dia kesini, jadi aku juga yang harus bertanggung jawab" jawab Elina.

"Baiklah ... kalau begitu kamu istirahat dulu diruanganku, disana ada tempat tidur," kata Dokter Rian.

"Tidak usah kak, aku tunggu disini bersama paman" jawab Elina.

"El ... kamu turutilah kata - kata Dokter Rian. Wajahmu itu terlihat pucat, kamu perlu istirahat," kata Paman Arya.

"Baik..paman. Kalau ada apa - apa, paman panggil aku ya?" tanya Elina.

"Oke ... tenang saja, aku disini" jawab Paman Arya.

Elina pun pergi ke ruangan Dokter Rian dan istirahat tetapi dia terus gelisah memikirkan laki - laki yang ia tolong. Ia terus mondar mandir sambil mengigit kuku - kuku jarinya, itulah kebiasaan Elina ketika gelisah dan ketakutan. Dalam pikirannya banyak sekali pertanyaan tentang laki - laki yang ia tolong itu.

"Apa laki - laki itu akan baik - baik saja, bagaimana kalau sampai dia meninggal. Aku sangat takut kalau memikirkan tentang nasibnya....dan kenapa dia sampai terluka seperti itu ya, apa dia seorang mafia. Kalau dia mafia berarti aku dan paman pasti akan terancam, orang yang ingin membunuhnya pasti mengejarku dan paman. Aaahh sudahlah, yang penting menolong dia dulu yang lainnya tunggu sampai dia bangun baru aku tanyakan?" Dalam hati Elina.

Sementara di UGD, Dokter Rian sudah selesai memeriksa Dimas dan ingin memindahkannya ke kamar pasien.

"Bagaimana keadaan pria itu?" tanya Paman Arya dengan serius.

"Paman tenang saja. Lukanya tidak terlalu dalam. Setelah beberapa hari, dia akan pulih" Jawab Dokter Rian.

"Terima kasih dok" Kata Paman Arya.

"Itu sudah tugasku paman. Sebaiknya kita bawa dia ke kamar pasien dulu" Jawab Dokter Rian.

"Ok" balas Paman Arya.

Dimas pun dipindahkan ke kamar pasien.

.

.

.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!