NovelToon NovelToon

Nona Muda Incaran CEO

Episode Satu

Keren Nugraha Wijaya

Merupakan putri bungsu keluarga Nugraha Wijaya, wanita kedua dalam keluarga kecil Nugraha Wijaya yang paling di takuti, cantik dan juga sederhana ada gambaran seorang Keren Nugraha Wijaya, terlahir dari keluarga pebisnis dan serta juga Pengusaha terkenal membuat Keren menjadi pewaris tahta kedua keluarga besar yang sudah menjadi satu.

Untuk saat ini usia putri bungsu keluarga Nugraha Wijaya baru akan memasuki 20 tahun, akan tetapi dengan kecerdasannya ia bisa menyelesaikan kuliahnya dua hari sebelum usianya genap 20 tahun.

• Kenzo Albert Nugraha

Kenzo Albert Nugraha merupakan kepala keluarga dari keluarga kecil Nugraha Wijaya, dia adalah sosok yang tegas dan tidak memiliki belas kasihan, Iya tidak akan segan-segan untuk menyingkirkan rival bisnisnya yang mengganggu keluarga kecilnya.

Saat ini usia Albert memasuki 50 tahun, tetapi ia masih tampan dan juga semakin hari ia semakin gagah, Aura kepemimpinannya tidak pernah luntur, bahkan ia lihat semakin berkarisma di masa tuanya.

Menikah dan juga memiliki anak membuat sosok Albert yang selalu tidak memiliki rasa belas kasihan akhirnya perlahan-lahan menjadi sosok yang lembut, tetapi tetap saja jika ia merasa tersinggung dan lain sebagainya ia tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan taringnya.

• Keyren Amelia Wijaya

Keyren Amelia Wijaya merupakan sosok istri sekaligus ibu untuk kelima anaknya, masa mudanya ia habiskan untuk menjadi seorang fashion designer ya begitu terkenal, saat ia masih kuliah ia memiliki beberapa butik sehingga lulus dan menjadi designer ternama, meneruskan bisnis keluarganya sehingga bertemu dengan Kenzo dan memiliki 5 anak.

• Darrel Wijaya

Anak pertama dari Kenzo & Keyren, si tegas dan tak terbantakan, hanya bisa menurut pada sang ibu dan adik perempuannya karena jika tidak mengikuti kemauan kedua wanita tersebut, ia tidak akan hidup tenang sampai kemauan dua wanita yang bak di bela dua tersebut di turuti.

Darrel sejak ia memasuki bangku SMA Iya sudah tidak meminta uang jajan lagi dari kedua orang tuanya, pun kedua orang tuanya berkecukupan dan juga keluarganya tidak akan jatuh miskin dalam jangka waktu tujuh turunan tetapi tidak membuat I Iya bergantung pada uang orang tuanya.

• Felix Wijaya

Felix Wijaya pria tanpa ekspresi yang selalu posisif kepada adik perempuannya Keren Nugraha Wijaya, ia tidak suka jika orang lain mengambil sedikit perhatian adiknya termasuk ketiga saudara kandungnya, yang selalu menjadi rival dalam mencari perhatian sang adik, tapi ada satu wanita lagi yang membuat ia menjadi posesif meski tidak seposesif sifatnya pada Keren, tidak lain adalah Keyren sang ibu yang selalu cantik meski sudah separu baya.

Suatu insiden yang membuat adiknya hampir kehilangan nyawa membuat ia begitu positif dan juga tidak bisa percaya terhadap orang lain apalagi orang tersebut adalah orang yang baru ia kenal dan juga berhubungan dengan adik kesayangannya maka ia akan sangat mengerikan.

• Aeron Wijaya

Anak ketiga yang selalu bersikap sok mandiri, tidak suka di ganggu oleh orang lain disaat dia sedang sibuk dengan pekerjaanya, tapi adik perempuannya selalu bertingkah sesuka hati datang dan menggangu dia disaat ia sedang sibuk, tapi ia begitu menyayangi sang adik sehingga tidak bisa memarahi sedikitpun, ia hanya akan tersenyum hingga adiknya lelah menggangu dan berlalu pergi mencari target yang bisa ia ganggu selanjutnya.

• Daniel Wijaya

Anak keempat ini terkadang manja dan juga pecicilan, usianya yang hanya beda 2 tahun dengan sang adik, membuat ia dan adiknya perempuan memiliki kemiripan yaitu sederhana dan juga tampan, tak banyak bicara dengan orang yang ia tidak kenal tapi lain cerita jika sudah bertemu dengan orang yang sefrekuensi dengannya.

Ia selalu di gandeng kedua orang tuanya untuk menghadiri acara - acara penting, karena ketiga abangnya tidak ingin menghadiri acara yang banyak orang, sedangkan adiknya selalu di tenteng oleh ketiga kakaknya.

Hanya pasrah, karena jika menolak sang mommy akan sedih dan juga menurutnya memiliki tingkat ekting yang bagus, sehingga ia akan di peloti oleh 3 abang dan juga daddynya, tak lupa juga sang adik perempuan yang siap mendiamkannya.

Kalvaro Adhitama Kusuma

Kalvaro Adhitama Kusuma merupakan putra dari keluarga Adhitama Kusuma, merupakan pewaris dari utama dari keluarganya, dingin dan juga angkuh adalah sifat yang selalui ia perlihatkan, dia tidak akan segan-segan untuk melakukan segala macam cara agar supaya niat dan juga rencananya tercapai.

Tidak ada yang berani menyinggung pengusaha muda tersebut karena sudah mendapat beberapa contoh yaitu setiap orang yang menyinggung nya akan berakhir kehilangan segala yang orang tersebut punya.

Usianya memasuki 27 tahun, tetapi ia masih betah menjomblo, perempuan yang ia sayangi hanya mommy dan juga adik kecilnya, sisanya menyayangi adalah hal yang tidak muda.

• Elbert Adhitama

Elbert Adhitama merupakan ayah dari Kalvaro, dingin dan tak muda untuk dikalahkan membuat ia disegani banyak orang, merupakan sosok kepala keluarga kecilnya.

Bertemu dengan Emely membuat ia menjadi sosok yang dermawan, tak banyak yang tau Emely yang membawa perubahan pada Elbert Adhitama yang dingin tersebut.

• Emely Kusuma

Emely adalah wanita lembut yang penuh kasih sayang, menjalankan usaha butik yang cukup sukses sehingga bertemu dengan Elbert dan membina rumah tangga, serta di karuniai 2 anak yang ganteng dan cantik.

• Bella Adhitama Kusuma

Anak balita berusia 3 tahun, memiliki jarak 24 tahun dengan sang kakak, membuat banyak kesalahpahaman, selalu berbicara bahasa bayi sehingga membuat orang lain bingung, ia juga sangat lengket dengan sang kakak yang dingin tak lain adalah Kalvaro.

Kalvaro yang awalnya tidak menerima kehadiran adiknya akhirnya luluh, sebenarnya bukan karena ia tidak suka tetapi karena ia takut sang mommy kenapa - kenapa di usia berkepala 4.

Episode Dua

"Akhirnya aku sampai juga setelah menempuh perjalanan beberapa jam, ini akan menjadi kejutan untuk mereka semua, semoga mereka senang." Ucap wanita cantik tersebut dengan mata berbinar.

3 tahun lamanya ia menempuh pendidikan di Paris, tentu saja itu membuat ia merindukan anggota keluarganya yang berada di Indonesia meskipun anggota keluarganya selalu berkunjung setiap 3 bulan sekali untuk memastikan jika ia baik-baik saja, tetapi itu tidak membuat rasa rindunya berkurang melainkan semakin hari semakin bertambah.

Cantik sederhana dan memiliki aura yang berbeda dari gadis yang lainnya membuat ia menjadi pusat perhatian di bandara soekarno-hatta,, tentu saja hal itu menjadi pertanyaan dalam benaknya apakah iya ada yang salah dari penampilan atau yang lain sehingga ia menjadi pusat perhatian.

Karena tidak ingin terlalu memikirkan mengapa ia menjadi pusat perhatian, dengan segera ia meninggalkan bandara soekarno-hatta, menggunakan taksi silver bird.

Ia tidak merasa kesulitan karena ia hanya membawa satu koper besar saja, barang-barangnya sudah ia titipkan kepada keluarganya yang baru meninggalkan prancis kemaren tepat setelah acara wisudanya selesai.

Keluarganya tentu saja ingin ia pulang bersama dengan jet pribadi milik keluarga tetapi ia beralibi jika ia masih memiliki beberapa urusan yang tidak bisa di tinggal, padahal hal tersebut hanya menjadi alasan, agar nanti ia bisa menyusul dan juga memberikan kejutan kecil kepada keluarganya, terutama Felix yang mendiamkannya karena ia tidak kembali bersama keluarga.

Dalam perjalanannya terus menatap gedung-gedung tinggi yang semakin banyak di ibukota Jakarta, banyak kendaraan berlalu-lalang dengan memiliki masing-masing, 3 tahun meninggalkan Indonesia ternyata sekarang cukup banyak perubahan yang terjadi mulai dari infrastruktur pembangunan sehingga jalan tol yang semakin bagus.

Membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di mansion milik keluarganya, Keren memilih untuk memejamkam mata cukup lelah menempuh perjalanan yang tidaklah dekat.

Tanpa terasa sudah hampir 40 menit Keren dalam perjalan menuju rumah, supir taksi tersebut membangunkan dengan sopan, sesuai dengan pesan yang karen ucapakan, jika harus membangunkannya lima menit sebelum mereka sampai.

Tersenyum senang karena sebentar lagi ia akan segera tiba di rumah milik keluarganya, sungguh ia sudah tidak sabar untuk memberikan kejutan kepada keluarganya, terlebih ia ingin melihat apa Kakaknya Felix akan tetap mendiamkannya atau tidak.

Akhirnya mereka sampai juga di depan Mansion milik keluarga Nugraha Wijaya, Keren membuka kaca agar supaya satpam membuka gerbang untuk mereka masuk.

"Berapa pak ?" Tanya Karen kepada supir taksi tersebut.

"Totalnya 1.700.00 nona, pembayaran bisa cash atau debit." Jawab supir tersebut dengan sopan dan juga ramah.

"Cash saja yah pak." Jawab Keren sambil tersenyum, tidak lupa ia mengeluarkan uang sebesar Rp2.000.000 untuk membayar supir taksi tersebut.

"Ni pak." Ucap Keren sambil memberikan.

Bapak tersebut dengan cepat menghitung nominal uang yang diberikan oleh pelanggannya, dan dengan cepat ia mengeluarkan 3 lembar uang untuk dikembalikan.

"Maaf nona, uangnya kelebihan." Ucap sopir taksi tersebut sambil sedikit menunduk dan mengembalikan yang bukan haknya.

"Ambilah, anggap saja ini rejeki bapak yang memang di titipkan kepada saya, saya yakin bapak berhak menerimanya sebesar dan sekecil apapun nominalnya." Jawab Keren dengan penuh kerendahan hati.

"Terima kasih nona, terima kasih." Ucap supir tersebut.

Sopir tersebut segera membantu Keren untuk menurunkan koper meskipun sudah ditolak secara halus oleh karena.

Sebelum meninggalkan mansion tersebut supir tersebut mengeluarkan kepala dan tersenyum kepada Keren.

"Sesuatu akan datang padamu, cinta dan kasih sayang yang tulus, akan ada banyak orang yang melindungimu meski banyak cobaan yang harus kamu hadapi, saya harap kamu selalu sabar dan sabar, orang baik akan dipertemukan dengan orang baik, ketulusan hatimu akan membawah kamu menuju kebahagiaan yang sesungguhnya, Tuhan mengasihi kamu anak muda." Ucap supir taksi dalam hati sambil tersenyum tulus.

Sebuah senyum tulus keren berikan kepadanya membuat ia merasa sangat tersentuh jarang sekali ada penumpang yang bersikap ramah dan juga tidak memandang rendah pekerjaannya, tapi hari ini ada seorang gadis yang dengan penuh kerendahan hati memberikan ia sedikit tips dan juga tidak menyinggu sama sekali.

Karen segera bergegas masuk ke dalam rumah dengan didampingi salah satu judul yang berada di depan rumah untuk berjaga, ajudan tersebut membantu Keren untuk membawa kopernya.

Ternyata ketika ia memasuki rumah seluruh anggota keluarganya berada di depan ruang santai, tersenyum lebar keren segera berteriak sebelum semuanya sadar jika ia ada di dalam ruangan yang sama dengan keluarganya tersebut.

"Kejutan." Teriak Keren dengan wajah polos dan juga ceria, ia segera berhambur ke pelukan sang ibu, yang bengong melihat kehadiran putri bontotnya tersebut.

Semua orang seakan bermimpi melihat kedatangan Putri kecil mereka yang tidak lain adalah kera Nugraha Wijaya, anak gadis dari keluarga Nugraha Wijaya yang kemarin baru selesai menempuh pendidikan di Paris.

Tersenyata gadis tersebut yang mengatakan jika ia belum bisa untuk ikut pulang karena masih ada beberapa hal penting yang harus ia bereskan dan tidak dapat ia tinggalkan begitu saja, sehingga membuat keluarga Nugraha Wijaya pulang tanpa Putri bontot mereka tersebut .

"Astaga." Pekik Daniel yang membuat semua orang tersadar dari lamunan masing-masing, dengan segera ia beranjak dari tempat duduk berlari ke arah adik kesayangannya.

"Ishh dede kok gak ngomong sih kalau mau pulang sekarang, kita bisa pulang sama-sama kemarin kenapa harus pisa segala sih." Gerutu Daniel pada adik perempuannya.

"Hahaha ini kejutan tau." Ucap Keren sambil sedikit tertawa, tidak lupa bahwa ia juga sudah melepaskan pelukan sang ibu, dan berganti memeluk sang kakak yang selalu kompak dengannya.

"Kenapa kamu peluk Daniel doang, aku ini kakak pertama kamu Keren, seharusnya orang yang pertama kali kamu peluk adalah aku sesudah kamu memeluk mommy dan daddy." Darrel langsung saja protes ketika ia menyadari jika bukan ia yang dipeluk pertama melainkan Daniel.

"Ish ish kakak apa sih, orang kita masih melepas rindu satu sama lain, kenapa coba pake teriak - teriak segala, gabia menjaga suasanya haru banget." Kesal Daniel pada kakak pertamanya, ia langsung mengeratkan pelukan dan menjulurkan lidah untuk kakak pertamanya.

Episode Tiga

Mendengar protes dari Derrel alias anak atau kakak pertama dari keluarga Nugraha Wijaya, Keren ingin segera untuk mengakhiri acara pelukan tersebut, tetapi sepertinya Daniel enggan untuk melepaskan pelukan sang adik. Felix yang melihat hal tersebut segera mendorong Daniel dan memeluk adik kesayangannya.

Cup cup cup tanpa basa-basi Felix langsung mengecup pipi kanan pipi kiri dan juga kening sang adik, sehingga Keren langsung tertawa geli dengan cemberut, Kenapa kakaknya yang satu ini selalu saja senang untuk mencium pipi kanan kiri dan juga keningnya.

"Ahh ayolah kak aku ini udah besar." Protes Keren pada kakaknya, sambil cemberut, pungkiri di dalam hatinya yang paling dalam ia sangat senang dengan perlakuan sang kakak.

"Aku tidak peduli, karena sampai kapanpun kamu tetap putri kecil kakak." Jawab Felix dengan entengnya.

"Ish menyebalkan, untung aku sayang." Jawab Keren dengan suara yang dipelankan, Felix yang masih sempat mendengar hal tersebut hanya tersenyum kecil.

Felix Nugraha Wijaya, senyum tipispun sudah membuat yang lain meleleh, apa lagi ehmm ...

"Kemarilah sayang." Ucap sang mommy pada putri satu - satunya.

"Yes mom." Sambil berjalan dan duduk di tengah - tengah mommy dan daddynya.

" Bukankah kamu masih ada urusan, lalu kenapa bisa sudah sampai di sini sayang?" Tanya mommynya.

"Hehehe sebenarnya itu hanya alibi ku agar supaya aku bisa memberikan kejutan kecil - kecilan." Jawab Keren sambil tersenyum puas.

"Astaga, dasar anak nakal." Protes sang daddy sambil mencium pipi sang putri.

"Ishh, aku kan berniat untuk memberikan kejutan nakal dari mana coba" Protes Keren dengan cemberut.

"Sudah - sudah, sebaiknya kamu segera kembali ke kamar dan istirahat, sebentar lagi kita akan makan malam di salah satu mall ibukota." Ucap mommy pada putrinya.

"Kalian juga, istirahat sana dan jangan lupa untuk bersiap jam stengah enam kita berangkat." Lanjut mommy pada keempat putranya.

"Baiklah." Jawab mereka semua, dan ketika mereka ingin beranjak dari tempat duduk mereka masing-masing tiba-tiba saja mereka harus segera menghentikan langkah mereka.

"Stop, ada yang belom menyambutku." Ucap Keren sambil menaik turunkan alisnya.

Aeron yang mendengar itu ingin segera lari, tapi terlambat Keren sudah langsung menjatuhkan diri ke arahnya.

"Ayolah." Ucap Aeron mengeluh dengan adik perempuannya yang selalu menyebalkan jika bersama dengan dirinya.

Cup cup cup langsung saja Karen mencium pipi kanan kiri dan juga kambing milik sang kakak, Aeron tidak bisa menghindar hanya mengendus malas, adiknya ini selalu saja buat ia kesal.

"Hahaha." Tawa Keren yang puas karena abangnya tampak sudah sangat kesal, yang lain hanya geleng - geleng kepala melihat tingkah kedua anak tersebut.

"Kemari anak nakal, jangan ganggu Aeron terus." Ucap Derrel sambil menarik adiknya, Darrel kasian dengan adik laki - lakinya yang tak lain adalah Aeron, karena Aeron tidak suka di ganggu siapapun, membuat Keren semakin menjadi.

"Blee." Ledek Keren meski sudah berpindah pada kakak pertamanya yaitu Derrel.

"Kenapa kamu suka sekali menggangunya ha." Kesal Derrel pada adik perempuannya.

"Tidak apa - apa, aku menyayanginya bukan menggangunya." Sanggah Keren cemberut.

"Hmm, baiklah silakan minta maaf dan berjanji tidak akan membuat ia kesal lagi." Titah Derrel.

"Tidak mau." Tanpa pikir panjang Keren langsung menjawab.

"Huu, dasar orang aneh." Kesal Aeron yang masih di dengan oleh Derrel.

"Baiklah - baiklah." Jawab Derrel sambil memijat pangkal hidungnya.

Derrel hanya tidak ingin adik laki - lakinya di ganggu terus menerus, sejak dulu jika Aeron di ganggu oleh siapapun tempat mengaduhnya adalah Derrel, maka dari pada itu Derrel ingin mengurangi sikap jail Keren yang khusus untuk Aeron.

"Sudah - sudah, semuanya istirahat dan bersiap jangan sampai ada yang terlambat sebentar." Ucap sang daddy menengahi, kalau tidak mereka kapan bisa untuk beristirahat.

Saat ini sudah menunjukkan pukul 5.15, bentar lagi mereka akan segera menuju salah satu mall yang ada di ibukota untuk makan malam bersama.

Tampak Derrel, Felix, Aeron dan juga Daniel sudah siap menunggu yang belom ada di ruangan tersebut, masih setia untuk menunggu mommy, daddy dan juga adik perempuan mereka satu - satunya.

"Hallo." Ucap Keren sambil tersenyum kepada kakak - kakaknya.

Simple dan juga tidak berlebihan menambah kesan sederhana yang ada di dalam diri Keren Nugraha Wijaya, ia tampak sangat cantik dengan balutan mini dress dan tak lupa tas kecil berwarna hitam dari designer ternama yang tidak lain adalah sang ibu.

"Hai tuan putri." Jawab mereka bersamaan.

"Apa ini tidak terlalu terbuka ?" Tanya Felix dengan nada yang mengandung protes.

"Tidak." Jawab Keren cepat, sungguh saat ini ia tidak ingin Felix menyuruh untuk ganti yang lain.

"Huft baiklah." Jawab Felix pasrah karena melihat lima menit lagi mereka akan segera berangkat, dan bertepatan dengan kedatangan kedua orang tua mereka.

"Hallo putra putri mommy dan daddy." Sapa sang mommy dengan tersenyum elegan, sedangkan daddynya dengan wajah yang semakin tua tapi tetap tegas, menambah kadar kegantengan.

"Hai mom, dad." Jawab mereka.

"Cih posesif." Umpat Aeron yang melihat tangan sang daddy selalu melingkar di pinggang sang mommy.

"Pantas saja kak felix selalu bersikap positif terhadap Keren, pasti itu adalah turunan langsung dari daddy." Sambung Daniel dengan muka sok polosnya.

Mommy Keyren dan Keren hanya menggelengkan kepala melihat tinggah mereka, sedangkan daddy dan juga Felix hanya berpura - pura tidak dengar, malas menimpali, dan untuk Derrel hanya geleng - geleng kepala, selalu saja ada yang mereka perdebatkan.

"Sepertinya 1 hari rumah ini penuh dengan kedamaian akan sangat susah." Batin Derrel dengan nada mengeluh.

"Ayo berangkat." Ucap sang daddy dengan tegas.

Mereka segera beranjak dari tempat mereka duduk dari juga mengikuti kedua orang tua mereka yang sudah berjalan terlebih dahulu menuju pintu keluar.

Tampaknya di depan sudah ada beberapa pengawal yabg akan turut serta untuk mengawal keluarga Nugraha Wijaya, terdapat 3 mobil BMW 1 mobil Alphard yang sudah terparkir di depan rumah, tidak lupa di belakangnya besi ada dua mobil Fortuner.

"Wah wah, selalu saja seperti ini." Ucap Keren dengan menyidir sang daddy.

"Demi keamanan keluarga kecil kita saya." Langsung saja daddy mereka menjawab dengan tenang.

Mobil Alphard akan dinaiki oleh Mommy dan Daddy dengan satu pengawal dan juga satu supir, di susul dengan satu mobil bmw yang akan di naiki oleh Derrel dan Keren beserta satu orang supir dan satu orang pengawal, berikutnya ada mobil yang di naiki oleh Felix di dampingi oleh satu orang pengawal dan satu orang supir, di lanjuti oleh Aeron dan Daniel dengan masing - masing satu pengawal dan supir, untuk dua mobil Fortuner di belakang berisikan masing - masing 5 mengawal yang dengan pengamanan tinggi, masing - masing mereka bisa bela diri dan juga bermain senjata.

Daddy mereka memang terkesan berlebihan dan juga tidak pernah bermain-main dengan keamanan keluarga kecil tersebut, mereka yang sudah terbiasa dari kecil tidak mempermasalahkan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!