NovelToon NovelToon

Penantian CEO Tampan

1.# Perkenalan

Ditengah kebisingan kota, seorang Pria dewasa berperawakan tinggi, tampan dan bermuka dingin sedang berdiri di sebuah tepi Danau.

Dengan kedua tangan disaku celana, mata hitamnya menatap tajam lurus kearah depan. Bayangannya bersama seorang gadis kecil di masa lalunya terlintas jelas dibenaknya.

Bahkan suara tawa gadis kecil itu masih terdengar nyaring di telinganya. Bola matanya yang indah, bulu matanya yang lentik, dan bibir tipis yang selalu mengingatkan dirinya untuk jangan pernah takut dengan siapa pun.

Pria tampan tapi dingin itu mengangkat sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman kecut.

"Kamu dimana dan seperti apa kamu sekarang" batinnya bertanya

"Bahkan bayanganmu seperti nyata didepanku saat ini" lirihnya pelan sambil membayangkan kejadian 20 tahun lalu, seakan jelas didepan matanya.

Kedua anak kecil sedang bermain kejar kejaran di sebuah tepi Danau. Seorang gadis kecil  yang memiliki rambut panjang dan dikepang 2. Dan seorang lelaki kecil yang memiliki tubuh yang sangat gendut dimana lelaki kecil itu selalu dibully karena tubuhnya yang gendut dan kebiasaannya makan tiada henti, dan si gadis kecil pemilik rambut kepang 2 itulah yang  selalu datang  menjadi pelindungnya melawan beberapa teman yang sering membullynya.

Pada suatu sore si lelaki kecil bertubuh gendut  itu harus menerima kenyataan pahit, bahwa sang pelindungnya harus pindah keluar kota, karena harus mengikuti sang Ayah yang dipindah tugaskan keluar kota.

Saat sedang asik bermain dan berkejar kejaran di pinggir Danau, seorang wanita muda datang dan memanggil gadis kecil pemilik rambut  kepang 2 itu, wanita muda itu pun mengatakan sudah saatnya mereka berangkat. Seketika Tangisan pun pecah diantara dua sahabat kecil itu.

"Jangan menangis, kata Ayah aku akan kembali dalam waktu 2 minggu" ucap si gadis kecil pemilik rambut kepang 2 itu sambil melambaikan tanganya dengan derai air mata

"Aku akan menunggumu disini sampai kau kembali" teriak si lelaki kecil pemilik badan gendut itu dengan derai air mata yang lebih deras lagi karena sosok pelindungnya akan benar benar pergi. Sejak kejadian itu si lelaki kecil pemilik tubuh gendut selalu menunggu kepulangan sosok pelindung ditepi Danau itu.

Hari berganti hari, minggu berganti bulan, bahkan tahun berganti tahun, si lelaki kecil itu selalu setia menunggu hingga 20 tahun pun berlalu, ia tetap menunggu dengan harapan yang sama.

"Tuan, jam 11 nanti kita ada meeting di Restoran xxx" Ucap Sekertaris Tian

Seakan berada di masalalu, ucapan sang Sekretaris langsung mengembalikan Tuannya kemasa sekarang.

"Sudah kau persiapkan semuanya?" Tanya Pria tampan itu tanpa berbalik.

"Sudah Tuan, kita bisa langsung berangkat" sahut Sekertaris Tian

Tanpa Menjawab perkataan sekretarisnya pria tampan itu berbalik lalu membetulkan jasnya dan langsung berjalan menuju mobil.

Kini mobil telah melaju dengan kecepatan sedang, bunyi suara mesin mobil menemani keheningan mereka didalam mobil itu. Pandangan Pria tampan itu tak berarah, dalam manik mata hitamnya tersirat sebuah harapan untuk secepatnya menemukan pelindung masa kecilnya.

"Tian" ucap suara berat itu.

"Maaf Tuan, belum ada petunjuk apapun sampai saat ini" jawab sang Sekretaris, seakan mengerti maksud panggilan tuannya.

Pria tampan itu menarik nafas dalam dan membuangnya pelan, lalu menyandarkan kepala di sandara kursi.

"Haruskah aku menunggumu lagi" batinnya

Raffa Mikko Aditama adalah pewaris tunggal dari perusahaan Aditama Group. Rafa tumbuh besar bersama kakek dan nenek nya, Ibu Raffa meninggal dunia saat melahirkanya, dan Ayah Raffa menikah lagi dengan seorang wanita janda saat usia Raffa 11 tahun, namun setahun setelah menikah Ayah dan Ibu sambung  Rafa meninggal dunia juga dalam sebuah kecelakaan tunggal.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Sementara di sebuah rumah sederhana, seorang gadis cantik masih meringkuk dibawa selimutnya, hari semakin siang, namun gadis cantik itu tidak ada niat sedikitpun untuk bangun walau hanya  sekedar untuk sarapan atau pun mandi.

Tok tok tok, bunyi ketukan pintu itu pun tidak mengganggu tidurnya sama sekali.

"Chara bangun nak, ini udah siang" ucap sang ibu dari balik pintu, karena tak ada jawaban sang ibu pun membuka pintu  lalu  masuk kedalam kamarnya.

"Nak nak, gimana mau cepat dapat jodoh udah siang gini masih aja ngorok" ucap sang ibu sambil membuka jendela kamarnya.

Chara tak bergeming, bahkahkan suara ocehan Ibunya bagai bunyi irama yang indah membuat tidurnya semakin pulas.

"Chara bangun dulu nak, makan, mandi setelah itu baru lanjutin tidurnya" ucap Ibu lagi sambil menarik selimutnya.

"Bu biarin Chara tidur sebentar lagi, besok Chara mulai kerja. Jam tidur Chara  bakal berkurang banyak Bu" rengen Chara dengan mata masih tertutup rapat.

"Nggak bisa bangun sekarang, setengah jam lagi Ibu kesini, kalau kamu belum mandi juga sekalian nggak usah kerja besok" ancam sang ibu lalu berjalan  keluar kamar.

"Ibuuuuuuuuu" teriaknya lalu perlahan membuka mata dan melangkah gontai menuju kamar mandi.

****************

^ Keesokan harinya^

Hari ini adalah hari pertama Chara kerja. Chara telah lulus interview di salah satu perusahaan besar di kotanya, walau Chara belum tau posisi apa yang akan didapatkan  tapi Chara tetap bahagia dan  bersemangat.

Terlihat jelas dari raut wajahnya yang berbinar pagi ini, Chara menyisir rambut panjangnya smbil bersenandung ria.

"Aku pasti bisa, apapun kerjaanku nanti aku harus tetap semangat" ucapnya menyemangati diri.

Annie Carllisa Putri, Seorang gadis berambut lurus dan panjang, memiliki kelopak mata besar, alis tebal, bulu mata lentik ,hidung mancung, rahang tirus , dan bibir tipis. Chara adalah nama panggilan sayang dan hanya orang orang tertentu saja yang memanggilnya dengan sebutan Chara.

Chara dikenal kebanyakan orang lainnya adalah Annie. Chara juga hanya lulusan SMA, karena Ayahnya meninggal saat Chara masih kecil sehingga Ibu Chara hanya mampu menyekolahkannya sampai tamat SMA (Sekolah Menengah Atas).

Chara adalah anak yang cerdas dan mandiri, bahkan posisi juara 1 umum selalu diraih nya saat masih sekolah dulu, Chara  sangat menyayangi Ibunya, berkali kali Ibunya menyuruhnya untuk melanjutkan pendidikan, tapi Chara selalu menolak, karena Ia tidak ingin Ibunya bekerja keras di usianya sekarang hanya untuk membiayai kuliah nya.

Bagi Chara, bisa menyelesaikan pendidikannya sampai tamat SMA saja sudah merupakan anugerah terindah dalam hidupnya. Chara selalu meyakinkan Ibunya bahwa dirinya akan sukses tanpa harus menempuh bangku kuliah.

****

"Pagi Bu" sapa Chara lalu mencium pipi Ibunya.

"Pagi juga sayang, sudah siap?" sahut Ibu Chara tersenyum

"Udah Bu, gimana cocok nggak?" tanya Chara sambil berputar putar didepan Ibunya.

"Cocok sayang, anak Ibu mau pake apapun pasti cocok, ayo sarapan dulu nanti telat"sahut Ibu sambil menarikan kursi untuk Chara.

"Aaahh Ibu yang terbaik deh, paling jago bikin anak terbang" ucap Chara tertawa sambil mendudukan pantatnya di kursi.

Ibu dan anak itu pun memulai sarapan mereka. Selesai sarapan Chara langsung berpamitan untuk berangkat kerja.

"Chara berangkat yaa Bu, Doakan supaya semuanya berjalan lancar" ucapnya sambil mencium punggung tangan Ibunya.

"Selalu sayang, kamu hati hati ya, jangan lupa makan siang nanti"  ucap Ibu  sambil menatap kepergian anaknya.

Chara pun berangkat dengan mengendarai  Beat putih kesayangannya.

:

:

:

:

Trimakasi yang sudah setia menungg up atau pun yang baru  mampir🙏🙏

jangan lupa LIKE & COMEN wahai readers yang budiman, biar kelitan jejak kalian😘😘🥰🥰

Love U All❤

2. #Hari Pertama Kerja

Chara melajukan motor beat kesayangannya, membela keramaian kota di pagi itu. Tiga puluh menit kemudian Chara pun tiba di gedung yang menjulang tinggi dan mewah itu.

Chara memarkirkan motornya, lalu berjalan menuju pintu masuk, sejenak ia terdiam, matanya melihat mengikuti tingginya gedung itu.

"Aditama Group, baiklah mulai hari ini kau akan menjadi rumah keduaku" gumam Chara, lalu ia pun berjalan masuk kedalam gedung besar nan mewah itu. Karena Chara bingung, ia pun bertanya pada salah satu OB yang sedang membersihkan kaca depan.

"Permisi, dimana tempat karyawan baru berkumpul" tanya Chara ramah.

Dengan tatapan sinis, si OB yng berbadan gendut itu menatap Chara dari ujung kaki hingga ujung kepala lalu membuang muka dengan sombongnya.

Chara bingung melihat kelakuan OB tersebut

"Kenapa ni orang?" batin Chara ingin sekali tertawa melihat tingkah aneh pria itu.

"Cepat ikut aku" ucap si OB itu masi dengan tatapan sinisnya.

Chara pun menurut, sambil menahan tawa Chara mengikuti OB gendut itu.

"Tuh ruangannya " ucap si OB itu sambil membengkokkan bibirnya lalu kembali membuang  muka dan melakah pergi.

Chara tersenyum lalu berkata.

"Terima kasih kak" ucapnya sedikit berteriak.

"Mimpi apa gua semalem? Bisa bisanya ketemu sama orang kek gitu" gumam Chara pelan sambil menggeleng gelengkan kepalanya, lalu ia pun masuk kedalam ruangan yang ditunjuk tadi.

Kini tiba saatnya pembagian staf kerja, karena Chara hanyalah lulusan SMA, ia pun mendapat  di bagian kebersihan.

"Annie Carllisa Putri, ini seragam dan name tagmu.  Tugasmu membersihkan lantai 18, pastikan tidak ada sedikitpun debu yang tertinggal ditiap sudut ruangan itu, karena Tuan Raffa tidak segan menghukum siapa pun yang tidak becus dalam bekerja" jelas manager HRD

"Ingat, semua ruangan di lantai 18 boleh kamu masuk kecuali ruangan Tuan Rafa. cepat ganti seragammu sekarang dan pergilah ke lantai 18, disana ada Sekertaris Tian yang akan memberitahukan apa saja yang harus kamu kerjakan, ingat name tag mu harus selalu dipakai" lanjut manager HRD.

Chara mengangguk lalu berjalan keluar menuju ruangan ganti kariawan. Selesai berganti Chara langsung bergegas menuju lantai 18.

Tiiinnnng, bunyi pintu lift  terbuka.

Chara keluar dari dalam lift, matanya menyapu setiap sudut ruangan itu, kesan mewah itulah yang didapatinya.

Karena fokus memandangi setiap sudut ruangan itu, Chara tidak menyadari dua pasang langkah kaki berat yang berhenti tepat di belakangnya. Chara terus menatap penuh kekaguman isi ruangan itu, saat hendak berbalik, Chara dikagetkan dengan dua sosok pria bertubuh tegap  yang telah berdiri dihadapannya, sesaat Chara mengagumi ketampanan 2 pria tersebut.

"Tampan sih, tapi kenapa mukanya pada kram gitu ya?" Chara menatap wajah kedua pria itu bergantian.

"Ma-maaf Tuan" ucap Chara gelagapan saat menyadari aura mematikan dari kedua orang itu, Chara pun langsung menundukan kepalanya.

Rafa menatap sejenak kearah Chara lalu melangkah menuju ruangannya.

"Kamu karyawan baru?" tanya Sekertaris Tian saat telah ditinggal Raffa.

"Iya Tuan"sahut Chara tetap menunduk.

"Bersihkan ruangan itu dan tunggu saya disana" ucap Tian lalu pergi menyusul Tuannya.

"Yang tadi karyawan baru?" tanya Rafa yang kini telah duduk dikursi kebesarannya, saat melihat Tian masuk.

"Iya Tuan" sahut Tian.

"Pastikan tidak ada kesalahan yang dia lakukan disini" perintah Rafa lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

"Baik Tuan" Tian pun berpamitan ke ruangannya untuk mulai bekerja.

*********

Chara sedang serius membersihkan ruang Tian, sampe sampe bunyi ketukan pintu dari luar pun tidak ia dengar.  karena ada sebuah kertas yang jatuh kebawa meja, Chara pun berjongkok untuk mengambilnya.

"Sedang apa kamu?" tanya Tian yang membuka pintu dengan tiba tiba.

Chara yang dikagetkan dengan ucapan Tian, reflek langsung berdiri dan tidak sengaja pelipisnya mengenai ujung meja, yang mengakibat pelipisnya mengeluarkan sedikit darah segar.

"Aawwuuuuhhhh" ringis Chara sambil memegang pelipisnya yang terasa sakit.

"Kamu tidak apa apa?" tanya Tian sambil menuntun Chara duduk disofa, karena merasa kasihan pada anak baru itu.

"Tidak apa apa Tuan, maaf tadi saya ambil kertas ini yang jatuh dibawa meja" jelas Chara, sambil menunjukan selembar kertas di tangannya.

"Lain kali harus lebih hati-hati, sesibuk apapun kamu, kuping kamu harus tetap on untuk mendengar sekitarmu" jelas Tian,

Pria itu pun pergi mencari kotak P3k untuk mengobati  luka Chara, tapi tidak menemukannya, tampan berpikir panjang Tian langsung  mengajak Chara menuju  ruangan kerja Raffa.

Rafa mengerutkan dahinya melihat Tian menuntun seorang wanita masuk ruangnya, namun sedetik kemudian Raffa kembali fokus  dengan pekerjaannya.

Tian mengambil kotak p3k dan hendak mengobati luka Chara.

"Tidak perlu Tuan, Saya bisa sendiri, terima kasih" ucap Chara tersenyum lalu mengambil kotak p3k dari tangan Tian.

"Maaf Tuan, apa saya boleh pinjam kotak ini sebentar?" lanjut Chara.

"Tentu, bawa saja, sekalian simpan saja di pentri." sahut Tian sekalian menyuruh simpan dipentri, karena ia tahu Tuan tidak mau memakai bekas orang lain.

"Terima Kasih Tuan, saya permisi." pamit Chara dengan sedikit membungkuk, lalu melangkah keluar ruangan itu.

Tian menatap kepergian Chara dengan sedikit rasa penasaran, pasalnya semua karyawan wanita di kantor itu ingin sekali mencari perhatian  mereka apalagi satu ruang seperti itu, tetapi kenapa Chara mala ingin cepat cepat keluar?

"Apa kau menyukainya" tanya Rafa mengaget Tian.

"Tidak Tuan, hanya kasihan padanya" sahut Tian.

"Bagaimana pencarianmu?" tanya Raffa.

"Maaf Tuan, belum ada tanda apapun sampai sekarang" sahut Tian.

"Carikan orang terbaik, bayar berapapun yang mereka minta" ucap Rafa lalu menyandarkan kepala di sandaran kursinya.

"Baik Tuan" sahut Tian lalu berpamitan keluar.

Rafa menatap langit langit ruangan kerjanya,  bayangan masa kecilnya pun kembali muncul.

"Chara" gumamnya dengan kedua mata terpejam.

Sementara ditempat lain, para karyawan  wanita yang melihat Chara keluar dari ruangan tuan Raffa dengan memegang kotak p3k itu mulai berbisik bisik.

"Lihat itu pelipisnya berdasar, Dia habis ngapain di ruangan Tuan Rafa" ucap salah satu dari mereka yang sedang berbisik bisik.

" Dasar murahan, baru sehari saja udah mulai menggoda Tuan Rafa" Bisik bisik kubu yang satunya lagi.

Begitulah kira kira omongan yang mengiringi perjalanan Chara hingga sampai ke pentri.

:

:

:

Happy reading guys,  Love U All😘😘❤🖤

3. #Danau

Sore hari Chara kembali melajukan  motor beat kesayangannya membela padatnya arus lalu lintas sore itu, saat melewati pinggir Danau, Chara berhenti sejenak dan menatap ke arah Danau itu.

Tampak danau itu sudah berubah dari 20 tahun yang lalu, Chara pun memarkirkan motornya lalu berjalan mendekat ke pinggir Danau untuk menghirup udara segar disana  itu.

Suasana tampak ramai, banyak anak anak kecil berkeliaran kesana kemari, tempat itu lebih cocok disebut taman bermain sekarang, karena pemerintah setempat telah mengelolanya dan memberikan beberapa fasilitas bermain untuk anak anak kecil.

Chara berjalan mengelilingi Danau itu, sambil melihat anak anak yang tampak sangat menikmati keindahan Danau itu.

"Rasanya baru kemarin aku seperti mereka" gumam Chara pelan sambil tersenyum.

"Gimana kabarnya si gendut ya, apa sekarang dia masih doyan makan?" lanjut Chara Lalu ia berjalan dan duduk di salasatu kursi sambil menikmati  pemandangan disana.

Saat sedang asik melihat anak anak itu bermain, tak sengaja matanya menangkap sosok yang mulai fasilitas di matanya.

"Bukannya itu  Tuan Raffa?"ucapnya pelan sambil mengucek mata untuk memastikan yang dilihatnya benar-benar  Raffa atas barunya.

"Iya bener itu Tuan Raffa, makhluk astral seperti Dia bisa berbaur juga ternyata" lanjut Chara merasa tidak percaya karena melihat Raffa di tengah kerumunan banyak orang.

Karena Hari sudah semakin sore, akhirnya Chara pun memutuskan untuk pulang kerumah.

******

Dering ponsel Tian berbunyi pertanda ada sebuah panggilan masuk, Tian pun sedikit menjauh dari Rafa untuk mengangkat panggilan itu, beberapa menit kemudian ia kembali mendekat ke arah  Raffa.

"Tuan ada informasi tentang Nona Chara" ucapan Tian mampu membuat kuping Raffa berdiri dan pria langsung berbalik dengan tatapan penuh harapan.

"Orangnya minta bertemu di Cafe xxx Tuan" lanjut Tian.

Tanpa berbasa basi lagi, Raffa langsung melangkah lebar menuju mobil. Seperti mendapat angin segar raut wajah pria dingin itu berseri seri, tampak jelas Raffa sangat berharap dengan pertemuan kali ini.

"Apa mobil ini tidak bisa melaju lebih cepat?" tanya Raffa tak sabar

"Maaf Tuan" ucap Tian dan langsung menamba kecepatan lajunya.

Beberapa menit kemudian, mereka pun tiba di Cafe xxx, tanpa menunggu dibukakan pintu, Raffa langsung  turun dan melangkah masuk kedalam  Cafe itu, rupanya Raffa benar benar sudah tak sabar, Tian pun sedikit berlari mengikuti langkah tuannya.

"Katakan informasi apa yang kau bawa" tanya Raffa yang kini telah duduk berhadapan dengan si pembawa informasi itu, sedangkan Tian berdiri sigap di belakangnya.

"Begini Tuan, menurut info yang saya dapat, benar bahwa 20 tahun lalu nona Chara bersama Ibunya pergi  ke kota xxx, tapi belum sampai sebulan mereka sudah kembali ke kota ini karena Ayahnya sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia" jelas si pembawa informasi itu.

Raffa mendengar dengan seksama penjelasan orang itu, ia semakin merasa penasaran.

"Lanjut" ucap Raffa dengan muka serius.

"Ma-maaf Tuan, hanya itu info yang saya dapat" jawab si pembawa informasi dan seketika merubah raut wajah Raffa.

"Sama sekali tidak punya info setelah Dia besar?" tanya Raffa memastikan dengan kedua rahang mengeras.

Si pembawa informasi itu pun menggeleng pelan, sambil menunduk ketakutan karena melihat expresi Raffa yang berubah menyeramkan.

Praaaang, bunyi gebrakan meja  membuat si pembawa informasi itu terlonjak kaget sambil mengelus elus dadanya.

Raffa menggebrak meja secara tiba tiba sambil berdiri, dengan penuh amarah dan rasa kecewa Raffa pun melangkah hendak keluar dari Cafe itu.

"Bereskan Dia" ucap Rafa dan langsung meninggalkan tempat itu.

"Apa kau sudah bosan hidup sampai seceroboh ini, hah?"  tanya Tian dengan rahang mengeras sambil mencengkram kuat bahu si pembawa informasi itu, lalu Tian mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat dan menempelkan pada kening orang itu lalu melangkah keluar menyusul Tuannya.

"Apa tidurmu kurang nyenyak akhir akhir ini? kenapa kau bisa seceroboh ini?" tanya Rafa yang kini sudah duduk didalam mobil. Terlihat jelas dari muka Raffa, pria itu sangat kecewa. Lagi lagi ia gagal mendapat informasi tentang teman masa kecilnya.

"Maaf Tuan" ucap Tian tak bisa berkata apapun.

"Chara, dimana kamu sampe sampe saya kesulitan menemukan mu"  batin Raffa dengan tatapan tak berarah.

Mobil pun melaju menuju mansion utama karena  hari sudah malam.

****************

Gedung Aditama Group

Raffa sedang serius berkutat dengan berkas dan laptop di hadapannya sambil sesekali memijat pelan kepalanya yang terasa sakit.

"Kenapa berat sekali kepalaku" ucap Raffa sambil merenggangkan otot lehernya, lalu meraih telefon dan menghubungi sekertarisnya.

Dua kali sambungan telepon itu terhubung namun tak ada jawaban  sana, Raffa  menoleh kearah jam dinding yang kini menunjukan pukul 12:15.

"Jam istirahat" gumam Raffa, lalu kembali meletan telepon kabel itu.

Raffa berdiri lalu berjalan keluar ruangan, keadaan luar  tampak sepi tidak ada satu karyawan pun yang berlalu lalang, Tian sendiri pun sedang membelikan makan siang untuk mereka berdua.

Karena tidak menemukan siapapun diluar, Raffa berjalan menuju pantry, bermaksud membuat minuman hangat untuk meredakan sakit kepalanya. Saat sampe dipentri pandangan Raffa menangkap sosok Chara yang sedang makan sendirian disana.

Chara kaget  dan langsung berdiri, karena mulutnya penuh nasih dan buru buru menelannya Chara pun terbatuk batuk dan tidak sengaja menyembur makanan itu mengenain jas Raffa.

"Ma-maafkan saya Tuan" ucap Chara gugup lalu mengambil tisu bermaksud membersihkan jas  Raffa.

Raffa mencengkram kuat tangan Chara yang hendak menyentuhnya, dengan rahang mengeras dan tatapan mata tajam ia berucap.

"Jaga sikapmu jika  ingin tetap bekerja disini" Raffa  menepis kasar tangan Chara dan melangkah  keluar dari pantry.

"Aaaaaaahhh" ringis Chara sambil melihat pergelangan tangannya yang membiru karena cengkraman Raffa itu.

"Besar juga tenaganya sampe membekas gini" ucap Chara  lalu bergegas melanjutkan pekerjaanya.

"Apa kau beli makanannya di luar angkasa?" tanya Raffa saat Tian membuka pintu.

"Maaf Tuan jalanan macet" sahut Tian sambil meletakan paper bag yang ia bawa ke atas meja lalu mulai membukanya, dan mereka berdua pun langsung makan siang bersama.

:

:

:

Happy reading guys, Love U All😘😘😇

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!