NovelToon NovelToon

Love & Hurt

Part 1. Prolog

"Kau sudah boleh pulang, tidak ada lagi yang ku perlukan." Perintah wanita itu pada asistennya. Asistennya membungkuk dan segera meninggalkan ruangan atasannya.

Di saat tidak ada jawaban, wanita itu kembali menyandarkan dirinya untuk sebentar bersantai. Namun, tak lama, malah terdengar suara pria yang tak asing untuknya, membuat dia langsung mengangkat kepalanya.

"Hallo sayang, long time no see you." Sapa seorang pria itu memberi salam.

Dia langsung bangkit dari tempat duduknya dan memundurkan tubuhnya sampai tertahan lemari yang ada di belakangnya, dengan ekspresi yang tegang dan marah. Dadanya sesak. Pikirannya berkelana jauh ketika kejadian itu terjadi. Dia tidak mau membayangkannya. Jangankan mengingat, mendengarnya saja dia terlalu lemah.

"kau...mau apa kau ke sini??? Kita sudah tidak ada urusan lagi tuan!!!" Decak wanita itu terbata. Wajahnya benar benar menegang.

Lelaki itu menyeringai dan maju perlahan setelah mengunci pintu di belakangnya.

"tidak, kau salah sayang. Urusan kita tidak pernah habis smpai kapanpun. Jangan pernah kau lupa..kau milikku." Kata si Pria terus tersenyum dan mendekati wanita itu.

Jantung wanita itu berdebar kuat. Pria itu memang agak sedikit lebih tampan dan menawan dari sebelumnya meskioun dulu saja dia begitu mempesona. Namun, dia tidak mau lagi berurusan lagi dengan pria ini. Rasa sakitnya melebihi apapun. Tanpa berpikir panjang karna dia benar benar enggan dengan pria ini, wanita itu langsung meraih pisau kertas di atas mejanya dan mengarahkan ke lehernya sendiri.

"jangan mendekat lagi!! Keluar dari sini atau kau melihatku menjadi seonggok tubuh tak bernyawa....KELUAR!!!" Ancam wanita itu tanpa takut sedikitpun. Perasaannya berkecamuk masih dengan amarah yang membuncah di dadanya.

Lelaki itu langsung terdiam, dan dengan suara rendahnya menahan emosi dan kecewa. Dia masih berusaha. Dia merindukan wanita ini, namun rasanya dia menyaksikan kebencian yang melekat di hati wanita itu.

"kau tak akan berani melakukannya sayang..." Ujar si pria meremehkan si wanita. Dia terus mendekati.

Wanita itu menarik napasnya dan Dengan nafas yg juga tersengal-sengal karna marah, wanita itu mendekatkan dan menekan sedikit pisau yang di genggamnya sampai dia tak menyadari bahwa lehernya telah sedikit tersayat.

"Ja, ja, jangan kau meragukanku. Coba saja!" Katanya Dengan suara terbata bata.

Lelaki itu tak ingin mengambil resiko besar karna posisinya saat ini benar-benar tidak menguntungkan untuknya. Dia menarik napas panjang dan akhirnya menyerah. Sambil menggeram dia berbalik dan menyempatkan bicara.

"saat ini kau ku biarkan, tp lain kali tak akan ada lg kesempatanmu utk pergi sebelum ku jelaskan semua yang sudah terjadi." katanya dan dengan enggan dia pergi meninggalkan wanita yang bertahun-tahun sudah membawa hatinya pergi dan menyisakan penyesalan besar dlm hidupnya. Dia ingin sekali memeluk wanitanya itu, tapi sepertinya ini akan menjadi sulit jika dia terlalu memaksakan kehendaknya.

Sepeninggal tamu tak diundang tersebut, tubuh wanita itu langsung tersungkur dengan linangan air mata yang sejak tadi sudah di tahannya sekuat tenaga. Hatinya bergetir dan seluruh tubuhnya bergetar hebat. Luka yang sempat tertutup rapi sepertinya akan terbuka kembali perlahan.

"kenapa...kenapa kau harus datang lagi saat aku sudah hampir berhasil mengikis semua tentangmu?!" Katanya dengan isakan yang memilukan.

Yah itulah takdir. Tidak ada yang bisa menyalahkan takdir. Takdir yang harus dijalani oleh dua orang yang saling mencintai tp tidak cukup kuat untuk jadi penopang satu sama lain.

...

...

...

...

yuuhhuu vii kembali lagi dengan novel baru lagi hahaha!! sebenernya ini bukan novel vii sepenuhnya. ini merupakan novel kolaborasi yang mana otak dari novel ini tidak mau diberitahukan. dia mau menjadi misteri haha .. jadi its oke sebut saja kami VIIRIIYOO yaa nah si mind nya novel ini adalah di RII tapi vii juga berperan menambah kata kata agar lebih pas hehe ..

.

oke kita ke next part 2 yes?

siapa wanita dan pria itu?

.

jangan lupa like dan komennya

kasih rate dan vote juga

selamat membaca n i love youu 💕💕

Part 2. Awal dari Semua

Beberapa tahun silam, ketika alasan pertemuan mereka terjadi ..

...

"Selamat pagi Alice !!!!" seperti biasa, sapaan yang memecah lamunan seorang Alice yang baru saja memasuki lobby kantornya. Chelsea, sahabatnya yang menyapa.

Alice, seorang gadis mungil berparas cantik walaupun tanpa polesan luar biasa dan memiliki otak cerdas, namun tetap biasa-biasa saja. Karena, dia tidak suka tampil terlalu menonjol dari orang lain. Singkatnya dia seorang gadis yang sederhana dengan latar keluarga yang bisa dikatakan rumit.

"Pagi juga Chelsea, aku seperti melihat ada yang mau dilamar deh hari ini." kata-kata yang diucapkan asal tapi cukup membuat temannya menutup mulutnya tak percaya dan memekik perlahan.

"Whattt??? Apa?? Bagaimana kau bisa tau?? Pdhal aku baru mau menceritakannya padamu, Alice!" Pekik Chelsea tak percaya dengan dugaan sahabatnya itu.

"Sudahlah, dari wajahmu juga sudah terlihat, bahkan gigimu juga hampir kekeringan karna selalu kau keluarkan...hahahahaha!" Gurau Alice tak tahan lagi untuk menggoda sahabatnya ini yang selalu tidak bisa menutupi rasa senang maupun sedihnya.

"Lebih dari itu Alice, apa kau tau?" Gumam Chelsea seketika.

"Tentu saja aku tidak tau. Kau ini mau bicara apa sebenarnya hah?" Decak Alice yang sengaja hendak membuat chelsea kesal dengan ucapannya.

"Kau? kau psti tak akan suka kabar ini Alice. Aku yakin senyum jahatmu akan hilang!" Decak Chelsea yang kali ini berbalik hendak membuat sahabatnya itu kesal.

Chelsea sepertinya tau apa yang akan membuat Alice murka...hmmmm... Alice langsung menunjukan wajah tidak suka.

"Ada apa Chelsea, kau ingin membalasku?" Tanya Alice mendelikan alisnya.

"Oh Alive ku sayang, tentu saja tidak kesayanganku. Aku hanya mau menyampaikan kabar bahagia untukmu. Jika, pukul 10 tepat nanti kau akan melalukan presentasi proyek dengan big boss di kantor klien kita, kau tau kan? Salah 1 klien yang sangat sangat besar pengaruhnya pada bonus akhir tahun kita." Kata Chelsea memberi tahu.

Ya, Chelsea adalah sekertaris di tempat mereka bekerja, dan mereka adalah pegawai kantor yang bergerak di bidang jasa struktur dan konstruksi dan dapat dibilang mereka cukup disegani di negara tersebut. Karna, kebanyakan proyek yang mereka kerjakan adalah mega proyek yang artinya proyek besar dan tentu saja sangat menyita waktu dan tenaga. Tak lupa sangat menguras otak dan emosi.

"Apaaaaa???? Kenapa baru sekarang kau mengabariku, Chelsea? Kau kira aku apa? Persiapanku belum cukup dan bukan aku yang memaparkan itu!" mode Alice langsung berubah panik dan ingin mengeluarkan semua kata-kata mutiaranya atau lebih tepatnya kumpulan hewan pada kebun binatang?

"Aku harus menemui big boss yang menyebalkan itu!" decak Alice membutuhkan penjelasan. Dia pun meninggalkan Chelseas yang terkekeh senang melihat kepanikan sahabatnya.

"Habislah kau Alice!!" Gumam Chelsea semakin lebar senyum nya saat di lihatnya semakin emosi Alice.

...

"Selamat pagi Tuan Ramsez." Kata Alice memberi salam dan langsung memasuki ruangan atasannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Sontak, atasannya sangat tau jika Alice seperti itu pasti dalam keadaan emosi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

"Aku tau Alice, kau pasti ingin menolak jadwal presentasi kita hari ini kan?" pertanyaan dari atasannya itu membuat Alice semakin gerah.

Sebelum dia bicara atasannya kembali berucap yang membuat Alice terdiam dan berpikir keras walaupun itu tidak diperlukan.

"Kau tau Alice? Kau harapanku dalam proyek kali ini karna kau menguasai semuanya, dan yang terpenting saat semua ini selesai kau boleh berlibur dengan perusahaan yang menanggungnya!" bos Alice sangat mengerti kalau Alice sangat ingin pergi tapi banyak yang menahannya, dan ini adalah triknya supaya Alice mau jadi pemapar utama hari ini dan dia menang.

"Baiklah, tapi ingat semua janjimu bos. Sekali kau ingkari kau tau aku sanggup berbuat apa!" Alice melontarkan ancamannya yang ditanggapi dengan tawa lebar bosnya.

"Yah ...aku tau maksudmu Alice. Sekarang bersiaplah, tepat pukul 9 kita berangkat." Atasan Alice tak pernah bisa marah kepada Alice karna sejak Alice masuk perusahaannya, segala proyek-proyek besar tak pernah mendapatkan hasil yang tidak baik. Maka dari itu dia sangat menghargai Alice bahkan menganggap Alive sebagai putrinya, walaupun tak diungkapkannya.

...

...

...

...

...

Ada apa dengan proyek ini gaes?

.

Next part 3 yuk

Baru permulaan yang akan menjadi sebuah kisah drama ..

Apa tuch?

Stay tune gaes 😁

.

Jangan lupa kasih LIKE KOMENNYA

KAsih RATE DAN VOTE DI depan profil novel

.

Thanks for read .. salam #viiRIIyoo 😍😍

Part 3. Si Mungil

Tiga puluh menit sudah perjalanan mereka, dan akhirnya tiba di tempat tujuan. Saat Alice keluar dari mobil, dia terperangah saat matanya menatap tampak depan bangunan yang ada di hadapannya. Bangunannya menjulang tinggi bak gedung pencakar langit. Dengan lantai berkisar 57 sampai 60 lantai dan kaca kaca minimalis yang menjadi dinding dinding gedung membuat kemegahan tapi juga elegansi dari gedung ini sendiri.

Alice meneguk salivanya dan seketika berkata pada batinnya: ~Orang seperti apa yang memiliki bangunan seperti ini, melihatnya saja nyaliku tinggal dua puluh lima persen, bisakah aku memenuhi apa yang menjadi harapan proyek ini?~

Alice sibuk dengan pikirannya sendiri dan tersentak kaget saat bahunya ditepuk oleh atasannya.

"Cepat Alice, kita tentu tak ingin memunculkan kesan buruk untuk klien kita yang satu ini kan? Kau tak akan sanggup menerimanya Alice. Tapi, aku yakin kau bisa mengerjakan ini semua!" Decak Tuan Ramsez. Tanpa menunggu jawaban dari Alice, Ramsez masuk ke gedung yang tinggi dan megah itu di ikuti oleh sekertarisnya, siapa lagi klo bukan Chelsea, sahabat Alice.

Mereka disambut oleh resepsionis dengan senyum lebar dan siap mengantarkan mereka ke ruang rapat, karena sesuai pesan asisten CEO bahwa mereka harus langsung diantar ke ruang rapat. Mereka menaiki lift khusus yang langsung mengantarkan mereka ke lantai 35, tempat dimana pertemuan akan dilaksanakan.

"Selamat pagi Tuan Ramsez, silahkan masuk. Kita akan segera mulai, hanya menunggu Tuan Ramsize tiba." Kata Joe sang asisten CEO memberi sambutan.

Ketika Ramsez, Alice dan Chelsea hendak memasuki ruang rapat, langkah mereka terhenti dan sama-sama memalingkan kepala saat mendengar suara berat dari seorang pria di belakang mereka.

"Selamat pagi dan selamat datang Tuan Ramsez." ternyata sang CEO lah yg berbicara yang hendak juga ingin memasuki ruang rapat. Ya sang CEO, dia adalah Alvern Trevor sang penguasa yang jika dijabarkan kelebihannya tidak akan cukup 1 hari.

Alice hanya menatap sekilas dan menundukan kepala pertanda dia memberi hormat pada petinggi di gedung tersebut, sambil merapal doa semoga dia berhasil melewati hari ini.

Akhirnya mereka sama2 memasuki ruang rapat dan menempati posisi masing-masing. Di dalam ruangan tersebut tidak hanya mereka, tapi hadir semua pemegang saham yang kontan langsung berdiri serentak saat melihat CEO mereka tiba. Tanpa banyak bicara Joe sang asisten membuka acara dan memperkenalkan siapa tamu mereka hari ini.

Saat Joe menjelaskan jika Alice adalah ketua pelaksana sekaligus penanggung jawab mega proyek tersebut, semua mata di ruangan itu menatap Alive, dengan arti yang beragam. Ada yang menatapnya dengan tidak percaya. Mereka seakan tidak percaya jika gadis mungil ini bisa menyelesaikan dengan baik. Ada juga yang menatap dengan meremehkan, tapi ada juga tatapan mengagumi karna guratan manis wajah Alice. Tapi Alvern? Hanya dia yang memandang dengan wajah datar tanpa ekspresi. Entahlah, Alvern harus bagaimana menilai kepiawaiannya. Sepertinya dia harus mencari tahu.

Setelah berbasa basi yang tidak panjang dari Joe, Alice mengambil alih memulai pemaparan proyek kali ini yang bisa dikatakan tidak mudah.

Saat sesi tanya jawab, Alice hampir tersulut emosi saat ada seorang pemegang saham yang dengan terang terangan meragukan kemampuannya, namun Alice segera bisa mengusai diri mengingat liburan gratis yang akan ia dapatkan.

"Jika anda sangat tidak suka dan sangat keberatan dengan posisi saya sebagai kepala pelaksana dan penanggung jawab, silahkan anda ajukan kepada pimpinan anda dan saya sekali lagi menekankan jika saya sangat tidak keberatan posisi saya diambil alih, karena dari awal apa yang anda tanyakan sangat keluar dari apa yang seharusnya kita bahas di sini. Atau anda ingin mengambil posisi saya dan digantikan oleh orang dekat anda? Tolong anda perjelas lagi, dan karna di sini juga hadir atasan saya silahkan anda ajukan langsung keberatan anda, karna saya menunggu hasilnya." Kata Alice tegas. Dia langsung duduk setelah mengucapkan kata-kata penutup yang cukup dapat mengambil alih perhatian sang CEO.

Tanpa ada niat melanjutkan perdebatan lagi, Alvern berdiri dari tempat duduknya.

"Hari ini cukup sampai di sini. Selanjutnya, Tuan Ramsez? Tolong ke ruangan saya!" Pinta alvern dan meninggalkan ruangan tersebut diikuti oleh asistennya.

Alice belum keluar dari ruang rapat karna harus membereskan semua bahan-bahan yang digunakannya untuk pemaparan proyek tadi. Kali ini merupakan proyek yang tergolong sulit, karena dalam satu kawasan mereka akan membangun apartemen mewah dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti: fasilitas olahraga, fasilitas kesehatan, fasilitas perbelanjaan dan tentu saja yang berkaitan dengan kerohanian.

~Ah benar-benar akan merepotkan, apakah akan sesuai dengan hasilnya?~ Angie berucap dalam hatinya tanpa menyadari jika atasannya sudah meninggalkannya seorang diri karna melanjutkan pembicaraan di ruang CEO.

Saat keluar dari ruang rapat Alice menghampiri seorang perempuan yang duduk di belakang meja dengan tatapan yang tak lepas dari layar komputernya, dan segera berdiri saat menyadari kehadiran Alice.

"Maaf Nona Alice, anda sudah ditunggu di ruangan Tuan Alvern." Kata sang sekertaris yang bernama Daisy bangkit berdiri dan menghantarkan Alice ke ruangan atasannya. Setelah mengetuk pintu, Daisy membuka pintu perlahan dan mempersilahkan Alice masuk.

...

~Aku tidak menyangka proyek sebesar ini ditangani oleh gadis mungil yang seharusnya masih duduk bangku sekolah.~ gumam Alvern yang sempat menatap heran, saat gadis mungil itu diperkenalkan oleh asistennya. Dia tidak menyalahkan jika ada pemegang saham yang meragukan kemampuan gadis tersebut.

~Mungkin aku harus bicara secara pribadi dengan tuan Ramsez. Biar bagaimanapun proyek ini adalah satu-satunya yang diinginkan Grandpa sebelum kepergiannya.~ pikir Alvern lagi dalam hati.

Dan sekarang Alvern sudah berhadapan dengan pemilik jasa konsultan yang mereka sewa untuk proyek besar ini.

"Maaf sebelumnya tuan Ramsez. Bukan maksudku meragukan kemampuan anggota timmu, tapi aku ingin tau apa alasanmu memilih seorang gadis mungil sebagai penanggung jawab proyek ini?" Tanya Alvern frontal dan berharap mendapatkan jawaban yang memuaskan.

"Aku tau tuan Alvern pasti tidak percaya jika melihat fisik Alice, tapi untuk meyakinkan anda, Alice satu-satunya yang ku yakini mampu menyelesaikan proyek ini, karna ini bukanlah proyek pertama yang dikerjakan Alice. Aku bisa menjaminnya." Jawab Ramsez dan dengan lugas ia menceritakan tentang kecapakan Alice pada Alvern.

"Baiklah jika memang demikian aku akan menerimanya, dengan catatan, jika ada kesalahan aku berhak memutuskan tindakan apa yang harus diambil, demi kelancaran proyek ini." Kata Alvern dengan penekanan nada bicaranya yang tegas. Dia sangar berharap semuanya akan berjalan lancar.

Tak berapa lama pintu ruangannya diketuk yang tenyata sekertarisnya menyampaikan bahwa Alice sudah datang. Alvern melihat wajah mungil Alice yang ternyata bersemu agak merah di bagian pipinya dengan rambut terurai dan poni pini tipis menghiasi dahinya. Alvern sempat terpana walaupun masih dengan wajah datar yang merupakan ciri khas seorang Alvern. Sedangkan Alice tetap terdiam dan malah mencari cari keberadaan atasannya.

Seketika Alvern tersadar, dan Karna tak mau menahan tamunya lebih lama, Alvern memutuskan pembicaraan mereka karna dia harus menghadiri beberapa acara lagi.

...

...

...

...

...

Hayoo Alvernn tatap tatap manja dehh 😁😁

.

Next part 4 cus

Apakah Alvern akan yakin dengan si mungil alice and wonderland? Hihi 😍😍

Skakmat lho bangs 😁😁

.

Okedeh pada akhirnya Vii selalu ingetin jangan lupa kasih LIKE, KOMEN, karna ini merupakan wadah aku bisa tahu dimana letak kesalahan dan kelebihan untuk mood booster aku 😁😁

Dan boleh juga kasih RATE dan VOTE di depan profil novel .. kasih 5 bintangnya donggss 😍😍

.

Thanks for read and i love you somuch!!

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!